PARIWISATA
Kelompok-2
Anggota:
1.Mercy Angelika Tagang
2. Lexy A. Tana Hawu
3. Kresensia Wole Koten
4.Reny Dule Muhu
5.Sofia Tesabela Ndun
6.Jhon L.Lomi Kale
PENDEKATAN IPTEK DALAM MENGATASI PERMASALAHAN PERTANIAN LAHAN KERING
2) miskin sumberdaya alam dalam arti faktor produksi tisik dan ekonomi
yang tersediakan dalam usaha taninya,
• Mengurangi kecepatan aliran permukaan sehingga daya kikis dan daya angkutnya menurun.
Keuntungan: 1)Meningkatkan
ketersediaan air bagi manusia, tanaman dan ternak; 2)
meningkatkan intensitas tanam, produksi, pendapatan petani, dan produktivitas tenaga
kerja petani;
3) mengurangi dan mencegah bahaya banjir dan sedimentasi;
4) menampung hasil sedimentasi yang dapat dikembalikan ke lahan usaha
tani
Kelemahan:
– Memerlukan tenaga kerja dan biaya untuk pembangunan serta pemeliharaan rutin;
– Mengurangi luas lahan budi daya karena sebagian digunakan untuk pembuatan bangunan;
– Memerlukan kerjasama di antara petani untuk pembuatan bangunan dan saluran pembuangan
air.
A. TEKNOLOGI KONSERVASI AIR
2. Rorak
Pengertian: Lubang atau penampung yang dibuat memotong lereng, berukuran kecil
sampai sedang, dibuat di bidang olah.
Rorak ditujukan untuk:
• menampung dan meresapkan air aliran permukaan ke dalam tanah;
• Dimensi rorak dapat dibuat bervariasi, dan sangat tergantung pada kondisi
dan kemiringan lahan serta besarnya limpasan permukaan. Umumnya
rorak dibuat dengan ukuran panjang 1-2 m, lebar 0,25-0,50 m dan dalam
0,20-0,30 m atau dapat juga dibuat dengan ukuran panjang 1-2 m, lebar
0,30-0,40 m dan dalam 0,40-0,50 m. Jarak antar rorak (dalam satu garis
kontur) adalah 2-3 m, sedangkan jarak antara rorak bagian atas dengan
baris rorak dibawahnya.
A. TEKNOLOGI KONSERVASI AIR
3. Embung
Embung Merupakan bangunan yang sengaja dibangun dan berfungsi selain sebagai
pemanen aliran permukaan dan air hujan, juga sebagai tempat resapan yang akan
mempertinggi kandungan air tanah. Tujuan pembuatan embung adalah untuk
penyediaan air di musim kemarau.
KEUNTUNGAN:
(a) menyimpan air yang berlimpah di MH, sehingga aliran
permukaan, erosi dan bahaya banjir di daerah hilir dapat dikurangi serta dapat
dimanfaatkan di MK; (b) dapat
menunjang pengembangan usaha tani di lahan kering khususnya subsektor tanaman
pangan, perikanan dan peternakan;
(c) menampung tanah tererosi, sehingga memperkecil
sedimentasi ke sungai; (d) setelah beberapa lama dapat
dibuat sumur dekat embung untuk memenuhi keperluan rumah tangga
KELEMAHAN:
(a) penerapan embung akan mengurangi luas lahan yang dapat
dikelola petani; (b) perlu tambahan biaya dan tenaga
untuk pemeliharaan, karena daya tampung embung berkurang akibat adanya sedimen
yang ikut tertampung;
(c) jika dilapisi plastik tentunya membutuhkan tambahan biaya.
Embung
• Embung hendaknya dibangun dekat dengan saluran air dan pada lahan
dengan kemiringan antara 5-30%, agar limpasan air permukaan cepat
mengisi embung dan sebaliknya air dari embung dapat dengan mudah
disalurkan ke lahan usaha tani secara gravitasi. Tanah-tanah bertekstur liat
dan atau lempung sangat cocok untuk pembuatan embung, sedangkan
tanah-tanah bertekstur kasar atau berpasir akan memperbesar kehilangan
air melalui perkolasi.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT MEMBUAT EMBUNG
• Arah galian tanah dimulai dari sekeliling tepi embung ke arah tengah
agar pengangkutan tanah galian menjadi ebih mudah serta dapat
dibentuk tebing embung yang miring dan undakan horizontal dengan
lebih baik;
• Apabila embung akan dilapisi plastik, permukaan embung hendaknya
diratakan, buanglah batu-batu dan tonjolan-tonjolan tajam yang
dapat melubangi plastik. Apabila tidak dilapisi plastik, dinding dan
dasar embung perlu dipadatkan agar menjadi kedap air.
1. Irigasi Tetes