Air untuk pertanian dapat diperoleh dari air hujan, air permukaan yaitu:
sungai, danau, embung, dan mata air serta air tanah: berasal dari sumur baik
sumur dangkal atau pun sumur dalam. Jika air hujan sudah mencukupi kebutuhan
tanaman, biasanya air permukaan dan air tanah tidak dimanfaatkan untuk irigasi.
Sebaliknya jika air hujan tidak mencukupi, pilihan terbaik adalah memanfaatkan
air tanah atau air permukaan untuk mengairi pertanaman yang dibudidayakan.
Perencanaan irigasi
c. Sistem tetes (drip). Air irigasi disalurkan melalui pipa-pipa atau selang yang
diberi lubang. Air yang mengucur atau menetes dari lubang tersebut diatur untuk
membasahi tanah di sekitar perakaran tanaman.
d. Sistem bawah permukaan tanah. Air irigasi dialirkan melalui pipa-pipa yang
diberi lubang. Pipa-pipa tersebut dibenamkan di daerah perakaran tanaman dan air
yang keluar dari lubang-lubang pipa membasahi tanah di daerah perakaran.