Anda di halaman 1dari 10

MATERI

1. Pendahuluan dan Latar Belakang


2. Hubungan Antara Tanah, Air, Udara dan Tanaman
3. Kebutuhan Air Irigasi Lahan Kering
4. Cara Pemberiaan Air Irigasi
5. Sistem Irigasi Tetes
6. Sistem Irigasi Springkler
7. UTS
8. Perencanaan Irigasi Tetes
9. Debit Emiter
10. Perencanaan Irigasi Springkler
11. Komponen Irigasi Springkler
12. Jaringan Irigasi Perpipaan
13. Penyediaan Tampungan Air Hujan
14. UAS
PENGERTIAN
LAHAN KERING (Upland) adalah : merupakan hamparan
lahan yang didayagunakan tanpa penggenangan air
baik secara permanen maupun musiman dengan
sumber air berupa hujan atau air irigasi (Utomo, 2002)

LAHAN KERING : Hamparan lahan yang tidak pernah


tergenang atau digenangi air selama periode sebagian
besar waktu dalam setahun

Tipologi lahan kering dapat dijumpai dari dataran rendah


(0 – 700 m diatas muka air laut) hingga dataran tinggi
> 700 m
LATAR BELAKANG

• Potensi lahan kering yang sangat luas yang


belum dapat dikelola dengan baik
• Ketersediaan air permukaan yang sangat
terbatas
• Tanah sangat porus (berpasir)
• Daya ikat air sangat rendah sehingga
kemampuan tanah dalam menyediakan air
untuk tanaman sangat terbatas
• Kehilangan air akibat rembesan sangat tinggi
JENIS PENGGUNAAN LAHAN YANG TERMASUK
DALAM KELOMPOK LAHAN KERING

❑Sawah Tadah Hujan


❑Tegalan

❑ Ladang

❑Kebun Campuran

❑Perkebunan\

❑Hutan, Semak

❑Padang Rumput dan Alang-alang


MASUKAN SISTEM IRIGASI KELUARAN

1. Penyediaan Air Peningkatan


Lahan 2. Pemberian dan Produksi Pertanian
- Topografi Pendistribusian
- Fisik 3. Cara Pengelolaan
- Kimia dan Pengaturan
• Iklim
• Ketersediaan
Air
TUJUAN IRIGASI

1. Mengalirkan air yg banyak mengandung mineral, memupuk atau


merabuk tanah
2. Mengatur suhu tanah, misalnya ketika suatu daerah suhu tanahnya
terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan pertumbuhan tanaman maka
suhu tanah dapat disesuaikan dengan cara mengalirkan air untuk
merendahkan suhu tanah.
3. Membersihkan tanah
4. Mempertinggi permukaan air tanah

Sesuai PP 20 tahun 2006 tentang Irigasi


POLA PEMBERIAN AIR

Pola pemberian irigasi dan sistem irigasi yang


dipilih sangat ditentukan oleh kondisi wilayah
yang bersangkutan, baik kondisi tanah maupun
iklim pada lingkungan.
Pengembangan lahan untuk pertanian lahan
kering hendaknya memberikan manfaat optimal
mencakup aspek teknik, social budaya, ekonomi
dan lingkungan .
MANFAAT

1. Memahami peran sistem irigasi dalam


pemanfaatan lahan kering.
2. Meningkatkan konsep pemikiran irigasi dari
irigasi lahan basah dikembangkan ke irigasi lahan
kering
3. Dengan pemahaman nantinya dapat melakukan
analisis mengenai pemberian air, serta
pengembangan irigasi sesuai potensi lahan dan
sumber air yang ada .
CIRI-CIRI LAHAN KERING

Lahan kering dicirikan oleh beberapa parameter


yang diantaranya adalah: Potensi air terbatas,
tingkat penguapan air yang tinggi, serta
kemampuan tanah menahan air kecil.
PERANAN AIR BAGI
PERTUMBUHAN TANAMAN

Air mempunyai peran yang sangat menentukan


dalam proses proses pertumbuhan suatu tanaman
Keberadaan air sebagai lengas tanah (soil
moisture) berperan mengatur suhu di sekitar
tanaman (Russell, 1973; Huisenbuiller, 1978).

Kekurangan air bagi pertumbuhan tanaman dapat


menghambat laju pertumbuhan, sebaliknya
kelebihan air dapat meracuni pertumbuhan tanaman
dari kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai