Team e-psikologi
1.
Materi
Riwayat pendidikan dan pekerjaan/karir dengan penekanan pada
keahlian, ketrampilan dan pengalaman yang dimiliki.
Riwayat pendidikan, pekerjaan, penghargaan/prestasi/gelar, yang
pernah diperoleh seseorang, keanggotaan organisasi, hasil karya dan
faktor-faktor lain yang dianggap berguna oleh seseorang selama
hidupnya.
2.
Penggunaan
Untuk melamar pekerjaan dengan posisi atau jabatan yang menuntut
pengalaman dan ketrampilan yang tinggi.
3.
Format
Ditulis secara kronologis atau pun fungsional, atau bisa juga
kombinasi keduanya
Pada umumnya ditulis secara kronologis: pertama masuk sekolah sampai
tingkatan terakhir, atau pertama kali bekerja sampai pekerjaan
terakhir.
4.
Kedalaman Informasi
Ruang lingkup Informasi yang disajikan terbatas tetapi sangat rinci
dan mendalam
Ruang lingkup Informasi yang disajikan banyak tetapi tidak secara
rinci dan mendalam
5.
Informasi Pribadi
Sangat jarang diikutsertakan, kecuali memang relevan dengan
pekerjaan yang dilamar
Memuat hal-hal pribadi seperti hobby, musik yang disukai, status
perkawinan, kebangsaan, tinggi & berat badan, dll.
6.
Panjang
1 – 2 Halaman
3 – 4 halaman
Meski keduanya memiliki perbedaan, namun dalam praktek seringkali
perusahaan tidak dapat membedakan mana yang mereka butuhkan, apakah
Resume atau CV. Oleh karena itu, pelamar haruslah jeli dalam melihat
persoalan tersebut sebab bagaimanapun juga pada akhirnya pelamarlah
yang harus menyesuaikan diri dengan perusahaan, bukan sebaliknya.
Manfaat
Beberapa Saran
Nama jabatan & Uraian Jabatan: Tulis nama jabatan anda dan lengkapi
dengan penjelasan tentang aktivitas-aktivitas harian Anda. Usahakan
untuk menuliskan aktivitas-aktivitas yang dapat diukur. Ingat: Anda
harus dapat memberitahu pembaca tentang apa persisnya pekerjaan yang
telah anda lakukan
Tanda baca, ejaan, dan tata bahasa. Tidaklah dibenarkan jika dalam
resume terjadi kesalahan-kesalahan menyangkut tanda baca, ejaan
maupun tata bahasa. Jika anda menulis resume dalam bahasa Inggris,
cobalah minta untuk direview oleh teman/kerabat yang menguasai bahasa
tersebut, jika memang anda belum yakin.
2) Menunjukkan Kualifikasi
3) Perhatian Khusus
Riwayat Gaji (Gaji yang pernah diterima dan yang diharapkan). Dalam
hal pencantuman jumlah gaji yang diterima dan yang diharapkan,
pelamar harus sangat berhati-hati dalam memutuskan perlu tidaknya
mencantumkan hal tersebut dalam resume. Untuk itu pelamar dituntut
kejeliannya dalam melihat iklan lowongan kerja atau informasi tentang
lowongan kerja tersebut. Pada lowongan kerja yang sudah mencantumkan
dengan jelas berapa gaji yang akan diterima pertahun atau per bulan,
sebaiknya pelamar tidak perlu membuat riwayat gaji dalam resume yang
dibuatnya. Hal itu tentu saja akan sangat berbeda jika di dalam iklan
memang mengharuskan pelamar untuk mencantumkan riwayat gaji dan
besarnya gaji yang diharapkan.
Para pembaca yang budiman, apapun pilihan karir anda pastikan untuk
membuat resume atau pun CV secara maksimal. Bila memang anda merasa
belum yakin dengan apa yang telah anda buat selama ini, cobalah buat
sekali lagi dan bila perlu minta orang lain untuk menilai Resume atau
CV anda tersebut. Selamat Mencoba, semoga anda cepat memperoleh
pekerjaan yang diinginkan.(jp)
Bagaimana Menulis Surat Lamaran Kerja?
Oleh Johanes Papu
Team e-psikologi
Banyak pelamar berharap tidak perlu menulis surat lamaran kerja untuk
melengkapi resume atau CV, karena menurut mereka menyusun resume saja
sudah menghabiskan banyak waktu dan usaha selain itu resume
seringkali dianggap sudah memberikan semua informasi yang dibutuhkan
oleh perusahaan. Namun demikian surat lamaran ternyata berperan
penting dalam mengarahkan pembaca (petugas rekrutmen & seleksi) untuk
membaca resume pelamar, jika difokuskan pada bagaimana dan mengapa
kemampuan khusus, pengalaman, prestasi, dan kepribadian pelamar akan
menguntungkan bagi perusahaan yang dituju.
Pada dasarnya, ada dua jenis surat lamaran. Yang pertama digunakan
untuk menanggapi suatu iklan lowongan, umumnya disebut surat
pengantar standard. Jenis ini lebih mudah untuk ditulis karena
beberapa kriteria dari suatu jabatan sudah diketahui melalui iklan,
sehingga membantu pelamar mengetahui apa yang dibutuhkan pembaca.
Jenis surat lamaran ini dapat juga digunakan jika seseorang
mereferensikan atau merekomendasikan Anda ke sebuah perusahaan.
Jenis yang kedua adalah surat lamaran yang digunakan jika pelamar
mengincar perusahaan tertentu yang disukai namun tidak ada posisi
lowong yang dipublikasikan. Walaupun beberapa perusahaan mungkin
jengkel dengan surat lamaran yang tidak diminta ini, namun tidak
jarang perusahaan (baca: HRD) akan memperhitungkan surat lamaran yang
dibuat oleh para pelamar yang benar-benar memenuhi syarat. Meskipun
pelamar mungkin tidak segera dihubungi, namun jika sewaktu-waktu
perusahaan membutuhkan tenaga baru maka tidak jarang para pelamar
yang qualified akan dipanggil. Kebutuhan perusahaan bisa saja muncul
karena beberapa alasan seperti ada pegawai yang baru saja
mengundurkan diri, suatu posisi/jabatan baru diadakan untuk keperluan
mendadak, ada yang akan pensiun, atau baru saja ada PHK. Inilah yang
seringkali disebut "bursa kerja tersembunyi".
Demi menjaga agar surat lamaran anda (terutama jenis lamaran kedua)
tidak "dibuang" oleh pembaca, maka amatlah penting bagi penulis
(anda) untuk mengetahui karakter pembaca, seluk-beluk posisi/jabatan
yang Anda incar, dan keadaan perusahaan tujuan Anda. Jika pada surat
lamaran standard ketika melamar suatu posisi yang telah diiklankan,
Anda sudah dapat memperkirakan apa yang pembaca inginkan dan apakah
mereka berkenan menerima surat lamaran Anda, maka pada lamaran yang
tidak diminta, sangat penting membuat pembaca Anda merasa bahwa apa
yang Anda katakan dan tawarkan itu berharga untuk waktu dan perhatian
yang mereka berikan.
1.
Penampilan Fisik
2.
Isi
a.
Kepala Surat
Nama yang dituju dan jabatannya: sedapat mungkin dapatkan nama orang
yang dituju (khususnya untuk surat lamaran jenis kedua), diikuti
dengan nama jabatan, nama perusahaan, alamat, kota, dan kode pos.
Kode jabatan atau nomor referensi untuk posisi yang telah diiklankan.
Dan untuk yang tidak diiklankan cukup tuliskan nama jabatan. Tuliskan
pada bagian perihal.
b.
Alenia Pembuka
Pada kalimat kedua surat lamaran kerja Anda harus dapat menarik
perhatian si pembaca, tetapi hindari tipu muslihat. Walaupun Anda
mencoba menjual kualifikasi Anda demi jabatan yang Anda lamar,
jagalah supaya tulisan Anda tersebut tidak menjadi seperti iklan.
Sebaiknya pada bagian ini berisi ringkasan dari tujuan surat,
tuliskan: "Latar belakang saya adalah dalam bidang………..………
kelihatannya sangat cocok dengan posisi ……......."
c.
Alenia Kedua
Pada Alenia kedua tonjolkan bukan hanya kualifikasi yang tertulis
dalam resume, tetapi juga ketrampilan dan karakteristik lainnya yang
Anda miliki yang akan memberi nilai tambah bagi pembaca dan
perusahaan. Pada bagian ini Anda harus berusaha mengarahkan surat
pada kebutuhan, kepedulian, misi, dan tujuan yang ingin dicapai
perusahaan (sejauh yang Anda tahu), dan bagaimana kontribusi Anda
kelak akan menguntungkan dan meningkatkan pencapaian tujuan-tujuan
perusahaan tersebut. Dengan demikian Anda memberikan sesuatu yang
membedakan Anda dari kandidat lainnya yang memiliki ketrampilan yang
sama.
d.
Alenia Penutup
Pada akhir surat jangan lupa untuk membubuhkan tanda tangan dan
menuliskan nama lengkap anda.
Catatan:
Pusatkan setiap upaya Anda pada kebutuhan pembaca, jabatan yang Anda
lamar, dan perusahaan bersangkutan
Team e-psikologi
Demi menjaga agar jangan sampai sang pelamar menjadi frustrasi maka
ada beberapa hal yang harus dipahami dan dipelajari secara seksama
oleh para pencari kerja. Sama halnya dengan melakukan kegiatan-
kegiatan lain dalam hidup ini, maka mencari pekerjaan pun memerlukan
suatu pemahaman, ketrampilan dan keahlian tersendiri. Hanya orang-
orang yang menyadari hal inilah yang akan mampu memenangkan kompetisi
(di Indonesia bisa disebut Hyper-kompetisi) dalam mendapatkan
pekerjaan. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian para pencari
kerja, seperti dikutip dari monster.com diantaranya adalah sebagai
berikut:
1.
Pemahaman terhadap Proses Pencarian Pekerja
2.
Kenali Diri Anda Sendiri
3.
Tentukan Tujuan Karir Anda
Putuskan jenis karir yang menjadi tujuan anda, perusahaan apa yang
cocok bagi anda, dan bila perlu tentukan juga lokasi atau area dimana
anda akan bekerja.
4.
Buatlah Career Portfolio
5.
Perluas Jaringan
Kenyataan pahit yang harus dialami oleh pekerja karena di PHK atau
para pencari kerja yang "ditipu" oleh si pemberi pekerjaan, hendaknya
menjadi pelajaran bagi anda sebelum mengirimkan surat lamaran
pekerjaan. Artinya jangan sampai anda melamar di perusahaan yang
kurang terjamin masa depannya. Salah satu cara yang paling mudah
dilakukan untuk mengenali perusahaan / pemberi pekerjaan adalah
dengan mencari informasi secara rinci tentang perusahaan yang
menyediakan lowongan pekerjaan tersebut, mencakup kemampuan
finansial, jenis usaha, jenis pekerjaan yang ditawarkan (pegawai
tetap atau kontrak), siapa pemiliknya, dll. Jika akhirnya anda
menemukan kecocokan dengan tujuan karir anda maka barulah anda boleh
mengirimkan surat lamaran. Dalam hal bahwa anda melamar melalui iklan
lowongan kerja yang ada di media massa maka pilihlah iklan lowongan
kerja yang diterbitkan di media massa yang sudah terpercaya. Dan
untuk ini pun anda tetap harus mengecek lagi profile perusahaan
pemberi pekerjaan.
7.
Melamar
8.
Wawancara Kerja
9.
Menerima atau Menolak Tawaran Pekerjaan
10.
Evaluasi Proses
Apakah saya sudah melakukan semua hal yang wajib dan perlu
dilakukan?
Hal-hal apa saja yang perlu saya perbaiki dan apakah ada hal lain
yang kurang?
_____________________________
Lihat Komentar