Anda di halaman 1dari 42

Dr.Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns,.M.

Kes
Pengertian
 Pertumbuhan
Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau demensi tingkat sel, organ maupun individu
 Perkembangan
Menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau
pematangan organ atau individu termasuk perubahan
aspek sosial atau emosional
Pertumbuhan Perkembangan

Bergantung
pada orang
tua

6-9 bln BB meningkat


90-150 gr/bln

BB 3 X BBL, Mandiri dan relasi dengan


gigi sudah tumbuh teman sebaya
 Tumbuh kembang fisik
 Tumbuh kembang intelektual
 Tumbuh kembang emosional
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tumbuh
Kembang
1. Faktor Genetik
2. Faktor Lingkungan
- Faktor Pranatal : gizi ibu hamil,
Mekanik,Toksin,Endokrin,radiasi
- Faktor Post-natal : Biologi,
Psikososial,Fisik,Keluarga dan adat-istiadat
 Tumbuh Kembang Usia Infant ( 0 – 1 tahun)
Pertumbuhan Fisik

- Terjadi peningkatan BB, TB dan lingkar kepala sampai usia 6 bulan


- Gigi bawah sudah tumbuh usia 10-12 bulan
Motorik
•Mengangkat kepala dibantu
•Tubuh ditengkurapkan, kepala menoleh ke kanan
•Refleks primitive (+) : sucking, rooting, moro, menelan,
menggenggam
•Memasukkan tangan ke mulut
•Mulai meraih benda-benda yang menarik
•Sudah dapat didudukkan dengan punggung kosong
•Bila didudukkan kepala sudah mulai seimbang dan punggung sudah kuat
•Refleks primitive sudah mulai hilang
•Mulai membalikkan badan
•Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain

 Sudah duduk sendiri


 Bayi mulai tengkurap sendiri dan belajar merangkak
 Sudah mulai belajar berdiri tapi tidak lama
 Sudah bisa diciluk ba & senang mencoret kertas
 Sudah bisa berdiri dan duduk sendiri
Sensorik
 Mengikuti sinar ke tengah
 Sudah bisa mengikuti sinar ke tepi
 Kordinasi vertical – horizontal
 Mendengarkan suara
 Sudah mengenal orang
 Akomodasi mata (+)
 Sensorik → Bayi tertarik dengan benda yang kecil
 Sudah dapat membedakan bentuk
Sosialisasi

• Sudah tersenyum
• Mulai tertawa pada seseorang
• Menangis sudah mulai berkurang
• Senang interaksi dengan orang lain
• Sudah bisa mengeluarkan suara tidak senang bila mainan / benda
diambil orang lain
• Sudah membedakan orang yang dikenal bila dengan orang yang
• Tidak dikenal bayi akan mengalami kecemasan (stranger anxiety)
• Mengulang kata-kata dad a tapi belum berarti
• Sudah tahu namanya
 Berjalan sendiri tanpa jatuh
 Dapat mengungkapkan keinginan secara sederhana
 Belajar menyusun balok-balok
 Dapat mencoret-coret dengan alat tulis
 Menunjuk bagian tubuh dengan benar
 Dapat menggunakan sendok dengan baik
 Mampu melepas pakaian sendiri
 Makan dan minum sendiri
 Menyebut nama sendiri
 Menggambar lingkaran
 Bermain sangat penting untuk
perkembangan sosial
 Solitary play
Pertumbuhan Fisik
2 tahun : - Berat badan = 4 X BBL
- Tinggi badan = 50 % Tinggi badan dewasa
3 tahun : - Berat badan : meningkat 2 – 3 kg/tahun
- Tinggi badan : meningkat 6 – 8 cm/tahun
- Lingkar kepala : 50 cm
 Dapat berdiri di atas satu kaki
 Menyebut nama panggilan orang lain
 Buang air besar dan kecil sendiri pada
tempatnya
 Melompat
 Berpakaian sendiri
 Bisa bercerita
 Mengikat tali sepatu
 Menulis angka dan huruf
 Mengenal dan mematuhi peraturan sederhana
 Melompat dengan kaki bergantian
 Bermain sendiri sudah mulai berkurang
 Sering berkumpul dengan teman
 Interaksi sosil meningkat selama bermain →
main ibu-ibu, bapak-bapak, dokter-dokteran
 Sudah dapat menggunakan alat-alat main
 Berat badan : 2 -3 kg/tahun
 Tinggi badan : 6,75 – 7,5 cm/tahun
 Anak-anak laki-laki lebih aktif daripada anak
perempuan
 Mencari lingkungan yang lebih luas
 Mampu menggunakan otot-otot kasar dari
pada otot-otot yang halus. Ex: loncat tali,
badminton, memukul lebih baik daripada
menulis dan melukis
 Belajar di bangku sekolah dan interaksi
dengan lingkungan sekolah
Sosial Emosional
•Keluar rumah untuk bermain dengan teman →lingkungan lebih luas
•Sekolah sangat berperan membentuk kepribadian →peran guru sangat besar

Pertumbuhan Fisik
•Berat badan : 2 – 3 kg/tahun
•Tinggi badan : 6 – 7 cm/tahun
 Seluruh sistem tubuh berkembang secara
sempurna
 Pertumbuhan fisik
◦ Seluruh system berubah→paling banyak berubah
system endokrin
◦ Relasi dengan teman sebaya, tetapi lebih penting
dengan teman sejenis
◦ Penampilan fisk sangat penting agar dapat
diterima oleh teman dan persepsi terhadap
tubuhnya mempengaruhi konsep diri
◦ Peran orang tua dan keluarga sudah tidak
dianggap penting→ beralih ke teman sebaya
 Tahap awal : orang tua masih berperan
penting, baik fisik, social, emosional
→ketergantungan ini tidak sebesar usia dini
 Tahap kedua : Anak berubah menjadi
mandiri periode ini sering terjadi konflik
dengan orang tua
 Tahap ketiga : anak memperlihatkan peran
mandiri dalam berfungsi di
masyarakat/teman-temannya.
1 Fase Oral (0 – 1 tahun)

•Bila terdapat hambatan/gangguan →terjadi fixasi


oral (pengalaman buruk tentang masalah makan
dan penyapihan →terfiksasi →perilaku anak tetap
tergantung dan menolak mandiri.
•Fase ini anak mendapat kepuasan/kenikmatan dari
berbagai pengalaman sekitar mulut →dari
mengisap, menelan, memainkan bibir, makan
2. Fase Anal (1-3 tahun)

•Pada fase ini sifat keakuan menonjol


•Mulai belajar kenal dengan tubuhnya sendiri dan
mendapat kepuasan dengan autoerotiknya
•Tugas utama anak pada fase ini→Toilet training
•Sisa konflik pada fase ini →kepribadian
•Anal retentif→ berpandangan sempit, introvert, pelit
•Anak ekchusif →sifat ekstrofert, impulsive, tidak rapih,
kurang pengendalian diri
Fase Phalic/Oedipal (3-6 tahun)

•Anak mulai melakukan rangsangan erotik →meraba-


raba bagian genital
•Perasaan seksualitas yang negatif menyebabkan
dia menjauhi orang tua dengan jenis kelamin berbeda
dan mulai mendekat pada orang tua sejenis→dimulai
proses identifikasi sexual
• Merupakan periode integrasi →bercirikan anak
harus berhadapan dengan berbagai tuntutan social
Ex : hubungan kelompok, pelajaran sekolah,
konsep moral dan etik dan hubungan dengan dunia
dewasa

Fase Genital (12 – 18 tahun)


•Fase ini anak diharapkan bisa bereaksi sebagai orang dewasa→
masih masa transisi
•Penentuan identitas
•Intim dengan lawan jenis
•Belajar tidak tergantung pada orang tua
Percaya VS Tidak Percaya (lahir- 1 tahun)

Komponen awal sangat penting untuk berkembang


adalah rasa percaya →yang mendasari kehidupan
Bila usia bayi tidak tercapai : rasa percaya dengan
lingkungan →menimbulkan masalah :
•Anak menjadi sulit makan
•Irritabel/sensitive
•Cemas
•Ingin melekat pada ibu
•Ketergantungan yang kuat
 Pada fase ini alat gerak dan rasa telah matang dan ada
rasa percaya terhadap ibu dan lingkungan
 Bila anak mendapat support yang kurang dari orang tua
dan lingkungan. Misalnya : orang tua terlalu mengontrol
anak dan anak merasa tidak mampu mengatasi tindakan
yang diambilnya → timbul perasaan negative (rasa malu
dan ragu)
 Masalah gangguan yang dapat timbul :
 Rasa malu dan ragu
 Pergerakan diri yang berlebihan
 Terpertatum
 Keras kepala
 Menentang
 Sadistik
 Pada tahap ini anak belajar mengendalikan
diri dan manipulasi lingkungan dan timbul
inisiatif.
 Gangguan yang dapat timbul pada fase ini :
◦ Kesulitan belajar
◦ Kesulitan bergaul dengan teman
◦ Anak pasif dan takut
◦ Kurang berinisiatif
◦ Pada tahapan ini anak dapat menghadapi dan
menyelesaikan tugas/perbuatan yang
menghasilkan sesuatu
◦ Bila anak tidak dapat memenuhi keinginan suatu
standar atau terlalu banyak tuntutan akan dapat
timbul masalah :
 Anak merasa tidak mampu
 Malas
 Rasa rendah diri
 Takut kompetisi
Pada tahap ini terjadi perubahan fisik dan jiwa
anak tampak seperti dewasa → tetapi secara
psikososial ia belum punya hak seperti orang
dewasa → di lain pihak ia dianggap dewasa ,
disisi lain dianggap belum dewasa
 Bila anak tidak mampu mengatasi konflik →
akn bingung dalam mencari identitas
dirinya dan akhirnya timbul kebingungan
untuk mengidentifikasi peran dirinya
1. Fase sensori motor (0- 2 tahun)
◦ Egosentrik → segala usaha ditujukan untuk memuaskan
kebutuhannya/kesenangannya
◦ Kebutuhan kebanyakan bersifat fisik → berkembang pesat kemampuan
sensori motor → berbagai gerakan makin terkoordinasi, terarah, bertujuan
2. Fase Pra Operasional (2 – 7 tahun)
◦ Fase prakonseptual (2 – 4 tahun) : kemampuan berbahasa dan belajar
berkomunikasi social
◦ Fase invitif (4 – 7 tahun) : memperhatikan dan meniru perilaku orang
dewasa → mengambil alih norma moral dan perilaku orang tua
3. Fase Perkembangan Konkrit (7 – 11 tahun)
◦ Mulai mengerti bahwa orang bisa mempunyai pendapat yang berbeda dan
belajar menerima pendapat tersebut
◦ Mulai berfikir abstrak
◦ Mengerti proses timbal balik
◦ Mampu bekerja sama dengan orang lain
4. Fase Operasional Formal (12 – 16 tahun)
◦ Kemampuan berfikir seperti pada orang dewasa : berfikir secara hipotetik
deduktif
◦ Saat ini bentuk kemampuan berfikir paling tinggi
 Robert Havigrust percaya bahwa belajar merupakan
dasar kehidupan dan manusia secara kontinyu belajar
sepanjang hidupnya. Havigrust menggambarkan
pertumbuhan dan perkembangan terjadi selama enam
tahap. Havigrust mengenalkan konsep tugas
perkembangan pada tahun 1950. Tugas perkembangan
merupakan tugas yang timbul pada rentang periode
yang pasti dalam kehidupan individu, prestasi yang
sukses akan mendatangkan kebahagiaan dan akan
sukses untuk tugas selanjutnya, ketika gagal
mendatangkan ketidakbahagiaan pada individu, celaan
dari masyarakat dan kesulitan dengan tugas berikutnya
(Havigrust, 1972).
 Bayi dan masa anak-anak awal
◦ Belajar berjalan
◦ Belajar mengambil makanan padat
◦ Belajar bicara
◦ Belajar mengontrol eliminasi
◦ Belajar perbedaan seks
◦ Mencpai kestabilan psikologis
◦ Membentuk konsep praktis dari kenyataan sosial dan
fisik
◦ Mempelajari hubungan emosional kepada orang tua,
saudara kandung dan orang lain.
◦ Belajar membedakan yang baru dari yang sudah dan
membangun kesadaran diri.
 Masa kanak-kanak pertengahan
◦ Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan biasa
◦ Membangun kepercayaan diri melalui kegiatan
organisasi
◦ Belajar mendapatkan teman sebaya
