Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR.WB
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya yang telah memberikan
kekuatan dan petunjuk sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya,
sehingga makalah yang berjudul “Sistem Informasi Sebagai Keunggulan Kompetitif” dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen pada program studi manajemen. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang sistem informasi manejemen sebagai keunggulan
kompetitif.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Hindradjid Harsono, S.E.,M.Si. selaku
dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan kami berkaitan dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan
terima kasih yang sebesarnya kepada Bapak Hindradjid Harsono atas bimbingan dan
pengajarannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan.
Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca
temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Wassalamualaikum WR.WB.

Jakarta, 10 Maret 2022

Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 Model Sistem Umum Perusahaan..................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Model........................................................................................................................3
2.1.2 Pengertian Model Sistem Umum Perusahaan.............................................................................4
2.1.3 Model Sistem Umum..................................................................................................................4
2.1.4 Perusahaan di Dalam Lingkungannya.......................................................................................12
2.2 Keunggulan Kompetitif.................................................................................................................13
2.2.1 Pengertian Keunggulan Kompetitif...........................................................................................13
2.2.2 Lingkungan Perusahaan Porter Value Chain.............................................................................13
2.2.3 Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai.................................................................................16
2.2.4 Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif..............................................................................17
BAB III.....................................................................................................................................................21
KESIMPULAN........................................................................................................................................21
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................21
3.2 Saran................................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................22
ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Globalisasi adalah suatu fenomena yang dapat mendorong perkembangan pasar
bergerak sangat kompetitif dan berdampak pada persaingan bisnis yang semakin
kompleks, hal ini jelas memberikan tantangan baru bagi manajemen. Dalam usaha untuk
mengatasi masalah globalisasi tersebut perusahaan-perusahaan mulai menyusun kekuatan
untuk meraih apa yang dimanakan keunggulan kompetitif. Seperti yang disebutkan oleh
Porter (1985) “Keunggulan kompetitif adalah konsep yang luas tentang bagaimana
perusahaan akan bersaing, apa tujuannya dan rencana serta kebijakan apa yang akan
dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut”. Lebih lanjut Porter (1985) mengemukakan
bahwa melalui strategi persaingan perusahaan mencari keunggulan kompetitif
(competitive advantage) dalam industri- strategi persaingan tersebut dapat berupa
keunggulan atas berbagai pesaing dalam beberapa ukuran seperti biaya, kualitas dan atau
kecepatan. Oleh karena itu keunggulan kompetitif mengarah pada pengendalian pasar dan
pada laba yang lebih besar dari rata-rata.
Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik
untuk menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang
seharusnya ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal
yang sama, model delapan unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatu
cara yang baik untuk memahami kompleksitas dari bagaimana perusahaan akan
berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan model
delapan unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu konsep manajemen rantai
pasokan (supply chain management).
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengolahan sumber daya fisik, akan
tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael
E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan
kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value
chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem
atas perusahaan dan lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan model
delapan unsur lingkungan akan menjadi suatu dasar dari suatu konsep yang menerima
banyak perhatian dewasa ini manajemen rantai pasokan (supply chain management).
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak,
spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi
memiliki empat dimensi yang diinginkan, relevasi, akurasi, ketepatan waktu, dan
kelengkapan. Manajemen pengetahuan menyadari bahwa informasi akan mencerminkan
sumber daya pengetahuan perusahaan.
1
Manajemen pengetahuan dibutuhkan untuk mengorganisasikan, mengakses dan
mengungkit data dan informasi perusahaan untuk pengambilan keputusan. Sebuah
rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan tujuan-tujuan
yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan
sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari model sistem umum?
2. Bagaimanakah model sistem umum pada perusahaan?
3. Bagaimanakah kedudukan perusahaan dalam lingkungannya ?
4. Bagaimanakah lingkungan perusahaan Porter Value Chain?
5. Apa saja dimensi-dimensi keunggulan kompetitif?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
2. Untuk mengetahui model sistem umum perusahaan.
3. Untuk memahami kedudukan perusahaan dalam lingkungannya.
4. Memahami delapan model unsur lingkungan sebagai suatu kerangka untuk
memahami lingkungan dari suatu organisasi bisnis.
5. Untuk mengetahui dimensi-dimensi keunggulan kompetitif.
2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Model Sistem Umum Perusahaan

2.1.1 Pengertian Model


Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek,
sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya
dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar rancangan, citra
computer).
Terdapat empat jenis model diantaranya :
1. Model Fisik
Adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih
kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa prototype
model baru. Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda
nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat mobil dapat membuat
sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan model fisik mereka
dibandingkan dengan produk akhir.
2. Model Naratif
Adalah penggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis
adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling popular
dan paling sering digunakan oleh pihak manajemen. Contohnya Model komunikasi
bisnis,menyampaikan informasi tertulis dari komputer dan informasi lisan dari sistem
komunikasi informal.
3. Model Grafik
Adalah model yang mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol &
bentuk dengan sedikit penjelasan naratif. contohnya laporan keuangan ditambah
dengan grafik berwarna untuk meperjelas, flowchart, DFD dalam pembuatan
database.
4. Model Matematis
Adalah model yang disajikan dengan rumus matematika atau persamaan. Contohnya
dalam perhitungan BEP (Break even point) menggunakan rumus BEP = TFC / P – C.
keterangannya (BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cost).
Model ini seringkali digunakan manajemen untuk kegiatan bisnis, atau untuk
prediksi, analisis dll. Karena model ini merupakan model dengan ketelitian tinggi,
namun seringkali model ini juga tidak disukai karena disajikan dengan rumit. Sesuai
dengan tingkat keperluannya saja maka model ini digunakan.

3
Terdapat tiga kegunaan model diantaranya :
1) Mempermudah Pengertian
Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah
dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara sederhana.
2) Mempermudah Komunikasi
Suatu model digunakan karena pada umumnya setelah pemecahan masalah manajer
akan mengkomunikasikan baik hasil maupun keputusan kepada pihak-pihak yang
terhubung, maka model system sangat dugunakan agar mempermudah jalur
komunikasinya.
3) Memperkirakan Masa Depan
Khususnya dalam model matematika, model ini dapat memperkirakan apa yang akan
terjadi di masa depan,namun tidak seratus persen akurat. Karena banyak data yang
dimasukkan ke dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi, manajer juga
harus menggunakan pertimbangan dan intuisi untuk mengevaluasi model.

2.1.2 Pengertian Model Sistem Umum Perusahaan


Model sistem umum pada perusahaan adalah dimana penyerdahanaan objek, yang
terdiri dari berbagai jenis model yang digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan
model itu sendiri yang mempengaruhi juga di perusahaan agar mempermudah pengertian,
komunikasi, dan memperkirakan masa depan. Yang biasa digunakan oleh perusahaan
adalah model sistem informasi fisik dan konseptual. Dan pada pendekatan sistem adalah
sebagai perwujudan manajer dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah
pada perusahan tersebut.
2.1.3 Model Sistem Umum
Model sistem umum adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan penggunaan
komputer dalam bisnis, mencakup hal semua sistem informasi di segala jenis organisasi,
dan sarana yang digunakan. Model system umum terdiri dari sistem fisik dan sistem
konseptual.
1. Sistem fisik
Sistem fisik merupakan system yang terbuka yang berhubungan dengan lingkunganya,
sering diibaratkan perusahaan mengubah sumberdaya (input) menjadi produk (output).
berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.

Arus sumber daya fisik yang mengalir :


1. Arus material.
Bahan input diterima dari pemasok bahan mentah, suku cadang, dan komponen
assembling. Bahan disimpan dalan tempat penyimpanan (inventarisasi bahan mentah)
sampai bahan tsb digunakan untuk proses transformasi. Kemudian dimasukkan ke
aktivitas manufaktur (inventarisasi proses kerja). Pada akhir transformasi bahan mentah
sekarang menjadi bentuk akhir, disimpan dalam tempat penyimpanan (inventarisasi
produk akhir) kemudian dikirim ke pelanggan.
2. Arus personil.
Input personil berasal dari beberapa tempat dlm lingkungan. Perusahaan mendapat
personel dari beberapa sumber untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam. Input
personel biasanya diproses oleh bagian personalia kemudian ditempatkan dalam berbagai
area fungsi. Dalam area tsb personil mengalami proses transformasi baik secara langsung
maupun tidak langsung. Beberapa diantaranya mungkin akan meninggalkan perusahaan
setelah bergabung sebentar dan yang lain bias bertahan sampai berpuluh tahun. Bagian
personalia juga memproses penghentian karyawan.
3. Arus mesin.
Arus sumber fisik yang paling sederhana. Diperoleh dari pemasok yg menjalankan
manufaktur dan mendistribusinya. Mesin biasanya berada dlm jangka waktu panjang.
Dalam beberapa hal mesin bisa menjadi kuno atau tidak dapat digunakan lagi. Dalam
kasus lain bisa ditukar dengan model baru atau dijual pada perusahaan yang masih
menggunakan.
4. Arus uang.
Uang utamanya diperoleh dari pemilik yang menanamkan modal investasinya dan dari
pelanggan yang memberi pendapatan dari penjualan perusahaan. Sumber lain lembaga
keuangan yang memberi pinjaman dan suku bunga pada investasi dan dari pemerintah
yang memberi pinjaman uang dan dana bantuan. Tanggung jawab pengontrolan uang
berada pada bagian akunting. Bagian penerimaan mengumpulkan uang yang dimiliki
perusahaan.

Sistem Fisik Perusahaan sebagai sistem yang terkendali

2. Sistem Konseptual
Sistem konseptual adalah sebagian sistem terbuka yang dapat mengendalikan
operasinya sendiri. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran yang
terdapat di dalam sistem. Lingkaran tersebut dinamakan lingkaran umpan balik,
lingkaran ini menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme
pengendalian dan sebaliknya.
Lingkaran umpan balik (feedback loop) terdiri atas sumber daya virtual. Data
dikumpulkan dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukkan kedalam
pemroses informasi yang mengubahnya menjadi informasi yang kemudian diberi
kepada para manajer, untuk melakukan pengambilan keputusan yang akan
mempengaruhi perubahan-perubahan yang dibutuhkan pada sistem fisik.
Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal umpan balik
untuk mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan apakah perlu dilakukan tindakan
perbaikan.
Sistem lingkaran tersebut dibedakan menjadi 2 jenis yakni sistem lingkaran
terbuka dan sistem lingkaran tertutup.
 Sistem Lingkaran Terbuka adalah suatu sistem tanpa lingkaran umpan balik atau
mekanisme pengendalian. Perusahaan bisnis yang menggunakan konsep ini hanya
sedikit. Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan sistem terbuka, tetapi
umpan balik dan mekanise pengendaliannya tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Perusahaan itu mulai pada suatu jalan dan tidak pernah berganti arah. Jika
perusahaan kehilangan kendali, tidak ada yang dilakukan untuk mengendalikan
keseimbangan. Hasilnya adalah kehancuran sistem (kebangkrutan). Sedangkan
 Sistem Lingkaran Tertutup adalah suatu sistem yang memiliki lingkaran umpan
balik dan mekanisme pengendalian. Sistem tersebut dapat mengendalikan output-
nya dengan membuat penyesuaian-penyesuaian pada input-nya.

Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang


menggambarkan output sistem.

Pengolah Informasi; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer.
Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data
yang terkumpul.
7
Konsep Dasar Model menggunakan Sistem Konseptual, yakni sebagai system terbuka
dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian tidak. Pengendalian dicapai dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal
dari system ke mekanisme-mekanisme pengendalian dan dari mekanisme pengendalian
kembali ke system. Contoh dari mekanisme pengendalian adalah manajemen perusahaan,
yang menggunakan dimensi informasi:
 Relevansi
Berkaitan dengan masalah yang terjadi. Manajer harus mampu memilih informasi
yang diperlukan tanpa membaca seluruh informasi mengenai subyek lain.
 Akurasi
Idealnya, semua informasi harus akurat, tetapi peningkatan ketelitian sistem
menambah biaya. Karena alasan tersebut, manajer terpaksa menerima ketelitian yang
kurang dari sempurna. Kasus aplikasi pembayaran gaji, penagihan dan piutang,
menuntut ketelitian 100 %.
 Ketepatan waktu
Informasi harus tersedia untuk memecahkan masalah sebelu situasi krisi menjadi
tidak terkendali atau kesempatan menghilang. Manajer harus mampu memperoleh
informasi yang menggambarkan apa sedang terjadi saat ini, selain apa yang telah
terjadi di masa lampau.
 Kelengkapan
Manajer harus mampu memperoleh informasi yang menyajikan gambaran lengkap
dari suatu permasalahan atau penyelesaian. Namun, rancangan sistem seharusnya
tidak menenggelamkan manajer dalam lautan informasi. Istilah kelebihan informasi
(information overload) mengakui adanya bahaya dari informasi yang terlalu banyak.
Manajer harus mampu menentukan jumlah rincian yang diperlukan.
Manajer adalah orang yang terbaik untuk menentukan dimensi-dimensi informasi yang ia
perlukan. Jika perlu analis sistem dapat membantu manajer mendekati tugas ini secara
logis. Manajer menggunakan standar untuk mengendalikan sistem fisik dengan kinerja
actual.Sistem konseptual yang mengendalikan sistem fisik terdiri dari 3 elemen
penting : manajer, pengolah informasi dan standar
Standar dikombinasikan dengan output informasi dari pengolah informasi,memungkinkan
manajer untuk melaksanakan management by exception (suatu gaya yang diikuti
manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktifitas hanya jika aktifitas itu menyimpang dari
kinerja yang dapat diterima).

8
Management by Exception memberikan 3 keuntungan dasar :
1. Manajer tidak membuang waktu memantau aktifitas yang berlangsung secara
normal.
2. Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat menerima
perhatian lebih menyeluruh.
3. Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak
berjalan semestinya.

Namun, terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui :


1. Beberapa kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas
sehingga standar tidak dapat ditetapkan.
2. Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat
diperlukan.
3. Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada
tingkat yang tepat.
4. Manajer tidak boleh menjadi pasif dan hanya menunggu batas kinerja
dilewati.
9

Arus Keputusan, data diubah menjadi informasi oleh pengolah informasi, dan informasi
diubah menjadi keputusan oleh manajer. Pengolah informasi dan manajer bekerja sama
untuk mengubah data menjadi keputusan.
Gambar tersebut menunjukkan aliran sumber daya dari lingkungan melalui perusahaan
dan kembali kelingkungan. Aliran sumber daya fisik berada dibagian bawah ; aliran
sumber daya virtual berada dibagian atas. Bagian ini menggambarkan model sistem
umum perusahaan, yang menampilkan arsitektur bagian seluruh jenis organisasi dalam
bentuk sebuah sistem.

10
Aliran Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin dan uang.
Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi
melalui pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Bahan
baku memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan diubah menjadi barang jadi,
yang kemudian dijual kepada para pelanggan perusahaan. Mesin dibeli, digunakan, dan
pada akhirnya dijual dalam bentuk besi tua atau ditukar dengan mesin yang lebih baru.
Uang memasuki perusahaan dalam bentuk penerimaan penjualan, investasi pemegang
saham, dan pinjaman lalu diubah menjadi pembayaran kepada pemasok, pajak kepada
pemerintah, dan pengambilan kepada para pemegang saham. Ketika berada di dalam
perusahaan, sumber daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk dan jasa yang
dijual oleh perusahaan kepada para pelanggannya.

Aliran Sumber Daya Virtual


Pada gambar menunjukkan aliran dari sumber daya virtual: Data, informasi, dan
informasi dalam sebuah keputusan. Aliran dua arah, data dan informasi yang
menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya ditunjukkan sebelah kanan.
Mekanisme Pengendalian Perusahaan
Unsur – unsur yang memungkinkan perusahaan mengendalikan operasinya sendiri
meliputi ;
1. Standar kinerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan jika ia ingin mencapai sebuah
tujuan secara keseluruhan.
2. Manajemen perusahaan
3. Suatu pemrosesan informasi yang mengubah data menjadi informasi.

Penggunaan Model Sistem Umum dalam contohnya seperti pasar swalayan


Arus Material: barang-barang yang akan dijual.
Arus Personil : Manajer toko,pegawai gudang,kasir.
Arus Uang: Pemasukan yang disediakan oleh pembeli dan Pengeluaran kepada
pemasok,pegawai dan pemilik.
Sumber daya mesin : Lemari pendingin,kotak peraga,rak-rak,dan computer.
Proses transformasi: Pembungkusan Barang,mengatur barang di rak.
Elemen manajemen system konseptual: Manajer Toko dan asisten.
Pengolah informasi: Komputer dan pembaca beserta kasir.

11
2.1.4 Perusahaan di Dalam Lingkungannya
Sebuah perusahaan tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan jasa
yang memenuhi kebutuhan lingkungannya. Sama pentingnya, sebuah perusahaan tidak
akan dapat berfungsi tanpa sumber daya yang diberikan oleh lingkungannya. Unsur-unsur
lingkungan adalah organisasi dan individu yang berbeda di luar perusahaan dan memiliki
pengaruh langsung maupun tidak langsung atas perusahaan. Kedelapan unsur ini terdapat
didalam suatu sistem yang lebih besar yang disebut masyarakat (society),
Model 8 unsur lingkungan :
1. Pemasok ( supplier ) lebih disebut vendor, memasok bahan baku, mesin, jasa, orang,
dan informasi yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasanya.
2. Pelanggan ( customer )
3. Serikat kerja ( Labor union )adalah organisasi dari para pekerja terampil maupun
tidak terampil dari berbagai jenis bidang usaha dan industri.
4. Komunitas keuangan ( financial community ) terdiri atas industri-industri seperti bank
dan institusi pemberi pinjaman lainnya yang mempengaruhi sumber daya keuangan
yang tersedia bagi perusahaan.
5. Pemegang saham dan pemilik ( stockbolders and owners )orang-orang yang
menginvestasikan uang kedalam perusahaan. Mereka adalah pemilik perusahaan yang
sebenarnya.
6. Pesaing ( competitor ) adalah mencakup semua organisasi yang bersaing dengan
perusahaan didalam pasar.
7. Pemerintah ( goverment ) baik itu ditingkat nasional, provinsi maupun local, akan
memberikan pembatasan dalam bentuk peraturan dan perundang-undangan dan juga
memberikan bantuan dalam bentuk pembelian, informasi dan dana

12
8. Komunitas global ( global community ) adalah wilayah geografis dimana perusahaan
menjalankan operasinya. Perusahaan menunjukkan tanggungjawabnya kepada
masyarakat global dengan menghargai lingkungan hidup, memberikan produk dan
jasa dan memberikan kontribusi kepada mutu kehidupan, dan melakukan operasinya
secara etis.
2.2 Keunggulan Kompetitif
2.2.1 Pengertian Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan yang diperoleh sebuah perusahaan
melalui karakteristik dan sumber daya yang dimiliki untuk dapat memiliki kinerja
lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain yang ada pada industri dan pasar yang
sama. Teori ini dicetuskan oleh Michael Porter dalam sebuah bukunya yang berjudul
Competitive Advantage (1985). Teori ini muncul sebagai bentuk kritik terhadap teori
keunggulan komparatif dari Ricardo.
Satu yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan
juga akan mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya.
Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage)
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage)
didalam pasar. Manajer perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus
juga fisik dalam memenuhi tujuan-tujuan strategi perusahaan. Pandangan secara luas
atas keunggulan kompetitif menyadari adanya organisasi-organisasi yang bersaing
dengan perusahaan sekaligus sekaligus juga profesional dan staf di negara-negara
lain yang bersaing memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan. Perusahaan
multinasional sering kali mengontrakkan pekerjaan (outsource) ke organisasi-organisasi
lain agar dapat mencapai suatu keunggulan ekonomi.
Perusahaan yang melakukan bisnis secara global memiliki kebutuhan-kebutuhan
informasi dan koordinasi khusus. Biasanya keunggulan kompetitif dapat dicapai
melalui pengelolaan sumber daya fisik. Pendukung utama keunggulan kompetitif adalah
Michael Porter, yang mengembangkan konsep-konsep seperti rantai nilai (value chains)
dan sistem nilai (value system).
2.2.2 Lingkungan Perusahaan Porter Value Chain
Profesor Harvard Michael E. Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih
keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin
adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti
yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai
nilai.
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter
sebagai aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan
pendukung.

13
1) Aktivitas nilai utama (primary value activities) meliputi logistik input yang
mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang
mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan
barang kepada pelanggan, operasi pemasaran penjualan yang mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang
menjaga hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini
mengelola aliran sumber daya fisik di sepanjang perusahaan.
2) Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur
perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh aktivitas
utama. Selain itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara terpisah
maupun dalam bentuk terkombinasi yaitu :
1. manajemen sumber daya manusia,
2. pengembangan teknologi, dan
3. pengadaan (atau pembelian). 
Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung tiga
unsur penting, yaitu : 
1. input yang di beli,
2. sumber daya manusia, dan
3. teknologi. 
Value Chain Analysis adalah proses di mana sebuah perusahaan mengidentifikasi
kegiatan utama dan bantuan yang menambah nilai produk, kemudian menganalisisnya
untuk mengurangi biaya atau meningkatkan diferensiasi. Value Chain Analysis
merupakan strategi yang digunakan untuk mengalisis kegiatan internal perusahaan.
Dengan kata lain, dengan melihat ke dalam kegiatan internal, analisis itu mengungkap
di mana keunggulan kompetitif suatu perusahaan atau kekurangannya. Perusahaan
yang bersaing melalui keunggulan diferensiasi akan mencoba untuk melakukan
kegiatan yang lebih baik dari yang akan dilakukan pesaing. Jika bersaing melalui
keunggulan biaya, ia akan mencoba untuk melakukan kegiatan internal dengan biaya
lebih rendah dari pesaing. Ketika sebuah perusahaan mampu memproduksi barang
dengan biaya yang lebih rendah dari harga pasar atau untuk memberikan produk-
produk unggulan, ia memperoleh keuntungan.

14
Value Chain Analysis yang banyak digunakan oleh perusahaan – perusahaan,
yaitu Porter’s Value Chain Model yang diperkenalkan oleh Michael Porter pada tahun
1985. Berikut adalah gambaran model dari Porter’s Value Chain :
Porter’s Value Chain berfokus pada sistem, dan bagaimana input diubah menjadi
output yang dibeli oleh konsumen. Menggunakan sudut pandang ini, Porter
menggambarkan rantai kegiatan umum untuk semua bisnis, dan ia membagi mereka
ke dalam kegiatan primer dan dukungan.
 Primary Activies
Kegiatan utama berhubungan langsung dengan penciptaan fisik, penjualan,
pemeliharaan dan dukungan dari suatu produk atau jasa. Mereka terdiri dari:
 Inbound Logistic – semua proses yang terkait dengan menerima, menyimpan,
dan mendistribusikan input internal.
 Operations – kegiatan transformasi yang mengubah input menjadi output
yang akan dijual kepada pelanggan.
 Outbond Logistic – kegiatan ini memberikan produk atau layanan kepada
pelanggan.
 Marketing & Sales – proses yang digunakan untuk membujuk pelanggan
untuk membeli produk yang dijual.
 Service – kegiatan yang berkaitan dengan mempertahankan nilai dari produk
atau layanan kepada pelanggan setelah membeli produk.

15
 Support Activites
Kegiatan ini mendukung fungsi utama di atas. Dalam diagram kita, garis putus-
putus menunjukkan bahwa setiap dukungan, atau sekunder, aktivitas dapat
berperan dalam setiap kegiatan utama. Misalnya, pengadaan mendukung operasi
dengan kegiatan tertentu, tetapi juga mendukung pemasaran dan penjualan dengan
kegiatan lain.
 Procurement (Purchasing) – kegiatan organisasi untuk mendapatkan sumber
daya yang dibutuhkan untuk beroperasi.
 Human Resource Management – seberapa baik sebuah perusahaan merekrut,
melatih, memotivasi, memberi penghargaan, dan mempertahankan para
pekerjanya.
 Technological Development – kegiatan ini berhubungan dengan pengelolaan
dan pengolahan informasi, serta melindungi basis pengetahuan perusahaan.
 Infrastructure – sistem dukungan perusahaan, dan fungsi-fungsi yang
memungkinkan untuk mempertahankan operasi sehari-hari seperti akuntansi,
hukum, administrasi, dan manajemen.
2.2.3 Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai
Kaitan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain dapat menghasilkan
suatu sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS). Perusahaan-
perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business partners). Mereka
bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan
suatu sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing bekerja sendirian.
Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai
pemasoknya dengan mengimplementasikan sistem yang membuat sumber daya input
tersedia bila dibutuhkan. Salah satu contoh adalah kesepakatan just-in-time (JIT) dengan
pemasok untuk mengirimkan bahan baku sehingga bahan baku akan tiba beberapa jam
sebelum digunakan di dalam proses produksi. JIT akan membantu meminimalkan biaya
penyimpanan bahan baku.
Ketika para pembeli produk perusahaan adalah organisasi, rantai nilai mereka
akan juga dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota distribusinya.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan produsen farmasi dapat melampirkan label harga
pengecer kepada produk. Produknya sebelum pengiriman, sehingga dapat menghemat
biaya yang harus dikeluarkan pengecer nantinya. Ketika pembeli adalah pelanggan
individual, mereka dapat menggunakan komputer mereka untuk masuk ke dalam
situs Web perusahaan untuk mendapatkan informasi dan melakukan pembelian.

16
Karena setiap aktivitas nilai mencakup komponen informasional, mengelola sumber
daya informasi sebuah perusahaan adalah langkah penting dalam meraih keunggulan
kompetitif.
2.2.4 Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan
strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat
perencanaan strategis-sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah
perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali
manajemen (menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana
rencana strategis akan diimplementasikan sehingga menciptakan suatu keunggulan taktis.
Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi
informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan
memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional. Terbagi
menjadi 3 yaitu :
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang dimiliki dampak
fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan
untuk menciptakan keunggulan strategis. Tingkat strategis akan menentukan arah dan
tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat
mencapai suatu strategi yang menyadari arti penting dari keamanan.
Keunggulan Taktis. Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical
advantage) ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang
lebih baik dari para pesaingnya. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena
kepuasan pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian.
Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu :
1) Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari
perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga
dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.
2) Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh
pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun
juga dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.
            Keputusan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia bagi
para pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan mengembangkan
suatu sistem informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan,
namun juga akan meningkatkan profitabilitas.
Keunggulan Operasional, (Operational advantage) adalah keunggulan yang
berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan
berinteraksi secara langsung dengan proses.
17         
 Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan preferensi mereka dari transaksi-
transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering
memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer
pengguna, yang dapat menyimpan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi
pengguna yang merupakan kemudahan bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang
menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban
perusahaan membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah
keuntungan yang bersifat minor saja. Data yang dimasukkan oleh pengguna
kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data tidak dikomunikasikan secara lisan
kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman di dalam komunikasi.
Tantangan-Tantangan Dari Pesaing Global
            Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) adalah perusahaan
yang beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya yang terdiri atas perusahaan
induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut
dapat tersebar secara geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran, kebijakan
dan prosedurnya sendiri. Pemikiran akan pesaing-pesaing global bukan hanya untuk
organisasi-organisasi lain saja. kalangan profesional dan staf yang bekerja di negara lain
yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga
dapat dianggap sebagai pesaing. 
            Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga
memiliki kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi
oustourcing TI adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di beberapa
negara tidak mendapat perlindungan yang memadai. Satu cara untuk mengatasi masalah
HAKI adalah dengan mengakuisisi perusahaan outsourcee asing.    
Kebutuhan Khusus untuk Pemrosesan Informasi di Perusahaan Multinasional
            Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan
koordinasi, kebutuhan-kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting artinya bagi
perusahaan multinasional (MNC). MNC adalah sebuah sistem terbuka yang berusaha
untuk meminimalkan ketidakpastian yang terdapat dalam lingkungannya. Ketidakpastian
adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu
pekerjaan dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi.”.
 
18
Kebutuhan Khusus untuk Koordinasi di Perusahaan Multinasional
            Koordinasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar
global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kendali strategis atas operasinya di
seluruh dunia dan mengelolanya dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak akan
dapat meraih kesuksesan dalam perekonomian internasional.
            Kabar buruk bagi para eksekutif MNC adalah tantangan koordinasi semakin besar
bagi MNC dibandingkan sebuah perusahaan yang membatasi aktivitasnya hanya di
negara asalnya. Kesulitan timbul dari adanya kenyataan bahwa sumber daya yang
digunakan oleh MNC sangat luas terdistribusi. Sumber daya informasi yang tersebar-
peranti keras, peranti lunak, dan pegawai menjadi sulit untuk dikelola dan dapat diatur
oleh praktik-praktik bisnis yang saling bertentangan. Kabar baiknya adalah bahwa
kemajuan di bidang teknologi informasi, metodologi, dan komunikasi telah membuat
koordinasi global menjadi jauh lebih mudah. Tetapi bahkan dengan kemajuan-kemajuan
ini, koordinasi tetap menjadi suatu tantangan besar.
Keuntungan Koordinasi
            Banyak keuntungan yang diperoleh oleh MNC adalah karena memiliki
kemampuan pemrosesan informasi yang baik yang didasarkan pada kemampuannya
dalam berkoordinasi. Keuntungan koordinasi antara lain meliputi :
1. Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai negara dan pasar.
2. Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di satu negara pada satu negara
lain atau satu wilayah dalam satu negara lain.
3. Kemampuan untuk menyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia.
4. Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai negara.
5. Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan.
6. Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
7. Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan dan
juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusikan.
Tantangan Dalam Mengembangkan Sistem Informasi Global
            Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan,
tetapi ketika sistem yang dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya
harus mengatasi beberapa kendala yang unik. Istilah sistem informasi global (global
information system-GIS) diberikan untuk suatu sistem informasi yang terdiri atas
beberapa jaringan yang melintasi batas negara.
19
Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu :
a. Kendala-kendala Politis
            Pemerintah nasional di suatu negara di mana anak perusahaan berada dapat
menerapkan beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami
kesulitan untuk memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan. Pembatasan
yang umum adalah akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan tinggi. Karena
infrastruktur telepon biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dan bukannya
perusahaan swasta, hal ini dapat menjadi suatu rintangan yang cukup berat.
b. Rintangan Budaya dan Komunikasi
            Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya.
Antarmuka (interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang
berbeda-beda. Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan
icon untuk berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang
diketikkan ke dalam field. Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan
dengan menawarkan beragam format yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika
sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat GIS, ia harus bersedia untuk
mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi global ke dalam sistemnya.
Contoh Kasus SIM Keunggulan Kompetitif Perusahaan
Dell Computers, perusahaan yang memproduksi komputer dengan mengandalkan
keterlibatanpelanggan dalam menentukan sendiri fitur dari komputer yang akan dibeli
(bukan fitur yangsudah distandarkan dari pabrik), serta Amazon.com, yang juga
mengandalkan keterlibatanpelanggan dengan konsep ”swalayan” (pelanggan bisa
memilih sendiri buku yang akandibeli, dengan harga yang paling sesuai dengan
kantong masing-masing), merupakan contoh yang tepat untuk menggambarkan
pemanfaatkan kekuatan informasi yang ditunjang dengan teknologi yang tepat untuk
memenangkan persaingan. Kedua perusahaan ini tampil sebagai pemenang karena
mereka mampu menggunakan informasi untuk memenangkan pelanggandengan cara
yang mengubah paradigmanya dari persaingan dalam produk menjadi persaingandalam
pemanfaatan informasi yang tepat untuk memenangkan persaingan di pasar
20

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Sebuah perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui pengguna sebuah
sistem virtual. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dan lingkungannya, mengubah
sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang diubah
kembali ke lingkungan. Model Sistem Umum Perusahaan tersebut menunjukkan aliran sumber
daya dari lingkungan melalui perusahaan dan kembali kelingkungan.
Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage),
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage), di dalam
pasar. Profesor Harvard Michael E. Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan
kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin adalah nilai dari produk
dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan
perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai.
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai
aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung
Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis,
maupun operasional. Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai
keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang
dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Empat
dimensi dasar informasi yang diinginkan akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut,
yaitu : Relevansi, Akurasi, Ketepatan waktu, Kelengkapan.

3.2 Saran
Perusahaan pada masa sekarang berlomba-lomba untuk menjadi unggul dibidangnya.
Salah satu hal nya adalah melalui sistem informasi yang dimana jika dipelajari lebih jauh, sistem
informasi ini dapat membantu perusahaan-perusahaan tersebut untuk berkembang dan dapat
bersaing dengan perusahaan lain. Dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi perusahaan
dapat terlihat berbeda dan menarik bagi masyarakat, hal inilah yang menjadi keunggulan
kompetitif bagi perusahaan tersebut.
21

DAFTAR PUSTAKA

Arijanto, A., Hikmah, D., & Nashar, Muhammad. (2015). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Universitas Mercu Buana. Yogyakarta: Sibuku Media
McLeod,Jr,Raymond., Schell, George P. 2008. Sistem Informasi Manajemen.Jakarta. Salemba
Empat
McLeod Raymond, Sistem Informasi Manajemen, Edisi Kesepuluh, Jakarta, Salemba Empat :
2007
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2018). Management Information Systems: Managing
The Digital Firm. Pearson.
‘O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2006). Management Information Systems (Vol. 6). McGraw-
Hill Irwin.
Wibowo Arif. Paper Sistem Informasi Manajemen. Universitas 17 Agustus 1945. Semarang.
2004.
julia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32236/Model+Sistem+Umum+Perusahaan.doc
jenis-jenis model sistem umum perusahaan/
santiw.staff.gunadarma.ac.id
parno.staff.gunadarma.ac.id
22

Anda mungkin juga menyukai