DIKLAT RPN-KEMENTERIAN RISTEKDIKTI

Peran Standardisasi dan Penilaian

Kesesuaian dalam Meningkatkan Mutu
Riset dan Percepatan Hilirisasi untuk
Mendukung Daya Saing
Wahyu Purbowasito
Direktur Pengembangan Standar
Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal
BSN

Makassar 17 September 2019

 Pengantar
“Milestone Standardisasi Nasional”
 Badan Standardisasi Nasional

BSSN : Badan Siber dan Sandi Negara

FAQ BNSP : Badan Nasional Sertifikasi Profesi;
BSNP : Badan Standardisasi Pendidikan Nasional
BAN PT : Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
BSANK : Badan Standardisasi
3 dan Akreditasi Nasional
Milestone Sejarah STANDARDISASI di Indonesia

4
Manfaat Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian”
 MANFAAT STANDARDISASI
(beberapa contoh success stories) Melindungi

1. Akses pasar dan perluasan Produksi

dalam
Negeri
pasar (Kasus Ban
Mobil dan
2. Acuan mutu dan peningkatan Pengakuran Sertifikasi
Eskpor Kayu Olahan Ke
SNI 1811:2007 disetujui
WTO)
Helm
efisiensi (daya saing produk EROPA (SVLK)
Pengendara
Sepeda Motor
dan jasa)
3. Mendukung Inovasi
(berdampingan dengan HKI) Zonasi Pangan
Kering
4. Perlindungan Akses Pasar
konsumen/Masyarakat untuk UMKM

5. Memfasilitasi bisnis dan

perdagangan yang fair 6 5
 Manfaat Standardisasi Menurut ISO

• Efficient and cost-effective tools

procurement • Consistent with the obligations of countries

that are WTO members to reduce technical
barriers to trade

• When used in the public sector:

trade
legislation policy •Enable greater transparency and
technical
regulations competition, e.g. in public procurement
Standard •Provide essential requirements for
industry (via reference in regulations and
laws)

consumer
• When used in the private sector:
environmental
protection •Create market incentives to follow
protection internationally accepted practices
•Encourage innovation and growth

7
 PENGARUH STANDAR PADA
PEREKONOMIAN
• Perancis : standar (Forum CEO NSB 2013)

menyumbang 25 %
pertumbuhan GDP
(2009)
• Inggris: kontribusi Standard = 27 % EG
standar terhadap = 50 % Cap
= 150 % L & P
perrtumbuhan
produktivitas pekerja
13 %. Standar
memfasilitasi
perubahan teknologi
yang digunakan dan 8 6
ECONOMIC BENEFITS OF STANDARDS
 Standardisasi dan Budaya Unggul
1. Sesuatu yang aman untuk manusia dan alam
2. Sesuatu yang teratur, rapi dan indah
3. Sesuatu yang pasti
4. Timbangan atau ukuran yang jelas
5. Birokrasi yang bersih tidak korupsi tidak menyuap
6. Sesuatu yang dapat diklarifikasi, ditelusuri dan
dikonfirmasi
7. Bahasa yang sama atau platform/kluster yang sama
8. Sesuatu yang hemat (efisien dan efektif)
9. Seuatu memberikan gambaran “mutu”
10. Terjadinya Perbaikan terus (Continous improvement)-hari
ini “lebih baik dari hari lain”
11. Sesuatu yang para ahli terlibat di dalamnya (respect thd
komptensi, kepakaran dan pengalaman)
12. Kesepakatan berbasis musyawarah dengan
mengindahkan norma agama, budaya, lingkungan,
kearifan Lokal, dan IPTEK

10
 BEBERAPA ALASAN KENAPA DIPERLUKAN STANDARDISASI
YANG DAPAT DITERIMA GLOBAL

✓ Kebutuhan yang terus meningkat jaminan

kepercayaan akan produk/proses/sistem
manajemen/person yang dapat diaudit dan
disertifikasi
✓ Tuntutan efisiensi mitra kerja khsusnya dalam
berinteraksi, kerjasa sama dan transaksi
✓ Tuntutan Investor dan pelaku usaha akan
Sistem Nasional Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

12
 REGULASI STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUIAN

1. 2013-2014 Pembahasan RUU antar K/L dan Pansus DPR Komisi VI dan
VIIUndang – Undang No.20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian ditetapkan tanggal 17 September 2014
2. Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 2018 tentang Sistem Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian ditetapkan tanggal 20 Juli 2018
3. Perpres No.4 Tahun 2018 tentang Badan Standardisasi Nasional ditetapkan
tanggal 6 Februari 2018
4. Peraturan BSN No.20 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN
5. Berbagai peraturan teknis pada pengembangan standard dan peniliaian
kesesuaian (Akreditasi)

Note : sebelumnya sistem standardisasi nasional mengacu pada PP 102 tahun 2000

13 11
 TUJUAN STANDARDISASI
• Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional,
persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan,
kepastian usaha, dan kemampuan Pelaku Usaha,
serta kemampuan inovasi teknologi;

• Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, Pelaku Usaha, tenaga kerja, dan

masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan,
kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup; dan

• meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan

Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan luar negeri.

12
14
Garis Besar Sistem Standardisasi dan Peniliaian
Kesesuaian
(UU No 20 tahun 2014 dan PP 34 thn 2018)

15
 Perumusan SNI
SNI adalah dokumen berisi ketentuan teknis (aturan, pedoman
atau karakteristik) dari suatu kegiatan atau hasilnya yang
dirumuskan secara konsensus dan ditetapkan oleh BSN untuk
dipergunakan oleh stakeholder dengan tujuan mencapai
keteraturan yang optimum ditinjau dari konteks keperluan
Standar Standar
tertentu Internasional Internasional
ISO SNI
IEC
Codex
DLL
• Barang
• Jasa
• Process
• Sistem
Managemen
• SATUAN UKURAN
• Personal
16
 Lingkup Standardisasi
A World built on standards
Tingkatan

Internasional

Perumahan/gedung

Ilmu pengetahuan
One way of categorising

Rancang bangun
Nasional
standards:

Transportasi

Kehutanan

Pendidikan
Assosiasi

Keuangan
• Dimension systems –

Pertanian
Makanan

Tekstil
Perusahaan

Kimia
e.g. paper formats,
Individu
threads, classification
Nomenklatur, Simbol Subyek
systems.
Spesifikasi
Sampling dan inspeksi
• Performance – e.g.
Pengujian dan Analisa breaking strength,
Pengelompokan dan klasifikasi
Penyederhanaan, Rasionalisasi
energy performance,
Aturan praktis safety, ergonomics,
Pengemasan dan pelabelan
Bentuk dan kontrak noise.
Ref Standardization a New Discipline L. C. Verman
• Methods/testing – e.g.
 Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
Nasional INTERNATIONAL QI
VALUE CHAIN SYSTEM

ISO Guide 62, 65, etc e.g. IAF ILAC

Accreditation
PAC APLAC

ISO 9000, Certification

Applicable to all products and processes

LSPro ISO 17025
ISO 14000,
HACCP, etc • products
Product • processes
certification
CE,National
GS, etc.standards ISO, CODEX
Standards
International standards
ACCSQ
Certificates
Comparison
Testing, analysis Test measurements
Lab
Inspections laboratories Proficiency tests

Metrology
traceability

Verifications
• Calibration laboratories BIPM
• Metrology in chemistry
Reference • Verification system APMP

materials
Callibration
18
 Pengembangan SNI
(Termasuk 10 % Adopsi Standard Internasional
ISO, IEC, CODEX dll )
Posisi Sekarang
2014-2018 Total 10.069 SNI
(2018)

Tersebar di seluruh K/L

19
Konsumen, dan
Mengapa perlu sertifikasi …
pemerintah membutuhkan
jaminan memenuhi acuan,
standar atau
Apakah persyaratan
sertifikat tersebut dapat
dipercaya..?
tertentu…..
? ?
kredibel handal
 apakah penyedia sertifikasi ( kompetensi

tersebut
laboratorium, Lembaga inspeksi, dan Lembaga sertifikasi )

diakui oleh pihak lain dalam

dikembangkan skema saling pengakuan
antar badan akreditasi di tingkat global…..

pasar
✓
global…?
✓ ✓
kompetensi laboratorium, lembaga ✓ ✓
inspeksi, dan lembaga sertifikasi diakui di ✓ ✓
✓
tingkat global…..
✓
✓ ✓
✓ AKREDITASI!!
hasil uji, sertifikat inspeksi, dan
sertifikat kesesuaian diakui di
tingkat global…..

✓ ✓ ✓ ✓ ✓
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Badan Akreditasi 1 Badan Akreditasi 2 Badan Akreditasi N

Negara 1 Negara 2 Negara N
 KENAPA STANDARISASI DIJADIKAN RUJUKAN
UTAMA (NASIONAL-GLOBAL-FTA-WTO)
STANDAR PENERAPAN-PENILAIAN KESESUAIAN
A. Menjunjung tinggi keahlian A. Melibatkan Pihak ke III
dan pengalaman 1.Diakreditasi berdasarkan standar
1.Melibatkan Expert (Univ, ISO/IEC
Litbang, Praktisi 2.Setiap 4 tahun direview
2.Melibatkan organisasi industri- 3.Publik bisa mengawasi
profesi
3.Didahului dengan naskh B. Akreditasi berbasis ISO 17011
akademik • Konsil terdiri wakil Pemerintah, Asosiasi,
B. Double konsensus Pakar (sekitar 30 %)
1.Di Komite Teknik • Dinilai oleh 4 proses yang berbeda
2.Masyarakat melalui E-Balotting orangnya
• FGD dilakukan jika terjadi • Procedure complain diganti dengan Tim
negatif vote (tidak setuju) yang berbeda
1.Dievaluasi oleh badan
Saling mengawasi
internasionalelalui E-Balotting
Impartial (tidak memihak)
Merespon Feed back Masyarahat
Kesetaraan Hasil Metoda, Tatakelola dan Hasil

22 9
 KESESUAIAN-AKREDITASI
▪ Ecolabel (KAN Guide 801)
2014-2018
Akreditasi ▪ Kemanan Pangan (ISO 22000) - CB
(ISO/IEC 17021)
▪ Keamanan Pangan (HACCP) – CB
(ISO/IEC 17065)
▪ Pangan Organik (KAN Guide 901)
KOMITE AKREDITASI NASIONAL (KAN) PROFIC REFERE
IENCY NCE ▪ Pengelolaan Hutan Lestari (ISO/IEC
(ISO/IEC TESTING/
17011) INSPEC 17021)
CERTIFIC TESTIN MATER
LABORA
CALIBRAT TION
ATION PROFIC
G REFER
IAL ▪ Verifikasi Legalitas Kayu (ISO/IEC
TORY BODY
BODY ION PROVI
IENCY PRODU
ENCE 17065)
ACCRED ACCRE
INSPE
ACCREDI LABORAT DER
TESTIN CER
MATE ▪ Sistem Manajemen Keamanan
ITATION DITATI
CTION
TATION ORY ACCRE
G ACCRE
RIAL
ON
BODY Informasi (ISO 27001) - CB (ISO/IEC
CERTIFICATION BODY
ISO/IEC DITATI
PROVI DITATI
PROD
ON ON 17021)
ISO/IEC 17024 ISO/IEC 17021 ISO/IEC 17065 17025
ISO/IEC 17021 ISO/IEC 17021 DER UCER
ISO/IE ▪ Sistem Manajemen Mutu Alat
n MEDICAL
TESTIN Kesehatan (ISO 13485) - CB
PERSONNEL PRODUCT
PROFIC CERTI
PERS QMS PRO EMS HACCP C
INSPE
CERTIFICATION CERTIFICATION

CERTIFIC CERTIFIC CERTIFIC LABORAT

G/ ISO/IE
IENCY ISO/IE
FIED (ISO/IEC 17021)
ONN QMS DUC EMS HAC 17020
CTION
ATION ATION ATION ORY
CALIBR C
TESTIN C
REFER
CP CERTI ▪ Gas Rumah Kaca (ISO 14065)
EL CERT T CERT ISO
ATION G
17043 ENCE
17034
CERT n FICAT ▪ Sistem Manajemen Energi (ISO
CERT IFICA CERT IFICA IFICA CERTIF
15189 REPOR MATE
StandaTE
PERSO
IFICA ISO 9001 IFICA
ProductTE Standar EStanda TStanda RIAL
SNI 4852 StandaICATE
Standard 50001) - CB (ISO/IEC 17021)
ISO 14001
TE
NNEL
TErd TE
Standard SUPPLIERS/INDUSTRIESrd d rd rd ▪ Sistem Manajemen Rantai Pasok
Requir
PROFE Requir 23Metode Requir Requir (ISO 28000) - CB (ISO/IEC 17021)
PENGEMBANGAN JUMLAH AKREDITASI
JUMLAH LEMBAGA/ORGANISASI
YANG DIKAREDITASI (2014-2018) 2.019
LPK

24
 CAPAIAN PENGKUAN INTERNASIONAL SERTIFIKAT INDONESIA
MLA on QMS CB (PAC, 2000), (IAF, 2002)
MRA on Testing Laboratory (2001) JUMLAH
MRA PENGAKUAN
MRA on Calibration Laboratory (2003) INTERNASIO
Mutual Recognition Arrangement
MRA on Inspection Body (2004)
NAL : 12
Skema
PAC + MLA on EMS CB (PAC, 2004), (IAF, 2007)
APLAC MLA on Products CB (PAC & IAF) (2009)
= APAC
(2018) MRA on Medical Laboratory (2013)
MLA on FSMS CB (PAC, 2013), (IAF, Dalam Proses
2015) pengajuan :
Indo GAP
MLA MLA on Personnel CB (PAC, 2016, IAF untuk produk
kelautan;
Multi Lateral Arrangement 2018) ICAO emisi
gas buang
MLA on MS Energy CB (PAC, 2018) penerbangan
USA (ANZI and IAS) AND INDONESIA sipil, dan
MLA on MS Information Security CB
(KAN) untuk pertama kali di Asia Pasifik ISPO Kelapa
2016
(PAC, 2018) Sawit

25 21
ILAC MRA AS OF 2017
IAF MLA AS OF 2017
NATIONAL QUALITY INFRASTUCTURE
(Unido)
 Perubahan Definisi SI

• Pada November 2018, konferensi CGPM ke-26 telah

mengadopsi redefinisi sistem internasional satuan.
• Dalam SI baru, 7 satuan dasar didefinisikan berdasarkan
penetapan konstanta alam.
The kilogram, symbol kg, is the SI unit of mass. It is defined
by taking the fixed numerical value of the Planck constant ħ
to be 6.62607015×10−34 when expressed in the unit J⋅s,
which is equal to kg⋅m2⋅s−1, where the metre and the
second are defined in terms of c and ΔνCs

29
PENAMBAHAN PENGAKUAN INTERNASIONAL
BARUDI BIDANG METROLOGI
Standar Nasional Satuan Ukuran
(SNSU)-Metrologi-Bahan Acuan
1.Nama Bangunan : Gedung
Laboratorium Metrologi Biologi
dan Acuan Peralatan Kesehatan
2.Jumlah Tingkat : 3 Lantai
3.Luas Total Bangunan : 10.900
Fungsi Gedung untuk mendukung
Pengembangan SNSU untuk bidang kimia, mikrobiologi
M²
dan kesehatan yang sangat mendukung sektor industri
produk eskpor olahan berbahan baku SDA nasional,
untuk bidang kesehatan dll.
4.Koefisien Tingkat Bangunan :
31 22
Partisipasi Indonesia dalam Perumusan Standar ISO
dan Kepengurusan Organisasi Internasional ISO

•Member of ISO Council period

2018-2020; 2009-2010; and 2005-
2006
•Member of ISO CSC/FIN period
2018-2020
•Member of ISO Technical
Management Board (ISO/TMB)
period 2012-2014
•Chairman of ISO Comittee for
Developing Countries (ISO/DEVCO)
periode 2007-2008, 2010, 2011-
32 23 2012
 ISO Standard Diusung Indonesia

Currently proposed:
•Community early
warning for flooding
•Community early
warning for volcanic
eruptions
•Security and resilience
ISO 22327 Security and resilience --
– Community-based Emergency management -- Guidelines for
implementation of a community-based
Tsunami Early Warning landslide early warning system
System
Has been Approved to Published
During the ISO/TC 292 Plenary Meeting in
33 24
Sydney Asutralia, Last March 2018
PERAN DALAM MENINGKATKAN
MUTU RISET DAN HILIRISASI

34
 PERUBAHAN PARADIGMA
STANDARDISASI DALA M TECHNOLOGY LIFECYCLE

Development Growth Maturity Decline

1893-1950 Following
Safetystandardization
Ukuran
Screw

1950-1990 Parallel
standardization
TV
Turbin
Switchgear
Smart Grid
1990- E-Mobility
Seka-rang
Proactive RFID
standardization

M. Reigl in Albers, J. Standardization and Innovation 2014

 PEDEKATAN Standard pada
Posisi Tech PUSH ke Tech PULL
Tech. Push Standard
RDE based Application
Existing Capacity
Markets
• Ssasaran dan benefit kurang jelas
• Additional cost unpredictable
• Standard dan regulasi dinilai sebagai
pembatasan
dan kewajiban
Tech. Pull
Standard
Defintion of Application Markets
Target RDE
•Produk jelas berbasis pada kebutuhan pasar
•Proses Innovasi dinamis
•Standardisasi dan regulasi menjadi driven
innovasi
 Peran Standar dalam proses Riset dan Inovasi

Pure Basic Oriented Applied Develop- Diffusion/M

Research Basic Research ment arket
Research

Standard Standard Standard Standard

Semantic Standard Testing Standard & Inferface Standard Compatibility , Quality, Variety
Measurements Reducing

Function of std Reduction of transaction cost Interoperability Increased quality

Information cost Between component Reduced health, safety risk
Savings in adaption cost Interoperability between products
Economic of scale
Creation of network externalities

37
 Nilai Tambah yang didapat dari Standar 1/2
1. STANDAR TERMINOLOGi DAN SIMBOL 3. STANDAR KINERJA “PERFORMANCE”
Aspek Teknik :
1.Kejelasan konseps, definisi dan simbol Aspek Teknik :
2.Komunikasi Lintas bahasa “common langunge” 1. Keamanan Produk
Aspek Ekonomi : 2. Mengurangi risiko
1.Mengurangi biaya transaksi 3. Pemahaman persyaratan teknis
2.Manfaat jaringan 4. Meningkatkan Keyakinan “Confidence”
5. Peringkat “level playing field”
• Sharing “best practices”
2. STANDAR KOMPATIBILITAS
Aspek Teknik :
1. Sistem koheren Aspek Ekonomi :
2. Mengurangi variasi 1. Membuka pasar
3. Kompatible dalam pengperasian “interoperability” 2. Menembus barier pasar
Aspek Ekonomi : 3. Mengurangi biaya transaksi
1. Peluang peningkatan Skala 4. Potensi menolak akses pasar apabila persyaratan
2. Mengurangi biaya terlalu strick
• Perluasan Jaringan
• Peluang Innovasi
 Nilai Tambah yang didapat dari Standar
2/2

4. STANDAR KINERJA PENGUKURAN DAN PENGUJIAN 5. STANDAR MANAGEMENT

Aspek Teknik : Aspek Teknik :

1. Dokumentasi dan demonstrasi karakteristik 1.Managemen dan Perbaikan Mutu “Continous
Products improvement”
2. Peningkatakan tingkat akurasi dan precisi 2.Optimisasi proces
3. Pengukuran kompatible 3.Mengurangi resiko
4.Peluang pemasaran
Aspek Ekonomi :
1. Membuka pasar Aspek Ekonomi :
• Menembus barier pasar 1. Mengurangi biaya
• Mengurangi biaya transaksi 2. Peluang Innovasi
• Diseminasi informasi dan kompetensi 3. Pengembangan binis “growth”
 The Innovation Process
• An innovation starts as an
idea/concept that is evaluated,
refined and developed before it
is applied or acted upon.
• Innovations may be inspired by
reality (known problem). The
innovation (new or improved
product development) process,
which leads to useful
technology, requires:
– Research
– Development (up-scaling,
Stages in a New/Improved Product Development
process:
• Ideas Generation
• Ideas Screening
• Concept Development and Testing
• Business Analysis
• Beta Testing and Market Testing
• Technical Implementation
• Commercialization
Ref : Jaiya, G.S. www.wipo.int/sme
 TAHAPAN HILIRASASI RISET

•Recruitment
•Corporate and•Business
Secretarial Development
$ •A & P
•Financial
•Training •Market Access
•PR and Marketing Expansion
•Business Plan •Networking
•International support and
•Prototype/ POC •Business
Development Start-Up Mkt. Access
•Project Management
•Diversification strategies
•Business Premises
and support
•Project Management Seed
•Recruitment
•Management
Idea / Concept Training •Training and Incentives
Time

IP and Standard Management Needed in all stages

Ref : Jaiya, G.S. www.wipo.int/sme
 SIKLUS IMPROVEMENT DAN
DERIVASI PRODUK
DALAM HILIRISASI IPO,
Maturity Maintenance
Acquisition
Commercially

-
Valuable

Step To Commercial Commercial Feasible/

Commercial Buss. Plan

Market Analysis Commercial feasible

Trial Market Proven Market
TREND
Certification
PASAR Reproducible
Derivative Patent STANDARD AND CA
Target Ketelusuran
Cost Production Analysis Keberterimaan
Trial Production
- Proven in Up Scale production
Pilot Scaleup
Patent Technology Protection HAKI
Prototype
Idea Proven Concept Time
Research

