Anda di halaman 1dari 21

K O N S E P M O T IVA S I , P E R I L A K U

S O S IA L D A N C U LT U R A L AW A R E NE S S
P E RT E M U A N K E 1 3

Oleh :

Nor Indah Handayani


MOTIVASI

Menurut :
1. T. Hani Handoko
“Keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan “

2. H. Hadari Nawawi
“Suatu keadaan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau
keiatan yang berlangsung secara sadar”
FA K T O R - FA K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I
M O T I VA S I

Faktor Eksternal
Faktor Internal :
a. Lingkungan sosial
a. Pembawaan individu
b. Pemimpin dan
kepemimpinannya b. Tingkat pendidikan

c. Tuntutan perkembangan c. Pengalaman masal lampau


organisasi atau tugas
d. Keinginan atau harapan
d. Dorongan atau bimbingan atasan
masa depan
FUNGSI
MOTIVASI
1. Mendorong manusia
untuk berbuat
2. Menentukan arah
perbuatan
3. Menyeleksi perbuatan
yang harus dijalankan
guna mencapai tujuan
JENIS MOTIVASI

Motivasi Biogenetis : berasal dari


diri manusia yang dilakukan untuk
kelangsungan hidup. Motivasi Teogenesis : berasal
dari hubungan antara manusia
Motivasi Sosiogenetis :
dengan Tuhannya
Dipelajari orang dan berasal dari
lingkungan di mana orang tersebut
barada.
TEORI MOTIVASI

Abraham Maslow (Teori Kebutuhan) : pada dasarnya semua


manusia memiliki kebutuhan pokok.

a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan rasa aman
c. Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki
d. Kebutuhan akan penghargaan
e. Kebutuhan aktualisasi diri
Teori Motivasi Herzberg (Teori dua faktor) : ada 2 jenis faktor yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhi
diri dari ketidakpuasan.
a. Faktor Higiene (ekstrinsik) : motivasi untuk keluar dari ketidakpuasan,
ex : hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan.
b. Faktor Motivator (intrinsik) : motivasi seseorang untuk mencapai
kepuasan, ex : achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan
Teori Motivasi Douglas McGregor : mengemukakan 2 pandangan manusia yaitu teori
X (negatif) dan teori Y (positif).

Menurut teori X empat pengandaian yang dipegang manajer :


1. Karyawan secara inhern tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
2. Karyawan menghindari tanggung jawab

3. Karyawan harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
Menurut teori Y :

4. Karyawan dapat bekerjasama


5. Karyawan akan bertanggung jawab dengan pekerjaannya
6. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif
Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan)

Menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu


yang ia yakinni ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari
pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi
rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh 3 komponen :
1. Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas

2. Instrumentalis, penilaian tentang apa yang akan terjadi jika


berhasil dalam melakukan suatu tugas.
3. Valensi, respon terhadap outcome seperti perasaan positif,
Teori Motivasi Achievement Mc Clelland (Teori Kebutuhan
Berprestasi), ada 3 hal penting yang menjadi kebutuhan anusia :

1. Need for Cahievement (kebutuhan akan prestasi)

2. Need for Afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir


sama dengan soscialneed-nya Maslow)

3. Need fro Power (motivasi untuk mengatur)


Teori Motivasi Clayton Alderfer (Teori “ERG) : jika kebutuhan
yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusai akan
kembali pada gerak yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari
waktu ke waktu dan dari situasi ke situasi.
Teori Penetapan Tujuan : dalam penetapan tujuan memiliki 4
macam mekanisme motivasional, yakni : tujuan mengarahkan
perhatian, tujuan mengatur uoaa, tujuan meningkatkan persistensi,
tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana kegiatan.
Teori Penguatan dan Modifikasi perilaku : dalam kehidupan
organisasional disadari dan diakui bahwa kehendak seseorang
ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi eksternal dari perilaku
dan tindakannya. Artinya, dari berbagai faktor di luar diri
seseorang turut berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku.
PERILAKU SOSIAL

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang


bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua
mahkluk hidup, mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai
dengan manusia itu berperlaku, karena mereka mempunyai
aktifitas masing-masing.
BENTUK PERILAKU

Perilaku Tertutup : respon seseorang terhadap stimulus dalam


bentuk terselubung atau tertutup (perhatian, persepsi, pengetahuan,
kesadaran)
Perilaku Terbuka : respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan nyata atau terbuka.
JENIS PERILAKU

Perilaku Refleksif : perilaku yang terjadi atas reakdi secara


spontan terhadapstimulus yang mengenai organisme tersebut.
Contoh : kedip mata bila terkena sinar matahari, gerak lutut jika
kena sentuhan palu, menarik tangan apabila menyentuh api.
Perilaku Nonreflektif : perilaku dikendalikan atau diatur oleh
pusat kesadaran/otak.
PROSES PERUBAHAN
PERILAKU

Menyadari : merupakan proses dimana sesorang membuat


identifikasi tentang apa/bagian mana yang diinginkan untuk diubah
dan mengapa perubahan tersebut diinginkan.
Mengganti : setelah seseorang menyadari untuk merubah
perilakunya, maka proses selanjutnya yang perlu dilakukan adalah
mengganti. Mengganti merupakan proses melawan bentuk
keyakinan, pemikiran dan perasaan yang diyakini salah.
Mengintrospeksi : merupakan proses dimana seseorang membuat
penilaian mengenai apa yang sudah diraih dan apalagi yang perlu
dilakukan.
CULTURAL AWARNESS

Kemampuan seseorang untuk melihat keluar dirinya sendiri dan


menyadari akan nilai-nilai budaya, kebiasaan budaya yang masuk.
Selanjutnya, seseorang dapat menilai apakah hal tersebut normal dan dapat
diterima pada budayanya atau mungkin tidak lazim atau tidak dapat
diterima di budaya lain. Oleh karena itu perlu untuk memahami budaya
yang berbeda dari dirinya dan menyadari kepercayaannya dan adat
istiadatnya dan mampu untuk menghormatinya (Ircham, Machfocdz, 2008).
T I N G K AT C U LT U R A L AWA R N E S S
Wunderle (2006) mengemukakan 5 tingkat kesadaran budaya yaitu :
1. Data dan informasi : data merupakan tingkat terendah dari tingkatan informasi
secara kognitif.
2. Culture consideration : setelah memiliki data dan informasi yang jelas tentang suatu
budaya maka kita akan dapat memperoleh pemahaman terhadap budaya dan faktor apa
saja yang menjadi nilai-nilai dari budaya tertentu.
3. Cultural knowledge : informasi dan pertimbangan yang telah dimiliki memang tidak
mudah untuk dapat diterapkan dalam pemahaman suatu budaya. Namun pentingnya
pengetahuan budaya merupakan faktor penting bagi seseorang untuk menghadapi
situasi yang akan dihadapinya
4. Cultural understanding : memeiliki pengetahuan tentang
budaya dan juga budaya orang lain melalui berbagai aktivitas dan
pelatihan penting agar dapat memahami dinamika yang terjadi
dalam suatu budaya tertentu.

5. Cultural Competence : merupakan tingkat tertinggi dari


kesadaran budaya. Berfungsi untuk dapat menentukan dan
mengambil suatu keputusan dan kecerdasan budaya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai