Anda di halaman 1dari 7

NAMA : DELLA OKTARINA

NIM : 05021282025031
TUGAS 5 HIDROLOGI LAHAN RAWA GAMBUT

REVIEW JURNAL 1
Judul Jurnal Opsi pengelolaan lahan dan air untuk pengembangan lahan
gambut di Sarawak, Malaysia
Nama Jurnal Jurnal Opsi Pengolahan Lahan dan Air
Volume dan Halaman Hal 59-65
Tahun 2001
Nama Penulis J.H.M Wotsen dan H.P Ritzema
Nama Reviewer Della Oktarina
Tanggal Reviewer 22 Februari 2023
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan
pengelolaan lahan dan air untuk lahan gambut.
Subjek Penelitian Lahan Gambut di Sarawak, Malaysia
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan
metode pengumpulan data hasil observasi
Hasil Penelitian • Gambut memiliki kapasitas infiltrasi yang tinggi,
ruang pori yang dapat dikeringkan, dan konduktivitas
hidrolik, tetapi kenaikan kapiler, kerapatan curah, dan
air yang tersedia bagi tanaman lebih rendah.
• Komponen oksidasi menyebabkan emisi CO2, Depa
sekitar 13 ton per hektar per tahun per penurunan
muka tanah. Pada akhirnya penurunan muka tanah
yang terus menerus ini dapat mengakibatkan keadaan
permukaan tanah berada di bawah permukaan laut.
Kekuatan Penelitian Kekuatan Penelitian ini ialah
Kelemahan Penelitian Kelemahan Penelitian ini ialah
Kesimpulan

REVIEW JURNAL 2
Judul Jurnal Pengelolaan Air Untuk Pengembangan Pertanian di Lahan
Gambut
Nama Jurnal Konferensi TIO Seri : Ilmu Bumi dan Lingkungan
Volume dan Halaman 437
Tahun 2020
Nama Penulis L. Budi Triadi
Nama Reviewer Della Oktarina
Tanggal Reviewer 22 Februari 2023
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk memberikan pedoman
pengelolaan air dalam pengembangan pertanian di lahan
gambut dan rawa pasang surut dan non pasang surut untuk
padi, hortikultura, dan budidaya tanaman palawija berdasarkan
karakteristik tanah dan hidrologi di zona pengembangan, yang
ditetapkan dengan memperhatikan Hidrologis Gambut dan
terutama untuk budidaya tanaman di lahan gambut yang
dibuka, atau sedang dikelola.
Subjek Penelitian Air, Lahan Gambut
Metode Penelitian Metode yang digunakan pada jurnal ini ialah dengan
melakukan pencarian informasi dari literatur. Latar belakang
dan materi didasarkan pada informasi yang diperoleh dari
berbagai jurnal, buku, dan internet
Hasil Penelitian • Parameter utama yang perlu diperhatikan dalam
pengelolaan lahan dan air di lahan gambut adalah (1)
Batas Drainabilitas, (2) Subsidensi, (3) Umur Guna
Lahan, (4) Keterkaitan Ekosistem Berdekatan, (5)
Eksternalitas Lahan Gambut, dan (6) Prioritas dan
Pencegahan Kerusakan Masif dan Bencana
• Upaya memanfaatkan kelebihan air pada musim hujan
untuk menutupi kekurangan air pada musim kemarau
perlu diusahakan untuk meminimalisir air yang
terbuang.
Kekuatan Penelitian Kekuatan Penelitian ini ialah
Kelemahan Penelitian Kelemahan Penelitian ini hanya menggunakan metode
penelitian dengan pencarian infromasi dari literatur, tidak
menggunakan data sekunder
Kesimpulan • Pengelolaan air perlu dilakukan dengan menjaga
kelembaban tanah gambut dan mencegah kekeringan
di musim kemarau agar tidak terjadi kebakaran,
sekaligus mencegah banjir di musim hujan.
• Standar tinggi muka air di lahan gambut telah diatur
dalam Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2014,
dimana ditetapkan bahwa tinggi air harus 40 cm di
bawah permukaan lahan gambut.
• Tata air yang baik harus dapat memanfaatkan input
curah hujan sedemikian rupa sehingga kelebihan input
yang terjadi pada musim hujan dapat dihilangkan
tanpa menimbulkan kerusakan. Sedangkan defisit
yang terjadi pada musim kemarau dapat diminimalisir
melalui pengelolaan pengendalian air.
• Subsidensi dapat menyebabkan puncak kubah
berubah dan komposisi daerah tangkapan juga
berubah. Kemungkinan pergeseran daerah tangkapan
akan semakin besar jika drainase dekat dengan posisi
puncak kubah gambut. Oleh karena itu prinsip-prinsip
satuan hidrologis gambut perlu diperhatikan secara
serius.
• Ekosistem gambut dengan fungsi lindung dan
budidaya dinyatakan rusak apabila tersingkap
endapan pirit dan/atau kuarsa di bawah lapisan
gambut. Oleh karena itu, kawasan lahan gambut tipis
yang mengandung pirit dan/atau pasir kuarsa di
lapisan bawahnya perlu dijaga dengan baik.

REVIEW JURNAL 3
Judul Jurnal Pengelolaan air di lahan gambut untuk produksi tanaman
pangan dan hortikultura: tinjauan penelitian di Kalimantan
Nama Jurnal Simposium Internasional Pengelolaan Lingkungan Lahan
Basah
Volume dan Halaman Vol. . Hal 1 - 15
Tahun 2020
Nama Penulis A. Hairani dan M. Noor
Nama Reviewer Della Oktarina
Tanggal Reviewer 22 Februari 2023
Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini ialah untuk pemanfaatan lahan gambut
untuk tanaman pangan dan penelitian sifat fisik, kimia dan
biologinya
Subjek Penelitian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Lahan Gambut
Metode Penelitian Metode penelitian ini ialah dengan menggunakan cara
pengumpulan data lalu menganalisisnya.
Hasil Penelitian • Komponen teknologi budidaya hortikultura di lahan
gambut terdegradasi yang dilakukan petani meliputi
(1) pengelolaan air, (2) pengelolaan lahan, (3)
penanaman, (4) pemupukan, (5) pengendalian hama
dan penyakit, dan (6 ) pemanenan.
• Pemulsaan dengan jerami atau plastik pada tanaman
hortikultura di lahan gambut dapat meningkatkan
kadar air tanah hingga 30-60% dan hasil panen hingga
33% [34]. Aplikasi mulsa plastik menghasilkan
varietas Hot Chili sebesar 7,5 t ha-1 yang sama dengan
mulsa jerami padi sebanyak 6 t ha-1 .
Kekuatan Penelitian Kekuatan Penelitian ini ialah review yang digunakan dari hasil
penelitian dan pengalaman tentang pengelolaan air di lahan
gambut untuk produksi tanaman pangan dan hortikultura.

Kelemahan Penelitian Kelemahan Penelitian ini ialah


Kesimpulan • Lahan gambut yang ideal untuk pertanian harus
memiliki ketebalan <3 m, kematangan hemik hingga
saprik, kedalaman lapisan pirit > 100 cm dari
permukaan, status kesuburan sedang hingga tinggi,
dan tingkat kemasaman tanah sedang hingga tinggi.

• Lahan gambut mudah mengering, sehingga rentan


terhadap degradasi lahan dan juga rawan kebakaran.
Pengelolaan air merupakan komponen penting dalam
pengembangan lahan gambut untuk pertanian
khususnya tanaman pangan dan hortikultura karena
kemudahan pelepasan air dan kemampuan
menyimpan air. Pengelolaan air juga dapat menjadi
upaya pelestarian gambut agar tidak mudah rusak dan
mencegah terjadinya kebakaran lahan gambut.

REVIEW JURNAL 4
Judul Jurnal Kerangka Pemodelan Terintegrasi Untuk Menilai Dampak
Air Jangka Panjang Strategi Manajemen Mengarahkan
Penurunan Tanah di Lahan Gambut
Nama Jurnal Tinjauan Penilaian Dampak Lingkungan
Volume dan Halaman Hal 66-77
Tahun 2017
Nama Penulis H.A. van Hardeveld, .P.J. Driessena, P.P. Schota, M.J.
Wassena
Nama Reviewer Della Oktarina
Tanggal Reviewer 22 Februari 2023
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kesadaran pemangku kepentingan tentang dampak jangka
panjang daristrategi pengelolaan, dan membuat proses
negosiasi mengenai tujuan, cara, dan kemungkinan jalur di
masa depan menjadi lebih transparan.
Subjek Penelitian Air dan Lahan Gambut
Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah
menggunakan kerangka pemodelan integrasi untuk
membandingkan dampak dari tiga strategi pengelolaan air di
tiga wilayah penelitian.
Hasil Penelitian
Kekuatan Penelitian Kekuatan Penelitian ini ialah diperkuat dengan menggunakan
Kerangka Pemodelan
Kelemahan Penelitian Kelemahan Penelitian ini
Kesimpulan Nilai tambah dari kerangka kerja terintegrasi kami untuk
mengeksplorasi dampak jangka panjang dari strategi
manajemen di lahan gambut adalah:

• meningkatkan kesadaran akan dampak jangka panjang dari


strategi manajemen, dengan mempertimbangkan dinamika
spasial dan temporal penurunan tanah;

• mengukur berbagai dampak sosial, yang dapat dianalisis


silang untuk memperkaya pemahaman kita tentang dinamika
lahan gambut, dan dapat menjadi insentif yang kuat untuk
memfokuskan strategi manajemen pada im- jangka panjang

Pakta alih-alih masalah jangka pendek;

•Mengungkapkan pemangku kepentingan mana yang secara


tidak setara terpapar pada con-

Urutan strategi manajemen, yang dapat membuat proses


negosiasi pada tujuan, sarana, dan jalur masa depan lebih
transparan.

REVIEW JURNAL 5
Judul Jurnal Pengelolaan Air Berkelanjutan pada Pertanian Dataran
Rendah Pasang Surut : Penelitian
Nama Jurnal Jurnal Lingkungan Sriwijaya
Volume dan Halaman Vol 3 (3), Hal 102-107
Tahun 2019
Nama Penulis Meitry Firdha Tafarini, dan Muhammad Yazid
Nama Reviewer Della Oktarina
Tanggal Reviewer 22 Februari 2023
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji keberlanjutan
pengelolaan air di dataran rendah pasang surut dalam
kaitannya dengan pencapaian
Subjek Penelitian Lahan Pasang Surut
Metode Penelitian Metode penelitian ini ialah bersumber melalui kajian literatur
yang relevan dalam pengembangan pengelolaan air di dataran
rendah pasang surut baik dari perspektif teoritis maupun
metodologis. Literatur yang direview antara lain jurnal,
dokumen Sustainable Development Goals (SDGs), laporan,
dll
Hasil Penelitian • Untuk mencapai tujuan berkelanjutan pada penelitian
ini dengan menargetkan beberapa hal yang harus
dicapai pada 2030, yaitu : Air minum yang terjangkau
untuk semua, Kebersihan untuk semua dan
mengakhiri buang air besar sembah, Meningkatkan
kualitas air dengan mengurangi polusi, Secara
substansial meningkatkan efisiensi penggunaan air di
semua sektor, Menerapkan pengelolaan sumber air
terintegrasi di setiap tingkatan, Melindungi dan
meningkatkan ekosistem terkait air, Meningkatkan
kerja sama internasional dan dukungan
pengembangan kapasitas kepada negara-negara
berkembang, Mendukung dan memperkuat partisipasi
• Penilaian keberlanjutan pengelolaan air dengan
menyelidiki dan menilai aspek ekologi, sosial dan
ekonomi harus dilakukan
• Salah satu solusi untuk mengembangkan pertanian
dataran rendah pasang surut adalah pengelolaan
sistem lahan dan air yang tepat. Pengembangan
pertanian di dataran rendah pasang surut dimulai
dengan pengembangan sistem air makro yang
bertujuan untuk meningkatkan efektivitas
regulasi/kontrol air untuk memasok kebutuhan air
tanaman dan membantu mencuci zat beracun untuk
meningkatkan kualitas tanah
• Pengelolaan sistem air mikro meliputi penataan dan
pengelolaan air pada seperempat kanal dan petak
lahan sesuai dengan kebutuhan tanaman selain
memudahkan pencucian bahan beracun. Sedangkan
pengelolaan air di kanal tersier bertujuan untuk
memasuki irigasi air, mengendalikan ketinggian air di
kanal dan petak, serta mengatur kualitas air dengan
menghilangkan bahan beracun yang terbentuk di petak
dan mencegah masuknya air asin ke petak tanah.
Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini ialah
Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian ini ialah
Kesimpulan Untuk mencapai pengelolaan air yang berkelanjutan di dataran
rendah pasang surut agenda penelitian dalam pengelolaan air
dataran rendah pasang surut harus mencakup :
1. Investigasi langkah-langkah pengelolaan air
infrastruktur air yang spesifik secara lokal
perkembangan.
2. Penilaian operasi partisipatif &
pemeliharaan prasarana pengairan oleh WUA
3. Penetapan langkah-langkah swadaya keuangan sarana
pengelolaan air untuk mencapai keberlanjutan.

REVIEW JURNAL 6
Judul Jurnal Pengelolaan Air Rawa Sebagai Adaptasi Terhadap Air
Perubahan Iklim Di Sumatera Selatan
Nama Jurnal Seminar Internasional Perubahan Iklim dan Ketahanan
Pangan
Volume dan Halaman
Tahun 2013
Nama Penulis Puspitahati, Saleh, dan Purnomo, RH
Nama Reviewer Della Oktarina
Tanggal Reviewer 22 Februari 2023
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai alternatif dan peluang strategis teknologi
pengelolaan air dan sistem irigasi sebagai adaptasi terhadap
perubahan iklim di Sumatera Selatan.
Subjek Penelitian Air di Lahan Rawa
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah kajian literatur
dan data sekunder dari beberapa penelitian yang berkaitan
dengan rawa
Hasil Penelitian • Masalah yang berkaitan dengan lahan rawa di
Sumatera Selatan adalah produksi yang rendah karena
sistem pengelolaan air yang tidak tepat selain faktor
biofisik dan kesuburan tanah yang rendah. Masalah-
masalah ini dimulai selama proses reklamasi rawa
dengan menggali saluran besar seperti saluran primer,
sekunder dan tersier
• Varietas beras yang memiliki hasil yang relatif tinggi
adalah IR42 terutama di Lematang dengan hasil rata-
rata 4 hingga 5 ton/ha. Tanaman kedua yang memiliki
adaptasi yang baik seperti jagung, kedelai, dan kacang
hijau dibudidayakan di rawa dangkal. Tanaman umbi
dan dingin juga dibudidayakan di lahan rawa di
Sumatera Selatan.
• Rawa yang mengalami banjir air dangkal dapat
dikelola sebagai sawah yang diberi makan hujan atau
kombinasi sawah dan bund (surjan system). Teknologi
ini telah dikembangkan oleh Balai Penelitian
Pertanian Lahan Rawa (Balitra)
• Teknologi alternatif lain untuk pengelolaan air di
lahan rawa terdiri dari : a). Sistem saluran air
dilengkapi dengan gerbang partisi (stop log) di sisi kiri
dan kanan saluran tersier; b). Sistem saluran dengan
gerbang partisi (stop log) di sisi kiri saluran tersier dan
gerbang flap di sisi kanan saluran tersier.
• Teknologi keseimbangan air untuk lahan mampu
menentukan kondisi agroklimatik, terutama dinamika
kadar air tanah di lahan rawa yang selanjutnya dapat
digunakan untuk merancang pola penanaman umum.
Kekuatan Penelitian Kekuatan Penelitian ini ialah tidak hanya menggunakan
informasi dari literatur namun juga diperkuat dengan data-data
sekunder dari beberapa penelitian yang masih berkaitan
Kelemahan Penelitian Kelemahan Penelitian ini ialah
Kesimpulan • Strategi pengelolaan air pada lahan rawa dapat
dilakukan dengan menggunakan beberapa alternatif
teknologi dan sistem irigasi dengan memperhatikan
tipologi lahan, karakteristik lahan rawa, kondisi tanah,
rejim aliran air dan topografi lahan rawa sehingga
dapat diubah dari kondisi marginal menjadi kondisi
optimal.
• Pengelolaan air dilakukan dengan mengontrol muka
air tanah. Tinggi muka air tanah dapat ditentukan dari
aspek hidrologi, klimatologi dan kebutuhan air. Oleh
karena itu, pengelolaan air di lahan rawa dapat
beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Anda mungkin juga menyukai