LINGKUNGAN
PADA LAHAN PASIR BERIRIGASI TEKNIS DI PANTAI BUGEL
KABUPATEN KULON PROGO
Sudaryono
Peneliti di Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Abstract
By more decreasing supply of the fertility agriculture land, hence to optimize the
usage of marginal land like coastal land is a good way out to improve the farmer
income, although demanded to various technological innovation as the environmental
engineering form that able to support repairmen of the farming.
One step is making conservation of land maoisture and efficiency of the water usage.
The result or the technological innovations was treatment with planting system under
the shade and combined with mulls, sprinkler irrigation. Now the sprinkler irrigation in
the best way on increasing the land moisture rate and then followed by treatment of
the shde usage, mulls and drip irrigation, while the worst treatment is without the
shade usage both using mulls and drips irrigation
Keywoods: Conservation and innovation technological
Daerah pantai pada umumnya adalah
I. PENDAHULUAN
merupakan kawasan pasir dengan ciri
Lahan sebagai faktor produksi dalam mempunyai porositas dan suhu udara yang
usaha tani, dewasa ini kondisinya semakin sangat tinggi, akibatnya kehilangan air karena
memprihatinkan karena luasannya terus infiltrasi dan evaporasi sangat besar. Salah
mengalami penciutan sebagai akibat beralih satu langkah untuk mengoptimalkan lahan
fungsi untuk kepentingan lain di luar usaha pantai adalah dengan konservasi lengas
tani. Pengurangan lahan sawah ini tampak tanah dan effisensi pemakaian air, sehingga
jelas terjadi di Provinsi Daerah Istimewa lahan marginal tersebut dapat dilakukan
Yogyakarta dimana pada tahun 1999 terjadi kegiatan budidaya tanaman terutama
pengurangan 330 ha, dan pada tahun 2000 tanaman hortikultur. Atas dasar hal tersebut,
seluas 126 ha. Dengan demikian dalam kurun maka penelitian ini dimaksudkan untuk
waktu 2 tahun terakhir rata-rata pergeseran memperoleh inovasi teknologi di dalam
luas lahan di wilayah DIY adalah sebesar 228 meningkatkan pendapatan masyarakat,
ha per tahun. Usaha ekstensifikasi bagi terutama masyarakat di sepanjang pesisir
daerah yang memiliki luas wilayah sangat selatan pulau Jawa.
sempit, seperti DIY. tersebut sangat tidak
mungkin dilakukan, karena hutan yang
II. TINJAUAN PUSTAKA
tersisa tinggal berupa kawasan peresapan di
lereng Merapi. Indonesia merupakan Negara
Akibat sempitnya lahan subur tersebut, kepulauan dengan jumlah pulau (besar dan
maka kawasan pantai selatan pulau Jawa kecil) sebanyak 17.508 buah, dengan garis
(terutama sepanjang pantai Bantul sampai pantai meliputi panjang 81.000 km. Wilayah
Kulon Progo) menjadi bernilai stragis untuk disekitar garis pantai disebut dengan wilayah
dapat dikembangkan sebagai kawasan pesisir atau lahan pantai yaitu lahan
pertanian, yaitu dengan mengoptimalkan perbatasan antara daratan dan lautan 1).
pemanfaatan lahan marginal berpasir untuk Dataran pantai merupakan bagian dari
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat “landform” grup marin yang pembentukannya
setempat. Untuk itu inovasi teknologi sebagai secara dominan dipengaruhi oleh pasang
bentuk rekayasa lingkungan yang dapat surut yang mengendapkan bahan-bahan
mendukung ke arah perbaikan usahatani marin. Wilayah pesisir ditinjau dari berbagai
menjadi sangat penting. macam peruntukannya merupakan wilayah
yang sangat produktif. Wilayah ini merupakan
Sudaryono. 2005: Konservasi Lengas Tanah…..J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6.(2): 334-351 345
• Menghambat penguapan air dari 3.3. Paramater yang diamati
permukaan tanah yang berlebihan;
Parameter yang diamati adalah kadar
• Mengendalikan pertumbuhan tanaman lengas tanah yang diambil dari sampel tanah
pengganggu; pada kedalaman : 0-10 cm, 10-20 cm dan 20-
• Memelihara dan bahkan meningkatkan 30 cm untuk masing-masing perlakuan.
kandungan bahan organik dalam tanah; Pengukuran kadar lengas tanah
• Mempertahankan lengas tanah dan suhu menggunakan gybsum blok, yang besarnya
tanah. merupakan nilai konversi dari hambatan
Pemberian mulsa akan meningkatkan (ohm) yang dapat dibaca dengan
kadar hara yang dapat diambil tanaman menggunakan multimeter.
