Anda di halaman 1dari 21

1 | Mo t i v a s i

Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah

Ketika kita pergi ke toko buku, kemudian menghampiri Rak buku-buku
psikologi, membuka dan melihat daftar isi dari satu buku ke buku yang lain,
dapat dipastikan kita akan menjumpai pembahasan mengenai Motivasi
dalam setiap buku-buku Psikologi yang kita buka.
Bukan hanya itu, kini hadir berbagai macam tayangan-tayangan tentang
motivasi, dari motivator-motivator yang berkompeten. Kita juga menjumpai
kata-kata motivasi baik di sosial media (facebook,twitter, blogger dsb)
kalender, pembatas buku dan tempat-tempat lain. Silahkan saja search di
mesin pencarian cyber, dengan kata motivasi. Akan muncul catalog yang
akan membawa anda menuju kajian-kajian dari berbagai perkembangan
mengenai Motivasi, baik motivasi diri, motivasi cinta, motivasi belajar, lagu
motivasi dsb. Dalam keseharian, tak jarang terlontar pertanyaan Apa
motivasi anda mengikuti ini? Memperlajari itu? Melakukan hal tersebut?
dan berbagai macam pertanyaan dengan centralword Motivasi. Hal ini dapat
menggambarkan betapa Motivasi merupakan salah satu aspek yang di cari
dan kerap digunakan dewasa ini.
Dalam kajian keilmuan (Ilmu Psikologi khususnya), telah banyak kajian
dan penelitian mengenai Motivasi, William James, William McDougal,
Konrad Lorenz dan Niko Timbergen menyebutnya dengan insting, Sigmund
Freud dengan istilah energi psikis, Robert Session Woodworth dan Clark
Hull dengan drive, Kurt Lewin dengan force atau vector Skinner dengan
reinforcement serta Abraham Maslow dan Alderfer dengan kebutuhan
2 | Mo t i v a s i

(need).
1
Istilah tersebut di atas dalam konteksnya masing-masing
berkonotasi dengan motivasi.
Bahkan ditemukan 102 istilah definisi dan statemen-statemen yang
berkonotasi dengan motivasi dalam tulisan-tulisan dan topik-topik yang
berbeda. Sekalipun terdapat banyak definisi yang berbeda, tapi secara umum
memberikan gambaran bahwa karakteristik dari motivasi adalah wilayah
yang berfungsi mengaktifkan perilaku.
2

Lebih Jauh mengenai Motivasi, yang merupakan kekuatan atau
dorongan yang ada dalam organisme dan menjadi faktor penyebab
timbulnya tingkah laku akan di bahas pada pembahasan makalah kali ini.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi Rumusan masalah pada makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian Motivasi?
2. Bagaimana Sejarah Teori Motivasi?
3. Apa Teori Hirarki Kebutuhan?
4. Siapa Tokoh-Tokoh Teori Motivasi?
5. Bagaimana Motivasi dalam persepektif Pendidikan Islam?

C. Tujuan Masalah
Yang manjadi tujuan dari pembahasan ini adalah :
1. Mengetahui Pengertian Motivasi
2. Mengetahui dan menguraikan Sejarah Teori Motivasi
3. Mengetahui Teori Hirarki Kebutuhan
4. Mengetahui tokoh-tokoh Teori Motivasi
5. Mengetahui Motivasi dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam

1
W. Edward Craighead, Charles B. Nemeroff, The Corsini Encyclopedia of
Psychology and Behavioral Science, Volume 4, John Wiley & Sons, Nov 2002, Hlm 237
2
Petri, H.L. Motivation Theory and Research, Wadsworth publishing company,
Belmont, California.1981, Hlm.9
3 | Mo t i v a s i


Bab II
Pembahasan

1. Pengertian Motivasi
Salah satu bentuk awal dari prilaku bijaksana adalah mendefinisikan istilah
-Socrates-
Akan sangat janggal apabila kita membahas memaparkan segala hal
yang berhubungan dengan Motivasi, namun tidak memaparkan apa itu
pengertian Motivasi.
Dari segi bahasa terdapat perbedaan asal dari kata Motivasi, Sebagian
mengambilnya dari kata asal Movere
3
(latin) yang berarti bergerak atau
tomove yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk
berbuat (driving force) dan ada pula yang mengambilnya dari kata
Motive
4
(Inggris) yang diartikan sebab, tujuan atau pendorong seseorang
mendapat apa juga yang diinginkannya baik negatif atau positif. Untuk kata
kedua kini kita sering mendengarnya dalam istilah surat khabar dan
pemberitaan.
5

Bagaimana sebuah motivasi dapat muncul?
Motivasi merupakan sebuah predisposisi untuk bertindak dengan cara
yang khusus dan terarah pada tujuan tertentu.




3
Susan Bacorn Bastable, Nurse As Educator: Principles of Teaching and Learning for
Nursing Practice, Jones & Bartlett Learning, 2008, Hlm 173
4
Kenneth N. Wexley, Gary A. Yukl, Organizational behavior and industrial
psychology: readings with commentary, Oxford University Press, 1975
5
Kerap kita mendengarkan pemberita menulis atau membacakan "motif
pembunuhan". Perkataan motif di sini boleh kita fahami sebagai sebab atau tujuan yang
mendorong sesuatu pembunuhan itu dilakukan.

4 | Mo t i v a s i








Gambaran Proses Motivasi dasar
6

Gambaran mekanisme diatas menggambarkan manusia sebagai mahluk
sosial berusaha untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan expektansi.
Contoh Kebutuhan, keinginan dan expectansy yang menimbulkan
ketegangan-ketegangan pada para manajer di sebuah tempat kerja, yang di
anggap mereka kurang menyenangkan. Dengan anggapan bahwa perilaku
khusus tertentu dapat mengurangi perasaan yang dimiliki, maka hal tersebut
menyebabkan orang yang bersangkutan berperilaku. Perilaku tersebut
diarahkan kepada tujuan untuk mengurangi kondisi ketegangan tersebut.
Dimulainya perilaku tersebut menyebabkan timbulnya petunjuk-petunjuk
yang memberikan umpan balik (informasi) kepada orang yang bersangkutan
tentang dampak perilaku. Umpan balik (feedback) kebutuhan, keinginan
expectancy perilaku tujuan.
Menurut MC. Donald suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang
yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Menurutnya terdapat tiga unsur yang berkaitan dengan motivasi yaitu
7
:
1) Motif dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi,
misalnya adanya perubahan dalam sistem pencernaan akan
menimbulkan motif lapar.
2) Motif ditandai dengan timbulnya perasaan (afectif arousal),
misalnya karena X tertarik dengan tema diskusi yang sedang
diikuti, maka X akan bertanya.

6
Winardi, Motivasi dan Pemotivasian.Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2001, Hlm 134
7
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: Sinar Baru Bandung.
1992, Hlm 88
Kebutuhan,
Keinginan,Expectansy
(harapan)
Perilaku Tujuan
Umpan Balik (Feed
Back)
5 | Mo t i v a s i

3) Motif ditandai oleh reaksi-rekasi untuk mencapai tujuan.
Motivasi dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
a) Motivasi Intrinsik
Motivasi Intrinsik adalah dorongan untuk melakukan sesuatu yang berasal
dari diri individu itu sendiri. Motivasi itu muncul karena ia merasa
membutuhkan sesuatu dari apa yang ia cari. Contoh : siswa yang belajar
tanpa mengharap hadiah, pujian, rangking namun karena semata-mata
dorongan untuk menguasai sebuah ilmu atau pengetahuan.
Kesadaran pentingnya terhadap apa yang dipelajari adalah sangat penting
untuk memunculkan motivasi intrinsik. Bila seseorang telah memiliki
motivasi intrinsik maka selalu ingin maju dalam belajar sserta haus ilmu
pengetahuan.
b) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah dorongan untuk melakukan sesuatu karena
adanya perangsang dari luar diri individu. Contoh : Peserta didik belajar
karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya,
seperti nilai yang tinggi, kelulusan, ijazah, gelar, kehormatan dan lain-lain.
Motivasi ekstrinsik meskipun kurang baik akan tetapi sangat diperlukan
dalam proses pendidikan agar anak didik mau belajar. Motivasi ekstrinsik
tidak selalu buruk. Ia sering digunakan karena bahan pelajaran kurang
menarik perhatian anak didik.








6 | Mo t i v a s i


Pengertian Motivasi menurut para Pakar
Berikut akan di tuliskan beberapa pengertian Motivasi menurut para
pakar :
1. Menurut Caplin motivasi adalah suatau keadaan ketegangan didalam
individu yang membangkitkan, memelihara dan mengarahkan
tingkah laku menuju pada tujuan atau sasaran.
2. Woodworth dan Marques Mengartikan Motivasi sebagai tujuan jiwa
yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi
disekitarnya.
8

3. Wlodkowski menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang
memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku
tersebut.
9

4. Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes,
menerangkan bahwa pengertian motivasi adalah tingkat usaha yang
dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan
dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan.
10

5. Peterson & Plowman yang mengatakan bahwa orang mau bekerja
karena hal-hal sebagai berikut : The Desire to Live (keinginan untuk
hidup), dimana manusia bekerja untuk memenuhi dan melanjutkan
hidupnya The Desire For Position (Keinginan untuk suatu posisi),
dimana manusia bekerja untuk mendapatkan posisi dalam
pekerjaannya.
The Desire For Power (Keinginan akan kekuasaan), keinginan
selangkah diatas keinginan untuk memiliki posisi.

8
Mustaqim, Abdul Wahib, Abu Ahamadi, Psikologi pendidikan untuk IKIP-PGSLB
dan fakultas tarbiyah serta para tenaga kependidikan lainnya, Bandung: Rineka Cipta,
1991, Hlm 76
9
Suciati, Teori Belajar dan Motivasi, PAU Dikti Depdiknas tahun 2003, Hlm 28
10
Hessel Nogi S. Tangkilisan, Manajemen Publik, Jakarta : Grasindo, 2005, Hlm 47
7 | Mo t i v a s i

The Desire For Recognation (Keinginan akan penghargaan), setiap
pegawai memiliki motif keinginan dan kebutuhan tertentu dan
mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya. Itulah gambaran
sederhana motivasi.
11

6. Gray: motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal,
atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya
sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan-
kegiatan tertentu.
7. Menurut Mitchell motivasi mewakili proses- proses psikologikal,
yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya
persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke
tujuan tertentu.
8. Henry Simamora, pengertian motivasi menurutnya adalah Sebuah
fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan
menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan
membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki.
9. T. Hani Handoko : mengemukakan bahwa motivasi adalah :Keadaan
pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
12

Dapat disimpulkan bahwa Uraian Pengertian dari Pakar diatas
mempunyai pengertian yang sama, yaitu kesemuanya mengandung unsur
dorongan dan keinginan serta maksut dan tujuan.
Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi
merupakan dorongan datang dari luar atau dalam diri seseorang dalam
usahanya dalam memenuhi kebutuhan.




11
Malayu SP. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian Dan Masalah. Jakarta, PT.
Bumi Aksara. Hlm 142
12
Eddy Herjanto, Manajemen Operasi (Edisi 3), Jakarta : Grasindo, tt, Hlm 73
8 | Mo t i v a s i

2. Sejarah Teori Motivasi

Sebelum berkembangnya konsep-konsep teori Motivasi seperti teori
Hierarki Kebutuhan, teori X dan Y, dan teori dua factor. Teori Motivasi di
mulai oleh Teori Klasik yang juga berangkat dari konsep filsafat
13
, milik
Frederick Taylor
14
yang menyatakan bahwa pekerja hanya termotivasi
semata-mata karena uang. Konsep ini menyatakan bahwa seseorang akan
menurun semangat kerjanya bila upah yang diterima dirasa terlalu sedikit
atau tidak sebanding dengan pekerjaan yang harus dilakukan.
15
Adapula
yang mengatakan bahwa perkembangan teori Motivasi Mengacu pada
konsep Human Science Theory Elton Mayo (1880-1949) yang menyatakan
bahwa kebutuhan dan kepuasaan seseorang itu jamak yaitu kebutuhan
biologis dan psikologis berupa material dan nonmaterial.
Kemudian pada 1943 (Sebagian sejarah menuliskannya sekitar 1950an)
Abraham Maslow mengembangkan Teori motivasi (Sering disebut Need
Hierarchy Theory; Teori Hierarki Kebutuhan).

3. Teori Hierarki Kebutuhan (Need Hierarchy Theory)
Telah sedikit dibahas pada Sejarah Perkembangan teori Motivasi bahwa
Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow
16
tahun 1943. menulis sebuah
mahakaryanya yang sangat berpengaruh di bidang psikologi motivasi. Teori
Motivasi Manusia adalah tulisan Maslow yang menjadi inspirasi bagi
banyak kebijakan di beragam perusahaan modern untuk memotivasi para
karyawannya.

13
Konsep Filsafat dimana manusia memiliki hasrat, keinginan dan ambisi yang
kesemuanya butuh dorongan, agar yang diinginkannya dapat tercapai
14
Lahir pada tahun 1856, magang di pabrik pompa kecil Philadelphia, Stevens
Institute menganugerahkannya gelar M.E, bekerja di Midvale Steel Company, dan WOW
principle of management scientific pun ditulisnya pada tahun 1911.
15
Ricky W. Griffin, Gregory Moorhead, Organizational Behavior:Managing People
and Organizations, Cengage Learning, 2001, Hlm 259
16
Lahir 1 April 1908 meninggal 8 Juni 1970 pada umur 62 tahun) adalah teoretikus
yang banyak memberi inspirasi dalam teori kepribadian. Ia juga seorang psikolog yang
berasal dari Amerika dan menjadi seorang pelopor aliran psikologi humanistik. terkenal
dengan teorinya tentang hierarki kebutuhan manusia.
9 | Mo t i v a s i

Maslow mengungkapkan berbagai tingkatan kebutuhan manusia, mulai
dari kebutuhan fisik hingga psikologis. Dan bermacam kebutuhan ini,
disusun dalam suatu piramida yang hirarkis, berdasarkan sifat
kebutuhannya.

Biasanya piramida Maslow ini berfokus pada lima tingkat kebutuhan,
mulai dari yang mendasar untuk bertahan hidup hingga kepada kebutuhan
sosial dan kebutuhan untuk mengembangkan diri di dalam kehidupan.
Kelima tingkat kebutuhan tersebut adalah:
1. Kebutuhan fisik untuk bertahan hidup seperti makanan, air, dan
seterusnya.
2. Kebutuhan akan keamanan seperti tempat tinggal serta kepastian
keuangan, kesehatan yang terjaga, dan seterusnya.
3. Kebutuhan untuk bersosialisasi dan saling menyayangi seperti
berkeluarga, memiliki sahabat serta merasa menjadi bagian dari
sesuatu, dan seterusnya.
4. Kebutuhan untuk meninggikan harga diri seperti meraih prestasi atau
pencapaian, meningkatkan rasa kebanggaan pribadi serta
dihargai/dihormati oleh orang lain, dan seterusnya.
10 | Mo t i v a s i

5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan potensi diri untuk berkembang
menjadi yang terbaik sesuai kata hati, mengoptimalkan kreativitas
serta bakat untuk menjadi pakar atau inovator yang berguna bagi
sesama, dan seterusnya.

Kebutuhan yang kelima adalah kebutuhan yang spesial, yang khusus dan
baru bisa dipenuhi jika keempat kebutuhan lainnya sudah terpenuhi.
Sedangkan keempat kebutuhan sebelum kebutuhan untuk aktualisasi diri
ini disebut kelompok kebutuhan defisiensi. Empat kebutuhan defisiensi ini
jika tidak terpenuhi akan menjadi demotivator yang berbahaya bagi
semangat seseorang.
Dasar Maslows Need Hierarchy Theory :
a. Ingin (keinginan) adalah sifat Manusia sebagai mahluk sosial,
Keinginan itu semakin meningkat, terus menerus dan continue dan
hanya dapat dihentikan oleh ujung usia (die).
b. Kebutuhan yang belum terpenuhi akan menjadi alat motivasi,
sementara itu kebutuhan yang telah tepenuhi bukan lagi disebut alat
motivasi, karena tidak lagi menjadi suatu stimulus dalam menggapai
tujuan.
Secara lebih detail kelima point diatas akan diuraikan dibawah ini :
- Physiological Needs
Physiological Needs (kebutuhan fisik = biologis) yaitu
kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan
hidup seseorang, seperti makan, minum, udara, perumahan dan lain-
lainnya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan fisik ini merangsang
seeorang berperilaku dan bekerja giat.

11 | Mo t i v a s i

- Safety and Security needs
Safety and Security needs (keamanan dan keselamatan)
adalah kebutuhan akan keamanan dari ancaman, yakni merasa aman
dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan
pekerjaan.
- Affiliation or Acceptance Needs
Affiliation or Acceptance Needs adalah kebutuhan sosial,
teman, dicintai dan mencintai serta diterima dalam pergaulan
kelompok karyawan dan lingkungannya. Karena manusia adalah
makhluk sosial, sudah jelas ia menginginkan kebutuhan-kebutuhan
social.
- Esteem or Status or Egoistic Needs
Esteem or Status or Egoistic Needs adalah kebutuhan akan
penghargaan diri, pengakuan serta penghargaan prestise dari
karyawan dan masyarakat lingkungannya. Prestise dan status
dimanifestasikan oleh banyak hal yang digunakan sebagai simbol
status. Misalnya, memakai dasi untuk membedakan seorang
pimpinan dengan anak buahnya dan lain-lain.
- Self Actuallization
Self Actuallization adalah kebutuhan aktualisasi diri dengan
menggunakan kecakapan, kemampuan, ketrampilan, dan potensi
optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau
luar biasa yang sulit dicapai orang lain. Kebutuhan aktualisasi diri
berbeda dengan kebutuhan lain dalam dua hal, yaitu :
12 | Mo t i v a s i

1. Kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat dipenuhi dari luar.
Pemenuhannya hanya berasarkan keinginan atas usaha
individu itu sendiri.
2. Aktualisasi diri berhubungan dengan pertumbuhan seorang
individu. Kebutuhan ini berlangsung terus-menerus terutama
sejalan dengan meningkatkan jenjang karier seorang
individu.
Dari uraian di atas, Maslows Need Hierarchy Theory ini mempunyai
keunggulan dan kelemahan, sebagai berikut :
Keunggulannya:
1. Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak
(material dan nonmaterial) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.
2. Manajer mengetahui bahwa seseorang berperilaku atau bekerja
adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (material dan
nonmaterial) yang akan memberikan kepuasaan baginya.
3. Kebutuhan manusia itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau
sosial ekonominya. Seseorang yang berkedudukan rendah (sosial
ekonomi lemah)cenderung dimotivasi oleh material, sedang orang
yang berkedudukan tinggi cenderung dimotivasi oleh nonmaterial.
4. Manajer akan lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling
sesuai untuk merangsang semangat bekerja bawahannya.
Kelemahannya :
Menurut teori ini kebutuhan manusia itu adalah bertingkat-tingkat atau
hierarkis, tetapi dalam kenyataannya manusia menginginkan tercapai
sekaligus dan kebutuhan itu merupakan siklus, seperti lapar-makan-lapar
lagi-makan lagi dan seterusnya.

13 | Mo t i v a s i

4. Tokoh-tokoh teori motivasi
Konsep mengenai teori motivasi pada hakikatnya telah terkandung dalam
pemikiran filosof-filosof terdahulu, sebut saja Rene Descartes, Thomas
Hobbes, John Locke dan David Hume.
17

Berbicara teori-teori motivasi tentu berhubungan dengan tokoh dari teori
tersebut, Selain Teori Hierarki kebutuhan Abraham Maslow, berikut
akan di tuliskan beberapa tokoh-tokoh teori motivasi beserta sedikit
deskripsi teorinya:
1) Teori Dua Faktor Herz berg
Herz berg mengemukakan dua faktor yang dapat dijadikan
motivasi yaitu:
Hygiene Factors, yang meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas
supervisi, kondisikerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi,
kebijaksanaan dan administrasi perusahaan.
Motivation Factors, yang dikaitkan dengan isi pekerjaan
mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang,
peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan.

2) Clayton Alderfer seorang ahli dari Yale University. Existence,
relatednes, and Growth ERG Theory Alderfer Teori ini juga
merupakan penyempurnaan dari teori kebutuhan yang
dikemukakan oleh A.H. Maslow. Alderfer mengemukakan bahwa
ada 3 kelompok kebutuhan yang utama, yaitu :
Kebutuhan akan Keberadaan (Existence Needs), berhubungan
dengan kebutuhan dasar termasuk didalamnya Physiological
Needs dan Safety Needs dari Maslow.

17
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, Yogyakarta :
Ar-Ruzz Media, 2010, 324-326
14 | Mo t i v a s i

Kebutuhan akan Afiliasi (Relatedness Needs), menekankan
akan pentingnya hubungan antar - individu (interpersonal
relationshi ) dan bermasyarakat (social relationship).
Kebutuhan akan Kemajuan (Growth Needs), adalah
keinginan intrinsik dalam diri seseorang untuk maju atau
meningkatkan kemampuan pribadinya.

3) Teori Motivasi Claude S. George
Teori ini menyatakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan
yang berhubungan dengan tempat dan suasana di lingkungan
bekerjanya, yaitu: upah yang layak, kesempatan untuk maju,
pengakuan sebagai individu, keamanan bekerja, tempat kerja
yang baik, penerimaan oleh kelompok, perlakuan yang wajar,
pengakuan atas prestasi.
4) Mc. Clellands Achievment Motivation Theory
Mc. Clellands achievment Motivation Theory atau Teori
Motivasi Prestasi dikemukakan oleh David Mc.Clelland. teori ini
juga disebut Teori Motivasi Kontemporer. Teori ini berpendapat
bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Energi
ini akan dimanfaatkan oleh karyawan karena didorong oleh
kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat, harapan
keberhasilannya, dan nilai insentif yang terlekat pada tujuan. Mc.
Clelland mengelompokan 3 kebutuhan manusia yang dapat
memotivasi gairah bekerja seseorang, yaitu :
Kebutuhan akan Prestasi (Need for Achievment)
Kebutuhan akan Afiliasi (Need for Affiliation)
Kebutuhan akan Kekuasaan (Need for Power)s
15 | Mo t i v a s i

5) Alfred Adler (February 7, 1870 May 28, 1937) adalah seorang
psikolog dan fisikawan yang mengembangkan teori psikologi
individual. Adler menyatakan ada satu daya motivasi yang
memengaruhi semua bentuk perilaku dan pengalaman manusia.
Daya motivasi tersebut disebut "dorongan ke arah
kesempurnaan". Daya tersebut mendorong manusia memenuhi
semua potensi dan keinginan yang ada di dalam dirinya, sehingga
seorang manusia dapat semakin dekat dengan apa yang
diidealkan. Gagasan Adler ini sebenarnya dipengaruhi oleh
Nietzsche. Di sinilah poin yang menyebabkan ketidaksepakatan
Adler dengan Sigmund Freud.
6) al-Nafs al-Rabbniyyah, Imam al-Ghazali, Konsep fitrah Al-
Ghazali berkaitan erat dengan pembahasan tentang motivasi.
Untuk menjelaskan motivasi perilaku manusia, Al-Ghazali
menyuguhkan konsep syahwat sebagai motivasi mendekat (al-
sabab al-dkhili) dan ghadlab sebagai motivasi menjauh (al-
sabab al-khriji).

5. Motivasi dalam Perspektif pendidikan Islam
Dalam dunia belajar, pengetahuan merupakan tujuan dari proses
penyampaian ilmu. Motivasi memiliki peran penting sebagai salah satu
stimulant dalam proses pencapaian pengetahuan. Sederhanya, Seorang
peserta didik akan mencurahkan segenap upaya yang diperlukan untuk
mempelajari metode-metode yang tepat guna membuat ia paling tidak tahu
dan memahami pengetahuan yang ingin ia ketahui ketika ada motivasi dan
dorongan yang kuat.
Dalam psikologi pendidikan sendiri, pembicaraan masalah teori motivasi
sebagai kajian telah banyak dilakukan, sebut saja teori Koneksionisme S R
yang kemudian dikembangkan E.L Thorndike dengan hukum efeknya, Teori
16 | Mo t i v a s i

belajar Kognitif (Teori Gestalt), Teori Medan (Kurt Lewin). Dan banyak
lagi teori lain yang kajiannya mengenai motivasi dalam pendidikan.
18

Said Ismail Ali, sebagaimana dikutip oleh Hasan Langgulung
menyebutkan bahwa dasar ideal pendidikan Islam terdiri dari : Al-Quran,
Hadis, Ijtihad (kata-kata sahabat, Ijtihad, kebiasaan masyarakat, serta hasil
pemikiran para intelektual muslim),
19
Selain menjadi dasar al-Quran juga
menjadi landasan utama dalam Pendidikan Islam, didalamnya mengandung
berbagai konsep dan metode dalam rangka mendidik mental kaum
muslimin, termasuk membangkitkan motivasi dalam belajar dan menggali
pengetahuan.
20

Konsep al-Quran mengenai motivasi sebagai penggugah motivasi
misalnya memberikan janji, ancaman dan kisah. Juga memanfaatkan
peristiwa-peristiwa yang biasa terjadi, yang bisa membangkitkan motivasi
dan emosi manusia, serta mereka siap untuk mengambil hikmah dari
peristiwa-peristiwa tersebut.
21

Membangkitkan motivasi dengan janji dan ancaman
Dalam seruannya kepada manusia untuk mempercayai aqidah tauhid, al-
Quran memberi perhatian pada penumbuhan motivasi mereka. Yakni
dengan menjanjikan pahala yang akan diperoleh orang-orang yang beriman,
pun surga. Begitu pula ancaman dosa dan siksaan neraka bagi umat yang
tidak patuh terhadap perintah Allah. Dapat disimpulkan bahwa al-Quran
juga mengandung konsep motivasi. Simak al-Baqarah 81-82 :
_O>4 }4` =U=OE LOEj1Ec
;eCEO4 gO)
+O+-4*OgCE= Cj^q
CUE; jOEL- W -

18
Ibid, Hlm 344-345
19
Hasan Lunggalung, Asas-asas Pendidikan Islam; Pustaka Al-Husna, cet ke-II, 1
992.hal. 117
20
Muhammad Usman Najati, Al-Quran dan Psikologi, Jakarta: Aras Pustaka, 2003,
Hlm 127
21
Ibid
17 | Mo t i v a s i

E_1g 4p)-E= ^g
-g~-.-4 W-ONL4`-47
W-OUg4N4 geE)UO-
Elj^q CUE;
gOE4E^- W - OgOg
])-E= ^gg
(bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia Telah
diliputi oleh dosanya, mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya.
Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni
surga; mereka kekal di dalamnya
Ali Imran 196-198 :
El^^O74C CUwU> 4g~-.-
W-NOEE O) gU):^-
^_g /744` 1)U~ O
_.44` NeELE_E_ _ "^-)4
1E_)^- ^__ ^}
4g~-.- W-OE>-
_+4O +O eE4E_
O@O^_` }g` 4g^4`
NOE_u^- -g)-E=
OgOg L+O+^ ;}g)` g4gN *.-
4`4 E4gN *.- OOE=
jO-4O=g ^_g .
196. Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang
kafir bergerak[260] di dalam negeri.
197. Itu hanyalah kesenangan sementara, Kemudian tempat tinggal mereka
ialah jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.
198. Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, bagi
mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka
kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah)[261] dari sisi Allah.
dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang
berbakti[262].
18 | Mo t i v a s i

[260] Yakni: kelancaran dan kemajuan dalam perdagangan dan perusahaan mereka.[261]
Yakni: tempat tinggal beserta perlengkapan-perlengkapannya seperti makanan, minuman
dan lain-lain.[262] maksudnya ialah penghargaan dari Allah disamping tempat tinggal
beserta perlengkapan-perlengkapannya itu, adalah lebih baik daripada kesenangan duniawi
yang dinikmati orang-orang kafir itu.
Selain 2 ayat diatas, ada beberapa ayat yang berisi janji dan ancaman,
diantaranya an-Nisa 56-57, Surat Taha 74-75, al-Hajj: 50-51, ar-Rum: 14-16
dan beberapa surat lainnya.
Dalam konsep pendidikan, konsep janji dan ancaman juga diterapkan,
sebut saja janji hadiah kepada seorang anak jika mampu meraih nilai yang
baik. Juga ancaman tidak naik kelas jika tidak mampu mengikuti pelajaran
dengan hasil tidak maksimal.

Membangkitkan motivasi dengan kisah
Dalam dunia pendidikan, kisah mempunyai pengaruh pedagois penting
yang mendorong pendidik yang telah lama digunakan dalam mendidik anak
dan memberikan contoh yang baik. Dikarenakan, kisah dengan berbagai
peristiwa, kejadian dan pribadi yang digambarkannya, dapat menarik
perhatian dan menimbulkan daya tarik bagi pendengarnya untuk
mengikutinya. Dan membangkitkan berbagai kesan dan perasaan yang
membuat mereka terlibat di dalamnya secara psikis, sera terpengaruh secara
emosional.
Dalam al-Quran kisah menjadi sarana penting yang dipergunakan untuk
membangkitkan motivasi belajar, karena dapat membangkitkan daya tarik
dan mengundang perhatian. Melalui kisah, al-Quran menyebarkan
informasi mengenai Nabi dan Rasul terdahulu, dasar aqidah, keteladanan
dsb.
; ]~E O) )=~
E4OgN Oj+w U4:^-
4` 4p~E LVCg4 O4O4^NC
}:4 4-Cg> Og~-.-
4u-4 gOuCE4C O^>4
] 7/E* O4-4
19 | Mo t i v a s i

LO4uO4O4 Og 4pONLg`uNC
^
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang
dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum
yang beriman. (Q.S Yusuf:111)
Pemanfaatan Peristiwa Penting
Begitu juga peristiwa penting, hal ini juga dapat meningkatkan motivasi
dan dorongan. Manusia, biasanya dipengaruhi peristiwa-peristiwa penting
dalam kehidupan mereka. Yang tentu saja terkandung pelajaran, spirit dan
motivasi didalamnya. Sebut saja masa kelam di masa lalu, Kurang umur
dsb.
Dalam al-Quran terdapat peristiwa-peristiwa penting yang telah di alami
kaum muslimim, yang dapat digunakan sebagai suri tauladan dalam
kehidupan mereka. Dengan sendirinya, pada saat terjadinya peristiwa-
peristiwa tersebut, kaum muslimin lebih siap dan lebih menerima untuk
mempelajari. Sebut saja peristiwa perang Hunain, dimana kaum muslimin
merasa bangga dengan jumlah dan kekuatan mereka mampu mengalahkan
kaum kafir, namun ternyata kaum muslimin lupa bahwa kemenangan itu ada
di tangan Allah. Kaum muslimin di ingatkan dengan kekalahan pada perang
tersebut. Lihat selengkapnya pada Surah at-Taubah 25-26.

Pengulangan
Pengulangan dalam mengemukakan pendapat dan pikiran tertentu pada
manusia, akan menjadikan pendapat dan pikiran tersebut mapan dan mantap
dalam benak mereka. Berbagai studi dilakukan dalam kajian psikologi
modern guna membuktikan pentingnya pengulangan dalam proses belajar.
Dalam al-Quran kita dapatkan pengulangan beberapa kenyataan yang
berhubungan dengan aqidah dalam masalah-masalh gaib yang ingin
20 | Mo t i v a s i

ditanamkan dalam benak manusia. Contoh Iman kemada hari kebangkitan,
Hari kiamat, Hisab, Pahala, Siksa akhirat dsb.
Contoh dalam surah an-Naml 60-64 kalimat Og7
E7E` *.- Terulang sebanyak 5 kali.
Dalam Surah Hud, Seruan untuk menyembah Allah yang Maha Esa
diulang 4 kali (Ayat 25-26, 50, 61 dan 84).
Dan masih ada beberapa ayat-ayat pengulangan lain di dalam al-Quran.

Partisipasi aktif
Mempelajari Kinetic Skill (keterampilan kinetis) tentu tidak akan
menjadi sebuah keterampilan tanpa adanya pelaksanaan secara praktis, dan
latihan. Praktek tidak hanya penting dalam memperlajari keterampilan
kinetis, namun juga penting dalam mempelajari ilmu pengetahuan teoritis.
Dalam al-Quran partisipasi aktif diajarkan melalui ayat-ayat mengenai
sifat-sifat kejiwaan yang terpuji, akhlaq dan kebiasaan perilakau yang baik
kepada sesama. Kesemuanya itu perlu perwujudan berupa pelakasanaan.
Sebut saja dalam surat al-Baqarah 277 :
Ep) -g~-.- W-ONL4`-47
W-OUg4N4 geE)UO-
W-ON`~4 E_OUO-
W-+O>-474 E_OEO-
_ -NO;_ ELgN
)_)4O 4 7OE=
)_^1U4 4 - ]O+^4O4C
^g__
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh,
mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi
Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.

Masih banyak konsep-konsep Motivasi yang terkandung dalam al-Quran
yang dapat di aplikasikan dalam dunia pendidikan. Menggali dan
21 | Mo t i v a s i

mempelajarinya guna mendapatkan lebih banyak konsep sehingga
memperkaya dan menambah beberapa konsep diatas kiranya dapat menjadi
motivasi kita untuk lebih dan lebih menggali kandungan al-Quran.

Bab III
Kesimpulan

Manusia sebagai mahluk sosial berusaha untuk memenuhi kebutuhan,
keinginan dan expektansi.Untuk menuju itu, Motivasi adalah alat yang
digunakan. Secara garis besar, Motivasi menjadi dorongan dalam proses
menggapai sesuatu yang ingin diperoleh.
Dalam Persepektif Pendidikan Islam, beberapa konsep-konsep motivasi
telah tertera dalam al-Quran. Sebagai Sumber landasan utama al-Quran
mengandung banyak sekali konsep-konsep motivasi yang dapat digali,
ditelaah dan diaplikasikan dalam upaya meningkatkan motivasi belajar
peserta didik.
Apa motivasi anda setelah membaca makalah ini?

Anda mungkin juga menyukai