Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JURNAL REPORT

MK : PENDIDIKAN
JASMANI SD &
KEPRAMUKAAN

Skor Nilai :
JUDUL JURNAL :

MENINGKATKAN GERAK DASAR & KOGNITIF ANAK

NAMA MAHASISWA : VIONALITA L. TOBING

NIM : 1193311079

DOSEN PENGAMPU : Drs. DEMMU KARO-KARO , M.Pd

MATA KULIAH : PENDIDIKA JASMANI SD & KEPRAMUKAAN

PROGAM STUDI S-1 PGSD 2019

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat –Nya
yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu. Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para pembaca yang ingin meendalami materi yang terdapat dalam makalah ini. Penulis telah
berpayan dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas Ini. Namun, penulis menyadari masih
banyak kelemahan yang terdapat dalam makalah ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari pembaca makalah ini

Medan , 5 April 2021

Penulis

Vionalita Tobing
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical jurnal review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal penting
sebelum kita merievew jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topic yang diangkat ,
membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri
pengertian dari jurnal tersebut . jurnal memiliki beberapa cirri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang
ditetapkan organisasi penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; terdapat abstrack yang berisi ringkasan
dari isi jurnal, introduction, metodologi yang diusulkan, implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.
Langkah penting dalam merievew ssebuah jurnal, yiatu mengemukakan bagian pendahuluan ,
mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical jurnal review, yaitu
mengungkapkan bebrapa landasan teori yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data,
alat pengumpul data, dan analisi data yang digunakan ; mengambil hasil dari penelitian yang telah
dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas dan padat; serta menyimpulkan isi dari
jurnal.

B. Tujuan Penulisan CJR

1. Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal


2. Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada
3. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal

C. Manfaat CJR

1. Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat dalam
suatu jurnal
2. Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.
IDENTITAS JURNAL

Jurnal Utama
a. Judul Artikel : Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Dan Kognitif Anak
Melalui Senam Irama (Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-kanak Riyadush Sholihin
Margahayu Kota Bandung)
b. Nama Jurnal : Journal of physical education, sport health and reactions
c. Kota Terbit : Bandung.
d. Nomor ISSN : 1412-565X
e Edisi Khusus : No. 1, Agustus 2011
f. Alamat Situs : http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=100873&val=1492

Jurnal II
a. Judul Artikel : Penerapan Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Bermain
Terhadap Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan
(Studi Pada Siswa Putra Kelas Vii Smp Negeri 1 Balongpanggang Gresik)
b. Kota Terbit : Surabaya.
c. Nomor ISSN : 2338-798X
d. Edisi Khusus : Volume 04 Nomor 01 Tahun 2016, 148 - 15
e. Alamat Situs : http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-
pendidikanjasmani/issue/archive
BAB II RINGKASAN ISI

A. Pendahuluan
Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang berguna dan dibutuhkan anak dalam
kehidupannya sehari-hari. Namun pada zaman modern dengan berbagai bentuk kemajuan
tekhnologi seperti sekarang ini, kebanyakan anak memilih untuk lebih banyak menghabiskan
waktunya untuk bermain dengan cara menikmati fasilitas yang telah tersedia, dibandingkan
untuk melakukan aktivitas yang harus menggerakkan otot. Kegiatan fisik dengan
menggunakan olah tubuh dimaksudkan agar peserta didik mempunyai perkembangan gerak
tubuh yang selaras dan harmonis sehingga kelak mempunyai kemampuan perkembangan
gerak yang baik. Salah satu cara untuk mengembangkannya adalah melalui senam irama.
Senam irama adalah satu jenis senam yang dilakukan dengan mengikuti irama musik atau
nyanyian.
Usia anak merupakan usia yang penting untuk meningkatkan gerak dasar, dalam hal ini perlu
adanya perhatian khusus sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan
tingkat usia dan perkembangan gerak dasar mereka yang sudah mulai berkembang sesuai
karakter dan kompetensinya, terutama pada anak kelas VII Sekolah Menegah Pertama yang
usianya 12-13 tahun. Karena usia ini anak sudah mulai berpikir kritis terhadap keterampilan
yang diperoleh, tidak hanya itu anak usia 13-15 tahun sudah dituntut menggunakan kekuatan
dan keuletannya sebagai dasar keterampilannya.

Mengingat karakteristik anak kelas VII Sekolah Menengah Pertama yang masih dalam masa
transisi dari kelas VI Sekolah dasar, pola pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak
tersebut yaitu dengan pendekatan bermain. Hal ini dikarenakan, pada anak Sekolah Dasar
masih terlihat aktif bermain, sehingga materi yang disampaikan nantinya berjalan dengan
efektif dan menyenangkan bagi siswa.
Pada dasarnya anak telah mempunyai kemampuan gerak dasar yang telah dimiliki sejak lahir
atau bawaan. Gerak dasar pada anak ini adalah gerak dasar motorik yaitu gerak dasar
lokomotor, non lokomotor (stabilitas) dan manipulatif. Anak usia sekolah dasar merupakan
individu yang selalu aktif melakukan pemberontakan baik dengan dirinya sendiri, maupun
terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka tidak hanya selalu ingin tahu tentang sesuatu, tetapi
mereka juga selalu ingin mencoba dan mengalami, mereka juga merupakan individu yang
aktif dalam bergerak seperti berlari, melompat, melempar, menangkap sampai koordinasi.
B. Deskripsi Isi

