GASTRITIS
OLEH:
2020
I. KONSEP PENYAKIT
A. Definisi
Gastritis adalah peradangan lambung bail lokal atau menebar pada mukosa lambung
yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan
lain. umumya gastritis dibedakan menjadi dua yaitu gastritis akut dan gastritis kronik.
gastritis akut
merupakan lesi mukosa akut berupa erosi dan pendarhan akibat faktor-faktor agresik atau
akibat gangguan sirkulasi akut mukosa lambung.
gastrisik kronik
penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multi faktor dengan perjalanan klinik yang
berfariasi.
B. Ethiologi
penyebab gastritis adalah obat analgetik anti inflamasi terutama aspirin, bahan kimia
misalnya lisol, merokok alkohol, stres fisis yang disebabkan oleh luka bakar, pepsis,
trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat,
refluk usus lambung.
gastritis juga dapat disebabkan oleh obat-obatan terutama aspirin dan obat anti inflamasi
non steroid (AINS), juda dapat disebabkan oleh gangguan mikrosirkulasi mukosa
lambung seperti trauma, luka bakar dan pepsis.
C. Patofisiologi
gastritis akut
gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-obatan dan
alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. pada para yang mengalami sters akan
terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nevus Vagus) yang akan meningkatkan
produksi asam klorida ( HCl ) di dalam lambung. adanya HCL yang berada didalam
lambung akan menimbulkan rasa mual, munta dan anoreksia. zat kimia maupun
makanan yang merangsang dan menyebabkan sel epiter kolumer, yang berfungsi untuk
menghasilkan mukus.
gastritis kronis
gastritis kronis disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi
mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna
akibatnya akan terjadi arthopi kelenjar epitel dan hilangnya sel parenteral dan sel chief.
pada saat mencerna makanan , lambung akan melakukan gerakan peristaltik tetapi karena
tetapi karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada
akhirnya menimbulkan rasa nyeri. metaplasia ini menyebabkan hilangnya sel mukosa
pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah lapisan
mukosa. kerusakan pembuluh darah ini akan menimbukan pendarahan
D. Patwey
infeksi mukosa lambung gangguan difus bibir mukosa stimulan nervus vagus
hormon gastrin
kontr
menurunnya absobsi vit. B12 masukan nutrien inadekuat anoreksia mual muntah
anemia pernisiosa perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh masukan cairan tidak adekuat
penurunan suplai O2
kelemahan fisik
intoleransi aktifitas
D. Manifestasi Klinis
1. gastritis akut
a. muntah
b. nyeri epigastrium
c. nausea dan rasa ingin vomitus
membran mukosa lambung menjadi odema hiperemik ( kongesti dengan jaringan, cairan
dan darah) dan mengalami erosi superfisial, bagian ini mensekresi sejumblah getah
lambung yang mengandung sangat sedikit asam tetapi banyak mukus. ulserasi superfisial
dapat terjadi dan dapat menimbulkan hemoragi. pasien dapat mengalami ketidak
nyamanan, sakit kepala, malas, mual dan anoreksia, sering disertai dengan muntah dan
cegukan.
2. gastritis kronik
- sebagian astomatik
- nyeri ulu hati
- anoreksia
- nausea
- nyeri seperti ulkus peptik
- anemia
- nyeri tekan epigatrium
- cairan lambung terganggu
- alkohidria
E. pemeriksaan diagnostik
a. EGD ( esofagogastriduodenoskopi)
tes diagnostik kunci untuk pendarahan GI atas, dilakukan untuk melihat sisi pendarahan.
b. minum barium dengan foto rontgen
dilakukan untuk membedakan diagnosapenyebab/ sisi lesi
c. analisa gaster
dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah, mengkaji aktivitas sekretori mukosa
gaster, contoh peningkatan asam hidroklorik dan pembentukan asam noktural penyebab
ulkus duodenal. penurunan atau jumblah normal diduga ulkus gaster, dipersekresi berat
dan asiditas menunjukkan sindrom zollinger-Elison
d. angiografi
vaskularisasi GI dapat dilihat bila endoskopi tidak dapat disimpulkan atau tidak dapat
dilakukan. menunjukkan sirkulasi kolatera dan kemungkinan isi pendarahan
e. amilase serum
meningkat dengan ulkus duodenal, kadar rendah diduga gastritis.
F.Penatalaksanann
Gastritis akut
- instruksikan pasien utnuk menghindari alkohol
- bila pasien mampu makan melaui mulut diet mengandung gizi yang dianjurkan
- bila gejala menetap, cairan perluh diberikan secara parenteral
- bila terjadi pendarahan, lakukan penatalaksanaan untuk hemoragi saluran
gastrofestinal
- untuk menetralisir asan gunakan antasida umum
gastritis kronis
- dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien, diet makan lunak diberikan sedikit
tapi sering
- mengurangi stres
-
G. komplikasi
A. pengkajian
1) biodata klien
meliputi: nama umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan, suku, pendidikan, tanggal
MRS, dan diagnosa medis
2) keluhan utama
- adanya rasa perih, nyeri epigastrum
- adanya pendsrshsn/ muntah darah
- nyeri setelah atau sebelum makan
3) riwayat kesehatan
- riwayat penyakit sekarang
hal ini meliputi keluhan umum mulai dari sebelum ada keluhan sampai terjadi
nyeri perut, pusing, mualmuntah, napsu makan menurun, kembung
B. Diagnosa Keperawata
gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peradangan mukosa lambung akibat
peningkatan atau penurunan HCL
ketidakseimbanga nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
adekuat
gangguan istrahat tidur berhubungan degan nyeri pada daerah epidastrium
C. Intervensi Keperawatan
D. Imlpementasi
implementasi merupakan perencanaan yang telah ditetapkan baik dari konsep maupun
kasus nyata dapat diterapkan secara langsung pada klien
E. Evaluasi
tahap ini mengungkapkan sejauh mana keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien.