Anda di halaman 1dari 54

CRITICAL BOOK REVIEW (CBR)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DOSEN PENGAMPU : RAFAEL LISINUS GINTING

OLEH

NAMA : REVELYA MARBUN

NIM : 7213144018

MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN B 21

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
Judul buku : Perkembangan Peserta Didik

Nama pengarang : Prof.Dr. Sudarwan Danim

Penerbit : ALFABETA

Tahun terbit : 2017

Jumlah halaman : 228

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkatd a n R a h m a t - N y a s e h i n g g a p e n u l i s d a p a t m e n y e l e s a i k a n t u g a s
m a k a l a h m a t a k ul i a h Manajemen Inovasi ini yang berjudul “Critical Book
Report Filsafat pendidikan”. Penulis berterima kasih kepada Dosen Pengampu
mata kuliah Ibu Yusra Nasution , S.Pd, M.Pd yang sudah memberikan
bimbingannya.

Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh
karena itu saya meminta maaf jika ada kesalahan dalam p e n u l i s a n d a n s a y a
juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesemp ur naan tugas ini. Akhir kata saya menguca pka n terimaka sih
semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, September 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II RINGKASAN ISI BUKU

BAB III PEMBAHASAN

A. PERBEDAAN
B. KEUNGGULAN
C. KELEMAHAN

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia dalam hidupnya mengalami berbagai fase perubahan


yang disebut perkembangan, dimana perkembangan ini
merupakan bertambahnya kemampuan manusia secara fisik
maupun psikis dan bersifat kualitatif. Seorang individu bisa
dikatakan berhasil ketika ia bisa melewati setiap fase dalam
perkembangan itu dengan menyelesaikan tugas
perkembangannya. Dalam melewati setiap fase itu, individu
mungkin akan menghadapi hambatan baik itu dari aspek fisik,
kognitif, emosi, sosial maupun spritual.

B. TUJUAN
 Untuk mengetahui bagaimana perkembangan
 Untuk mengetahui apa saja aspek- aspek perkembangan
 Untuk mengetahui segala bentuk perubahan yang dialami
 Untuk mengetahui prilaku menyimpang  individu

C. MANFAAT
 Memahami perkembangan
 Memahami  aspek- aspek
 Memahami perubahan yang dialami individu
 Memahami  prilaku menyimpang  pada individu
 Memahami bahaya yang mengitari individu
BAB II ISI BUKU

Bab I Definisi ,hakikat dan kebutuhan peserta didik

A. Definisi Peserta Didik


Peserta didik merupakan sumber daya utama dan terpenting dalam proses
pendidikan formal. Tidak ada peserta didik, tidak ada guru. Peserta didik bisa belajar
tanpa guru sebaliknya guru tidak bisa mengajar tanpa peserta didik . karena
kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau
pendidikan yang dilembagakan dan menuntut intraksi dengan pendidik dan peserta
didik. Tentu saja , optimasi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik diragukan
perwujudannya, tanpa kehadiran guru yang professional.
Siapa peserta didik ?sebutan peserta didik ini dilegitimasi dalam produk hokum
kependidikan Indonesia. Sebutan peserta didik menggantikan sebutan siswa atau
murid. Akan tetapi sebutan peserta didik merupakan padanan kata siswa dan sebutan
yang terakhir untuk mereka yang belajar pada jenjang sekolah menengah kebawah.
Oleh karena itu belajar di perguruan tinggi disebut mahasiswa.

B. Hakikat Peserta Didik


Deinisi peserta didik di atas esiensi nya adalah setiap [peserta didik berusaha
mengembangkan potensi pada jalur pendidikan formal dan nonformal menutur
jenjang dan jenisnya. Hal hal yang esensial mengenai hakikat peserta didik.
1. peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi potensi dasar kognitif
dan intelektual, afekti dan psikomotirik.
2. peserta didik memiliki diferensiasi priodesasi perkembangan dan pertumbuhan.
3. peserta didik memilii imajinasi, persepsi.
4. peserta didik memiliki diferensiasi kebutuhan yang harus dipenuhi.
5. peserta didik memiliki tanggung jawab bagi proses belajar.
Pandangan psikoanalitik melihat peserta didik sebagai insan digerakkan oleh
dorongan dalam diri bersifat insting. Pandangan humanistic melihat peserta didik
sebagai insan yang baik dan memiliki dorongan mengalahkan dirinya ke tujuan
positif.

C. Kebutuhan dan karakteristik peserta didik


Asosiasi nasional sekolah menengah Amerika (1995) mengidentifikasikan kebutuhan
kebutuhan peserta didik dilihat dari dimensi pengembangannya:
1. kebutuhan intelektual, dimana peserta didik memiliki rasa ingin tahu
2.kebutuhan social, dimana peserta didik mempunyai harapan yang kuat untuk
memilii da dapat diterima oleh rekan sambil mencari tempatnya sendiri.
3. kebutuhan fisik, di mana peserta didik pada tingkat perkembangan yang berbeda
dan mengalami pertumbuhan yang cepat dan tidak beraturan.
4. kebutuhan emosional dan psikologis, dimana peserta didik sadar dan rentan sadar
diri
5. kebutuhan moral dimana peserta didik idealis dan memiliki kemauan untuk
membuat dunia dirinya.
Ada 4 hal dominan dari karakteristik siswa
a. Kemampuan dasar
b. Latar belakang kultural local
c. Perbedaan kepribadian
d. Cita cita pandangan ke depan

D. Kewajiban dan hak peserta didik


Hak dan kewajiban ini di atur dalam UU. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas bahwa
setiap peserta didik pada satuan pendidkan berhak:
1. Mendapat pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianut dan diajar oleh
pendidik seagama.
2. Mendapatkan pelayanan pendidikam sesuai bakat minat dan kemampuan.
3. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi bagi orang tua yang tidak
mampu membiayai pendidikannya.
4. Mendapat biaya pendidikan bagi orang tua yang tidak mampu membiayai
pendidikannya.
5. Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan yang setara.
Dilihat dari dimensi etis, peserta didik memiliki beberapa kewajiban :
1. Mematuhi dan menjunjung tinggi sesuai aturan dan peraturan yang berkenan
dengan operasi yang aman dan tertib.
2. Menghormati dan mematuhi semua anjuran yang bersifat edukatif.
3. Menghormati orang tua dan wali peserta didik dan manusia pada umumnya.
4. Menghormati sesame peserta didik.
5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6. Menjaga kebersihan ruang kelas.

E. Karakteristik peserta didik yang sukses


Dengan mempelajari karakteristik ini guru lebih dapat memahami perilaku sehari hari
dan tindakan dikelas bagi siswa yang berhasil. Inilah karakteristik peserta didik yang
sukses:
1. Menghadiri semua sesi kelas dan acara laboratorium atau diluar kelas secara
teratur.
2. Menjadi pendengar dan melatih diri untuk memusatkan perhatian
3. Memastikan ingin mendapatkan semua jawaban atas tugas dengan cara
menghubungi instruktur atau siswa lain.
4. Memanfaatpeluang pembelajaran ekstra ketika ditawarkan.
5. Melakukan hal yang bersifat opsional dan sering menantang tugas baru ketika
siswa lain menghindari.
6. Memiliki perhatian tinggi di kelasnya.
7. Berpartisipasi pada setiap sesi kelas.
BAB II HAKIKAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

A. Definisi
Pertumbuhan peserta didik secara sederhana bermakna peningkatan di bidang
massa atau berat dan tinggi badan. Perkembangan peserta didik merupakansebuah
perubahan secara bertahap daalm kemampuan, emosi, dan keterampilan yang terus
berlangsung hingga mencapai usia tertentu.
Pertumbuhan didefinisi sebagai peningkatan dalam ukuran. Perkembangan
didefinisikan sebagai kemajuan menuju kedewasaan. Pertumbuhan dan
perkembangan digunakan bersama untuk menggambarkan proses fisik, mental,
emosional yang komplek yang terkait dengan bertumbuh berkembangnya peserta
didik.
Menurut lilian G Katz, bertahun tahun, psikolog telah mengembangkan banyak skal
normative unyuk menunjukkan perbandingan bagaimana anak anak
tertentumengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sama dengan populasi
yang sama seusianya. Sebagai orang tua mereka melihat perilaku anak anak dan
prestasi anak anak mereka sendiri untuk kemudian memberikan dorongan, dan
intervensi khusus dari sekarang.

B. Faktor Faktor pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan manusia dipengaruhi oleh pengaruh genetic dan
lingkungan.faktor factor pertumbuhan dan perkembangan bagi peserta didik pada
umumnya. Pertama , factor warisan genetic dan bagaimana factor factor ini
berinteraksi dengan lingkungan pengaruh. Kedua, factor social-ekonomi termasuk
pendapatan, perumahan gizi, pendidikan dan akses ke layanan kesehatan. Ketiga,
factor pengaruh lingkungan global dan local.
Factor factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu:
 Jenis kelamin
 Penghasilan
 Polusi
 Etnis dan agama
 Diet
 Warisan genetic
 Kondisi perumahan
 Persahabatan
 Pegalaman pendidikan
Perubahan itu ditentukan oleh beberapa factor seperti berikut ini;
1. Status social ekonomi. Anak anak dari keluarga dengan status rendah sering
menjadi lebuh lambat pertumbuhannya, sehingga lebih kecil dan lebih ringan
beratnya.
2. Genetika. Menurut Anne tecklenburg memperkirakan bahwa sekitar 7-20 gen
dapat mempengaruhi pertumbuhan manusia. Dengan demikian , pola
pertumbuhan anak dalam keluarga yang sama mungkin saja jauh berbeda,
karena setiap anak menerima kombinasi yang berbeda dari gen berbeda.
3. Tumor hipofisis. Menurut Dr. Daniel Kelley ahli bedah saraf, tumor pada
kelenjar hipofisis dapat menyebabkan kelenjar melepaskan lebih besar dari
jumlah normal hormon pertumbuhan manusia sehingga akromegali, yang
sering dikenal sebagai gigantisme.
4. Otak. Anak anak yang mengkonsumsi obat tertentu karena alasan tertentu
pula sangat potensial menjadi lebih pendek dan lebih ringan berat badannya.
5. Penyakit. Anak yang menderita penyakit parah pada masa bayi atau semasa
usia dini lebih mungkin menunjukkan pola pertumbuhan yang terhambat.

C. Prinsip- prinsip Pertumbuhan


Novella J Ruffin dari Universitas Virgina mengemukakan prinsip prinsip yang
mencirikan pola atau prose pertumbuhan dan perkembangan manusia. Prinsip itu
merupakan karakteristik khas yang menjelaskan perkembangan sebagai proses yang
diprediksi dan teratur.
Pengembangan itu berawal dari kepala ke bawah. Prinsip itu disebut
cephalocaudle.Koordinasi kepala selalu mendahului koordinasi tangan dan kaki.
1. Perkembangan gerakan dasar mendahului gerakan gerakan halus.
2. Perkembangan tergantung pada pematangan dan pembelajaran.
3. Hasil perkembangan dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks.
4. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berkesinambungan.
5. Adanya perbedaan individu dalam tingkat pertumbuhan dan perkembangan.
Pemahaman tentang prinsip prinsip perkembangan ini membantu guru dan orang
tua untuk merencanakan pengalaman bagi anak-anak serta memberikan dasar untuk
memahami bagaimana mendorong dan mendukung pembelajaran mereka.

D. Kebiasaan
Kebiasaan buruk yang dapat diubah melalui pembelajaran. Beberapa kebiasaan yang
dimaksud disajikan berikut ini:
1. Kebiasaan tidur
2. Kebiasaan makan
3. Kebiasaan ke toilet
4. Rentang emosi
5. Persahabatan
BAB III ASUMSI DAN DIMENSI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

A. Tridimensi Peserta Didik

Tugas pendidikan adalah mengoptimasi potensi peserta didik dari negatif ke positif
serta meningkatkan dan memapankan perilaku positif itu. Dengan mengikuti
pemikiran filsuf kuno, Bas Van Rikjen (2009) berpendapat bahwa manusia, termasuk
peserta didik, terdiri dari unsur atau dimensi .yaitu fisik , nurani dan pikiran. Fisik
manusia adalah penampakan di permukaan .

Dari segi energy yang dikeluarkan, fisik manusia merupakan sosok yang paling taat
menerima perintah dari otak, baik berupa kata hati maupun kata nalar bahkan yang
bersifat refleks.

B. Dimensi Sosial Peserta Didik

Peserta didik merupakan makhluk social yang dibandingkan dengan primata lainnya,
seperti kemampuan memanfaatkan system komunikasi untuk mengeksperesikan diri ,
mengadopsi budaya beretika, bertukar ide, dan mengorganisasikan diri. Di sekolah
dan masyarakat , mereka merupakan bagan dari struktur social yang kompleks yang
memungkinkannya terlibat dalam kerjasama dan persaingan, sekaligus
mengmbangkan norma norma social, spiritual, serta bersama sama membentuk dasar
dasar kehidupan masyarakat pada umumnya .

C. Dimensi Sosial Peserta Didik

Menurut Bill Dougherty (2009) asal usul amnesia adalah salah satu pertanyaan
yang paling mendalam yang dihadapi dalam agama, filsafat, dan penelitian ilmiah.
Perenungan spiritual yang mendalam. Namun secara dogmatis kita harus percaya
bahwa kehadiran manusia merupakan kehendak Tuhan untuk menciptakan segala
sesuatu. Tapi yang paling pokok , disi kita harus menerima peserta didik merupakan
makhluk yang memiliki energy spiritual . Sebagai makhluk spiritual,peserta didik
memiliki jiwa dan sangat pribadi.

Dimensi spiritual dan intelektual pun sesuai dengan kepentingannya menjadi alat bagi
pesserta didik untuk belajar, mengigat fakta, menghitung persamaan merencanakan
kegiatan pendidikan.

D. Asumsi Asumsi Perkembangan Peserta Didik

Teoritikus kependidikan biasanya berpijak pada 3 aliran berpikir yang menjadi


asumsi dasar layanan pendidikan.

Pertama, ketika dilahirkan anak manusia yang kemudian menjadi peserta didik di
bangku sekolah diasumsikan sudah memiliki bawaan tersendiri yang berbeda dengan
yang lain.

Kedua, perkembangan anak atau peserta didik merupakan fenomena buatan dan
karenanya proses pengembangan mereka harus dioptimasi. Pemikiran ini dianut oleh
aliran empiris.

Ketiga, perkembangan anak merupakan fungsi dari interaksi factor bawaan dan
lingkungan.
BAB lV Multidimensi Perkembangan Peserta Didik

A. Energi dan Kreativitas peserta didik

Teori perkemabangan yang berpusat pada peserta didik harus mendasarkan


diri pada gagasan bahwa kemampuan eksternal mereka merupakan cerminan dari
perkembangan progresif dari kesadaran internal dan kapasitasnya.

Mengikuti Robert Macfarlane (1999) peserta didik secara individual


mengembangkan hal itu dengan cara meningkatkan kapasitas dirinya melepaskan,
mengatur serta mengekspresikan energi dan kapasitas.

Menurut Robert Macfarlane (1999), secara umum perkembangan masyarakat


melibatkan kemajuan simultan sektor fisik, sosial, mental dan spritual, serta budaya
pranata atau organisasi yang ada di masyarakat peserta didik pun ikut terimbas
dengannya sektor-sektor dimaksud mencakup beberapa hal. Pertama infrastruktur
lingkungan fisik sanitasi dan sistem transportasi. Kedua infrastruktur sosial seperti
keamanan pemerintahan produksi pangan perdagangan keuangan industri dan
pendidikan. Ketiga infrastruktur tentang media informasi teknologi ilmu pengetahuan
dan bentuk-bentuk pengetahuan lainnya. Keempat budaya nilai-nilai spiritual atau
keyakinan dan nilai-nilai yang menentukan aspirasi dan perilaku manusia pada
umumnya.

B. Lima dimensi perkembangan peserta didik

Dalam makna luas perkembangan peserta didik mencakup lima ranah yang secara
ringkas disajikan berikut ini

1 perkembangan fisik, dimana lajunya relatif sesuai dengan faktor genetis, menu
makanan, pelatihan yang diperoleh, kebiasaan hidup, dan kondisi lingkungan.
2. Perkembangan sosial, di mana anak dapat berkembang sesuai dengan bentukan
masyarakat titik misalnya, anak atau peserta didik akan menjadi lebih politis
berorientasi ekonomis dinamis memiliki disiplin dan bertakwa, memiliki daya sungai,
dan sebagainya.

3 perkembangan mental, dimana peserta didik tumbuh makin bermental stabil Arif
coba dewasa, dan bijaksana. 4 perkembangan budaya atau spiritual di mana peserta
didik harus menumbuhkan toleransi terhadap orang-orang dengan keyakinan yang
berbeda, Pengakuan hak asasi manusia dan nilai-nilai umum. 5 perkembangan
intelektual khususnya pergeseran dari kemampuan penalaran konkrit ke abstrak
mengolah data menjadi informasi memecahkan masalah masalah yang rumit. Serta
membuat solusi atau dasar informasi yang mirip, sama atau bertentangan.

C. Anatomi pengembangan peserta didik

Pada diri individu peserta didik, kita melihat perkembangan yang sama dari mereka
yang mengekspresikan energinya secara eksklusif melalui kehidupan kerja berjual gas
semakin bergantung pada keterampilan sosial dan pengetahuan tentang untuk
meningkatkan produktivitas energi fisik mereka. Ranah pengembangan dimaksudkan
diatas disajikan berikut ini:

1 fisik, pegorganisasian energi fisik melalui keterampilan fisik.

2. sosial, pengorganisasian energi sosial melalui keterampilan sosial dan sikap.

3 mental pengorganisasian energi mental melalui informasi dan pemahaman


konseptual.

4 budaya dan spiritual, pengorganisasian energi budaya dan spiritual melalui


interaksi antar orang dengan keyakinan yang berbeda dan penghargaan atas hak-hak
asasi manusia.

5 intelektual pengorganisasian energi otak intelektual melalui skema penalaran


konkret dan abstrak pemecahan masalah yang rumit Coba berpikir induktif dan
deduktif.
D. Dimensi kesadaran peserta didik

Mengikuti logika berpikir Robert Macfarlane (1999 ) perkembangan manusia peserta


didik baby Liquid 3 pusat kesadaran yang bagian-bagiannya bisa dikembangkan.
Pertama, kesadaran fisik, berupa sensasi fisik, dorongan dan kebutuhan yang
mendesak. Kedua, kesadaran mental, seperti sifat gugup, dorongan psikologis
perasaan dan emosi. Termasuk didalamnya kesadaran diri, kesadaran akan
pengetahuan, dan kemauan atau itikad baik. Ketiga, kesadaran spiritual atau rohani
berupa intuisi spritual kebijaksanaan, dan dorongan kekuasaan yang dalam banyak
kasus belum berkembang sepenuhnya. Kesadaran itu sebagian berada di alam sadar
dan sebagian lagi di alam bawah sadar Koba kesadaran fisik adalah yang paling kasar
sebagian besar berupa alam bawah sadar bertindak secara otonom dan sebagai
respon atas kemauan mental. Kesadaran mental adalah kesadaran yang paling halus
yang paling sadar termasuk kesadaran diri atas sikap sadar dan kemauan titik
kesadaran spiritual hampir seluruhnya berada pada alam bawah sadar atau lebih
akurat disebut supranatural.

E. Perkembangan fisik peserta didik

. Menurut chat Heri 2010 perkembangan fisik dimaksud antara lain mencakup
perubahan dalam ukuran dan proporsi tubuh penampilan serta fungsi berbagai sistem
tubuh titik pertumbuhan dan perkembangan fisik peserta didik adalah unik karena
semua perubahan yang terlihat dilewati hampir setiap mereka yang normal.
Pertumbuhan fisik itu merupakan hasil dari interaksi yang bersifat terus-menerus dan
kompleks sebagai interaksi antara faktor keturunan dan lingkungan. Dengan
demikian jika terjadi keragaman dalam penampilan fisik peserta didik hendaknya
tidak mewarnai diskriminasi layanan di bidang pendidikan dan pembelajaran.

F.Kapasitas otak peserta

Pengembangan daya otak atau penalaran peserta didik laksana sebuah perjalanan,
yaitu perjalanan mengembangkan otak, menurut catharine 2010, belakangan ini para
ilmuwan bisa mempelajari bagaimana jaringan syaraf tiruan dari bentuk-bentuk otak
titik sejak dari rahim jam Sepanjang Hidup jaringan yang luas terus berkembang
beradaptasi, dan belajar. Bagi peserta didik, latihan mental amat penting untuk fungsi
otak yang lebih baik. Ketiga masih memasuki kelas kelas awal sekolah atau saat masih
muda anak-anak melihat dunia tampak penuh dengan keajaiban memancing perasaan
kau memunculkan penemuan yang menyenangkan bahkan juga tantangan yang bedak
Urutkan titik ketika itu otak peserta didik sedang dalam kapasitas tinggi untuk
menyerap banyak B informasi sekaligus mengembangkan keterampilan hidup di
ledakan ini Laksana belajar dalam kerangka Olimpiade otak dari keseluruhan
perjalanan hidup manusia.
BAB V PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-2 TAHUN

A perkembangan kepribadian

Menurut Erik Erikson, pada fase bayi ini anak sangat tergantung pada
pengasuh untuk mendapatkan makanan pakaian, kehangatan dan pengasuhan. Erik
Erikson berpendapat bahwa tugas utama anak-anak selama tahap psikososial dalam
kehidupan pertamanya adalah belajar mempercayai orang yang merawat atau
menghasilkan. Pada fase ini pun kepribadiannya mulai terbentuk menjadi modal awal
baginya ketika memasuki usia sekolah kepribadian itu sendiri meliputi ciri-ciri
psikologis yang stabil yang membuat setiap manusia tumbuh secara unik.

Sebentar perdebatan terus berlangsung atas asal usul dan pengembangan


kepribadian khotbah di ibadah ahli yang paling setuju bahwa kepribadian merupakan
sifat dan bentuk alkena dalam kehidupan titik kombinasi pengaruh keturunan,
psikologis dan sosial yang paling bertanggung jawab bagi kemungkinan untuk
pembentukan kepribadian. Dalam teori hubungan objek anak perempuan lebih baik
daripada anak laki-laki dalam penyesuaian secara psikososial. Bayi perempuan
menjadi ekstensi dari ibu mereka dengan demikian bayi perempuan tidak perlu
terpisah dari ibu mereka titik anak laki-laki di sisi lain, Harus Terpisah dari ibu bereka
untuk menjadi berdiri titik perspektif ini berbeda dengan teori Freud , di mana anak
laki-laki kuat mengembangkan super ego atau Nurani dibandingkan anak perempuan,
karena anak laki-laki memiliki penis dan perempuan tidak titik menurut Freud teori
superego yang mendukung Mengapa anak laki-laki lebih mudah menyelesaikan
konflik oedipal. Konflik di Palu merupakan cinta secara seksual pria semasa kanak
kanak kepada ibunya ditandai dengan agresi atas terhadap ayahnya. Berbeda dengan
anak perempuan yang dilakukan mereka berupa konflik Electra, dimana cinta secara
seksual pada perempuan semasa kanak-kanak terhadap ayahnya ditandai dengan
agresi mereka terhadap ibunya.

B. Hubungan keluarga
Bagi bayi coba hubungan dengan orang lain mengandung makna bahwa dia
mencari kedekatan dengan siapa tempatnya berhubungan dimana seorang individu
atau bayi mencari kedekatan dengan orang lain disebut attachment. Psikolog John
Boylby menunjukkan bahwa bayi lahir diprogram berperilaku tertentu yang
menjamin ikatan dengan para pengasuh atau perawat mereka. Hubungan adalah
sentral bagi keberadaan manusia sebelumnya perusahaan antara Ibu dan bayi
cenderung merugikan. menurut bowlby khotbah anak-anak yang dipisahkan dari
orangtua mereka melaju melalui.: protes, putus asa, dan Detasemen atau menerima
perusahaan titik setelah melakukan aksi pertama menolak menerima perpisahan,
kemudian kehilangan harapan, dan akhirnya anak menerima pemisahan dan mulai
menanggapi perhatian pengasuh baru. Namun demikian, jika anak mengalami
pencabutan sosial atau tidak ada kontak dengan yang lain memiliki efek sangat negatif
terhadap anak-anak titik dalam jangka panjang mereka akan menunjukkan depresi
pada orang itu tingkat patologis, menarik diri, Apati, dan cemas.

C. Seksualitas

Kata seksualitas menciptakan bayangan atau sensasi yang beragam. Tentu saja
dimensi seksualitas anak jarang disaksikan dalam aneka gambar titik ketika
merenungkan seksualitas remaja, dewasa selalu memikirkan remaja dan dewasa
muda. Kesalahpahaman orang akan hal itu paling sedikit membantu menciptakan
gambaran yang akurat tentang seksualitas manusia secara umum. Sebagai ilmuwan,
filsuf dan pakar lainnya banyak orang meyakini bahwa seksualitas itu merupakan
aspek penting dari pengalaman manusia pada segala usia Titiek seksualitas manusia
adalah proses seumur hidup yang dimulai setelah dan berakhir dengan kematian titik
menurut Erikson Bagi Bagi kontak fisik antara anak dan orang tua adalah sumber
kesenangan titik kontaknya dengan ibu digabungkan dengan kemampuannya
menggigit dan menghisap ketika menyusui tampak merangsang refleks yang
menyenangkan.

Sebenarnya lebih baik Seksual itu dalam arti responsif fisik. Para ilmuwan dan
masyarakat umum seperti dapat yang mengetahui bahwa wanita memproduksi
pelumasan vagina dan bayi laki-laki memiliki penis yang mampu ereksi. Bahkan
disebut-sebut bahwa jadi laki-laki telah menunjukkan kemampuan ereksi pada bulan-
bulan sebelum kelahiran. Namun demikian, bayi tidak menyadari pengalaman seksual
mereka sebagai sumber erotisme.
BAB VI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK USIA 2-6 TAHUN

A. Perkembangan fisik

Umur 2 sampai 6 tahun adalah anak usia dini atau tahun-tahun prasekolah atau masa
menjalani pendidikan anak usia dini atau Paud, baik formal maupun nonformal.
Beberapa pengaruh pentingnya perkembangan fisik selama masa prasekolah adalah
perubahan kemampuan otak, keterampilan motorik kasar dan halus serta kesehatan
anak.

Perubahan fisik

Ketika masih bayi anak-anak begitu banyak berlemak titik pada usia ini, anak-
anak mulai kehilangan lemak baik atau kegemukan mereka, yaitu sekitar usia 3 tahun.
Anak balita segera tumbuh lebih ramping dan lebih atletis. Badan dan kaki anak
tumbuh sementara bentuk otot berubah dan mengalami pengetatan titik pada tahap
awal kehidupan anak laki-laki cenderung memiliki massa otot lebih dibandingkan
dengan perempuan titik proporsi fisik anak-anak prasekolah juga terus berubah,
dengan besar kepala mereka yang masih tidak proporsional, tapi kurang begitu
tampak dibandingkan dengan pada masa balita titik tinggi dan berat badan anak pada
usia 2 sampai 6 tahun seperti juga ketika mereka sudah dewasa berbeda tergantung
pada status sosial ekonomi, gizi, dan faktor keturunan.

Perkembangan otak

Perkembangan otak dan sistem saraf pada anak usia dini juga terus
berlangsung dramatis. Otak dan sistem saraf anak-anak berkembang lebih baik,
disertai dengan perkembangan perilaku dan kognitif yang lebih kompleks. Otak
manusia terdiri dari dua bagian yaitu belahan otak kanan dan otak kiri yang bersifat
lateral. Lateralisasi mengacu pada lokalisasi berbagai macam Fungsi, kompetensi, dan
keterampilan dalam salah satu atau kedua belahan otak. Secara khusus, bahasa,
menuliskan Logika dan keterampilan matematika tempatnya terletak di belahan otak
kiri sedangkan kreativitas, fantasi, artistik , dan keterampilan musik tampaknya
terletak di belahan otak kanan titik meskipun belahan mungkin memiliki fungsi yang
terpisah, masa otak ini hampir selalu mengkoordinasikan fungsi dan bekerjasama.

Keterampilan motorik keterampilan motorik terdiri dari dua jenis yaitu


keterampilan motorik kasar dan keterampilan motorik halus. Keterampilan motorik
adalah kemampuan fisik atau keterampilan motorik kasar yang meliputi berjalan
melompat meloncat berputar melempar menyumbangkan dan menari yang
melibatkan penggunaan Gerakan tubuh besar. Keterampilan motorik halus meliputi
menggambar menulis, dan mengikat tali sepatu, dan disempurnakan pada anak usia
dini titik namun demikian keterampilan motorik halus berkembang lebih lambat pada
anak-anak prasekolah titik teori belajar observasional yang dikembangkan oleh Albert
bandura dapat diterapkan pada pembelajaran keterampilan motorik kasar dan halus
bagi anak prasekolah.

Bandura menyatakan bahwa setelah anak-anak secara biologis mampu belajar


perilaku tertentu, mereka harus melakukan hal berikut dalam rangka untuk
mengembangkan keterampilan barunya 1 mengamati perilaku orang lain, 2
membentuk citra mental dari pelaku itu, 3 meniru perilaku tersebut, empat praktik
perilaku, dan 5 termotivasi untuk mengurangi perilaku tersebut

kesehatan

Anak-anak prasekolah umumnya cukup sehat, tetapi mungkin sebagian mengalami


masalah masalah medis. Penyakit ringan khas yang biasa diderita berlangsung tidak
lebih dari 14 Hari termasuk pilek batuk dan sakit perut itu penyakit pernapasan
paling umum diderita oleh anak-anak pada usia ini karena paru-paru mereka memang
masih rentan. Kebanyakan penyakit anak-anak biasanya tidak memerlukan perhatian
dokter atau perawat. Selain itu, penyakit ringan dapat membentuk anak-anak untuk
belajar menghadapi keterampilan khususnya Bagaimana menghadapi
ketidaknyamanan fisik dan marabahaya.

B. Perkembangan kognitif
Menurut Piaget perkembangan kognitif terjadi antara umur 2 sampai 7 tahun
sebagai tahap praoperasional. Pada tahap ini, anak-anak meningkatkan penggunaan
bahasa dan simbol lainnya mereka meniru perilaku dan permainan orang dewasa. Ada
anak mengembangkan daya tarik dengan bahasa atau kata-kata baik dan buruk. Anak-
anak juga memainkan permainan membuat percaya. 2 menggunakan kotak kosong
sebagai mobil bermain dalam keluarga dengan saudara, dan memelihara
persahabatan imajinatif juga menggambarkan tahap pra operasional dalam hal apa
yang ada anak tidak bisa dilakukan.

Piaget menggunakan istilah operasional untuk mengacu pada kemampuan


reversibel bahwa anak-anak belum berkembang titik dengan reversible Piaget
menyebut tindakan mental atau fisik yang bisa berulang atau menggunakan cara lain
yang mirip yang berarti bahwa mereka dapat menggunakan lebih dari satu cara atau
arah. Piaget percaya bahwa kemampuan kognitif anak-anak prasekolah dibatasi oleh
egosentrisme atau ketidakmampuan untuk membedakan antara titik pandang mereka
sendiri dan sudut pandang orang lain. Piaget menunjukkan bahwa anak-anak belum
menguasai klasifikasi atau kemampuan mengelompokkan agar sesuai dengan fitur.
Juga mereka belum menguasai serial keteraturan atau kemampuan mengelompokkan
untuk menyesuaikan dengan perkembangan yang logis.

Ingatan

Memory adalah kemampuan untuk menyandingkan, mempertahankan, dan


mengingat kembali informasi yang diperoleh dari waktu ke waktu. Anak-anak harus
belajar mengkodekan objek, orang, dan tempat-tempat. 2 kemudian bisa
mengingatnya dengan memori jangka panjang. Anak-anak kecil bisa mengingat,
seperti halnya anak-anak lain dan orang dewasa.

Bahasa

Kemampuan bahasa juga terus mengalami perbaikan selama anak usia dini
titik Beberapa peneliti, seperti Roger Brown, telah mengukur perkembangan bahasa
dengan jumlah rata-rata kata dalam kalimat yang dikuasai oleh anak. Semakin banyak
anak menggunakan kata kata dalam kalimat semakin canggih perkembangan bahasa
anak. Brown berkesimpulan bahwa bahasa berkembang secara bertahap
berurutan;ujaran, frasa dengan kalimat sederhana dan kalimat kompleks. Menurut
Brown Sintak dasar tidak sepenuhnya disadari oleh anak sampai sekitar usia 10
tahun.

C. Pengembangan kepribadian

Menurut Freud, tahun kedua dari masa kanak-kanak adalah tahap


perkembangan psikoseksual anal ketika orang tua menghadapi banyak tantangan
baru untuk melatih anak-anak mereka titik-titik sasi pada tahap ini dapat
menimbulkan ciri-ciri kepribadian selayaknya karakteristik yang muncul di usia
dewasa. Ciri-ciri kepribadian termasuk retensi subur, seperti kerapian yang
berlebihan atau kekacauan dan altruisme.

Teoritikus kepribadian setelah Berusaha menjelaskan pengembangan


kepribadian anak usia dini titik teori belajar menyatakan bahwa kepribadian
berkembang sebagai hasil dari pengkondisian klasik atau classical conditioning
operan titik kategori yang terakhir ini melibatkan identifikasi atau internalisasi, di
mana anak-anak mengamati dan mengadopsi nilai-nilai, ide, dan standar lain yang
signifikan.

Psikologi kognitif berspekulasi bahwa kepribadian muncul dari sikap dan bias
yang diungkapkan oleh orang dewasa di sekitar mereka titik teori gender mengklaim
bahwa kepribadian berkembang dari identifikasi gender dan sosialisasi gender titik
lebih besar bahwa kepribadian lebih ditimbulkan oleh kabel dalam genetik dan
pengaruh biokimia ketimbang dari faktor faktor psikososial.

D. Hubungan keluarga

Hubungan keluarga sangat penting untuk perkembangan kesehatan fisik mental dan
sosial anak prasekolah.

Anak
Fungsi orang tua antara lain adalah mengasuh anak dengan baik, seperti
halnya guru kepada peserta didiknya. Orang tua yang berbeda menggunakan teknik
pengasuhan yang berbeda pula kepada anak-anaknya. Teknik ke pengasuhan para
orang tua tergantung pada standar budaya dan masyarakat situasi dan perilaku anak-
anak pada waktu itu. Para orang tua menggunakan teknik ke pengasuhan dalam
berhubungan dengan anak-anak mereka dicirikan oleh derajat kontrol dan
kehangatan orang tua. Ada orang tua yang menggunakan kontrol ke pengasuhan yang
ketat, Ada pula yang dilakukan dengan penuh kehangatan dan rasa cinta Titiek
orangtua yang otoriter menunjukkan kontrol yang tinggi dan kehangatan rendah.

Saudara kandung

Saudara adalah kelompok sepermainan pertama dan terutama bagi anak-anak


di dalam keluarga dan dalam berdampingan untuk pergaulan sosial. Sebutan
pendampingan mengandung makna bahwa ketika berinteraksi dengan individu atau
kelompok di luar keluarga, mereka nyaris selalu ditemani oleh saudara kandung,
keluarga dekat, atau orangtuanya. Anak-anak prasekolah dapat belajar banyak atau
lebih dari saudara mereka sebagai orang tua. Terlepas dari perbedaan usia, hubungan
saudara merupakan cermin hubungan sosial lainnya menyediakan persiapan dasar
untuk berhubungan dengan orang di luar rumah.

Keadaan keluarga dan kelas sosial

Keadaan keluarga secara pasti mempengaruhi perkembangan anak-anak muda


titik karenanya, dengan keluarga yang aman dan Utuh serta mempunyai kemampuan
keuangan yang baik Adakah anaknya pun cenderung berkembang dengan baik titik
sayangnya tidak semua keluarga memiliki sumber daya yang memungkinkan
orangtua tetap di rumah pada siang hari atau untuk membeli layanan penitipan anak
sebaik mungkin. Selain itu, tidak semua keluarga mampu mengakses layanan
kesehatan yang diperlukan titik-titik konsekuensi emosional jangka panjang bagi
anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah sangat
mungkin memerlukan perhatian yang lebih serius.
Sosiolog belvin chord mempelajari perbedaan dalam gaya pengasuhan orang
tua kelas pekerja dan kelas menengah titik menemukan bahwa orang tua kelas
pekerja cenderung stres pada anak-anak mereka ketika keluar sementara orang tua
kelas Mereka cenderung stres pada aspek ekspresi diri dan motivasi dan rasa ingin
tahu pada anak-anak mereka. Menyimpulkan bahwa kelas sosial di mana sikap dan
perilaku orang tua diturunkan kepada anak-anak juga mereka memainkan peran
dalam pengembangan psikososial anak-anakmu D. Pada sisi lain dari dialog dengan
para guru terungkap beberapa pendapat subjektif.

E. Teman dan sahabat bermain

Persahabatan pertama dibuat pertama dibuat ketika anak berusia sekitar usia
3 tahun, walaupun anak-anak prasekolah bisa bermain bersama sebelum usia itu.
Sama seperti orang dewasa, anak-anak prasekolah cenderung mengembangkan
persahabatan dengan anak-anak dan yang memiliki kepentingan bersama,
menyenangkan menawarkan dukungan, dan mirip dalam ukuran dan penampilannya.
Usia persahabatan menciptakan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar bagaimana
menangani situasi memancing kemarahan, berbagi, belajar nilai-nilai, dan
mempraktikkan perilaku yang lebih matang. Anak anak prasekolah yang populer
dengan rekan-rekan mereka Unggul dalam kegiatan ini mereka Unggul dalam kegiatan
ini, di mana mereka tahu bagaimana menjadi seorang teman, tidak hanya Bagaimana
memiliki teman.

F. Seksualitas

Anak usia 3 sampai 6 tahun ditandai dengan tahap perkembangan psikoseksual falik,
ketika mereka telah melalui pengalaman konkret pada alat kelaminnya. Freud
berspekulasi bahwa pada fase tertentu anak-anak secara erotis tertarik pada orang
tua yang berlawanan jenis. Anak-anak laki-laki cenderung mengalami oedipal
kompleks, sedangkan anak anak perempuan mengalami elektra kompleks,
sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.
BAB VII PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH DASAR

A. Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik di masa kanak-kanak Tengah dicirikan oleh variasi yang


cukup besar dalam pola pertumbuhan titik variasi ini mungkin karena jenis kelamin,
asal etnis, genetika hormon gizi lingkungan atau penyakit yang diderita. 4 tahun
sementara anak-anak dari kelompok usia ini mengikuti pola perkembangan dasar
yang sama, meski tidak harus jatuh tempo pada tingkat yang sama. Kebanyakan gadis
mengalami percepatan pertumbuhan sekitar usia 9 atau 10 tahun, sedangkan anak
laki-laki mengalami percepatan pertumbuhan yang sama di sekitar usia 11 atau 12
tahun.

Perubahan Fisik

Pada awal masa kanak-kanak Tengah, anak-anak biasanya menunjukkan


perolehan penampilan baru, di mana tampil lebih ramping dan atletis. Anak
perempuan dan anak laki-laki masih memiliki bentuk tubuh dengan proporsi yang
sama sampai dengan keduanya mencapai pubertas proses dimana dorongan seksual
anak-anak tumbuh kuat hingga ia dewasa. Setelah pubertas karakteristik seksual
sekunder mulai tampak, pertama bentuk kurva payudara pada wanita serta suara
yang lebih dalam dan bahu yang lebar pada laki-laki. Hal ini membuat perbedaan
antara perempuan dari laki-laki lebih nyata.

Perkembangan otak dan sistem saraf

Perkembangan otak dan sistem saraf terus berlangsung selama masa kanak-
kanak menengah titik kemampuan perilaku dan kognitif yang lebih kompleks sejalan
dengan makin kuatnya sistem saraf pusat. Pada awal masa kanak-kanak Tengah
percepatan pertumbuhan terjadi di dalam otak, sehingga pada usia 8 atau 9 tahun,
organ tubuhnya hampir sama dengan ukuran anak orang dewasa. Perkembangan otak
selama masa kanak-kanak Tengah ditandai oleh pertumbuhan struktur yang spesifik
khususnya lobus frontal. Lebur ini terletak di bagian depan otak tepat di bawah
tengkorak. Lebur Ini fungsinya antara lain bertanggung jawab untuk perencanaan,
penalaran, penilaian sosial, etika, dan pengambilan keputusan.

Keterampilan Motorik

Keterampilan motorik adalah kemampuan berperilaku atau kemampuan


melakukan gerak motorik. Keterampilan motorik bruto melibatkan penggunaan
Gerakan tubuh yang besar. Keterampilan motorik halus melibatkan penggunaan gerak
tubuh kecil. Kedua keterampilan motorik kasar dan halus terus mengalami
penyempurnaan pada masa kecil menengah.

Kesehatan

Penyakit utama bagi anak-anak usia sekolah adalah sama seperti penyakit
utama bagi anak-anak muda seperti influenza radang paru-paru, kanker, penyakit
yang merusak jaringan kekebalan tubuh atau HIV dan AIDS. Pada sisi lain obesitas
atau menjadi 20% atau lebih berat di atas badan ideal, merupakan masalah kesehatan
khusus yang terjadi pada tahun-tahun sekolah titik di Amerika Serikat sekitar 25%
ada usia sekolah saat ini mengalami obesitas dan sebagian besar anak-anak ini terus
menjadi orang dewasa yang gemuk.

Obesitas pada masa dewasa terkait dengan masalah jantung, tekanan darah
tinggi dan diabetes. Walaupun anak-anak obesitas yang tidak pada risiko kesehatan
yang sama seperti orang dewasa gemuk, anak-anak harus menguasai kebiasaan
makan yang efektif dan latihan sedini mungkin untuk mengurangi risiko kemudian
obesitas dan masalah kesehatan yang terkait.

B.Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif yang terjadi antara usia 7 dan 11 tahun disebut oleh
Piaget sebagai tahap operasi konkret. Piaget menggunakan istilah operasi untuk
mengacu pada kemampuan reversible ada belum dikembangkan titik reversible oleh
Piaget dimaknai sebagai tindakan mental atau fisik yang dapat terjadi pada lebih dari
1 cara atau arah yang berbeda titik pada tahap operasi konkrit, anak-anak tidak dapat
berpikir baik secara logis maupun abstrak.

Pada usia ini dibatasi untuk berpikir konkret nyata, pasti, tempat, dan Uni
directional istilah yang lebih menunjukkan pengalaman nyata dan konkret ketimbang
abstraksi anak-anak yang lebih tua tidak menggunakan pemikiran bagus dan tidak
mudah disesatkan seperti anak-anak muda titik tidak seperti anak-anak prasekolah,
anak-anak sekolah tahun lebih baik daripada meminta orang tua mereka untuk
membawa terbang di udara seperti yang dilakukan oleh burung titik yang
menyatakan bahwa proses berpikir anak-anak berubah secara signifikan selama
tahap operasi konkrit titip anak-anak usia sekolah bisa terlibat dalam klasifikasi atau
kemampuan untuk mengelompokkan sesuai dengan fitur dan serial pemesanan atau
kemampuan untuk mengelompokkan Sesuai dengan perkembangan logis.

C. Konsep Diri

Menurut Erikson, tugas perkembangan masa kanak-kanak menengah adalah


untuk mencapai Industri atau perasaan kompetensi secara sosial. Kompetisi dan
penyesuaian sosial menandai tahap perkembangan ini. Anak yang berhasil
mengembangkan industri akan membantunya membangun rasa percaya diri atau
sikap evaluatif terhadap diri sendiri yang pada gilirannya membangun rasa percaya
diri yang diperlukan untuk membentuk hubungan sosial yang efektif dan Abadi.

D. Kognisi Sosial

Kognisi sosial adalah pemahaman mengenai asumsi-asumsi tentang sifat


hubungan atau inferensi sosial proses sosial dan perasaan orang lain. Hubungan
dengan rekam peran utama dalam penentuan gelombang yang tepat atau fine-tuning
kondisi sosial pada anak usia sekolah. Anggota kelompok sebaya biasanya dari ras dan
status sosial ekonomi yang sama. Beban coba kebanyakan anggota kelompok sebaya
hidup di lingkungan yang secara etnis tidak diversifikasi titik kegiatan kompetitif di
antara rekan rekan seperti program dan tugas kelompok di sekolah membentuk anak-
anak mengembangkan kualitas hubungan.
E. Hubungan Keluarga

Masa kanak-kanak tengah adalah tahap transisi, versi ketika orangtua mulai
berbagi kekuasaan dan pengambilan keputusan dengan anak-anak mereka. Namun
demikian karena anak-anak memiliki pengalaman terbatas pada hal-hal yang menarik
ketika berhadapan dengan situasi dan masalah orang dewasa, Orang tua harus terus
membuat aturan yang menetapkan batas-batas sebagai contoh sangat mungkin untuk
berbagi kekuasaan orang tua membiarkan anak-anak mereka merundingkan peran
yang akan ditampilkan titik Tentu saja agaknya tidak mungkin berbagi kekuasaan
orang tua dalam menentukan mungkinan atau ketidakmungkinan anak-anak bermain
dengan menggunakan alat-alat yang jelas-jelas berisiko sangat tinggi.

F. Persahabatan

Persahabatan, khususnya persahabatan bagi anak sesama jenis merupakan


fenomena umum yang dilakukan oleh anak-anak usia sekolah dasar titik bagi peserta
didik jenjang Sekolah Dasar teman berfungsi sebagai teman sekelas, petualangan,
tempat curahan hati, dan sebagai pantulan kepribadian. teman juga berfungsi saling
membantu untuk mengembangkan harga diri dan rasa kompetensi dalam dunia sosial,
termasuk di lingkungan sekolah. peserta didik laki-laki dan perempuan mengambil
manfaat besar dalam hubungan pertemanan mereka termasuk dalam kerangka
kepentingan pergaulan sosial yang lebih besar.

G. Tekanan Teman Sebaya

Banyak ahli Psikologi Perkembangan atau penghambat perkembangan anak


mempertimbangkan tekanan teman sepermainan membawa konsekuensi negatif dan
hubungan persahabatan secara sekaligus dari rekan mereka titik peserta didik yang
paling rentan terhadap tekanan teman biasanya memiliki harga diri yang rendah titik
peserta didik mengadopsi norma norma kelompok itu sebagai milik mereka dalam
upaya untuk meningkatkan harga diri nya. Ketika peserta didik tidak mampu menolak
pengaruh rekan-rekan mereka terutama dalam situasi ambigu atau membingungkan
mereka bukti mulai merokok minum alkohol mencuri atau mengasingkan diri dari
teman-temannya titik-titik yang menolak tekanan teman sebaya sering tidak populer.
BAB VIII PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH

A. Perkembangan Fisik

Peserta didik usia 12 sampai 19 tahun merupakan periode remaja transisi,


yaitu periode transisi antara masa kanak-kanak dan usia dewasa. Periode ini
merupakan masa perubahan yang sangat besar. Selama periode tahun ini
pertumbuhan fisik, emosional dan intelektual terjadi dengan kecepatan yang
memusingkan menantang peserta didik sebagai remaja untuk menyesuaikan diri
dengan suatu bentuk tubuh baru, identitas sosial, dan memperluas pandangannya
tentang dunia titik pertumbuhan dan perubahan fisik sangat nyata pada peserta didik
usia ini baik laki-laki maupun perempuan titik perubahan dan pertumbuhan itu
merupakan pengalaman tersendiri bagi remaja Titin dalam rentang beberapa tahun
ini peserta didik mempersiapkan diri menjadi anggota masyarakat dewasa yang
mandiri dan berkontribusi kepada masyarakat. Dimensi perkembangan psikoseksual
pun mengalami pematangan yang luar biasa.

B.Masalah Kesehatan

Tiga kemungkinan masalah kesehatan utama yaitu gangguan makanan, depresi dan
penyalahgunaan zat.

Gangguan makanan

Gangguan makan sering muncul akibat keasikan dengan makanan titik


kasihkan dengan makanan ini berdampak paling umum di kalangan remaja, yaitu
obesitas atau kegemukan. Obesitas disertai dengan potensi stigma sosial, tekanan
psikologis dan masalah kesehatan kronis. Di seluruh dunia sekitar 15 sampai 20%
remaja yang mengalami obesitas

depresi
Sebanyak 40% remaja memiliki masa depresi, jenis gangguan mood yang
ditandai dengan perasaan harga diri rendah dan tak berharga. Hilangnya minat dalam
aktivitas kehidupan, serta perubahan pola makan dan tidur. Depresi remaja sering
disebabkan oleh perubahan hormon tantangan hidup, dan atau masalah penampilan
titik perempuan remaja lebih banyak menderita depresi atau stres berat
dibandingkan dengan laki-laki remaja.

Penyalahgunaan zat

Beberapa remaja, termasuk serta didik, menyalahgunakan zat atau obat-


obatan terlarang untuk menghindari rasa sakit, mengatasi stres sehari-hari, atau
untuk kepentingan solidaritas dengan rekan-rekannya yang merupakan bagian dari
aktivitas perdagangan tertentu titik bahkan, sebagai simbol Mereka Telah Dewasa,
penggunaan alkohol dan tembakau atau dikotil menjadi kebiasaan titik karena
memang mudah diperoleh dan relatif terjangkau. Alkohol adalah depresan yang
bereaksi dan menyebabkan keadaan relaksasi yang menyenangkan secara semu.

C. Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif terjadi ketika peserta didik sudah memasuki usia


dewasa dan jaringan sosial Maka berkembang. Ketika itu pula kemampuan otak dan
jaringan sosial menawarkan lebih banyak kesempatan dibandingkan dengan versi
sebelumnya untuk bereksperimen dengan kehidupan titik karena itu, pengalaman
duniawi memainkan peran besar dalam mencapai tingkat operasi formal, meski tentu
tidak semua remaja mampu memasuki tahap perkembangan kognitif yang ideal.
Karena itu pula sebagian peserta didik yang sesungguhnya cerdas dan berprestasi
kurang,akibat tidak mengoptimasi diri.

Pengembangan Intelektual

Menurut Robert B, kecerdasan terdiri dari tiga aspek atau dikenal dengan
triarkis teori yaitu componential experiential dan kontekstual. Komponensial adalah
aspek kritis, Pengalaman adalah aspek berwawasan dan kontekstual adalah aspek
praktis. Kebanyakan tes kecerdasan hanya mengukur kecerdasan komponensial
walaupun ketiganya diperlukan untuk memprediksi keberhasilan akhir seseorang
dalam hidupnya.

Dengan demikian, peserta didik harus belajar untuk menggunakan ketiga jenis
kecerdasan itu. kecerdasan komponensial bermakna kemampuan untuk
menggunakan strategi pemrosesan informasi internal ketika peserta didik
mengidentifikasi dan berpikir tentang pemecahan masalah dan mengevaluasi hasil.
Kecerdasan sosial adalah kemampuan mentransfer pembelajaran secara efektif untuk
memperoleh keterampilan baru. Kecerdasan kontekstual adalah kemampuan untuk
menerapkan kecerdasan praktis, termasuk memiliki kepedulian sosial budaya dan
konteks historis.

Pengembangan Moral dan Penilaian

Sisi lain perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah menengah adalah
pengembangan moral dan penimbangan atau kemampuan berpikir tentang benar dan
salah. Laurence mengemukakan suatu teori perkembangan moral manusia dengan
tiga tingkat yang terdiri dari 6 tahap.

Tingkat pertama, moralitas prakonvensional harus dilakukan dengan alasan


moral dan perilaku didasarkan pada aturan dan takut dihukum( tahap 1 )dan
kepentingan non empatik diri sendiri (tahap 2).

Tingkat kedua, moralitas konvensional coba mengacu pada kesesuaian dan


membantu orang lain (tahap 3), serta mematuhi hukum dan menjaga ketertiban
(tahap 4).

Tingkat ketiga, moralitas pasca konvensional terkait dengan sifat relatif


menerima dan berubah dari peraturan dan perundang-undangan( tahap 5), serta
mengarahkan perhatian hati nurani dengan hak asasi manusia (tahap 6).
Pencarian untuk Identitas usia 12-19 Tahun

Freud menyebut periode awal perkembangan psikoseksual sebagai pubertas


yaitu tahap genital. Menjelaskan bahwa tahap genital ini dialami oleh anak remaja dan
dewasa titik di mana, Hal ini tentu dialami oleh peserta didik. Selama tahap ini,
Perkembangan seksual peserta didik selayaknya manusia dewasa pada umumnya Di
mana mereka telah mencapai kematangan, sehingga tumbuh kemampuan secara
sehat untuk mencintai dan bekerja khususnya bagi yang telah berhasil berkembang
melalui tahap-tahap sebelumnya.

D. Orientasi Seksual dan Seksualitas

Alfred kinsey dan rekan-rekannya menemukan bahwa orientasi seksual


manusia ada di sepanjang continuum. Sebelum hasil penelitian dipublikasikan banyak
ahli percaya kebiasaan seksual warga pada umumnya bersifat baik heteroseksual
maupun homoseksual berspekulasi bahwa kategori dari orientasi seksual tidak begitu
berbeda titik itu, banyak orang Amerika Serikat melaporkan bahwa mereka memiliki
daya tarik terhadap anggota jenis kelamin yang sama, meskipun sebagian besar belum
pernah bertindak keluar pada atraksi ini. Singkatnya kinse dan berkesimpulan bahwa
dilihat dari ilmu kedokteran perilaku heteroseksualitas, dan bisexual kesemuanya
merupakan orientasi seksual yang terpisah namun berhubungan.

E. Kenakalan Remaja

Ada dua kategori kenakalan remaja.

1 anak-anak yang melakukan kejahatan dan dihukum sesuai dengan aturan hukum,
seperti perampokan

2. anak anak yang melakukan tindak pidana yang biasanya Tidak Dianggap sebagai
kriminal seperti membolos.
Remaja laki-laki biasanya lebih banyak melakukan aksi kenakalan dibandingkan
dengan remaja perempuan.
BAB IX TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

A. Bawaan sejak kshir atau lingkungan

Peserta didik itu beragam karakteristik, misalnya tinggi badan, warna kulit,
warna mata, dan sebagainya. Sebagian besar karakteristik peserta didik ditentukan
secara genetis. Menurut tahap Violin 2009 peneliti psikologis cenderung relatif
kurang tertarik melakukan studi mengenai ciri-ciri genetika dikaitkan dengan
perbedaan individual titik Mereka cenderung meyakini bahwa perkembangan dan
perbedaan individu banyak ditentukan oleh pengaruh lingkungan seperti bagaimana
seseorang merasa, bertindak dan berpikir. Mengingat bahwa faktor genetika
tampaknya bervariasi dari satu dimensi ke dimensi yang lain karakteristik peserta
didik dan bagaimana guru atau orang dewasa bisa memahami dengan baik dan benar
hubungan yang kompleks di antara keduanya.

B. Bukti pengaruh herediter

Menurut MCDevitt dan Ormrod, hasil penelitian membuktikan bahwa ukuran


kecepatan pengolahan informasi berkorelasi positif dengan skor IQ. Kecepatan
pemrosesan tergantung pada efisiensi neurologis dan kematangan yang dikendalikan
secara genetik. Dari sudut pandang ini ada bukti kuat bahwa tingkat kecerdasan
seseorang sangat ditentukan oleh faktor keturunan (Perkins 1995). Kenyataan bahwa
anak-anak dengan cacat genetik tertentu memiliki rata-rata jauh lebih rendah dari
rekan-rekan mereka yang tidak memiliki cacat yang sama( keogh dan macmillan
1996). Penelitian ini lagi-lagi memberikan bukti lebih lanjut mengenai pengaruh
hereditas terhadap kecerdasan titik akan tetapi, bukti paling meyakinkan mungkin
berasal dari studi lembar Dan studi adopsi.

C.Perkembangan Peserta Didik

Beberapa dimensi perkembangan anak dijelaskan seperti berikut ini


1. Pematangan atau maturation. Kemunculan dan perkembangan karakteristik
pribadi berjalan dalam sebuah urutan teratur sejalan dengan pertumbuhan fisik.

2. Sekuensi teratur titik tingkat kematangan bervariasi pada masing-masing anak,


meski urutan hampir universal titik secara umum, peningkatan kontrol otot pada bayi
berawal dari kepala sampai kaki dan dari tubuh bagian tengah ke kaki.

3. Prinsip kesiapan keutamaan gerak atau readiness principle of motor primacy.


Kematangan biasanya menciptakan kondisi kesiapan untuk belajar.

4. Temperamen titik mengacu pada ciri-ciri kepribadian, seperti suasana hati coba
kepekaan, dan tingkat energi titik bayi baru lahir berbeda dalam kegiatan Koba lekas
marah dan aspek lain dari temperamen.

D. Perkembangan Peserta Didik dan Lingkungan

Perkembangan anak, baik karena faktor bawaan maupun terutama karena bentukan
lingkungan itu sendiri khususnya lingkungan sosial.

1 kesadaran diri, seperti halnya perkembangan anak pada umumnya kesadaran diri
tergantung pada pematangan sistem saraf

2 Acuan sosial. Anak memiliki kemampuan melihat ekspresi wajah orang lain untuk
memutuskan cara tertentu dalam menanggapi mereka.

3 periode kritis. Suatu waktu sensitifitas anak menjadi meningkat sebagai pengaruh
dari lingkungan mereka baik positif maupun negatif.

4 perawatan primer. Anak mengalami perawatan atau pelayanan primer dari


lingkungannya terutama orang tua dan pengasuhnya. 5 pengayaan dalam
pengembangan. Lingkungan merangsang perkembangan fisik emosi dan intelektual
anak.

E. Tugas tugas Perkembangan Peserta Didik


Tugas-tugas perkembangan manusia, termasuk peserta didik, muncul dari 3
sumber yang berbeda titik pertama, kematangan fisik, misalnya untuk belajar berjalan
titik kedua, kekuatan sosial struktural dan budaya misalnya coba umur minimum
untuk perkawinan umur minimum untuk memperoleh Surat Izin Mengemudi atau SIM
dan sebagainya. Ketiga, nilai-nilai pribadi dan aspirasi. Faktor-faktor pribadi
merupakan hasil dari interaksi antara faktor faktor genetik dan lingkungan coba dan
memainkan peran aktif dalam munculnya tugas perkembangan tertentu misalnya
memilih jalur pekerjaan tertentu

F. Tahapan tahap Perkembangan Peserta Didik

Tahap perkembangan manusia versi Erikson seperti dikutip oleh. Harder 2009
disajikan berikut ini

1 fase baik sejak lahir sampai usia 18 bulan titik menurut Erikson hasil perkembangan
ego pada fase ini adalah kepercayaan vs ketidakpercayaan.

2.fase usia dini, usia 18 bulan sampai 3 tahun titik menurut Erikson hasil
perkembangan ego pada fase ini adalah otonomi vs malu

3. Fase berbait coba umur 3 sampai 5 tahun titik menurut Erikson hasil
perkembangan ego pada fase ini adalah inisiatif vs rasa bersalah.

4. Fase sekolah coba umur 6 sampai 12 tahun titik menurut Erikson hasil
perkembangan ego pada fase adalah industri vs inferior.

5. Fase remaja coba umur 12 sampai 18 tahun menurut Erikson hasil perkembangan
ego pada fase ini adalah identitas vs kekacauan peran.

6. Fase dewasa muda umur 18 sampai 35 tahun titik menurut Erikson hasil
perkembangan ego pada fase ini adalah keintiman dan solidaritas isolasi.

7 meski harus diakui saat ini banyak pasangan yang tidak memulai berkeluarga
sampai mereka berusia 30-an. Jika negosiasi tahap ini berhasil, manusia dapat
mengalami keintiman pada tingkat yg dalam.
8. Fase dewasa Tengah coba umur 35 sampai 55 atau mungkin bahkan usia 65 tahun.
Menurut Erikson hasil perkembangan ego pada fase ini adalah generativitas fisik
penyerapan diri atau stagnasi titik kekuatan dasarnya adalah produksi dan
perawatan.
BAB X DIMENSI DAN TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

A. Dimensi dimensi perkembangan peserta didik

Dimensi-dimensi perkembangan individu termasuk peserta didik obat disajikan


berikut ini.

1 perkembangan fisik. Perkembangan fisik individu mencakup aspek-aspek anatomis


dan fisiologis.

2 perkembangan perilaku psikomotorik. Perkembangan ini menuntut koordinasi


fungsional antara sistem saraf dan otot serta dan fungsi-fungsi psikis.

3. Perkembangan bahasa titik manusia memiliki potensi dasar berbahasa titik potensi
ini berkembang tergantung pada di mana Dia mungkin dan berinteraksi dengan
masyarakat berbahasa apa titik

4 perkembangan kognitif perkembangan kognitif kata lainnya adalah perkembangan


kapasitas dalam otak atau intelegensi titik perkembangan intelegensi berlangsung
sangat pesat sampai dasar belajar.

Menurut Piaget ada 4 tahap perkembangan kognitif manusia titik hasil kajian ini
sangat penting untuk memenuhi perkembangan peserta didik bagi aktivitas mereka
selama proses pendidikan dan pembelajaran.

A. tahap sensorimotorik yang berlangsung sejak manusia dilahirkan sampai kira-kira


berusia usia 2 tahun. Pada tahap ini anak mengkonstruksikan pemahaman mengenai
dunia dengan mengkombinasikan kan pengalaman sensori dengan tindakan fisik atau
motorik:

B. tahap praoperasional yang berlangsung sejak kira-kira anak berusia 2 sampai 7


tahun. Pada fase ini anak-anak mulai merepresentasikan dunia di sekitarnya melalui
kata-kata, Citra dan gambar-gambar.
C. Tahap operasional konkret yang berlangsung kira-kira pada usia 7 sampai 11 tahun
titik pada fase ini ada dapat melakukan operasi dan penalaran logis coba
menggantikan pemikiran intuitif panjang penalaran dapat diaplikasikan pada contoh
khusus atau konkrit.

D. tahap operasional formal yang terjadi antara usia 11 sampai 15 tahun atau usia
sekolah menengah pertama hingga kelas bawah Sekolah Menengah Atas.

5. Perkembangan perilaku sosial. Manusia merupakan makhluk sosial. Ini bukanlah


keunggulan manusia yang utama, karena Singapura sering dinilai memiliki spirit
sosial yang tinggi dalam komunitasnya. Sejak manusia dilahirkan dia mulai interaksi
sosial karena memang tanpa sentuhan manusia sama sekali bayi yang paling hebat
sekalipun tidak akan bertahan hidup.

6. Perkembangan moralitas titik tahap perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi
atau rendahnya Moral seseorang berdasarkan penalaran moral nya. Teori ini
dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg.

7. Perkembangan bidang keagamaan titik manusia meyakini bahwa ada kekuatan


yang serba Maha di luar dirinya.

8 perkembangan kognitif. Konatif merupakan perilaku yang berkaitan dengan


motivasi atau faktor penggerak perilaku seseorang yang bersumber dari kebutuhan-
kebutuhannya.

9 perkembangan emosional titik perkembangan ini melibatkan banyak variabel


seperti rangsangan yang menimbulkan emosi perubahan fisiologis, suasana
lingkungan, kondisi kesehatan, ketersediaan kebutuhan, iklim interaksi dengan
lingkungan dan orang lain, dan sebagainya.

B. Tugas tugas Perkembangan Peserta Didik

Tugas-tugas perkembangan berkenaan dengan sikap perilaku dan keterampilan


idealnya harus dikuasai dan diselesaikan sesuai dengan fase usia perkembangannya.
Tugas-tugas perkembangan individu bersumber pada faktor-faktor kematangan fisik,
tuntutan kultural kemasyarakatan cita-cita, dan norma-norma agama.

C. Problema Peserta Didik

Problema yang mungkin timbul pada diri peserta didik atau masa usia sekolah
disajikan berikut ini

1 problema perkembangan fisik dan motorik

2 perkembangan kognitif dan bahasa

3 problema perkembangan perilaku sosial moralitas dan keagamaan

4 problema perkembangan kepribadian dan emosional.

D. Perkembangan Peserta Didik dan Praktik Pembelajaran

Implikasi perkembangan anak bagi praktik pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

1 implikasi pra layanan

 Guru harus memahami teori perkembangan peserta didik menurut rentang


usia
 guru harus mengenali latar belakang peserta didik
 guru harus mengenali nama-nama peserta didiknya,
 guru harus mengenali minat dan bakat peserta didiknya
 guru harus memahami esensi pelayanan individual peserta didik titik

2 implikasi layanan pendidikan dan pembelajaran


 Guru dan Orang tua harus berusaha menciptakan lingkungan fisik dan
lingkungan sosial dan psikis yang sebaik-baiknya bagi proses perkembangan
peserta didik
 layanan pendidikan kepada peserta didik oleh orang tua dan guru harus sesuai
dengan tingkat kematangan intelektual, sosial coba emosional.
 Orientasi dan tujuan pembelajaran harus mengarah ke butiran narkoba
seperti kognitif afektif dan psikomotorik peserta didik.
 Guru dan orangtua harus menciptakan iklim emosional seperti hubungan
emosional dan kebebasan dan tanggung jawab.
BAB XI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK DENGAN KECERDASAN
GANDA

A. Kecerdasan Ganda

Pemikiran gardener tentang kecerdasan ganda memiliki dampak terbesar pada


pendidikan titik menurut Gardena Manusia itu memiliki banyak jenis kecerdasan yang
berbeda: titik, musikal, spasial logis-matematis kinestetik jasmani interpersonal
intrapersonal dan lingkungan. Teorinya ini merupakan pengembangan teori yang
dikembangkan nya sebelumnya. Dalam bukunya frames of Mind (gardner, 1983 )
mengemukakan bahwa manusia itu memiliki sekurang-kurangnya 7 kecerdasan dasar
titik bahkan saat ini tengah membahas kemungkinan adanya kecerdasan lain di dalam
diri manusia.

B. Sumber daya jecerdasan ganda

Teori kecerdasan ganda adalah model yang sangat tepat baik untuk melihat
kekuatan mengajar maupun untuk mempelajari wilayah-wilayah yang Perlu
diperbaiki titik beberapa cara menggunakan sumber-sumber kecerdasan tersebut
menurut gardner (1999) antara lain disajikan seperti berikut ini 1 meminta bantuan
teman yang ahli. Jika guru kehabisan akal untuk mengajar di kelas menggunakan
musik karena kecerdasan musik tidak berkembang, cobalah minta bantuan pada guru
musik sekolah atau kolega yang merupakan musik.

2 meminta bantuan peserta didik titik peserta didik sering dapat memberikan solusi
dan menunjukkan kemahiran di wilayah tertentu yang kurang dikuasai guru.

3 penggunakan teknologi yang ada titik digunakan sumber sumber daya teknik
sekolah untuk menjadikan Informasi yang tidak dapat guru berikan sendiri titik
tempat memupuk secara saksama atau melalui pengembangan secara pribadi
kecerdasan ganda titik teori kecerdasan ganda menjadi akan model yang dapat
digunakan untuk mengaktifkan kecerdasan-kecerdasan Yang Terabaikan dan
mengembangkan penggunaan sebuah kecerdasan.

C. Mengembangkan Kecerdasan Ganda

Apakah kecerdasan dapat berkembang atau tidak, bergantung pada tiga faktor
penting berikut:

a faktor biologi, termasuk di dalamnya faktor keturunan atau genetik dan luka atau
cedera otak sebelumnya, selama dan setelah kelahiran.

b sejarah hidup pribadi coba termasuk di dalamnya pengalaman-pengalaman dengan


orang tua guru teman sebaya kawan-kawan coba dan orang lain baik yang
membangkitkan maupun yang menghambat perkembangan kecerdasan

c latar belakang kultural dan historis termasuk waktu dan tempat peserta didik
dilahirkan dan dibesarkan, serta sifat dari kondisi perkembangan historis atau
kultural di tempat-tempat lain.

Pengaruh lingkungan juga berperan mendorong atau menghambat perkembangan


kecerdasan peserta didik titik pengaruh tersebut antara lain

1 akses ke sumber daya atau mentor

2 faktor historis kultural

3 faktor geografis

4 faktor keluarga

5 faktor situasional
BAB XII PERKEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK

A. Kreativitas dan Teori Belahan Otak

Perkembangan kreativitas peserta didik sangat erat kaitannya dengan


perkembangan kognitif sejak titik karena bebas narkoba sesungguhnya kreativitas
merupakan perwujudan dari pekerjaan otak. Para pakar kreativitas, misalnya 1988
dan Goa 1989 melalui teori bilangan otak mengatakan bahwa sesungguhnya otak
manusia itu fungsinya terbagi menjadi dua belahan yaitu belahan otak kiri dan otak
kanan dan otak kiri mengarah kepada cara berpikir konvergen sedangkan otak
belahan kanan mengarah kepada cara berpikir menyebar.

Berkenaan dengan teori belahan otak beserta fungsinya ini telat 1983
mengemukakan sejumlah fungsi otak sesuai dengan belahannya. Teori perbedaan
fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1980. Ketika itu coba Roger
sperry seorang peneliti menemukan bahwa otak manusia terdiri dari dua bagian atau
vertikal yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda titik
berkat jasanya ini Ko Ferry meraih hadiah Nobel pada tahun 1991. Menurutnya,
ketika otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang coba
Demikian pula sebaliknya.

B. Perkembangan Kreativitas

Perkembangan kreativitas menjadi bagian integral dari proses perkembangan kognitif


menurut Piaget dan beberapa pakar lainnya, faktor-faktor memungkinkan semakin
berkembangnya kreativitas itu adalah sebagai berikut

1 kemampuan berimajinasi tentang sesuatu, meskipun masih memerlukan bantuan


objek objek konkret

2 kemampuan berpikir logis dalam bentuk sederhana

3 kemampuan menampilkan operasi-operasi mental tempat


4 berkembangnya kemampuan memelihara identitas diri

5 Meluasnya konsep tentang ruang sudah semakin luas

6 kesadaran akan adanya masa lalu masa kini dan masa yang akan datang

C. Karakteristik Peserta Didik yang Kreatif

Utami Munandar 1992 mengemukakan ciri-ciri kreativitas seperti berikut ini

1 sedang mencari pengalaman baru

2 memiliki kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit tidak

3 memiliki inisiatif

4 memiliki ketekunan yang tinggi

5 jeruk kritis terhadap orang lain

6 berani menyatakan pendapat dan keyakinannya

7 selalu ingin tahu

8 peka atau perasa

9 energi dan ulet

10 menyukai tugas-tugas yang majemuk

11 percaya kepada diri sendiri

12 mempunyai rasa humor

Piers (1976) dan torrance (1981) berpendapat bahwa karakteristik kreativitas seperti
berikut ini

1 memiliki dorongan atau drive atau kebauan yang tinggi


2 memiliki keterlibatan yang tinggi tidak

3 memiliki ketekunan yang tinggi

4 cenderung tidak merasa puas terhadap kemapanan

5 memiliki kemandirian yang tinggi

6 bebas mengambil keputusan

7 penerima diri sendiri

8 sedang humor

9 memiliki intuisi yang tinggi

10 cenderung tertarik kepada hal-hal yang kompleks

11 toleran terhadap ambiguitas

D. Tahap tahap pengembangan Kreativitas

Salah satu tugas guru adalah membantu atau memfasilitasi perkembangan peserta
didiknya. Pengembangan potensi peserta didik bersifat kontinyu dan menggunakan
tahapan tertentu. Wallas mengemukakan empat tahapan proses kreatif, yaitu
persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.
BAB III PEMBAHASAN

Perbedaan

1. Hakikat pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan menurut buku yang direview adalah


pertumbuhan didefinisikan sebagai peningkatan dalam ukuran perkembangan
didefinisikan sebagai kemajuan menuju kedewasaan titik jika istilah pertumbuhan
dan perkembangan itu digunakan bersama menjadi pertumbuhan dan perkembangan
Ia memiliki makna yang kompleks yaitu terkait dengan masalah fisik mental dan
emosional diasosiasikan dengan pertumbuhan peserta didik. Jadi istilah pertumbuhan
dan perkembangan digunakan bersama untuk menggambarkan proses proses fisik
mental dan emosional yang kompleks yang terkait dengan tumbuh kembangnya
peserta didik, sedangkan buku pembanding pengertian perkembangan berarti
serangkaian perubahan-perubahan yang progresif yang terjadi sebagai akibat dari
proses kematangan dan pengalaman menurut pandangan menyebutkan bahwa
perkembangan bukan sekedar penambahan Beberapa cm pada tinggi badan
seseorang melempar suatu proses integrasi dari banyak struktur dan proses yang
kompleks.

2. Prinsip Prinsip pertumbuhan

Prinsip-prinsip pertumbuhan menurut buku yang direview yaitu menurut novel a j


k dari Universitas Virginia Kemukakan prinsip-prinsip yang menceritakan Pola atau
proses pertumbuhan dan perkembangan manusia. Prinsip-prinsip itu merupakan
karakteristik kas yang menjelaskan perkembangan sebagai proses yang diprediksi
dan teratur. Sedangkan menurut buku pembanding prinsip-prinsip pertumbuhan
yaitu Cephalocaudal & proximal-distal, yaitu pertumbuhan manusia yang dimulai dari
kepala ke kaki (Cephalocaudal) dan dari tengah para guru, jantung dan sebagainya, ke
pinggir, tangan (proximal-distal).
3. Teori perkembangan kognitif

Teori perkembangan kognitif menurut buku yang direview yaitu menurut Piaget
perkembangan kognitif terjadi antara umur 2 dan 7 tahun sebagai tahap
praoperasional. Pada tahap ini, anak-anak meningkatkan penggunaan bahasa dan
simbol lainnya, mereka meniru perilaku dan permainan orang dewasa. Anak-anak
mengembangkan daya tarik dengan bahasa atau kata-kata baik dan buruk. Anak-anak
juga memainkan permainan membuat percaya menggunakan kotak kosong sebagai
mobil bermain dalam keluarga dengan saudara Piaget juga menggambarkan tahap
praoperasional dalam hal yang anak-anak tidak bisa dilakukan titik menggunakan
istilah operasional untuk mengacu pada kemampuan reversibel, sedangkan menurut
buku pembanding juga sama yaitu teori perkembangan kognitif dari Piaget teori
Piaget menyatakan bahwa individu secara aktif membangun pemahaman mengenai
dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif.

4. Perkembangan fisik

Perkembangan fisik menurut buku yang di review yaitu umur 2 sampai 6 tahun
adalah anak usia dini atau tahun-tahun prasekolah atau masa menjalani pendidikan
anak usia dini atau Paud baik formal maupun nonformal Pendidikan Anak Usia Dini
merupakan upaya pembinaan dan pengembangan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia tahun sedangkan menurut buku pembanding perkembangan
fisik yaitu pada usia sekolah menengah yaitu usia SLTP dan SLTA adab beradab pada
masa remaja atau pubertas atau adolesen masa remaja merupakan masa peralihan
atau transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa.

Kelebihan dan kelemahan

BUKU I KELEBIHAN
A. Review dari aspek tampilan buku (fave value): Buku ini dicetak dengan
ukuran buku standar pada umumnya.  Cukup bagus temanya untuk tema
pendidikan.
 B. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis: Penataan tulisan pada buku
ini rapi, menyesuaikan pada ukuran bukunya yang besar. Tulisannya tidak
terlalu kecil. Nyaman untuk mata.
 C. Dari aspek isi buku: Buku ini telah memiliki hak cipta dan juga
ISBNnya. bagaimana sebenarnya Perkembangan Peserta Didik itu baik dari
pengertiannya, teorinya serta apa saja permasalahan yang terdapat di dalam
perkembangan peserta didik.
 D. Dari aspek tata bahasa: Buku ini menggunakan bahasa Indonesia yang baik
sesuai EYD. 

KEKURANG
 Hanya saja buku ini kurang menambah media pendukung teorinya seperti
tabel, bagan atau gambar, misalnya.kosakata-kosakata yang bagus dan cover
sampul tidak ada warna da sentuhan ilustrasi yang membuat pembaca tertarik
dalam membaca.

BUKU II KELEBIHAN
a. Review dari aspek tampilan buku (fave value): Buku ini dicetak dengan
ukuran buku standar pada umumnya. Dengan warna yang cerah membuat
buku ini lebih menarik. Cukup bagus temanya untuk tema pendidikan. 

b. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis: ukuran huruf yang kecil dan
rapi serta warna yang tidak membuat mata penat.

c. Untuk materi pokoknya dijelaskan dengan baik. 

d. Dari aspek tata bahasa: Penggunaan bahasa pada buku ini cukup bagus,
menggunakan kalimat-kalimat yang mudah dipahami dan sesuai dengan EYD

KEKURANGAN
a. Hanya saja ukuran tulisannya dan spasi antar kelangnya yang membuat mata
menjadi jenuh ketika merasa terlalu lama.

b. Ketika dilihat dari banyak babnya buku ini kurang banyak membahas
Perkembangan peserta didik lebih banyak di buku 1 yang lebih lengkap
membahas tentang perkembangan peserta didik dan detail yang sangat lengkap
karena memaparkan permasalahan-permasalahan yang ada pada peserta didik.
BAB IV (PENUTUP)

KESIMPULAN

Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan kontinyu


dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Pertumbuhan berkaitan dengan
perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur
biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada
anak yang sehat, dalan perjalanan waktu tertentu. Perkembangan merupakan
proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi
kematangan dan interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain
perkembangan merupakan perubahan fungsional yang dipengaruhi oleh
pencapaian tingkat kematangan fisik.

REKOMENDASI

Menurut saya, buku ini sudah bagus, tetapi akan jauh lebih baik bila ditambah
gambar-gambar, table ataupun chart, agar buku ini terlihat menarik. Kurangnya
warna dalam buku ini membuat para pembaca kurang tertarik, serta daftar isi
yang disajikan di setiap bab terlalu berlebihan, menurut saya cukup di akhir
buku saja disajikan daftar isinya secara keseluruhan. Dan sebaiknya diberikan
glosarium agar pembaca dapat mengetahui arti kata-kata yang sukar sehingga
pemahaman terhadap buku dapat lebih mudah. Dan mungkin akan jauh lebih
baik apabila buku ini menggunakan kata-kata yang sederhana.

DAFTAR PUSTAKA

http://inopmanik.blogspot.com/2017/09/perkembangan-peserta-
didik_28.html

http://akhmadsudrajat.wordpress.com
competencies is Assesment and Evaluation for school Counselor.
http://aace.ncat.edu

Ali. M.Ansori. M .2005, Psikologi Remaja , Jakarta : Bumi Aksara

Unimed press

Anda mungkin juga menyukai