Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Dwi Handayani

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 045040988

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4312/Ekonomi Manajerial

Kode/Nama UPBJJ : 21/Jakarta

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA

1. Kendala yang terjadi dalam menerapkan konsep ekonomi manajerial dalam teori Perusahaan !
Keputusan-keputusan manajerial sangat jarang dibuat secara isola f. Jika se ap keputusan perusahaan akan
memaksimumkan nilai perusahaan maka para manajernya harus memperha kan implikasi jangka pendek
dan jangka panjang dari keputusan tersebut. Misalnya bagaimana kendala-kendala eksternal memengaruhi
kemampuan mereka untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaannya. Umumnya, proses pembuatan
keputusan manajerial mencakup proses op misasi nilai dari beberapa fungsi tujuan dengan tunduk kepada
satu kendala atau lebih. Walaupun berbagai macam kendala sering muncul dalam proses pengambilan
keputusan manajerial, namun pada umumnya, kendala-kendala tersebut bisa dikategorikan ke dalam 3
kategori besar, yaitu kendala sumber daya, kendala kuan tas atau kualitas output, dan kendala
hukum/peraturan (undang-undang). Berikut ini akan dibahas beberapa contoh masalah pengambilan
keputusan terkendala. Perusahaan-perusahaan dan organisasi-organisasi lainnya, seper rumah sakit,
sekolah, lembaga pemerintah, seringkali dihadapkan dengan terbatasnya ketersediaan bahan baku pokok.
Sebagai contoh dari kendala sumber daya adalah terbatasnya ketersediaan tenaga kerja terampil,
bahanbahan baku pokok, energi, mesin-mesin, gudang penyimpanan, dan lain-lain. Selain itu, sering pula
para manajer menghadapi kendala modal karena keterbatasan jumlah sumber daya modal yang tersedia bagi
suatu proyek atau kegiatan tertentu yang akan dilaksanakan. Pengambilan keputusan manajerial bisa juga
dikenai kendala perjanjian kontrak. Sebagai contoh, seringkali ngkat output minimum yang harus diproduksi
suatu perusahaan hanya untuk memenuhi pesanan yang telah disepaka bersama. Sementara itu pada sisi
lain, output harus memenuhi persyaratan kualitas minimum. Beberapa contoh lain dari kendala kualitas
output adalah prasyarat nutrisi untuk manusia, prasyarat reliabilitas untuk alat-alat listrik, dan prasyarat
jumlah minimum pelanggan yang bisa diberikan pelayanan khusus. Batasan-batasan hukum yang
memengaruhi baik kegiatan produksi maupun pemasaran bisa juga berperan pen ng dalam pembuatan
keputusan manajerial. Kebijakan pemerintah yang menetapkan ngkat upah minimum, standar kesehatan
dan keselamatan kerja, batas toleransi ngkat polusi, persyaratan efisiensi bahan bakar, dan penetapan harga,
kesemuanya membatasi fleksibilitas manajerial. Besarnya pengaruh dari kendala-kendala tersebut di dalam
proses pembuatan keputusan manajerial membuat topik op misasi terkendala (constrained op miza on)
menjadi sangat pen ng dalam ekonomi manajerial.

2. analisis ngkat pengaruh faktor penentu permintaan pasar/produk dalam merencanakan kebijakan harga,
pemasaran dan operasional lainnya!
Teori Permintaan adalah teori ekonomi yang menyatakan bahwa harga dipengaruhi oleh permintaan. Oleh
karena itu, teori tersebut berasumsi bahwa ke ka permintaan di pasar naik, maka harga barang pun akan ikut
naik. Tetapi, jika permintaan turun, maka harga pun akan ikut turun. Turunnya permintaan sendiri awalnya
disebabkan oleh naiknya, atau terlalu ngginya harga di pasar, sehingga masyarakat berfikir ulang untuk
spending money. Maka, ke ka masyarakat dak berminat untuk membeli barang mereka (produsen), maka
produsen akan menurunkan harganya, agar masyarakat kembali dapat mengkonsumsi barang yang mereka
produksi. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva permintaan.
Permintaan adalah kebutuhan masyarakat / individu terhadap suatu jenis barang tergantung kepada faktor-
faktor sebagai berikut:
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain.
3. Pendapatan konsumen.
4. Cita masyarakat / selera.
5. Jumlah penduduk.
6. Musim / iklim.
7. Prediksi masa yang akan datang.
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai
tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakan (actua ng), pengarahan (direc ng), dan pengawasan (controlling). Manajemen
pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan
mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran
dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efek f yang dikenal dengan is lah
fungsi manajemen (Gambar 1.2). Dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu
analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh
seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.

Gambar 1.2. Fungsi Manajemen Pemasaran


Manajemen pemasaran sesungguhnya adalah manajemen permintaan. Manajer pemasaran mengelola
permintaan dengan melakukan riset pemasaran, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program
pemasaran. Terdapat delapan jenis permintaan dan tugas-tugas pemasaran dalam menghadapi permintaan
tersebut, yaitu:
1. Permintaan nega f, adalah jika sebagian besar pasar dak menyukai produk tertentu dan bahkan orang
bersedia mengeluarkan uang untuk menghindarinya. Tugas pemasaran adalah menganalisa mengapa pasar
dak menyukai produk tersebut dan apakah program pemasaran yang terdiri dari perancangan ulang produk,
harga yang lebih rendah, promosi yang lebih baik, dan dapat mengubah keyakinan dan prilaku pasar.
2. Permintaan nol, adalah konsumen sasaran mungkin dak sadar atau dak tertarik pada produk tertentu.
Tugas pemasaran adalah menemukan cara untuk menghubungkan manfaat produk tersebut dengan
kebutuhan dan minat alami seseorang.
3. Permintaan laten, adalah banyaknya konsumen yang memiliki kebutuhan yang kuat yang dak dapat
dipuaskan oleh produk yang sudah ada. Tugas pemasaran adalah mengukur ukuran pasar potensial dan
mengembangkan produk yang dapat memuaskan permintaan tersebut.
4. Permintaan menurun, adalah cepat atau lambat, se ap usaha akan menghadapi permintaan yang menurun
pada satu atau lebih produknya. Tugas pemasaran adalah membalikan arah penurunan permintaan melalui
pemasaran ulang yang krea f.
5. Permintaan dak teratur, adalah terdapatnya permintaan yang berubah-ubah secara musiman atau harian
bahkan se ap jam, sehingga menimbulkan masalah kelebihan atau kekurangan kapasitas. Tugas pemasaran
adalah mencari jalan untuk mengubah pola permintaan yang sama melalui penetapan harga yang fleksibel,
promosi dan insen f lainnya. Ini yang disebut dengan synchromarke ng.
6. Permintaan penuh, adalah bila perusahaan mengalami kepuasan dengan volume bisnis mereka. Tugas
pemasaran adalah mempertahankan ngkat permintaan saat ini ditengah perubahan preferensi konsumen
dan peningkatan persaingan.
7. Permintaan persaingan, adalah bilamana beberapa perusahaan mengalami ngkat permintaan yang lebih
nggi daripada yang didapat atau yang ingin mereka layani. Tugas pemasaran adalah mencari cara dan tujuan
untuk mengurangi produk yang bersangkutan untuk sementara waktu dengan dak merusak permintaan.
Disebut juga dengan demarke ng. Ada 2 demarke ng yaitu: General demarke ng, usaha mengurangi
keseluruhan permintaan seper peningkatan harga, pengurangan promosi dan pelayanan; dan Selec ve
demarke ng, usaha untuk mengurangi permintaan yang berasal dari pasar yang kurang menguntungkan.
8. Permintaan tak bermanfaat, adalah produk yang tak bermanfaat akan mengundang usaha yang terorganisir
untuk mengurangi konsumsinya. Tugas pemasaran adalah merangkul orang-orang yang menyukai produk
yang tak bermanfaat agar menghen kannya.

3. konsep biaya produksi yang ekonomis dalam memper mbangkan biaya individu dan komponen yang
digunakan dalam menentukan besaran biaya tersebut!

Biaya dalam penger an produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk
menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan
untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan
barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan
faktor-faktor produksi seper bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor
produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai
ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut
sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki
nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alterna f. Biaya produksi dapat melipu
unsur-unsur sebagai berikut:
1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
2. Bahan-bahan pembantu atau penolong.
3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. Penyusutan peralatan produksi.
5. Uang modal, sewa.
6. Biaya penunjang seper biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan,biaya listrik, biaya keamanan dan
asuransi.
7. Biaya pemasaran seper biaya iklan.
8. Pajak Pandangan akuntan mengenai biaya menekankan pada biaya-biayalangsung, biaya-biaya historis, dan
biaya-biaya lainnya.
Maka definisi biaya.

Komponen biaya produksi terdiri dari biaya tetap, variabel, rata-rata, marginal, dan total. Berikut penjelasan
masing-masing komponen biaya produksi.
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah komponen biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan besaran tetap dan
dak akan berubah walaupun kapasitas produksi meningkat atau menurun. Keuntungannya, perusahaan
dapat membuat anggaran dana secara pas . Contoh biaya produksi tetap yaitu sewa pabrik, gaji SDM
bulanan, modal mendirikan bangunan.
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Terdapat beberapa pengeluaran yang dak bisa dipas kan besaran nominalnya karena akan mengalami
perubahan. Dalam hal ini, komponen biaya produksi adalah biaya variabel.
Besaran biaya variabel tergantung jumlah output. Saat ngkat produksi semakin nggi, maka biaya variabel
juga ikut meningkat. Sebaliknya, jumlah produksi rendah, maka biaya variabel akan menurun. Tetapi, biaya
variabel hanya dibutuhkan ke ka proses produksi sedang berlangsung. Contoh biaya variabel yaitu bahan
baku.
3. Biaya Rata-Rata (Average Cost)
Biaya rata-rata adalah hasil pembagian total pengeluaran dan besaran hasil produksi besaran sehingga
didapatkan harga per satuan produk. Dengan biaya tersebut, perusahaan dapat mengukur persentase laba.
4. Biaya Marginal
Selanjutnya, komponen biaya produksi adalah biaya marginal. Biaya marginal merupakan biaya pengeluaran
modal perusahaan dilakukan secara fleksibel. Biasanya, biaya marginal dikategorikan sebagai biaya
tambahan agar produksi meningkat. Perhitungannya akan ditambahkan bersama biaya variabel.
Tujuan alokasi biaya marginal yaitu agar perusahaan mampu memaksimalkan ak vitas operasional sehingga
mendapat keuntungan lebih nggi. Dalam komponen ini, contoh biaya produksi adalah saat terjadi
peningkatan kuan tas produksi sehingga diadakan biaya marginal.
5. Biaya Total
Biaya total merupakan komponen biaya produksi dari penjumlahan biaya variabel dan campuran.
Perhitungan biaya total dilakukan setelah produksi selesai. Hasil akhir ini merupakan total dana yang
dikeluarkan perusahaan selama proses produksi dan akan diolah sebagai per mbangan penetapan harga
jual.

Anda mungkin juga menyukai