Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

GASTRITIS

OLEH:

NAMA : VERIDIANA KEMBA NDEWA

NIM : PO. 530320118449

KELAS : TK.II Reguler B

POLTEKES KEMENKES KUPANG

PRODI DIII JURUSAN KEPERAWATAN

2020
I. KONSEP PENYAKIT

A. Definisi

Gastritis adalah peradangan lambung bail lokal atau menebar pada mukosa lambung
yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan
lain. umumya gastritis dibedakan menjadi dua yaitu gastritis akut dan gastritis kronik.

 gastritis akut
merupakan lesi mukosa akut berupa erosi dan pendarhan akibat faktor-faktor agresik atau
akibat gangguan sirkulasi akut mukosa lambung.
 gastrisik kronik
penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multi faktor dengan perjalanan klinik yang
berfariasi.

B. Ethiologi

penyebab gastritis adalah obat analgetik anti inflamasi terutama aspirin, bahan kimia
misalnya lisol, merokok alkohol, stres fisis yang disebabkan oleh luka bakar, pepsis,
trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat,
refluk usus lambung.

gastritis juga dapat disebabkan oleh obat-obatan terutama aspirin dan obat anti inflamasi
non steroid (AINS), juda dapat disebabkan oleh gangguan mikrosirkulasi mukosa
lambung seperti trauma, luka bakar dan pepsis.

C. Patofisiologi

 gastritis akut
gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-obatan dan
alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. pada para yang mengalami sters akan
terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nevus Vagus) yang akan meningkatkan
produksi asam klorida ( HCl ) di dalam lambung. adanya HCL yang berada didalam
lambung akan menimbulkan rasa mual, munta dan anoreksia. zat kimia maupun
makanan yang merangsang dan menyebabkan sel epiter kolumer, yang berfungsi untuk
menghasilkan mukus.
 gastritis kronis
gastritis kronis disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi
mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna
akibatnya akan terjadi arthopi kelenjar epitel dan hilangnya sel parenteral dan sel chief.
pada saat mencerna makanan , lambung akan melakukan gerakan peristaltik tetapi karena
tetapi karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada
akhirnya menimbulkan rasa nyeri. metaplasia ini menyebabkan hilangnya sel mukosa
pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah lapisan
mukosa. kerusakan pembuluh darah ini akan menimbukan pendarahan

D. Patwey

helicobacter pylori zat zat korosif stres

infeksi mukosa lambung gangguan difus bibir mukosa stimulan nervus vagus

refleks enterik dinding lambung

hormon gastrin

peningkatan asam lambung stimulasi el parienteral

iritasi mukosa lambung

kontr

peradangan mukosa lambung

hiperemis asietas nyeri hipotalamus

atrofi gaster/mukosa menipis kurang informasi aktivitas lambung meningkat

kehilangan fungsi kelenjar fundus kurang pengetahuan asam lambung meningkat

faktor intrinsik kontraksi otot lambung

menurunnya absobsi vit. B12 masukan nutrien inadekuat anoreksia mual muntah

anemia pernisiosa perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh masukan cairan tidak adekuat

penurunan volume darah merah risiko kekurangan volume cairan

penurunan suplai O2

kelemahan fisik

intoleransi aktifitas
D. Manifestasi Klinis

1. gastritis akut
a. muntah
b. nyeri epigastrium
c. nausea dan rasa ingin vomitus

membran mukosa lambung menjadi odema hiperemik ( kongesti dengan jaringan, cairan
dan darah) dan mengalami erosi superfisial, bagian ini mensekresi sejumblah getah
lambung yang mengandung sangat sedikit asam tetapi banyak mukus. ulserasi superfisial
dapat terjadi dan dapat menimbulkan hemoragi. pasien dapat mengalami ketidak
nyamanan, sakit kepala, malas, mual dan anoreksia, sering disertai dengan muntah dan
cegukan.

2. gastritis kronik
- sebagian astomatik
- nyeri ulu hati
- anoreksia
- nausea
- nyeri seperti ulkus peptik
- anemia
- nyeri tekan epigatrium
- cairan lambung terganggu
- alkohidria

E. pemeriksaan diagnostik

a. EGD ( esofagogastriduodenoskopi)
tes diagnostik kunci untuk pendarahan GI atas, dilakukan untuk melihat sisi pendarahan.
b. minum barium dengan foto rontgen
dilakukan untuk membedakan diagnosapenyebab/ sisi lesi
c. analisa gaster
dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah, mengkaji aktivitas sekretori mukosa
gaster, contoh peningkatan asam hidroklorik dan pembentukan asam noktural penyebab
ulkus duodenal. penurunan atau jumblah normal diduga ulkus gaster, dipersekresi berat
dan asiditas menunjukkan sindrom zollinger-Elison
d. angiografi
vaskularisasi GI dapat dilihat bila endoskopi tidak dapat disimpulkan atau tidak dapat
dilakukan. menunjukkan sirkulasi kolatera dan kemungkinan isi pendarahan
e. amilase serum
meningkat dengan ulkus duodenal, kadar rendah diduga gastritis.

F.Penatalaksanann

pengobatan gastritis meliputi:

1) mengatasi kedaruratan medis yang terjadi


2) mengatasi atau menghindari penyebab apabila dijumpai
3) pemberian obat-obat antasid atau obat-obat ulkus lambung yang lain

pada gastritis, penatalaksanaan dapat dilakukan dengan:

 Gastritis akut
- instruksikan pasien utnuk menghindari alkohol
- bila pasien mampu makan melaui mulut diet mengandung gizi yang dianjurkan
- bila gejala menetap, cairan perluh diberikan secara parenteral
- bila terjadi pendarahan, lakukan penatalaksanaan untuk hemoragi saluran
gastrofestinal
- untuk menetralisir asan gunakan antasida umum
 gastritis kronis
- dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien, diet makan lunak diberikan sedikit
tapi sering
- mengurangi stres
-
G. komplikasi

- pendarahan saluran cerna bagian atas

- ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorvitamin

II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. pengkajian

1) biodata klien
meliputi: nama umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan, suku, pendidikan, tanggal
MRS, dan diagnosa medis
2) keluhan utama
- adanya rasa perih, nyeri epigastrum
- adanya pendsrshsn/ muntah darah
- nyeri setelah atau sebelum makan
3) riwayat kesehatan
- riwayat penyakit sekarang
hal ini meliputi keluhan umum mulai dari sebelum ada keluhan sampai terjadi
nyeri perut, pusing, mualmuntah, napsu makan menurun, kembung

- riwayat penyakit dahulu


apakah pasien pernah masuk rumah sakit atau menderita penyakit yang sama
sebelumnya.
- riwayat penyakit keluarga
apa ada anggota keluarga lain yang mengalami penyakit yang sana dengan klien
4) pemeriksaan fisik
- keadaan umum dan TTV
- kepala dan leher
- sistem integumen
- sistem respirasisistem kardivaskuler
- sistem gastrointestinal
- sistem genitto urinaria
- sistem moskuloskaletal
- sistem endokrin
- sistem saraf
5) pemeriksaan penunjang
diagnosa dapat ditegakkan dengan DL, BJ plasma, kultur analisa lambung
sekresi: hambatan HCL atau peningkatan HCL, endoskopi: terdapat luka pada
mukosa gaster, sinar-sinar barium: terdapat luka pada gaster

B. Diagnosa Keperawata

 gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peradangan mukosa lambung akibat
peningkatan atau penurunan HCL
 ketidakseimbanga nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
adekuat
 gangguan istrahat tidur berhubungan degan nyeri pada daerah epidastrium

C. Intervensi Keperawatan

Diagnosa keperawatn Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


 gangguan rasa Tujuan: nyeri dapat hilang  lakukan pendekatan
nyaman (nyeri) Kriteria hasil: terapeutik pada
berhubungan dengan - nyeri dapat hilang atau pasien.
peradangan mukosa berkurang Rasional: agar lebih
lambung akibat - pasien tampak tenang mudah melakukan
peningkatan atau - nyeri perut hilang tindakan keperawatan
penurunan HCL - expresi wajah rilex dan  berikan penjelasan
ceria sebab-sebab dan
akibat terjadinya
nyeri.
Rasional:agar lebih
mudah melakukan
tindakan keperawatan
 anjurkan pasien untuk
makan teratur
Rasional: diet teratur
bisa menghindari
kerusakan mukosa
lambung
 berikan teknik
relaksasi pada klien
rasional: agar klien
merasa lebih nyaman
 observasi TTV pada
klien.
Rasional: untuk
mengetahui
perkembangan pasien
 kolaborasi dengan tim
medis dalam
pemberian terapi
Rasional; terapi
memberika rasa
nyaman pada pasien
dan mengurangi rasa
nyeri

 ketidakseimbanga Tujuan: kebutuhan nutrisi  beri penjelasan


nutrisi kurang dari akan terpenuhi dalam waktu 3 pentingnya nutrisi
kebutuhan tubuh hari. dalam proses
berhubungan dengan K.H: penyembuhan
intake adekuat - mual menurun, tidak Rasional: untuk
muntah meningkatkan
- kulit lembab, wajah perilaku hidup sehat
ceria  berikan makan
- porsi makan meningkat menarik yang
merangsang selera
makan pasien.
Rasional: untuk
meningkatkan selera
makan pasien
 kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian nutrisi
parenteral.
Rasional: dilakukan
bila intake PO tidak
mencukupi dan efek
farmakologis.
 gangguan istrahat Tujuan : setalah dilakukan  berikan penjelasan
tidur berhubungan tindakan keperawatan terhadap klien
degan nyeri pada diharapkan tidur terpenuhi pentingya istrahat
daerah epidastrium sesuai kebutuhan tidur.
K.H: Rasional: dengan
- klien mengatakan memberikan
sudah dapat tidur penjelasan diharapkan
dengan nyaman pasien termotivasi
untuk memenuhi
kebutuhan istirahat
sesuai dengan
kebutuhan
 ciptakan lingkungan
yang nyaman.
Rasional: lingkungan
yang nyaman untuk
menstimulasi
pengurangan nyeri.
 kolaborasi dengan tim
medis dalam
pemberian analgesik.
 Rasional: untuk
mengurangi reseptor
nyeri sehingga pasien
dapat istirahat.

D. Imlpementasi

implementasi merupakan perencanaan yang telah ditetapkan baik dari konsep maupun
kasus nyata dapat diterapkan secara langsung pada klien

E. Evaluasi

tahap ini mengungkapkan sejauh mana keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai