Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Teori Motivasi
Disusun guna memenuhi tugas makalah mata kuliah
Perilaku Organisasi
Dosen Pengampu : Ahmad Febri Kurniawan, M.Pd

DISUSUN OLEH:

JOKOWI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM AN NUR LAMPUNG
2023
KATA
PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNYA sehingga kami dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah yang berjudul “Teori Motivasi.”
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya para
mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin dalam
pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Lampung, 17 Agustus 2023


DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB Ⅰ PENDAHULUAN ..................................................................................................................
A. Latar Belakang ................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................................
BAB Ⅱ PEMBAHASAN...................................................................................................................
A. Pengertian Motivasi.........................................................................................................................
B. Jenis Motivasi..................................................................................................................................
C. Teori-Teori Motivasi........................................................................................................................
D. Peranan Belajar dan Pembelajaran..................................................................................................

BAB Ⅲ PENUTUP..........................................................................................................................
A. KESIMPULAN............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan
dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang
diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar. Tercapai tidaknya
tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih siswa.
Dengan prestasi yang tinggi, para siswa mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi. Dengan
adanya motivasi, siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki dan memiliki
konsentrasi penuh dalam proses belajar pembelajaran. Dorongan motivasi dalam
belajar merupakan salah satu hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di
sekolah.

Penelitian Wasty Soemanto (2003) menyebutkan, pengenalan seseorang


terhadap prestasi belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang
sudah dicapai maka siswa akan lebih berusaha meningkatkan prestasi belajarnya.
Dengan demikian peningkatan prestasi belajar dapat lebih optimal karena siswa tersebut
merasa termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajar yang telah diraih sebelumnya.

Untuk mengetahui apa itu motivasi maka dalam makalah ini akan
dijelaskan mengenai motivasi, jenis, teori dan peranannya dalam belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi ?

2. Apa saja jenis-jenis motivasi ?

3. Apa saja teori-teori motivasi ?


4. Bagaimana peranan motivasi dalam belajar dan pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi

2. Untuk mengetahui jenis-jenis motivasi

3. Untuk mengetahui teori-teori motivasi.

4. Untuk mengetahui bagaimana peranan motivasi dalam belajar dan

pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi dalam kaidah bahasa Indonesia berasal dari kata motif yang
berarti kekuatan yang ada dalm diri individu , yang menyebabkan individu tersebut
bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat
diinterpretasikan dalam tingkah laku, berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit
tenaga untuk melakukan tingkah laku tertentu. Sedangkan dalam mengartikan
motivasi para ahli mempunyai pendapat masing-masing, diantaranya:

1.Hellriegel dan Slocum: “Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang


melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan, kekuatan ini dirangsang oleh berbagai
macam kebutuhan.”

2.Petri(1981) : ” Motivasi adalah kekuatan yang bertindak pada organisme yang


mendorong dan mengarahkan
perilakunya”

3.Morgan dkk.(1986):” Motivasi adalah suatu kekuatan yang memggerakkan dan


mendorong terjadinya perilaku yang diarahkan pada tujuan tertentu.

Dari serangkaian uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
suatu dorongan yang ada pada diri seorang individu yang menyebabkan individu
tersebut melakukan aktivitas atau kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
B. Jenis Motivasi

1.Berdasarkan arah datangnya motif


:

· Motivasi Internal

Motivasi internal diartikan sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri orang yang
bersangkutan tanpa rangsangan atau bantuan dari orang lain. Seseorang yang secara
intrinsic termotivasi akan melakukan pekerjaan karena mendapatkan pekerjaan itu
menyenangkan dan dapat memenuhi kebutuhannya, tidak tergantung pada
penghargaan-penghargaan eksplisit atau paksaan eksternal lainnya. Motif ini dapat
berupa kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan , atau penghargaan dan cita-cita.

· Motivasi Eksternal

Motivasi eksternal adalah motivasi yang timbul karena rang sangan atau bantuan dari
orang lain. Motivasi ini disebabkan oleh keinginan untuk menerima ganjaran atau
menghindari hukuman.

2.Berdasarkan pengaruhnya terhadap cara seseorang dalam bertingkah


laku

Menurut Davis dan Newsstroom (1996), motivasi yang mempengaruhi


seseorang dalam bertingkah laku, termasuk belajar terbagi menjadi empat pola:

· Motivasi berprestasi, yaitu dorongan untuk mengatasi tantangan, untuk maju dan
berkembang.

· Motivasi berafiliasi, yaitu dorongan untuk berhubungan dengan orng lain secara efektif.

· Motivasi berkompetisi, yaitu dorongan untuk mencaoai hasil kerja dengan kualitas tinggi.

· Motivasi berkuasa, yaitu dorongan untuk memengaruhi orang lain dan situasi.
3.Berdasarkan sunber dan proses
pekembangannya

Untuk keperluan studi psikologis telah diadakan penertiban dengan diadakan


penggolongannya, antara lain:

· Motivasi primer, adalah motivasi dasar yang bersifat alamiah dan tidak dipelajari.
Motivasi ini dibedakan menjadi dua, yakni:

-Dorongan fisiologis yang bersumber pada kebutuhan organis seperti lapar,


haus, pernafasan, seks, dan lain sebagainya.

-Dorongan umum atau motif darurat termasuk di dalamnya rasa takut, rasa kasih
sayang, rasa ingin tahu dan lain-lain.

· Motivasi sekunder, adalah motivasi yang menunjuk pada motif yang berkembang dalam diri
individu, karena pengalaman, dan dipelajari misalnya: takut terhadap apa yang
dipelajari, motif sosial, motif objektif dan lain-lain.

C. Teori-Teori Motivasi
Dari sekian banyak teori motivasi yang telah dikemukakan oleh para ahli,
pemakalah akan mengambil beberapa teori yang banyak digunakan dan dianut pada
zaman sekarang, diantaranya:

1.Teori Hierarki Kebutuhan Abraham


Maslow

Menurut Maslow bahwa pada saat seseorang telah mencapai dan memenuhi
kebutuhan tertentu, maka mereka ingin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi. Dia
mengemukakan lima tigkat kebutuhan seoerti terlihat pada gambar di bawah ini.

1. Kebutuhan Fisologis

Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, misalnya sandang, pangan, dan
papan.

2. Kebutuhan akan Rasa Aman

Ketika seseorang telah tercapai kebutuhan fisologisnya maka perhatian akan diarahkan
pada keselamatan diri. Misalnya, pengambilan polis asuransi, mendaftarkan diri
masuk pada perserikatan kerja dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial

Setelah semua kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi, maka seseorang akan
memunculkan motif baru yakni berkenaan dengan hubungan sosial. Misalnya,
dalam kaitannya dengan pekerjaan seorang karyawan melakakukan pekerjaan
tertentu agar memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidup(pokok) , sementara di
sisi yang lain, ia juga menilai pekerjaan sebagai suatu dasar hubungan kemitraan sosial yang
ditimbulkannya.

4. Kebutuhan akan Penghargaan

Percaya diri dan harga diri maupun kebutuhan akan pengakuan akan orang lain. Dalam
kaitannya denga pendidikan, hal itu berarti memiliki suatu capain belajar yang dapat
diakui sebagai sesuatu yang bermanfaat, memndapat pengakuan dan kehormatan
dalam dunia pendidikan.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Tahap ini merupakan tahap puncak dimana seseorang ingin meraih secara
penuh potensinya.

2. Teori Motivasi Kesehatan


Hezberg

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan wawancara


dengan para akuntan dan para ahli teknik Amerika Serikat, Hezberg mengembangkan teori
motivasi dua faktor. Teori tersebut menjelaskan adanya beberapa faktor yang jika
tidak ada akan menyebabkan ketidakpuasan dan yang terpisah dari faktor
motivasi lain yang membangkitkan upaya dan kinerja sangat istimewa. Hal-hal yang
tidak memuaskan, ia gambarkan sebagai motivator.

Hezberg berteori,” faktor-faktor kesehatan tidak mendorong minat para


pegawai. Akan tetapi,jiika faktor-faktor itu dianggap tidak dapat memuaskan dalam
berbagai hal, seumpama karena gaji tidak cukup tinggi atau kondisi kerja tidak
menyenangkan, faktor- faktor itu menjadi sumber ketidakpuasan potensial yang kuat.”.
Motivator sebaliknya, adalah
faktor-faktor yang agaknya mendorong semangat guna mencapi kinerja yang lebih tinggi dan
pekerjaan denganmutu yang lebih baik.

3. Teori X dan Teori Y Douglas Mc. Gregor

Teori X dabn Teori Y beranggapan bahwa teori X memandang para pekerja


sebagi pemalas yang tidaak dapat diperbaiki, dan oleh karena itu, mereka menggunakan
pendekatan “wortel dan tongkat” untuk menanganinya. Sedangkan manajer teori Y
memandang bekerja harus seimbang dengan istirahat dan bermain, dan bahwa orang-
orang pada dasarnya cenderung untuk bekerja keras dan melakukan pekerjaan dengan
baik.

4. Teori Harapan Vroom

Teori harapan didasarka pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi perasaan mereka
tentang gambaran hasil tindakan mereka. Contohnya, orang menginginkan
kenaikan pangkatakan menunjukkan kinerja yang baik jika mereka menganggap kinerja
yang tinggi diakui dan dihargai dengan kenaikan pangkat.

Vroom mengembangkan sebuah teori yang didasarkan pada apa yang ia


gambarkan sebagai kemampuan bersenyawa (valence), alat perantara
(instrumentality), dan harapan (expectancy). Kemampuan bersenyawa adalah pilihan lebih
baik seseorang akan tercapainya hasil tertentu.

5. Teori Motivasi Berprestasi Mc Celland

Mc Celland menekankan pentingnya kebutuhan berprestasi, karena orang


yang berhasil dalam bisnis dan industri adalah orang yang berhasil mengerjakan segala
sesuatu. Ia menandai 3 motivasi utama, yaitu penggabungan, kekuatan/prestasi. Ia
menandai sifat-sifat dasar orang awam berikut dengan kebutuhan penacapaian yaitu:

· Selera akan keadaan yang menyebabkan seseorang apat bertanggungjawab secara pribadi

· Kecenderungan menentukan sasaran yang pantas dan memperhitungskan risikonya

· Keinginan untuk mendapat umpan balik yang jelas akan kinerja .


6.Teori Keberadaan, Keterkaitan, dan Pertumbuhan Cleyton Alderfer E.R.G

Alderfer merumuskan lagi hierarki Maslow dalam 3 kelompok yang


dinyatakan sebagai keberadaaan, keterkaitan,dan pertumbuhan, yaitu:

· Kebutuhan akan keberadaan adalah semua kebutuhan yan berkaitan dengan


keberadaan manusia yang diperhatankan dan behubungan dengan hubungan fisiologis
daridan rasa aman pada hierarki Maslow.

· Kebutuhan keterkaitan yaitu hubungan kemitraan

· Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan yang berhubungan dengan perkembangan


ppotensi perorangan dan dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri yang
dikemukakan oleh Maslow.

Menurut teori ini semua kebutuhan itu timbul pada waktu yang sama. Kalau
satu tingkat kebutuhan tertentu tidak dapat dipuaskan, seseorang kelihatannya kembali ke
tingkat yang lain.

D. Peranan dalam Belajar dan Pembelajaran


Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku
individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari
motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain:

1. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang
belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, daan
hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang dilaluinya. Dapat dipahami
bahwa sesuatu dapat menjadi penguat belajar untuk seseorang, apabila ia sedang benar-
benar mempunyai motivasi untuk belajar. Dengan perkataan lain, motivasi dapat
menentukan hal-hal apa di lingkungan anak yang dapat memperkuat perilaku belajar. Untuk
seorang guru perlu memahami suasana itu, agar di adapt membantu siswanya dalam
memilih faktor-faktor atau keadaan yang ada dalam lingkungan siswa sebagai bahan
penguat belajar.
2. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan


kemaknaan belajar itu sendiri. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari
itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak. Sebagai
contoh, anak akan termotivasi belajar elektronikkarena tujuan belajar elektronik itu
dapat melahirkan kemampuan anak dalam bidang elektronik. Dalam suatu kesempatan
misalnya, anak tersebut diminta untuk memperbaiki radio yang rusak, dan berkat
pengalaman dari belajar elektronik, maka anak tersebut dapat memperbaikinya. Dari
pengalaman itu anak semakin termotivasi untuk beajar karena anak tersebut telah
mengetahui makna dari belajar elektronik.

3. Motivasi menentukan ketekunan belajar

Seoarang yang termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha


mempelajarinya dengan baik dan tekun. Dalm hal ini, tampak bahwa motivasi dalam
belajar menyebabkan seseorang tekun dalam belajar. Sebaliknya, apabila seseorang
kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka ia tidak tahan lama dalam
belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain bukan belajar. Itu berarti
motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari serangkaian penjelaasan di atas maka dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan
motivasi adalah suatu dorongan yang ada pada diri seorang individu yang menyebabkan
individu tersebut melakukan aktivitas atau kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Motivasi tersebut bias akibat rangsangan dari luar (lingkungan) individu atau berasal dari
dalam diri individu (alamiah).

Terdapat beberapa jenis motivasi dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Berdasarkan
arah datangnya motif, diantaranya: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Selain itu jika
dipandang berdasarkan pengaruhnya terhadap cara seseorang dalam bertingkah laku,
diantaranya motivasi berprestasi, motivasi berafiliasi, motivasi berkompetisi, dan motivasi
berkuasa. Disamping itu, berdasarkan sumber dan proses perkembangannya motivasi terbagi
menjadi motivasi primer dan motivasi sekunder.

Semua teori motivasi mengisyaratkan bahwa rangsangan adalah hal terpenting. Tidak
kalah penting keinginan seseorang untuk menerima rangsangan, tersebut karena hal itu
merupakan wujud kerelaan dan kesadaran dari individu serta keinginan untuk menanggapi
rangsangan tersebut kemudian menginterpretasikan dalam sebuah aktivitas dalam rangka
mencapai tujuan.

Selain itu peranan motivasi dalam belajar dan pembelajaran dirasa sangat penting. Hal
tersebut dikarenakan peranan motivasi sangat besar dalam menentukan hal-hal yang
menguatkan intensitas belajar, memperjelas tujuan belajar serta meningkatkan ketekunan
belajar.
DAFTAR PUSTAKA

B. Uno, Hamzah. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2008. Khadijah, Nyayu. Psikologi Pendiidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2014.

Makmun, Abin Syamsuddin. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998.

Hamdu, Ghullam dan Nisa Agustina. “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar
IPA di Sekolah Dasar”. Jurnal Penelitian Pendidikan (Online), No. 01,
2011(http://jurnal.upi.edu/file/8-Ghullam_Hamdu.pdf, diakses 2 Desember 2017).

[1] Ghullam Hamdu dan Nisa Agustina, “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar IPA
di Sekolah Dasar”, Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 12, 1 April 2011, 90-91.

[2] Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2008), 3. [3] Nyayu Khodijah, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2014), 150. [4] Ibid, 152.

[5] Ibid, 152.

[6] Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 1998), 29.

[7] Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2008), 45.

[8] Ibid, 47.

[9] Ibid, 27-29.

Anda mungkin juga menyukai