JTS. 1707
PERENCANAAN ALUR
& KOLAM PELABUHAN
BAB III
Pertemuan ke – 3, 4
H H H
h
Daerah saluran / kolam
Daerah alur Masuk
Daerah H>H
0<h<H
Pendekatan h = 0
Perbandingan h/H = 0,4
Kedalaman alur pelayaran
secara umum dapat
ditentukan sbb :
LWL
Draf kapal
H=d+G+R+P+S+K
Gerak vertikal
kapal Ruang kebebasan
brotto Dengan :
■d = draft kapal
Ketelitian pengukuran ■G = gerak vertikal kapal karena gelombang
Elevasi dasar ■R = ruang kebebasan unt. Kolam 7%-15% dari draft
Sedimen ant. Dua pengerukan Alur nominal kapal unt. Alur 10%-15% dari draft kapal
■P = Ketelitian pengukuran
Tolenransi pengerukan ■s = Pengendapan sedimen antara pengerukan
■K = toleransi pengerukan
Elevasi pengerukan alur
■ Gerakan kapal relatif terhadap posisinya pada
saat tidak bergerak di air diam adalah paling
penting didalam perencanaan alur pelayaran
dan mulut pelabuhan.
■ Gerakan vertikal kapal digunakan untuk
menentukan kedalaman alur,
■ Gerakan horizontal kapal terhadap sumbu alur
untuk menentukan lebar alur
■ Beberapa gerakan kapal karena pengaruh
gelombang, yaitu heaving (angkatan), pitching
(anggukan), rolling ( oleng), swaying ( goyangan),
surging (sentakan) dan yawing (oleng kesamping).
Lebar keamanan
Lebar keamanan
Lebar keamanan
Lebar keamanan
Lebar keamanan
Jalur gerak
Jalur gerak
Jalur gerak