◦ Mempelajari peran sosial maskulin dan feminim
◦ Mengembangkan keterampilan dasar dalam
membaca, menulis dan menghitung
◦ Mengembangkan konsep yang penting untuk
kehidupan sehari-hari
◦ Mengembangkan kesadaran diri dan moral
◦ Menerima kebebasan seseorang
◦ Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial
dan institusi
 Remaja
◦ Menerima sesuatu yang baru dan lebih matang dalam
berhubungan dengan teman sebaya yang berbeda jenis
kelamin.
◦ Menerima peran sosial maskulin atau feminim
◦ Menerima seseorang secara fisik da menggunakan tubuh
secara efektif
◦ Menerima kebebasan emosi dari orang tua dan orang
dewasa lain
◦ Menerima jaminan kebebasan ekonomi
◦ Menyeleksi dan menyiapkan diri untuk bekerja
◦ Menyiapkan diri untuk menikah dan hidup berkeluarga
◦ Mengembangkan kemampuan intelektual dan konsep
penting untuk kepentingan kompetensi
◦ Keinginan dan perilaku sosial yang bisa
dipertanggungjawabkan
◦ Menerima system nilai dan system etika sebagai pedoman
tingkah laku
 Dewasa awal
◦ Menyeleksi teman
◦ Belajar hidup dengan partner
◦ Mulai berkeluarga
◦ Mengasuh anak-anak
◦ Mengatur rumah
◦ Mulai bekerja
◦ Mengambil tanggung jawab penting
◦ Menemukan kelompok social
 Dewasa pertengahan
◦ Menerima tanggung jawab sosial secara dewasa
◦ Mewujudkan dan mempertahankan standar hidup
ekonomi
◦ Membantu remaja untuk bertanggung jawab dan
bahagia ketika dewasa
◦ Membangun aktivitas waktu senggang
◦ Berhubungan dengan istri/suami sebagai
manusia/seseorang
◦ Menerima dan menyesuaikan adanya perubahan
fisiologi pada masa pertengahan
◦ Menyesuaikan diri untuk menjadi tua
 Dewasa lanjut
◦ Menyesuaikan diri pada menurunnya kekuatan fisik
dan kesehatan
◦ Menyesuaikan diri pada masa pensiun dan
penerimaan penghasilan
◦ Menyesuaikan diri dengan kematian suami/istri
◦ Berkumpul dalam satu kelompok umur
◦ Mengikuti pertemuan sosial
◦ Mewujudkan kepuasan hidup
 James Fowler melukiskan sebagai perkembangan
kepercayaan atau dimensi spiritual adalah suatu
bentuk kekuatan yang memberikan arti pada
kehidupan seseorang. Kepercayaan adalah suatu
fenomena berhubungan, suatu bentuk hubungan
antara satu dengan yang lain dimana kita
menanamkan komitmen, kepercayaan, cinta, risiko
dan harapan (Fowler dan Keen, 1985).
 Teori Fowler dan tahap perkembangannya
dipengaruhi oleh kerangka kerja Peaget, Kohlberg
dan Erikson. Fowler percaya bahwa perkembangan
kepercayaan adalah suatu bentuk proses interaktif
antara manusia dan lingkungan.
 Undiferentiated (0 – 3 tahun)
Bayi tidak mampu merumuskan konsep tentang diri
sendiri atau lingkungannya.
 Interitive projective (4 – 6 tahun)
Suatu kombinasi antara image dan keyakinan yang
diberikan oleh orang yang dipercaya dicampur
dengan pengalaman dan imaginasi dari anak-anak
itu sendiri.
 Mysthic literal (7 – 12 tahun)
Fantasi dan keajaiban, symbol yang menuju pada
sesuatu yang spesifik, cerita dramatik dan dongeng
yang digunakan untuk mengatakan arti spiritual.
 Synthec conventional (Remaja/dewasa)
Dunia dan lingkungan disusun dengan harapan
dan keputusan/pendapat orang lain. Fokus
interpersonal.
 Individualing reflexive (> 18 tahun)
Diri sendiri membangun system yang tegas,
derajat tinggi kesadaran diri.
 Paradoxial consolidative (> 30 tahun)
Menyadari kebenaran dari bermacam-macam
sudut pandang.
 Universalying (Mungkin tidak akan pernah
sampai)
Mewujudkan prinsip cinta dan keadilan.
 Pengkajian : Pengkajian fisik dan pengkajian
perkembangan kognitif dan sosial
 Penyuluhan
1. Penjelasan tentang apa yang dapat dicapai anak pada
tahapan usia berikutnya
2. Penyuluhan tentang nutrisi, imunisasi, stimulasi
perkembangan
 Peran Utama Perawat
1. Meningkatkan tumbuh kembang
2. Mempertahankan tumbuh kembang
3. Mencegah atau mendeteksi gangguan tumbuh kembang
Sekian & Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai