CBR - Geografi Ketenagakerjaan - Nurul Hadinda Geografi C 2020
CBR - Geografi Ketenagakerjaan - Nurul Hadinda Geografi C 2020
MK. GEOGRAFI
KETENAGAKERJAAN
PEND. GEOGRAFI
SKOR NILAI:
Nim : 3201131019
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan Rahmat, Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review ini. Dan juga tidak lupa
saya berterima kasih kepada Dosen mata kuliah Geografi Ketenagakerjaan
Bapak Mahara Sintong, M. Si.
Penulis juga berharap tugas Critical Book Review ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Penulis berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang
membacanya. Dan laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun bagi orang yang membacanya. Penulis memohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.
Nurul Hadinda
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR................................................................1
B. Tujuan CBR.............................................................................................1
C. Manfaat CBR...........................................................................................1
D. Indentitas Buku yang di Riview..............................................................2
BAB II............................................................................................................3
RINGKASAN ISI BUKU..............................................................................3
A. Ringkasan Isi Buku I...............................................................................3
B. Ringkasan Isi Buku II............................................................................20
BAB III.........................................................................................................34
PEMBAHASAN...........................................................................................34
A. Analisis Buku I dan Buku II..................................................................34
BAB IV.........................................................................................................35
PENUTUP....................................................................................................35
A. Kesimpulan............................................................................................35
B. Saran......................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................36
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan CBR
Mengkritik (Critical Book Review) ini dibuat sebagai salah satu
referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis
maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu
buku, meningkatkan minat membaca, untuk jadi bahan penguat
pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu tugas individu
matakuliah Geografi Ketenagakerjaan di Universitas Negeri Medan.
C. Manfaat CBR
1. Membantu pembaca mengetahu gambaran dan penilaian umum
dan sebuah buku.
2. Menegtahui kelebihan dan kekurangan buku yang dikritik.
3. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran
terhadap cara penulisan, isi dan, substansi buku.
1
D. Indentitas Buku yang di Riview
a. Buku I
1. Judul : Ketenagakerjaan
2. Pengarang : Hamida Gigih, Inung Oni, Irim Rismi,
Kartika Sari
3. Penerbit : Cempaka Putih
4. Kota terbit : Klaten
5. Tahun terbit : 2019
6. ISBN : 978-979-662-836-0
b. Buku II
2
BAB II
Konsep Ketenagakerjaan
3
a. Kesempatan kerja permanen, yaitu kesempatan kerja yang menggunakan
orang untuk bekerja secara terus-menerus hingga pensiun atau tidak mampu
lagi bekerja. Contohnya kesempatan kerja karyawan tetap dan pegawai
negeri.
4
Bukan angkatan kerja adalah penduduk yang berusia sepuluh tahun
ke atas dan selama seminggu yang lalu hanya bersekolah, mengurus rumah
tangga atau lainnya, serta tidak melakukan suatu kegiatan yang tidak
termasuk kategori bekerja, sementara tidak bekerja atau mencari pekerjaan.
Menurut data BPS, pekerja tidak penuh Gumlah jam kerja kurang dari 35
jam per minggu) pada bulan Agustus 2014 sebanyak 35,77 juta orang
(31,20%) mengalami penurunan dibanding kan Februari 2014 sebanyak
36,97 juta orang (31,29%). Penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per
minggu pada bulan Agustus 2014 mencapai 6,69 juta orang (5,84 %). Pada
bulan Agustus 2014 terdapat 9,68 juta orang (8,44%). penduduk bekerja
berstatus setengah menganggur yaitu mereka yang bekerja tidak penuh dan
masih mencari pekerjaan atau masih bersedia me nerima pekerjaan.
5
Pendidikan nonformal berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan
pelengkap pendidik - an formal. Masyarakat yang tidak dapat mengikuti
pendidikan formal dapat memilih jalur pendidikan nonformal yang
jenjangnya lebih singkat. Contoh pendidikan nonformal adalah Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), kursus, pelatihan, kelompok belajar,
majelis taklim, dan sanggar. Kesehatan menjadi syarat penting dalam usaha
meningkatkan kualitas tenaga kerja karena kesehatan memengaruhi tingkat
produktivitas kerja. Enaga kerja yang memiliki tingkat kesehatan rendah
tidak dapat bekerja secara optimal. Upaya peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat dilakukan melalui penyediaan sarana kesehatan yang memadai,
perbaikan sistem sanitasi, perbaikan gizi, dan pemberian jaminan sosial
kesehatan. Pengangguran di Indonesia tersebar di daerah- daerah. Kondisi
tersebut disebabkan kurangnya keahlian dan keterampilan yang dimiliki
tenaga kerja. Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja tersebut, pemerintah
melalui Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)
menggerakkan dan menggiatkan peran balai latihan kerja (BLK) di daerah.
Balai latihan kerja (BLK) merupakan tempat untuk mengembangkan
keterampilan dan keahlian kerja berkaitan dengan pekerjaan yang
dibutuhkan dunia kerja. Dengan berbagai pelatihan di BLK, diharapkan
angkatan kerja memiliki keterampilan atau keahlian tertentu yang
dibutuhkan dunia kerja sehingga akan mengurangi jumlah pengangguran.
6
Masalah tenaga kerja yang masih dihadapi buruh berkaitan dengan
pengupahan, Hal ini karena upah buruh Indonesia tergolong masih rendah.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), upah buruh di Indonesia masih rendah
jika dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Upah
buruh hanya 20% dari keseluruhan biaya produksi. Para buruh tidak dapat
mencapai kesejahteraan karena rendahnya upah yang diterima.
Teori Upah
7
Menurut Sihotang (2007: 223), terdapat beberapa teori pengupahan
menurut pakar ekonomi. 1 Teori Upah Menurut David Ricardo (Ekonom
dari Inggris) David Ricardo merupakan seorang pakar ekonomi yang
menemukan teori upah alami atau sewajarnya dengan memanfaatkan teori
hukum penawaran dan permintaan milik Adam Smith. Menurut David
Kicardo, upah yang wajar adalah upah yang cukup untuk memenuhi
kehidupan pekerja dan keluarganya serta sensual dengan kemampuan
perusahaan. Jika upal yang diberikan perusahaan terlalu tinggi, akan
memengaruhi jumlah penjualan. Harga akan meringkat sejalan dengan biaya
produksi yang tinggi. Jika upah yang diberikan rendah maka pekerja akan
hidup miskin. David Ricardo mengatakan bahwa yang menentukan tingkat
harga adalah tingkat upah alami yang jumlahnya hanya cukup untuk buruh
bertahan. hidup. Berapa besarnya upah wajar? David Ricardo penentuan
besar upah pada hukum permintaan dan penawaran. David Ricardo
mengemukakan teori upah alami atau sewajarnya. a. Upah menurut kodrat
adalah upah yang cukup untuk pemeliharaan hidup tenaga kerja dan
keluarganya. b. Upah menurut harga pasar adalah upah yang terjadi di pasar
dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Upah tersebut akan berubah
menurut kodrat.
Menurut John Stuart Mill (seorang filsuf dari Inggris), setiap negara
memiliki dana yang terbatas untuk upah. Upah yang diterima buruh
berdasarkan besar kecil jumlah dana yang ada dalam masyarakat. Jika
jumlah dana ini besar, upah yang diterima buruh juga besar Sebaliknya, jika
dana ini berkurang jumlah upah yang diterima buruh akan berkurang Upah
yang diterima buruh harus mampu mencukupi segala keperluan hidup buruh
beserta keluarganya. Suatu perusahaan di sebuah negara perlu menyediakan
upah khusus untuk menunjang keperluan hidup buruh yang besar
tanggungannya atau disebut dana anak-anak.
8
Dalam ekonomi tidak semua pekerja dibayar berdasarkan lama
waktu bekerja. Pada jenis pekerjaan tertentu pekerja dibayarkan berdasar
kan hasil yang diperoleh. Sistem upah menurut hasil atau satuan ditentukan
berdasarkan jumlah barang yang dihasilkan pekerja dalam proses produksi.
Misalnya, pemetik daun teh yang dihitung atas beratnya daun teh yang
dipetik dalam sehari. Sistem ini mendorong pekerja untuk meningkatkan
produktivitasnya. Jumlah upah yang diterima pekerja ter gantung banyaknya
unit yang dihasilkan pekerja Semakin banyak unit yang dihasilkan, semakin
banyak upah yang diterima pekerja. Sistem upah menurut hasil/satuan
memiliki kelebihan, yaitu tenaga kerja dengan keterampilan yang baik akan
semangat bekerja. Hal tersebut karena pekerja akan mendapatkan upah yang
besar apabila dapat menghasilkan produk dalam jumlah besar. Bagi
perusahaan, dampak pemberian upah dengan sistem satuan dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan.
9
Pekerja atau buruh berhak mendapatkan peng hasilan yang
memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Kebijakan
pemerintah mengenai pengupahan yang melindungi pekerja atau buruh
sebagai berikut. a. Upah minimum. b. Upah kerja-lembur. c. Upah tidak
masuk kerja karena berhalangan. d. Upah tidak masuk kerja karena
melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya. e. Upah karena menjalankan
hak waktu istirahat kerjanya. f Bentuk dan cara pembayaran upah g. Denda
dan potongan upah.h. Hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah. i.
Struktur dan skala pengupahan yang proporsional. j. Upah untuk
pembayaran pesangon. k. Upah untuk perhitungan pajak penghasilan.
10
Munculnya berbagai permasalahan di bidang ketenagakerjaan di
Indonesia menunjukkan bahwa perkembangan bidang ketenagakerjaan
belum mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran pada bulan Agustus 2014
mencapai 7,24 juta orang, dengan tingkat peng angguran terbuka (TPT)
cenderung meningkat, di mana TPT bulan Agustus 2014 sebesar 5,94% naik
dari TPT bulan Februari 2014 sebesar 5,70%. Jika dibanding kan keadaan
pada bulan Agustus 2013, TPT yang mengalami peningkatan yaitu pada
tingkat pendidikan sekolah menengah kejuruan, diploma, dan perguruan
11
Faktanya permasalahan dalam bidang ketenaga kerjaan memang tidak
mudah diselesaikan secara cepat. Penyelesaian permasalahan di bidang
ketenaga kerjaan tersebut memerlukan kerja sama dari berbagai pihak
terkait dan membutuhkan mekanisme penyelesaian tertentu.
12
(7,3%), Kalimantan (6,0%), Bali dan Nusa Tenggara (5,5%), serta Maluku
dan Papua (2,7%)
13
Penyelenggaraan pembangunan nasional ber tujuan meningkatkan
kemakmuran dan taraf hidup masyarakat. Akan tetapi, pembangunan
nasional masih terhambat pada masalah pengangguran. Pengangguran
menimbulkan beberapa dampak dalam kehidupan masyarakat pada berbagai
bidang. Pengangguran menyebabkan seseorang tidak memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Daya beli masyarakat
berkurang sehingga permintaan barang dan jasa secara keseluruhan menjadi
turun. Kondisi ini menyebabkan kelesuan dalam kegiatan produksi barang
dan jasa.
Pasar tenaga kerja merupakan seluruh aktivitas dari pelaku pelaku untuk
mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja atau proses terjadinya
penempatan dan/atau hubungan kerja melalui penyediaan dan penempatan
tenaga kerja. Pelaku yang dimaksud adalah pengusaha, pencari kerja, dan
perantara tenaga kerja untuk saling berhubungan.
14
Di Indonesia penyelenggaraan bursa tenaga kerja ditangani oleh
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) Orang-
orang atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja dapat melapor ke
Kemenakertrans dengan menyampaikan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja
yang dibutuhkan beserta persyaratannya. Selanjutnya, Kemenakertrans akan
mengumunskan kepada masyarakat mengenal permintaan tenaga kerja
tersebut.
Konsep Pasar Tenaga Kerja kerja dapat berupa agen penyalur tenaga
kerja, na kerja, dan head hunters (pihak ketiga yang meng hubungkan
pencari kerja dan perusahaan yang mem butuhkan tenaga kerja sesuai
kualifikasi yang dibutuh kan dengan imbalan persentase gaji dari orang
yang diterima bekerja atau komisi dari perusahaan pemberi kerja).
15
f. Bab VI: Spesialisasi Kerja
Salah satu hakikat dasar sebagai manusia adalah hidup bersosial dan
berorganisasi. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan interaksi
serta bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia
mempunyai keterbatasan baik secara fisik, mental, dan maten Inilah filosofi
munculnya organisasi dalam nga mencapai tujuan.
16
Bab VII: Produktivitas Tenaga Kerja
17
g. Bab VIII: Tenaga Kerja Indonesia di Berbagai Sekitar Ekonomi
18
h. Bab IX: Pengawasan, Pelayanan dan Perlindungan Tenaga
Kerja
19
B. Ringkasan Isi Buku II
a. BAB I: PENGERTIAN KEPENDUDUKAN DAN TENAGA
KERJA
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan
pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang
mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus
rumah tangga. (MT Rionga & Yoga Firdaus, 2007:2). Sedangkan menurut
pendapat Sumitro Djojohadikusumo (1987) mengenai arti tenaga kerja
adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk mereka
yang menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang
menganggur terpaksa akibat tidak ada kesempatan kerja.
20
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari
dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan
distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap
waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Sedangkan
ketenagakerjaan adalah segala hal yang berkaitan dengan masalah pekerjaan
baik masalah pekerjaan itu sendiri, tenaga kerjanya, upah, hingga masalah
yang ada pada sektor tersebut.
21
Oleh ILO akhirnya diputuskan bahwa seseorang dapat maupun
belum dapat dilibatkan dalam kegiatan ekonomi didasarkan pada umur. Dan
batasan umur ini diserahkan kepada setiap Negara dalam hubungannya
dengan pembangunan ekonomi. Di beberapa Negara misalnya: Amerika
Serikat, Jerman Barat, dan Negaranegara Eropa yang lain, bagian penduduk
yang termasuk usia kerja ialah kelompok umur (15-64) tahun. Di Indonesia
Biro Pusat Statistik mengambil penduduk umur 10 tahun ke atas sebagai
kelompok penduduk usia kerja.
22
c. BAB III: TEORI TERKAIT TENAGA KERJA
23
Dengan kata lain, alokasi sumber daya manusia yang efektif merupakan
syarat perlu (necessary condition) bagi pertumbuhan ekonomi.
24
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat
memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi
karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional rill (nyata)
yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dapipada pendapatan potensial
(yang seharusnya) oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh
masyarakat pun akan lebih rendah. Terbatasnya lapangan kerja yang ada,
teknologi yang semakin modern, pengusaha yang selalu mengejar
keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak (outsourcing) dan
adanya pemutusan kerja dari perusahaan adalah penyebab meningkatnya
pengangguran di Indonesia.
25
sangat berarti dalam proses pembangunan. Semakin tingginya angkatan
kerja tentu memerlukan lapangan pekerjaan yanglayak, namun pada
kenyataannya lapangan pekerjaan tidak selalu tersedia. Semakin banyaknya
penduduk, meningkatnya jumlah angkatan kerja, turut andilnya
perempuandalam dunia kerja menjadikan kesempatan kerja dan persaingan
semakin ketat. Sumberdaya yang baik, ketrampilan yang bagus menjadi
modal utama bagi angkatankerja untuk mendapatkan pekerjaan yang layak,
sedangkan orang yang tidak mampu bersaing dalam dunia kerja akan
tersingkir dan menjadi pengangguran.
26
dalam konsep ini yaitu: 1. konsep aktivitas, artinya konsep ini mencakup
orang yg aktif bekerja dan orang yg sedang aktif mencari pekerjaan. 2.
aktivitas tersebut harus berada dlm batasan waktu tertentu sebelum saat
Pencacahan Sensus).
Sumber daya manusia yang melimpah dan didukung oleh sumber daya
alam yang juga melimpah merupakan modal yang sangat besar bagi bangsa
Indonesia untuk mengejar ketertinggalannya dari negara lain yang lebih
maju dan makmur. Hal ini bisa terwujud kalau pengelolaan SDM dan SDA
tadi terlaksana dengan baik, terjadi perimbangan antara pendidikan/skill
yang dimiliki oleh tenaga kerja dan ketersediaan lapangan kerja. Masalah
akan timbul, apabila terdapat kesenjangan antara jumlah tenaga kerja yang
besar dengan minimnya ketersedian lapangan kerja yang ada.
Dengan kata lain lapangan kerja yang ada tidak mampu menampung
(mempekerjakan) tenaga kerja yang ada, lebih-lebih tenaga kerja yang tidak
terampil atau berpendidikan. Masalah ini akan menyebabkan semakin
meningkatnya tingkat pengangguran sehingga jumlah penduduk miskin juga
semakin besar dan memiliki efek-efek negatif yang lain pula. Semua yang
kita paparkan di atas tadi merupakan cerminan dari sebagian permasalahan
ketenagakerjaan di Indonesia yang akan dibahas pada bab ini.
27
rendah akan mempersulit seseorang untuk mendapatkan ide bahkan
pekerjaan, seseorang dengan keterampilan rendah akan sulit untuk bekerja
di mana pun.
Tidak mungkin lagi seorang sarjana bergantung pada orang tua dalam
masalah finansial. Sementara ijazah hanyalah sekadar pelengkap persyaratan
administratif. Artinya, dunia kerja cenderung mengutamakan keterampilan,
keahlian dan pengalaman kerja ketimbang ijazah. Syukur, bila semuanya
dimiliki oleh seseorang sehingga memiliki peluang untuk diterima di dunia
28
kerja. Indikasi untuk melihat ketidakrelevansian antara pendidikan dan
dunia kerja ini sebenarnya dapat diketahui dengan mudah oleh orang awam.
Yaitu, dengan melihat banyaknya angka pengangguran intelektual saat ini.
Faktor-faktor penyebab kesenjangan jumlah pencari kerja dan lapangan
kerja: Pertumbuhan kesempatan kerja yang kecil, Irelevansi Jurusan/
keahlian, Kualitas pendidikan yang rendah. Akibat irelevansi pendidikan
dengan dunia kerja Ada beberapa upaya yang dilakukan oleh dunia usaha
untuk memperoleh tenaga kerja yang kompeten.
29
lapangan kerja sangat berpengaruh terhadap kebijakan pemerintah untuk
membuat peraturan dan mengambilan keputusan dalam pengembangan
lapangan kerja. Masyarakat pun harus berfikir taktis, dengan
keterbatasannya lapangan kerja masyarakat harus aktif untuk mencari
pekerjaan baik manual dan online, selain itu diharapkan masyarakat dapat
berbisnis bahkan bisa membuka lapangan kerja untuk masyarakat lain.
Upah adalah hak pekerjaan atau buruh yang diterima dan dinyatakan
dalam bentuk uang sebagai imbalan kepada pekerja/buruh yang ditetapkan
dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesempatan atau peraturan
perundangan-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh. Syarat
dalam pemberian upah adalah mampu memberikan kepuasaan kepada
pekerja artinya mampu memberikan upah yang sebanding dengan
perusahaan yang sama, adil, dan menyadari fakta bahwa setiap orang
memiliki perbedaan akan kebutuhan.
30
Indonesia memang dikenal sebagai negara dengan tenaga kerja murah.
Murahnya tenaga kerja Indonesia ini juga yang menjadi salah satu alasan
mengapa banyak perusahaan asing yang membuka perusahaan di Indonesia.
Tentunya ini juga harus menjadi perhatian pemerintah Indonesia untuk
meningkatkan upah minimum, dengan meningkatnya upah pekerja tentu
meningkat pula kesejahteraan masyarakatnya.
31
g. BAB VII: PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN DI
INDONESIA
32
menyusun kebijakan dan layanan yang lebih responsif terhadap kebutuhan
pasar tenaga kerja. Proyeksi ketenagakerjaan disusun secara berkala oleh
Kementerian Perburuhan di seluruh dunia bekerja sama dengan lembaga-
lembaga penelitian guna memberi gambaran tentang kondisi
ketenagakerjaan pada tahuntahun mendatang. Proyeksi ketenagakerjaan
biasanya dipilah berdasarkan jenis industry.
33
BAB III
PEMBAHASAN
34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dinyatakan
bahwa pembangunan ketenagakerjaan berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya, dalam
penjelasan pasal tersebut ditegaskan bahwa pembangunan ketenagakerjaan
dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Oleh sebab itu, pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan untuk
mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil,
makmur, dan merata,baik materil maupun spiritual. Kemudian Pasal 3
Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 menegaskan bahwa pembangunan
ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas keterpaduan melalui koordinasi
fungsional lintas sektoral pusat dan daerah.
B. Saran
Saya dapat menyadari bahwa CBR yang saya buat tidal terlepas dari
kesalahan pada tata leta, penulisan, serta font yang sesuai dan jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu adanya saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca untuk saya sebagai penulis sehingga saya dapat memperbaiki
kesalahan yang ada dan menjadi evaluasi agar kedepannya menjadi lebih
baik. Semoga CBR yang saya sajikan dapat bermanfaat bagi pembaca dan
menambah wawasan pembaca khususnya untuk diri saya sendiri.
35
DAFTAR PUSTAKA
Hamida Gigih, Inung Oni, Irim Rismi, Kartika Sari, Ketenagakerjaan, 2019,
Cempaka Putih, Klaten.
Dra. Gatiningsih, M.T. dan Drs. Eko Sutrisno, M.Si, Kependudukan dan
Ketenagakerjaan, 2017, Fakultas Manajemen Pemerintahan IPDN,
Sumedang.
36