Anda di halaman 1dari 33

KOMUNIKASI BISNIS

PESAN YANG BERKAITAN DENGAN PEKERJAAN

Oleh
Kelompok 2
Putu Eka Mas Pratiwi (1607532094)/2
Ni Putu Krisna Dewi (1607532100)/8
Ni Putu Lia Sumertiasih (1607532108)/14
I Nengah Ari Putra (1607532115)/20
Ni Nyoman Paramitha (1607532126)/26
I Gusti Ayu Agung Yustika Nanda (1607532136)/32

PROGRAM NON REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 3
2.1 Menulis Resume........................................................................................ 3
2.1.1 Mencari Informasi Penting.......................................................................... 3
2.1.2 Perencanaan Resume................................................................................... 5
2.1.3 Pembuatan Resume ..................................................................................... 6
2.1.5 Masalah dalam Menulis Resume .............................................................. 12
2.1.6 Tips Membuat Resume ............................................................................. 13
2.2 Menulis Surat Lamaran Pekerjaan .......................................................... 14
2.2.1 Pendekatan AIDA ..................................................................................... 18
2.2.2 Tips untuk Pelamar ................................................................................... 19
2.3 Wawancara Kerja .................................................................................... 21
2.3.1 Persiapan Wawancara ............................................................................... 23
2.3.2 Cara Mengenali Pekerjaan dan Perusahaan .............................................. 24
2.3.3 Pertanyaan Penting dalam Wawancara ..................................................... 25
2.3.4 Tindak Lanjut Wawancara ........................................................................ 27
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 29
3.1 Simpulan ................................................................................................. 29
3.2 Saran ....................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana menyusun surat lamaran kerja
(application letters) yang baik. Istilah surat lamaran kerja bagi banyak pihak
bukanlah hal yang baru, apalagi bagi para lulusan perguruan tinggi yang ingin
memasuki dunia kerja.
Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan oleh seseorang untuk
melamar kerja pada suatu organisasi/lembaga yang membutuhkan karyawan atau
pemimpin pada suatu bidang tertentu. Pada umumnya ketika melamar kerja,
sesorang harus menulis surat lamaran kerja yang dilengkapi dengan sebuah
resume (daftar riwayat hidup). Dalam surat lamaran, dijelaskan berbagai
kemampuan yang dimiliki oleh pelamar kerja yang cocok atau sesuai dengan
posisi/jabatan yang ditawarkan, atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pelamar kerja hanya mengemukakan poin-poin penting yang relevan dengan
persyaratan pekerjaan yang ditawarkan.
Resume adalah suatu riwayat atau rangkuman yang menjelaskan semua
keterampilan/keahlian (skill), pengalaman kerja dari seseorang ketika akan
melamar kerja dan resume sebuah alasan yang patut anda perhatikan secara hati-
hati ketika melamar kerja, ini memiliki andil yang sangat besar dari keputusan
penerimaan pekerjaan. Resume atau riwayat singkat yang berisi pengalaman dan
ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang yang melamar sebuah pekerjaan
amatlah menentukan bagi dipilih atau tidaknya si pelamar untuk masuk ke
tahapan selanjutnya dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam tugas ini adalah:
1. Bagaimana menulis resume ?
2. Bagaimana menulis surat lamaran pekerjaan ?
3. Bagaimana menghadapi wawancara kerja ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan yang diharapkan dalam tugas ini adalah:

1
1. Mengetahui tentang menulis resume
2. Mengetahui tentang cara menulis surat lamaran pekerjaan
3. Mengetahui cara menghadapi wawancara kerja

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Menulis Resume


Istilah resume atau daftar riwayat hidup memang bukan sesuatu yang baru
bagi mereka yang telah memasuki pintu gerbang dunia kerja, karena resume
merupakan salah saru prasyarat yang sangat penting pada saat memasuki dunia
kerja. Dalam dunia bisnis, istilah resume sering disebut juga dengan CV
(Curriculum Vitae) atau daftar riwayat hidup. Menurut KC Bay, suatu resume
sebenarnya merupakan presentasi penjualan formal diri yang sangat penting. Hal
ini mengingat bahwa di dalam resume tercakup semua fakta yang relevan
mengenai latar belakang, kualifikasi, pengalaman kerja dan sebagainya yang
disusun dalam suatu format yang teratur, mudah dipahami dan menarik perhatian
pembacanya. Melalui resume, diharapkan pimpinan suatu organisasi/perusahaan
sudah dapat mengetahui kemampuan dari pelamar kerja, walaupun belum pernah
bertemu secara langsung. Oleh karena itu, resume harus dibuat sedemikian rupa
sehingga menarik perhatian pembaca. Dalam mempersiapkan resume, ada tiga hal
yang perlu dilakukan yaitu: (a) mencari informasi penting (esensi), (b)
merencanakan resume, dan (c) membuat resume.

2.1.1 Mencari Informasi Penting


Sebelum membuat resume, langkah pertama yang perlu dilakukan
adalah mencari berbagai informasi penting yang relevan dengan jenis
pekerjaan yang diinginkan dengan melakukan analisis diri (self analysis),
analisis karier (career analysis), dan analisis pekerjaan (job analysis).
1. Analisis Diri
Analisis diri ini akan dapat membantu dalam mengenal diri sendiri
secara lebih mendalam, termasuk semua kelebihan dan kekurangannya.
Untuk mempermudah mengenal diri sendiri, perlu menjawab beberapa
pertanyaan berikut:
1) Apakah saya mempunyai aspirasi yang cukup tinggi?
2) Apakah saya dapat berkomunikasi dengan baik?
3) Apakah saya orang yang sangat bergantung kepada orang lain?
4) Apakah saya orang yang energik?

3
5) Apakah saya orang yang mempunyai percaya diri?
6) Apakah saya mempunyai kecerdasan kuantitatif yang tinggi?
7) Apakah saya mempunyai kecerdasan verbal yang tinggi?
8) Apakah saya mempunyai kecerdasan yang tinggi dalam
pemecahan suatu masalah?
9) Berapa indeks prestasi saya secara keseluruhan?
2. Analisis Karier
Sebagaimana dalam melakukan analisis diri, perlu juga membuat dan
menjawab segala macam pertanyaan yang berkaitan dengan karier di
masa depan. Oleh karena itu, cobalah menggali sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan karier yang akan dipilih. Contohnya
adalah sebagai berikut:
1) Kecerdasan mana (kuantitatif, verbal, mekanik) yang paling
bermanfaat bagi karier saya?
2) Apakah ada efek samping yang membahayakan kesehatan?
3) Apakah prestasi akademis menjadi syarat bagi penjenjangan
karier?
4) Apakah pengalaman kerja menjadi syarat bagi penjenjangan
karier?
5) Apakah ada imbalan selain yang berbentuk finansial?
6) Apakah bidang pekerjaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi?
7) Apakah di masa mendatang, bidang yang saya pilih mempunyai
tingkat persaingan yang tinggi?
3. Analisis Pekerjaan
Secara umum, para lulusan suatu perguruan tinggi sedikit atau belum
memiliki pengalaman kerja. Pada tahap-tahap awal memasuki kerja,
perusahaan telah menyediakan suatu program orientasi atau pelatihan
kepada mereka yang baru diterima sebagai karyawan suatu perusahaan.
Oleh karena itu, sebelum menyusun suatu resume, perlu menjawab
pertanyaan berikut:
1) Apa tugas dan tanggung jawab pekerjaan?

4
2) Apakah karakteristik pribadi saya sesuai untuk tugas dan
tanggung jawab pekerjaan?
3) Apakah latar belakang pendidikan saya sesuai dengan persyaratan
untuk posisi pekerjaan?
4) Apakah pengalaman saya berkaitan dengan tugas dan tanggung
jawab pekerjaan?

2.1.2 Perencanaan Resume


Tujuan membuat resume adalah agar dapat melakukan wawancara
dengan tim dari organisasi (perusahaan) yang dilamar. Resume yang dibuat
merupakan rincian atau pelengkap terhadap surat lamaran kerja yang telah
dibuat. Dalam merencanakan resume ada tiga hal yang perlu diperhatikan,
yaitu:
1. Tujuan Karier
Apabila memerhatikan iklan lowongan kerja di suatu surat kabar
atau majalah, akan nampak secara jelas beberapa posisi pekerjaan yang
dibutuhkan oleh para pencari kerja. Ada iklan lowongan kerja yang
menggunakan bahasa Inggris, tetapi masih banyak yang menggunakan
bahasa Indonesia, yang semua itu sangat bergantung pada status dan
lingkup perusahaan tersebut. Pertama, harus memutuskan posisi apa
yang diminati atau yang akan menjadi tujuan karier, misalnya posisi
manajer sumber daya manusia, manajer pemasaran, manajer
produksi/operasi, manajer pemeliharaan, manajer keuangan, supervisor
penjualan, sekretaris, operator, dan sebagainya.
2. Informasi Pribadi
Data pribadi yang tercantum dalam resume adalah nama, tempat dan
tanggal lahir, alamat rumah, dan jenis kelamin. Dapat pula ditambahkan
data lain yang berkaitan erat dengan jenis pekerjaan yang dipilih.
Beberapa lowongan kerja mensyaratkan bahwa calon pegawainya
belum menikah, memiliki kendaraan sendiri, mempunyai tinggi badan
dan berat badan tertentu, memiliki kemampuan berbahasa asing baik
pasif atau aktif, terampil menggunakan komputer, terampil
berkomunikasi baik lisan atau tulisan, dan sejenisnya. Harus

5
diperhatikan syarat-syarat pekerjaan dan karakteristik pribadi sebelum
mengajukan lamaran dan membuat resume.
3. Referensi
Beberapa referensi mungkin perlu dilampirkan di dalam resume.
Referensi adalah orang-orang tertentu yang akan memberikan surat
rekomendasi kepada Anda, yang berisi tentang berbagai hal yang
mereka ketahui semasa mereka mengenal Anda. Orang-orang yang
memberikan referensi akan menambah kredibilitas pencari referensi.
Oleh karena itu, orang-orang yang memberikan referensi tersebut perlu
mencantumkan nama, alamat, nomor telepon, faksimile, atau e-mail
(electronic mail). Orang tua, saudara kandung, dan teman dekat tidak
dapat dijadikan sebagai bahan referensi. Yang layak menjadi referensi
antara lain adalah dosen yang pernah mengajar semasa kuliah atau
manajer tempat Anda pernah bekerja. Salah satu keuntungan
menggunakan referensi dalam resume ini adalah untuk meyakinkan
kepada organisasi atau perusahaan pencari kerja tentang prestasi dan
kemampuan positif Anda.

2.1.3 Pembuatan Resume


Resume dapat dibuat dalam berbagai bentuk. Resume yang baik,
menekankan pada kompatibilitas kualifikasi dan prospektif persyaratan kerja.
Secara umum, resume mencakup: nama, alamat lengkap, tujuan kerja,
kualifikasi, informasi pribadi, dan referensi.
Pada bagian tujuan kerja, harus menyatakan secara jelas apa tujuan
membuat resume tersebut. Sebagai contoh, Anda ingin mengisi lowongan
kerja bidang manajer pemasaran, manajer keuangan, manajer operasi, teknisi
komputer, wiraniaga produk tertentu, sekretaris, supervisor, dan sejenisnya.
Adapun yang termasuk dalam informasi pribadi (personal) antara lain:
pendidikan (nyatakan pendidikan tertinggi, kemudian yang lebih rendah, dan
sebagainya ditambah tanggal memulai dan lulusnya), berbagai keterampilan
(bahasa asing, komputer, desain, dan sebagainya), hobi (musik, olah raga,
seni), penghargaan (juara lomba matematika, lomba ilmiah, dan sebagainya),
keanggotaan asosiasi (semasa kuliah maupun di masyarakat umum).

6
Usahakan informasi tersebut relevan dengan jenis pekerjaan yang diharapkan.
Jadi, tidak berarti semua kemampuan atau keahlian yang dimiliki perlu
dicantumkan dalam resume, tetapi informasi yang dapat mendukung
pekerjaan tersebut.
Pada bagian referensi, carilah orang-orang yang mengetahui dengan
baik mengenai kemampuan atau prestasi yang pernah Anda raih baik semasa
kuliah maupun semasa Anda bekerja.
2.1.4 Rencana Pengorganisasian
Berdasarkan cara pengorganisasiannya, resume dapat dikelompokkan
menjadi tiga jenis resume, yaitu resume kronologis (chronological resume),
resume fungsional (functional resume), dan resume kombinasi (combination
resume).
1. Resume kronologis adalah cara pengorganisasian resume yang
didasarkan pada kronologisnya, yaitu pendidikan dan pengalaman
sebagai judul isinya. Mana yang harus didahulukan, pendidikan atau
pengalaman? Putuskan mana yang lebih memberikan kesan positif
bagi pencari kerja. Informasi terkini sebaiknya ditempatkan pada
urutan pertama, lalu diikuti berikutnya, misalnya penulisan jenjang
pendidikan dimulai dari jenjang pendidikan tertinggi. Bentuk resume
ini merupakan bentuk resume tradisional.
2. Resume fungsional adalah resume yang disusun atas dasar fungsi-
fungsi dalam organisasi yang dapat dilakukannya dengan baik.
Resume fungsional memerlukan suatu analisis diri, karier, dan
pekerjaan secara lebih lengkap. Beberapa fungsi penting dalam suatu
organisasi seperti fungsi pemasaran, keuangan, akuntansi, produksi,
sumber daya manusia, penganggaran, komunikasi, hubungan
masyarakat, dan sejenisnya dapat dijadikan sebagai judul tersendiri
dalam resume.
3. Resume kombinasi adalah kombinasi antara resume kronologis dan
fungsional. Bentuk resume kombinasi tersebut memberikan suatu
keyakinan bahwa persyaratan pendidikan dan pengalaman terpenuhi

7
dan masih menggunakan judu-judul lain yang lebih menekankan
pada kualifikasi yang dibutuhkan (resume fungsional).
Untuk membuat resume yang baik, perlu diperhatikan empat hal yaitu:
kerapian (neatness), sederhana (simplicity), akurat (accuracy), dan kejujuran
(honesty). Dalam menulis resume, usahakan menggunakan kertas yang bersih
dan berkualitas baik, jangan ada coretan-coretan, dan ketiklah dengan
memilih huruf yang baik. Aturlah format resume serapi mungkin, enak dibaca
dan berisi. Di samping kerapian, bahasa yang digunakan hendaknya jelas,
sederhana, tidak bertele-tele. Lagi pula, informasi yang disajikan haruslah
informasi yang akurat. Yang lebih penting lagi adalah bahwa informasi yang
disajikan adalah benar, tidak mengada-ada. Dengan kata lain, berikan
informasi sejujurnya. Apabila ternyata ketahuan memberikan informasi
secara tidak jujur, kerugianlah yang akan didapatkan.
Resume dapat disajikan dalam berbagai macam cara. Sebagaimana
diketahui, ada tiga cara pengorganisasian resume, yaitu kronologis,
fungsional, dan kombinasi. Masing-masing contohnya dapat dilihat pada
gambar berikut ini.

RESUME MUHAMMAD RIFAI


Alamat: Jalan ……………………
Kota, Provinsi, Kode Pos
Nomor Telepon

Tujuan profesional .............................................................................................


..............................................................................................
..............................................................................................
PENDIDIKAN
Nama Universitas ……………kota, provinsi, bulan, tahun … − bulan, tahun …
Fakultas ……………………………………………………….........
Jurusan ……………………………………………………………
Program …………………………………………………………...
Studi ……………………………………………………………
I.P ……………………………………………………………
Lulusan ……………………………………………………………

PENGALAMAN KERJA
Sekretaris ………………………………………………………….
Tanggung jawab …………………………………………………………

Asisten Dosen ………………………………………………………….

8
Supervisor ………………………………………………………….
Mata kuliah ……………………………………………………….....
Tanggung jawab …………………………………………………………
AKTIVITAS
Kampus ……………………………………………………………
……………………………………………………………
Masyarakat ……………………………………………………………
…………………………………………………………...

KEAHLIAN DAN HOBI


Keahlian relevan dengan tujuan …………………………………..
Hobi relevan dengan tujuan …………………………………..

REFERENSI
Tersedia Pusat Informasi
Nama, Alamat jelas

Resume kronologis dengan judul di tengah dan subjudul kiri

Nama …………………
Alamat …………………
Kota, Provinsi, Kode Pos
Nomor Telepon

TUJUAN

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………
Kualifikasi Utama

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

PEKERJAAN
Okt. 2005 – 2010 Nama lembaga, (kota, provinsi)
Juli 2000 – 2005 Nama lembaga, (kota, provinsi)

Fungsional Pengalaman Kerja:


Manajemen Umum ………………………………………………………
……………………………………………………….
Perencanaan Laba ………………………………………………………
…………………………………………………………
Manajemen Internasional ………………………………………………………...
…………………………………………………………
Staf Manajemen …………………………………………………………
………………………………………………………....

9
PENDIDIKAN
Lulusan tertinggi, nama PT, kapan lulus, kota, provinsi ……………
Lulusan yang lebih rendah, nama PT, kapan lulus, kota, provinsi ……………

DATA PRIBADI
Hobi, kesehatan, keahlian yang relevan dengan tujuan, ……………

REFERENSI TERSEDIA BILA DIMINTA

Resume Fungsional

DANY SATRIA
Alamat rumah : Jalan ……………
Kota, Provinsi, Kode Pos
Nomor Telepon

Tujuan Karier

Data Pribadi

Pendidikan Manajemen ………………………………………………………


………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………

Pengalaman Manajerial ………………………………………………………


………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………

Keterampilan Komunikasi ……………………………………………………


……………………………………………………
……………………………………………………

Keterampilan Komputer ……………………………………………………


……………………………………………………
……………………………………………………

Referensi dapat diperoleh langsung pada Pusat Informasi Kerja “JUWITA”,


Kentingan Rt 04 Rw 10 Jebres Surakarta, Telepon (0271) 547812

Resume Kombinasi

Dalam bagian pembukaan resume dapat menggunakan berbagai macam


judul, seperti resume, ikhtisar riwayat hidup, daftar riwayat hidup, resume

10
Muhammad Rifai Hidayat dengan alamat lengkap. Judul yang dipilih paling
tidak mencakup: nama dan alamat secara lengkap sehingga memudahkan
pimpinan perusahaan/organisasi yang Anda kirimi untuk menghubungi Anda.

Pada bagian tujuan karier, dapat menyatakan tujuan secara umum


maupun khusus seperti contoh berikut ini.

Tujuan umum:
Contoh:
1. Memasuki/mengisi posisi pada level penjualan, pemasaran,
keuangan, produksi, dsb.
2. Mengisi lowongan kerja untuk posisi staf akuntan.
3. Resepsionis.
Tujuan khusus:
Contoh:
1. Mengisi posisi staf penjualan untuk membantu organisasi
manajemen bisnis ritel.
2. Mengisi posisi staf akuntan di kantor akuntan publik, selanjutnya
memasuki posisi supervisor.
3. Resepsionis di perusahaan Hotel Mitra Nusantara.
Kualifikasi dasar dapat dinyatakan baik sebelum atau sesudah tujuan
pekerjaan/karier. Kualifikasi penting yang dapat Anda tawarkan untuk suatu
pekerjaan tertentu mencakup pendidikan dan pengalaman kerja.
1. Enam tahun menangani pengembangan sumber daya manusia pada
perusahaan terkemuka (sebutkan nama perusahaan) di kota besar
(sebutkan) dengan pendidikan tertinggi, fakultas, jurusan, dan
program studi apa. lntegritas tinggi dan dapat bekerja sama dengan
orang lain.
2. Asosiasi dalam bisnis, jurusan/konsentrasi pada masalah
transportasi; selama 4,5 tahun berpengalaman di bagian kargo dan
departemen pengiriman.

11
3. Tingkat sarjana muda jurusan/konsentrasi manajemen personalia,
dengan penekanan pada psikologi, sosiologi, dan bisnis. Selama 4
tahun berpengalaman bekerja lepas (part-time) dengan orang lain.
4. Cantumkan penghargaan, beasiswa, atau prestasi terbaik yang pernah
diperoleh dan relevan dengan jenis pekerjaan yang akan dilamar.
Data pribadi dapat mencakup nama lengkap, tempat/tanggal lahir,
berbagai keterampilan (skills), kesehatan, tinggi badan, berat badan, hobi,
jenis SIM yang dimiliki, dan jenis kendaraan yang dimiliki. Namun perlu
diingat bahwa harus mencantumkan informasi/data yang penting dan relevan
dengan jenis bekteaan yang dikehendaki. Apabila jenis pekerjaan yang
dikehendaki adalah sopir taksi, maka jenis SIM yang dimiliki perlu
dicantumkan. Di samping itu, keterampilan mengemudi maupun pemahaman
terhadap kendaraan perlu dicantumkan juga.
Mengenai referensi, pilihlah tiga orang yang memiliki reputasi baik,
lebih baik orang yang sudah dikenal oleh organisasi/perusahaan yang Anda
lamar. Apabila pernah bekerja pada suatu perusahaan, Anda dapat meminta
surat rekomendasi dari manajer perusahaan tersebut. Di samping itu, Anda
dapat juga meminta surat rekomendasi dari staf pengajar/dosen di suatu
perguruan tinggi tempat Anda pernah kuliah. Anda harus meminta surat
rekomendasi kepada orang-orang tertentu yang akan memberikan nilai
tambah bagi kemampuan yang Anda miliki. Jangan lupa, cantumkan nama
dan alamat lengkap termasuk nomor telepon atau faksimile orang-orang yang
menjadi referensi dalam resume Anda.

2.1.5 Masalah dalam Menulis Resume


Saat membuat resume, Anda harus berpikir dengan pola pikir pembaca
Anda, dalam hal ini perusahaan pencari kerja. Apa yang dibutuhkan oleh
perusahaan pencari kerja haruslah dijadikan dasar acuan dalam membuat
resume. Beberapa masalah yang muncul berkaitan dengan pembuatan resume
yaitu:
1. Resume dibuat terlalu panjang, sehingga berkesan tidak tegas dan
kemungkinan besar memasukkan data yang tidak relevan sehingga
tidak akan mencapai sasaran.

12
2. Resume yang ditulis terlalu singkat, sehingga tidak memberikan
informasi/data yang cukup bagi pembaca untuk melakukan
penelaahan lebih dalam.
3. Format penulisan resume kurang baik, inden tidak konsisten, kurang
memperhatikan tanda baca dan sejenisnya, sehingga isi resume sulit
dimengerti.
4. Terlalu banyak menggunakan kalimat yang bersifat kompleks.
Alangkah baiknya kalau kalimat yang digunakannya bersifat
sederhana atau simpel.
5. Resume mengandung banyak kesalahan ketik/tulis dan yang lebih
fatal lagi kesalahan penyusunan kalimat.
6. Pelamar tidak dapat menunjukkan secara tegas dalam resume tujuan
pekerjaan yang dikehendaki, posisi, dan bidang pekerjaan apa yang
diminati/diinginkan.
7. Pelamar menampakkan keyakinan yang berlebihan (overconfidence)
sehingga mungkin pembaca akan ragu-ragu terhadap resume yang
dibuat, apakah data dalam resume memang realistis atau tidak.
8. Ada pelamar yang tidak jujur saat mencantumkan data dalam resume.
Sebagai contoh, ia menyatakan mampu mengaplikasikan berbagai
program komputer tetapi setelah diuji ternyata hasilnya sangat
mengecewakan.
Berbagai masalah dalam pembuatan resume membuat Anda harus
berhati-hati ketika membuat resume.

2.1.6 Tips Membuat Resume


Berikut ini terdapat beberapa tips singkat yang dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam pembuatan resume, antara lain :
1. Resume sering disebut juga sebagai CV atau Daftar Riwayat Hidup.
2. Pilihlah salah satu format resume (kronologis, fungsional, atau
kombinasi) sesuai dengan keadaan atau pengalaman Anda sendiri.
3. Apa yang Anda tulis dalam resume akan menjadi bahan
pembicaraan penting dalam wawancara kerja.

13
4. Berlatihlah untuk jujur pada diri sendiri dengan menuliskan
identitas diri, pendidikan, kemampuan atau keterampilan yang
sebenarnya.
5. Lebih baik resume dibuat sendiri dengan format sesuai yang
dikehendaki dan lebih baik diketik dengan komputer.
6. Pilihlah kertas`HVS putih yang berkualitas baik dengan ukuran A4
atau letter dan dengan ketebalan yang pas, misalnya 70 gram.
7. Gunakan warna tinta yang standar, yaitu hitam.
8. Pilihlah huruf atau font yang lazim digunakan , misalnya Times
New Roman, Arial, atau Verdana,dengan ukuran 12. Hindari
penggunaan huruf yang terlalu berseni, yang kadangkala membuat
resume sulit dibaca atau dapat menimbulkan kesalahan baca.
9. Jagalah kebersihan dan kerapian resume.
10. Cek resume Anda beberapa kali.

2.2 Menulis Surat Lamaran Pekerjaan


Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan untuk melamar kerja dan
menjadi pengantar agar pembaca tertarik membaca resume. Surat lamaran kerja
selalu dikirim bersama-sama dengan resume.
Sebelum menulis surat lamaran kerja, pelamar sebaiknya mencari informasi
sebanyak mungkin mengenai organisasi pencari kerja. Semakin banyak
pengetahuan tentang organisasi pencari kerja, semakin baik kemampuan pelamar
untuk menarik perhatian pemberi kerja dan menyampaikan keinginan untuk
bergabung.
Pengiriman surat lamaran kerja dapat berupa solicited application latter atau
unsolicited application latter.
1. Solicited application letter
Adalah surat lamaran yang dibuat berdasarkan informasi lowongan
pekerjaan yang disebarluaskan melalui media. Pada iklan lowongan kerja
pada umumnya tercantum dengan jelas hal-hal berikut:
1) Pihak yang membutuhkan tenaga kerja
2) Pekerjaan dan jabatan yang tersedia
3) Kualifikasi pelamar

14
Informasi tersebut memudahkan pelamar kerja untuk mengajukan surat
lamaran kerja dan melampirkan resumr yang disusun sesuai pekerjaan,
jabatan, dan kualifikasi yang diinginkan. Dalam situasi ini, pelamar akan
menghadapi persaingan yang ketat.
2. Unsolicited application letter
Adalah surat lamaran yang dibuat atas inisiatif pelamar atau tanpa adanya
informasi lowongan pekerjaan.
Tidak semua perusahaan mengiklankan kebutuhan tenaga kerja melalui
media. Dalam situasi tersebut pelamar tidak akan menghadapi persaingan
yang terlalu ketat serta memiliki kesempatan untuk menarik perhatian dengan
menunjukkan seluruh potensi yang dimiliki. Sementara bagi perusahaan,
selain menghemat biaya iklan dan waktu, cara itu juga akan menciptakan
persuasi baru.
Seperti resume, surat lamaran adalah suatu bentuk iklan sehingga
diorganisasikan seperti pesan persuasif. Surat lamaran kerja, baik solicited
maupun insolicited, dapat disusun dengan pendekatan AIDA (Attention,
Interest, Desire, and Action) dan pada umumnya terdiri dari tiga bagian,
yaitu pembuka, isi, dan penutup.
1) Paragraf Pembuka
Surat lamaran kerja sebagaimana bentuk bisnis lain yang harus dbuat
sebaik mungkin agar dapat menarik perhatian (attention) pembacanya.
Surat lamaran kerja harus menyatakan dengan jelas bahwa pelamar sedang
melamar suatu pekerjaan. Oleh karena itu, dalam surat lamaran perlu
diidentifikasi jenis pekerjaan yang diminati.
Surat lamaran yang baik, yang menarik perhatian pembacanya,
mencantumkan hal-hal berikut:
a. Rangkuman
Pada bagian awal surat lamaran kerja, pelamar kerja perlu
mengemukakan kualifikasi yang dimiliki, yang paling relevan dengan
jabatan yang diinginkan dan jelaskan bahwa kualifikasi tersebut akan
menguntungkan/memberikan manfaat bagi perusahaan atau lembaga
yang dilamar.

15
b. Nama
Pelamar kerja dapat menyebutkan nama seseorang yang sudah
dikenal oleh pembaca (yang menawarkan kerja) atau seseorang yang
menyarankan pelamar kerja untuk melamar pekerjaan di perushaan atau
Lembaga tersebut. Meskipun demikian, pemenuhan terhdap kualifikasi
yang dibutuhkan tetap menjadi penilaian yang pertama dan utama. Pada
umumnya, pola ini digunakan ketika lowongan/kesempatan kerja
tersebut hanya digunakan untuk kepentingan internal organisai tersbut,
mislanya jumlah karyawan baru yang dibutuhkan hanya satu orang,
maka pola rekrutmennya cenderung tertutup, bukan terbuka.
c. Sumber Publikasi
Sebutkan dari mana pelamar kerja mendapat informasi tentang
adanya lowongan kerja di perusahaan tersebut. Sumber infromasi ini
antara lain surat kabar, majalah, radio (sebutkan nama surat
kabar/majalah dan tanggal penerbitan, atau nama radio dan tanggal
diumumkan). Dalam surat lamaran jelaskan secara singkat bahwa
pelamar kerja memenuhi persyaratan yang dikehendaki oleh perusahaan.
d. Pertanyaan
Gunakan kalimat tanya pada awal paragraf untuk menarik perhatian
pembaca yang menunjukkan bahwa pelamar kerja mengetahui problem,
kebutuhan, dan tujuan suatu organisasi serta mempunyai keinginan
untuk membantu memecahkan masalah tersebut. Jadi, hal itu akan
memberikan manfaat bagi pembaca.
e. Cuplikan Berita
Pelamar kerja dapat mengambil cuplikan berita disurat kabar atau
majalah yang menyebutkan bahwa suatu perusahaan sedang
merencanakan membuka kantor cabang, memperkenalkan produk baru,
memerlukan tenaga operator, dan sebagainya.
2) Paragraf Isi
Setelah menarik perhatian pembaca pada awal paragraf, pelamar kerja
perlu menyajikan kualifikasi yang dimilikinya untuk mengisi suatu
pekerjaan yang diinginkannya. Dalam suatu ruangan yang sangat singkat

16
(mungkin tidak boleh lebih dari tiga paragraf) pelamar kerja tidak boleh
mengulang apa yang sudah dinyatakan dalam resume. Usahakan
penjelasan dalam paragraf tersebut benar-benar sangat diminati (interest)
dan sangat diharapkan (desire) oleh pembaca.
Dalam paragraf pertengahan ini pelamar kerja perlu mendiskusikan
kualifikasi yang dimilikinya dari sudut pandang pembaca (employer) yang
mencakup:
a. Pendidikan
Kebanyakan para lulusan suatu perguruan tinggi mempertimbangkan
Pendidikan sebagai kualifikasi yang paling penting. Jika demikian,
mereka harus menempatkan Pendidikan pada bagian yang pertama, baik
pada surat lamaran kerja maupun pada resume. Pada bagian Pendidikan
ini, pelamar kerja akan dapat:
a) Menunjukkan bahwa ia mempunyai latar belakang dalam dunia
bisnis yang cukup luas dan bidang tertentu secara mendalam.
b) Menunjukkan bagaimana pendidikannya relevan dengan jenis
pekerjaan yang dilamar.
c) Menjelaskan bagaimana dan mengapa ia menambahkan bidang
studi pilihan penting di luar bidang studi inti.
b. Pengalaman Kerja
Berbagai jenis pekerjaan yang pernah dilakukan, terutama yang
berhubungan dengan pekerjaan yang dilamar, dapat digunakan untuk
membantu memperkuat kualifikasi yang dimilikinya. Dalam hal ini,
pelamar kerja perlu menyatakan secara jelas berbagai fungsi atau
kegiatan yang dapat dilakukan. Atas dasar itu, pelamar kerja akan dapat
menunjukan kepada pembaca bahwa:
a) Pelamar kerja memperoleh suatu pengalaman yang dapat
membantu mempercepat penyelesaian tugas/pekerjaan baru.
b) Pelamar kerja akan dapat melakukan adaptasi dan mencoba
bekerja sama dengan lingkungan.
c) Pelamar kerja dapat memikul tanggung jawab suatu pekerjaan
dengan lebik baik.

17
d) Pelamar kerja adalah orang yang mampu bekerja keras.
c. Sikap, Minat, Aktivitas, dan Kualitas
Selain latar belakang Pendidikan dan pengalaman kerja, pelamar
kerja dapat menambahkan berbagai informasi tambahan yang dapat
mendukung pekerjaan yang dilamar. Pelamar kerja dapat menjelaskan
tentang kemampuannya dalam melakukan kerja sama dengan orang lain,
sikap pelamar kerja terhadap bidang pekerjaan, perusahaan , suasana
kerja, dan kualitas personal (kegiatan ekstrakurikuler dn sejenisnya).
3) Paragraf Penutup
Paragraf terakhir dari surat lamaran kerja pada umumnya berisi suatu
harapan tindakan (action) sebagaimana yang terdapat pada surat-surat
penjualan. Pelamar kerja dengan jelas menyatakan keinginannya untuk
melakukan wawancara sesuai dengan waktu yang telah disediakan oleh
organisasi perusahaan atau Lembaga yang dilamar.
Untuk mempermudah pihak perusahaan menghubunginya, pelamar
kerja perlu memberikan alamat yang jelas dan lengkap, termasuk nomor
telepon, facsimile (kalau ada), alamat e-mail (bila ada), dan jam berapa
pelamar kerja dapat dihubungi, pagi, siang, atau malam hari. Untuk
beberapa perusahaan, barangkali pelamar kerja perlu melampirkan amplop
plus prangko balasannya. Namun, ada juga beberapa organisasi perusahaan
yang tidak mensyaratkan untuk melampirkan prangko balasan.

2.2.1 Pendekatan AIDA


Pendekatan AIDA ini lebih menekankan pada sisi sikap pelamar kerja
dan apa manfaat yang didapat oleh pembaca. Secara lebih rinci, pendekatan
AIDA adalah sebagai berikut:
1. Attention
Prinsip pertama dalam penulisan surat lamaran kerja adalah attention
(perhatian). Artinya, pelamar kerja harus dapat meyakinkan pihak
organisasi/Lembaga pencari kerja (pembaca) bahwa pelamar kerja
memiliki sesuatu yang bermanfaat atau dapat menumbuhkan rasa
tertarik bagi pembaca. Jelaskan ide/gagasan yang membuat pembaca
antusias untuk menyimak apa yang Anda tuliskan. Pelamar kerja dapat

18
juga mengemukakan tentang bagaimana ia mendapatkan informasi
lowongan kerja dan alasan mengapa ia tertarik pada posisi/jabatan
tersebut.
2. Interest
Prinsip kedua dalam penulisan surat lamaran kerja adalah interest
(minat). Artinya pelamar kerja harus dapat menarik perhatian pembaca
dengan menjelaskan relevansi pesan-pesan yang disampaikan. Dalam
hal ini, pelamar kerja perlu menjelaskan dan menegaskan bahwa
kualifikasi yang dibutuhkan tersebut relevan dengan kemampuan yang
dimiliki dan ia yakin mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan
baik.
3. Desire
Prinsip ketiga dalam penulisan surat lamaran kerja adalah desire
(hasrat). Artinya pelamar kerja harus dapat menumbuhkan hasrat
pembaca untuk mengatahui lebih jauh apa yabg sudah dituliskan.
Pelamar kerja juga dapat meyakinkan pembaca melalui bukti-bukti
pendukung yang relevan dengan posisi yang dikhendaki.
4. Action
Prinsip keempat dalam penulisan surat lamaran kerja adalah action
(tindakan). Artinya, pelamar kerja harus dapat memberikan saran
kepada pembaca untuk mengambil suatu tindakan tertentu berkaitan
dengan harapan /keinginannya dalam menulis surat tersebut. Salah satu
tindakan tertentu yang dapat dilakukan oleh pembaca adalah memberi
kesempatan untuk melakukan wawancara kerja (job interview).
Secara umum, pengorganisasian penulisan surat lamaran kerja memiliki
tiga bagian utama, yaitu paragraf pembuka, pertengahan, dan penutup.
Masing-masing dapat dijelaskan lebih rinci berikut ini.

2.2.2 Tips untuk Pelamar


Suatu hal yang tidak boleh dilupakan oleh pelamar adalah bahwa
sebenarnya pelamar sedang “menjual potensi diri” kepada majikan secara
tertulis, mencakup kepribadian, kualifikasi, pelatihan yang pernah diikuti,
pengalaman kerja, dan hobi. Surat lamaran kerja disebut sebagai surat

19
penjualan, jadi paling tidak ia harus mudah dipahami, jelas, ringkas, tepat,
atau sesuai dengan pekerjaan, dan rapi dalam penampilan.

1. Hal-hal yang perlu diperhatikan


1) Kualifikasi atau pengalaman kerja pelamar sesuai dengan posisi
pekerjaan yang dikehendaki.
2) Bangkitkan minat pembaca terhadap kualifikasi yang dimiliki
3) Tonjolkan hal-hal positif
4) Usahakan surat lamaran kerja rapid an menarik
5) Tuliskan surat dari sudut pandang pembaca, bukan penulis
6) Tekankan hal-hal yang membedakan dengan pelamar lainnya
2. Hal-hal yang harus dihindari
1) Jangan melamar pekerjaan di luar kemampuan
2) Jangan mengirimkan surat lamaran kerja hasil fotokopi
3) Jangan mengatakan bahwa Anda siap menerima pekerjaan apa
saja
4) Hindari kata-kata yang bombastis
5) Jangan meminta belas kasihan
6) Hindari untuk mempersalahkan gaji
7) Jangan memberi komentar langsung tentang karakter diri sendiri.

20
Kepada Yth.
Direktur PT Garment Indo Raya
Jl. Raya Kuta
Denpasar
Dengan hormat,
Dari acara Info Bisnis yang ditayangkan Bali TV, saya menyimpulkan bahwa
PT Garment Indo Raya adalah perusahaan yang sedang berkembang.
Mengingat sebagian besar hasil produksinya diekspor ke luar negeri, saya
yakin perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang memahami masalah
ekspor.
Saya adalah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Denpasar, lulus
tahun 2004 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.45. Saya pernah bekerja
disebuah perusahaan cargo dan pernah mengikuti pelatihan administrasi
ekspor.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan daftar riwayat hidup.
Saya sangat mengarapkan kesempatan untuk wawancara lebih lanjut mengenai
kualifikasi saya.
Atas perhatian yang di berikan, saya ucapkan terima kasih.
Denpasar, 6 November 2004
Hormat
2.3 saya, Kerja
Wawancara
Ni Wawancara
Made Heny Novianty,
merupakanSE.,salah
Ak satu cara yang sangat penting bagi suatu
perusahaan untuk menjaring pelamar yang ada. Jumlah pelamar pada umumnya
jauh lebih banyak dari pada posisi atau lowongan yang tersedia. Oleh karena itu,
dibutuhkan alat penyaring / alat seleksi yang dapat menemukan orang-orang yang
paling cocok untuk menempati posisi tersebut. Mengingat ketatnya seleksi dari
perusahaan, seorang pelamar mungkin saja diwawancarai lebih dari satu kali.

Selain berlatih menulis resume dan surat lamaran kerja, menyiapkan diri
untuk wawancara juga termasuk bagian dari usaha untuk mendapatkan pekerjaan.
Pelamar harus benar-benar mempersiapkan diri agar bisa memberikan kesan yang
baik, dan meyakinkan pewawancara (interviewer) akan kemampuan pelamar.

21
Berbagai aspek, khususnya aspek kepribadian, baik secara verbal maupun non
verba, sejak memasuki ruang wawancara akan diperhatikan oleh pewawancara.
Aspek-aspek kepribadian yang akan dinilai mencakup :

1. Penampilan secara fisik


2. Gerak-gerik dan sopan santun
3. Rasa percayadiri
4. Inisiatif
5. Kebijaksanaan
6. Tanggap dan kerjasama
7. Ekspresi wajah
8. Kemampuan berkomunikasi
9. Sikap terhadap pekerjaa
10. Selera humor
Penilaian terhadap aspek-aspek di atas akan membantu pewawancara untuk
memprediksi keberhasilan pelamar menduduki posisi tertentu di dalam
perusahaan. Jika pelamar lemah dalam suatu aspek penting yang sangat dituntut
pada jabatan yang diinginkan, atau yang merupakan faktor penentu keberhasian
dalam menduduki jabatan tersebut, tentunya pelamar tidak akan diterima.
Wawancara tahap awal sering disebut wawancara pendahuluan. Pada tahap
ini wawancara dilakukan berdasarkan surat lamaran atau ikhtisar resume yang
telah dibuat oleh pelamar. Hal itu untuk memastikan bahwa pelamar telah
menyelesaikan proses administrasi atau telah memberikan semua informasi
penting berkaitan dengan jabatan yang diinginkan. Pada tahap ini juga dinilai
kesesuaian antara kualifikasi dengan jenis jabatan yang akan diisi.
Dalam proses wawancara, berikanlah informasi yang padat dan akurat dengan
jelas dan tidak berbelit-belit. Jawablah semua pertanyaan yang diminta dengan
baik, dan janganlah memberikan informasi yang tidak ditanyakan atau yang tidak
relevan dengan pertanyaan pewawancara.
Wawancara pendahuluan biasanya dilanjutkan dengan wawancara seleksi
yang pada umumnya memerlukan waktu yang lebih lama dari pada wawancara
pendahuluan. Dalam wawancara seleksi, pelamar mungkin akan diwawancarai
oleh lebih dari satu orang pewawancara. Pada tahap ini pelamar akan, ditanyai

22
mengenai latar belakangnya, mencakup kualifikasi, pengelaman kerja, pelatihan,
dan semangat kerja secara umum, untuk mengetahui apakah pelamar memiliki
kualifikasi yang sesuai dengan tuntutan jabatan yang dikehendakinya. Setelah itu,
bentuk pertanyaan akan lebih terbuka, dimana pelamar diberi kesempatan seluas-
luasnya untuk mengungkapkan latar belakang dirinya.

2.3.1 Persiapan Wawancara


Mengingat pentingnya wawancara dalam memasuki dunia kerja, sudah
selayaknya pelamar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Berikut
merupakan berbagai hal yang perlu diperhatikan saat melakukan wawancara
kerja:
1. Datang tepat pada waktunya
2. Bersikap yakin
3. Siapkan sertifikat diploma, surat-surat penghargaan, atau berkas
penting lainnya
4. Berpakaian yang rapi dan sopan
5. Bersikap tenang
6. Ketuk pintu sebelum memasuki ruang wawancara, kecuali jika ada
yang mengantar
7. Tersenyumlah, tetapi jangan tersenyum terus
8. Tunggu sampai dipersilakan duduk, atau jika tidak dipersilahkan,
mintalah izin untuk duduk
9. Ingat nama pewawancara dengan benar
10. Tataplah pewawancara saat berbicara
11. Tunjukkan kemampuan diri tetapi jangan berlebihan
12. Perhatikan pertanyaan pewawancara dengan baik
13. Bicaralah dengan jelas
14. Atur nada suara
15. Tunjukkan minat dan kesungguhan
16. Bersikaplah jujur
Beberapa hal – hal yang juga perlu diperhatikan saat melakukan
wawancara kerja:
1. Jangan datang terlambat

23
2. Jangan kelihatan kesal karena sudah menunggu lama
3. Jangan datang untuk wawancara tanpa persiapan
4. Jangan berpenampilan berlebihan
5. Jangan membawa tas belanja atau yang sejenisnya
6. Jangan membawa teman atau keluarga saat wawancara
7. Jangan duduk sebelum dipersilakan
8. Jangan meletakkan tas di atas meja wawancara
9. Jangan membungkuk atau menundukkan kepala
10. Jangan bertopang dagu
11. Jangan melipat tangan di muka dada
12. Jangan merokok atau mengulum perrnen
13. Jangan membuka percakapan
14. Jangan memotong pewawancara di tengah kalimat
15. Jangan melebih-lebihkan diri
16. Jangan mengatakan kepada perusahaan hal-hal yang seharusnya
dilakukan mereka kepada anda
17. Jangan membual
18. Jangan mengkritik diri sendiri
19. Jangan mengkritik atau menjelek-jelekkan calon atasan atau
mantan atasan anda
20. Jangan memberikan informasi yang tidak relevan
21. Jangan memberikan kesan sangat membutuhkan pekerjaan
22. Jangan berlama-lama dengan apa yang ditawarkan perusahaan
23. Jangan mengajukan pertanyaan yang tidak berbobot
24. Jangan emosional
25. Jangan membuka rahasia perusahaan tempat kerja sebelumnya,
atau tempat kerja sekarang
26. Jangan memberikan kesan tidak sabar.

2.3.2 Cara Mengenali Pekerjaan dan Perusahaan


Sebelum melakukan wawancara, perlu dicari berbagai informasi yang
berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar dan perkembangan perusahaan yang
bersangkutan. lnformasi dapat diperoleh dari berbagai publikasi resmi yang

24
dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, baik yang berbentuk jumal,
majalah, bulletin, atau internet. Pada era informasi ini, pencarian informasi
mengenai perusahaan bukanlah hal yang sulit. Wawancara sebagai bentuk
komunikasi dua arah (two-way communication) merupakan kesempatan yang
baik bagi pelamar untuk menanyakan secara langsung berbagai hal mengenai
pekerjaan dan perusahaan kepada pewawancara. Pertanyaan-pertanyaan yang
dapat diajukan antara lain:
1. Apa tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan yang dilamar
2. Bagaimana kebijakan perusahaan mengenai promosi
3. Bagaimana kesempatan berkembang dalam perusahaan
4. Apakah tersedia program pelatihan bagi pegawai baru
5. Apa yang menjadi produk unggulan perusahaan
6. Siapa pesaing utama perusahaan
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pelamar dalam wawancara sangat
penting artinya bagi pewawancara, khususnya untuk mengetahui tingkat
keseriusan pelamar dalam melamar posisi kerja tersebut. Jika sudah diberi
kesempatan untuk menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan pekerjaan
dan perusahaan, tetapi tidak dimanfaatkan, pewawancara akan menilai bahwa
pelamar tidak serius. Oleh karena itu, jangan sia-siakan kesempatan untuk
berlanya yang diberikan oleh pewawancara dan hindari pertanyaan-
pertanyaan yang bersifat interogasi.

2.3.3 Pertanyaan Penting dalam Wawancara


Dalam wawancara, bertagai pertanyaan akan diajukan kepada pelamar
sehingga pelamar harus benar-benar mempersiapkan diri agar bisa menjawab
semua pertanyaan yang diajukan dengan baik dan benar. Pertanyaan-
pertanyaan dalam wawancara bisa berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar,
program pelatihan dan pendidikan yang pernah diikuti, pengalaman kerja,
pergaulan antarsesama, penilaian kepribadian, hobi, kepnbadian, latar
belakang keluarga, dan tujuan karier. Berikut berbagai contoh pertanyaan
yang sering dilakukan dalam wawancara kerja:

