Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS

“KOMUNIKASI TENTANG PEKERJAAN : PENULISAN SURAT


LAMARAN KERJA, PENULISAN RESUME DAN WAWANCARA
KERJA”

Oleh :
KELOMPOK I :

NAMA NIM DOSEN PA


Maria Agriping Bita Atok 2103020194 Emilia Gie,.S.E.,M.A
Novan Reynald Talan 2103020204 Emilia Gie,.S.E.,M.A
Perianti Adithia Dethan 2103020206 Emilia Gie,.S.E.,M.A

PRODI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3. Tujuan ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3

2.1 Pendekatan AIDA ........................................................................................ 3


2.2 Tips Untuk Pelamar Kerja ............................................................................ 4
2.3 Persiapan Menulis Resume........................................................................... 6
2.4 Rencana Pengorganisasian ........................................................................... 8
2.5 Masalah Dalam Membuat Resume ............................................................... 9
2.6 Arti Penting Wawancara Kerja ..................................................................... 15
2.7 Persiapan wawancara kerja........................................................................... 19
2.8 Cara Mengenali Pekerjaan Dan Perusahaan ................................................. 21
2.9 Pertanyaan Penting Dalam Wawancara Kerja .............................................. 22
2.10 Ucapan Terima Kasih ........................................................................ 22
2.11 Surat Penerimaan Pengawai Dan Surat Penerimaan Kerja ............... 23
2.12 Surat Penolakan Kerja ....................................................................... 30

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 32

3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 33

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas Rahmat-
Nya Kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “KOMUNIKASI TENTANG
PEKERJAAN : PENULISAN SURAT LAMARAN KERJA, PENULISAN RESUME
DAN WAWANCARA KERJA” yang bertujuan untuk memenuhi Tugas kelompok mata
kuliah Komunikasi Bisnis. Dalam pembuatan makalah kami menyadari adanya
kekurangan dalam penulisan makalah untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan
saran dari pembaca, dan kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Kupang, Februari 2023

Kelompok VII

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Surat adalah media komunikasi dalam bentuk tulisan yang dilakukan oleh seseorang
atau Lembaga keseseorang atau Lembaga lainnya. Banyak kesalahan yang sering kita
temukan dalam hal penulisan surat.

Dalam dunia bisnis, istilah resume sering disebut juga dengan CV (Curriculum Vitae)
atau daftar riwayat hidup. Resume adalah suatu riwayat atau rangkuman yang
menjelaskan semua keterampilan/keahlian (skill) pengalaman kerja dari seseorang ketika
akan melamar kerja dan resume sebuah alasan yang patut diperhatikan secara hati-hati
ketika melamar kerja, ini memiliki andill yang sangat besar dari keputusan penerimaan
pekerjaan.

Wawancara merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan
untuk menjaring pelamar yang ada. Jumlah pelamar juga umumnya jauh lebih banyak
daripada posisi atau lowongan yang tersedia. Oleh karena itu, dibutuhkan alat penyaring
atau seleksi yang dapat menemukan orang – orang yang cocok untuk menepati posisi
tersebut. Wawancara dan interview merupakan salah satu metode untuk mendapatkan
data tentang orang atau individu lain dengan mengadakan hubungan secara langdung
dengan informan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Mengenai Surat Lamaran Kerja
2. Bagaimana Pengorganisasian Surat Lamaran Kerja
3. Bagaimana Tentang Hal-Hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam Surat Lamaran
Kerja
4. Bagaimana Pengertian Mengenai Resume
5. Apa saja Masalah Dalam Menulis Resume
6. Apa Pengertian Mengenai Wawancara
7. Bagaimana Hal-Hal Yang Perlu Dilakukan Sebelum, Selama Dan Sesudah
Wawancar
1
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Surat Lamaran Kerja
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengorganisasian Surat Lamaran Kerja
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Tentang Hal-Hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam
Surat Lamaran Kerja
4. Untuk Mengetahui Pengertian Mengenai Resume
5. Untuk Mengetahui Apa saja Masalah Dalam Menulis Resume
6. Untuk Mengetahui Pengertian Mengenai Wawancara
7. Untuk Mengetahui Hal-Hal Yang Perlu Dilakukan Sebelum, Selama Dan Sesudah
Wawancara

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penulisan Surat Lamaran Kerja


1. Pendekatan AIDA
Pendekatan AIDA adalah sebagai berikut :
1. Attention
Prinsip pertama dalam penulisan surat lamaran kerja adalah attention
(perhatian). Artinya, pelamar kerja harus dapat meyakinkan pihak
organisasi/lembaga pencari kerja (pembaca) bahwa pelamar kerja memiliki
sesuatu yang bermanfaat atau dapat menumbuhkan rasa tertarik bagi pembaca.
Jelaskan ide/gagasan yang membuat pembaca antusias untuk menyimak apa
yang Anda tuliskan. Pembaca tentunya bertanya-tanya tentang manfaat yang
dapat ia peroleh. Pelamar kerja dapat juga mengemukakan tentang bagaimana
ia mendapatkan informasi lowongan kerja dan alasan mengapa ia tertarik pada
posisi/jabatan tersebut.
2. Interest
Prinsip kedua dalam penulisan surat lamaran kerja adalah interest (minat).
Artinya, pelamar kerja harus dapat menarik perhatian pembaca dengan
menjelaskan relevansi pesan-pesan yang disampaikan. Dalam hal ini, pelamar
kerja perlu menjelaskan dan menegaskan bahwa kualifikasi yang dibutuhkan
tersebut relevan dengan kemampuan yang dimiliki dan ia yakin mampu
menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik.
3. Desire
Prinsip ketiga dalam penulisan surat lamaran kerja adalah desire (hasrat).
Artinya, pelamar kerja harus dapat menumbuhkan hasrat pembaca untuk
mengetahui lebih jauh apa yang sudah dituliskan dalam surat tersebut.
Pelamar kerja juga dapat meyakinkan pembaca melalui bukti-bukti
pendukung yang relevan dengan posisi yang dikehendaki.
4. Action
Prinsip keempat dalam penulisan surat lamaran kerja adalah action
(tindakan). Artinya, pelamar kerja harus dapat memberikan saran kepada
pembaca untuk mengambil suatu tindakan tertentu berkaitan dengan
harapan/keinginannya dalam menulis surat tersebut. Salah satu tindakan
tertentu yang dapat dilakukan oleh pembaca adalah memberi kesempatan
untuk melakukan wawancara kerja (job interview).
2. Pengorganisasian Surat Lamaran Kerja
Penulisan surat lamaran kerja yang baik perlu memperhatikan kaidah-kaidah
baku dalam penulisan surat lamaran kerja. Artinya, seorang pelamar kerja harus
memahami dan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya apa saja yang perlu
dituliskan dalam surat lamaran kerja serta bagaimana pengorganisasian
penulisannya. Hal ini memiliki arti penting baik bagi pelamar kerja maupun
bagian evaluasi lembaga atau organisasi penerima kerja.
Secara umum, pengorganisasian penulisan surat lamaran kerja memiliki tiga
bagian utama, yaitu paragraf pembuka, pertengahan, dan penutup. Masing-masing
dapat dijelaskan lebih rinci berikut ini :
1. Paragraf Pembuka
Surat lamaran kerja sebagaimana bentuk surat-surat bisnis yang lain, harus
3
dibuat sebaik mungkin dan menarik perhatian (attention) bagi pembacanya.
Surat lamaran kerja harus menyatakan secara jelas bahwa pelamar kerja
sedang melamar suatu pekerjaan, sehingga ia perlu juga mengidentifikasi
jenis pekerjaan yang diminati.

Surat lamaran kerja yang baik, yang menarik perhatian pembacanya, perlu
mencantumkan hal – hal berikut ini :
1. Rangkuman
Pada bagian awal surat lamaran kerja, pelamar kerja perlu
mengemukakan kualifikasi yang dimiliki, yang paling relevan dengan
jabatan yang diinginkan dan jelaskan bahwa kualifikasi tersebut akan
menguntungkan/memberikan manfaat bagi perusahaan atau lembaga
yang dilamar.
2. Nama
Pelamar kerja dapat menyebutkan nama seseorang yang sudah dikenal
oleh pembaca (yang menawarkan kerja) atau seseorang yang
menyarankan pelamar kerja untuk melamar pekerjaan di perusahaan
atau lembaga tersebut. Meskipun demikian, pemenuhan terhadap
kualifikasi yang dibutuhkan tetap menjadi penilaian yang pertama dan
utama. Pada umumnya, pola ini digunakan ketika lowongan/
kesempatan kerja tersebut hanya digunakan untuk kepentingan internal
organisasi tersebut, misalnya jumlah karyawan baru yang dibutuhkan
hanya satu orang, maka pola rekrutmennya cenderung tertutup, bukan
terbuka.
3. Sumber Publikasi
Sebutkan dari mana pelamar kerja mendapat informasi tentang adanya
lowongan kerja di perusahaan tersebut. Sumber informasi ini antara lain
surat kabar, majalah. radio (sebutkan nama surat kabar/majalah dan
tanggal penerbitan, atau nama radio dan tanggal diumumkan). Dalam
surat lamaran jelaskan secara singkat bahwa pelamar kerja memenuhi
persyaratan yang dikehendaki oleh perusahaan.
4. Pertanyaan
Gunakan kalimat tanya pada awal paragraf untuk menarik perhatian
pembaca yang menunjukkan bahwa pelamar kerja mengetahui
problem, kebutuhan, dan tujuan suatu organisasi serta mempunyai
keinginan untuk membantu memecahkan masalah tersebut. Jadi, hal itu
akan memberikan manfaat bagi pembaca.
5. Cuplikan Berita
Pelamar kerja dapat mengambil cuplikan berita di surat kabar atau
majalah yang menyebutkan bahwa suatu perusahaan sedang
merencanakan membuka kantor cabang, memperkenalkan produk baru,
atau memerlukan tenaga operator, dan sebagainya.
2. Paragraf Pertengahan
Setelah menarik perhatian pembaca pada awal paragraf, pelamar kerja perlu
menyajikan kualifikasi yang dimilikinya untuk mengisi suatu pekerjaan yang
diinginkannya. Dalam suatu ruangan yang singkat (mungkin tidak boleh lebih
dari tiga paragraf) pelamar kerja tidak boleh mengulang apa yang sudah
dinyatakan dalam resume. Usahakan penjelasan dalam paragraf tersebut
benar-benar sangat diminati (interest) dan sangat diharapkan (desire) oleh
pembaca.

4
Dalam paragraf pertengahan ini pelamar kerja perlu mendiskusikan
kualifikasi yang dimilikinya dari sudut pandang pembaca (employer) yang
mencakup :
1. Pendidikan
Kebanyakan para lulusan suatu perguruan tinggi mempertimbangkan
pendidikan sebagai kualifikasi yang paling penting. Jika demikian,
mereka harus menempatkan pendidikan pada bagian yang pertama,
baik pada surat lamaran kerja maupun pada resume. Pada bagian
pendidikan ini, pelamar kerja akan dapat:
1. Menunjukkan bahwa ia mempunyai latar belakang dalam dunia
bisnis yang cukup luas dan bidang tertentu secara mendalam.
2. Menunjukkan bagaimana pendidikannya relevan dengan jenis
pekerjaan yang dilamar.
3. Menjelaskan bagaimana dan mengapa ia menambahkan bidang
studi pilihan penting di luar bidang studi inti.
2. Pengelaman Kerja
Berbagai jenis pekerjaan yang pernah dilakukan, terutama yang
berhubungan dengan pekerjaan yang dilamar, dapat digunakan untuk
membantu memperkuat kualifikasi yang dimilikinya. Dalam hal ini,
pelamar kerja perlu menyatakan secara jelas berbagai fungsi atau
kegiatan yang dapat dilakukan. Atas dasar itu, pelamar kerja akan dapat
menunjukkan kepada pembaca bahwa:
1. Pelamar kerja memperoleh suatu pengalaman yang dapat
membantu mempercepat penyelesaian tugas/pekerjaan baru.
2. Pelamar kerja akan dapat melakukan adaptasi dan mencoba
bekerja sama dengan lingkungan.
3. Pelamar kerja dapat memikul tanggung jawab suatu pekerjaan
dengan
lebih baik.
4. Pelamar kerja adalah orang yang mampu bekerja keras.
3. Sikap, Minat,Aktivitas, Dan Kualitas
Selain latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja, pelamar kerja
dapat menambahkan berbagai informasi tambahan yang dapat
mendukung pekerjaan yang dilamar. Pelamar kerja dapat menjelaskan
tentang kemampuannya dalam melakukan kerja sama dengan orang
lain, sikap pelamar kerja terhadap bidang pekerjaan, perusahaan,
suasana kerja, dan kualitas personal (kegiatan ekstrakurikuler dan
sejenisnya).
3. Paragraf Penutup
Paragraf terakhir dari surat lamaran kerja pada umumnya berisi suatu harapan
tindakan (action) sebagaimana yang terdapat pada surat-surat penjualan.
Pelamar kerja dengan jelas menyatakan keinginannya untuk melakukan
wawancara sesuai dengan waktu yang telah disediakan oleh organisasi
perusahaan atau lembaga yang dilamar.
Untuk mempermudah pihak perusahaan menghubunginya, pelamar kerja
perlu memberikan alamat yang jelas dan lengkap, termasuk nomor telepon,
faksimile (kalau ada), alamat e-mail (bila ada), dan jam berapa pelamar kerja
dapat dihubungi, pagi, siang atau malam hari. Untuk beberapa perusahaan,
barangkali pelamar kerja perlu melampirkan amplop plus prangko
balasannya. Namun, ada juga beberapa organisasi perusahaan yang tidak
5
mensyaratkan untuk melampirkan prangko balasan.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa dilihat dari cara
pengorganisasiannya, surat lamaran kerja memiliki kesamaan dengan surat
penjualan (sales letters) yang sama-sama menggunakan cara-cara persuasif.
Hal ini dapat dilihat pada Tabel 13.1. Untuk memberikan gambaran yang
lebih jelas, pada Peraga 13.1 dan 13.2 disajikan beberapa contoh surat
lamaran kerja yang lowongannya diiklankan di surat kabar dan berdasarkan
informasi dari seseorang yang memiliki akses informasi dari perusahaan atau
lembaga yang dilamar.
Tabel 13.1
Pengorganisasian surat penjual dan surat lamaran kerja
Surat Penjualan Surat Lamaran Kerja
Mencari Perhatian Mencari perhatian
Perkenalkan Produk Perkenalkan kualifikasi
Berikan Bukti Berikan bukti
Dorong suatu tindakan/aksi Dorong suatu tindakan/aksi

Parage 3.1 Parage 3.2

6. Tips Untuk Pelamar Kerja


Satu hal yang tak boleh dilupakan oleh pelamar kerja adalah bahwa pelamar
kerja sebenarnya sedang "menjual potensi diri" kepada perusahaan secara tertulis
baik mencakup kepribadian, kualifikasi, pelatihan yang pernah diikuti, pengalaman
kerja, dan hobi. Oleh karena itu, surat lamaran kerja dapat juga dikatakan sebagai
surat penjualan. Sebagai surat penjualan, paling tidak surat tersebut harus mudah
dipahami, jelas, ringkas, tepat atau sesuai dengan pekerjaan, dan rapi dalam
penampilan.
1. Yang Perlu Anda Perhatikan
1. Pelamar kerja harus mempunyai kualifikasi atau pengalaman kerja untuk
posisi pekerjaan yang dikehendaki.
2. Bangkitkan minat terhadapkualifikasi yang dimiliki.
3. Tunjukkan hal – hal yang positif.
4. Usahakan surat lamaran kerja rapi, bersih dan menarik.

6
5. Tulislah surat dari sudut pandang pembaca, bukan dari sidut pandang
penulis.
6. Tekankan hal – hal yang membedakan dengan pelamar lainnya.
2. Yang Harus Anda Hindari
1. Jangan melamar pekerjaan di luar kemampuan Anda.
2. Jangan mengirimkan surat lamaran kerja hasil fotokopi.
3. Jangan mengatakan bahwa Anda menerima jenis pekerjaan apa saja.
4. Hindari kata – kata yang berlebihan.
5. Jangan meminta belas kasihan terhadap perusahaan yang dilamar.
6. Hindari untuk mempermasalahkan gaji, kecuali ketika ditanyakan pada
saat wawancara kerja.
7. Jangan memberi komentar langsung tentang karakter pribadi.

2.2 Penulisan Resume


1. Persiapan Menulis Resume
Dalam dunia bisnis, istilah resume sering disebut juga dengan CV (Curriculum
Vitae) atau daftar riwayat hidup. Menurut KC Bay, suatu resume sebenarnya
merupakan presentasi penjualan formal diri Anda yang sangat penting. Hal ini
mengingat bahwa di dalam resume tercakup semua fakta yang relevan mengenai
latar belakang, kualifikasi, pengalaman kerja dan sebagainya yang disusun dalam
suatu format yang teratur, mudah dipahami dan menarik perhatian pembacanya.
Secara umum, resume adalah suatu daftar dokumen yang berisi kualifikasi dan
jalur karier Anda yang disusun secara teratur, rapi, dan menarik perhatian
pembaca. Melalui resume ini diharapkan pimpinan suatu organisasi/perusahaan
sudah dapat mengetahui kemampuan Anda, walaupun belum pernah bertemu
secara langsung dengan Anda. Oleh karena itu, resume yang Anda buat harus
dibuat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian pembaca.
Dalam mempersiapkan resume, ada tiga hal yang perlu dilakukan yaitu:
1. Mencari Informasi Penting
Sebelum membuat resume, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah
mencari berbagai informasi penting yang relevan dengan jenis pekerjaan
yang Anda inginkan. Anda dapat melakukan analisis diri (self analysis),
analisis karier (career analysis), dan analisis pekerjaan (job analysis).
1. Analisis Diri
Analisis diri ini akan dapat membantu Anda dalam mengenal diri sendiri
secara lebih mendalam, termasuk semua kelebihan dan kekurangannya.
Untuk mempermudah menemukan siapa Anda, Anda perlu menjawab
beberapa pertanyaan berikut:
1. Apakah saya dapat berkomunikasi dengan baik?
2. Apakah saya orang yang sangat bergantung kepada orang lain?
3. Apakah saya orang yang energik?
4. Apakah saya orang yang mempunyai percaya diri?
5. Apakah saya mempunyai kecerdasan kuantiatif yang tinggi?
6. Apakah saya mempunyai kecerdasan verbal yang tinggi?
7. Apakah saya mempunyai kecerdasan yang tinggi dalam pemecahan
suatu masalah?
8. Berapa indeks prestasi saya secara keseluruhan?
9. Apa mata kuliah yang paling baik bagi saya?
10. Apa mata kuliah yang paling sulit bagi saya?
7
11. Apa kegiatan organisasi yang saya minati?
2. Analisis Karier
Sebagaimana dalam melakukan analisis diri, Anda perlu juga membuat
dan menjawab segala macam pertanyaan yang berkaitan dengan karier
Anda di masa depan. Oleh karena itu, cobalah Anda menggali sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan karier yang akan Anda pilih.
Contohnya adalah sebagai berikut:
1. Kecerdasan mana ( kuantitatif, verbal, mekanik ) yang paling
bermanfaat badi karier saya?
2. Apakah ada efek samping yang membahayakan kesehatan?
3. Apakah prestasi akademis menjadi syarat bagi penjenjangan
karier?
4. Apakah pengalaman lerja menjadi syarat bagi penjenjangan karier?
5. Apakah ada imbalan selain yang berbentuk finansial?
6. Apakah bidang pekerjaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi?
7. Apakah di masa mendatang, bidang yang saya pilih mempunyai
tingkat persaingan yang tnggi?
3. Analisis Pekerjaan
Secara umum, para lulusan suatu perguruan tinggi sedikit atau belum
memiliki pengalaman kerja. Pada tahap-tahap awal memasuki kerja,
perusahaan telah menyediakan suatu program orientasi atau pelatihan
kepada mereka yang baru diterima sebagai karyawan suatu perusahaan.
Oleh karena itu, sebelum menyusun suatu resume, Anda perlu menjawab
pertanyaan berikut:

1. Apakah karakteristik pribadi saya sesuai untuk tugas dan tanggung


jawab pekerjaan!
2. Apakah latar belakang pendidikan saya sesuai dengan persyaratan
untuk posisi pekerjaan!
3. Apakah pengalaman saya berkaitan dengan tugas dan tanggung
jawab pekerjaan?
2. Perencanaan Resume
Tujuan Anda membuat resume adalah agar Anda dapat melakukan
wawancara dengan tim dari organisasi (perusahaan) yang Anda lamar.
Resume yang Anda buat merupakan rincian atau pelengkap terhadap surat
lamaran kerja yang telah Anda buat.
Dalam merencanakan resume ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Tujuan Karier
Apabila Anda perhatikan iklan lowongan kerja di suatu surat kabar atau
majalah, akan nampak secara jelas beberapa posisi pekerjaan yang
dibutuhkan oleh para pencari kerja. Ada iklan lowongan kerja yang
menggunakan bahasa Inggris, tetapi masih banyak yang menggunakan
bahasa Indonesia, yang semua itu sangat bergantung pada status dan
lingkup perusahaan tersebut. Anda harus memutuskan posisi apa yang
Anda minati atau yang akan menjadi tujuan karier Anda, misalnya posisi
manajer sumber daya manusia, manajer pemasaran, manajer
produksi/operasi, manajer pemeliharaan, manajer keuangan, supervisor
penjualan, sekretaris, operator, dan sebagainya.
8
2. Informasi Pribadi
Data pribadi yang tercantum dalam resume adalah nama, tempat dan
tanggal lahir, alamat rumah, jenis kelamin, dan jenis kelamin. Anda
mungkin dapat menambahkan data lain yang berkaitan erat dengan jenis
pekerjaan yang dipilih. Beberapa lowongan kerja mensyaratkan bahwa
calon pegawainya belum menikah, memiliki kendaraan sendiri,
mempunyai tinggi badan dan berat badan tertentu, memiliki kemampuan
berbahasa asing baik pasif atau aktif, terampil menggunakan komputer,
terampil berkomunikasi haik lisan arau tulisan, dan sejenisnya. Anda
harus memperhatikan syarat-syarat pekerjaan dan karakteristik pribadi
sebelum mengajukan lamaran dan membuat resume.
3. Referensi
Beberapa referensi mungkin perlu dilampirkan di dalam resume.
Referensi adalah orang-orang tertentu yang akan memberikan surat
rekomendasi kepada Anda, yang berisi tentang berbagai hal yang mereka
ketahui semasa mereka mengenal Anda. Orang-orang yang memberikan
referensi akan menambah kredibilitas pencari referensi. Oleh karena itu,
orang-orang yang memberikan referensi tersebut perlu mencantumkan
nama, alamat, nomor telepon, faksimile, atau e-mail (electronic mail).
Orang tua, saudara kandung, dan teman dekat Anda tidak dapat dijadikan
sebagai bahan referensi. Yang layak menjadi referensi antara lain adalah
dosen yang pernah mengajar Anda semasa kuliah atau manajer tempat
Anda pernah bekerja. Salah satu keuntungan menggunakan referensi
dalam resume ini adalah untuk meyakinkan kepada organisasi atau
perusahaan pencari kerja tentang prestasi dan kemampuan positif Anda.
3. Pembuatan Resume
Resume dapat dibuat dalam berbagai bentuk. Resume yang baik, menekankan
pada kompatibilitas kualifikasi Anda dan prospektif persyaratan kerja. Secara
umum, resume mencakup: nama, alamat lengkap, tujuan kerja, kualifikasi,
informasi pribadi, dan referensi.Pada bagian tujuan kerja, Anda harus
menyatakan secara jelas apa tujuan Anda membuat resume tersebut. Sebagai
contoh, Anda ingin mengisi lowongan kerja bidang manajer pemasaran,
manajer keuangan, manajer operasi, teknisi komputer, wiraniaga produk
tertentu, sekretaris, supervisor, dan sejenisnya.Adapun yang termasuk dalam
informasi pribadi (personal) antara lain: pendidikan (nyatakan pendidikan
tertinggi, kemudian yang lebih rendah, dan sebagainya plus tanggal memulai
dan lulusnya), berbagai keterampilan (bahasa asing, komputer, desain, dan
sebagainya), hobi (musik, olah raga, seni), penghargaan (juara lomba
matematika, lomba ilmiah, dan sebagainya), keanggotaan asosiasi (semasa
kuliah maupun di masyarakat umum). Usahakan informasi tersebut relevan
dengan jenis pekerjaan yang Anda harapkan. Jadi, tidak berarti semua
kemampuan atau keahlian yang Anda miliki perlu dicantumkan dalam
resume, tetapi informasi yang dapat mendukung pekerjaan Anda tersebut.
Pada bagian referensi, carilah orang-orang yang mengetahui dengan baik
mengenai kemampuan Anda atau prestasi yang pernah Anda raih baik semasa
kuliah maupun semasa Anda bekerja.
2. Rencana Pengorganisasian
Berdasarkan cara pengorganisasiannya, resume dapat dikelompokkan
menjadi tiga jenis resume, yaitu resume kronologis (chronological resume),
resume fungsional (functional resume), dan resume kombinasi (combination
resume).
9
1. Resume kronologis
adalah cara pengorganisasian resume yang didasarkan pada kronologisnya,
yaitu pendidikan dan pengalaman sebagai judul isinya. Mana yang harus
didahulukan, pendidikan atau pengalaman? Putuskan mana yang lebih
memberikan kesan positif bagi pencari kerja. Informasi terkini sebaiknya
ditempatkan pada urutan pertama, lalu diikuti berikutnya, misalnya
penulisan jenjang pendidikan dimulai dari jenjang pendidikan tertinggi.
Bentuk resume ini merupakan bentuk resume tradisional.
2. Resume fungsional
adalah resume yang disusun atas dasar fungsi-fungsi dalam organisasi yang
dapat dilakukannya dengan baik. Resume fungsional memerlukan suatu
analisis diri, karier, dan pekerjaan secara lebih lengkap. Beberapa fungsi
penting dalam suatu organisasi seperti fungsi pemasaran, keuangan,
akuntansi, produksi, sumber daya manusia, penganggaran, komunikasi,
hubungan masyarakat, dan sejenisnya dapat dijadikan sebagai judul
tersendiri dalam resume.
3. resume kombinasi
adalah kombinasi antara resume kronologis dan fungsional. Bentuk resume
kombinasi tersebut memberikan suatu keyakinan bahwa persyaratan
pendidikan dan pengalaman terpenuhi dan masih menggunakan judul- judul
lain yang lebih menekankan pada kualifikasi yang dibutuhkan (resume
fungsional).

Untuk membuat resume yang baik, perlu diperhatikan empat hal yaitu: kerapian
(neatness), sederhana (simplicity), akurat (accuracy), kejujuran (honesty). Dalam
menulis resume, usahakan menggunakan kertas yang bersih dan berkualitas baik,
jangan ada coretan-coretan, dan ketiklah dengan memilih huruf yang baik.
Aturlah format resume serapi mungkin, enak dibaca dan berisi. Di samping
kerapian, bahasa yang Anda gunakan hendaknya jelas, sederhana, tidak bertele-
tele. Lagi pula, informasi yang Anda sajikan haruslah informasi yang akurat.
Yang lebih penting lagi adalah bahwa informasi yang Anda sajikan adalah benar,
tidak mengada-ada. Dengan kata lain, berikan informasi sejujurnya. Apabila Anda
ternyata ketahuan memberikan informasi secara tidak jujur, kerugianlah yang
akan Anda dapatkan.Resume dapat disajikan dalam berbagai macam cara.
Sebagaimana Anda ketahui, ada tiga cara pengorganisasian resume, yaitu
kronologis, fungsional, dan kombinasi.
3. Masalah Dalam Membuat Resume
Saat membuat resume, Anda harus berpikir dengan pola pikir pembaca Anda,
dalam hal ini perusahaan pencari kerja. Apa yang dibutuhkan oleh perusahaan
pencari kerja haruslah dijadikan dasar acuan dalam membuat resume.

Beberapa masalah yang muncul berkaitan dengan pembuatan resume yaitu:


1. Resume dibuat terlalu panjang, sehingga berkesan tidak tegas dan
kemungkinan besar memasukkan data yang tidak relevan sehingga tidak
akan mencapai sasaran.
2. Resume yang ditulis terlalu singkat, sehingga tidak memberikan
informasi/data yang cukup bagi pembaca untuk melakukan penelaahan lebih
dalam.

10
3. Format penulisan resume kurang baik, inden tidak konsisten, kurang
memperhatikan tanda baca dan sejenisnya, sehingga isi resume sulit
dimengerti.
4. Terlalu banyak menggunakan kalimat yang bersifat kompleks. Alangkah
baiknya kalau kalimat yang digunakannya bersifat sederhana atau simpel.
5. Resume mengandung banyak kesalahan ketik/tulis dan yang lebih fatal lagi
kesalahan penyusunan kalimat.
6. Pelamar tidak dapat menunjukkan secara tegas dalam resume tujuan
pekerjaan yang dikehendaki, posisi, dan bidang pekerjaan apa yang
diminati/diinginkan.
7. Pelamar menampakkan keyakinan yang berlebihan (overconfidence)
sehingga mungkin pembaca akan ragu-ragu terhadap resume yang dibuat,
apakah data dalam resume memang realistis atau tidak.
8. Ada pelamar yang tidak jujur saat mencantumkan data dalam resume.
Sebagai contoh, ia menyatakan mampu mengaplikasikan berbagai program
komputer, tetapi setelah diuji ternyata hasilnya sangat mengecewakan.

2.3 Wawancara Kerja


1. Arti Penting Wawancara Kerja
Wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu
perusahaan dalam menyaring jumlah pelamar yang ada. Seorang calon pelamar
mungkin saja diwawancarai lebih dari satu kali. Hal ini sangat tergantung pada
jumlah pelamar yang akan diseleksi, sementara jumlah tenaga yang
dibutuhkan sangat sedikit.

Selain berlatih menulis resume dan surat lamaran kerja, menyiapkan diri
menghadapi wawancara juga termasuk bagian dari usaha Anda untuk meraih
pekerjaan. Anda harus benar-benar mempersiapkan diri sehingga dapat
memberikan kesan yang baik dan membuat pewawancara (interviewer) yakin
akan kemampuan Anda.

Berbagai aspek, khususnya kepribadian yang Anda tampilkan baik secara verbal
maupun nonverbal, bahkan pada saat Anda memasuki ruang wawancara akan
memperoleh perhatian dari pewawancara.

Aspek-aspek kepribadian (personality aspects) yang akan dinilai antara lain


mencakup:
1. Penampilan Anda secara fisik
2. Gerak – gerak dan sopan santun
3. Nada suara ( tone voice )
4. Rasa percaya diri
5. Inisiatif
6. Kebijaksanaan
7. Daya tangkap dan kerja sama
8. Ekspresi wajah
9. Kemampuan berkomunikasi
10. Sikap terhadap pekerjaan
11. Selera humor

11
Dengan memperhatikan berbagai karakter di atas, pewawancara akan dapat
memprediksi apakah Anda termasuk salah seorang yang dipilih untuk menduduki
posisi tertentu dalam suatu perusahaan atau tidak. Pewawancara dapat juga
melihat apakah Anda nantinya mempunyai peluang untuk sukses atau tidak
dengan melihat berbagai isyarat verbal maupun nonverbal yang Anda tampilkan
pada saat wawancara.
Wawancara pada tahap awal sering disebut juga dengan wawancara
pendahuluan. Pada tahapan ini, wawancara yang dilakukan didasarkan pada
surat lamaran dan resume yang telah dibuat oleh pelamar. Hal ini untuk
memastikan bahwa pelamar secara administrasi telah memberikan atau mengisi
semua informasi penting dan untuk menilai kesesuaian antara kualifikasi
pelamar dengan jenis jabatan yang akan diisi. Selama kegiatan wawancara
berlangsung, berusahalah untuk memberikan informasi secara jelas, padat,
akurat, dan tidak berbelit-belit. Jawablah semua pertanyaan yang diminta secara
baik dan janganlah memberikan informasi di luar yang ditanyakan atau tidak
relevan dengan pertanyaan pewawancara.Setelah wawancara pendahuluan
(preliminary interview), wawancara tahap berikutnya adalah wawancara seleksi
(selection interview), yang pada umumnya memerlukan waktu yang lebih lama
daripada wawancara pendahuluan.
Dalam wawancara seleksi, Anda mungkin akan diwawancarai oleh suatu tim
yang biasanya terdiri lebih dari satu orang. Pada tahapan ini calon pelamar akan
ditanya berbagai hal mengenai latar belakangnya yang mencakup kualifikasi,
pengalaman kerja, pelatihan, dan semangat kerja secara umum untuk
memperoleh informasi penting bagi pewawancara (interviewer) agar sesuai
dengan posisi yang dikehendaki oleh pelamar tersebut. Lebih lanjut, bentuk
pertanyaannya lebih bersifat terbuka, dalam artian bahwa pelamar diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk mengungkapkan latar belakang dirinya.
2. Persiapan Wawancara Kerja
Oleh karena wawancara sangat penting artinya bagi Anda dalam memasuki
dunia kerja, sudah selayaknya Anda harus mempersiapkan diri dengan sebaik-
baiknya. Pada Tabel 15.1 terdapat berbagai hal yang perlu Anda perhatikan pada
saat akan menghadapi wawancara.

Tabel 15.1
Apa yang sebaiknya dilakukan dan dihindari dalam wawancara kerja.

Lakukan Hindari
• Berdoalah menurut agama • Datang terlambat.
dan keyakinan masing – • Keliatan kesal karna
masing. menunggu lama
• Datang lebih awal dari yang • Datang kewawancara kerja
ditentukan ( misalnya 30 tanpa persiapn atau seadanya.
menit sebelum dimulai • Berpenampilan berlebihan.
wawancara kerja). • Membawa tas belanja atau
• Bersikap yakin dan optimis. sejenisnyadalam ruang
• Bersikap tenang. wawancara kerja.
• Siapkan sertifikat, diploma, • Mengajak teman atau keluarga
surat-surat penghargaan saat wawancara kerja.
yang dimiliki. • Duduk sebelum dipersilakan.
• Meletakkan tas di meja
wawancara.
12
• Tersenyumlah secara wajar, • Membungkuk, menundukkan
tetapi jangan tersenyum kepala.
terus-menerus. • Bertopang dagu.
• Berpakaianlah yang rapi dan • Melipat tangan di muka dada.
sopan. • Merokok atau mengulum
• Ketuk pintu sebelum permen saat wawancara kerja.
memasuki ruang • Membuka/ memulai
wawancara, kecuali kalua percakapan wawancara kerja.
ada yang menggantar. • Memotong pembicaraan saat
• Tungggu sampai anda diwawancarai.
dipersilakan duduk, atau • Melebih-lebihkan diri.
minta ijin untuk duduk. • Membual.
• Ingat nama pewawancara • Mengkritik diri sendiri.
pada saat diwawancarai. • Mengkritik atau menjelekkan
• Tunjuklah kemampuan diri atasan Anda sekarang atau
anda, namun jangan yang lama.
berlebihn. • Memberikan informasi yang
• Perhatikan dan pahami tidak relevan.
setiap pertanyaan • Memberikan kesan bahwa
pewawancara dengan baik. Anda sangat membutuhkan
• Bicaralah dengan jelas dan pekerjaan.
tegas. • Bertanya yang sekedar tanya.
• Atur nada suara dengan • Emosional atau mudah
tepat. tersinggung.
• Tunjukan minat atau • Menunjukan kesan tidak sabar.
keterkaitan dan
kesungguhan anda terhadap
perusahaan yang dilamar.
• Bersikaplah jujur dan
lamgsung.

3. Cara Mengenali Pekerjaan dan Perusahaan


Sebelum melakukan wawancara, Anda perlu mencari berbagai informasi
yang berkaitan dengan pekerjaan yang Anda lamar serta perkembangan
perusahaan. Untuk memperoleh informasi tersebut, Anda dapat
memperolehnya dari berbagai publikasi resmi (official publication) yang
dikeluarkan oleh perusahaan tersebut baik dalam bentuk jurnal, majalah, buletin,
atau melalui situs Web perusahaan yang bersangkutan.
Wawancara sebagai bentuk komunikasi dua arah (two-way communications),
merupakan kesempatan yang baik bagi Anda untuk menanyakan secara langsung
mengenai pekerjaan dan perusahaan kepada pewawancara. Berbagai
pertanyaan yang dapat Anda sampaikan antara lain:
1. Apa tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang Anda lamar?
2. Bagaimana kebijakan perusahaan mengenai promosi?
3. Bagaimana kesempatan untuk berkembang dalam perusahaan?
4. Apakah tersedia program pelatihan bagi pegawai baru?
5. Apa yang menjadi produk unggulan perusahaan?
6. Siapa pesaing utama bagi perusahaan?

13
Pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan dalam wawancara sangat penting
artinya bagi pewawancara terutama dalam kaitannya dengan tingkat keseriusan
Anda dalam melamar posisi pekerjaan (job position) tersebut. Kalau Anda
sudah diberi kesempatan untuk menanyakan berbagai hal yang berkaitan
dengan pekerjaan maupun perusahaan tetapi tidak Anda manfaatkan,
pewawancara dapat menilai Anda sebagai pelamar yang diragukan tingkat
keseriusannya. Oleh karena itu, janganlah Anda sia-siakan kesempatan yang
diberikan oleh pewawancara dan hindari pertanyaan-pertanyaan yang bernada
interogasi.

4. Pertanyaan Penting dalam Wawancara Kerja


Dalam wawancara, berbagai macam jenis pertanyaan akan ditanyakan kepada
Anda dan Anda harus benar-benar mempersiapkan diri untuk dapat menjawab
semua pertanyaan dengan baik dan benar. Pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan
kepada Anda dapat saja berkaitan dengan pekerjaan yang Anda lamar, program
pendidikan dan pelatihan yang pernah Anda ikuti, pengalaman kerja, pergaulan
antar sesama, pimpinan Anda, penilaian pribadi Anda, hobi, kepribadian, latar
belakang keluarga, dan tujuan karier.
Berikut ini merupakan beberapa contoh pertanyaan yang sering ditanyakan dalam
melakukan wawancara.
1. Pekerja yang dilamar
1. Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan tersebut?
2. Apakah pengalaman kerja Anda relevan dengan posisi kerja yang Anda
lamar?
3. Mengapa Anda tertarik dengan jabatan atau posisi pekerjaan tersebut?
4. Jika Anda masih bekerja, mengapa Anda ingin beralih pekerjaan?
5. Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan tersebut?
2. Pendidikan dan Pelatihan
1. Mata kuliah apa yang paling Anda senangi dan yang paling Anda benci,
mengapa?
2. Aspek-aspek mata kuliah apa yang paling menarik bagi Anda?
3. Apakah kuliah atau pelatihan yang Anda peroleh membantu
pengembangan karier Anda?
4. Bagaimana pandangan Anda tentang pendidikan yang Anda peroleh di
perguruan tinggi?
5. Apakah Anda merencanakan untuk melanjutkan studi?
3. Latar Belakang Keluarga
1. Apa pekerjaan orang tua Anda?
2. Apakah Pendidikan terakhir orang tua Anda?
3. Bagaimana pendapat orang tua Anda terhadap karier yang Anda pilih?
4. Kepribadian
1. Bagaimana Anda menjelaskan diri Anda sendiri?
2. Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri Anda sendiri?
3. Bagaimana Anda menilai diri orang lain?
5. Penilaian Pribadi Anda
1. Faktor-faktor apa yang paling memberikan kontribusi bagi
pengembangan pribadi Anda?
2. Apa hambatan-hambatan dalam pengembangan karier Anda?
14
3. Apa yang paling mengecewakan, mengesalkan atau menjengkelkan Anda
terhadap orang lain?
4. Bagaimana Anda menghadapi rasa jengkel tersebut?
5. Apa karakteristik dan kemampuan paling penting yang harus Anda miliki
untuk menjadi pemimpin suatu perusahaan?
6. Apa pengalaman kerja yang paling memuaskan atau menyenangkan?
7. Apa pengalaman kerja yang paling tidak menyenangkan bagi Anda?
6. Tujuan Karier
1. Apa tujuan jangka panjang bagi karier Anda?
2. Bagaimana Anda dapat mencapai tujuan tersebut?
3. Mengapa Anda merasa cocok dengan posisi tersebut?
7. Hobi dan Lain – Lain
1. Apa yang anda lakukan pada saat liburan?
2. Apa yang anda lakukan pada saat sengang?
3. Apakah Anda ikut dalam suatu kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan?
Mengapa Anda tertarik dalam kegiatan kemasyarakatan?
4. Apa hobi Anda? Jenis olah raga apa yang paling Anda senangi dan yang
paling tidak Anda senangi?
5. Buku atau majalah terbaru apa yang telah Anda baca?
6. Apakah Anda tertarik dengan berita-berita perkembangan dunia industri
dewasa ini?
7. Apakah Anda tertarik untuk mengaitkan perkembangan dunia industri
dengan perkembangan perusahaan Anda?
8. Apakah Anda pernah melakukan studi banding perusahaan Anda dengan
perusahaan sejenis lainnya?
9. Apa strategi Anda bagi pengembangan produk atau jasa di perusahaan
Anda?
10. Apakah perlu bagi suatu perusahaan melakukan penelitian pasar?
11. Apakah perlu bagi suatu perusahaan menyediakan bidang pelayanan
konsumen?

Apabila sebelumnya Anda pernah bekerja, berikut ini beberapa contoh


pertanyaan yang sering diajukan dalam wawancara. Pertanyaan-pertanyaan itu
antara lain mencakup bagaimana sikap pimpinan Anda terhadap Anda, pekerjaan
sebelumnya, pendelegasian, dan pengambilan keputusan.
1. Pimpinan Anda
1. Bagaimana pendapat Anda tentang atasan/pimpinan Anda?
2. Sebutkan beberapa hal yang menyebabkan atasan Anda memuji atau
mengkritik Anda.
3. Bagaimana atasan Anda memperlakukan Anda?
2. Pekerjaan Sebelumnya
1. Mengapa Anda ingin meninggalkan pekerjaan lama?
2. Coba Anda ceritakan tugas dan tanggung jawab Anda di perusahaan atau
lembaga yang terdahulu.
3. Apa pekerjaan yang paling menarik yang pernah Anda lakukan?
4. pekerjaan yang paling tidak menarik yang pernah Anda lakukan?
3. Pergaulan Antarsejawat
1. Bagaimana pergaulan Anda dengan teman-teman sejawat?
15
2. Bagaimana kesan Anda bila teman Anda memperoleh promosi jabatan?
3. Bila sedang tidak bertugas, apakah Anda sering mengobrol dengan
teman-teman Anda?
4. Apakah Anda merasa lebih enak bekerja sendirian atau kelompok?
5. Tipe orang yang bagaimana yang paling Anda senangi atau Anda benci?
4. Pendelegasian
1. Bagaimana Anda memotivasi orang lain dalam menyelesaikan tugas yang
mendesak, tak terduga sebelumnya?
2. Bagaimana perasaan Anda ketika mendelegasikan sebagian tugas dan
tanggung jawab Anda kepada orang lain?
3. Jika orang lain menolak menerima pendelegasian tugas dan tanggung
jawab Anda, apa yang Anda lakukan?

5. Ucapan Terima Kasih


Apa yang perlu Anda lakukan setelah wawancara kerja berakhir? Segera
setela wawancara usai, berikanlah ucapan terima kasih (thank-you letters)
kepada para pewawancara meskipun Anda merasa kemungkinan Anda diterima
bekerja di perusahaan tersebut kecil. Hal ini perlu Anda lakukan untuk
menunjukkan penghargaan Anda atas waktu yang telah mereka sediakan untuk
wawancara.
Tulislah surat ucapan terima kasih yang sederhana, singkat, dan jelas.
Hindari sikap menyombongkan diri atau terlalu percaya diri. Akhiri surat Anda
dengan suatu harapan untuk memperoleh keputusan sesegera mungkin.

6. Surat penerimaan pegawai Dan Surat Penerimaan Kerja


Perusahaan harus dapat membuat surat pemberitahuan dengan baik dan
mengirimkannya sesegera mungkin jika hendak menerima seseorang sebagai
pegawai. Lalu bagaimana pengorganisasian surat penerimaan pegawai yang
baik? Diterimanya seseorang untuk bekerja di suatu perusahaan, yang tentunya
merupakan kabar baik (good news), dapat diorganisasi dengan perencanaan
langsung (direct plan). Pada pendekatan ini, bagian pembuka secara langsung
mengemukakan informasi yang menyenangkan, diikuti dengan informasi
konfirmasi dan paragraf penutup.
Apabila Anda telah menerima surat penerimaan pegawai, Anda sebaiknya
membuat surat balasan untuk organisasi, lembaga atau instansi tempat Anda
diterima sebagai pegawai baru. Bagaimana Anda membuat surat balasan tersebut?
Pada prinsipnya, rencana organisasional untuk surat balasan sama dengan surat
pemberitahuan penerimaan kerja. Paling tidak ada tiga poin yang perlu
diperhatikan dalam menulis surat penerimaan pegawai (menerima tawaran kerja),
yaitu:
1. Nyatakan antusias Anda terhadap tawaran kerja tersebut.
2. Konfirmasikan kapan Anda dapat datang ke bagian personalia.
3. Tunjukkan antisipasi Anda terhadap penerimaan tawaran kerja
tersebut.

7. Surat Penolakan Kerja


Ketika Anda berniat menolak pekerjaan, sebenarnya tidak ada keharusan untuk
membuat surat, karena pada dasarnya penolakan tersebut dapat diungkapkan
16
melalui lisan. Meskipun demikian, alangkah baiknya pengungkapan penolakan
kerja tersebut dilakukan secara tertulis.Anda berhak menulis surat
penolakan kerja, baik yang bernada positif maupun negatif. Namun demikian,
rencana organisasional surat penolakan kerja sebaiknya menggunakan
perencanaan tak langsung sebagaimana pada penulisan bad- news.
Pada bagian awal surat dikemukakan hal yang bersifat positif atau netral, baru
kemudian menyampaikan penolakan kerja pada bagian pertengahan, kemudian
surat ditutup dengan ucapan terima kasih.Surat penolakan kerja (letter
declining a job offer) merupakan surat yang dibuat oleh pelamar kerja atau
mereka yang sudah bekerja tetapi mendapat atau mengharapkan pekerjaan di
tempat lain yang lebih menguntungkan, atau yang menjanjikan prospek yang lebih
baik daripada pekerjaan yang telah ada. Pelamar kerja yang sudah mengikuti
semua bentuk ujian seleksi, baik tertulis maupun wawancara, dapat membuat surat
penolakan kerja karena telah diterima bekerja di tempat .

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan atas atau materi yang sudah di jelaskan di atas dapat kita simpulkan
bahwa Surat lamaran kerja adalah surat resmi yang dibuat seorang pencari kerja untuk
dikirimkan ke instansi atau perusahaan dengan tujuan melamar pekerjaan. Biasanya
surat lamaran kerja menyertakan resume atau CV yang menjelaskan profil dan
pengalaman kerja profesional Anda.
Wawancara merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan
untuk menjaring pelamar yang ada. Jumlah pelamar juga umumnya jauh lebih banyak
daripada posisi atau lowongan yang tersedia. Oleh karena itu, dibutuhkan alat
penyaring atau seleksi yang dapat menemukan orang – orang yang cocok untuk
menepati posisi tersebut. Wawancara dan interview merupakan salah satu metode
untuk mendapatkan data tentang orang atau individu lain dengan mengadakan
hubungan secara langdung dengan informan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Djoko Purwanto. 2014. Komunikasi Bisnis .Jakarta : Penerbit Erlangaa, 2011

19
20

Anda mungkin juga menyukai