DOSEN PENGAMPU
FAJAR ARIBOWO, SE., M.M., AK
DISUSUN OLEH :
DWI MASNIJAR ( 201211010 )
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Persediaan merupakan bagian dari aset perusahaan yang ada pada umumnya
nilai nya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun
penyalahgunaan. Oleh karena itu, biasanya akun persediaan menjadi salah satu
perhatian utama auditor dalam pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan.
Menurut standar akuntansi keuangan ( PSAK : No, 14, hal 14.2 s/d 14.2 – IAI,
2015 ), persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha
biasa dalam proses produksi dalam penjualan tersebut dalam bentuk bahan atau
perlengkapan untuk digunakan dalam proses atau pemberian jasa. ( Agoes,
Auditing petunjuk praktis pemeriksaan akuntan oleh akuntan publik, 2017 )
Menurut standar akuntansi keuangan ( PSAK No, 14, hal 14.1 s/d 14.9 – IAI,
2002 ), persediaan adalah aktiva dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan
untuk digunakan dalam proses atau pemberian jasa, dalam proses produksi dan
atau dalam perjalanan yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.
( Agoes, auditing petunjuk praktis pemeriksaan akuntan oleh akuntan publik,
2011 ).
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali,
misalnya barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau
pengadaan tanah dan property lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga
mencakup barang jadi yang telah di produksi, atau barang dalam penyelesaian
yang sedang diproduksi perusahaan dan termasuk bahan serta perlengkapan
yang akan digunakan dalam proses produksi ( Agoes, sukrisno, 2008:205 )
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Menurut standar akuntansi keuangan ( PSAK : No, 14 hal 14.2 s/d 14.2 – IAI,
2015 )
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa
dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan
untuk membuat penjualan.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu asset atau
harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Persediaan diukur yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
neto. Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya perolehan, biaya konversi dan
biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat
ini.
Barang konsinyasi:
Consignment out ( barang yang dititip jual pada perusahaan lain )
Consignment in ( barang perusahaan lain yang dititip jual
diperusahaan )
Tidak boleh dilaporkan/dicatat sebagai persediaan perusahaan.
Entitas harus mengukur biaya persediaan untuk jenis yang normalnya tidak
dapat dipertukarkan, dan barang atau jasa yang dihasilkan dan dipisahkan
untuk proyek tertentu dengan menggunakan identifikasi khusus atas
biayanya secara individual. ( agoes, auditing petunjuk praktis pemeriksaan
akuntan oleh akuntan punlik, 2011)
Entitas harus menguji pada setiap tanggal pelaporan apakah persediaan
menurun nilainya yaitu nilai tercatatnya tidak dapat dipulihkan secara penuh
( misalnya karena kerusakan, keusangan, atau penurunan harga jual ). Jika
suatu jenis ( atau kelompok jenis ) dari persediaan menurun nilainya, maka
persediaan harus diukur pada harga jual dikurangi biaya untuk
menyelesaikan dan menjual, serta mengakui kerugian penurunan nilai.
Paragraph tersebut juga mengatur pemulihan penurunan nilai sebelumnya
dalam berbagai kondisi.
2.2 Tujuan pemeriksaan persediaan
Memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas persediaan. Jika
akuntan publik dapat meyakinkan dirinya bahwa internal control atas perolehan,
pemyimpanan dan pengeluaran persediaan berjalan efektif, maka luasmua
pemeriksaan dalam melakukan substantive test atas persediaam dapat dipersempit.
Beberapa ciri internal control yang baik atas persediaan adalah :
Adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab antara bagian pembelian, penerimaan
barang, gudang, akuntansi dan keuangan.
Digunakannya formulir – formulir yang prenumbered ( bernomor urut tercetak ),
seperti : purchase requisition ( permintaan pembelian ), delivery order ( surat
jalan ), receiving report ( laporan penerimaan barang ), sales order ( order
penjualan ), sates invoice ( faktur penjualan ).
Adanya sistem otorisasi, baik untuk pembelian, penjualan, penerimaan kas/bank,
maupun pengeluaran kas.
Digunakannya anggaran ( budget ) untuk pembelian, produksi, penjualan, dan
penerimaan serta pengeluaran kas.
Pemesanan barang dilakukan dengan memperhitungkan economic order
quantitydan iron stock. digunakannya perpetual inventory system dan stock card,
terutama diperusahaan yang nilai persediaan per jenisnya cukup material.
Memeriksa persediaan yang terccantum dilaporan posisi keuangan ( neraca ) betul-
betul ada dan dimiliki oleh perusahaan pada tanggal neraca ( exixtence dam
ownership ).
Di amerika pernah terjadi “ robinson case “, yaitu terdapat perusahaan yang
melaporkan saldo persediaannya sangat besar, yang sebenarnya jumlah tersebut
banyak yang fiktif. Sejak kasus itu akuntan publik diharuskan untuk melakukan
pengamatan terhadap persediaan perusahaan pertanggal neraca, untuk meyakinkan
keberadaan persediaan tersebut. Dalam hal ini saldo persediaan termasuk barang
dalam perjalanan dan barang konsinyasi ( hanya concignment out ). Memeriksa
metode penelitian persediaan ( valuation ) sesuai dengan standar akuntansi
keuangan diindonesia ( SAK/ETAP/IFRS ).
Pada umumnya persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan ( acquisition cost ),
dalam hal ini bisa dipilih metode FIFO ( First in first out ), LIFO ( last in first out ),
atau AVARAGE COST ( moving average atau weighted average ).
Memeriksa sistem pencatatan persediaan sesuai dengan standar akuntansi
keuangan di Indonesia ( SAK/ETAP/IFRS ). Ada dua sistem pencatatan persediaan
yang biasa digunakan, yaitu perpetual system dan physical ( periodical ) system.
Dalam perpetual system, setiap ada pembelian, perkiraan persediaan akan didebit,
setiap ada penjualan, perkiraan persediaan akan dikredit.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://aeries2021sarjana.blogspot.com/2019/10/makalah-pemeriksaan-
persediaan.html?=1