1. Pekerjaan yang dilamar


2. Pendidikan dan Pelatihan

25
3. Latar Belakang keluarga
4. Kepribadian
5. Penilaian Pribadi
6. Tujuan Karier
7. Hobi dan Lain-lain
Apabila sebelumnya sudah pernah bekerja, pertanyaan-pertanyaa
mengenai sikap pimpinan, pekerjaan sebelumnya, pendelegasian, dan
pengambilan keputusan biasanya juga diajukan. Berikut ini adalah contoh
pertanyaan-pertanyaan tersebut:
1. Pendapat tentang pimpinan
1) Bagaimana pendapat Anda tentang atasan/pimpinan?
2) Sebutkan beberapa hal yang menyebabkan pimpinan
menyampaikan pujian atau kritik kepada anda?
3) Bagaimana perlakuan atasan anda?
2. Pekerjaan sebelumnya
1) Mengapa anda ingin meninggalkan pekerjaan yang lama?
2) Ceritakan tugas atau tanggung jawab di perusahaan sebelumnya!
3) Pekerjaan apakah yang paling menarik yang pernah dilakukan?
4) Pekerjaan apakah yang tidak menarik yang pernah dilakukan?
3. Pergaulan antar sejawat
1) Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman sejawat?
2) Bagaimana reaksi anda bila teman-teman yang lain memeroleh
promosi jabatan?
3) Jika sedang tidak bertugas, apakah anda sering ngobrol dengan
teman-teman anda?
4) Apakah anda lebih senang bekerja sendiri atau berkelompok?
5) Tipe orang yang bagaimana yang paling anda senangi, dan tipe
yang bagaimana yang anda benci?
4. Pendelegasian
1) Bagaimana mendelegasikan tanggung jawab kepada orang lain?
Coba berikan contohnya!

26
2) Bagaimana memotivasi orang lain untuk menyelesaikan tugas
yang mendesak yangtidak terduga sebelumnya?
3) Bagaimana tanggung jawab anda ketika mendelegasikan sebagian
tugas dan tanggung jawab Anda kepada orang lain?
4) Jika orang lain menolak menerima pendelegasian tugas dan
tanggung jawab anda,apa yang anda lakukan
5. Pengambilan keputusan
6. Keputusan apa yang paling mudah dan yang paling sulit yang pernh
anda ambil?
7. Bagaimana melakukan pengambilan keputusan yang penting?
8. Bagaimana reaksi orang lain terhadap keputusan yang anda ambil?

2.3.4 Tindak Lanjut Wawancara


1. Ucapan Terima Kasih
Apa yang perlu dilakukan setelah wawancara tersebut berakhir ?
segera setelah acara usai, berikan ucapan terima kasih kepada
pewawancara meskipun kecil kemungkinannya diterima kerja di
perusahaan tersebut. Hal itu perlu dilakukan untuk menunjukkan
penghargaan atas waktu yang telah disediakan untuk wawancara.
Tuliskan surat ucapan terima kasih yang sederhana, singkat dan jelas.
Hindari sikap menyombongkan diri atau terlalu percaya diri. Akhiri
surat dengan suatu harapan untuk memperoleh keputusan sesegera
mungkin.
2. Surat Penerimaan Kerja
Diterima bekerja dengan jabatan serta diperusahaan yang diinginkan
merupakan harapan semua orang. Oleh karena itu, perusahaan harus
bisa membuat surat pemberitahuan dengan baik dan mengirimkannya
sesegera mungkin.
Setelah menerima surat penerimaan kerja, sebaiknya pelamar
menulis surat balasan. Rencana organisasional untuk surat balasan sama
dengan surat pemberitahuan penerimaan kerja. Setidaknya ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan saat menulis surat balasan, yaitu :
1) Nyatakan dengan antusias kegembiraan terhadap tawaran tersebut

27
2) Konfirmasikan kedatangan kepada bagian personalia
3) Tunjukan antisipasi terhadap penerimaan tawaran tersebut
3. Surat Pengunduran diri
Surat pengunduran diri merupakan surat yang dibuat pelamar kerja
atau mereka yang sudah bekerja, tetapi mendapat atau mengharapkan
pekerjaan ditempat lain yang lebih menguntungkan atau yang
menjanjikan prospek yang lebih baik dari pada perusahaan yang telah
ada. Pelamar kerja yang sudah mengikuti semua bentuk ujian seleksi,
baik tertulis maupun wawancara, dapat membuat surat pengunduran diri
karena telah diterima bekerja diperusahaan lain.
Ketika seseorang berniat mengundurkan diri dari suatu pekerjaan,
sebenarnya tidak ada keharusan untuk membuat surat pengunduran diri
karena pada dasarnya dapat dilakukan secara lisan. Setiap orang berhak
menulis surat pengunduran diri, baik yang bernada positif maupun
negative. Namun demikian, rencana organisasional surat pengunduran
diri sebaiknya menggunakan perencanaan tak langsung sebagaimana
pada penulisan bad news. Pada bagian awal surat dikemukakan hal
yang bersifat positif atau netral, baru kemudian menyampaikan
pengunduran diri dibagian pertengahan. Selanjutnya, surat ditutup
dengan ucapan terimakasih.

28
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Resume merupakan salah saru prasyarat yang sangat penting pada saat
memasuki dunia kerja. Dalam dunia bisnis, istilah resume sering disebut juga
dengan CV (Curriculum Vitae) atau daftar riwayat hidup. Melalui resume,
diharapkan pimpinan suatu organisasi/perusahaan sudah dapat mengetahui
kemampuan dari pelamar kerja, walaupun belum pernah bertemu secara langsung.
Dalam mempersiapkan resume, ada tiga hal yang perlu dilakukan yaitu: (a)
mencari informasi penting (esensi), (b) merencanakan resume, dan (c) membuat
resume. Berdasarkan cara pengorganisasiannya, resume dapat dikelompokkan
menjadi tiga jenis resume, yaitu resume kronologis (chronological resume),
resume fungsional (functional resume), dan resume kombinasi (combination
resume).

Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan untuk melamar kerja dan
menjadi pengantar agar pembaca tertarik membaca resume. Pengiriman surat
lamaran kerja dapat berupa solicited application latter atau unsolicited
application latter. Surat lamaran kerja, baik solicited maupun insolicited, dapat
disusun dengan pendekatan AIDA (Attention, Interest, Desire, and Action) dan
pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu pembuka, isi, dan penutup.

Wawancara merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu
perusahaan untuk menjaring pelamar yang ada. Berbagai aspek, khususnya aspek
kepribadian, baik secara verbal maupun non verbal, sejak memasuki ruang
wawancara akan diperhatikan oleh pewawancara

3.2 Saran
Demikian yang dapat dijelaskan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan
kerena terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Kami berharap masukan dan
kritik yang membangun dari pembaca agar makalah yang kami buat kedepannya

29
bisa lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya dan umumnya kepada para pembaca.

30
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Penerbit Andi

Bovee, L. Courtland dan John V. Thill. 2002. Business Communication


Today, Ninth Edition. Singapore. Prentice Hall

Guffey, Mary Ellen dan Bertha Du-Babcock. 2008. Essential of Business


Communication, Asian Edition. Thomson

Purwanto, Joko. 2011. Komunikasi Bisnis Edisi Keempat. Penerbit


Erlangga

31

Anda mungkin juga menyukai