Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KESEIMBANGAN SUHU

Untuk memenuhi tugas Dokumentasi Keperawatan

Dosen pengampu : Ns. Erni Suprapti M.Kep

Disusun Oleh :

Ayu Aprilia Maharani


20101440121010

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KESDAM IV/DIPONEGORO

SEMARANG

2022
ASUHAN KEPERAWATAN An. K DENGAN HIPERTERMIA

I. PENGKAJIAN

Tgl. Pengkajian : Selasa, 16 Maret 2022 No. Registrasi : 252757

Jam Pengkajian : 12.00 WIB Tgl. MRS : 15 Maret 2022

Ruang/Kelas : Amarilis/III

A. IDENTITAS
Identitas pasien Identitas Penanggung Jawab
Nama: An.K Nama: Ny.S
Umur: 2 tahun 6 bulan 29 hari Umur:
23thn
Jenis kelamin: Perempuan Jenis
Kelamin:perempuan Agama: Islam Agama: Islam
Pendidikan:- Pekerjaan: Lain-lain
Pekerjaan:- Alamat: Gembongan RT
10/IV Karangjati, Bergas
Gol.Darah:- Hubungan dengan klien:ibu
Alamat: Gembongan RT 10/IV Karangjati, Bergas
Diagnosa Medis : Hipertermia

B. KELUHAN UTAMA

Ibu Klien mengatakan anaknya deman 3 hari, disertai mual dan


muntah sebanyak 2x

C. RIWAYAT KESEHATAN

1. Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang dengan keluhan panas sejak 3 hari yang lalu disertai
mual, muntah sebanyak 2x, dan kejang saat dirumah selama 5
menit, menangis saat di IGD.
2. Riwayat kesehatan yang lalu
Sebelumnya belum pernah dirawat di Rumah Sakit, dan baru pertama kali
3. Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit seperti DM, HT, Jantung, dll. Tidak
memiliki riwayat penyakit menular

D. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI

1. Pola Nutrisi

a. Makan

Ibu pasien mengeluh anaknya mual dan muntah 2x


A : Antropometri
I. Berat Badan sebelum sakit : 12 kg
Berat Badan setelah sakit : 10 kg
II. Tinggi Badan : 83,2 cm
III. Lingkar kepala : 47,6 cm
IV. Lingkar dada : 33 cm
V. Lingkat perut : 48,5 cm
VI. LILA : 11 cm
B: Biochemical

I. Hb : 12,3 g/dl

II. Ht : 36,9

III. Limfosit : 51,3 %

IV. Trombosit : 257

103/l C : ChemicalSign

NO BAGIAN TUBUH TANDA KLINIS


1 Tanda Umum Baik, kooperatif, lemah, lesu,
ada penurunan berat
Badan
2 Rambut Rambut sedikit
3 Kulit Terdapat lecet, turgor kulit baik
4 Mata Konjungtiva tidak anemis.
Tidak ada gangguan
Penglihatan
5 Mulut Bersih, mukosa bibir kering
6 Sistem Neuromuskular Pergerakan sendi kuat, bebas

D. Diet

Orang tua klien mengatakan anaknya mual, muntah, nafsu makan menurun,
porsi makan tidak habis.

b. Minum

Susu Formula dan Teh, 500 cc/hari

IMT : BB

TB2

: 10

(0,832)2

: 14,4 (kurang gizi)

2. Pola eliminasi
a. BAB
Pasien sudah BAB 1x semenjak masuk rumah sakit. Tidak ada konsistensi.
b. BAK
Pasien menggunakan pampers dan sudah diganti pampers 1x semenjak masuk
rumah sakit
3. Pola Aktivitas dan Latihan :
Saat sakit pasien terlihat
lemas
4. Pola tidur dan

istirahat: Rewel, tidur

8 jam/hari

5. Pola persepsi dan kognitif :

Kooperatif, ada rasa takut ketika diperiksa oleh tenaga kesehatan sehingga
menangis
6. Pola peran dan hubungan :

Pasien memiliki hubungan yang baik dengan orang tua, keluarga,

dan lingkungan sekitar

7. Pola toleransi-kopping stress :

Pasien menangis saat merasa

takut

8. Riwayat spiritual :

Dikarenakan pasien masih kecil, agama mengikuti orang tuanya

E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum

: lemas , kesadaran compos mentis

2. Pemeriksaan tanda-tanda vital

a. Tekanan darah : -

b. Nadi : 150x/menit

c. Suhu : 38,9oC

d. RR: 20x/menit

e. SPO2 : 99 %

3. Antropometri

a. Berat badan : 10 kg

b. Tinggi badan : 83,2 cm

c. Lingkar kepala : 47,6 cm

d. Lingkar dada : 33 cm

e. Lingkar perut : 48,5 cm

f. LILA : 11 cm

4. Pemeriksaan wajah
a. Mata :
Konjungtiva anemis, sklera an ikterik, pupil normal berbentuk bulat dan
reflek cahaya (+) langsung, tidak ada gangguan penglihatan
b. Hidung :
Tidak ada polip, tidak terpasang NGT, dan tidak memakai osigen
c. Mulut :
Mulut bersih, mukosa bibir kering
d. Telinga :
Telinga bersih, tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada cairan yang
keluar dari telinga, tidak ada nyeri tekan dan tidak memakai alat bantu
pendengaran.
5. Pemeriksaan kepala dan leher :
a. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, tidak ada lesi
b. Leher
Tidak ada pembesaran jaringan limfe
6. Pemeriksaan thoraks atau dada
a. Paru-Paru
I (Inspeksi) : Bentuk dada simetris
P (Palpasi) : Getaran antara kanan dan kiri teraba sama, tidak ada
nyeri tekan
P (Perkusi) : sonor
A (Auskultasi) : tidak ada suara tambahan, bunyi vesikuler
b. Jantung
I (Inspeksi) : dinding dada simetris
P (Palpasi) : tidak teraba ictus
cordis P (Perkusi) : pekak
A (Auskultasi) : bunyi Si dan Se normal

7. Pemeriksaan abdomen
I (Inspeksi ) : abdomen datar, tidak ada
benjolan P (Palpasi) : tidak terdapat nyeri tekan
P (Perkusi) : tympani
A (Auskultasi) : terdengar bising usus
8. Pemeriksaan genetalia dan rektal:

Jenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan, tidak terdapat ruam

9. Pemeriksaan ekstermitas atau musculoskeletal :

Normal, kuat, akral hangat,pergerakan sendi bebas tidak ada kelainan


ekstermitas, tidsak ada kelainan tulang belakang.

Kekuatan otot

5 5

5 5

10. Pemeriksaan kulit/integument :

Terdapat lecet di area wajah, turgor kulit normal

II. TERAPI

- Infus Tridex 27B 15 tpm

- Injeksi ceftriaxone 350 mg/12 jam

- Ondansentron ¼ amp/12 jam

- Zamel Syrup 1x1

- Zinc Syrup 1x1


I. ANALISA DATA

NO DATA PENUNJANG PROBLEM ETIOLOGI TTD


1. DS: Hipertermi Proses Ayu
Orang tua klien Penyakit
mengatakan anaknya
mengalami demam sejak 3
hari yang lalu
DO:
 Suhu : 38,9°C,
 Nadi : 150x/menit
 SpO2 : 99%,
 RR : 20x /menit
 Kuliat terasa
hangat

2. DS: Defisit nutrisi Ketidakmam Ayu


Orang tua klien puan
mengatakan anaknya mencerna
mual, muntah, nafsu makanan
makan menurun, berat
badan menurun
DO:
 BB 10 kg
 Muntah 2x

IMT :BB
TB2
: 10
(0,832)2
: 14,4 (kurang gizi)

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan ibu pasien


mengatakan anaknya demam 3 hari, suhu 38,9oC

2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan ditandai


dengan ibu pasien mengatakan anaknya mual dan muntah 2x serta berat badan
menurun.
III. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosis Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan Tanda


Keperawatan tangan
Hipertermia Tujuan : Manajemen Hipertermia Ayu
(D.0130) b/d proses Termoregulasi Tindakan
penyakit ditandai Membaik Observasi
dengan pasien  Identifikasi penyebab
mengeluh demam, Setelah dilakukan hipertermia (mis,
suhu 38,9 0C. intervensi dehidrasi, teroaoar
keperawatan 3x24 lingkungan panas,
jam, maka penggunaan incubator)
termoregulasi pasien  Monitor suhu tubuh
membaik dengan  Monitor kadar elektrolit
kriteria hasil:  Monitor haluaran urine
 Suhu tubuh  Monitor komplikasi
dari 1 akibat hipertermia
(memburuk) Terapeutik
ke 2 (cukup  Sediakan lingkungan
memburuk) yang dingin
 Suhu kulit dari  Longgarkan atau
1 (memburuk) lepaskan pakaian
ke 3 (sedang)  Basahi dan
 Pucat dari 1 kipasi
(meningkat) ke permukaan tubuh
4 (cukup  Berikan cairan oral
menurun)  Ganti linen setiap hari
atau lebih sering jika
mengalami
hyperhidrosis (keringat
berlebih)
 Lakukan pendinginan
eksternal (mis, selimut
hipotermia atau
kompres dingin pada
dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)
 Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
 Berikan oksigen,
jika perlu
Edukasi
 Anjurkan tirah baring
 Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
Defisit Nutrisi Tujuan : Status Nutrisi Manajemen Nutrisi Ayu
(D.0021) b/d Membaik Tindakan
ketidakmampuan Observasi
mencerna makanan Setelah dilakukan  Identifikasi status nutrisi
ditandai dengan intervensi  Identifikasi alergi dan
pasien mengatakan keperawatan 3x24 intoleransi makanan
mengalami jam, maka status  Identifikasi makanan
penurunan berat nutrisi membaik yang disukai
badan, pasien dengan kriteria hasil:  Identifikasi kebutuhan
mengeluh mual  Porsi makanan kalori dan jenis nutrient
muntah yang  Identifikasi perlunya
dihabiskan penggunaan selang
dari 1 nasogastric
(menurun) ke  Monitor asupan
3 (sedang) makanan
 Berat badan  Monitor berat badan
dari 1  Monitor hasil
(memburuk) pemeriksaan
ke 2 (cukup laboratorium
memburuk) Terapeutik
 Lakukan oral
hygiene sebelum
makan, jika perlu
 Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis,
piramida makanan)
 Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
 Berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
 Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi
protein
 Berikan suplemen
makanan, jika
perlu
 Hentikan pemberian
makan melalui selang
nasogastric jika
asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi
 Anjurkan posisi
duduk, jika perlu
 Ajarkan diet
yang
diprogramkan
 Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan (mis, pereda
nyeri, antiemetic), jika
perlu
 Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan, jika
perlu

IV.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosis Implementasi Respon TTD


16/3/2022 Hipertermia Manajemen Hipertermia S: Ayu
12.00 WIB (D.0130) b/d Tindakan Ibu pasien
proses penyakit Observasi mengatakan
ditandai dengan  Memonitor anaknya demam
pasien mengeluh suhu tubuh 3 hari
demam, suhu 38,9  Memonitor TTV
0
C.  Memonitor haluaran O:
urine suhu 38,9 0C
Terapeutik
17/3/2022  Menyediakan
14.30 WIB lingkungan yang S:
dingin Ibu pasien
Edukasi mengatakan
demam naik
 Anjurkan tirah
turun
baring dan
kompres hangat
O:
 Menganjurkan
Suhu 37,8 0C
memakai pakaian
yang longgar
18/3/2022
S:
12.00 WIB
Ibu pasien
mengatakan
anaknya masih
demam

O:
Suhu 38,9 0C

16/3/2022 Defisit Nutrisi Manajemen Nutrisi S: Ayu


12.00 WIB (D.0021) b/d Tindakan Ibu pasien
ketidakmampuan Observasi mengatakan
mencerna  Mengidentifikasi anaknya muntah
makanan ditandai status nutrisi 1x setelah
dengan pasien  Memonitor asupan makan
mengatakan makanan
mengalami  Memonitor berat O:
penurunan berat badan  Porsi
badan, pasien Terapeutik makan
mengeluh mual  Sajikan makanan tidak habis,
muntah secara menarik  hanya
dan suhu yang makan 2
sesuai sendok.
 Memberikan terapi  BB 10 kg
injeksi ondansentron
¼ amp/12 jam IMT=BB :TB2
Edukasi =10:(0,669
 Ajarkan diet 2224)
yang =14,44
diprogramkan
17/3/2022 Kolaborasi
14.30 WIB  Kolaborasi dengan S:
ahli gizi untuk  Ibu pasien
menentukan jumlah mengatakan
kalori dan jenis anaknya
nutrient yang muntah 1x
dibutuhkan, jika sejak pagi.
perlu  Pasien
sudah
mulai
minum
banyak
cairan (susu
formula dan
teh)

O:
 pasien
makan
dengan
baik, 5
sendok
makan
18/3/2022 setelah itu
12.00 WIB berhenti
 BB 10 kg

S:
Ibu pasien
mengatakan
anaknya sudah
mau makan

O:
 Nafsu
makan
pasien
membaik
 Porsi
makan
habis
 BB 11 kg

V. EVALUASI

Tanggal No. Evaluasi TTD


Dx
18/2/2022 1 S: Ayu
12.30 Ibu pasien mengatakan panas anaknya naik
WIB turun O :
Suhu 38,9 0C
Pasien tampak berbaring di tempat tidur

A : Masalah teratasi sebagian


P: lanjutkan intervensi
Observasi
 Identifikasi penyebab hipertermia (mis, dehidrasi,
teroaoar lingkungan panas, penggunaan incubator)
 Monitor suhu tubuh
 Monitor KU+VS
Terapeutik
 Sediakan lingkungan yang dingin
 Longgarkan atau lepaskan pakaian
 Basahi dan kipasi permukaan tubuh
 Berikan cairan oral
 Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika
mengalami hyperhidrosis (keringat berlebih)
 Lakukan pendinginan eksternal (mis, selimut hipotermia
atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen,
aksila)
 Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
 Berikan oksigen, jika
perlu Edukasi
 Anjurkan tirah baring
 Beri kompres dingin
 Anjurkan banyak
minum Kolaborasi
 Beri terapi sesuai advis dokter

18/3/2022 2 S: Ayu
14.00 WIB Ibu pasien mengatakan nafsu makan anaknya membaik
Porsi makanan yang dihabiskan 3 (sedang)
Berat badan 3 (sedang)
O:
Porsi makan
habis BB : 11 kg

A : masalah teratasi sebagian


P: lanjutkan intervensi
Observasi
 Identifikasi status nutrisi
 Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
 Identifikasi makanan yang disukai
 Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
 Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
 Monitor asupan makanan
 Monitor berat badan
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
 Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
 Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis,
piramida makanan)
 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
 Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
 Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
 Berikan suplemen makanan, jika
perlu Edukasi
 Anjurkan posisi duduk, jika perlu
 Ajarkan diet yang
diprogramkan Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
(mis, pereda nyeri, antiemetic), jika perlu
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai