Disusun Oleh :
Kelas : V
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Sistem Informasi
Manajemen dengan judul SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN
KOMPETITIF . tepat pada waktu yang telah di tentukan. Dan kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini. Namun tentu saja makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kami sangat mengharapkan saran-saran positif yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan juga bagi penulis pada khususnya. Sekian dan terima
kasih.
2
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..........................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
2.1 Perusahaan dan Lingkungannya................................................................5
2.2 Aliran Sumber Daya Fisik-Rantai Penawaran Manajemen.......................6
2.3 Keunggulan Kompetitif.............................................................................6
2.4 Dimensi Keunggulan Kompetitif..............................................................6
2.5 Tantangan Dari Pesaing-Pesaing Global...................................................9
2.6 Tantangan dalam Pengembangan Sistem Informasi Global....................10
2.7 Manajemen Pengetahuan.........................................................................13
2.8 Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi............................16
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP..............................................................................................................20
4.1 Kesimpulan.................................................................................................20
4.2 Saran............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
.1. Latar Belakang
Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang
baik untuk menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur
yang seharusnya ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi.
Dalam hal yang sama, delapan model unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat
menjadi suatu cara yang baik untuk memahami kompleksitas dari cara perusahaan
akan berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan
delapan model unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu konsep
manajemen rantai suplai (supply chain management).
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya
fisik, akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan
yang besar. Michael E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak
mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-
pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan sistem nilai (value system),
yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan dan
lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut
untuk mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi piranti keras, piranti
lunak, spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan
informasi. Informasi memiliki empat dimensi yang sangat penting: relevansi,
akurasi, ketetapan waktu, dan kelengkapan. Eksekutif perusahaan melakukan
perencanaan strategis untuk keseluruhan organisasi, area bisnis, dan sumber daya
informasi. Chief Information Officer (yang disebut juga Chief Technology Officer)
memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan strategis. Sebuah
rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan tujuan-
tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun
mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut.
4
.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan perusahaan dengan lingkungannya?
b. Bagaimana aliran sumber daya fisik pada rantai penawaran manajemen?
c. Apa dan bagaimana keunggulan kompetitif sistem informasi?
d. Apa sajakah yang menjadi dimensi penting dari sebuah keunggulan
kompetitif?
e. Tantangan apakah yang mungkin muncul dari pesaing global?
f. Apa saja yang menjadi tantangan dalam pengembangan sistem
informasi global?
g. Apa hubungan manajemen pengetahuan dengan keahlian kompetitif?
h. Bagaimanakah perencanaan strategis untuk sumber daya informasi?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
jasa yang memberikan kontribusi terhadap kualitas hidup masyarakat dan
menjalankan operasinya dengan etika yang benar
7
meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial. Pada tingkat
manajerial yang tertinggi adalah tingkat perencanaan strategis, sistem informasi
dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan untuk mendapatkan
keunggulan strategisnya. Pada tingkat manajemen kontrol (menengah), manajer
dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan
diimplementasikan, sehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat
manajemen operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi
informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan
memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.
a. Keunggulan Strategis
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang
memiliki dampak fundamental dalam bentuk operasi perusahaan. Sistem
informasi dapat digunakan untuk menciptakan suatu keunggulan strategis.
Sebagai contoh, sebuah perusaahn dapat memutuskan untuk mengubah seluruh
datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat
penghubung browser web) untuk memungkinan berbagi dengan rekan-rekan
bisnis dan pelanggannya.
Basis data yang terstandardisasi dan dapat diakses melalui browser Web
mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis. Strategi ini
menyebabkan operasi perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa cara secara
fundamental, yaitu :
1. Akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui piranti lunak komputer
buatan perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan
menyebabkan perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli piranti
lunak pelaporan standar dari vendor luar atau mempekerjakan perusahaan
luar untuk merancang dan mengembangkan suatu sistem pelaporan baru.
Mobilitas akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para pengguna
tidak lagi membutuhkan akses laporan, karena para pengguna tidak
membutuhkan akses langsung ke sumber daya komputer perusahaan.
Setiap sambungan ke internet akan memungkinkan pengguna
8
menggunakan sebuah browser Web untuk mengakses laporan dari hampir
seluruh tempat di manapun di dunia ini.
2. Para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan
memiliki potensi akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi
perusahaan, sehingga akan mempercepat transaksi pembelian dan
penjualan perusahaan.
3. Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan
sistem informasi secara strategis ini. Dengan semakin besarnya
keuntungan yang terkait dengan akses Web kepada informasi perusahaan
maka tingkat bahayanya pun akan semakin besar pula. Tingkat strategis
akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat
kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang
menyadari arti penting dari keamanan.
b. Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage)
ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih
baik dari para pesaingnya. Sebagai contoh, layanan pelanggan dapat ditingkatkan
dengan menawarkan kepada pelanggan akses langsung ke informasi. Semua
perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan
menghasilkan pengulangan pembelian.
Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu :
1. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli
produk dari perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi
pelanggan, namun juga dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi
perusahaan.
2. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin
dibeli oleh pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan
pelanggan, namun juga dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.
9
c. Keunggulan Operasional
Keunggulan Operasional (Opertional Advantage) adalah keunggulan yang
berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinlah sistem informasi
akan berinteraksi secara langsung dengan proses.
Suatu situs Web yang mengingat pelanggan dan kegemaran mereka dari
transaksi-transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional.
Browser sering memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di
dalam komputer pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi, dan
informasi lain yang berhubungan dengan transaksi pengguna. Ini merupakan
kemudahan yang berharga bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang
menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat
beban perusahaan membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi
ini hanyalah keuntungan yang bersifat minor saja.
Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan besar akan lebih
akurat. Karena data tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka
tidak akan terjadi kesalahpahaman di dalam komunikasi. Ketika informasi
(nama, alamat, dan seterusnya) dapat diambil dari catatan sebelumnya, data
tersebut bahkan akan memiliki atas data yang dimasukkan oleh pengguna. Jika
data tidak akurat, pengguna tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena
berbagai alasan operasional, akses Web ke sistem informasi perusahaan akan
dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan.
10
yang bekerja di negara lain yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang
terjadi di negara tuan rumah juga dapat dianggap sebagai pesaing.
Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing
juga memiliki kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi
oustourcing TI adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di
beberapa negara tidak mendapat perlindungan yang memadai. Satu cara untuk
mengatasi masalah HAKI adalah dengan mengakuisisi perusahaan outsourcee
asing.
Sebagai contoh, di tahun 2004 IBM membeli Daksh eServices, salah satu
perusahaan call-center terbesar di India. Pada saat itu, IBM memiliki lebih dari
9.000 karyawan di India yang mengembangkan sistem piranti lunak dengan
membeli Daksh eService memungkinkan IBM mengakuisisi perusahaan sehingga
masalah-masalah HAKI dengan perusahaan outsourcing akan dapat dihindari.
11
b. Rintangan Budaya dan Komunikasi
Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya.
Antarmuka (interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa
yang berbeda-beda. Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan
grafik dan icon untuk berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung
pada perintah yang diketikkan ke dalam bidang-bidangnya. Selain itu, masalah
rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan beragam format yang
memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk
membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi
global ke dalam sistemnya.
Rintangan budaya juga dapat memengaruhi rancangan suatu GIS. Di
dalam beberapa masyarakat tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai
suatu pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat
lainnya dipandang sebagai suatu pertanda tingkat sosial.
12
f. Masalah-Masalah Teknologi
MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat
teknologi yang terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa
negara, sumber listrik yang dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga
mengakibatkan seringnya terjadi gangguan listrik. Sirkuit telekomunikasi sering
kali hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang rendah, dan kualitas
transmisinya juga buruk. Piranti lunak juga bisa menjadi masalah. Karena banyak
negara tidak memperhatikan hak cipta atas piranti lunak dan membiarkan pasar
tersembunyi (black market), beberapa vendor peranti lunak menolak untuk
berbisnis di beberapa negara tertentu.
13
2.7 Manajemen Pengetahuan
Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:
a. Piranti keras komputer
b. Piranti lunak komputer
c. Spesialis informasi
d. Pengguna
e. Fasilitas
f. Database
g. Informasi
Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi untuk
mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar
dapat meraih hasil yang dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya,
memerlukan manajemen. Para manajer memastikan bahwa data mentah yang
dikumpulkan telah seluruhnya terkumpul dan kemudian diproses menjadi
informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian memastikan bahwa individu-
individu yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan pada
waktu yang tepat sehingga ia dapat dipergunakan. Terakhir, manajer akan
menyingkirkan informasi yang sudah usang dan menggantinya dengan informasi
terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini mengakuisisi data, memproses data
menjadi informasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi dengan cara
yang paling efektif, dan menyingkirkan informasi pada waktu yang tepat disebut
manajemen pengetahuan (knowledge management).
a. Dimensi Informasi
Ketika pengembang sistem (pengguna maupun spesialis informasi)
mendefinisikan output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan
mempertimbangkan empat dimensi dasar informasi. Keempat dimensi yang
diinginkan akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut, yaitu :
14
Relevansi
Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan
masalah yang sedang dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data yang
diperlukan tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak
berhubungan. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan
diambil saja yang akan disebut sebagai informasi.
Akurasi
Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang
memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya
dari sistem informasi tersebut. Karena hal ini, para pengguna sering kali
terpaksa harus menerima tingkat akurasi yang kurang dari 100 persen.
Aplikasi-aplikasi yang melibatkan uang, seperti penggajian, penagihan, dan
piutang, berusaha untuk mencapai tingkat akurasi 100 persen. Aplikasi-
aplikasi lainnya, seperti peramalan ekonomi jangka panjang dan laporan-
laporan statistik, sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data yang
dipergunakan kurang dari 100 persen akurat.
Ketetapan waktu
Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi
yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna
hendaknya dapat memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang
terjadi saat ini, selain dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang
tiba setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang
bermanfaat.
Kelengkapan
Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan
suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun,
sistem hendaknya juga tidak menenggelamkan pengguna dalam lautan
informasi. Istilah kelebihan muatan informasi (information overload)
menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga dapat
memberikan kerugian. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah
rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki jumlah
15
agregasi yang tepat dan mendukung semua area di mana keputusan akan
diambil. Biasanya yang terbaik adalah membiarkan pengguna menentukan
sendiri dimensi informasi yang dibutuhkannya. Jika dibutuhkan, spesialis
informasi dapat membantu pengguna melakukan pendekatan atas pekerjaan
ini dengan cara-cara yang logis.
c. Sistem Informasi
Sistem informasi awal serta piranti lunak dan keras yang tidak sesuai atau
hanya sesuai secara parsial dengan teknologi informasi terkini disebut sebagai
legacy systems. Meskipun data yang dikumpulkan oleh legacy systems terutama
memproduksi informasi historis, informasi tersebut masih dianggap berharga.
Kebanyakan data legacy dapat diubah dan dipergunakan oleh teknologi-teknologi
baru. Teks dan angka yang sering kali membuat file-file legacy dapat diimpor ke
dalam basis data modern. Pengambilan data mungkin memerlukan nilai-nilai data
lama yang diperbarui menjadi nilai-nilai baru. Sebagai contoh, nomor-nomor
produk yang sudah tidak terpakai dapat diganti dengan nomor-nomor yang
berlaku saat ini. Langkah-langkah lainnya mungkin perlu untuk dilakukan untuk
menggabungkan data teks dan numerik ke dalam basis data sekarang. Perusahaan
memutuskan sendiri mengenai jumlah data legacy yang akan diambil berdasarkan
perkiraan mereka atas tambahan keuntungan yang dapat direalisasikan dari data
legacy. Satu masalah dalam mengubah data legacy adalah bahwa data seperti ini
16
bisa jadi tidak tersedia dalam format digital. Beberapa data legacy dapat hanya
tersedia dalam bentuk cetakan kertas.
17
Fokus pada perbaikan proses bisnis.
Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis
Membangun kredibilitas dengan memberikan jasa IS yanng dapat
diandalkan.
Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS
18
bisnis yang lain. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas ini
adalah perencanaan strategis untuk sumber daya informasi (Strategic Planning
For Information Resource-SPIR)
Pendekatan perencanaan strategi untuk sumber daya informasi (Strategic
Planning For Information Resource-SPIR) adalah pengembangan rencana
strategis secara paralel bagi layanan informasi dan perusahaan sehingga rencana
perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan diberikan oleh layanan
informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa
mendatang dan sumber daya informasi yang akan dibutuhkan. Kunci SPIR adalah
mengembangkan rencana strategis bagi perusahaan dan bagi sumber daya
informasi pada waktu yang bersamaan.
19
2. Sasaran Teknologi Informasi
Misi teknologi informasi akan dapat tercapai dengan menncapai sasaran-
sasaran berikut ini :
a. Membangun suatu keunggulan kompetitif dalam penggunaan teknologi
informasi
b. Mengembangkan sistem informasi yang memenuhi kebutuhan karyawan
di seluruh tingkat organisasi dan juga para mitra lingkungan bisnis
c. Tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dapat
memenuhi kebutuhan para pelanggan
d. Mempertahankan stabilitas operasional dan keandalan bagi seluruh sumber
daya informasi yang ada, orang, data, fasilitas, peranti keras, dan piranti
lunak
e. Menjaga kesinambungan program pendidikan dan pelatihan yang
dirancang untuk meraih penggunaan seluruh sumber daya informasi secara
efisien dan efektif
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka diperoleh kesimpulan :
1) Perusahaan memperoleh sumber daya dari lingkungannya, mengubah
sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan
sumber daya yang telah diubah kembali ke lingkungan. Delapan elemn
lingkungan yaitu : pemasok, pelanggan, serikat buruh, masyarakat
keuangan, pemegang saham/pemilik, pesaing, pemerintah dan masyarakat
global.
2) Sistem fisik perusahaan adalah suatu sistem terbuka yang didalamnya
menghubungkan dengan lingkungannya. Perusahaan mengambil sumber
daya dari lingkungan mereka, mengubah sumber daya ini ke dalam produk
dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang diubah kepada
lingkungan.
3) Keunggulan Kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk
mempengaruhi pangsa pasar
4) Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan
keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Tiga tingkat keunggulan
kompetitif tersebut akan bekerja bersama-sama. Sistem Informasi
dipertajam dengan memiliki kesempatan terbaik dari ketiganya untuk
meningkatkan tampilan perusahaan secara mendasar
5) Pemain besar pada pangsa psar global saat ini merupakan perusahaan
multinasional (Multinational Corporations/MNCs). Proses informasi dan
komunikasi berdasar koordinasi sangat penting untuk sebuah MNC
dikarenakan skala dan penyebaran aktivitas bisnis mereka.
6) Tantangan dalam persaingan global yaitu : kendala-kendala politis,
rintangan budaya dan komunikasi, pemabatasan pembelian dan impor
piranti keras, pemabatasan pemrosesan data, pembatasan pemrosesan data,
pemabatasan komunikasi data, masalah-masalah teknologi dan kurangnya
dukungan dari manajemen anak perusahaan
21
7) Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi untuk
mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya
ini agar dapat meraih hasil yang dinginkan. Informasi, sama seperti
sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para manajer memastikan
bahwa data mentah yang dikumpulkan telah seluruhnya terkumpul dan
kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat.
8) SPIR (Strategic Planning For Information Resource) merupakan
pengembangan bersama dari perencana strategis untuk kedua perusahaan
dan jasa informasinya. Mengembangkan dua rencana bersama-sama
berarti bahwa rencana perusahaan akan mencerminkan pemberian
dukungan pada jasa informasi dan rencana jasa informasi akan
mencerminkan tuntutan masa datang bagi sistem pendukung.
3.2 Saran
Perusahaan akan berusaha untuk mendapat keunggulan di atas para
pesaingnya. Produk dan jasa pada harga yang lebih rendah, berkualitas tinggi, dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu maka
perusahaan akan mencapai keunggulan. Perusahaan melihat adanya kebutuhan
bagi masing-masing area bisnis untuk mengembangkan rencana strategisnya.
Area-area bisnis tersebut harus bekerja sama dalam mengembangkan rencana
strategisnya. Rencana area bisnis ini akan merinci bagaimana area-area tersebut
akan mendukung setiap usaha yang dilakukan dalam mencapai sasaran
strategisnya
22
DAFTAR PUSTAKA
McLeod Raymond, Sistem Informasi Manajemen, Edisi Kesepuluh, Jakarta,
Salemba Empat : 2007
Azhar Susanto. 2002 Sistem Informasi manajemen: Konsep dan
pengembanganya, Lingga jaya. Bandung.
Wahyudi 1994, Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta, GajahMada University
press
https://www.academia.edu/5256067/
SISTEM_INFORMASI_UNTUK_KEUNGGULAN_KOMPETITIF?._popup
=true
23