Jurnal I
Kondisi obyektif kemampuan gerak dasar dan kognitif anak TK Riyadhus Sholihin sebelum
dilakukan tindakan masih rendah/kurang. Ketika pelaksanaan senam irama anak bergerak
mengikuti irama lagu. Gerakan yang ada di dalam senam irama ini memberikan stimulus
kepada anak agar anak dapat bergerak sendiri mengikuti irama lagu. Adapun hasil dari
observasi kemampuan gerak dasar dan kognitif anak setelah tindakan, mengalami perubahan
atau peningkatan secara bertahap dalam setiap siklusnya. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa melalui senam irama kemampuan gerak dasar dan
kognitif anak dapat meningkat secara bertahap pada setiap siklusnya. Menurut para pakar
pendidikan, anak yang cerdas bukan hanya anak yang lancar membaca atau menjadi seperti
Albert Einstein. Anak yang cerdas adalah anak yang berkembang secara baik seluruh
kemampuan dirinya, baik aspek kognitifnya, moralnya, sosial emosionalnya dan juga fisik-
motoriknya yang memungkinkan anak dapat terampil bergerak. Seorang anak yang
mempunyai fisik-motorik yang baik akan memungkinkan anak suka dan dapat bergerak,
misalnya memanjat, berlari, melompat dan lain sebagainya. Melalui senam irama
kemampuan gerak dasar dan kognitif anak mengalami peningkatan secara bertahap. Metode
senam irama sangat cocok diterapkan di TK karena sesuai dengan karakteristik
perkembangan anak TK yang sangat aktif, menyukai musik dan senang meniru.

Jurnal II
Berdasarkan beberapa kali pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 1
Balongpanggang, pada saat proses pembelajaran PJOK, siswa terlihat kurang aktif dalam
melaksanakan tugas gerak yang diberikan oleh guru, sehingga tingkat perkembangan gerak
dasar akan terhambat. Sedangkan pada hakekatnya keterampilan gerak dasar anak usia
kelas VII SMP haruslah sudah berkembang sesuai dengan kompetensinya yaitu anak mulai
memperlihatkan keterampilan manipulatif yang menyerupai keterampilan gerak dasar orang
dewasa. Mereka mulai memperlihatkan kematangan gerakan-gerakan secara kompleks.
Mengingat karakteristik anak kelas VII Sekolah Menengah Pertama yang masih dalam masa
transisi dari kelas VI Sekolah dasar, pola pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak
tersebut yaitu dengan pendekatan bermain. Hal ini dikarenakan, pada anak Sekolah Dasar
masih terlihat aktif bermain, sehingga materi yang disampaikan nantinya berjalan dengan
efektif dan menyenangkan bagi siswa.
BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Pembahasan Isi Jurnal

Jurnal I
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya. Berkaitan
dengan perkembangan fisik, Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956 dalam Yusuf, 2006: 101)
mengemukakan bahwa: Perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) sistem
syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot yang
mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin,
yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja
berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya
terdiri atas lawan jenis; dan (4) struktur fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat dan proporsi.
Lebih lanjut, Samsudin (2005: 5) mengungkapkan bahwa aktivitas atau kondisi bergerak pada
anak TK sangat tinggi (dominan) berdasarkan hasil pengamatan 70-80% anak TK melakukan
gerak pada proses belajarnya.
The Dietary Guidelines (2005) dari The Department of Health and Human Services (HHS)
mengungkapkan bahwa setiap anak usia 2 tahun atau lebih harus melakukan kegiatan fisik
tingkat menengah-sulit selama 60 menit setiap harinya. (http;//www.kidshealth.org/Kids and
Exercise/Januari/2008).
Namun pada zaman modern dengan berbagai bentuk kemajuan tekhnologi seperti sekarang
ini, kebanyakan anak memilih untuk lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain
dengan cara menikmati fasilitas yang telah tersedia, dibandingkan untuk melakukan aktivitas
bermain yang harus menggerakkan otot.
seperti yang diungkapkan oleh Solehuddin (2000: 52) “rasa aman secara psikologis
merupakan suatu persyaratan untuk dapat membuat anak mau dan mampu mengekspresikan
dirinya secara optimal”. Melalui kegiatan senam irama, anak akan dapat terlibat langsung
dalam pengalaman belajar yang bermakna melalui aktivitas fisik, bermain dan berolahraga
yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana.
Jurnal II
Pada dasarnya tujuan pembelajaran gerak berupa keterampilan. Keterampilan tersebut dapat
diketahui dari bagaimana peserta didik dapat menyelesaikan tugas gerak tertentu dengan
tingkat keberhasilan tertentu.Belajar gerak merupakan proses untuk memperoleh pengetahuan
yang diiringi dengan praktik atau pengalaman untuk mendorong kearah perubahan yang
relatif permanen untuk menghasilkan gerak yang terampill. Mengacu pada pernyataan di atas
pembelajaran mencerminkan 4 hal pokok yaitu: pembelajaran adalah suatu proses dari
memperoleh kemampuan untuk suatu gerak yang terampil; pembelajaran dapat diperoleh dari
pengalaman atau praktik; pembelajaran tidak dapat diukur secara langsung; Hasil belajar
yang didapat relatif permanen (Ma’mun dan Saputra, 2000 : 45-
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Jurnal

Penggunaan kalimat dan kata juga mudah dipahami serta dicerna oleh pembaca. Kata- kata
yang sederhana diikuti dengan penjelasan setiap konsep memudahkan pembaca untuk
memahami apa yang ingin disampaikan dalam jurnal ini. Adapun kekuatan penelitian yaitu
metode yang digunakan lebih terperinci dan jelas,data nya dapat diringkas dengan cara dan
bentuk yang lebih bermakna dan lebih mudah dianalis.Datanya lengkap,daftar pustaka nya
jelas, Hasil penelitian yang diperoleh lebih akurat.
Jurnal ini dapat menjadi tempat pengembangan wacana dan bahan tambahan materi kuliah
penjas dan kepramukaan karena pembahasannya mengenai cara pengembangan permainan
tradisional pada penjas di sekolah dasar. Dan pada jurnal ini dilengkapi dengan langkah-
langkah penelitiannya sehingga pembaca akan mudah memahami dari isi jurnal ini.Pada
jurnal pembanding identitas jurnalnya sangat lengkap,diikuti langkah-langkah penelitian yang
sudah baik.
3.2 Kelemahan Jurnal

Pada jurnal Susunan fakta dan pernyataan penting juga mempunyai sedikit kelemahan.
Penulis tidak menyusun pernyataan penting dengan menarik. Pernyataan penting perlu
disusun dengan menggunakan tanda-tanda khusus seperti tanda tulisan miring agar pembaca
mudah mencari point penting dari jurnal.

3.3 Kritikan Jurnal

Judul jurnal sudah sesuai menggambarkan secara isi yang hendak diungkapkan dalam jurnal
secara keseluruhan dan menurut saya jurnal ini sangat cocok sekali pada calon-calon guru
ataupun guru karena jurnal ini menyangkut meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode demonstrasi sehingga jurnal ini bisa dijadikan pedoman dalam
mengajar
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Simpulan yang dapat diambil dari jurnal pertama adalah Kemampuan gerak dasar anak TK
Riyadush Sholihin setelah dilakukan tindakan senam irama yang telah dirancang peneliti
bersama guru mengalami peningkatan yang bertahap setiap siklusnya. Kemampuan gerak
dasar yang dimaksud adalah (1) berlari yang mempunyai komponen gerak dasar meliputi:
tungkai dari samping, lengan, dan tungkai dari belakang, (2) berjalan yang mempunyai
komponen gerak dasar meliputi: tungkai dari depan dan lengan, (3) melompat yang
mempunyai komponen gerak dasar meliputi: lengan, togok, serta tungkai dan paha, (4)
memutar yang mempunyai komponen gerak dasar meliputi: lengan, tangan, tungkai dan
kepala (5) membungkuk yang mempunyai komponen gerak dasar meliputi: togok, tangan dan
tungkai. Serta dengan adanya penelitian ini kegiatan senam irama di TK Riyadush Sholihin
menjadi lebih terarah.
Simpulan yang dapat diambil dari jurnal kedua dan ketiga adalah besarnya pengaruh
penerapan permainan tradisional model pembelajaran dengan pendekatan bermain terhadap
peningkatan terhadap gerak dasar motorik

B. Rekomendasi
Rekomendasi diberikan kepada guru agar lebih memperhatikan dan mempersiapkan kegiatan
senam irama sebelum pelaksanaan, ketika pelaksanaan senam irama guru perlu lebih bersabar
karena setiap anak memiliki perkembangan dan pertumbuhan yang berbeda dan setiap anak
memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu kemampuan serta agar guru tidak
pernah bosan untuk memberikan dukungan/motivasi kepada anak, dan saat memberikan
penilaian perkembangan peningkatan kemampuan gerak dasar dan kognitif sebaiknya guru
memiliki format penilaian khusus untuk menilai perkembangan kemampuan gerak dasar dan
kognitif anak, bagi sekolah hendaknya mensosialisasikan kepada guru lain bahwa Senam
Irama, Penerapan Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Bermain, Dan Permainan
Tradisional dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar dan kognitif anak, bagi peneliti
selanjutnya disarankan untuk meneliti dengan memperluas aspek kemampuan gerak dasar
dan kognitif yang lain sehingga menjadi lebih komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rieneka


Cipta. Aqib, Z. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Ayahbunda. (1998). Dari A Sampai Z Tentang Perkembangan Anak (Buku Pegangan Untuk
Pasangan Muda). Jakarta: PT Gaya Favorit Press.
Carole Williams Brown. (2010). “Maternal Alcohol Consumption During Pregnancy and
Infant Social, Mental, and Motor Development.” Journal of Early Intervention. (32). 2.

Anda mungkin juga menyukai