sebagai akibat dari perbaikan kelembaban Pengukuran parameter-parameter ini
dan temperatur tanah. Kelembaban dan dilakukan dengan menggunakan watak
temperatur tanah yang optimal lebih kelistrikan berupa tahanan, kapasitas, dan
memungkinkan meningkatkan ketersediaan kekuatan dielektrik untuk mengukur
unsur hara dalam tanah sehingga sangat kandungan air. Hal ini terjadi karena
menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. perubahan kandungan air bahan akan
Dengan mulsa, bahan organik lebih dapat merubah parameter-parameter tersebut.
dipelihara, bahkan dalam jangka panjang Dalam penelitian ini digunakan metode
dapat ditingkatkan. Dr.G.J.Bouyoucos atau dikenal dengan
Mengenai jenis bahan organik untuk metode gibs, untuk mengukur perubahan-
mulsa sebaiknya dipergunakan sisa-sisa perubahan parameter yang terjadi selama
tanaman yang proses pelapukannya berjalan penelitian. Gibs digunakan sebagai sarang,
tidak begitu cepat, seperti : batang jagung, didalamnya ditaruh elektroda, apabila blok ini
sorghum atau jerami padi 5). Pemberian mulsa ditanam di dalam tanah akan terjadi
pada permukaan tanah akan melindungi keseimbangan kelengasan antara blok
tanah dari penyinaran matahari secara dengan tanah, apabila kandungan air dalam
langsung, sehingga sinar matahari tertahan blok naik jumlah gibs yang terdapat pada
oleh mulsa. Dengan demikian suhu larutannya pun akan naik, akibatnya tahanan
permukaan tanah yang tertutup mulsa antara dua elektode akan berkurang dan
menjadi lebih rendah jika dibandingkan besar daya hantar atau tahanan listrik dapat
dengan suhu permukaan tanah yang terbuka, diukur dengan menggunakan multimeter. Blok
sehingga penguapan lengas tanah dari diletakkan pada lubang galian pada
permukaan tanah yang tertutup mulsa akan kedalaman tertentu, lalu setelah blok
berkurang. Dengan adanya mulsa jerami ini, dipasang tutup tanah bekas galian sampai
diharapkan dapat mengurangi evaporasi yang benar-benar terjadi kontak langsung antara
terjadi dan menaikkan temperatur tanah. tanah dan blok, biarkan selama 15-30 menit
agar terjadi keseimbangan kelengasan antara
III. METODOLOGI PENELITIAN blok dan tanah lalu hubungkan kabel blok
dengan multimeter (bouyoucus
3.1. Lokasi Penelitian moisturemeter) dan baca kadar lengasnya.
Penelitian dilakukan dengan mengambil
lokasi di lahan Pantai Bugel, Kabupaten GYPSUM
Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. multimeter
Sudaryono. 2005: Konservasi Lengas Tanah…..J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6.(2): 334-351 347
kehilangan air karena evapotranspirasi juga
semakin besar. Kadar lengas tanah tersebut Kadar Lengas Tanah Pada Kedalaman 20 Cm
7.5
sedikit diatas kadar lengas tersedia (6,99%-
berat) sehingga dapat digolongkan sebagai 7
4 V. KESIMPULAN
3.5
Dari hasil analisis data penelitian pengaruh
3
naungan dengan sistim irigasi teknis terhadap
18-9 21-9 24-9 27-9 30-9 3-10 6-10 9-10 12-10 15-10 18-10 kadar lengas tanah pada berbagai kedalaman
Tanggal Pengamatan tanah, dapat ditarik kesimpulan bahwa pola
perlakuan II (tanaman melon yang tumbuh
dibawah naungan dengan diberi mulsa dan
irigasi sprinkler) akan diperoleh kadar lengas
yang paling optimal karena berada diantara
titik layu permanen dan air tersedia, terutama
pada kedalaman tanah 0-10 cm (zone
Sudaryono. 2005: Konservasi Lengas Tanah…..J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6.(2): 334-351 349
Lampiran 1 : Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi Selama Penelitian
Pemberian
Kc FWS teoritis
tanggal Eto Etm (aktual) Curah hujan air IRIGASI FWS(ltr/hari/petak) 100%
tanaman efisiensi 70%
(mm)
Sudaryono. 2005: Konservasi Lengas Tanah…..J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6.(2): 334-351 351