Anda di halaman 1dari 263

PELAYANAN KESEHATAN BALITA DAN APRAS DI

PKM
STIMULASI, DETEKSI, INTERVENSI DINI TUMBUH
KEMBANG

(SDIDTK)
TUJUAN
1.Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu
melatih pada pelatihan SDIDTK (Stimulasi,
Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang)
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
 
2. Tujuan khusus
• Melakukan Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
anak
• Melakukan stimulasi tumbuh kembang balita dan anak
prasekolah
• Melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak
• Melakukan intervensi dan rujukan dini penyimpangan tumbuh
kembang
Melakukan pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi
kegiatan SDIDTK
• Melatih pada pelatihan SDIDTK
REVISI SDIDTK
DI BUKU PEDOMAN PESERTA HAL 27 S/D
HAL 73 :

 Algoritma KPSP:

Hijau (sesuai), kuning (meragukan) dan merah


(penyimpangan) ,
 Warna KPSP :

Hijau (gerakan kasar), halus merah muda (bicara


dan bahasa) dan kuning (sosialisasi dan mandiri)
REVISI SDIDTK
• TDD :
- Perubahan umur memulai skrining :
0 bulan
- pertanyaan berubah: semua pertanyaan
KMPE : wajib untuk semua umur 36 bulan
- pertanyaan 12 - 14
CHAT : menjadi M-CHAT. : menjadi 23
pertanyaan
REVISI SDIDTK
- pertanyaan berubah: semua pertanyaan
 KMPE : wajib untuk semua umur 36 bulan

- pertanyaan 12 - 14
 CHAT : menjadi M-CHAT. : menjadi 23
pertanyaan
 Tata Kelola SDIDTK Di PKM
Metode Pembelajaran
• Pembelajaran Orang Dewasa
• Ceramah/ tanya jawab
• Diskusi
• Demonstrasi
• Praktik
STRATEGI PEMBELAJARAN
• 4 Jpl : 4 X 45 Menit : Materi SDIDTK
• 4 Jpl ; 4 X 45 Menit : Praktik SDIDTK
Dengan kasus fiktif dg metode bermain
peran
• 6 Jpl : 6 X 45 Menit Praktik Lapangan
terintegrasi SDIDTK dan gizi seimbang
TERIMA KASIH
SELAMAT MENGIKUTI PELATIHAN
Materi Inti 1.
KONSEP DASAR
TUMBUH DAN KEMBANG
Peserta mampu menjelaskan konsep dasar tumbuh dan
kembang
Tujuan Khusus
Peserta mampu menjelaskan
a. Pengertian tumbuh dan kembang
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
c. Aspek tumbuh kembang
d. Periode tumbuh kembang
e. Beberapa gangguan tumbuh kembang yang sering ditemukan
A. Pengertian
Anak bukan merupakan seorang dewasa dalam bentuk mini, oleh
karena sifatnya berlainan dgn orang dewasa

Tumbuh dan berkembang


(sejak konsepsi  akhir masa remaja)
PENGERTIAN PERTUMBUHAN

Bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh

sehingga dapat diukur dengan satuan berat

badan, panjang badan, lingkar kepala


PENGERTIAN
PERKEMBANGAN
Bertambahnya fungsi / kemampuan
Sensorik (dengar, lihat, raba, rasa,
cium)
Motorik (gerak kasar, halus)
Kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
Komunikasi / berbahasa
Emosi - sosial
Kemandirian
Ciri-ciri Tumbuh Kembang
• Perkembangan menimbulkan perubahan
• Tumbang tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya
• Kecepatan berbeda
• Perkembangan berkolerasi dgn pertumbuhan
• Perkembangan mempunyai pola yg tetap
• Perkembangan memiliki tahap yg berurutan
PRINSIP-PRINSIP PROSES TUMBUH
KEMBANG
 Perkembangan merupakan hasil proses
kematangan dan belajar
Kematangan merupakan proses intrinsik yg terjadi
dg sendirinya
Belajar berasal dari latihan dan usaha
 Pola perkembangan dapat diramalkan

Terdapat persamaan pola perkembangan pd semua


anak
B. Faktor-faktor yg mempengaruhi
Tumbuh Kembang
1. Faktor Internal Ras/etnik atau
bangsa; suku, keluarga, umur, jenis kelamin,
genetik, kromosom
2. Faktor Eksternal
a. Prenatal (Masa Kehamilan)
b. Natal (Masa Persalinan)
c. Pasca natal (Masa Nifas)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

NUTRITION

HEALTH
GENETIK
GENETIC
HORMON
HORMON

LOVE
BERAT BADAN
Dipengaruhi oleh :
 genetik (keturunan)
 asupan nutrisi (makan, minum, camilan)
 penyerapan usus, pengeluaran
 aktivitas fisik
 metabolisme tubuh, hormon
 penyakit kronik : jantung, tbc,infeksi saluran kemih
 kadar air dan lemak tubuh
TINGGI BADAN
POTENSI TINGGI BADAN (GENETIK) PADA
UMUR 18 TAHUN
• Laki = (Tinggi Ayah + tinggi Ibu + 13 cm ) +/- 8.5cm
2
• Perempuan =( Tinggi Ayah + ibu –13 cm) +/- 8.5cm
2
LINGKAR KEPALA
Berhubungan dengan perkembangan volume otak
• Lingkar kepala lebih besar dari normal (makrosefali)
88% IQ normal,
5 % keterbelakangan mental ringan,
7 % keterbelakangan mental berat (Lober & Priestly,
1981)
• Lingkar kepala lebih kecil dari normal (mikrosefali)
keterbelakangan mental
C. Aspek perkembangan yg dipantau

• Motorik kasar
• Motorik halus
• Kemampuan bicara dan bahasa
• Sosialisasi dan kemandirian
D. Periode Tumbuh Kembang
1. Masa intra uterin (prenatal = janin)
Tiga periode:

- Masa zigot : konsepsi – 2 minggu

- Masa embrio: 2 minggu – 8/12 minggu

- Masa fetus: 9/12 minggu – akhir kelahiran

a. Masa fetus dini : 9 minggu – trimester II intra


uterin

b. Masa fetus lanjut: trimister terakhir


2. Masa ekstra uterin (postnatal = setelah lahir):

• Masa neonatal: 0-28 hari


• Neonatal dini : 0-7 hari,
• Neonatal lanjut : 8-28 hari
• Masa bayi: 0 hari-11 bulan
• Masa balita: 12 – 59 bulan
• Masa pra-sekolah: 60- 72 bulan
Periode Tumbuh kembang

Janin
Tahapan perkembangan
Umur 0-3 bulan
• Mengangkat kepala 450
• Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah
• Melihat/ menatap wajah
• Mengoceh spontan/ bereaksi dgn mengoceh
• Tertawa keras
• Terkejut/ bereaksi terahdap suara keras
• Membalas tersenyum
• Mengenal ibu dgn penglihatan, penciuman, pendengaran,
kontak
…tahap perkembangan
Umur 3-6 bulan
• Berbalik dari telungkup ke telentang
• Mengangkat kepala setinggi 90
• Pertahankan kepala tetap tegak dan stabil
• Menggenggam pensil
• Meraih benda yang ada dalam jangkauan
• Memegang tangan sendiri
• Berusaha memperluas pandangan
• Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
• Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi
• Tersenyum ketika melihat mainan/ gambar yang menarik saat bermain sendiri
…tahap perkembangan
Umur 6-9 bulan
• Duduk sendiri
• Belajar berdiri, kedua kaki menyangga sebagian berat badan
• Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang
• Memindahkan benda dari satu tangan ketangan lainnya
• Memungut 2 benda, dengan masing-masing tangan
• Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
• Bersuara tanpa arti, mamama-bababa-dadada-tatata
• Mencari mainan yang dijatuhkan
• Bermain tepuk tangan/ ciluk- baa
• Bergembira dengan melempar bola
• Makan kue sendiri
…tahap perkembangan
Umur 9-12 bulan
• Mengangkat badannya keposisi berdiri
• Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi
• Berjalan dituntun
• Mengulurkan lengan untuk meraih benda yang diinginkan
• Menggenggam erat pensil
• Memasukkan benda kemulut
• Mengulang/ menirukan bunyi yg didengar
• Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
• Mengeksplorasi sekitar, ingin tau, ingin menyentuh apa saja
• Bereaksi terhadap suara perlahan atau bisikan
• Senang diajak bermain ciluk-baa
• Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yg belum dikenal
…tahap perkembangan
Umur 12-18 bulan
• Berdiri sendiri tanpa pegangan
• Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
• Memanggil ayah dengan kata ‘papa’, ibu ‘mama’
• Menumpuk 2 kubus
• Memasukkan kubus ke kota
• Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menagis/ merengek,
anak bisa mengelurkan suara yang menyenangkan atau
menarik tangan ibu
• Memperlihatkan rasa cemburu/ baersaing
…tahap perkembangan
Umur 18-24 bulan
• Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik
• Berjalan tanpa terhuyung
• Bertepuk tangan, melambai
• Menumpuk 4 buah kubus
• Memungut benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk
• Menggelindingkan bola kearah sasaran
• Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
• Menirukan pekerjaan rumah tangga
• Memegang cangkir sendiri, belajar makan, minum sendiri
…tahap perkembangan
Umur 24-36 bulan
• Naik tangga sendiri
• Dapat bermain dan menendang bola kecil
• Mencoret-coret pensil pada kertas
• Bicara dengan baik dengan 2 kata
• Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
• Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih
• Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring
jika diminta
• Makan sendiri tanpa banyak tumpah
• Melepas pakaiannya sendiri
…tahap perkembangan
Umur 36-48 bulan
• Berdiri 1 kaki 2 detik
• Melompat kedua kaki diangkat
• Mengayuh sepeda roda tiga
• Menggambar garis lurus
• Menumpuk 8 buah kubus
• Mengenal 2-4 warna
• Menyebut nama, umur, tempat
• Mengerti arti kata diatas, dibawah, didepan
• Mendengarkan cerita
• Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
• Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
• Mengenakan sepatu sendiri
• Mengenakan ceklana panjang, kemeja, baju
…tahap perkembangan
Umur 48-60 bulan
• Berdiri 1 kaki 6 detik
• Melompat-lompat 1 kaki
• Menari
• Menggambar tanda silang
• Menggambar lingkaran
• Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh
• Mengancing baju atau pakaian boneka
• Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
• Senang menyebut kata-kata baru
• Senang bertanya tentang sesuatu
• Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar
• Bicaranya mudah dimengerti
• Bisa membandingkan/ membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya
• Menyebur angka, menghitung jari
• Menyebur nama-nama hari
• Berpakaian sendiri tanpa dibantu
• Menggosok gigi tanpa dibantu
• Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu
…tahap perkembangan
Umur 60-72 bulan
• Berjalan lurus
• Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik
• Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap
• Menggambar segi empat
• Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
• Mengerti arti lawan kata
• Mengerti pembicaraan yg menggunakan 7 kata atau lebih
• Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya
• Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10
• Mengenal warna-warni
• Mengungkap simpati
• Mengikuti aturan permainan
• Berpakaian sendiri tanpa dibantu
E. Gangguan Tumbuh Kembang
• Gangguan bicara dan bahasa
• Cerebral palsy
• Sindroma Down
• Perawakan pendek
• Autisme
• Retardasi mental
• Gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas (GPPH)
CIRI KHAS ANAK

TUMBUH
BERTUMBUH KEMBANG BERKEMBANG

Bertambah ukuran Bertambah struktur


fisik dan struktur Anak dapat tumbuh kembang melalui dan fungsi tubuh yang
tubuh tahapan yang sesuai lebih kompleks
KUANTITATIF STIMULASI,DETEKSI,INTERVEN KUALITATIF
SI DINI
Kerangka Konsep Upaya Kelangsungan Hidup dan
Perkembangan Anak
Abortus  Kematian Kematian
Neonatus Deteksi dan Balita 
stimulasi tumbuh
kembang (ECCD)
BBLR 
L.Mati  Cerebral
Palsy 
Trauma
Lahir  Retardasi
Mental 
L.Hidup Asfiksia
Lahir  Disfungsi
 Minimal Otak

Cacat 
bawaan Kelainan
Pelayanan Perilaku
kesehatan Bumil Belajar 
dan bulin Bayi 
Pelayanan kes. Sehat
Stimulasi janin Neonatus (ENC) Penyakit kro-
Perbaikan gizi ASI eksklusif nis degenera
Pelayanan kes. Balita tif 
bumil (IMCI)
Penanganan
Penanganan emergensi ASI eksklusif dan
emergensi pemenuhan Gizi Anak
Stimulasi dan
Perawatan oleh perawatan oleh Sehat 
Deteksi-intervensi dini
keluarga keluarga (ECCD) kelainan tumbuh
kembang Tidak naik
kelas 
Perawatan oleh
keluarga
PEMBINAAN KESEHATAN

KUALITAS HIDUP ANAK MENINGKAT

KANDUNGAN TUMBUH KEMBANG OPTIMAL


SAMPAI BALITA FISIK, MENTAL,EMOSI, SOSIAL

INTELEGENSI MAJEMUK
SESUAI DENGAN
POTENSI GENETIKNYA
RANGKUMAN
Pengertian Tumbuh Kembang
Cir-ciri Tumbuh Kembang
Prinsip perkembangan anak
Faktor-factor yang mempengaruhi
tumbuh kembang
Periode Tumbuh kembang
Gangguan Tumbuh Kembang yang
sering ditemui
EVALUASI

Jelaskan Pengertian Tumbuh Kembang


Jelaskan Faktor-factor yang
mempengaruhi tumbuh kembang
Jelaskan Gangguan Tumbuh Kembang
yang sering ditemui
Terima kasih
42
Manteri Inti 2.

PENGUKURAN PERTUMBUHAN ANAK


TUJUAN
Umum :
Peserta mampu melakukan pengukuran
pertumbuhan anak.
Khusus :
a.Review pertumbuhan dan status gizi
b.Pengukuran lingkar kepala
A. Pengukuran Pertumbuhan Anak
PERTUMBUHAN
 Timbang berat badannya (BB)
 Ukur tinggi badan (TB)
 Lingkar kepalanya (LK)

PENENTUAN STATUS GIZI


• BB/PB atau BB/TB  untuk anak < 5 tahun Normal/Kurus/Sangat Kurus/Gemuk
• PB/U atau TB/U  Normal/Pendek/Sangat Pendek
• IMT/U  untuk anak 5 – 6 tahun
Normal/Kurus/Sangat Kurus/Gemuk
HAL-HAL PENTING
DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

1. Cara memasang timbangan (dacin) dan cara


menimbang berat badan (BB)
2. Cara mengukur tinggi badan (TB) dan lingkar
kepala (LK)
3. Cara menghitung umur (U)
4. Cara menandai BB, TB, LK
dan menarik garis pertumbuhan dalam grafik BB,
TB, LK
5. Cara menilai status pertumbuhan anak
B. Pengukuran Lingkar Kepala (LK)
• Minimal tiap 3 bln sampai umur 1 tahun
• Minimal tiap 6 bl sampai umur 2 tahun
• Minimal tiap tahun sampai umur 6 thn

NORMAL : bila ukuran lingkaran kepala anak


berada di dalam “jalur hijau”

TIDAK NORMAL :bila ukuran lingkaran kepala


anak berada di luar “jalur hijau”
 segera rujuk ke Rumah Sakit
PENGUKURAN LINGKAR KEPALA

• Hiasan di kepala dilepas


• Bayi lebih nyaman dalam dekapan ibu
• Ukur lingkaran kepala terbesar melalui
occipito-frontal
• Lakukan pembacaan dg ketelitian 0,1 cm
…pengukuran lingkar kepala
…pengukuran lingkar kepala

Pertumbuhan LK
Pertumbuhan LK ABNORMAL
NORMAL
Materi Inti 3
STIMULASI DAN DETEKSI DINI
TUMBUH KEMBANG
TUJUAN UMUM

• Peserta mampu melakukan stimulasi

dan deteksi dini tumbuh kembang


TUJUAN KHUSUS
Peserta mampu menjelaskan :
a. Stimulasi pada BALITA dan Anak Prasekolah
b. Deteksi dini gangguan pertumbuhan
c. Deteksi dini penyimpangan perkembangan
d. Deteksi dini penyimpangan pendengaran
e. Deteksi dini penyimpangan penglihatan
f. Deteksi dini penyimpangan perilaku emosional
A. Stimulasi Pada Balita Dan Anak
Prasekolah

Pengertian stimulasi adalah kegiatan merangsang


kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar
anak tumbuh dan berkembang secara optimal
KEBUTUHAN-KEBUTUHAN DASAR
ANAK UNTUK TUMBUH KEMBANG
OPTIMAL

I. FISIS- BIOLOGIS (ASUH):


Nutrisi, imunisasi, kebersihan badan & lingkungan,
pengobatan, olahraga, bermain
II. KASIH SAYANG (ASIH):

didorong, dihargai, penuh kegembiraan, koreksi


(bukan ancaman / hukuman)
pola asuh demokratik

I II. STIMULASI (ASAH):


sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif,
mandiri, kreativitas, kepemimpinan, moral
• Tujuan :
merangsang semua fungsi dan
kemampuan anak agar berkembang
optimal
• Yang dirangsang :
kemampuan gerak kasar, gerak
halus, bicara & bahasa, sosialisasi
dan kemandirian
Dilakukan oleh :

ibu ayah, pengasuh, anggota keluarga lain,


kelompok masyarakat
• Cara :
Rangsang suara, musik,
gerakan, perabaan,
bicara, menyanyi, bermain,
memecahkan masalah,
mencoret, menggambar
Kapan :

• Setiap kali interaksi dengan anak


memandikan, ganti baju, di
jalan, bermain, di dalam mobil,
nonton TV, sebelum tidur dll
Prinsip dasar stimulasi
1. Rasa cinta dan kasih sayang
2. Perilaku yang baik, anak suka meniru
3. Stimulasi sesuai kelompok umur
4. Cara menyenangkan, jangan terpaksa  bermain,
bernyanyi, bervariasi
5. Bertahap sesuai usia anak, terhadap 4 aspek
perkembangan
6. Gunakan alat bantu/ permainan sederhana dan aman
7. Beri kesempatan yang sama untuk anak laki-laki &
perempuan
8. Anak diberi pujian/ hadiah atas keberhasilannya
Kecerdasan, Kreativitas dan Perilaku (Emosi, Spiritual) Anak

Mendengar, melihat
(dari orangtua, pengasuh, kakak, adik, teman, TV,
guru, tetangga)

Merasakan Mengingat Meniru


Membayangkan Mencoba
Melakukan

Mengulang, Membiasakan

Kebebasan berkreasi

Perilaku, Kecerdasan dan Kreatifitas


Stimulasi Dini
BERMAIN AKTIF
•setiap hari dengan penuh kasih sayang,
gembira, berulang, konsisten, bervariasi, tuntas
(selesai)
Metoda :
•dengar, lihat, tiru / coba, diulang-ulang
Yang dirangsang :
• sensorik, motorik, kognitif, komunikasi-bahasa,
sosio-emosional, kemandirian, kreativitas,
Stimulasi Dini
Yang dirangsang :

• sensorik, motorik, kognitif, komunikasi-


bahasa, sosio-emosional, kemandirian,
kreativitas,

Cara : rangsang suara, musik, gerakan,


perabaan, bicara, menyanyi, membaca,
Stimulasi Dini
• mencocokkan, membandingkan,
mengelompokkan, memecahkan masalah,
mencoret, menggambar, merangkai dll

Kapan : setiap kali interaksi dengan


anak :memandikan, ganti baju, di jalan,
bermain, di dalam mobil, nonton TV,
sebelum tidur dll
Suasana stimulasi (bermain)
 Sikap orangtua : demokratik (otoritatif)
 Gembira, kasih sayang
 Mendengarkan, memberi kebebasan,
kesempatan, menghargai, mendorong, memuji
 Jangan : banyak membatasi, melarang,
memaksa, mendikte, mencela, mengancam,
menghukum
 Batas : tidak membahayakan diri anak atau
orang lain
36

36 6 year
Pengaruh Nutrisi, Kasih Sayang dan Stimulasi
pada Jumlah sel dan Percabangan Sel-sel Otak
Cukup Nutrisi, Kasih Kurang Nutrisi, Kasih
Bayi Baru Lahir Sayang dan Stimulasi Sayang dan Stimulasi
Stimulasi (rangsang bermain)
umur 0-3 bulan

• Ciptakan rasa nyaman, aman, senang


• Peluk, cium, gusel, ayun
• Senyum, tatap mata, ajak bicara,
• Tirukan ocehan dan mimik bayi
• Berbagai bunyi, suara, musik
• Gantung benda berwarna, berbunyi
• Meraih, meraba, pegang mainan, angkat kepala
• Gulingkan kanan-kiri, tengkurap-telentang
…stimulasi
umur 3-6 bulan
• Peluk, cium, pandang mata, senyum,
bicara,
• Mencari sumber suara,
• Bermain cilukba, melihat wajah di cermin
• Memeluk, mengayun
• Melihat, meraih, menendang mainan
• Mengamati benda kecil, benda bergerak
• Mengambil benda kecil
• Memegang dgn 2 tangan, makan sendiri
• Berguling-guling, duduk
)
…stimulasi
umur 6-9 bulan
• Peluk, senyum, bicara, panggil namanya,
• Bersalaman, tepuk tangan, melambai ke orang lain
• Panggil : mama, papa
• Cilukba, melihat cermin
• Tunjuk dan sebutkan nama gambar
• Bacakan dongeng
• Pegang mainan dengan 2 tangan
• Masukan benda kecil ke dalam wadah
• Sembunyikan dan cari mainan
• Mainan yang mengapung di air
• Mencoret-coret, memukul-mukul
• Duduk, merangkak, berdiri berpegangan
…stimulasi
umur 9-12 bulan
 Peluk, senyum, bicara, panggil, ditanya
 Cilukba, melambai pada orang lain
 Tunjuk dan sebutkan nama gambar
 Bicara pada boneka, menyanyi,
 Masukkan benda ke wadah
 Mainan yang mengapung di air
 menyusun balok, menggambar
 main alat dapur, minum dari gelas,
 makan bersama
 gelindingkan bola, berdiri, membungkuk,
 berjalan berpegangan, naik tangga
…stimulasi
umur 12 - 15 bulan
 Peluk, senyum, bicara, panggil, ditanya
 Cilukba, melambai pada orang lain
 Tunjuk dan sebutkan nama gambar
 Masukkan benda ke dalam wadah
 Menggambar, menyusun kubus, puzzle sederhana
 main boneka, sendok, piring, gelas
 berjalan tanpa berpegangan,
 berjalan sambil tarik mainan, mundur, jinjit
 panjat tangga, lempar-tangkap -tendang bola
 lepas celana, makan sendiri
 meniru perkerjaan di rumah tangga
…stimulasi
umur 15 -18 bulan
• Berjalan mundur, jinjit, naik tangga
• Tangkap dan lempar bola
• Balok, puzzle, menggambar
• Bermain air, meniup, menendang bola
• Bercerita tentang gambar di buku
• Menyebutkan nama benda, menyanyi
• Main telpon-telponan, menyatakan keinginan
• Bermain dgn teman sebaya, petak umpet
• Merapikan mainan, membuka baju
• Makan bersama
• Merangkai manik besar
…stimulasi
umur 18-24
bulan
• Bicara, bertanya, bercerita, bernyanyi,
• Tanya jawab, main telpon-telponan
• Perintah sederhana, membantu pekerjaan
• Nonton TV sambil dijelaskan
• Melepas baju, rapikan mainan
• Makan bersama dengan sendok garpu
• Balok, puzzle, menggambar, membentuk lilin
• Buat rumah-rumahan, petak umpet
• Berjalan, berlari, melompat
• Berdiri satu kaki, naik turun tangga
• melempar, menangkap, menendang bola
…stimulasi
umur 24 - 36 bulan
• Sebutkan nama benda, sifat, guna benda
• Bacakan cerita, tanya jawab,
• Anak diminta bercerita pengalaman
• Menonton TV didampingi, menyanyi
• Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan
• Makan dengan sendok garpu
• Puzzle, balok, menggambar, menempel
• Mengelompokkan benda sejenis
• Mencocokan gambar dan benda
• Menghitung
• Melempar, menangkap,
• Berlari, melompat, memanjat, merayap
…stimulasi
umur 48 - 60 bulan
• Sebutkan nama benda, sifat, guna benda
• Bacakan buku, tanya jawab, bercerita
• Menonton TV didampingi, menyanyi
• Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan
• Makan dengan sendok garpu, masak-masakan
• Menggunting, menempel, menjahit
• Puzzle, balok, menggambar, mewarna, menulis
• Mengelompokkan dan mencocokkan benda
• Mengingat, menghafal, menerti aturan
• Membandingkan besar kecil, banyak sedikit
• Menghitung, konsep satu dan setengah
• mengenal angka, huruf, simbol, musim
• Melempar, menangkap, berlari, melompat
• Memanjat, merayap, sepeda roda 3, ayunan
• bermain, makan dgn teman
…stimulasi
umur 36 - 48 bulan
• Sebutkan nama benda, sifat, guna benda
• Bacakan cerita, tanya jawab, bercerita
• Menonton TV didampingi, menyanyi
• Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan
• Makan dengan sendok garpu, masak-masakan
• Menggunting, menempel, menjahit
• Puzzle, balok, menggambar, mewarna, menulis
• Mengelompokkan benda sejenis
• Mencocokan gambar dan benda
• Menghitung, mengenal angka, huruf
• Melempar, menangkap, berlari, melompat
• Memanjat, merayap, main sepeda roda 3
• Main lalu lintas, ular naga dengan teman
…stimulasi
umur 60 - 72 bulan
• Mengenal nama, fungsi benda-benda
• Bacakan buku, tanya jawab, bercerita
• Menonton TV didampingi, menyanyi
• Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan
• Makan dengan sendok garpu, masak-masakan
• Menggunting, menempel, menjahit,
• Puzzle, balok, menggambar, mewarna, menulis nama
• Mengingat, menghafal, mengerti aturan, urutan
• Membandingkan besar kecil, banyak sedikit
• Menghitung, konsep satu dan setengah
• mengenal angka, huruf, simbol, jam, hari, tanggal
• Melempar, menangkap, berlari, melompat
• Memanjat, merayap, sepeda roda 3, ayunan
• “berjualan”, “bertukang”, mengukur
• Mengenal uang, rambu lalu lintas
hal.36-37
B. DETEKS DINI GANGGUAN
PERTUMBUHAN
PENGERTIAN DETEKSI DINI TUMBUH
KEMBANG ANAK
Adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan
penyimpangan Perkembangan secara dini agar lebih
mudah diintervensi

Bila penyimpangan terlambat dideteksi, maka lebih sulit


diintervensi dan akan berpengaruh pada tumbuh
kembang anak
KAPAN HARUS DETEKSI DINI?
Jenis skrining/Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang

Deteksi Dini Penyimpangan Deteksi Dini Penyimpangan Deteksi Dini penyimpangan


Umur anak
Pertumbuhan Perkembangan Mental Emosional

  BB/TB LK KPSP TDL TDD KMPE MCHAT GPPH


0 bulan v v     v      
3 bulan v v v   v      
6 bulan v v v   v      
9 bulan v v v   v      
12 bulan v v v   v      
15 bulan v   v   v      
18 bulan v v v   v   v  
21 bulan v   v   v   v  
24 bulan v v v   v   v  
30 bulan v   v   v   v  
36 bulan v v v v v v v v
42 bulan v v v v v v   v
48 bulan v v v v v v   v
54 bulan v v v v v v   v
60 bulan v v v v v v   v
66 bulan v v v v v v   v
72 bulan v v v v v v   v
PENENTUAN UMUR ANAK
Pedoman dari CDC (Center of Diseases Control)
tahun 2000:

1. Umur lebih atau kurang 16 s/d 30 hari,


dibulatkan menjadi 1 bulan.
contoh: 20 bulan + 17 hari = 21 bulan
19 bulan – 16 hari = 18 bulan
PENENTUAN UMUR ANAK
Pedoman dari CDC (Center of Diseases Control)
tahun 2000:

2. Umur lebih atau kurang 1 s/d 15 hari,


dibulatkan menjadi 0 bulan

Contoh: 20 bulan + 15 hari = 20


bulan
19 bulan – 14 hari = 19
bulan
Prinsip perhitungan usia

Usia (kronologis) = Tanggal Periksa – Tanggal lahir

•Untuk anak lahir prematur harus menggunakan Usia Koreksi,

dengan syarat:

Usia kronologis < 2 tahun


DAN
Lama prematuritas > 2 minggu
(dihitung dari usia gestasi 40
(minggu)

Usia (koreksi) = Usia (kronologis) – Lamanya prematur

Early Life Nutrition Roadshow


UKK Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial
Prinsip perhitungan usia

BERLAKU UNIVERSAL:
-1 bulan : 30 hari
-- 1 minggu : 7 hari

-1 bulan : 4 minggu
-- 1 tahun : 12 bulan

- > 15 hari = dibulatkan keatas (1 bulan)

- < 15 hari = dibulatkan kebawah (0 bulan)

Early Life Nutrition Roadshow


UKK Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial
CONTOH SOAL
PERHITUNGAN UMUR
• Anak laki-laki lahir cukup bulan pada 1
maret 2015
• Anak perempuan lahir cukup bulan pada
tanggal 9 November 2015
• Anak laki-laki lahir pada usia gestasi 36
minggu pada tanggal 4 Maret 2015
CONTOH SOAL
PERHITUNGAN UMUR
• Lahir 1 maret 2015
• Usia kronologis
• 2016 9 2
• 2015 3 1
• 1 th 6 bl 1 hari
CONTOH SOAL
PERHITUNGAN UMUR
• Lahir 9 November 2015, cukup bulan
• Umur kronologis
• 2016 9 2
• 2015 11 9
9 bl 23 hari
CONTOH SOAL
PERHITUNGAN UMUR
• Lahir 4 maret 2015, usia gestasi 36 minggu
• Usia kronologis :
• 2016 9 2
• 2015 3 4
• 1 th 5 bl 28 hari

• Usia koreksi :
• 1 th5 bl 28 hr – 4mg = 1 th 4 bl 28 hr =1 th 5 bl = 17 bulan
C. Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan

• KPSP (Kuesioner Pra Skrining


Perkembangan)

• TDD (Tes Daya Dengar)  TDD


Modifikasi

• TDL (Tes Daya Lihat)


D. Deteksi Dini Penyimpangan
Mental Emosional
• KMPE (Mental Emosional)

• M-CHAT (Autis)

• CONNERS (gangguan pemusatan perhatian


& hiperaktif/GPPH)
…Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan

1.Tanya perkembangan anak dengan KPSP


(Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
mulai umur 3 bulan :
• minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn

• minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.


…Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan

2. Tanya pendengaran anak dengan TDD


•(tes daya dengar) mulai umur 0 bln :

•minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn

•minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn


…Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan

3. Tes penglihatan anak dengan TDL (tes daya lihat)


mulai umur 3 tahun tiap 6 bulan.

4. Gangguan perilaku dengan KMPE (kuesioner


masalah perilaku mental emosional), CHAT
(checklist for autisme in toddler) dan Conners
untuk Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktifitas
1. KUESIONER PRA SKRINING
PERKEMBANGAN (KPSP)
 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua /
pengasuh,
 Tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
 Mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai
umur 2 tahun, minimal tiap 6 bulan sampai umur 6
tahun
 Untuk mengetahui perkembangan anak sesuai
umurnya atau terlambat
Umur Kemampuan perkembangan

0-1 bulan Menatap ke ibu, mengeluarkan suara, tersenyum,


dll
1-3 bulan Mengangkat kepala tegak ketika tengkurap,
tertawa, mengamati tangannya, dll

3-6 bulan Meniru bunyi, meraih benda, tengkurap sendiri, dll

6-9 bulan Duduk sendiri,mengucapkan ma..ma..ma,


da..da….da…, pegang biskuit, dll
Umur Kemampuan perkembangan

9-12 bulan Bermain CI LUK BA, menjimpit benda kecil, berdiri dan
berjalan berpegangan, dll

1-2 tahun Menunjukkan dan menyebut nama bagian tubuh, naik tangga,
corat-coret, dll

2-3 tahun Berdiri di atas satu kaki tanpa berpegangan, bicara


dimengerti, makan sendiri, memeluk dan mencium orang yang
terdekat, dll
3-5 tahun Melompat-lompat,menggambar, cerita, pakai pakaian, dll
1. KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) BAYI UMUR 3 BULAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan:
- Wool merah

YA TIDAK
Bayi Terlentangkan:
1 Pada waktu bayi terlentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai bergerak Gerak Kasar
dengan mudah? Jawaban TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau lengan bayi
bergerak tak terarah/tak terkendali
2 Pada waktu bayi terlentang apakah ia melihat dan menatap wajah anda? Sosialisasi
dan
Kemandirian
3 Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh) selain menangis? Bicara dan
Bahasa
4 Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum, apakah ia tersenyum kembali Sosialisasi
kepada anda dan
Kemandirian
5 Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba? Bicara dan
Bahasa
6 Ambil wool merah, letakkan di atas wajah di depan mata, Gerak Halus
gerakkan wool dari samping kiri ke kanan kepala
Apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?

7 Ambil wool merah, letakkan di atas wajah di depan Gerak Halus


mata, gerakkan wool dari samping kiri ke kanan
kepala
Apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir
sampai pada sisi yang lain?

Bayi Telungkupkan:
8 Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, Gerak Kasar
apakah ia dapat mengangkat kepalanya seperti
pada gambar ini?

9 Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia Gerak Kasar
dapat mengangkat kepalanya sehingga membentuk sudut
45˚ seperti pada gambar?

10 Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah Gerak Kasar
ia dapat mengangkat kepalanya dengan tegak seperti
pada gambar?
KPSP PADA ANAK UMUR 21 BULAN

Alat dan bahan yang dibutuhkan:


- Kismis
- Bola tenis
- Kubus

YA TIDAK
Anak dipangku ibunya / duduk sendiri ditepi meja periksa
1 Letakkan kismis diatas meja dekat anak, apakah anak dapat mengambil dengan Gerak Halus
ibu jari dan telunjuk?

2 Gelindingkan bola tenis kearah anak, apakah dapat mengelindingkan/melempar Gerak Halus
bola kembali kepada anak?
3 Beri kubus didepannya. Minta anak meletakkan 1 kubus diatas kubus lainnya (1 Gerak Halus
tingkat saja)
Tanya ibu :
4 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis atau Sosialisasi
merengek? dan
Kemandirian
5 Apakah anak dapat minum dari cangkir/gelas sendiri tanpa tumpah? Sosialisasi
dan
Kemandirian

6 Apakah anak suka meniru bila ibu sedang melakukan pekerjaan rumah tangga Sosialisasi
(menyapu, mencuci, dll) dan
Kemandirian

7 Apakah anak dapat mengucapkan minimal 3 kata yang mempunyai arti (selain kata Bicara dan
mama dan papa)? Bahasa
8 Apakah anak pernah berjalan mundur minimal 5 langkah? Gerak Kasar
Berdirikan anak:
9 Letakkan kubus di lantai, minta anak memungut, apakah anak dapat memungut Gerak Kasar
dan berdiri kembali tanpa berpegangan?
10 MInta anak berjalan sepanjang ruangan, dapatkan ia berjalan tanpa Gerak Kasar
terhunyung/jatuh?
TOTAL
KPSP PA DA A NAK UMUR 36 BULAN

Alat dan bahan yang dibutuhkan:


- Kubus - Bola Tenis - Kertas
- Pensil - Form Gambar

YA TIDAK
Anak dipangku ibunya / duduk sendiri ditepi meja periksa :
1 Beri kubus di depannya. Gerak Halus
Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang
lain tanpa menjatuhkan kubus itu?
2 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar- gambar ini tanpa bantuan? Bicara dan
Bahasa

(Menyebut dengan suara binatang tidak ikut dinilai)


3 Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa Gerak Halus
bantuan/petuniuk?
4 Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurang- kurangnya 2.5 cm. Gerak Halus
Suruh anak menggambar garis lain di samping garis ini.
Jawab YA bila ia menggambar garis seperti ini:

Jawab TIDAK bila ia menggambar garis seperti ini:

Tanya ibu :
5 Dapatkah anak menggunakan 2 kata berangkai pada saat berbicara seperti Bicara dan
"minta minum", "mau tidur''? Bahasa
"Terimakasih" dan "Dadag" tidak ikut dinilai
6 Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi
dan
Kemandirian
7 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter? Gerak Kasar
Minta anak untuk berdiri :
8 lkuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk Bicara dan
atau mata pada saat memberi- kan perintah berikut ini: Bahasa
"Letakkan kertas ini di lantai".
"Letakkan kertas ini di kursi".
"Berikan kertas ini kepada ibu".
Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi?
9 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat Gerak Kasar
melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP)
• Hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun).

– Lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bln

• Buka kuesioner sesuai umurnya : 3, 6, 9, 12 bln,


dst.
– atau kuesioner yang lebih muda dari umurnya
(kalau datang umur 4 atau 5 bulan gunakan
kuesioner umur 3 bulan dulu)
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP)

• Jelaskan tujuan KPSP pada orangtua

– Orangtua jangan ragu-ragu atau takut


disalahkan
 Tanyakan isi KPSP sesuai urutan

 Atau melaksanakan perintah sesuai KPSP


Interpretasi (penafsiran) KPSP :
 “Ya”, bila orang tua menjawab : anak bisa
melakukan atau pernah atau sering atau kadang-
kadang.
 “Tidak”, bila anak belum pernah / tidak pernah / ibu
tidak tahu

 Bila “Ya” berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak


sesuai tahap perkembangannya (S)
Interpretasi (penafsiran) KPSP :

 Bila “Ya” berjumlah 7-8, berarti meragukan (M)

 Bila “Ya” sama atau kurang dari 6, kemungkinan ada


penyimpangan (P)  rinci jawaban “tidak” pada
aspek perkembangan mana
Bila jawaban KPSP : Ya 9 – 10
Artinya : perkembangan anak sesuai dengan
umurnya (S)
• beri pujian pada ibu
• teruskan pola asuh
• teruskan stimulasi sesuai tahap
perkembangan berikutnya
• Ikutkan anak di Posyandu, BKB, PAUD
Bila jawaban KPSP : Ya 7 – 8
Artinya : perkembangan anak meragukan (M)
 Beri dukungan ibu
 Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur
 Cari kemungkinan penyakit yang menyebabkan
penyimpangan perkembangan
Bila jawaban KPSP : Ya 7 – 8

Artinya : perkembangan anak meragukan (M)


 Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan KPSP
sesuai umur anak

Jika hasil KPSP ulangan “Ya” tetap 7 - 8, maka


kemungkinan ada penyimpangan (P)

 rujuk ke RS terdekat
Bila jawaban KPSP Ya : 6 atau kurang

Kemungkinan ada penyimpangan


perkembangan (P)
 Segera rujuk ke Rumah Sakit
 Tulis jenis dan jumlah
penyimpangan perkembangan
(mis. gerak kasar, halus, bicara & bahasa,
sosial dan kemandirian)
D. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PENDENGARA
(TEST DAYA
DENGAR (TDD)
• Mulai umur 0 bulan
Alat :
• Daftar pertanyaan

• Umur kurang atau sampai 3 bulan : ya


Tidak
• Kemampuan Ekpresif:
• Apakah bayi dapat mengatakan aaaaa, ooooo?
• Apakah bayi menatap wajah dan tampak mendengarkan anda,
lalu berbiara saat anda diam? Apakah anda dapat seolah olah
berbicara dengan bayi anda?
•  
D. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PENDENGARA
(TEST DAYA
DENGAR (TDD)
• Kemampuan Reseptif: ya Tidak
• Apakah bayi kaget bila mendengar suara (mengejapkan mata,
napas lebih cepat)?
• Apakah bayi kelihatan menoleh bila anda berbicara di sebelahnya?
• Kemampuan Visual:
• Apakah bayi anda dapat tersenyum?
• Apakah bayi anda kenal dengan anda, seperti tersenyum lebih
cepat pda anda dibandingakan orang lain?
 
