2008 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN GASTERITIS Pengertian Suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan erosi. Erosive karena perlukaan hanya pada bagian mukosa, bentuk berat dari gastritis ini adalah gastritis erosive atau gastritis hemoragik. Perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajat dan terjadi erosive yang berarti hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada beberapa tempat. Etioligi 1. Obat analgetik anti inflamasi 2. Bahan-bahan kimia 3. Merokok 4. Alcohol 5. Sters fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat. 6. Reflex usus ke lambung. 7. Endotoksin. Pathogenesis Seluruh mekanisme yang menimbulkan gastritis erosive karena keadaan-keadaan klinis yang berat belum diketahui benar. Factor- faktor yang dapat menyebabkan rusaknya mukosa lambung adalah : a) kerusakan mukosa barrier sehingga difusi balik ion H+ meninggi, b) perfusi mukosa lambung yang terganggu, c) jumlah asam lambung. Factor ini saling berhubungan, misalnya stress fisik yang dapat menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu, sehingga timbul daerah-daerah infark kecil, di samping itu, sekresi asam lambung juga terpacu. Pada gastritis refluks, gastritis karena bahan kimia, obat, mukosa barrier rusak, menyebabkan difusi balik ion H+ meninggi. Suasana asam yang terdapat pada lumen lambung akan mempercepat kerusakan mukosa barrier oleh cairan usus. Manifestasi Klinis Gambaran klinis gastritis akut erosive sangat bervariasi, mulai dari yang sangat ringan asimptomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian. Manifestasi tersebut adalah : 1. Muntah darah 2. Nyeri epigastrium 3. Neusa dan rasa ingin vomitus 4. Nyeri tekan yang ringan pada epigastrium Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak ditemukan kelainan, kecuali mereka yang hipotensi, pucat, keringat dingin, tachycardia sampai gangguan kesadaran. Mengalami perdarahan hebat hingga menimbulkan gangnguan hemodinamik yang nyata seperti Pemeriksaan Diagnostik 1. Endoskopi, khususnya gastroduodenoskopi. Hasil pemeriksaan akan ditemukan gambaran mukosa lembab, merah, mudah berdarah atau terdapat perdarahan spontan, erosi mukosa yang bervariasi. 2. Histopatologi 3. Radiologi dengan kontras ganda, meskipun kadang dilakukan tapi tidak begitu memberikan hasil yang memuaskan. Pengobatan Pengobatan lebih ditujukan pada pencegahan terhadap setiap pasien yang beresiko tinggi, hal yang dapat dilakukan adalah; 1. Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi . 2. Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai. 3. Pemberian obat-obat H+ blocking, antacid atau obat-obat ulkus lambung yang lain. Dahulu sering dilakukan kuras lambung menggunakan air es untuk menghentikan perdarahan saluran cerna atas, tapi tak ada bukti klinis yang menunjukkan bahwa tindakan tersebut memberikan manfaat dalam menghentikan perdarahan saluran cerna atas. Proses Keperawatan Gastritis Akut Diagnosis Keperawatan 1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, rangsangan muntah sendiri, penyalahgunaan laksantif, dan atau penyinpangan persepsi dengan tibuh. 2. Potensial terhadap kekurangan volume cairan (sekunder) yang berhubungan dengan diet. 3. Gangguan gambaran tubuh yang berhubungan dengan persepsi yang tidak akurat tentang diri 4. Kebutuhan koping individu yang berhubungan dengan perasaan hilang control rasa takut dengan bertambah besar dan atau respons pribadi terhadap disfungsi keluarga. 5. Ketidakefektifan koping keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mengkomsumsikan dan untuk memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga. 6. Kurang pengetahuan dan informasi yang berhubungan dengan kondisi dan kurangnya keterampilan koping. Intervensi/Implementasi Keperawatan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, rangsangan muntah sendiri, penyalahgunaan laksantif, dan atau penyinpangan persepsi dengan tibuh. 1. Izinkan klien memilih makanan (makanan rendah kalori tidak diperbolehkan) 2. Buat struktur waktu makan dengan batasan waktu (misalnya 40 menit) 3. Hilangkan distraksi (misalnya pembicaraan, menonton televisi) selama waktu makan 4. Sebutkan waktu untuk makan, menghidangkan makanan, dan batas waktu makan, Informasikan pada klien bahwa bila makanan tidak dimakan selama waktu yang telah disediakan, akan dibuat penggantian metode pemberian makana yang lain. 5. Bila makanan tidak dimakan, lakukan pemberian makanan melalui selang NGT sesuai perasaan dalam keadaan seperti ini jangan berikan penawaran pada klien. 6. Lakukan metode pemberian makan penggati setiap kali klien menolak untuk makan per oral. 7. Jauhkan perhatian selama makan bila klien menolak untuk makan 8. Jangan biarkan klien “mengemut” makanan. 9. Kurangi perhatian saat makan. Terapi Modifikasi Perilaku 1. Klien mencapai peningkatan berat badan setiap hari karena adanya keinginan. 2. Perpisahan dari keluarga selama beberapa waktu akan sangat membantu. 3. Beralih pada aktifitas yang menyenangkan. 4. Intervensi keperawatan pembatasan bersifat teknis. 5. Isolasi social 6. Komunikasi yang bermanfaat 7. Berikan penghargaan pada klien hanya bila ia mengalami kenaikan barat badan. 8. Tindakan konsisten harus diperhatikan. 9. Setiap anggota staf harus mempunyai laporan akhir per shift tentang suatu keputusan 10. Cegah manipulasi staf dengan ceria. Pencegahan manipulasi staf dengan ceria, melalui membuat dan pertahankan batasan yang ketat, dan diskusikan tentang batasan dan konsekuensinya, bila melanggar batasan tersebut dengan cara yang tidak menghuku, rujuk pada perilaku manipulative. 11. Ukur berat badan. Ukur berat badan dengan akurat ; a) timbang klien setiap hari sebelum makan pagi, b) timbang klien hanya dengan gaun, cegah untuk menyembunyikan sesuatu yang berat pada tubuh, c) tetapkan perilaku yang dapat diterima bila mencapai berat badan yang telah ditetapkan, d) dorongan keperawatan bertanggung jawab untuk peningkatan berat badan. Penyimpangan KDM Masalah Gaster Makanan Obstruksi gaster Paling sering o.k stenosis gaster mulai digesti protein pylorus : congenital, didapat Pada congebital semiliquid (chime) usus halus Usia 1-2 minggu disfungsi gaster Muntah-muntah, regurgitasi failure to thrive malnutrisi gangguan digesti dan absorpsi. Neoplasma gaster •Paling sering didaerah pylorus Inflamasi gaster •Gastritis akut degenerasi pada Obstruksi gaster bagian suerfisial karena Paling sering o.k stenosis terpapar zat-zat iritan seperti pylorus : congenital, didapat alcohol, aspirin, steroid dan Pada congebital asam empedu. Usia 1-2 minggu Degenerasi tunika mukosa Muntah-muntah, regurgitasi H + masuk ke jaringan gaster failure to thrive malnutrisi Keasaman interstitial meningkat Terangsang pengeluaran zat vasoaktif : histamine serotonin, kinin meningkatnya permeabilitas kapiler vasodilatasi Gastritis Kronis Degenerasi yang menimbulkan Peptic Ulcer atropy beberapa sel fungsional tunika Jika sekresi asam nekrosis mukosa penurunan/pengurangan mukosa gastro intestinal produksi HCl penurunan factor ulcul peptikum penurunan intrinsic gangguan digesti sekresi gaste, merangsang gangguan absorpsi. Gangguan hypertrophy pylorus absorpsi vitamin B12 anemia perniciosa. stenosis pylorus. Ulcul Duodenum Hiper stimuli sel parietal oleh nervus vagus massa sel meningkat sekresi sel meningkat. Peningkatan sekresi gastrin yang abnormal oleh adenoma sel-sel non beta pulau langerhans (zollinger Ellison syndrome) Peptis ulcer + duodenum ulcer dapat disebabkan juga oleh: Stress psykologis Stress physiologis stress ulcer Penyebab stress physiologis : Cedera otak serius cuching syndrome Luka bakar Shock cardiogenik Pembedahan Intake obat-obatan yang berlebihan Manifestasi klinis inflamasi gaster :
Nyeri epigastrium , anoreksia
Mual dan muntah intake nutrisi menurun Manifestai lain tergantung sifat penyakit gastritis kronis oleh karena penurunan sekresi factor intrinsic anemia hypoxia seluler ulcus lambung bleeding perforasi gaster Cairan lambung masuk ke cavum abdomen Peradangan membrane peritontis