AKUNTANSI SALAM
1. Latar Belakang
Salam merupakan salah satu jenis akad jual beli, dimana pembeli
membayar terlebih dahulu atas suatu barang yang spesifikasi dan kuantitasnya
jelas sedangkan barangnya baru akan diserahkan pada saat tertentu di kemudian
hari. Dengan demikian, akad salam dapat membantu produsen dalam penyediaan
modal sehingga ia dapat menyerahkan produk sesuai dengan yang telah dipesan
sebelumnya. Sebaliknya, pembeli dapat jaminan memperoleh barang tertentu,
pada saat ia membutuhkan dengan harga yang disepakatinya diawal.
Salam berasal dari kata “As salaf” yang artinya pendahuluan karena
pemesan barang menyerahkan uangnya di muka. Al-Salam atau salaf adalah jual
beli barang secara tangguh dengan harga yang dibayarkan di muka, atau dengan
bahasa lain jual beli dimana harga dibayarkan di muka sedangkan barang dengan
kriteria tertentu akan diserahkan pada waktu tertentu.
Definisi (PSAK) : akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan
pengiriman di kemudian hari oleh penjual (muslam ilaihi) dan pelunasannya
dilakukan oleh pembeli (al muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan
syarat tertentu.
2. Landasan Syari’ah
a. Al-Qur’an
Terjemahannya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang di tentukan, hendaklah
kamu menuliskannya…” (QS.Al-Baqarah : 282)
b. Al-Hadis
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasullullah SAW. Datang ke Madinah
di mana penduduknya melakukan salaf (salam) dalam buah-buahan untuk jangka
waktu satu, dua, dan tiga tahun. Beliau berkata:
”Barangsiapa yang melakukan salaf (salam), hendaknya ia melakukan
dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka
waktu yang diketahui.”
Dari Shuhaib r.a. bahwa Rasullulah saw, bersabda,:
“Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara
tangguh, muqaradhah (mudharabah),dan mencampur gandum dengan
tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk djual.”(HR.Ibnu Majah).
(Muhammad Syafi’I Antonio, 2001:108)
Syarat Salam
Syarat Aqidain : Muslam (pembeli atau pemesan) dan syarat Muslam Ilaih
( penjual atau penerima pesanan).
Syarat Ra’s al mal (dana yang dibayarkan atau modal)
Syarat Muslam fih (barang yang dipesan)
Syarat Ijab Qabul
Jenis salam
a. Salam
Salam merupakan transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan
belum ada ketika transaksi dilakukan, pembeli melakukan pembaaran
dimuka sedangkan penyerahan barang dilakukan di kemudian hari.
b. Salam parallel
Lembaga keuangan syariah dapat bertindak sebagai pembeli dan atau
penjual dalam suatu transaksi salam. Jika lembaga keuangan syariah
bertindak penjual kemudian membeli dari pihak lain, hal ini di sebut salam
parallel. Jadi salam parallel artinya melaksanakan dua transaksi bai’ salam
yaitu pemesan dan penjual dan antara penjual dan pemasok (supplier) atau
pihak ketiga.
a. Piutang salam diakui pada saat modal salam dibayarkan atau dialihkan
kepada penjual.
b. Transaksi salam paralel diakui sebagai kewajiban pada saat bank
menerima modal salam berupa kas atau aktiva non-kas.
c. Modal salam
d. Pengakuan dan pengukuran penerimaan barang pesanan