• Total jawaban Tidak
D. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PENDENGARA
(TEST DAYA
DENGAR (TDD)

• Kalau ada salah satu ada jawab tidak, maka


adalah masalah/penyimpangan pada
pendengaran. --> rujuk
…Test Daya Dengar (TDD)
Umur lebih dari 3 bulan sampai 6 bulan Ya Tidak

1. Kemampuan Ekspresif    
Apakah bayi anda dapat tertawa keras?
Apakah bayi dapat bermain menggelembungkan mulut seperti meniup balon?

1. kemampuan Reseptif:    
Apakah bayi memberi respons tertentu, seperti menjdi lebih riang bila anda datang?
Pemeriksa duduk menghadap bayi yang diapangku orang tuanya, bunyikan bel disamping tanpa terlihat bayi, apakah bayi
itu menoleh ke samping?

1. Kemampuan Visual    
Pemeriksa menatap maya bagi sekitar 45 cm, lalu gunakan mainan untuk menarik pandangan bayi ke kiri, kanan, atas dan
bawah, Apakah bayi dapat mengikutinya?
Apakah bayi berkedip bila pemeriksa melakukan gerakan menusuk mata, lalu berhenti sekitar 3 cm tanpa menyentuh
mata?

Total jawaban Tidak    


…Tes daya dengar (TDD)
Umur lebih dari 6 bulan sampai 12 bulan: Ya Tidak

1. Kemampuan Ekspresif    
Apkah bayi dapat membuat suara berulang seperti mamamama, babababa
Apakah bayi dapat memanggil mama atau papa, walaupun tidak untuk memanggil orang tuanya?
 
 

1. Kemampuan Reseptif:    
Pemeriksa duduk menghadap bayi yang dipangku orang tuanya, bunyikan bel di samping bawah tanpa terlihat bayi,
apakah bayi langsung menoleh ke samping bawah?
Apakah bayi mengikuti perintah tanpa dibantu gerakan badan, seperti stop, berikan mainanmu?
 

1. Kemampuan Visual;    
Apakah bayi mengikutui perintah dengan dibantu gerakan badan, seperti stop, berikan mainanmu?
Apakah bayi secara spontan memulai permainan dengan gerakan tubuh, seperti pok ame-ame atau cilukba

Total jawaban Tidak    

     
…Tes daya dengar (TDD)

Umur lebih dari 12 bulan sampai 18 bulan: Ya Tidak

1. Kemampuan Ekspresif;    
Apakah anak dapat memanggil mama atau papa, hanya untuk memanggul orang tuanya?
Apakah anak meulai menggunakan kata-kata lain, selain kata mama,papa anggota keluarga lain
dan hewan peliharaan?
 
1. Kemampuan Reseptif:    
Pemeriksa duduk mengahdap bayi yang dipangku orang tuanya, bunyikan bel di samping bawah
tanpa terlihatbayi, apakah bayi langsung menoleh ke samping bawah?
Apakah anak mengikuti perintah tanpa dibantu gerakan badan, seperti stop, berikan mainanmu?

1. Kemampuan Visual:    
Pakah anak secara spontan memaulai permainan dengan gerakan tubuh, seperti pok kame-ame
atau cilkuba?
Apakah anak anda menunjuk dengan jari telunjuk bila ingin sesuatu, bukan dengan cara
memegang dengan semua jari?
 
Total jawaban Tidak    
…Tes daya dengar (TDD)

Umur lebih dari 18 bulan sampai 24 bulan: Ya Tidak

1. Kemampuan Ekspresif:    
Apakah anak dapat mengucapkan dua atau lebih kata yang menunjukkan keinginan, seperti
susu, minum, lagi?
Apakah anak secara spontan mengatgakan 2 kombinasi kata, seperti mau bobo, lihat papa?

1. Kemampuan Reseptif;    
Apakah anak dapat menunjukkan paling sedikit satu anggota badan, missal mana hidungmu?
Mana matamu? Tanpa diberi contoh?
Apakah anak dapat mengerjakan 2 macam perintah dalam satu kalimat, seperti ambil
sepatumu dan taruh disini, tanpa diberi contoh?

1. Kemampuan Visual;    
Apakah anak secara spontan memulai permainan dengan gerakan tubuh, seperti pok ame-ame
atau cilukba?
Apakah anak anda menunjuk dengan jari telunjuk bila ingin sesuatu, bukan dengan carra
memegang dengan semua jari?
…Tes daya dengar (TDD)
Ya Tidak
Umur lebih dari 24 bulan sampai 30 bulan
1. Kemampuan Ekspresif:    

Apakah anak muli menggunakan kata-kata lain, selain kata mama,papa, anggota
keluargalain dan hewan peliharaan?
Apakah anak mulai menguapkan kata yang berarti “milik” missal susu kamu,
bonekaku?

1. Kemampuan Reseptif;    

Apakah anak dapat mengerjakan 2 macam perintah dalam satu kalimat, sepperti
ambil sepatu dan taruh disini, tanpa diberi contoh?
Apakah anak dpat menunjuk minimal 2 nama benda di depannya (cangkir, bola,
sendok)?

1. Kemampuan Visual;    

Apakah anak secara spontan memulai permainan dengan gerakan tubuh, seperti
pok ame-ame atau cilukba?
Apakah anak anada menunjuk dengan jari telunjuk bila ingin sesuatu, bukan
dengan cara memegang dengan semua jari?

Total jawaban Tidak    


…Tes daya dengar (TDD)
Umur lebih dari 30 bulan sampai 36 bulan
1. Kemampuan Ekspresif Ya Tidak
Apakah anak sudah dapat mengucapkan kata depan. Seperti di atas, di dalam, dibawah?
Apakah anak dapat mengucapkan 2 atau 3 kalimat dalam permbicaraan?

1. Kemampuan Reseptif: Ya Tidak


Apakah anak dapat menunjuk minimal 2 nama benda di depannya (cangkir, bola, sendok)?
Apakah anak dpat menunjukkan minimal 2 nama benda di depannya sesuai fungsinya (misal
untuk minum: cangkir, untuk dilempar; bola, untuk makan; sendok, untuk menggambar;
pensil warna)?
 
 
1. Kemampuan Visual:    
Apakah anak secara spontan memulai permainan dengan gerakan tubuh seperti pok ame-ame
atau cilukba?
Apakah anak anda menunjuk dengan jari telunjuk bila ingin sesuatu, bukan dengan cara
memegang dengan semua jari?
…Tes daya dengar (TDD)

Umur lebih dari 36 bulan

1. Kemampuan Ekspresif Ya Tidak


Apakah anak dapat menyebutkan nama benda dan kegunaannya? Cangkir untuk minum, bola
untuk dilempar, pernsil warna untuk menggambar, sendok untuk makan?
Apakah lebih dari tiga perempat orang mengeri apa yang dibicarakan anak anda?
 
1. Kemampuan Reseptif: Ya Tidak
Apakah anak dapat menunjukkan minimal 2 nama benda di depannya, sesuai fungsinya
(missal untuk minum: cangkir, untuk dilempar; bola, untuk makan: sendok; untuk
menggambar; pensil warna)?
Apakah anak dapat mengerjakan perintah yang disertai kata depan? (misal: sekarang kubus
itu di bawah meja, toong taruh di atas meja)?
 
 
1. Kemampuan Visual:    
Apakah anak secara spopntan memulai permainan dengan gerakan tubuh? Seperti pok ame-
ame atau cilukba?
Apakah anak anda menunjuk dengan jari telunjuk bila ingin sesuatu, bukan dengan cara
memegang dengan semua jari?
Hasil Interpretasi Tindakan
Pemeriksaan
Tidak ada jawaban Sesuai umur Puji keberhasilan
“Tidak” orangtua/pengasuh.
Lanjutkan stimulasi sesuai
umur. Jadwalkan kunjungan
berikutnya

Jawaban “Tidak” 1 Penyimpangan Rujuk ke RS Rujukan Tumbuh


atau lebih Kembang level 1
E. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PENGLIHATAN(TES DAYA LIHAT (TDL)

• Mulai umur 3 tahun, ulang tiap 6 bulan


• Dikerjakan oleh tenaga kesehatan atau
guru
Alat dan Sarana :
1. Ruangan
2. Dua buah kursi
3. Poster huruf E dan penunjuk
4. Guntingan huruf E
TES DAYA LIHAT (TDL)
Cara:
Gantungkan poster 3 m dari anak,

setinggi mata anak dalam posisi duduk

latih anak megarahkan kartu E dengan benar ke


atas, bawah, kanan, kiri, sesuai yang ditunjuk
pada poster
TES DAYA LIHAT (TDL)
Cara:
Tutup sebelah mata dengan kertas

Tunjuk huruf E pada poster satu persatu mulai


baris 1 -4

Puji bila anak dapat mencocokkan arah huruf E

Ulangi pada mata sebelahnya.


TES DAYA LIHAT (TDL)
Interpretasi (penafsiran)

Bila tdk dapat mencocokkan posisi E s/d baris


ketiga gangguan daya lihat

Intervensi (tindakan) : rujuk


F. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PERILAKU EMOSIONAL

 Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan


petugas / guru / kader (tidak rutin)
1. Dgn kuesioner daftar tilik untuk autisme (Modified Checklist for
autism in toddlers/
CHAT) bagi anak umur 18 bulan s/ 3 tahun.
2. Dgn kuesioner Abreviated Conner Rating Scale untuk
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH) bagi
umur 3 tahun ke atas.
No PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah anak anda senang diayun, melambung di lutut anda dan sebagainya ? ya tidak
2 Apakah anak anda senang / tertarik dengan anak-anak lain ? ya tidak
3 Apakah anak anda senang memanjat seperti tangga ? ya tidak
4 Apakah anak anda senang bermain cilukba / petak umpet ? ya tidak
5 Apakah anak anda sering bermain pura-pura, contohnya; berbicara ditelepon atau ya tidak
bermain dengan boneka atau bermain pura-pura yang lain ?
6 Apakah anak anda sering menunjuk dengan jarinya untuk bermain sesuatu ? ya tidak
7 Apakah anak anda sering menunjuk dengan jarinya untuk mengindikasikan ya tidak
ia tertarik sesuatu ?
8 Dapatkah anak anda bermain pantas dengan mainan kecil (seperti mobil atau ya tidak
benda kecil) tanpa memasukkan ke dalam mulut , menguyah atau
menjatuhkannya ?
9 Apakah anak anda sering membawa benda didepan orang tua untuk ya tidak
menunjukkan kepada anda sesuatu ?
10 Apakah anak anda melihat mata anda lebih dari satu atau dua detik ? ya tidak
11 Apakah anak anda sering terlihat sensitif yang berlebihan terhadap suara berisik ? ya tidak
(seperti menutup telinga)
12 Apakah anak anda tersenyum sebagai respon terhadap wajah atau senyum ya tidak
anda ?
F. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PERILAKU EMOSIONAL

3. Dgn Kuesioner Masalah Perilaku Mental Emosional


(KMPE) bagi anak 36 – 72 bulan..

(dilakukan pad semua pasien)


INSTRUMEN PEMERIKSAAN
MODIFIED CHECKLIST FOR AUTISM
IN TOODLER (M-CHAT)
INSTRUMEN PEMERIKSAAN MODIFIED
CHECKLIST FOR AUTISM IN TOODLER
(M-CHAT)
• KETERANGAN :

1. Enam pertanyaan No. 2, 7, 9, 13, 14, dan


15 adalah pertanyaan penting (crirical
item ) jika dijawab tidak berarti pasien
mempunyai risiko tinggi autism.
INSTRUMEN PEMERIKSAAN MODIFIED
CHECKLIST FOR AUTISM IN TOODLER
(M-CHAT)

• Jawaban tidak pada dua atau lebih critical item


atau tiga pernyaan lain yang dijawab tidak
sesuai ( misalnya seharusnya dijawab ya, orang
tua menjawab tidak) maka anak tersebut
mempunyai risiko autism
INSTRUMEN PEMERIKSAAN MODIFIED
CHECKLIST FOR AUTISM IN TOODLER
(M-CHAT)

2.Jika perilaku itu jarang dikerjakan ( misal anda


melihat satu atau 2 kali) , mohon dijawab anak
tersebut tidak melakukannya.
INSTRUMEN PEMERIKSAAN MODIFIED
CHECKLIST FOR AUTISM IN TOODLER
(M-CHAT)
Misal : jawaban 1. Tidak 2. Tidak 3. Tidak 4. Tidak
5.Tidak 6. Tidak 7. Tidak 8.Tidak 9.Tidak10.Tidak
11.Ya 12.Tidak 13.Tidak 14.Tidak 15.Tidak
16.Tidak 17.Tidak 18.Ya 19.Tidak 20.Ya 21.Tidak
22.Ya 23.Tidak

Kita Curigai sebagai faktor risiko tinggi autism. 


2. Kuesioner Masalah Perilaku Dan
Emosional (KMPE)
• Bila ada kecurigaan orangtua / petugas
(tidak rutin) anak umur 3- 6 tahun
• 14 pertanyaan untuk deteksi dini masalah
mental - emosional, tiap 6 bulan
• Tanyakan pada orangtua / pengasuh.
• Catat jawaban “Ya”atau “Tidak”.
• Hitung jumlah jawaban “Ya”.
2. Kuesioner Masalah Perilaku Dan
Emosional (KMPE)
Interpretasi (penafsiran) KMPE

Jawaban Ya > 1 : kemungkinan anak


mengalami masalah mental emosional.
No PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah anak anda sering bereaksi negatif, marah atau tegang tanpa sebab yang    
jelas?
(bereaksi negatif contohnya rewel, tidak sabaran, banyak menangis, mudah tersinggung
atau bereaksi berlebihan bila merasa situasi tidak seperti yang diharapkannya atau
kemauannya tidak terpenuhi)
2 Apakah anak anda tampak lebih memilih untuk menyendiri atau bermain sendiri, atau    
menghindar dari anak seumurnya atau orang dewasa?
(ingin sendirian, menyendiri dengan ekspresi murung, tidak bersemangat, sedih, atau
kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasa sangat dinikmati)
3 Apakah anak anda cenderung bersikap menentang?    
(membantah, melawan, tidak mau menurut atau melakukan hal yang sebaliknya dari apa
yang diminta, serta tampak tidak perduli ketika diberitahu atau ditegur)
4 Apakah anak anda mudah takut atau cemas berlebihan tanpa sebab yang jelas ?    
(misalnya takut pada binatang atau benda yang tidak berbahaya, terlihat cemas ketika tidak
melihat ibu/pengasuhnya
5 Apakah anak anda sering sulit konsentrasi, perhatiannya mudah teralihkan atau    
banyak bergerak / tidak bisa diam?
( misalnya anak tidak bisa bertahan lama untuk bermain dengan satu permainan, mudah
mengalihkan perhatian bila ada hal lain yang lebih menarik perhatian seperti bunyi atau
gerakan, tidak bisa duduk dengan tenang, banyak bergerak atau cenderung berjalan /
berlari mondar mandir)
6 Apakah anak anda lebih banyak menempel / selalu minta ditemani, mudah cemas dan    
tidak percaya diri ?
(seakan minta perlindungan atau minta ditemani pada berbagai situasi, terutama ketika
berada dalam situasi baru atau ada orang yang baru dikenalnya; mengekpresikan
kecemasan serta terlihat tidak percaya diri)
7 Apakah anak anda menunjukkan adanya perubahan pola tidur?    
(Seperti sulit tidur, terjaga sepanjang hari, sering terbangun di waktu tidur malam oleh
karena mimpi buruk, mengigau, menangis didalam tidurnya)
8 Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan dari yang biasanya?    
(kehilangan nafsu makan, tidak mau makan sama sekali, atau sebaliknya makan
berlebihan, sangat memilih jenis makanan atau membiarkan makanan lama
dimulut tanpa dikunyah/ diemut)

9 Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala, sakit perut atau keluhan fisik    
lainnya dalam waktu-waktu tertentu?
10 Apakah anak anda mudah putus asa atau frustrasi dan sering menunjukkan emosi    
yang negatif ?
(Seperti sedih atau kecewa yang berkepanjangan, mudah mengeluh, marah atau protes.
Misal ketika anak merasa kesulitan dalam menggambar, lalu berteriak minta tolong,
marah, atau kertasnya disobek)

11 Apakah anak anda menunjukkan kemunduran pola perilaku dari kemampuan yang    
sudah dimilikinya ?
(seperti mengompol kembali, menghisap jempol, atau tidak mau berpisah dengan
orangtua/pengasuhnya)

12 Apakah anak anda sering berkelahi, bertengkar, atau menyerang anak lain baik    
secara verbal maupun non-verbal ?
(seperti misalnya mengejek, meneriaki, merebut permainan, atau memukul temannya)

13 Apakah anak anda sering diperlakukan tidak menyenangkan oleh anak lain atau    
orang dewasa?
(seperti misalnya ditinggal bermain, dihindari, diejek, dikata-katai, direbut mainannya
atau disakiti secara fisik)

14 Apakah anak anda cenderung berperilaku merusak atau cenderung selalu ingin    
menang atau menguasai.
(Misalnya merusak benda, menyakiti dirinya atau binatang)

  TOTAL    
2. Kuesioner Masalah Perilaku Dan
Emosional (KMPE)
Intervensi (tindakan):
1. Bila ditemukan 1 atau lebih masalah mental
emosional :
• Lakukan konseling pada orang tua
menggunakan Buku Pedoman Pola Asuh yang
mendukung perkembangan anak.
• Evaluasi setelah 3 bulan,
• bila tidak ada perubahan rujuk ke Rumah Sakit
yang ada fasilitas tumbuh kembang anak /
kesehatan jiwa.
2. Kuesioner Masalah Perilaku Dan
Emosional (KMPE)
Intervensi (tindakan):

2. Bila ditemukan 2 atau lebih masalah mental


emosional, rujuk anak ke Rumah Sakit.

Dalam surat rujukan harus ditulisakan jumlah dan


masalah mental emosional yang ditemukan.
3. Kuesioner Deteksi dini Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
(GPPH)
Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan
petugas / guru / kader (tidak rutin) umur > 3 thn
• 10 pertanyaan
• Nilai : 0 (tidak pernah); 1 (kadang-kadang);
• 2 (sering); 3 (selalu)Interpretasi (penafsiran)
Nilai > 13 kemungkinan GPPH
Intervensi :
Nilai > 13 rujuk RS, tuliskan kelainan yang ada
< 13 tetapi ragu, periksa ulang 1 bulan lagi
RINGKASAN KUESIONER DETEKSI GANGGUAN
PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS
GPPH)

 Tidak kenal lelah, aktifitas berlebihan


 Mudah gembira, impulsif
 Mengganggu anak lain
 Gagal selesaikan kegiatan, perhatian singkat
 Gerakkan anggota badan / kepala terus menerus
RINGKASAN KUESIONER DETEKSI GANGGUAN
PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS
GPPH)

 Kurang perhatian, mudah teralihkan


 Permintaan harus segera dipenuhi, mudah frustasi
 Mudah menangis
 Suasana hati mudah berubah, cepat dan drastis
 Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga
MATERI INTI 4

INTERVENSI DAN
RUJUKAN DINI
PEYIMPANGAN TUMBUH
KEMBANG ANAK
TUJUAN
Umum :

melakukan Intervensi dan Rujukan Penyimpangan


Tumbuh Kembang Anak

Khusus:
Menjelaskan

a. Intervensi penyimpangan perkembangan anak


• (1) Intervensi perkembangan
• (2) Evaluasi intervensi perkembangan
TUJUAN
Khusus:

b. menjelaskan rujukan penyimpangan perkembangan


anak
• (1) Tingkat keluarga dan masyarakat
• (2) Tingkat puskesmas dan jejaringnya
• (3) Tingkat rumah sakit rujukan
Tujuan intervensi dan Rujukan
Penyimpangan Tumbuh Kembang
Anak
• Untuk segera memperbaiki dan mengatasi
masalah penyimpangan perkembangan
sehingga anak dapat tumbuh kembang
sesuai potensinya
• Sedini mungkin, usia anak < 5 tahun 
golden periode
Pengertian
• Intervensi penyimpangan perkembangan
adalah : tindakan tertentu pada anak yang
perkembangan kemampuannya
menyimpang karena tidak sesuai dengan
umurnya
• Tindakan intervensi dini stimulasi
merupakan perkembangan terarah yang
dilakukan secara intensif dirumah selama
2 minggu, yang dikuti dengan evaluasi
hasil intervensi stimulasi perkembangan
Indikasi
Intervensi perkembangan : atas indikasi :
1. Perkembangan anak meragukan (M)
2. Anak yang ditemukan mempunyai
masalah/penyimpangan perkembangan,
sedangkan umur saat dilakukan skrining
belum pada waktunya dilakukan skrining
A. INTERVENSI PERKEMBANGAN
• Atas Indikasi :

Perkembangan anak meragukan/ tidak sesuai


dengan yg harus dimilikinya nilai dengan 7-8
• Intervensi dilakukan dengan memberi stimulasi
pada aspek yang tidak sesuai tsb & umur
stimulasi yg lebih muda dari umur anak
A. INTERVENSI PERKEMBANGAN
• Atas Indikasi :

Beri petunjuk kepada orangtua dan intervensi


intensif setiap hari 3-4 jam selama 2 minggu
• Kontrol setelah 2 minggu dan evaluasi (KPSP
sesuai umur skrining terdekat)
Umur 3 bulan bayi tidak membalas
tersenyum
Intervensi
Ajak bayi tersenyum dan bicara
sesering mungkin
Tunjukan wajah yang cerah pada bayi
Peluk, belai, cium bayi sesering
mungkin
Gerakan lembut, penuh kasih sayang
Umur 6 bulan belum bisa tengkurap
dengan kepala tegak
Intervensi :
 Tidurkan tengkurap, beri benda warna cerah /
berbunyi, sampai bayi bisa angkat kepala
 Tidur tengkurap, tekan-tekan otot punggung dari
arah leher ke bawah, sampai bayi bisa angkat
kepala
Umur 6 bulan belum bisa tengkurap
dengan kepala tegak
Intervensi :
 Bila otot punggung & bahu lemah  tengkurapkan
di atas bantal, taruh mainan / ajak bicara
 Cara gendong harus benar  anak dapat
 menegakkan kepala, tangan & kaki bebas
bergerak (gendong di depan dada ibu)
Umur 9 bulan tidak mengoceh
dadada..mamama
Intervensi :
 Ajak bicara anak sesering mungkin

 Usahakan selalu menatap muka anak bila


berbicara agar anak dapat melihat bibir dan
mata si pembicara
 Sebutkan nama benda, gambar
Umur 9 bulan tidak mengoceh
dadada..mamama
Intervensi :
 Dudukkan anak, berikan benda yang berbunyi
dari arah samping kiri / kanan bergantian,
ulangi.
 Bila tidak ada reaksi  curiga gangguan
pendengaran  rujuk
Umur 9 bulan belum bisa bermain
dengan benda-benda
Intervensi
Dudukan bayi dipangkuan

Letakkan mainan ditangannya supaya digenggam, tarik


pelan-pelan
Letakkan di depan bayi mainan yang bisa dipegang dan
tidak tajam
Ajarkan untuk meraih dan memegang mainan tersebut
Umur 9 bulan belum bisa bermain
dengan benda-benda
Intervensi
Ajarkan memindahkan mainan dari tangan kanan ke kiri

Letakkan benda yang lebih kecil : potongan biskuit

Ajarkan untuk mengambil biskuit

Bila berhasil berikan pujian dengan gembira

Latihlah berulang-ulang, dengan kasih sayang


B.EVALUASI HASIL INTERVENSI

Setelah intervensi selama 2 minggu  evaluasi

• Bila berhasil (anak dapat melakukan) berikan pujian


pada ibu bila intervensi berhasil

• Bila belum berhasil (anak belum dapat melakukan)


– tanyakan cara intervensi, apakah caranya benar
– lakukan pemeriksaan lebih teliti
– Intervensi lagi 2 minggu : bila belum berhasil rujuk
B.EVALUASI HASIL INTERVENSI

Cari masalah gizi :


• Beri makan bergizi (menu seimbang)

• Porsi kecil tapi sering

• Beri makanan lebih sering setelah sembuh sakit

• ASI teruskan sampai usia 2 tahun

Cari penyakit lain yang bisa sebabkan penyimpangan


2. RUJUKAN DINI PENYIMPANGAN
DAN PERKEMBANGAN ANAK
Anak 0-6 thn Alur rujukan dini

Deteksi dini tumbuh kembang

Sesuai Meragukan Penyimpangan

Stimulasi rutin Intervensi 2 minggu Tingkat


dirumah Puskesmas
Evaluasi hasil

Sesuai Meragukan Penyimpangan Tingkat


Puskesmas
Evaluasi hasil Intervensi2 minggu

Sesuai Meragukan Penyimpangan


Tingkat
RS Rujukan
Rujuk ke klinik tumbuh kembang RS Kl. Tumbuh
Untuk penanganan spesialistik Kembang
MATERI INTI 5

