DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 12
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala rahmat-Nya makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini dapat pembaca
Penulis, Kelompok 12
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Pendahuluan.............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
A.Dilema Akuntan.........................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
Kesimpulan..................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Adanya pemahaman akan suatu kode etik tersebut maka seorang
Terkait dengan kode etik telah menunjukkan bahwa locus of control dan
signifikan dengan perilaku etis akuntan. Hal ini menunjukan bahwa seorang
akuntan yang telah memahami kode etik serta memiliki locus of control yang
Dalam aturan kode etik IAPI yang telah ditetapkan terbagi ke dalam
profesional.
PEMBAHASAN
A. Dilema Akuntan
Akuntan didalam aktivitas auditnya memiliki banyak hal yang harus
melekat dalam proses audit. Konflik ini akan menjadi sebuah dilema etika ketika
berada dalam situasi pengambilan keputusan antara yang etis dan tidak etis.
Situasi tersebut terbentuk karena dalam konflik terdapat ada pihak-pihak yang
Penalaran Moral
Penalaran moral dan pengembangan memainkan peran kunci dalam
seluruh area profesi akuntansi. Akuntan yang secara kontinu dihadapkan pada
sifat ekonomi sesungguhnya dari transaksi atau metode yang paling sesuai
menggambarkan perusahaan.
B. Metode Pengambilan Keputusan Etis
Banyak sumber berbeda telah menyajikan landasan konseptual tentang
besaran riset perilaku etis akuntan, misalnya saja kerangka kerja teoritis tentang
pengambilan keputusan etis dipinjam dari psikologis sosial, selalin itu model
Delapan skala likert yang bipolar dibagi kedalam tiga dimensi, yaitu
tunggal sepanjang 100 kata. Flory et al, menggunakan SEM untuk mengkaji
empat skenario manajemen laba. Tujuan utama dari studi tersubut adalah
moral Kolhberg dan Rest, serta bahwa ukuran ini mungkin menjadi alat
dianggap melanggar kode etik dan perilaku profesional AICPA, lampe dan
finn membuat model dari proses keputusan etis auditor sebagai proses
profesional AICPA. Dengan cara yang sama, finn dan lampe membuat
menggunakan ukuran etis alternatif, orang berperilaku agak etis atau kurang
ini dengan mencatat bahwa etika adalah masalah nilai dan bukan fakta.
Lebihlanjut lagi, masalah ini semakin rumit dengan adanya fakta bahwa
dalam akuntansi, auditing, atau perpajakan. Terakhir, studi etika lintas budaya
M. Armstrong (1987)
moral reasoning dari CPA dibandingkan dengan yang sudah dan belum
lulus. Hal yang mengejutkan, skor DIT rata-rata CPA secara signifikan
akuntansi.
yang terdiri atas 479 mahasiswa senior dari semua disiplin ilmu yang
berbeda yang terdiri atas jurusan bisnis dan non bisnis pada
dengan sbjek adalah jurusan, gender, dan paparan awal terhadap etika
Penemon (1990)
Menyelidiki ethical reasoning dan penilaian praktisi akuntansi dalam
Penemon (1992a)
yang sama.
Shaub (1994)
Sweeney (1995)
reasoningdari auditor.
macam ukuran serta: Isu independensi, Pelanggaran lain kode etik dan
a. Isu independensi
studi kasus meminta subjek untuk membaca studi kasus hipotesis dan
keputusan.
1. Disposisi etis,
2. Pegalaman, dan
3. Faktor-faktor situasional
kode etik dan perilaku profesional AICPA, Lampe dan Finn ini
menunjukkan pola fakta yang terlibat dala isu etika dan kemudian
Ponemon (1993b)
manajemen klien.
tersebut.
Bernadi (1994)
keuangan.
PENUTUP
Kesimpulan
Kode etik yang dimiliki seorang akuntan publik merupakan sebagai bentuk
pedoman dan aturan bagi seluruh anggota dalam pemenuhan tanggung jawab
dapat menjadikan para akuntan publik dapat dipercaya akan profesinya sebagai
akuntan publik oleh masyarakat. Implentasi dari Kode Etik yang sesuai akan
diberikan. Dengan adanya pemahaman dan penerapan tentang kode etik akuntan
publik tersebut dapat membuat perilaku seorang akuntan publik menjadi etis.
DAFTAR PUSTAKA
Muria, R. M., & Alim, M. N. (2021). Perilaku Etis dan Kode Etik
Akuntan Profesional dalam
52.