Anda di halaman 1dari 36

Pelabuhan

Bab 13 – Alur Pelayaran


Bab 14 – Kolam Pelabuhan

1
BAB 13. ALUR PELAYARAN
Perencanaan alur pelayaran yang sering disebut
sebagai“access channel” atau “waterways” bertujuan sebagai
berikut :
– Keselamatan navigasi
– Kemudahan dalam operasi kapal
– Menghemat waktu pelayaran di channel tersebut

2
Lay Out
• Handbook untuk coastal engineering menyatakan, bahwa sudut antara as
alur pelayaran pada tikungan tidak boleh melebihi 30o.
• Dimana panjang jari-jari tikungan tidak boleh melebihi 4L (L=“overall
length” kapal). Dimensi lebar alur tidak boleh lebih besar dari panjang
keseluruhan kapal
Tetapi persyaratan diatas tidak
berlaku bila alur khusus dipakai
untuk kapal-kapal yang mempunyai
kemampuan belok cukup tinggi
misalnya “yacht” dan “motor boat”,
atau bila operasi kapal cukup aman
& lancar dengan dipasangnya
rambu-rambu lalu lintas

3
Pada umumnya,
penampang alur terdiri dari
daerah aman (daerah
aman yang dekat dengan
tepi lereng), manouvering
lane atau daerah manuver
kapal, dan ship clerance
adalah daerah aman antar
2 kapal agar tidak
bertumbukan ketika
bermanuver.

4
Sumber: Port Designer Handbook: Recommendations and Guidelines, Carl A. Thoresen
Lebar Alur

Lebar alur dapat ditentukan sebagai berikut.

KondisiJalur LebarAlur
1 Jalur 4.8 B
2 Jalur 7.6 B

5
Kedalaman Alur

Kedalaman alur ditentukan berdasarkan “actual draft” tersebut, ditambah


dengan ketentuan lain sebagai berikut :
• “vertical ship motion”, yaitu “heave”, “pitch” dan “roll” yang besarnya
bervariasi tergantung kondisi gelombang.
• “squat”, biasanya 1 m untukkapal-kapalbesar
• “keel clearance”, biasanya 0,3 - 0,5 m.
• Toleransi pengerukan, biasanya 0,1 - 0,5 m
• “sounding accuracy”, biasanya+ 0,2 m

6
Kapal Elevasi muka air
rencana

Draft Kapal

Gerak kapal vertikal


Ruang
Ruang kebebasa
kebebasan n bruto
Elevasi dasar bersih
Alur nominal Ketelitian pengukuran
Endapan antara dua
pengerukan
Elevasi Toleransi pengukuran
Pengerukan
Alur

7
Kedalaman air total pada alur dapat dihitung
dengan :
H=d+G=z+R+P+S+K

Dimana:
d = draft kapal
G = gerak vertikal kapal karena gelombang dan squat
R = ruang kebebasan bersih
P = ketelitian pengukuran
S = pengendapan sedimen antara dua pengerukan
K = toleransi pengerukan

8
•HWS = high water spring (Muka air tertinggi)
•LWS = low water spring (Muka air yang dijadikan patokan dalam perhitungan kedalaman)
•Loads Draft = Kedalaman yang dibutuhkan kapal agar aman dalam berlabuh dengan isi full
•Kedalaman alur = Diperhitungkan dari titik patokan (LWS) sampai dasar laut
•B = Lebar alur yang tergantung pada lebar kapal 9
Kemiringan Talud Alur
Berdasarkan konsep stabilitas talud dibawah air,
makaperkiraankemiringantaludsebagaiberikut :
• batu =hampirvertical
• stiff clay = 1 : 1
• firm clay = 1 : 1,5
• sandy clay = 1:2
• coarse sand = 1 : 3
• fine sand = 1 : 5
• mud and silt = 1 : 8 - 1 : 60
Untuk mengetahui secara pasti, dapat dilihat berdasarkan hasil pengerukan

10
Pengerukan dan Sedimentasi
Dalam perencanaan alur pelayaran, harus direncanakan
juga pemerliharannya, karena akan terjadi pendangkalan
akibat sedimentasi. Maka perlu diadakan survei dan
analisa untuk mengetahui volume sedimen yang harus
dikeruk secara periodik.

Untuk mengetahui biaya pengerukannya, perlu diadakan


penyelidikan tanah, sebab macam tanah akan menentukan
jenis alat keruk yang harus dipakai

11
BAB 14. KOLAM PELABUHAN
Kolam pelabuhan adalah perairan yang terlindung sehingga
kapal-kapal bisa berlabuh dengan aman dan tenang

Di perairan pelabuhan juga ada lokasi area untuk beberapa


kebutuhan misalnya :
– kolam putar
– kolam tambat untuk kapal kecil
– kolam tambat untuk kapal kontainer
– dll.
12
Mulut Pelabuhan
Mulut pelabuhan diletakkan sedemikian sehingga memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
• Kapal-kapal yang melewati mulut pelabuhan tersebut cukup
terlindung dari angin dan gelombang berarti mulut pelabuhan
terletak di sisi dalam dam pemecah gelombang
• Lebar mulut pelabuhan secukupnya saja sehingga gelombang dan
arus di dalam pelabuhan cukup kecil. Biasanya lebar mulut
pelabuhan 0,7 – 1,0 kali panjang kapal.
• Kecepatan arus di mulut pelabuhan dibatasi tidak melebihi 3 knots
(1,5 m/s), bila melebihi maka penampang mulut pelabuhan diubah.

13
Jarak Henti
Jarak henti tergantung pada :
• Kecepatan Kapal
• Draft
• Bentuk Lambung
• Daya Kapal
Sebagai ancar-ancar kasar dapat diberikan di sini, untuk kapal
tanpa muatan (hanya ballast) 3 sampai 5 kali panjang kapal
sedangkan untuk kapal dengan muatan penuh diperlukan 7
hingga 8 kali panjang kapal. Di pelabuhan dimana entrance
tidak terlindung terhadap cuaca, stopping distance harus
diperhitungkan mulai dari area yang terlindungi hingga titik
tengah kolam putar 14
Kolam Putar

• Kolam putar harus terletak di tengah-tengah kolam


pelabuhan.
• Ukuran dari kolam putar merupakan fungsi dari panjang
kapal dan cara gerak kapal.
• Area tersebut harus dilindungi dari ombak dan arus yang
kuat.
• kapal yang tanpa muatan (hanya ballast) mempunyai
kemampuan putar tidak sebaik disbanding dengan kapal
dengan muatan penuh. 15
• Garis tengah kolam putar untuk sebuah kapal tanpa
bow thruster dan/atau tanpa bantuan kapal tunda kira-
kira 4 kali panjang kapal.
• Apabila dibantu dengan kapal tunda garis tengah
kolam putar dapat berkurang hingga 2 kali panjang
kapal.
• Dalam kondisi yang sangat baik, garis tengah kolam
putar dapat dikurangi hingga 3 dan 1,6 kali panjang
kapal sebagai batas minimum.

16
Area Tambat
Ukuran area tambat dan dermaga tergantung dari
ukuran terbesar kapal yang akan memakai pelabuhan

Letak dari dermaga dipengaruhi oleh :


•ukuran kolam pelabuhan
•kemudahan kapal untuk tambat dan lepas
tambat
•dilayani kapal tunda atau tidak
•arah yang paling kuat dari angin, ombak, dan
arus 17
Apabila area tambat harus dikeruk, area yang harus dikeruk
dapat dilihat pada gambar :

Panjang area yang dikeruk harus tidak kurang dari 1,25 kali panjang kapal
terbesar yang akan merapat apabila kapal tersebut dibantu dengan kapal
tunda, apabila tanpa bantuan kapal tunda panjang area yang harus dikeruk
1,5 kali panjang kapal. Sedangkan lebar area yang harus dikeruk adalah 1,25
kali lebar kapal terbesar yang akan tambat.
18
Jika lebih dari satu kapal akan sandar pada dermaga seperti pada
gambar

maka jarak antara kapal paling sedikit 0,1 kali panjang


terbesar yang sandar. Apabila kolam pelabuhan terpengaruh
oleh angin yang kuat maka jarak tersebut menjadi 0,2 kali
panjang kapal terbesar. 19
Finger Pier
Finger Pier dapat melayani
jumlah sandar kapal terbesar
per meter persegi pantai.
Untuk satu kapal (single berth)
yang sandar daerah perairan
bebas antara 2 buah pier
harus 2,0 kali lebar kapal
terbesar ditambah 30 meter
untuk memungkinkan kapal
tunda beroperasi.
Untuk tambat ganda (double
berth) perairan bebas harus
4,0 kali lebar terbesar
ditambah 50 meter. Panjang
dermaga untuk sandar sebuah
kapal adalah panjang kapal
ditambah 30 sampai 50 meter.
20
Single Berth Pier
Untuk single berth pier yang
sangat panjang seperti
gambar, perairan bebas
antara 2 pier harus 2,0 kali
lebar kapal terbesar
ditambah 50 meter.

21
Komponen utama dermaga
minyak atau gas
Termasuk di dalamnya :
•Struktur tambat
•Struktur sandar (breasting
structure)
•Loading platform
•Jembatan
•Jalur pipa

Untuk keamanan tanker dan kapal


tunda, harus disediakan area yang
cukup untuk manuvering kapal
tunda di sekeliling tanker saat
merapat dan tambat dari kapal
tanker
22
Apabila harus melayani
berbagai ukuran kapal
maka jarak antara struktur
sandar harus tidak kurang
dari 0,25 kali tetapi tidak
lebih dari 0,4 kali panjang
kapal seperti tampak pada
gambar.

Antara titik tambat struktur


sandar dan struktur lainnya
harus dihubungkan dengan
jembatan.

23
Jarak aman antara dua tanker yang tambat atau antara tanker yang tambat
dengan kapal yang lewat,tergantung dari tata letak dari pelabuhan, jumlah
kapal tunda yang melayani sandar dan lepas sandar, kondisi lingkungan dan
jumlah penduduk di lokasi tersebut. Peraturan mengenai jarak tersebut juga
berbeda antara satu negara dengan negara lain. Untuk ancar-ancar jarak
aman dapat diberikan di sini:
•Jarak antara dua tanker minyak yang sandar antara 30 – 100 m
•Jarak antara dua tanker gas yang sandar antara 50 – 150 meter
•Jarak antara tanker minyak yang sandar dengan kapal yang lewat antara 50
– 150 m
•Jarak antara tanker gas yang sandar dengan kapal yang lewat antara 50 –
250 m

24
Untuk kapal-kapal kecil
secara umum tata
letak sandar kapal
dapat dilihat pada
gambar. Sedangkan
ukurannya tergantung
dari tata letak
Di tempat-tempat
pelabuhan.
dimana beda pasang
surut tinggi, atau
dimana pelabuhan
terbuka terhadap
angin/gelombang
maka angka-angka
maksimum harus
dipakai.
Area perairan yang
dibutuhkan oleh
sebuah kapal
bervariasi antara
100 hingga 200 m2 25
Area Lego Jangkar
Area lego jangkar adalah area dimana menunggu giliran untuk sandar,
menunggu cuaca yang lebih baik atau menunggu pemeriksaan oleh
petugas. Kadang-kadang ada tempat khusus untuk lego jangkar bagi kapal-
kapal yang membawa barang berbahaya misalnya bahan peledak.
Ukuran area ini tergantung dari :
– Jumlah kapal
– Jenis kapal
– Ukuran kapal
– System tambat yang ada

Pemilihan system tambatan tergantung dari :


– Ukuran kapal
– Tingkat terpaan cuaca
– Tingkat pengendalian yang dibutuhkan
– Kualitas material dasar laut

26
Sebagai aturan yang kasar, pelabuhan harus menyediakan tempat lego
jangkar bagi kapal pantai yang kecil menunggu giliran untuk sandar atau
untuk berlindung pada saat cuaca buruk
Tempat lego jangkar tersebut harus diletakkan pada area yang secara
alamiah terlindung dari ombak atau dilindungi dari ombak dengan dam
pemecah gelombang dan juga harus diletakkan dekat pelabuhan utama,
tetapi di luar jalur lalu lintas kapal.
Kedalaman air seyogyanya tidak lebih dari 60 m karena keterbatasan rantai
jangkar. Kondisi dasar laut harus tidak boleh terlalu keras sehingga
jangkar kapal dapat menghujamnya.

27
Apabila memakai system tambat bergerak bebas, kapal akan bergerak
sekeliling jangkar dan biasanya diletakkan sejajar dengan arah angin dan
arus.
Dengan demikian area lego jangkar harus mempunyai luas perairan lebih
besar dari lingkaran dengan jari-jari seperti pada tabel dan tergantung dari
kondisi alam seperti topografi, kondisi tertutup atau terbuka terhadap cuaca.
Tanah Dasar Laut Jari-Jari Kolam
Tujuan Lego Jangkar
atau Kecepatan Labuh
Menunggu/Membawa Baik L + 6D
Muatan Buruk L + 6D + 30 m
Angin 20 m/s L + 3D + 90 m
Tambat
Angin 30 m/s L + 4D + 145 m

28
Jarak horizontal x dalam
gambar biasanya
bervariasi antara 6-10 kali
kedalaman perairan.

Untuk tambat pada bui


tunggal panjang rantai
jangkar dapat dikurangi
dengan menambahkan
beban mati didekat bui,
misalnya dengan blok
beton untuk memegang
rantai antara bui dan
jangkar di bawah laut. 29
Untuk mendapatkan tahanan cabut yang maksimum,
rantai jangkar tidak boleh membentuk sudut lebih dari 3o
dengan garis datar dekat dengan jangkar yang posisinya
ada di bawah laut.

Maksimum cabut dari sebuah jangkar tergantung dari


kondisi tanah dasar laut tetapi diperkirakan antara 7-8 kali
berat jangkar.

Berat jangkar untuk kapal 40.000 dwt adalah 7 ton, untuk


kapal 200.000 dwt kira-kira 21 ton. Apabila sudut cabut 5o
terhadap horizontal, maka maksimum cabut dari jangkar
berkurang dengan 25% dan jika membentuk sudut 15o
maka daya cabut jangkar harus dikurangi 50%.
30
Area lego jangkar harus perairan yang cukup luas untuk menjaga
kemungkinan penyimpangan pada waktu melepas rantai jangkar
dan diperkirakan 3 kali kedalaman air.

Kedalaman air di bawah lunas kapal tidak boleh kurang dari 3-4
meter pada saat pasang astronomi terendah (lowest
astronomical tide, LAT). Sebagai patokan panjang rantai jangkar
biasanya 1,5 kali panjang kapal

31
Area Kandas
• Dalam kasus terdapat kerusakan yang serius pada
sebuah kapal, area kandas harus disediakan sepanjang
arah dari dan ke pelabuhan. Sangat penting untuk dapat
membawa sebuah tanker ke area kandas.
misalnya : dalam kondisi tanker rusak dengan
kemungkinan minyak dari tanker akan mencemari area
pelabuhan.

• Kedalaman perairan di area kandas sedikit lebih kecil dari


draft tanker. Dasar laut diusahakan lunak dan rata.
Gerakan di area tersebut harus semudah mungkin karena
tanker yang rusak berkurang daya manuvernya.

32
33
34
Insert a picture

35
Insert a picture

36

Anda mungkin juga menyukai