5
Source : Katalis Teknologi, MORT, Prasetya 2005
IDEA to PRODUCT Business
Strategy
Internal,
External, or Joint Business
model Manufacturing or
Idea Business Process
Internal,
External, Functional or
or Joint Invention
Technological

Innovation Form or
Internal, (Tech/Non-tech) Appearance
External or Joint
Marketing (Branding)
Technology (Internal, External or Joint)

Financial, legal or
organizational
Product (Internal, External or Joint)
Ref : Jaiya, G.S. www.wipo.int/sme
 IDEA to MARKET Idea to Profit
Ide
Idea
Technology a

Intellectual
Business Model
Property
Creative Expression
Technology Product

Fixation/Replication/Distribution
Relationship of Trust
Technology

Product Marketing
Technology
Value Extraction
Marketing (Sale)

Ref : Jaiya, G.S. www.wipo.int/sme

 TAHAPAN HILIRASASI RISET
•Recruitment
•Corporate and•Business
Secretarial Development
$ •A & P
•Financial
•Training •Market Access
•PR and Marketing Expansion
•Business Plan •Networking
•International support and
•Prototype/ POC •Business
Development Start-Up Mkt. Access
•Project Management
•Diversification strategies
•Business Premises
and support
•Project Management Seed
•Recruitment
•Management
Idea / Concept Training •Training and Incentives
Time

IP and Standard Management Needed in all stages

Ref : Jaiya, G.S. www.wipo.int/sme
Research & Dev
1. Idea Concept proof
2. Bench Scale
3. Lab Scale
4. Pilot Scale/Field
Trial/Trial Line
Production
5. Trial Market

• Reproducible in different
scale
• Traceable 28
• Compatibility
• Comparable
• Cost Elasticity
• Products derivative
46
PLANTFORM INTERAKSI RISET DAN INDUSTRI
Kenapa
We don’t kita tidak
always mengunakan
speak the samebahasa
lingo yang
We don’t always speak the same lingo
sama??
Щольыат
адолэжкэнс थिस् हस् ग्रे अट््
I hope they вэл эа. पो्े न्टिअटल् I hope they
understand understand
what this is what we
need

Standard as common language

Terminology
Technical Specification
Laboratory Testing
Certificate

www.cdrd.ca

47 27
 SKEMA HILIRISASI DENGAN TOOLS STANDAR DAN PATEN

IMPROVEMENT ATAU PRODUK BARU

KESESUAIAN
ADA PERBAIKAN PASAR (BEBAS
PROSES TNEDER APBN,
IDE (EFISIENSI, LKPP)
CONCEPT MATANG CHECK MUTU,COST) PROMSI
PENELITIAN STANDAR MENGHASILKA PUBLIKASI
(BERBAGAI LEVEL) (PRODUK) N CLAIM Perluasan
PUBLIKASI BERISIS PATEN BARU LISENSI
HKI UMUM PERSYARATAN TIDAK ADA/ /(TURUNAN) Perluasan
(MINIMAL) TIDAK SESUAI ASPEK LAIN JOINT
SAFETY VENTURE
STSNDAR SUPPLAY
KAJIAN PROSE, MNG, CHAIN
NASKAH PERUMUSAN
SDM, DLL STRATEGI
AKADEMIK STANDAR
TRIAL MARKET MARKETING
MASUKAN ADOPSI
START UP IPO
INDUSTRI/PELAKU JOINT DLL
USAHA VENTURE
 BEBERAPA CONTOH

1. STANDAR SDH LAMA ADA

1. BAHAN FIBER BOARD

2. STANDAR BELUM ADA

1. NASIONAL : ISOLATOR PANAS DAN PEREDAM SUARA MOBIL

2. INTERNATIONAL : BAJA (HIGH MANGANESE STAINLESS STEEL

3. STANDAR PROSES BERBAGAI PRODUK

4. STANDAR UJI UNIK SUATU NEGARA

5. STANDAR MANAGEMEN/SDM DLL

 From Knowledge Generation to Diffusion

IMITATION
Supply side

Basic
Invention Innovation Diffusion
Knowledge

Demand Side

ADOPTION

26

50
 STANDARDS

HKI DAN STANDAR

Perlindungan IPR
Lisensi

Penetrasi Pasar

Perluasan Pasar
PATENTS & Other IPR
Mengunci follower
 Mekanisme Peran Standar dalam
Meningkatkan daya Saing
Specification: SNI,
Comp STd- Codex, ISO etc,
SOP, SNI PROSES
Equipment
Raw Material PROCEDUR IEC, Sni, Etc PRODUCT
METHODS Com Std-based IPR,
HR Com SOP, SNI, CODEX,
Sup. Material
ASTM, Etc
SKKNI, ISO 17024 QUALITY
ASSURANCE
SNI, Comp Management System
STd-SOP (HCCP, ISO 2200, 9001, 14001,
31001,45001,50001 etc) ISO 17065;
17025 etc
Cost Effective
Efficient INCREASE
SMEs20-50% Reduce risk COMPETITIVENES
Acceptance

52 32
 Bagaimana peran Standardisasi
dalam
Mendukung DAYA SAING
YangMUTU
Cepatdan
dan Berkelanjutan
EFISIENSI
MUTU (akses dan expand pasar) : EFISIENSI (menurunkan unit Cos) ;

Standar Produk Standard Sistem Managemen

Standar Jasa SNI ISO 9001, 22000, 50001, 55001, 27001,1400,
Standar Proses 31001, 37001
Standar Sistem managemen ISO 45001
Standar Personel SNI ISO 17024

53
SISTEM PENERAPAN STANDAR

54 34
 MEKANISME PENERAPAN SNI
Regulasi Implementasi

BSN +
Pelaku usaha/
Kementerian/ organisasi
Lembaga

Wajib
LSPro*
(KL)
(Swasta/Pemerintah)

SNI Laboratorium**

Sukarela
Tanda SNI

* LSPr: 19 Swasta dan 35 Pemerintah

Barang dan
** Laboratorium: 265 Swasta dan 700 Pemerintah Jasa
35
55
CONTOH PENERAPAN STANDARDISASI DAN
PENILAIAN KESESUAIAN DI SISTEM
JAMINAN PRODUK HALAL
BSN

KAN BPJPH MUI

Lab LPH Industry

: Certification BPJPH : Badan Penyelenggara

: Accreditation
: Coordination Jaminan Produk Halal
MUI : Majelis Ulama Indonesia
KAN : Komite Akreditasi
Nasional
BSN : Badan Standardisasi Nasional
 CONTOH PENERAPAN PILOT Project:
Badan Karantina
BPK
STANDARDISASI UNTUK
• DINAS
• BALAI •
BESAR
KARANTI
UD HARI
MUKTI
TEKNIK
BNN
Dinas Kesehatan
KESEHAT
MENDUKUNG PENCEGAHAN
AN PROV
PALEMBA• BADAN
PEMERIK
NA
PERTANI
AN
Pelaku Usaha
Role Model :
NG
KORUPSI
• BADAN
NARKOTI
SA
KEUANG
AN
MAKASS
AR
SKK MIGAS
- Membawahi 160
KA KK
SNI ISO 37001 Anti penyuapan
NASIONA
L
- Melibatkan lebih
6000 vendor

(Inpres No 10 Thn 2016) - Nilai mencapai

300 Trilyun
- Potensi suap sd
5-10 %
- Meningkatan
pendapatan
negara melalui
penghematan
biaya recovery
57 37
 KONDISI PENYUAPAN DI BERBAGAI SEKTOR
4.1 9.1 4.1 10.0
4.0 4.0
7.4 3.9
7.2 3.9
3.9 6.6 7.5
6.1 6.4 3.8 3.8
5.8 5.5
5.2 3.7 3.7 3.7 4.9
3.7 4.4
3.7 3.7 5.0
4.2
3.5 3.8 3.5 3.7
3.6 3.6 3.6
3.2 3.3

3.5 3.5 2.5

3.4 3.4

3.3 0.0
Konstruksi

Transportasi

Perumahan
Perdagangan

Perikanan
Perkebunan

Pertanian
Industri

Perbankan
Kelistrikan

Farmasi

Perhotelan dan Restoran

Pertambangan

Minyak dan Gas

Jasa-Jasa
Kehutanan

Air Minum

Telekomunikasi
Prevalensi Suap (0 Sangat Tinggi, 5 Sangat Rendah) Alokasi Suap (% terhadap Total Biaya Produksi)
 CONTOH PENERAPAN SNI
PASAR RAKYAT
(Implementasi
Papan Informasi
regulasi 5 K/L)
Kantor Zonasi Zonasi Pangan
Pengelola Kering

Pos Ukur Ulang Zonasi Pangan Toilet/Kamar Pos

Basah Mandi Keamanan

Tempat Pembuangan Ruang

Sampah Sementara Peribadatan Hydrant APAR
59 38
 TESTIMONI PENERAPAN
STANDARDISASI 1.62,92 juta UMKM
Kenapa UMKM:

2.Kontribusi terhadap PDB 62,57 %

UMKM (Efisiensi dan AKses3.Sektor
Pasar)
atau Rp. 7.000T
UMKM menyerap 96,7 %
dari total tenaga kerja
Manfaat:
✓Kontinuitas Mutu
✓Mengurangi Reject (yield dari 50
d/d 95 %)
✓Akses Pasar Retail (Carefour,
Supermarket, E-catalog
✓Ikut Tender
✓Akses Pasar Ekspor
✓Auto pilot dalam produksi
✓Lebih kreatif

Tantangan:
✓Kebiasaan/Culture
✓Dana di awal
60
Penerapan SNI di Dunia Usaha

61
Pengembangan Role Model Usaha Mikro dan Kecil

Variasi :
• Komoditi
• Unggulan Daerah
• Potensi Eskpor
• Lokus
• Nilai Strategis
• Dll

62
PEMBERIAN PENGARGAAN
PENERAP SNI
“SNI AWARD”
• Telah diakui sebaga pemberian penghargaan yang bergensi, seleksi ketat, juri
profesional dan tidak berbayar
• Dijadikan wahana “Role Model” dalam penerapan SNI
• Untuk Pelaku Usaha dan Organisasi jadikan indikator capaian dan promosi
• Menjadi Enter point untuk mendapatkan penghargaan International : serperti
Pupuk Kaltim mendapat Malcolm Baldwin “performance Excellence”

63
 UPAYA PENINGKATAN
SEBAGAI

LAYANAN DENGAN MENJEMPUT

Pekanbaru
BOLA
• 2 Rintisan (2016) ; Palembang dan
Makasar
• 3 Arahan Bappenas (2018) : Pekan
Baru, Bekasi dan Surabaya
Palembang

Makassar

Palembang
Bekasi Surabaya

43

64
65
LAYANAN EDUKASI/DIKLAT STANDARDISASI DI SUMSEL

1. Melayani informasi tentang Standardisasi

dan Penilaian Kesesuaian :
1. >100 tamu datang ke KLT
2. 10 kali buka stand pameran

2. Memberikan Pendidikan/Edukasi dan

Pelatihan di bidang SPK ke > 1000 orang :
1. Sosialisasi di SMKN Sumsel (200
siswa/guru)
2. Kuliah Umum di UNSRI dan Unika Musi
Charitas (300 mahasiswa/dosen)
3. Forum Ketua Jurusan Kimia se-
Indonesia (110 org)
4. 7 kali Pelatihan (345 orang) :
1. SNI ISO 9001:2015 untuk sektor
layanan publik (30 org)
2. Higien & Sanitasi IKM (20 org)
2. SNI 3553:2015 (2 kali, 50 industri)
3. Sistem Jaminan Halal untuk
IKM/Usaha Pariwisata (20 org)
1. Penyangraian Kopi (20 org)
2. Uji Produk Karet (25 org)
 Kantor Layanan
Teknik
1. Pengukuhan DPW MASTAN Sumsel
• 4 UMKM Pempek (SNI
2018-2023
2. Melayani informasi tentang (KLT Palembang)
7661:2013)
Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian : –Total kapasitas produksi =
1. >100 tamu datang ke KLT
2. 10 kali buka stand pameran 83,8 ton pempek /tahun
3. Memberikan Pendidikan/Edukasi dan –Total jumlah karyawan =
Pelatihan di bidang SPK ke > 1000
orang : 42 orang
1. Sosialisasi di SMKN Sumsel (200
siswa/guru) • 5 UMKM Kopi Bubuk (SNI
2. Kuliah Umum di UNSRI dan Unika
Musi Charitas (300
01-3542-2004)
mahasiswa/dosen)
3. Forum Ketua Jurusan Kimia se-
–Total Kapasitas produksi =
Indonesia (110 org) 4,2 ton kopi bubuk/tahun
4. Pelatihan (345 orang) :
1.SNI ISO 9001:2015 untuk sektor
44
–Total jumlah karyawan =
layanan publik (30 org) 66
PENGEMBANGAN KERJASAMA KEMITRAAN

67
PENGEMBANGAN LAYANAN INFORMASI

1
Aceh
4+2 1+1
Kalimant 1
Sumatera
1 an Sulawesi
Bata
m

17+2
2+1 Jawa 1 1
DKI Bali NTB
Jakarta
68