Oleh :
KELOMPOK I :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas Rahmat-
Nya Kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “KOMUNIKASI TENTANG
PEKERJAAN : PENULISAN SURAT LAMARAN KERJA, PENULISAN RESUME
DAN WAWANCARA KERJA” yang bertujuan untuk memenuhi Tugas kelompok mata
kuliah Komunikasi Bisnis. Dalam pembuatan makalah kami menyadari adanya
kekurangan dalam penulisan makalah untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan
saran dari pembaca, dan kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok VII
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia bisnis, istilah resume sering disebut juga dengan CV (Curriculum Vitae)
atau daftar riwayat hidup. Resume adalah suatu riwayat atau rangkuman yang
menjelaskan semua keterampilan/keahlian (skill) pengalaman kerja dari seseorang ketika
akan melamar kerja dan resume sebuah alasan yang patut diperhatikan secara hati-hati
ketika melamar kerja, ini memiliki andill yang sangat besar dari keputusan penerimaan
pekerjaan.
Wawancara merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan
untuk menjaring pelamar yang ada. Jumlah pelamar juga umumnya jauh lebih banyak
daripada posisi atau lowongan yang tersedia. Oleh karena itu, dibutuhkan alat penyaring
atau seleksi yang dapat menemukan orang – orang yang cocok untuk menepati posisi
tersebut. Wawancara dan interview merupakan salah satu metode untuk mendapatkan
data tentang orang atau individu lain dengan mengadakan hubungan secara langdung
dengan informan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Surat lamaran kerja yang baik, yang menarik perhatian pembacanya, perlu
mencantumkan hal – hal berikut ini :
1. Rangkuman
Pada bagian awal surat lamaran kerja, pelamar kerja perlu
mengemukakan kualifikasi yang dimiliki, yang paling relevan dengan
jabatan yang diinginkan dan jelaskan bahwa kualifikasi tersebut akan
menguntungkan/memberikan manfaat bagi perusahaan atau lembaga
yang dilamar.
2. Nama
Pelamar kerja dapat menyebutkan nama seseorang yang sudah dikenal
oleh pembaca (yang menawarkan kerja) atau seseorang yang
menyarankan pelamar kerja untuk melamar pekerjaan di perusahaan
atau lembaga tersebut. Meskipun demikian, pemenuhan terhadap
kualifikasi yang dibutuhkan tetap menjadi penilaian yang pertama dan
utama. Pada umumnya, pola ini digunakan ketika lowongan/
kesempatan kerja tersebut hanya digunakan untuk kepentingan internal
organisasi tersebut, misalnya jumlah karyawan baru yang dibutuhkan
hanya satu orang, maka pola rekrutmennya cenderung tertutup, bukan
terbuka.
3. Sumber Publikasi
Sebutkan dari mana pelamar kerja mendapat informasi tentang adanya
lowongan kerja di perusahaan tersebut. Sumber informasi ini antara lain
surat kabar, majalah. radio (sebutkan nama surat kabar/majalah dan
tanggal penerbitan, atau nama radio dan tanggal diumumkan). Dalam
surat lamaran jelaskan secara singkat bahwa pelamar kerja memenuhi
persyaratan yang dikehendaki oleh perusahaan.
4. Pertanyaan
Gunakan kalimat tanya pada awal paragraf untuk menarik perhatian
pembaca yang menunjukkan bahwa pelamar kerja mengetahui
problem, kebutuhan, dan tujuan suatu organisasi serta mempunyai
keinginan untuk membantu memecahkan masalah tersebut. Jadi, hal itu
akan memberikan manfaat bagi pembaca.
5. Cuplikan Berita
Pelamar kerja dapat mengambil cuplikan berita di surat kabar atau
majalah yang menyebutkan bahwa suatu perusahaan sedang
merencanakan membuka kantor cabang, memperkenalkan produk baru,
atau memerlukan tenaga operator, dan sebagainya.
2. Paragraf Pertengahan
Setelah menarik perhatian pembaca pada awal paragraf, pelamar kerja perlu
menyajikan kualifikasi yang dimilikinya untuk mengisi suatu pekerjaan yang
diinginkannya. Dalam suatu ruangan yang singkat (mungkin tidak boleh lebih
dari tiga paragraf) pelamar kerja tidak boleh mengulang apa yang sudah
dinyatakan dalam resume. Usahakan penjelasan dalam paragraf tersebut
benar-benar sangat diminati (interest) dan sangat diharapkan (desire) oleh
pembaca.
4
Dalam paragraf pertengahan ini pelamar kerja perlu mendiskusikan
kualifikasi yang dimilikinya dari sudut pandang pembaca (employer) yang
mencakup :
1. Pendidikan
Kebanyakan para lulusan suatu perguruan tinggi mempertimbangkan
pendidikan sebagai kualifikasi yang paling penting. Jika demikian,
mereka harus menempatkan pendidikan pada bagian yang pertama,
baik pada surat lamaran kerja maupun pada resume. Pada bagian
pendidikan ini, pelamar kerja akan dapat:
1. Menunjukkan bahwa ia mempunyai latar belakang dalam dunia
bisnis yang cukup luas dan bidang tertentu secara mendalam.
2. Menunjukkan bagaimana pendidikannya relevan dengan jenis
pekerjaan yang dilamar.
3. Menjelaskan bagaimana dan mengapa ia menambahkan bidang
studi pilihan penting di luar bidang studi inti.
2. Pengelaman Kerja
Berbagai jenis pekerjaan yang pernah dilakukan, terutama yang
berhubungan dengan pekerjaan yang dilamar, dapat digunakan untuk
membantu memperkuat kualifikasi yang dimilikinya. Dalam hal ini,
pelamar kerja perlu menyatakan secara jelas berbagai fungsi atau
kegiatan yang dapat dilakukan. Atas dasar itu, pelamar kerja akan dapat
menunjukkan kepada pembaca bahwa:
1. Pelamar kerja memperoleh suatu pengalaman yang dapat
membantu mempercepat penyelesaian tugas/pekerjaan baru.
2. Pelamar kerja akan dapat melakukan adaptasi dan mencoba
bekerja sama dengan lingkungan.
3. Pelamar kerja dapat memikul tanggung jawab suatu pekerjaan
dengan
lebih baik.
4. Pelamar kerja adalah orang yang mampu bekerja keras.
3. Sikap, Minat,Aktivitas, Dan Kualitas
Selain latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja, pelamar kerja
dapat menambahkan berbagai informasi tambahan yang dapat
mendukung pekerjaan yang dilamar. Pelamar kerja dapat menjelaskan
tentang kemampuannya dalam melakukan kerja sama dengan orang
lain, sikap pelamar kerja terhadap bidang pekerjaan, perusahaan,
suasana kerja, dan kualitas personal (kegiatan ekstrakurikuler dan
sejenisnya).
3. Paragraf Penutup
Paragraf terakhir dari surat lamaran kerja pada umumnya berisi suatu harapan
tindakan (action) sebagaimana yang terdapat pada surat-surat penjualan.
Pelamar kerja dengan jelas menyatakan keinginannya untuk melakukan
wawancara sesuai dengan waktu yang telah disediakan oleh organisasi
perusahaan atau lembaga yang dilamar.
Untuk mempermudah pihak perusahaan menghubunginya, pelamar kerja
perlu memberikan alamat yang jelas dan lengkap, termasuk nomor telepon,
faksimile (kalau ada), alamat e-mail (bila ada), dan jam berapa pelamar kerja
dapat dihubungi, pagi, siang atau malam hari. Untuk beberapa perusahaan,
barangkali pelamar kerja perlu melampirkan amplop plus prangko
balasannya. Namun, ada juga beberapa organisasi perusahaan yang tidak
5
mensyaratkan untuk melampirkan prangko balasan.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa dilihat dari cara
pengorganisasiannya, surat lamaran kerja memiliki kesamaan dengan surat
penjualan (sales letters) yang sama-sama menggunakan cara-cara persuasif.
Hal ini dapat dilihat pada Tabel 13.1. Untuk memberikan gambaran yang
lebih jelas, pada Peraga 13.1 dan 13.2 disajikan beberapa contoh surat
lamaran kerja yang lowongannya diiklankan di surat kabar dan berdasarkan
informasi dari seseorang yang memiliki akses informasi dari perusahaan atau
lembaga yang dilamar.
Tabel 13.1
Pengorganisasian surat penjual dan surat lamaran kerja
Surat Penjualan Surat Lamaran Kerja
Mencari Perhatian Mencari perhatian
Perkenalkan Produk Perkenalkan kualifikasi
Berikan Bukti Berikan bukti
Dorong suatu tindakan/aksi Dorong suatu tindakan/aksi
6
5. Tulislah surat dari sudut pandang pembaca, bukan dari sidut pandang
penulis.
6. Tekankan hal – hal yang membedakan dengan pelamar lainnya.
2. Yang Harus Anda Hindari
1. Jangan melamar pekerjaan di luar kemampuan Anda.
2. Jangan mengirimkan surat lamaran kerja hasil fotokopi.
3. Jangan mengatakan bahwa Anda menerima jenis pekerjaan apa saja.
4. Hindari kata – kata yang berlebihan.
5. Jangan meminta belas kasihan terhadap perusahaan yang dilamar.
6. Hindari untuk mempermasalahkan gaji, kecuali ketika ditanyakan pada
saat wawancara kerja.
7. Jangan memberi komentar langsung tentang karakter pribadi.
Untuk membuat resume yang baik, perlu diperhatikan empat hal yaitu: kerapian
(neatness), sederhana (simplicity), akurat (accuracy), kejujuran (honesty). Dalam
menulis resume, usahakan menggunakan kertas yang bersih dan berkualitas baik,
jangan ada coretan-coretan, dan ketiklah dengan memilih huruf yang baik.
Aturlah format resume serapi mungkin, enak dibaca dan berisi. Di samping
kerapian, bahasa yang Anda gunakan hendaknya jelas, sederhana, tidak bertele-
tele. Lagi pula, informasi yang Anda sajikan haruslah informasi yang akurat.
Yang lebih penting lagi adalah bahwa informasi yang Anda sajikan adalah benar,
tidak mengada-ada. Dengan kata lain, berikan informasi sejujurnya. Apabila Anda
ternyata ketahuan memberikan informasi secara tidak jujur, kerugianlah yang
akan Anda dapatkan.Resume dapat disajikan dalam berbagai macam cara.
Sebagaimana Anda ketahui, ada tiga cara pengorganisasian resume, yaitu
kronologis, fungsional, dan kombinasi.
3. Masalah Dalam Membuat Resume
Saat membuat resume, Anda harus berpikir dengan pola pikir pembaca Anda,
dalam hal ini perusahaan pencari kerja. Apa yang dibutuhkan oleh perusahaan
pencari kerja haruslah dijadikan dasar acuan dalam membuat resume.
10
3. Format penulisan resume kurang baik, inden tidak konsisten, kurang
memperhatikan tanda baca dan sejenisnya, sehingga isi resume sulit
dimengerti.
4. Terlalu banyak menggunakan kalimat yang bersifat kompleks. Alangkah
baiknya kalau kalimat yang digunakannya bersifat sederhana atau simpel.
5. Resume mengandung banyak kesalahan ketik/tulis dan yang lebih fatal lagi
kesalahan penyusunan kalimat.
6. Pelamar tidak dapat menunjukkan secara tegas dalam resume tujuan
pekerjaan yang dikehendaki, posisi, dan bidang pekerjaan apa yang
diminati/diinginkan.
7. Pelamar menampakkan keyakinan yang berlebihan (overconfidence)
sehingga mungkin pembaca akan ragu-ragu terhadap resume yang dibuat,
apakah data dalam resume memang realistis atau tidak.
8. Ada pelamar yang tidak jujur saat mencantumkan data dalam resume.
Sebagai contoh, ia menyatakan mampu mengaplikasikan berbagai program
komputer, tetapi setelah diuji ternyata hasilnya sangat mengecewakan.
Selain berlatih menulis resume dan surat lamaran kerja, menyiapkan diri
menghadapi wawancara juga termasuk bagian dari usaha Anda untuk meraih
pekerjaan. Anda harus benar-benar mempersiapkan diri sehingga dapat
memberikan kesan yang baik dan membuat pewawancara (interviewer) yakin
akan kemampuan Anda.
Berbagai aspek, khususnya kepribadian yang Anda tampilkan baik secara verbal
maupun nonverbal, bahkan pada saat Anda memasuki ruang wawancara akan
memperoleh perhatian dari pewawancara.
11
Dengan memperhatikan berbagai karakter di atas, pewawancara akan dapat
memprediksi apakah Anda termasuk salah seorang yang dipilih untuk menduduki
posisi tertentu dalam suatu perusahaan atau tidak. Pewawancara dapat juga
melihat apakah Anda nantinya mempunyai peluang untuk sukses atau tidak
dengan melihat berbagai isyarat verbal maupun nonverbal yang Anda tampilkan
pada saat wawancara.
Wawancara pada tahap awal sering disebut juga dengan wawancara
pendahuluan. Pada tahapan ini, wawancara yang dilakukan didasarkan pada
surat lamaran dan resume yang telah dibuat oleh pelamar. Hal ini untuk
memastikan bahwa pelamar secara administrasi telah memberikan atau mengisi
semua informasi penting dan untuk menilai kesesuaian antara kualifikasi
pelamar dengan jenis jabatan yang akan diisi. Selama kegiatan wawancara
berlangsung, berusahalah untuk memberikan informasi secara jelas, padat,
akurat, dan tidak berbelit-belit. Jawablah semua pertanyaan yang diminta secara
baik dan janganlah memberikan informasi di luar yang ditanyakan atau tidak
relevan dengan pertanyaan pewawancara.Setelah wawancara pendahuluan
(preliminary interview), wawancara tahap berikutnya adalah wawancara seleksi
(selection interview), yang pada umumnya memerlukan waktu yang lebih lama
daripada wawancara pendahuluan.
Dalam wawancara seleksi, Anda mungkin akan diwawancarai oleh suatu tim
yang biasanya terdiri lebih dari satu orang. Pada tahapan ini calon pelamar akan
ditanya berbagai hal mengenai latar belakangnya yang mencakup kualifikasi,
pengalaman kerja, pelatihan, dan semangat kerja secara umum untuk
memperoleh informasi penting bagi pewawancara (interviewer) agar sesuai
dengan posisi yang dikehendaki oleh pelamar tersebut. Lebih lanjut, bentuk
pertanyaannya lebih bersifat terbuka, dalam artian bahwa pelamar diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk mengungkapkan latar belakang dirinya.
2. Persiapan Wawancara Kerja
Oleh karena wawancara sangat penting artinya bagi Anda dalam memasuki
dunia kerja, sudah selayaknya Anda harus mempersiapkan diri dengan sebaik-
baiknya. Pada Tabel 15.1 terdapat berbagai hal yang perlu Anda perhatikan pada
saat akan menghadapi wawancara.
Tabel 15.1
Apa yang sebaiknya dilakukan dan dihindari dalam wawancara kerja.
Lakukan Hindari
• Berdoalah menurut agama • Datang terlambat.
dan keyakinan masing – • Keliatan kesal karna
masing. menunggu lama
• Datang lebih awal dari yang • Datang kewawancara kerja
ditentukan ( misalnya 30 tanpa persiapn atau seadanya.
menit sebelum dimulai • Berpenampilan berlebihan.
wawancara kerja). • Membawa tas belanja atau
• Bersikap yakin dan optimis. sejenisnyadalam ruang
• Bersikap tenang. wawancara kerja.
• Siapkan sertifikat, diploma, • Mengajak teman atau keluarga
surat-surat penghargaan saat wawancara kerja.
yang dimiliki. • Duduk sebelum dipersilakan.
• Meletakkan tas di meja
wawancara.
12
• Tersenyumlah secara wajar, • Membungkuk, menundukkan
tetapi jangan tersenyum kepala.
terus-menerus. • Bertopang dagu.
• Berpakaianlah yang rapi dan • Melipat tangan di muka dada.
sopan. • Merokok atau mengulum
• Ketuk pintu sebelum permen saat wawancara kerja.
memasuki ruang • Membuka/ memulai
wawancara, kecuali kalua percakapan wawancara kerja.
ada yang menggantar. • Memotong pembicaraan saat
• Tungggu sampai anda diwawancarai.
dipersilakan duduk, atau • Melebih-lebihkan diri.
minta ijin untuk duduk. • Membual.
• Ingat nama pewawancara • Mengkritik diri sendiri.
pada saat diwawancarai. • Mengkritik atau menjelekkan
• Tunjuklah kemampuan diri atasan Anda sekarang atau
anda, namun jangan yang lama.
berlebihn. • Memberikan informasi yang
• Perhatikan dan pahami tidak relevan.
setiap pertanyaan • Memberikan kesan bahwa
pewawancara dengan baik. Anda sangat membutuhkan
• Bicaralah dengan jelas dan pekerjaan.
tegas. • Bertanya yang sekedar tanya.
• Atur nada suara dengan • Emosional atau mudah
tepat. tersinggung.
• Tunjukan minat atau • Menunjukan kesan tidak sabar.
keterkaitan dan
kesungguhan anda terhadap
perusahaan yang dilamar.
• Bersikaplah jujur dan
lamgsung.
13
Pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan dalam wawancara sangat penting
artinya bagi pewawancara terutama dalam kaitannya dengan tingkat keseriusan
Anda dalam melamar posisi pekerjaan (job position) tersebut. Kalau Anda
sudah diberi kesempatan untuk menanyakan berbagai hal yang berkaitan
dengan pekerjaan maupun perusahaan tetapi tidak Anda manfaatkan,
pewawancara dapat menilai Anda sebagai pelamar yang diragukan tingkat
keseriusannya. Oleh karena itu, janganlah Anda sia-siakan kesempatan yang
diberikan oleh pewawancara dan hindari pertanyaan-pertanyaan yang bernada
interogasi.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan atas atau materi yang sudah di jelaskan di atas dapat kita simpulkan
bahwa Surat lamaran kerja adalah surat resmi yang dibuat seorang pencari kerja untuk
dikirimkan ke instansi atau perusahaan dengan tujuan melamar pekerjaan. Biasanya
surat lamaran kerja menyertakan resume atau CV yang menjelaskan profil dan
pengalaman kerja profesional Anda.
Wawancara merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan
untuk menjaring pelamar yang ada. Jumlah pelamar juga umumnya jauh lebih banyak
daripada posisi atau lowongan yang tersedia. Oleh karena itu, dibutuhkan alat
penyaring atau seleksi yang dapat menemukan orang – orang yang cocok untuk
menepati posisi tersebut. Wawancara dan interview merupakan salah satu metode
untuk mendapatkan data tentang orang atau individu lain dengan mengadakan
hubungan secara langdung dengan informan.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
20