‘’AKUNTANSI KEPERILAKUAN’’
OLEH;
NABILA ULFA ZHAFIRAH (02320170182)
ADELIA SYAHRUDDIN (02320170183)
ANDI FITRIANI RIDWAY (02320170184)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2018/2019
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Aspek Keperilakuan pada Pengambilan Keputusan dan Para Pengambil Keputusan
Simpulan……………………………………………………………………………………..15
Saran…………………………………………………………………………………………15
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Pengambilan keputusan merupakan proses yang selalu di hadapi dan dijalani oleh
setiap manusia dalam hidup bermasyarakat. Di dalam dunia modern dewasa ini, kehidupan
manusia menuntut banyak sekali keputusan yang harus dibuat. Hamper setiap saat selalu
ada keputusan yang dibuat, baik di dalam rumah tangga, di jalan, di kantor atau dimana saja
di dalam masyaraka. Keputusan dapat dibuat oleh individu, kelompok,organisasi atau dapat
pula dibuat oleh pemerntah atau Negara.
Motif Kesadaran
Keinginan terhadap kestabilan Motif kesadaran menjadi sangat penting dalam proses
pengambilan keputusan karena merupakan sumber dari proses beroikir.
Faktor faktor penting dari motif kesadaran dalam konteks pengambilan keputusan,yaitu:
1. Model ekonomi
2. Model Sosial
3. Model Kepuasan Simon
Berikut merupakan tinjauan atas suatu bukti penting yang akan memberikan penjelasan
yang lebih akurat terkait bagaimana sebenarnya kebanyakan keputusan dalam organisasi di
ambil
1.Rasional terbatas
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional
terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada
pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat
objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam
batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan
apa yang diinginkan.
2.Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat
subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini
3.Identifikasi Masalah
Masalah masalah yang tampak cenderung memiliki kemungkinan dipilih yang lebih
tinggi dari pada masalah yang penting .
4.Pembuatan Pilihan
a) Teknik Partisipatif
Kemajuan yang terjadi dalam pengambilan keputusan beberapa tahun belakangan ini
dikarenakan teknologi informasi. Sistem informasi manajemen,sistem pendukung keputusan
yang terkomputerisasi,data warehousing dan mining,kecanggihan sistem,dan para ahli
menjadi semakin banyak digunakan untuk membantu menejer membuat keputusan lebih
baik.
c) Teknik Delphi
Teknik atau proses Delphi, pertama kali dikembangkan oleh N. C. Dalkey, Helmer,
dan rekan pada tahun 1950an dan 1960an dalam Rand Corporation, yang pada saat
sekarang terkenal sebagai suatu teknik untuk membantu pengambilan keputusan-keputusan
yang mengandung risiko dan ketidakpastian, misal forecasting jangka panjang. Teknik
Delphi termasuk ke dalam teknik pengambilan keputusan modern yang merangsang
kreativitas dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan gagasan orang lain untuk
mencapai Konsensus dalam pengambilan keputusan kelompok. Teknik ini juga merupakan
salah satu teknik peran serta dalam pengambilan keputusan stratejik.
Teknik Delphi yang didasarkan pada sebuah proses ter-struktur untuk
mengumpulkan dan membawa pengetahuan dari sekelompok ahli dengan cara serangkaian
kuesioner maupun yang di-kontrol dengan pendapat umpan balik (Adler dan Ziglio, 1996).
Menurut Helmer (1977) Delphi merupakan perangkat komunikasi yang berguna di antara
sekelompok ahli sehingga memudahkan pembentukan kelompok itu.
Teknik Delphi merupakan latihan dalam kelompok komunikasi antara panel secara
geografis ahli (Adler dan Ziglio, 1996) yang memungkinkan para ahli teknik sistematis untuk
menangani masalah kompleks dengan suatu tugas. Inti dari teknik ini cukup mudah, yaitu
terdiri dari serangkaian kuesioner dikirim baik lewat mail atau melalui sistem komputerisasi,
untuk pra-ahli yang dipilih grup. Kuesioner ini dirancang untuk mendapat tanggapan dan
pengembangan individu sebagai cara untuk menimbulkan masalah yang nantinya akan
diperbaiki oleh pra-ahli.
Partisipan untuk teknik Delphi tidak saling kenal satu sama lain. Biasanya secara
fisik berjauhan dan tidak saling bertemu. Semua komunikasi antar partisipan dengan cara
kuesioner dan umpan balik dari pemantau seorang Staf.
Organisasi adalah koalisi dari individu-individu dengan tujuan yang berbeda yang
sering kali dapat menimbulkan konflik. Oleh karena pengambilan keputusan melibatkan
pemilihan atas satu alternatif yang sesuai dengan tujuan dan harapan secara
keseluruhan,maka diperlukan suatu prosedur untuk menyelesaikan konflik agar dapat
mencapai tujuan.
MENGHINDARI KETIDAKPASTIAN
PERTIMBANGAN
Kepribadian mengacu pada sikap atau keyakina individu, sementara gaya kognitif
mengacu pada cara atau metode dengan mana seseorang menerima, menyimpan,
memproses, serta meneruskan informasi. Memiliki gaya kognitif yang berbeda dan
menggunakan metode yang sama sekali berbeda ketika menerima, menyimpan, dan
memproses informasi. Dalam situasi pengambilan keputusan, kepribadian dan gaya kognitif
saling berintraksi dan mempengaruhi (menambah atau mengurangi) dampak dari informasi
akuntansi.
Dunia saat ini penuh dengan persyaratan untuk melaporkan informasi kepada orang
lain tentang siapa atau apa kita ini, bagaimana kita menjalankan hidup kita, bagaimana kita
mengerjakan pekerjaan kita, bagaimana keadaan dari orang dan benda untuk mana kita
bertanggung jawab, dan seterusnya. Hal-hal ini pada umumnya disebut sebagai
“persyaratan” pelaporan, meskipun beberapa diantaranya mungkin tidak dapat dipaksakan.
Intisari dari proses akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki implikasi
keuangan atau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan informasi mengonsumsi
sumber daya, biasanya hal tersebut tidak dilakukan secara sukarela kecuali pelapor yakin
bahwa hal ini akan mempengaruhi sipenerima untuk berperilaku sebagaimana yang
diinginkan oleh pelapor. Informasi yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses
pengelolaan dan pengendalian organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditor, dan pemilik
tidak dapat mengatakan apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana atau
apakah tindakan korektif diperlukan. Persyaratan pelaporan dikenakan dan dipaksakan oleh
beraneka ragam orang dan organisasi dengan cara yang beraneka rupa
Adalah penting untuk diperhatikan bahwa selalu terdapat minat yang besar dalam
mengevaluasi keberhasilan dari proyek yang dipilih. Akan tetapi, proyek yang dikorbankan,
baik karena tidak adanya identifikasi maupun seleksi, hamper tidak pernah dipertimbangkan
sesudahnya. Hal itu mungkin disebabkan karena biaya kesempatan dari proyek tersebut lebih
besar dibandingkan dengan manfaat dari proyek yang dipilih dan diterapkan.
Dalam meninjau faktor-faktor ini, juga dicatat bahwa terdapat masalah-masalah yang
ditimbulkan oleh kesulitan dalam mengidentifikasikan dan memilih proyek modal dan
kebutuhan akan kreativitas dan penilaian manusia. Kesimpulannya, seseorang dapat
mengatakan bahwa proses penyusunan anggaran memiliki tampak muka rasionalitas,
terutama ketika model matematis yang rumit digunakan. Model matematis tersebut
memberikan atmosfir kepastian, logika, dan ilmu pengetahuan. Tetapi, yang mendasari proses
pengambilan keputusan adalah faktir-faktor keperilakuan yang disebutkan dalam bab ini.
Sayangnya, para pengambil keputusan mungkin tidak ingin mengakui bahwa faktor-faktor
manusia yang irasional mungkin menjadi faktor yang terpenting dalam penerimaan atau
penolakan terhadap suatu proyek tertentu.
2.3.7 Saran-saran Perbaikan
Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengaruh yang merugikan dari faktor-faktor
keperilakuan manusia terhadap proses penyusunan anggara modal? Pertama, adalah penting
bahwa mereka yang terlibat dalam penyusunan anggaran modal menyadari faktor-faktor
keperilakuan yang melekat pada proses tersebut. dimana mungkin, faktor-faktor ini sebaiknya
tidak diperbolehkan untuk mengaburkan data keputusan yang relevandan yang bersifat lebih
rasional. Sementara dalah tidak mungkin untuk tidak sama sekali menghilangkan faktor-
faktor manusia, suatu pendekatan yang berhasil akan menekankan pada kesadaran akan
faktor-faktor tersebut dan uasaha-usaha untuk mengendalikan dampaknya yang
disfungsional.
Kesimpulannya, disarankan bahwa mereka yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran
modal dan dalam manajemen proyek modal sebaiknya paling tidak menyadari akan faktor-
faktor keperilakuan yang terlibat. Paling tidak, mereka sebaiknya mengambil langkah-
langkah aktif untuk memastikan bahwa faktor-faktor keperilakuan dari penyusunan anggaran
modal tidak menghasilkan keputusan yang suboptimal.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
http://keuanganlsm.com/aspek-aspek-penting-dalam-akuntansi-
keperilakuan/#sthash.tEhl6jRP.dpuf
http://id.scribd.com/doc/134445068/Rangkuman-Aspek-Keperilakuan-Dalam-
Penilaian-Kinerja#scribd
https://www.academia.edu/8268924/Cover_ASPEK_KEPERILAKUAN_PADA_
PENGAMBILAN_KEPUTUSAN_DAN_PARA_PENGAMBIL_KEPUTUSAN
http://mohamad-khaidir.blogspot.com/2013/07/makalah-akuntansi- keperilakuan.html