TATA KELOLA SDIDTK DI PUSKESMAS


TATA KELOLA SDIDTK DI
PKM
TUJUAN
• Kompetensi dasar: peserta mampu memahami Pelayanan
SDIDTK
• Indikator Keberhasilan:
• Peserta mampu memahami
Tata Kelola SDIDTK di PKM
1. Manajemen penerapan SDIDTK di Puskesmas
1.1. Persiapan Penerapan SDIDTK di PKM
1.2. Persiapan Optimalisasi Faktor Pendukung pelayanan
SDIDTK
1.3. Penerapan SDIDTK
2. Pelaporan SDIDTK
3. Monitoring Evaluasi
POKOK BAHASAN DAN
SUBPOKOK BAHASAN
POKOK BAHASAN:
Tata Kelola SDIDTK di PKM
1.Manajemen Penerapan SDIDTK di PKM
1.1.Persiapan penerapan SDIDTK di PKM
1.2.Persiapan Optimalisasi faktor
pendukung pelayanan SDIDTK
1.3.Penerapan SDIDTK
2. Pelaporan SDIDTK
3. Monitoring Evaluasi
1. Manajemen Penerapan
SDIDTK di Puskesmas
PERSIAPAN PENERAPAN SDIDTK
DI PUSKESMAS
• KEPALA PUSKESMAS • KEPALA PUSKESMAS
Wajib memfasilitasi, Membina dan melakukan
memotivasi dan jejaring : PAUD,TK/RA,
memastikan TPA,KOBER,Bermain,
kesinambungan sejenis.
penerapan SDIDTK
A. PERSIAPAN PENERAPAN SDIDTK
DI PUSKESMAS
• langkah-langkah sebagai berikut:
1) PERSIAPAN SDM
• Pelaksana SDIDTK adalah dokter, bidan, perawat
dan petugas gizi terlatih SDIDTK.
• Untuk meningkatkan cakupan pelayanan
SDIDTK, berjejaring dengan tenaga pendidik
KEWAJIBAN KEPALA PKM
• Memfasilitasi tenaga kesehatan dan petugas gizi dalam
menerapkan SDIDTK sesuai standar
• Memfasilitasi

Ibu Balita, keluarga dan kader kesehatan dalam


memantau dan menstimulasi tumbang anak dengan buku
KIA
KEWAJIBAN KEPALA PKM
• 2. Memfasilitasi kesiapan faktor pendukung

penerapan SDIDTK (sarana dan peralatan yang dipakai

untuk melakukan SDIDTK), alur pelayanan dan biaya

operasional
KEWAJIBAN KEPALA PKM
• 3. Memperkuat jejaring pelayanan guna

meningkatkan cakupan pelaksanaan SDIDTK

termasuk jejaring dengan fasilitas rujukan

tumbuh kembang
KEWAJIBAN KEPALA PKM
4. Melakukan monitoring, evaluasi dan
pembinaan pelaksanaan SDIDTK di
wilayah kerjanya.
PERAN PADA PENERAPAN
SDIDTK
KEPALA PUSKESMAS DOKTER

• Penanggung Jawab • Sebagai supervisor,

Terlasananya SDIDTK motivator, dan

Di Wilayah Kerja Pkm penerima rujukan.


PERAN PADA PENERAPAN
SDIDTK
• BIDAN, PERAWAT, DAN PETUGAS GIZI

Menjalankan fungsinya sesuai dengan kompetensi,

tugas pokok dan fungsinya.


KA PKM MELAKUKAN LANGKAH-
LANGKAH
1. DISEMINASI INFORMASI
BERKALA
SDIDTK revisi 2015-2016
 pentingnya penerapan SDIDTK
 perlu dukungan semua pihak
 pembagian tugas terkait SDIDTK
KA PKM MELAKUKAN LANGKAH-
LANGKAH
• 2. Pelatihan Penyegaran

Kegiatan refreshing SDIDTK dilakukan berkala,


minimal setahun sekali untuk

KA PKM, memonitor kemampuan dan kepatuhan


memberikan pelayanan SDIDTK
KA PKM MELAKUKAN LANGKAH-
LANGKAH
METODE REFRESHING DENGAN CARA:

a. penyampaian penekanan perubahan yang


terjadi (bila ada) point - point yang menjadi
fokus perhatian
b. penyampaian secara singkat langkah-
langkah penerapan SDIDTK
KA PKM MELAKUKAN LANGKAH-
LANGKAH
METODE REFRESHING DENGAN CARA:

c. Ka PKM/dokter PKM menyampaikan studi


kasus dan meminta beberapa SDM
kesehatan mensimulasikan penerapan SDIDTK.
Setelah selesai simulasi diminta komentar &
masukan dari lainnya.
KA PKM MELAKUKAN LANGKAH-
LANGKAH
3.On the job training(Kalakarya)

metode meningkatan kapasitas nakes dalam menerapkan


SDIDTK dengan metode pendampingan.

Metode on the job training ini lebih efektif karena peserta dipacu
untuk lebih aktif & memiliki kesempatan praktik lebih banyak.
KA PKM MELAKUKAN LANGKAH-
LANGKAH
3.On the job training(Kalakarya)
• Tenaga kesehatan yang terampil dan

• patuh dalam menerapkan SDIDTK difasilitasi

sebagai pendamping pada saat on the job training

atau in house training.


Beda on the job training dengan
in house training
in house training  on the job training
• peserta dan
• pendamping datang pendamping berasal
dari luar dari Puskesmas yang
Puskesmas sama
• Atau
peserta on the job
training belajar ke
Puskesmas lainnya.
SUPERVISI INTERNAL
Memantau kualitas pelayanan SDIDTK
Logistik
direncanakan secara benar, dijaga
kesinambungan keberadaannya dan
dipastikan siap pakai
Biaya Operasional
Ruangan
Kiat-kiat dalam mengefisiensikan
waktu pelaksanaan SDIDTK

Untuk mengefisienkan waktu pelayanan


SDIDTK

a.Pengelompokan umur

b.Adanya jadwal pemeriksaan yang terstrukur


menjadi kunci penting.
Kiat-kiat dalam mengefisiensikan
waktu pelaksanaan SDIDTK

c. memanfaatkan moment yang ada atau dikenal

luas oleh masyarakat

d. Posyandu dan PAUD dilakukan pada hari dan


waktu yang sama

e. Di Puskesmas disepakati jadwal


Kiat-kiat dalam mengefisiensikan
waktu pelaksanaan SDIDTK

e. Di Puskesmas disepakati jadwal

f. Penguatan Sistem Informasi dalam menunjang


pemantauan penerapan SDIDTK
Contoh: Kiat-kiat dalam mengefisiensikan
waktu pelaksanaan SDIDTK
1) Pada pemberian vitamin A di bulan Februari
dan Agustus, dilakukan SDIDTK
2) Posyandu dan PAUD dilakukan pada hari dan
waktu yang sama.
 Dibagi berdasarkan kelompok umur
 Tenaga kesehatan yang lebih banyak.
 1 kelompok umur diperiksa oleh satu orang
tenaga kesehatan. Dahulukan pemeriksaan
pada kelompok umur yang lebih muda.
Contoh: Kiat-kiat dalam mengefisiensikan
waktu pelaksanaan SDIDTK
3) Di Puskesmas disepakati jadwal
 kelompok umur tertentu, disetiap hari tertentu.
Ruangan pemeriksaan dipisahkan dengan ruang
balita sakit.
4) Penguatan Sistem Informasi SDIDTK
Dicatat pada kohort bayi, balita dan pra sekolah,
register tumbuh kembang serta buku KIA.
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Penggunaan kohort bayi, kohort anak balita


dan prasekolah dan Buku KIA serta register
tumbuh kembang harus dioptimalkan dalam
menunjang pemantauan penerapan SDIDTK
Jadwal Kegiatan Dan Jenis Skrining/Deteksi Dini Penyimpangan
Tumbuh Kembang Pada Balita Dan Anak Prasekolah
Jenis Deteksi Tumbuh Kembang Yang Harus Dilakukan
Deteksi Dini Deteksi Dini Deteksi Dini
Penyimpangan Penyimpangan Penyimpangan Mental
Umur Pertumbuhan Perkembangan Emosional
Anak (dilakukan atas indikasi)

BB/TB LK KPSP TDD TDL KMPE M-CHAT GPPH

0 bulan  

3 bulan    

6 bulan    

9 bulan    

12 bulan    

15 bulan  

18 bulan     

21 bulan   

24 bulan     

30 bulan    

36 bulan        

42 bulan      

48 bulan       

54 bulan      

60 bulan       

66 bulan      

72 bulan       
Keterangan:

BB/TB : Berat Badan terhadap Tinggi badan TDL : Tes Daya Lihat
LK : Lingkar Kepala KMPE : Kuesioner Masalah Perilaku
Emosional
KPSP : Kuesioner Pra Skrining M-CHAT : Modified Checklist for Autism in
Perkembangan Toddlers
TDD : Tes Daya Dengar GPPH : Gangguan Pemusatan Perhatian
dan Hiperaktivitas
BAB V
MONITORING EVALUASI PENERAPAN SDIDTK

Monitoring bisa dilakukan secara:


. Eksternal
Oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
Provinsi.
Instrumen yang digunakan:
Daftar tilik Monev penerapan SDIDTK di
Kabupaten/Kota (terlampir)
A. Masalah apa saja yang timbul dalam
menerapkan SDIDTK di Puskesmas?
A. Masalah apa saja yang timbul dalam
menerapkan SDIDTK di Puskesmas?
1.Data Sekunder
Alat bantu yang digunakan:
- Kohort bayi,
- Kohort Anak Balita dan prasekolah,
- Buku KIA
A. Masalah apa saja yang timbul dalam
menerapkan SDIDTK di Puskesmas?
Yang dinilai:
1.Data Sekunder
a.Kasus dan lokus:
jenis gangguan perkembangan dan wilayah
mana?
b.Ketersediaan logistik:
c. Kepatuhan petugas melaksanakan SDIDTK
d.Ketepatan dalam pencatatan dan pelaporan:
benar dan lengkap?
A. Masalah apa saja yang timbul dalam
menerapkan SDIDTK di Puskesmas?
Yang dinilai:
2.Data Primer
a. Ketrampilan dan kepatuhan petugas melaksanakan
SDIDTK sesuai standar.
b. Pemahaman orangtua/pengasuh terhadap
penjelasan dari petugas
c. Identifikasi masalah dalam penerapan SDIDTK:
dari petugas, faktor pendukung, ortu/pengasuh?
B. Bagaimana dengan perencanaan?

 Supervisi fasilitatif

 Jadwal kegiatan SDIDTK


C. Apakah output penerapan SDIDTK
di Puskesmas sesuai rencana?
EVALUASI PELAYANAN SDIDTK
Tujuan diperolehnya gambaran:
1. Tingkat Puskesmas
• Relevansi penerapan SDIDTK dengan
temuan kasus gangguan tumbuh kembang.
• Kualitas pelayanan SDIDTK
• Opimalisasi penggunaan dana biaya
operasional Puskesmas dari sumber lain
yang tidak mengikat, JKN dan BOK
• Care seeking behaviour
EVALUASI PELAYANAN SDIDTK
Tujuan diperolehnya gambaran:
2. Tingkat Kabupaten
•Kesinambungan ketersediaan SDM, faktor
pendukung, dan biaya operasional penerapan
SDIDTK (termasuk supervisi fasilitatif)
• Relevansi antara jangkauan pelayanan
dengan temuan kasus kelainan tumbuh
kembang di rujukan
EVALUASI PELAYANAN SDIDTK
Tujuan diperolehnya gambaran:
2. Tingkat Kabupaten
•Relevansi antara kasus utama dengan fokus
intervensi terpilih dikaitkan dengan
perencanaan dan implementasi
•Kolaborasi antara Dinas kesehatan dengan
fasilitas rujukan
•Peran dari organisasi profesi dalam
peningkatan penerapan SDIDTK
KESIMPULAN
EVALUASI
1) Jelaskan tugas Kepala puskesmas pada
pelaksanaan program SDIDTK

2) Jelaskan Tugas dokter fungsional di PKM dalam


program SDIDTK
BEKERJA KERAS
BEKERJA CERDAS
BEKERJA TUNTAS
……..PASTI BISA
TUJUAN

A. Umum : Peserta mampu memahami tata kelola


SDIDTK di Puskesmas
B. Khusus:
1. Manajemen penerapan SDIDTK di
Puskesmas
2. Memahami pencatatan dan pelaporan
3. Memahami monitoring dan evaluasi.
1. MANAJEMEN
PENERAPAN SDIDTK
DI PUSKESMAS

5
INTERVENSI KEGIATAN
•Revitalisasi UKS • Pemantauan Tumbuh
•Imunisasi Anak Sekolah
•Buku Rapor Kesehatanku kembang (Posyandu-
•School Feeding
•PMT AS PAUD terintegrasi)
•PMT Balita
•MP ASI
Anak usia sekolah
•PKPR Remaja Balita •MTBS
•MTBM
•Pendidikan PENDEKATAN SIKLUS •ASI Eksklusif
Gizi Seimbang
•TTD untuk HIDUP •PMBA
Remaja Putri •Imunisasi dasar
Dewasa muda Bayi (dan ibu lengkap
menyusui)
Bersalin dan
bayi baru lahir
• TTD untuk catin Hamil dan Janin
•GP2SP (Konseling Gizi dan •Rumah Tunggu
•PMT Bumil KEK Kelahiran
Pemberian TTD •TTD Bumil •Inisiasi Menyusui Dini
pada pekerja perempuan) •ANC terpadu 1000 HARI •Pelayanan Nifas
•Kespro catin •Buku KIA PERTAMA •KB Pasca Salin (MKJP)
KEHIDUPAN •Audit Maternal
•P4K Perinatal
•Kelas Ibu •Supervisi Fasilitatif
•Kemitraan Bidan Dukun •Pelayanan Neonatal
Esensial
PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA DAN PRASEKOLAH

KELANGSUNGAN KUALITAS HIDUP PERLINDUNGAN ANAK


HIDUP
• Pencegahan • Skrining Hipotyroid • Pencegahan
kecacatan dengan (SHK) Kekerasan terhadap
kecukupan gizi ibu • Pemantauan Anak/Kecelakaan
hamil. pertumbuhan pada anak
• ASI Ekslusif (penimbangan) • Pelayanan Anak di
• Perawatan Bayi • SDIDTK Panti
baru lahir • Vit A setahun 2 kali • Penanganan &
• Vaksinasi lengkap • Pelayanan anak rujukan kasus
• Vit A 1 x umur 6 dengan disabilitas • Pembinaan
bln (ADD) posyandu
• Pelayanan Balita • Penanganan & • Pembinaan anak
sakit dengan MTBS rujukan kasus prasekolah
• Penanganan & • Pembinaan
rujukan Posyandu dan anak
prasekolah

Perawatan & pengasuhan dalam keluarga melalui Buku KIA 210


KELUARGA MASYARAKAT dan PELAYANAN
LINTAS SEKTOR KESEHATAN

SELURUH KELUARGA Sehat, BB Naik (N),


perkembangan sesuai umur
1. Mempraktekkan:
a.Pemberian ASI eksklusif
serta MP-ASI BGM, gizi buruk,
b.Pemberian gizi seimbang POSYANDU masalah perkembangan,
c.Pemeliharaan kesehatan • Penimbangan balita sakit
d.Pola asuh & stimulasi balita (D)
perkembangan • Konseling
e.Perlindungan anak semua • Suplementasi gizi
2. Memantau pertumbuhan dan Balita • YANKES, deteksi
perkembangan anak Punya intervensi dini Gizi kurang,
3. Menggunakan garam Buku KIA perkembangan BB tidak naik,
beryodium Puskesmas
/KMS perlu stimulasi
4. Memanfaatan pekarangan
5. Meningkatkan daya beli

KELUARGA MISKIN
RS
• PMT pemulihan
6. Menerima bantuan pangan • Stimulasi fisik-
darurat; psikososial
a. PMT balita, ibu hamil
b. Raskin
TPA, KB, BKB, Pos PAUD
comprehensive home care
PP No.65 Thn 2005 : Standar Pelayanan Minimal
Permenkes No. 741 Thn 2008:
SPM bidang Kesehatan utk Kabupaten/Kota

HAK SETIAP ANAK:


Pelayanan Kesehatan Bayi (0-11 bln):
• pemberian imunisasi dasar lengkap,
• pemantauan pertumbuhan & perkembangan minimal 4 kali
dlm setahun (setiap 3 bulan)
• pemberian vitamin A 1 kali pada saat usia bayi 6-11 bulan

Pelayanan Kesehatan Anak Balita (12-59 bulan ):


• pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali dalam setahun,
• pemantauan perkembangan minimal 2 kali dlm setahun (setiap 6 bln),
• pemberian vitamin A 2 kali dalam setahun
TAHAPAN PENERAPAN SDIDTK
Inventarisasi sarana dan prasarana ,
SDM dan sasaran
P
E
R Diseminasi informasi kepada seluruh petugas
kesehatan di puskesmas dan jaringannya
S
I
A Persiapan Sumber Daya Manusia (SDM)
P dan sumber daya pendukung
A
N
Membuat Jejaring Pelayanan SDIDTK

Diseminasi informasi kepada LS, masyarakat dan LSM terkait

Pelaksanaan Pelaksanaan SDIDTK

Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan Pelaksanaan SDIDTK
Evaluasi
INVENTARISASI

Jumlah sasaran : balita dan anak prasekolah


Jumlah sarana Pelayanan : Posyandu, PAUD/TPA/RA setingkat,
BKB, Panti Sosial Anak, Puskesmas, Pustu, Polindes, Poskesdes
Jumlah tenaga kesehatan : terlatih dan belum terlatih
Jumlah kader : terlatih/terorientasi dan belum terlatih/terorientasi
Jumlah Guru PAUD/TPA/RA : terlatih/terorientasi dan belum
terlatih/terorientasi
Jumlah logistic : SDIDTK kit, Pedoman SDIDTK, Formulir
SDIDTK, Buku KIA
PERSIAPAN SDM
– Pelatihan/Orientasi bagi petugas kesehatan
– Pelatihan /Orientasi bagi Tenaga Pendidik PAUD dan Lembaga Sosial Anak
– Pelatihan/Orientasi Kader Posyandu
PERSIAPAN SUMBER DAYA PENDUKUNG

a. Persiapan Logistik

 Buku Pedoman Pelaksanaan SDIDTK,


 SDIDTK kit,
 Buku KIA,
 Formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang, Register DDTK, Formulir Rekapitulasi
DDTK dan formulir Rujukan.
 Register Kohort Bayi, Kohort Anak Balita dan Prasekolah.
b. Biaya Operasional
c. Ruangan
Tempat Pelaksanaan SDIDTK

Fasyankes : RS,
Puskesmas, Pustu, Agar ibu/Keluarga
Polindes konsentrasi:
- Tersedia ruang/
Luar pojok bermain,
Fasyankes :Posyandu, upayakan mainan
PAUD/TK tidak berbunyi/
BKB, TPA dll berisik
- Ajak suami/
anggota keluarga

Intergrasikan
dengan Kelas ibu
Balita, BKB dan
Posyandu
Pelayanan Pelaksana Alat yang digunakan

Deteksi Dini Orang tua, KMS


Penyimpangan kader,petugas PAUD, BKB, Timbangan Dacin
Pertumbuhan TPA dan guru TK Buku KIA

Deteksi dini Orang tua, KMS


penyimpangan kader, BKB, TPA tidak Timbangan Dacin
perkembangan (tidak terlatih) Buku KIA
KKA

Petugas PAUD dan Guru kuisioner Praskrining


TK terlatih Perkembangan (KPSP),
Kusioner Masalah Perilaku
Emosional (KMPE) Tes Daya
Dengar (TDD) , Tes Daya Lihat
(TDL)
Pelayanan Pelaksana Alat yang digunakan

Deteksi Dokter, bidan, perawat, Tabel BB/TB


penyimpangan ahli Gizi dll Grafik LK
Pertumbuhan Timbangan, alat ukur TB
Pita Pengukur LK

Deteksi KPSP, TDD, TDL


Penyimpangan KMPE, Modified Checklist
Perkembangan for Autism in Toodler (M-
CHAT), Gangguan
Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktik (GPPH)
PENERAPAN SDIDTK DI PAUD
PERAN PENDIDIK PAUD PERAN PETUGAS KESEHATAN

 Mengisi identitas anak di formulir Deteksi  Menentukan status gizi anak berdasarkan
Dini Tumbuh Kembang Anak pengukuran tinggi badan, berat badan yang
 Melakukan pengukuran tinggi badan dan telah dilakukan oleh tenaga pendidik PAUD
berat badan  Melakukan pengukuran lingkar kepala anak
 Menuliskan hasil pengukuran dan  Melakukan pemeriksaan Autis jika ada
pemeriksaan perkembangan di formulir keluhan
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak  Melakukan pemeriksaan GPPH jika ada
 Melakukan pemeriksaan perkembangan keluhan
anak dengan KPSP  Menuliskan hasil pemeriksaan tersebut di
 Mengisi Kuesioner Tes Daya Dengar formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang
(TDD) Anak
 Melakukan Tes Daya Lihat (TDL)  Melakukan intervensi kelainan gizi dan
 Mengisi kuesioner KMPE tumbuh kembang
 Merujuk bila diperlukan

219
PENERAPAN SDIDTK DI POSYANDU
PERAN KADER PERAN PETUGAS KESEHATAN

 Mengisi identitas anak di formulir Deteksi Dini Tumbuh  Menentukan status gizi anak berdasarkan
Kembang Anak pengukuran tinggi badan, berat badan yang
 Melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan telah dilakukan oleh kader
serta menuliskannya di formulir deteksi dini tumbuh  Melakukan pengukuran lingkar kepala anak
kembang anak  Melakukan pemeriksaan perkembangan
 Melakukan pengamatan kemampuan perkembangan anak dengan KPSP pada anak yang
anak dengan mengunakan check list perkembangan kemampuan perkembangan nya tidak
anak di buku KIA apakah sudah/belum sesuai dengan sesuai usia
dengan mengunakan. bila sesuai berikan tanda rumput  Melakukan TDD, TDL
(V), bila belum sesuai beri tanda (-).  Mengisi Kuesioner KMPE
 Memberikan penyuluhan kepada ibu / keluarga  Melakukan pemeriksaan Autis dan GPPH
mengenai pentingnya stimulasi pada anak agar tumbuh jika ada keluhan
kembang optimal  Menuliskan hasil pemeriksaan tersebut di
 Merujuk anak ke meja 5. Pelayanan kesehatan bila : formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang
• Anak sakit Anak
• Anak mengalami permasalahan gizi
•  Melakukan intervensi kelainan gizi dan
Anak dengan kemampuan
perkembangan tidak sesuai usia tumbuh kembang
• Ada indikasi/keluhan dari orang tua  Merujuk bila diperlukan 220
anak
U
BAR 2015
PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI
G
YAN U KIA & PERKEMBANGAN ANAK
UK
DI B Kebutuhan gizi, pemantauan perkembangan & stimulasi,
disampaikan dalam satu kelompok umur

Alat skrining pertumbuhan dan perkembangan anak


Direktorat Bina Kesehatan Keluarga dan cara stimulasi perkembangan anak
PELAKSANAAN INTEGRASI

POS PAUD/
TPA/TK
POSYANDU

1. Meminimalisasi missed
opportuniy
2. Meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan
Kelas Ibu kesehatan balita
Balita/ Akselerasi penurunan AKB POSKESDES
Bina Keluarga 24 jam sehari
Balita

ANUNG utk PAUDHI MAKASSAR 2014


222
n t o h PENGINTEGRASIAN PADA KEGIATAN
Co POSYANDU-PAUD-BKB (1)

MASUK

TAMAN
BERMAIN
dan PMT
KELUAR
PENGINTEGRASIAN Contoh
PADA KEGIATAN
POSYANDU-PAUD-BKB
(2)

RUJUK
BENTUK KERJASAMA PEMENUHAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI
ANAK USIA DINI DI PROGRAM PAUD

Tingkat • Bersama melakukan pendataan anak usia dini


dan membuat baseline data. Setiap balita
memiliki Buku KIA/KMS dan pencatatan
Desa: Bidan Desa, Pengelola Pos perkembangan
PAUD/ PLKB dan Kader • Pengelola Pos PAUD membawa anak usia dini pada hari
buka POSYANDU
• Pengelola Pos PAUD membawa anak usia dini ke
Puskesmas pada untuk mendapat pelayanan SDIDTK
• Bidan desa memberikan penyuluhan dan pelayanan
bila dibutuhkan dan memungkinkan
Kecamatan: Bidan Puskesmas, Petugas • Penanggung Jawab Pos PAUD merujuk anak usia
Gizi dan Penanggung Jawab Pos PAUD dini ke Puskesmas untuk DDTK
tingkat Kecamatan
• Penanggung Jawab Pos PAUD berkoordinasi
dengan Puskesmas dalam penyelenggaraan DDTK
di Pos PAUD

• Pemda memastikan ketersediaan kebutuhan


akan pelayanan kesehatan termasuk DDTK
Ada MOU antara Penanggung Jawab penyelenggaraan Pos PAUD
Program PAUD Kab/ Kota dengan
Kadinkes Kab/kota yang ditandatangani
Bupati/walikota 225
2. Pencatatan dan pelaporan

5
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan kegiatan deteksi


dini tumbuh kembang anak di tingkat
puskesmas dan jaringannya, menggunakan
sistem yang sudah ada dengan tambahan
beberapa formulir untuk mencatat dan
melaporkan kegiatan ini.
a.Pencatatan
Pencatatan:
-Formulir /Kartu deteksi dini Tumbuh kembang
-Register deteksi dini Tumbuh kembang
-Register Kohort bayi (0-11 bulan)
-Register Kohort Anak balita dan Prasekolah (12-72 bulan)
1. Formulir Deteksi Dini Tumbuh
Kembang (Formulir DDTK).
• FORMULIR DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
• Puskesmas ……………………Kec………...Kab/kota…………….Prov………..........
I. IDENTITAS ANAK
• 1.Nama : ............................................Laki-laki/ Perempuan;
• 2.Nama Ayah :............................................; Nama lbu:.............................................................


1.

4.Tanggal Pemeriksaan : ......../................./ 20.....
5.Tanggal Lahir
6.Umur Anak
: ......../................
: ............bulan…….. hari
/
3.Alamat .....................................................
20.....

ANAMNESIS :
• 1.Keluhan Utama.....................................................................................................................
• 2.Apakah anak punya masalah tumbuh kembang :.......................................................................
PEMERIKSAAN RUTIN SESUAI JADWAL
– BB:_______ Kg; PB/TB: _____Cm. BB/TB: a.Normal b. Kurus c. Kurus Sekali d. Gemuk
I. PB/U atau TB/U: a. TInggi b. Normal c. Pendek d. Sangat Pendek
– LKA:........Cm. LKA/U :a. Normal; b. Mikrosefal; c. Makrosefal;
– Perkembangan anak:
• 1). Sesuai, Jumlah jawaban Ya: Jumlah jawaban Tidak:
• 2). Meragukan: Jumlah jawaban Ya: Jumlah jawaban Tidak
• a. Gerak .Kasar, c. Bicara bahasa
• b. Gerak.Halus, d. Sosialisasi .Kemandirian,
3). Penyimpangan: Jumlah jawaban Ya: Jumlah jawaban Tidak
• a. Gerak .Kasar, c. Bicara bahasa
• b. Gerak.Halus, d. Sosialisasi .Kemandirian,
•  
. Daya Dengar
a. Normal, b. Curiga ada gangguan,
Daya Lihat
a. Normal, b. Curiga ada gangguan,
Perilaku dan Emosional:
a. Normal, b. Curiga ada gangguan,
 
PEMERIKSAAN ATAS I NDIKASl/JIKA ADA KELUHAN
– Autisme; a. Risiko tinggi autisme b. Risiko autisme c. normal
I. GPPH: a. Kemungkinan GPPH; b. normal

KESIMPULAN
_____________________________________________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________________________________________
 
TINDAKAN INTERVENSI
– Konseling stimulasi bagi ibu/ pengasuh : a. Diberikan b. Tidak diberikan
– Intervensi stimulasi perkembangan
a. Gerak Kasar b. Gerak Halus c. Bicara dan Bahasa d. Sosialisasi dan Kemandirian
e. Tanggal evaluasi intervensi : ____________________
3. Tindakan pengobatan lain:
 
4. Dirujuk dengan surat rujukan ke _________________________________________________  
• Pemeriksa:
2. Register Deteksi Dini Tumbuh
Kembang (Register DDTK).
REEGISTER DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK

PUSKESMAS : BULAN :
KECAMATAN : TAHUN :
KABUPATEN : PROVINSI :

HASIL DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG TINDAK LANJUT

NAMA KEPALA STATUS GIZI GANGGUAN PERKEMBANGAN


NO NIK NAMA UMUR L/P ALAMAT/DESA GANGGUAN GANGGUAN GANGGUAN
KELUARGA STIMULASI RUJUK LAIN-LAIN
KURUS / PERILAKU PENDENGARAN PENGELIHATAN
PENDEK/ MOTORIK MOTORIK BICARA, SOSIALISASI,
SANGAT
STUNTING KASAR HALUS BAHASA KEMANDIRIAN
KURUS
3. Register Kohort Kesehatan Bayi
(0-11 bulan) dan Register Kohort
Kesehatan Anak Balita dan
Prasekolah (12-72 bulan).
KOHORT BAYI
235
MASA NEONATAL

Berat Lahir Kunjungan Neonatal


Alamat
L/ Nama Punya (Gram)/Pa
No Urut NIK Nama Bayi Tgl Lahir RT/RW, No
P Ibu/ayah Buku KIA njang Lahir Saat
Telp
(cm) Lahir sd Pertama Kedua Ketiga
5 jam 6 sd 48 hr ke 3 hari ke
jam sd 7 8 sd 28

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
           
         
         
                       
         
         
         
                         
         
         
         
                         
236
KUNJUNGAN BAYI

Tahun .................... Tahun ..................

Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

                                               

                                               

                                               

                                               

                                               

                                               

                                               

                                               

                                               

                                               

                                               

                                               
KODE PELAYANAN

  Diberi tanda lingkaran pada huruf D, berarti dideteksi


D..s/
: m/p
pertama kali untuk SDIDTK. Ditulis sesuai kondisi bayi:
Ds (SDIDTK sesuai)/ Dm (SDIDTK meragukan)/ Dp
(SDIDTK penyimpangan)

D …s/m/p Dideteksi triwulan ke 2 dan triwulan 3. Ditulis sesuai


kondisi bayi: Ds/Dm/Dp

Jika sudah mendapat 4 kali pelayanan SDIDTK, huruf D


D…s/m/p. diberi tanda kotak. Ditulis sesuai kondisi bayi: Ds/Dm/Dp
KOHORT ANAK BALITA DAN
PRASEKOLAH
239
241
  :
Dideteksi pertama kali dengan SDIDTK
setiap tahunnya yaitu bulan 18, 30, 42,
54, 66 dan 72. Ditulis sesuai kondisi anak
D....
balita: Ds (SDIDTK sesuai)/ Dm (SDIDTK
meragukan)/ Dp (SDIDTK
penyimpangan)
:
  Dideteksi paripurna. Diberi kotak jika
D…

sudah dua kali mendapatkan pelayanan


SDIDTK dalam satu tahun terakhir pada
usia 24, 36, 48, 60. Ditulis sesuai kondisi
anak balita (Ds/Dm/Dp)
b. PELAPORAN
Pelaporan hasil pelayanan DDTK di laporkan secara
berjenjang mulai dari tingkat Puskesmas sampai ke
tingkat Pusat . adapun formulir yang digunakan adalah
sebagai berikut
1. Formulir Rekapitulasi DDTK di tingkat Puskesmas
2. Formulir Rekapitulasi DDTK tingkat Kabupaten
/Kota
3. Formulir Rekapitulasi DDTK tingkat Propinsi
1. Formulir Rekapitulasi DDTK
di tingkat Puskesmas
2. Formulir Rekapitulasi DDTK
tingkat
kabupaten/kota
REKAPITULASI DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK DI KABUPATEN

BULAN :
TAHUN :
KABUPATEN :

JUMLAH ANAK
JUMLAH SASARAN MENDAPATKAN PELAYANAN JUMLAH HASIL DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG TINDAK LANJUT
SDIDTK

BAYI (0 -11 ANAK BALITA


BULAN) DAN PRA
NO PUSKESMAS STATUS GIZI GANGGUAN PERKEMBANGAN
ANAK BALITA MENDAPAT SEKOLAH (12 -
BAYI
DAN PRA KAN 72 BULAN) GANGGUAN GANGGUAN GANGGUAN
(0 - 11 STIMULASI DI RUJUK LAIN-LAIN
SEKOLAH ( 12 - PELAYANAN MENDAPATKAN PERILAKU PENDENGARAN PENGELIHATAN
Bulan)
72 BULAN) DDTK 4 PELAYANAN KURUS/
KALI DDTK 2 KALI SANGAT PENDEK/ MOTORIK MOTORIK BICARA, SOSIALISASI,
STUNTING KASAR HALUS BAHASA KEMANDIRIAN
SETAHUN SETAHUN KURUS

JUMLAH
3.Formulir Rekapitulasi DDTK
tingkat Propinsi
ICD-10-CM Diagnosis Code R62.0
Mekanisme Pelaporan
Sistem pencatatan dan pelaporan
Pelayanan DDTK dikembangkan
berdasarkan konsep wilayah.
Rekapitulasi tingkat Puskesmas dilaporkan
ke dinas kesehatan kabupaten/kota setiap
bulan.
Rekapitulasi laporan tingkat kabupaten/kota
di laporkan ke Propinsi dalam bentuk
laporan triwulan.
Rekapitulasi tingkat Propinsi dilaporkan ke
Kementerian Kesehatan setiap 6 (enam)
bulanan.
C . Monitoring dan evaluasi

5
a. MONITORING

Monitoring adalah pengawasan kegiatan secara


rutin untuk menilai mencapaian program
terhadap target melalui pengumpulan data
mengenai input, proses dan output secara
regular dan terus-menerus.
b. Evaluasi
• Evaluasi adalah suatu proses untuk membuat
penilaian secara sistematik, untuk keperluan
pemangku kepentingan, mengenai suatu kebijakan,
program, upaya atau kegiatan berdasarkan informasi
dan hasil analisis yang dibandingkan dengan
relevansi, efektifitas biaya dan keberhasilan.
Data pemantauan yang baik sering menjadi titik awal
bagi suatu evaluasi. Secara ringkas, evaluasi adalah
piranti untuk menjawab
Tingkat Pusat
1. Melakukan Monitoring dan evaluasi serta bimbingan
teknis program SD IDTK dalam pelayanan kesehatan
anak.
2. Melakukan pembahasan program SDIDTK dalam
rapat konsolidasi teknis program kesehatan keluarga.
3. Menggunakan hasil Monitoring dan evaluasi untuk
memberikan advokasi, asistensi dan fasilitasi kepada
Pemerintah Daerah.
4. Mengadakan pertemuan evaluasi tahunan program
SDIDTK
Tingkat Propinsi
1. Melakukan Monitoring dan evaluasi serta bimbingan teknis
program
SDIDTK dalam pelayanan kesehatan anak.
2. Memasukan pembahasan SDIDTK dalam raker kesehatan
daerah
Rakerkesda) Program Kesehatankeluarga.
3. Menggunakan hasil Monitoringdan evaluasi untuk:
• Advokasi kepada penentu kebijakan;
• Melakukan asistensi dan fasilitasi kepada kabupaten/kota dan
ayanan kesehatan terkait.
4. Mengadakan pertemuan secara evaluasi tahunan program
SDIDTK
Tingkat Kabupaten/Kota
1. Melakukan Monitoringdan evaluasi, serta bimbingan
teknis program SDIDTK dalam pelayanan kesehatan
anak.
2. Memasukan pembahasan SDIDTK dalam Rakerkesda
Program Kesehatan keluarga.
3. Menggunakan hasil Monitoring dan evaluasi untuk:
• Advokasi kepada penentu kebijakan.
• Asistensi dan fasilitasi kepada layanan dan jejaringnya.
4. Mengadakan pertemuan evaluasi tahunan program
SDIDTK
Puskesmas
1. Melakukan Monitoring melalui PWS KIA.
2. Menggunakan hasil Monitoring dan evaluasi
untuk melakukan bimbingan teknis kepada
jaringan dan (Posyandu,PAUD dll) dan
untuk advokasi kepada penentu kebijakan.
3. Pertemuan evaluasi secara berkala:
• Puskesmas dan jaringannya tiap bulan
(Minilokakarya);
• Puskesmas dengan lintas sektor tiap
triwulan.
Lokakarya Mini
Ditujukan untuk memonitor
pelaksanaan kegiatan DDTK di
posyandu, puskesmas pembantu,
puskesmas, Pos Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) dan sebagainya.
Memonitor hasil kegiatan
SDIDTK,
Laporan bulanan kegiatan DDTK diolah dan
dianalisa, sehingga setiap puskesmas akan
mempunyai data hasil kegiatan DDTK per desa, per
bulan yang mellputi cakupan kontak pertama DDTK;
dan jumlah anak yang tingkat perkembangannya
sesuai dan yang menyimpang.
Evaluasi kegiatan SDIDTK anak di
puskesmas dan jaringannya

Dilaksanakan dengan cara mengkaji


data sekunder laporan tahunan hasil
kegiatan DDTK, diantaranya dengan
membandingkan hasil cakupan DDTK
anak tahun ini dengan tahun-tahun
sebelumnya.
ILUSTRASI:
Di salah satu desa, bulan ini, cakupan kontak
pertama DDTK rendah, jauh dibawah target
yang telah ditetapkan Puskesmas - mengacu
ketentuan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Kabupaten. Maka untuk mengejar sasaran/
target. Kepala Puskesmas membuat rencana
kerja bulan depan berupa kerjasama dengan
guru guru TK dan bidan di desa, melakukan
pemeriksaan/skrining DDTK pada di beberapa
TK dan Posyan du di desa tersebut.
Rencana kerja puskesmas untuk
mengejar DDTK kontak pertama
mempunyai nilai yang sangat strategis,
oleh karena semakin tinggi cakupan
kontak pertama DDTK (bulanan), maka
dalam laporan tahunan cakupan
kunjungan bayi di DDTK setahun 4 kali
dan cakupan DDTK anak balita dan
prasekolah setahun 2 kali juga akan
meningkat
. INDIKATOR
KEBERHASILAN

Indikator untuk melihat tingkat


keberhasilan kegiatan DDTK
anak adalah sebagai berikut
(Hal 82)
Indikator Keberhasilan
Cakupan puskesmas yang melaksanakan SDIDTK adalah
puskesmas yang melaksanakan pelayanan SDIDTK pada
balita di suatu wilayah kerja tertentu dalam periode
waktu 1 tahun
Puskesmas yang melaksanakan SDIDTK dibagi menjadi 3
target yaitu :
•Puskesmas yang 80-100% balitanya mendapatkan
pelayanan SDIDTK minimal 2 kali setahun (Kategori A)
•Puskesmas yang 60-<80% balitanya mendapatkan
pelayanan SDIDTK minimal 2 kali setahun (Kategori B)
•Puskesmas yang <60% balitanya mendapatkan
pelayanan SDIDTK minimal 2 kali setahun (Kategori C)
FridayvsMonday.wmv

264

Anda mungkin juga menyukai