Anda di halaman 1dari 9

AKAD SALAM

NAMA KELOMPOK:

MUHAMMAD RANDA WULA


RAHMAT ALFRIANTO
DESTRIANA SYAHFITRI
DWINDA PUJIARTI
PENGERTIAN AKAD SALAM
Salam berasal dari kata As salaf yang artinya pendahuluan karena pemesan barang menyerahkan
uangnya di muka. Para ahli fikih menamainya al mahawi’ij (barang-barang mendesak) karena ia sejenis
jual beli yang dilakukan mendesak walaupun barang yang diperjual belikan tidak ada di tempat.
‘’Mendesak’’, dilihat dari sisi pembeli karena ia sangat membutuhkan barang tersebut di kemudian hari,
sementara dari sisi penjual, ia sangat membutuhkan uang tersebut. Salam dapat didefinisikan sebagai
transaksi atau akad jual beli di mana barang yang diperjual belikan belum ada ketika transaksi
dilakukan, dan pembeli melakukan pembayaran di muka sedangkan penyerahan barang baru dilakukan
dikemudian hari.
JENIS AKAD SALAM
01 02
Salam adalah transaksi jual beli di mana barang Salam paralel, artinya melaksanakan 2 transaksi
yang diperjual belikan belum ada ketika salam yaitu antara pemesan/pembeli dan penjual
transaksi dilakukan, pembeli melakukan serta antara penjual dengan pemasok (supplier)
pembayaran dimuka sedangkan penyerahan atau pihak ketiga lainnya. Hal ini terjadi ketika
barang baru dilakukan di kemudian hari. penjual tidak memiliki barang pesanan dan
memesan kepada pihak lain untuk menyediakan
barang pesanan tersebut.
DASAR SYARIAH
SUMBER HUKUM AKAD SALAM

a. Al-Qur’an
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu
yang ditentukan, hendaknya kamu menuliskannya dengan benar...” (QS 2;282)
“Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad itu...” (QS 5;1).

b. Al Hadits
“Barang siapa melakukan salam, hendaknya ia melakukannya dengan takaran yang jelas dan
timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang diketahui.” (HR.Bukhari Muslim)
“tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secaratangguh muqaradhah
(mudharabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah,bukan untuk
dijual.” (HR.Ibnu Majah).
RUKUN DAN KETENTUAN AKAD SALAM
RUKUN KETENTUAN SYARIAH AKAD
a.
SALAM
Pelaku,terdiri atas penjual (muslam
SALAM
a. Pelaku mengerti hukum dan baligh.
illaihi) dan pembeli (al muslam). b.Objek akad.
1) Ketentuan syariah yang terkait dengan modal salam, yaitu:
a)Modal salam harus diketahui jenis dan jumlahnya.
b. Objek akad berupa barang yang akan b)Modal salam berbentuk uang tunai.
diserahkan (muslam fiih) dan modal
salam (ra’su maalis salam) 2) Ketentuan syariah barang salam, yaitu:
a)Barang tersebut harus dapat dibedakan/diidentifikasi mempunyai spesifikasi
c. Ijab kabul/serah terima. dan karakteristik yang jelas seperti kualitas, jenis, ukuran sehingga tidak ada
gharar.
b)Barang tersebut harus dapat dikualifikasi/ditakar/ditimbang.

c. Ijab kabul
Ijab kabul Adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara pihak-pihak
pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis melalui korespondensi atau
menggunakan cara-cara komunikasi modern.
BERAKHIRNYA AKAD SALAM
3
Barang yang dikirim kualitasnya tidak
1 sesuai akad tetapi pembeli menerimanya
Barang yang dipesan tidak ada pada
waktu yang ditentukan.

2 4
Barang yang dikirim kualitasnya lebih Barang diterima.
rendah, dan pembeli memilih untuk
menolak atau membatalkan akad.
PERLAKUAN AKUNTANSI(PSAK 103 REVISI
A. AKUNTANSI UNTUK PEMBELI 2016)
1) Pengakuan piutang salam
2) Pengukuran modal salam
3) Penerimaan barang pesanan
4) Denda yang diterima dan diberlakukan oleh pembeli diakui sebagai bagian dana kebajikan.
5) Penyajian
6) Pengungkapan

B. AKUNTANSI UNTUK PENJUAL


7) Pengakuan kewajiban salam
8) Pengukuran kewajiban salam.
9) Kewajiban salam dihentikan pengakuannya (derecognation) pada saat penyerahan barang kepada pembeli.
10) Jika Penjual melakukan transaksi salam paralel, selisih antara jumlah yang dibayar oleh pembeli akhir dan biaya perolehan
barang pesanan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penyerahan barang pesanan oleh penjual ke
pembeli akhir
11) Pada akhir periode pelaporan keuangan,persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai terendah
biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi
12) Penyajian
13) Pengungkapan
KESIMPULAN

Akad salam merupakan akad jual beli dengan uang muka dan pengiriman di belakang. Walaupun
barang baru diserahkan dikemudian hari namunharga, spesifikasi, karakteristik, kualitas, kuantitas dan
waktu penyerahannya sudah ditentukan ketika akad terjadi, sehingga tidak ada gharar .Hal inilah yang
membedakan salam dengan transaksi ijon.

Salam merupakan transaksi yang diizinkan oleh syariah Islam sesuai dengan tuntunan Al Qur’an
dan As Sunnah serta harus mengikuti rukun dan ketentuan yang digariskan.

Selain akad salam yang biasa,juga dikenal salam paralel. Salam parallel merupakan akad salam di
mana barang tidak dimiliki oleh penjual dan penjual memesannya kepada pemasok lainnya. Akad ini juga
diizinkan syariah asalkan antara ke dua akad tersebut tidak saling tergantung atau menjadi syarat,selain itu
akad antara penjual dan pemasok terpisah dari akad antara pembeli dan penjual
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai