Anda di halaman 1dari 13

Judul : Motivasi Pengajaran Dalam Pembelajaran

PENDAHULUAN

Dalam proses pembelajaran, perhatian peserta didik merupakan faktor yang mempunyai
pengaruh besar, karena akan dapat menerima dan memilih stimulus yang relevan untuk
diproses lebih lanjut dari stimulus yang datang dari luar. Perhatian dapat membuat peserta
didik mengarahkan dirinya pada tugas dan masalah yang akan diberikan, serta memilih dan
memberikan fokus pada masalah yang harus diselesaikan. Disamping perhatian, motivasi
mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, karena dengan motivasi peserta didik
akan dapat mencurahkan segenap perhatiannya dalam proses belajar mengajar. Sehingga
motivasi menjadi sesuatu yang penting dalam pengajaran dan pembelajaran.

Pada makalah ini kami ingin mengulas tentang pentingnya motivasi dalam pengajaran dan
pembelajaran, karena tanpa motivasi akan terdapat kendala dan hasil pengajaran dan
pembelajaran yang tidak maksimal. Bahkan ada pernyataan bahwasanya motivasi adalah
syarat mutlak untuk belajar. Dari latar belakang permasalahan tersebut, kami merumuskan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut

Apakah pengertian dari motivasi ?

Apakah pengertian dari pengajaran dan pembelajaran?

Apakah yang dimaksud dengan teori pengajaran dan pembelajaran?

Apakah hubungan antara motvasi dengan pengajaran dan pembelajaran?


.Pembahasan

2.1 Pengertian Motivasi

Motif, yaitu: Segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan
sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan, rangsangan atau tujuan tertentu. Contoh :
seorang mahasiswa mempunyai motif ingin mendapatkan IPK yang baik, sehingga ia
belajar dengan tekun sampai larut malam untuk menghadapi ujian.

Motivasi adalah proses atau pendorong yang menjelaskan intensitas, arah, dan
ketekunan seorang individu untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai
hasil atau tujuan tertentu.

Hubungan antara motivasi dan intensitas adalah untuk mengetahui seberapa giat
seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang
memuaskan kecuali jika dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.
Sebaliknya ketekunan merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat
mempertahankan usahanya.

Adapun sejarah Teori Motivasi berawal pada tahun 1950an sebagai periode
perkembangan konsep-konsep motivasi

1. Teori Hirarki Kebutuhan ( Abraham Maslow)

Membuat hipotesis : dalam setiap diri manusia terdapat hirarki dari lima kebutuhan, yaitu :
fisiologis (rasa lapar, haus, seksual), rasa aman (ingin dilindungi dari bahaya fisik dan
emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan),
penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan,
pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).

2. Teori X dan teori Y ( Douglas Mc Gregor )

Menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan
para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat
manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu yang cenderung membentuk
perilaku.

3. Teori Motivasi Kontemporer ( David Mc Clelland )

Teori ini tidak dikembangkan baru-baru ini yang menggambarkan kondisi pemikiran saat
dalam menjelaskan motivasi.
4. Teori Kebutuhan ( Davis Mc Clelland )

Teori ini fokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:

a. kebutuhan berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha


keras untuk berhasil.

b. kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian


rupa supaya tidak berperilaku sebaliknya.

c. kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antar personal yang
ramah dan akrab.

Teori Evaluasi Kognitif

Teori yang menyatakan bahwa motivasi berasal dari pemberian penghargaan ekstrinsik
untuk perilaku seseorang bukan perilaku instrinsik.

Teori Penentuan Tujuan

Teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber
motivasi kerja yang utama.

Teori Penguatan

Teori di mana perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya dari


tindakan seseorang.

Teori Keadilan

Teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaannya dengan


hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.

Teori Harapan

Adalah kekuatan kecenderungan untuk bertindak dengan bergantung pada kekuatan


harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik
dari hasil individu tersebut.

Teori Hedonisme

Teori yang menyatakan bahwa manusia hakikatnya adalah makhluk yang mementingkan
kesenangan dan membenci kesulitan.

Teori Naluri
Menerangkan manusia mempunyai tiga dorongan nafsu pokok, yaitu:

a. Naluri mempertahankan diri.

b. Naluri mengembangkan diri.

c. Naluri mengembangkan/mempertahankan jenis.

Teori Reaksi yang Dipelajari

Pernyataan bahwa kepribadian seseorang tidak berdasaran naluri, tetapi berdasarkan


tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan setempat.

Teori Daya Pendorong

Adalah perpaduan teori naluri dan teori raksi yang dipelajari.

Komponen pokok motivasi adalah :

a. Menggerakkan : Menimbulkan kekuatan indvidu untuk bertindak.

b. Mengarahkan : Menyallurkan tingkah laku seseorang.

c. Menopang : menguatkan intensitas dan arah dorongan atau kekuatan.[2]

Area motivasi manusia adalah : makanan, cinta, seks, dan pencapaian. Tujuan-tujuan
yang mendasari motivasi ditentukan individu, untuk menggerakkan seseorang agar timbul
keinginan dan kemauannya mencapai tujuan, karena motivasi intrinsik (keinginan meraih
pencapaian tertentu demi kesenangan ), atau karena motivasi ekstrinsik, (keinginan untuk
mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal.)[3]

Pengertian Pengajaran dan Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Ia merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi mempunyai


konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat
belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai objektif : (aspek kognitif),
mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor)
seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai
pekerjaan satu pihak atau pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan
adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

Pembelajaran yang berkualitas tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas pengajar.
Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses
belajar.

Beberapa prinsip pembelajaran meliputi:

1. Perhatian dan Motivasi

Perhatian terhadap pelajaran n timbul apabila bahan pelajaran sesuai dengan


kebutuhannya. Disamping perhatian, motivasi menjadi tenaga yang menggerakkan dan
mengarahkan aktivitas seseorang yang berkaitan dengan minat. Misalnya, siswa yang
menyukai pelajaran matematika akan merasa senang belajar matematika dan terdorong
untuk belajar lebih giat, sehingga kewajiban bagi guru untuk bisa menanamkan sikap postif
pada diri siswa terhadap mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

2. Menurut pandangan psikologi

anak adalah makhluk yang aktif. Ia mempuanyai dorongan untuk berbuat sesuatu,
mempunyai kemauan dan aspirasi sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan
juga tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Diperlukan latihan-latihan dan pembiasaan agar
apa yang dipelajari dapat diingat lebih lama. Semakin sering berlatih akan semakin paham.
Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-
keterampilan dan sebaginya. Kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah
pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan
suatu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan dan lain sebagainya.

3. Keterlibatan Langsung/Pengalaman Belajar

Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan melakukan


aktivitas sendiri. Menurut John Dewey dengan "learning by doing". Modus Pengalaman
belajar adalah sebagai berikut: kita belajar 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang
kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari
apa yang kita katakana, dan 90% dari apa yang kita katakana dan lakukan. Hal ini
menunjukkan jika guru mengajar dengan ceramah, maka peserta didik mengingat hanya
20% karena hanya mendengarkan. Sebaliknya, jika guru meminta peserta didik untuk
melakukan sesuatu dan melaporkannya, maka mereka akan mengingat sebanyak 90%.

4. Teori Psikologis Daya

Adalah Pengulangan Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan. Belajar


adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamati,
menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir dan sebagainya.

5. Tantangan Teori medan (Field Theory) dari Kurt Lewin

Siswa dalam belajar berada di suatu medan, terdapat hambatan dalam mempelajari bahan
belajar dan timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu dengan mempelajari bahan belajar
tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia
akan dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.

6. Teori Belajar Operant Conditioning dari B.F. Skinner.Kunci

Kunci dari teori ini adalah law of effect dari Thordike, hubungan stimulus dan respon akan
bertambah erat, jika disertai perasaan senang atau puas dan sebaliknya bisa lenyap jika
disertai perasaan tidak senang.

7. Perbedaan Individual Siswa

Meliputi perbedaan intelegensi, minat bakat, hobi, tingkah laku maupun sikap, dan latar
belakang kebudayaan, sosial, ekonomi dan keadaan orang tua. Guru harus memahami
perbedaan siswa secara individu.

Teori Pengajaran dan pembelajaran

Seorang guru hendaknya menciptakan pengajaran yang berkesan, supaya dapat


merangsang minat pelajar di samping sentiasa memikirkan kebajikan dan keperluan pelajar.
Seorang guru boleh menentukan pendekatan, memilih kaedah dan menetapkan teknik-
teknik tertentu yang sesuai dengan perkembangan pelajar. Pemilihan strategi secara
bijaksana mampu menjamin kemudahan serta keberkesanan penyampaian suatu subjek
atau modul.

Di antara kaedah dan teknik yang boleh digunakan oleh guru ialah :

Kaedah sumbang saran


Kaedah tunjuk cara (demonstrasi)

Simulasi atau kaedah pengajaran kumpulan

Kaedah perbincangan atau kaedah penyelesaian masalah

Kaedah oudiolingual

Kaedah kodkognetif

Kaedah projek

Masalah perbedaan kesediaan belajar dikaitkan dari tiga sudut pandangan segi
kematangan, yaitu :

a. kematangan fisik menunjukkan kecekatan yang tinggi.

Dalam konteks kesediaan belajar, perhatian terhadap corak pertumbuhan dan


perkembangan fisik. Pengetahuan tentang apa yang dijangkakan akan berlaku dalam
pertumbuhan perkembangan normal berupaya membantu guru menyediakan asas
pembelajaran.

b. Kematangan intelektual

Kematangan mental meliputi mentafsir (persepsi), membina bahan-bahan yang tidak ada
(imaginasi), mengingati kembali apa yang telah dialami (ingatan) dan meneruskan
kesimpulan tentang hal-hal yang diperoleh dari pengalaman ataupun yang abstrak.

d. Kematangan Emosi

Menggambarkan keadaan yang dikaitkan oleh dorongan-dorongan melalui suatu cara


tertentu yang melibatkan gangguan yang meluas dan mengandung nada perbedaan atau
berbagai derajat kepuasan dan gangguan .

Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura mengenal


unsur-unsur utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan, yaitu
pemerhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi (reproduction), dan penangguhan
(re inforcement) motivasi (motivation). Implikasi dari kaedah ini dapat dicapai melalui:

a. Penyampaian yang cakap dan menarik

b. Demonstasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat

c. Contoh hendaklah bermutu tinggi


Teori-teori pembelajaran tentang proses pemerolehan pola perilaku adalah :

Teori pengondisian klasik,

Adalah jenis pengondisian individu dalam merespons beberapa stimulus yang tidak biasa
dan menghasilkan respons baru. Teori ini tumbuh berdasarkan eksperimen untuk mengajari
anjing mengeluarkan air liur sebagai respons terhadap bel yang berdering, dilakukan pada
awal tahun 1900-an oleh seorang ahli fisiolog Rusia bernama Ivan Pavlov.

Teori pengondisian operant,

Adalah jenis pengondisian di mana perilaku sukarela yang diharapkan menghasilkan


penghargaan atau mencegah sebuah hukuman.

Teori Pembelajaran sosial

Adalah pandangan bahwa orang-orang dapat belajar melalui pengamatan dan


pengalaman langsung.[4]

Macam-macam methode dalam proses pembelajaran adalah:

a. Methode ceramah

b. Methode tanya jawab

c. Methode diskusi

d. Methode pemecahan masalah (problem solving)

e. Methode kisah

f. Methode Perumpamaan

g. Methode pemahaman dan penalaran (al ma’rifat wa al nazhariyah)

h. Methode perintah berbuat baik dan saling menasihati

i. Methode suri tauladan

j. Methode hikmah dan mau’izhah hasanah

k. Methode peringatan dan pemberian motivasi

l. Methode praktik

m. Methode karyawisata
n. Methode ampunan dan bimbingan

o. Methode kerja sama

p. Methode tadrij (pentahapan)[5]

Hubungan Motivasi dengan Pengajaran dan Pembelajaran

Belajar adalah perubahan tingkah laku yang mantap berkat latihan dan pengalaman yang
menjadikan ciri khas manusia dan membedakannya dengan binatang, ia adalah bagian dari
hidup manusia yang berlangsung seumur hidup kapan saja dan dimana saja.

Memotivasi belajar menjadi hal penting dalam proses belajar, karena mendorong,
menggerakkan dan mengarahkan kegiatan belajar siswa. Proses motivasi mengacu pada
prinsip-prinsip belajar siswa, supaya mendapat perhatian pihak perencanaan pengajaran
dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar. Sehingga proses pengajaran dan
pembelajaran telah di tambah dengan motivasi.

Adapun cara memotivasi peserta didik adalah :

Kebermaknaan

Motivasi melalui kandungan makna yang penting, namun bersifat personal. Caranya :
mengaitkan suatu pelajaran dengan pengalaman masa lampau untuk mendatangkan minat
serta nilai-nilai yang berarti.

Modelling

Pembelajaran yang disampaikan dengan praktek langsung dari guru, bukan hanya sekedar
ceramah secara lisan.

Komunikasi terbuka

Pemberitahuan konsep dan tujuan pelajaran yang akan dipelajari untuk dapat menyalurkan
minat peserta didik dengan lebih baik dan termotivasi.

Prasyarat
Adalah menggunakan pelajaran sederhana untuk mengamati pelajaran yang lebih
kompleks supaya tidak membingungka dan tidak menimbulkan frustasi, akan tetapi dapat
memotivasi peserta didik dalam belajar.

Novelty

Adalah pelajaran yang masih baru atau asing, melalui metode mengajar yang bervariasi,
menggunakan alat bantu atau menggunakan bahasa asing,

Latihan/Praktek yang aktif dan bermanfaat

Methode ini membuat peserta didik lebih aktif, karena materi tidak dalam bentuk ceramah,
melainkan diskusi/Tanya jawab yang bertujuan untuk menstimulus dan mengusahakan
respon terhadap materi yang disampaikan.

Latihan Terbagi

Latihan ini diadakan dalam kurun waktu yang pendek, seperti bulanan, tri wulan atau
tengah semester. sehingga peserta didik tidak dibebani materi yang sangat banyak jika
dibandingkan dengan latihan yang diadakan diakhir semester atau akhir tahun saja.

Kurangi secara Sistematik Paksaan Belajar

Paksaan dalam belajar perlu diberikan di awal belajar peserta didik. Namun lambat laun
paksaan itu harus dihilangkan, supaya peserta didik tidak tergantung pada paksaaan
tersebut.

Kondisi yang Menyenangkan

Kondisi yang menyenangkan dapat memotivasi belajar siswa, seperti : memberikan tugas
yang menantang, memberitahukan hasil belajar dan memberikan hadiah atas prestasi
peserta didik.[6]
BAB III

Kesimpulan

Motivasi adalah proses atau pendorong yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan
seorang individu untuk bertindak sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan, sedangkan pengajaran berdasarkan pada mengajar agar peserta
didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif : (kognitif),
perubahan sikap (afektif), keterampilan (psikomotor) seorang peserta didik, namun proses
pengajaran ini memberi kesan pekerjaan pengajar saja.

Teori-teori pembelajaran tentang proses pemerolehan pola perilaku adalah :

a. Teori pengondisian klasik

b.Teori pengondisian operant

c. Teori Pembelajaran sosial

4. Cara memotivasi peserta didik adalah :

a. Kebermaknaan

b. Modelling

c. Komunikasi terbuka

d. Prasyarat

e. Novelty

f. Latihan/Praktek yang aktif dan bermanfaat

g. Latihan Terbagi

h. Kurangi secara Sistematik Paksaan Belajar

i. Kondisi yang Menyenangkan


Daftar Pustaka

Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : PT.


bumi Aksara, 2003.

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT. remaja Rosdakarya, 2008.

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. remaja Rosdakarya, 1998.

Stephen, Robbins P. Perilaku Organisasi Buku 1. Jakarta: Salemba Empat, 2007.

Stephen, Robbins P dan Judge, Timothy A. Perilaku Organisasi Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat, 2008.

Carol,Wade dan Carol, Tavris. Psikologi: Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2007.

[1]Robbins Stephen P. dan Judge Timothy A. Perilaku Organisasi Buku 1 (Jakarta:


Salemba Empat, 2008), 222-232.

[2] Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan ( Bandung : PT. remaja Rosdakarya, 1998), 60-
82.

[3] Wade Carol dan Tavris Carol, Psikologi : Jilid 2 (Jakarta: Erlangga, 2007), 142-152.

[4] Robbins Stephen P. Perilaku Organisasi Buku 1 (Jakarta: Salemba Empat, 2007), 69-
79.

[5] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung : PT. remaja Rosdakarya, 2008),
137-160.

[6] Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem (Jakarta :


PT. bumi Aksara, 2003), 154-161.

1. Pengertian motivasi pengajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berikutnya akan disingkat menjadi KBBI
(1997 : 15), definisi pengajaran adalah proses, perbuatan, cara, segala sesuatu
mengenai mengajar. Maka pengajaran bahasa adalah proses, perbuatan, cara, segala
sesuatu mengenai mengajar sebuah bahasa.

Anda mungkin juga menyukai