Anda di halaman 1dari 8

2.

1 Menulis Resume

Resume adalah suatu ringkasan yang terstruktur dan tertulis dari pendidikan, latar
belakang, serta kualifikasi seseorang tentang suatu pekerjaan (Bovee dan Thill, 2002).
Resume sering disebut daftar riwayat hidup atau curriculum (CV). Resume merupakan
bentuk promosi yang dibuat oleh pencari kerja dalam upayanya “menjual potensi diri”
pada saat memasuki dunia kerja.
Melalui resume, individu atau organisasi diharapkan mengetahui kemampuan
pencari kerja walaupun belum pernah bertemu atau saling mengenal. Resume yang baik
dan disusun dengan rapi berpeluang lebih besar untuk sampai pada tahap wawancara.

Persiapan penulisan resume

Ada tiga hal yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan resume, yaitu:

a) Pencarian informasi

Langkah pertama yang dilakukan dalam mempersiapkan resume adalah


pencarian berbagai informasi penting yang relevan dengan jenis pekerjaan yang
diinginkan. Informasi dapat diperoleh dengan melalukan analisis diri, analisis
karier, dan analisis pekerjaan.

- Analisis diri (self analysis)

Seseorang belum tentu mengenal dengan baik kemampuan, kekurangan, atau


kelebihan dirinya sendiri. Keterampilan spesifik yang dimiliki perlu disadari
karena dapat menjadi “bargaining power”. Misalnya, kemampuan berbicara
di depan umum, kemampuan berbahasa asing, kemampuan memimpin, dan
kemampuan mengoperasikan aplikasi komputer tertentu. Demikian pula
dengan kepribadian atau sifat-sifat personal yang perlu dipahami agar dapat
menilai apakah sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan pekerjaan yang
diinginkan.

- Analisis karier (career analysis)

Setelah mengetahui potensi yang dimiliki, seseorang perlu melakukan


analisis yang berkaitan dengan karier di masa yang akan datang. Pertanyaan
berikut dapat membantu dalam melakukan analisis karier: (1) kecerdasan apa
yang paling bermanfaat bagi karier yang ini ditekuni? (2) apakah prestasi
akademis menjadi syarat dalam penjenjangan karier? (3) apakah pengalaman
kerja menjadi syarat dalam penjenjangan karier? (4) apakah ada imbalan
selain dalam bentuk uang, misalkan non material? (5) bagaimana persaingan
karier dalam bidang yang diinginkan?

- Analisis pekerjaan (job analysis)


Setiap orang harus memiliki wawasan atau gambaran mengenai pekerjaan-
pekerjaan di berbagai bidang. Setiap jenis pekerjaan memiliki aktivitas dan
lingkungan yang berbeda. Misalnya, aktivitas dan lingkungan pekerjaan
sekretaris tentu berbeda dengan dosen, dokter, akuntan dan lain-lain.
Pengetahuan mengenai gambaran pekerjaan dan lingkungan kerja dapat
membantu seseorang untuk lebih siap menghadapi pekerjaan.

b) Perencanaan resume

Dalam perencanaan resume, perlu dipastikan terlebih dahulu posisi atau


pekerjaan yang diminati atau yang akan menjadi tujuan karier. Setelah itu, perlu
diperhatikan syarat-syarat pekerjaan, karakteristik pribadi yang diperlukan, dan
data-data lain yang dapat ditambahkan dalam resume. Perlu juga
dipertimbangkan untuk melampirkan rekomendasi atau referensi dari pihak lain
tentang kemampuan, pengalaman atau prestasi yang pernah diraih.

c) Pembuatan resume

Secara umum, resume mencakup informasi pribadi (misalnya nama, tempat dan
tanggal lahir, alamat) tujuan kerja, kualifikasi pribadi, dan referensi. Resume
diorganisasikan sedemikian rupa agar mencolok dan menarik perhatian pemberi
kerja. Resume dapat dibuat dalam satu halaman, tetapi untuk melamar posisi
yang lebih tinggi, resume biasanya lebih panjang.

Pengorganisasian Resume

Berdasarkan cara pengorganisasiannya, resume dibedakan menjadi tiga bentuk,


yaitu resume kronologis, resume fungsional dan resume kombinasi.

a) Resume Kronologis

Resume kronologis merupakan jenis resume yang paling tradisional dan disukai
oleh pemberi kerja. Bagian pengalaman kerja biasanya mendominasi resume dan
ditempatkan di bagian paling mencolok, misalnya di bawah nama, tempat dan
tanggal lahir, alamat dan tujuan. Pengalaman kerja dan sejarah pendidikan
diurutkan mulai dari posisi paling akhir sampai paling awal. Tiga kunci
keunggulan resume kronologis adalah (1) pemberi kerja sudah terbiasa dengan
bentuk itu dan mudah menemukan unsur yang dicari, (2) menonjolkan
pertumbuhan dan kemajuan karier, dan (3) menonjolkan kontinuitas dan
stabilitas dalam bekerja.

Pendekatan ini sangat cocok bila sejarah pekerjaan pelamar cukup kuat dan
pekerjaan ini yang akan dilamar sesuai dengan jalur karier yang dimiliki.

b) Resume Fungsional

Resume ini memfokuskan perhatian pada kompetensi individual, yaitu seputar


keterampilan dan keberhasilan. Pengalaman akademis ditempatkan di bagian
yang kurang penting. Keunggulan pendekatan ini adalah (1) pembaca langsung
mengetahui kontribusi yang bisa diberikan pelamar. (2) pelamar menekankan
pengalaman kerja lebih awal, dan (3) kurang menekankan kemajuan karier atau
masa menganggur yang lama. Pendekatan ini sering digunakan oleh pelamar
yang baru lulus dan menguraikan terlebih dahulu keterampilan yang relevan.
Gaya tersebut seringkali dicurigai oleh pemberi kerja sebagai cara untuk
menyembunyikan sesuatu.

c) Resume Kombinasi

Resume kombinasi memasukkan sifat-sifat terbaik dari format kronologis dan


fungsional. Format tersebut menekankan pada keterampilan dan keberhasilan
pelamar di samping juga memasukkan pengalaman kerja yang selengkapnya.
Cara itu tidak lazim dipergunakan karena memiliki dua kelamahan utama, yaitu
(1) resume menjadi lebih panjang dan (2) adanya kemungkinan terjadinya
pengulangan akibat dicantumkannya daftar keterampilan dan keberhasilan dalam
bagian fungsional dan dalam uraian pekerjaan kronologis.

Menulis resume yang sempurna

Resume yang sempurna adalah resume yang mampu menanggapi kebutuhan dan
pilihan pembaca serta menghindari beberapa kesalahan umum. Kesalahan umum yang
sering dikeluhkan oleh petugas rekrutmen ketika membaca resume adalah sebagai
berikut (Bovee dan Thill, 2002:660):

- Terlalu panjang

Resume tidak ringkas, relevan dan langsung ke sasaran.

- Terlalu pendek atau hanya garis besar


Resume tidak memberikan informasi yang cukup untuk mengevaluasi pelamar
secara memadai.

- Sulit dibaca

Kurang spasi, indentasi, ukuran huruf terlalu kecil, dan penggunaan huruf tebal
menyebabkan resume sulit dibaca.

- Terlalu banyak kata

Uraian menggunakan banyak kata yang sebenarnya dapat dinyatakan secara


sederhana dan ringkas.

- Terlalu rapi

Resume kelihatan seperti tidak ditulis oleh pelamar sehingga menimbulkan


pertanyaan apakah kualifikasinya juga dilebih-lebihkan.

- Seperti amatir

Pelamar tampak hanya memahami dunia bisnis atau industri tertentu secara
dangkal yang terungkap dari pernyataan yang keliru atau terasa canggung.

2.3 Latihan Menyusun Resume

Menurut Bovee dan Thill (2002:645), resume yang baik setidaknya memenuhi
empat hal yaitu:

- Kerapian (neatness)

Resume dibuat di atas kertas bersih dan berkualitas baik, tidak ada coretan-
coretan, dan bentuk huruf yang dipilih juga baik.

- Kesederhanaan (simplicity)

Bahasa yang digunakan hendaknya sederhana, jelas, dan ringkas. Format dibuat
sedemikian rupa agar enak dibaca.

- Keakuratan (accuracy)

Informasi yang disajikan haruslah akurat dan dapat dibuktikan kebenarannya.

- Kejujuran (honesty)

Informasi yang disajikan tidak mengada-ada. Misalnya, kejujuran


mencantumkan umur, status perkawinan, dan pendidikan.
Dalam waktu kurang dari satu menit untuk menciptakan kesan yang baik, resume
perlu terlihat tajam dan membangkitkan minat perekrut pada beberapa baris pertama.
Perekrut lazimnya menggunakan 45 detik pertama untuk setiap resume sebelum
melemparnya ke tumpukan “mungkin” atau “ditolak”. Kebanyakan perekrut membaca
resume dengan cepat dan bukan membacanya dari atas sampai bawah.

Desain yang baik merupakan keharusan, dan untuk mencapainya tidak sulit. Desain
yang baik menampilkan kesederhanaan, aturan, banyak ruang kosong, dan jenis huruf
yang langsung seperti Time New Roman atau Arial. Buatlah subjudul anda mudah dicari
dan dibaca, menempatkannya di atas setiap bagian atau di marjin kiri. Gunakan daftar
untuk merinci kualifikasi anda yang terpenting, dan tinggalkan banyak spasi kosong,
meskipun untuk itu anda terpaksa menggunakan dua halaman. Warna sama sekali tidak
penting, tetapi jika anda menambahkan warna, buatlah halus dan anggun, seperti garis
mendatar tipis di bawah nama dan alamat.

Untuk contoh penyusunan resume, dapat menggunakan tiga pengorganisasian yaitu


resume kronologis, fungsional dan kombinasi:

Resume Kronologis

Cara penulisan resume ini yakni bagian pengalaman kerja biasanya mendominasi
dan ditempatkan dibagian paling mencolok, misalnya di bawah nama, tempat dan
tanggal lahir, alamat dan tujuan. Pengalaman kerja dan sejarah pendidikan diurutkan
mulai dari posisi akhir sampai paling awal.

Sebaiknya penulisan resume ini memperhatikan empat hal yang disebutkan oleh
Bovee dan Thill yaitu: kerapian, kesederhanaan, keakuratan dan kejujuran.
Contoh Resume Kronologis

Gambar 1. Resume Kronologis


Resume Fungsional

Resume ini memfokuskan perhatian pada kompetensi individual, yaitu seputar


keterampilan dan keberhasilan. Pengalaman akademis ditempatkan di bagian yang
kurang penting.

Contoh Resume Fungsional

Gambar 2. Resume Fungsional

Resume Kombinasi

Yaitu resume dengan format yang menekankan pada keterampilan dan keberhasilan
pelamar di samping juga memasukkan pengalaman kerja yang selengkapnya.
Contoh Resume Kombinasi

Gambar 3. Resume Kombinasi

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Penerbit: Andi

Bovee dan Thill. Komunikasi Bisnis. Edisi 6, buku 2. Penerbit: Indeks (Bahasa Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai