PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran, perhatian peserta didik merupakan faktor yang mempunyai
pengaruh besar, karena akan dapat menerima dan memilih stimulus yang relevan untuk
diproses lebih lanjut dari stimulus yang datang dari luar. Perhatian dapat membuat peserta
didik mengarahkan dirinya pada tugas dan masalah yang akan diberikan, serta memilih dan
memberikan fokus pada masalah yang harus diselesaikan. Disamping perhatian, motivasi
mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, karena dengan motivasi peserta didik
akan dapat mencurahkan segenap perhatiannya dalam proses belajar mengajar. Sehingga
motivasi menjadi sesuatu yang penting dalam pengajaran dan pembelajaran.
Pada makalah ini kami ingin mengulas tentang pentingnya motivasi dalam pengajaran dan
pembelajaran, karena tanpa motivasi akan terdapat kendala dan hasil pengajaran dan
pembelajaran yang tidak maksimal. Bahkan ada pernyataan bahwasanya motivasi adalah
syarat mutlak untuk belajar. Dari latar belakang permasalahan tersebut, kami merumuskan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut
Motif, yaitu: Segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan
sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan, rangsangan atau tujuan tertentu. Contoh :
seorang mahasiswa mempunyai motif ingin mendapatkan IPK yang baik, sehingga ia
belajar dengan tekun sampai larut malam untuk menghadapi ujian.
Motivasi adalah proses atau pendorong yang menjelaskan intensitas, arah, dan
ketekunan seorang individu untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai
hasil atau tujuan tertentu.
Hubungan antara motivasi dan intensitas adalah untuk mengetahui seberapa giat
seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang
memuaskan kecuali jika dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.
Sebaliknya ketekunan merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat
mempertahankan usahanya.
Adapun sejarah Teori Motivasi berawal pada tahun 1950an sebagai periode
perkembangan konsep-konsep motivasi
Membuat hipotesis : dalam setiap diri manusia terdapat hirarki dari lima kebutuhan, yaitu :
fisiologis (rasa lapar, haus, seksual), rasa aman (ingin dilindungi dari bahaya fisik dan
emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan),
penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan,
pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).
Menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan
para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat
manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu yang cenderung membentuk
perilaku.
Teori ini tidak dikembangkan baru-baru ini yang menggambarkan kondisi pemikiran saat
dalam menjelaskan motivasi.
4. Teori Kebutuhan ( Davis Mc Clelland )
Teori ini fokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:
c. kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antar personal yang
ramah dan akrab.
Teori yang menyatakan bahwa motivasi berasal dari pemberian penghargaan ekstrinsik
untuk perilaku seseorang bukan perilaku instrinsik.
Teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber
motivasi kerja yang utama.
Teori Penguatan
Teori Keadilan
Teori Harapan
Teori Hedonisme
Teori yang menyatakan bahwa manusia hakikatnya adalah makhluk yang mementingkan
kesenangan dan membenci kesulitan.
Teori Naluri
Menerangkan manusia mempunyai tiga dorongan nafsu pokok, yaitu:
Area motivasi manusia adalah : makanan, cinta, seks, dan pencapaian. Tujuan-tujuan
yang mendasari motivasi ditentukan individu, untuk menggerakkan seseorang agar timbul
keinginan dan kemauannya mencapai tujuan, karena motivasi intrinsik (keinginan meraih
pencapaian tertentu demi kesenangan ), atau karena motivasi ekstrinsik, (keinginan untuk
mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal.)[3]
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Ia merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Pembelajaran yang berkualitas tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas pengajar.
Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses
belajar.
anak adalah makhluk yang aktif. Ia mempuanyai dorongan untuk berbuat sesuatu,
mempunyai kemauan dan aspirasi sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan
juga tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Diperlukan latihan-latihan dan pembiasaan agar
apa yang dipelajari dapat diingat lebih lama. Semakin sering berlatih akan semakin paham.
Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-
keterampilan dan sebaginya. Kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah
pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan
suatu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan dan lain sebagainya.
Siswa dalam belajar berada di suatu medan, terdapat hambatan dalam mempelajari bahan
belajar dan timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu dengan mempelajari bahan belajar
tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia
akan dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.
Kunci dari teori ini adalah law of effect dari Thordike, hubungan stimulus dan respon akan
bertambah erat, jika disertai perasaan senang atau puas dan sebaliknya bisa lenyap jika
disertai perasaan tidak senang.
Meliputi perbedaan intelegensi, minat bakat, hobi, tingkah laku maupun sikap, dan latar
belakang kebudayaan, sosial, ekonomi dan keadaan orang tua. Guru harus memahami
perbedaan siswa secara individu.
Di antara kaedah dan teknik yang boleh digunakan oleh guru ialah :
Kaedah oudiolingual
Kaedah kodkognetif
Kaedah projek
Masalah perbedaan kesediaan belajar dikaitkan dari tiga sudut pandangan segi
kematangan, yaitu :
b. Kematangan intelektual
Kematangan mental meliputi mentafsir (persepsi), membina bahan-bahan yang tidak ada
(imaginasi), mengingati kembali apa yang telah dialami (ingatan) dan meneruskan
kesimpulan tentang hal-hal yang diperoleh dari pengalaman ataupun yang abstrak.
d. Kematangan Emosi
Adalah jenis pengondisian individu dalam merespons beberapa stimulus yang tidak biasa
dan menghasilkan respons baru. Teori ini tumbuh berdasarkan eksperimen untuk mengajari
anjing mengeluarkan air liur sebagai respons terhadap bel yang berdering, dilakukan pada
awal tahun 1900-an oleh seorang ahli fisiolog Rusia bernama Ivan Pavlov.
a. Methode ceramah
c. Methode diskusi
e. Methode kisah
f. Methode Perumpamaan
l. Methode praktik
m. Methode karyawisata
n. Methode ampunan dan bimbingan
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang mantap berkat latihan dan pengalaman yang
menjadikan ciri khas manusia dan membedakannya dengan binatang, ia adalah bagian dari
hidup manusia yang berlangsung seumur hidup kapan saja dan dimana saja.
Memotivasi belajar menjadi hal penting dalam proses belajar, karena mendorong,
menggerakkan dan mengarahkan kegiatan belajar siswa. Proses motivasi mengacu pada
prinsip-prinsip belajar siswa, supaya mendapat perhatian pihak perencanaan pengajaran
dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar. Sehingga proses pengajaran dan
pembelajaran telah di tambah dengan motivasi.
Kebermaknaan
Motivasi melalui kandungan makna yang penting, namun bersifat personal. Caranya :
mengaitkan suatu pelajaran dengan pengalaman masa lampau untuk mendatangkan minat
serta nilai-nilai yang berarti.
Modelling
Pembelajaran yang disampaikan dengan praktek langsung dari guru, bukan hanya sekedar
ceramah secara lisan.
Komunikasi terbuka
Pemberitahuan konsep dan tujuan pelajaran yang akan dipelajari untuk dapat menyalurkan
minat peserta didik dengan lebih baik dan termotivasi.
Prasyarat
Adalah menggunakan pelajaran sederhana untuk mengamati pelajaran yang lebih
kompleks supaya tidak membingungka dan tidak menimbulkan frustasi, akan tetapi dapat
memotivasi peserta didik dalam belajar.
Novelty
Adalah pelajaran yang masih baru atau asing, melalui metode mengajar yang bervariasi,
menggunakan alat bantu atau menggunakan bahasa asing,
Methode ini membuat peserta didik lebih aktif, karena materi tidak dalam bentuk ceramah,
melainkan diskusi/Tanya jawab yang bertujuan untuk menstimulus dan mengusahakan
respon terhadap materi yang disampaikan.
Latihan Terbagi
Latihan ini diadakan dalam kurun waktu yang pendek, seperti bulanan, tri wulan atau
tengah semester. sehingga peserta didik tidak dibebani materi yang sangat banyak jika
dibandingkan dengan latihan yang diadakan diakhir semester atau akhir tahun saja.
Paksaan dalam belajar perlu diberikan di awal belajar peserta didik. Namun lambat laun
paksaan itu harus dihilangkan, supaya peserta didik tidak tergantung pada paksaaan
tersebut.
Kondisi yang menyenangkan dapat memotivasi belajar siswa, seperti : memberikan tugas
yang menantang, memberitahukan hasil belajar dan memberikan hadiah atas prestasi
peserta didik.[6]
BAB III
Kesimpulan
Motivasi adalah proses atau pendorong yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan
seorang individu untuk bertindak sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan, sedangkan pengajaran berdasarkan pada mengajar agar peserta
didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif : (kognitif),
perubahan sikap (afektif), keterampilan (psikomotor) seorang peserta didik, namun proses
pengajaran ini memberi kesan pekerjaan pengajar saja.
a. Kebermaknaan
b. Modelling
c. Komunikasi terbuka
d. Prasyarat
e. Novelty
g. Latihan Terbagi
Stephen, Robbins P dan Judge, Timothy A. Perilaku Organisasi Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat, 2008.
[2] Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan ( Bandung : PT. remaja Rosdakarya, 1998), 60-
82.
[3] Wade Carol dan Tavris Carol, Psikologi : Jilid 2 (Jakarta: Erlangga, 2007), 142-152.
[4] Robbins Stephen P. Perilaku Organisasi Buku 1 (Jakarta: Salemba Empat, 2007), 69-
79.
[5] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung : PT. remaja Rosdakarya, 2008),
137-160.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berikutnya akan disingkat menjadi KBBI
(1997 : 15), definisi pengajaran adalah proses, perbuatan, cara, segala sesuatu
mengenai mengajar. Maka pengajaran bahasa adalah proses, perbuatan, cara, segala
sesuatu mengenai mengajar sebuah bahasa.