DISUSUN OLEH :
NIM : 1173171005
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat RahmatNya, saya dapat
menyelesaikan penyusunan kritikan buku ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. CBR ini saya
selesaikan dalam pemenuhan tugas mata kuliah “Pendidikan Seumur Hidup”. Saya juga mengucapkan
Terimakasih banyak kepadaibu Sani Susanti, S.Pd, M.Pd selaku Dosen mata kuliah untuk bimbingan dan
arahan kepada kami selama proses pengerjaan tugas kritikan ini dan semoga dapat memberikan kita
semua banyak manfaat dan menambah wawasan atas CBR yang saya perbuat ini.
Demikianlah CBR ini saya buat, saya tahu bahwa CBR ini sangat jauh dari kata sempurna dan kami
bersedia menerima kritikan dan saran. Harapan saya semoga CBR ini bermanfaat bagi kita semua. Atas
segala kerendahan hati saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang bersangkutan.
Medan, 22 Maret 2018
Dahliana
Daftar Isi
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
Bab I
Pendahuluan
B. Tujuan............................................................................................................................. 1
C. Identitas Buku................................................................................................................ 1
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 21
LAMPIRAN......................................................................................................................... 22
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan potensi yang dimiliki menuju kearah
kedewasaan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi
lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar
utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
B. Tujuan
Ø Untuk dapat mengkritik kelemahan dan kelebihan dari masing – masing buku.
C. Identitas Buku
Ø Buku utama
Pengarang : Hasbulloh
Tahun : 2009
ISBN :979-421-695-3
Ø Buku pembanding
Pengarang : Prof.Dr.H.Fuad
Penerbit : Rineka Cipta
Tahun : 2011
ISBN :978-979-518-673-1
Bab II
Ringkasan Buku
Bab 1
Dalam artii sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia unuk membina kepribadannya
sesuai dengan nilai – nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Berikut ini akan dikemukakan sejumlah
pengertian pendidikan yang diberikan oleh para ahli pendidikan.
1 Lageveld
Pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan anak tertuju kepada
pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri.
2 John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan – kecakapan fundamental secara intelektual dan
emosional kearah alam dan sesame manusia.
3 J.J.Rosseau
Pendidikan adalah member kita pembekalan yang tidak ada pada masa anak – anak akan tetapi kita
membutuhkannya pada masa dewasa.
4 Drikaryakara
Pendidikan adalah emanusiaan manusia dan pengangkatan manusia muda ketaraf insani.
5 Carter V.Good
Pendiidkan ialah :
· Seni, praktik atau profesi sebagai pengajar.
· Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan metode – metode
mengajar, pengawasan dan bimbingan murid, dalam arti luas digantikan dengan istilah pendidikan.
6 Ahmad D.Rimba
Pendiidkan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.
Faktor – faktor yang ada dipendidikan seperti faktor tujuan, faktor pendidik, faktor anak didik, faktor
alat pendidikan, dan faktor lingkungan.
Bab 2
Keluarga adalah lingkungan pertama yang mendapatkan peendidikan. Tujuannya adalah peletak dasar
bagi pendiidkan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.
Lembaga keluarga memebrikan pengalaman pertama bagi sang anak dan itu merupakan faktor penting
dalam perkembangan kepribadian anak. Selain itu di dalam keluarga juga kehidupan emosional atau
kebutuhan akan rasa kasih sayang harus terpenuhi dan berkembang dengan baik. Di dalam keluarga juga
sebagai penanaman utama bagi dasar- dasar moral anak, yang biasanya tercermin dalam sikap dan
perilaku orang tua yang sebagai teladan dan dicontoh sang anak. Keluarga juga berfungsi sebagai
peletak nilai – nilai keagamaan di dalam diri anak.
Dasar – Dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya meliputi hal – hal berikut :
· Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak
· Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kehidupan orang tua terhadap
keturunannya.
· Kesadaran tanggung jawab keluarga yang dibina oleh darah, ketururnan dan kesatuan keyakinan.
· Member pendidikan dan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi
kehidupan anak kelak.
· Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut
ketentuan – ketentuan yang berlaku, dalam hal ini undang – undang pendidikan, UUSPN Nomor 20
tahun 2003.
· Tumbuh sesudah keluarga tidak selamanya tersedia kesempatan dan kesanggupan memberikan
pendidikan kepada anaknya, sehingga keluarga menyerahkan tanggung jawabnya kepada sekolah.
Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas
mendidik dan mengajar.
· Sekolah negeri
· Sekolah swasta
Sekolah melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta memperbaiki, memperluas tingkah
laku sianak didik yang dibawa dari keluarga.
· Pendidikan sosial
· Pendidikan masyarakat
· Pendidikan rakyat
· Mass education
· Adult education
· Extension education
· Fundamental education
Bab 3
Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan merupakan suatu
proses kontinu, yang bermula sejak orang dilahirkan hingga meninggal dunia.Adapun tujuan pendidikan
seumur hidup adalah :
Ø Karena pertumbuhan dan erkembangan manusia bersifat dinamis maka wajar pendidikan diadakan
seumur hidup.
Ø Tinjaun ideologis
Ø Tinjauan ekonomis
Ø Tinjauan filosofis
Ø Tinjauan teknologis
W.P Guruge dalam bukunya Toward Better Educational Management, dapat dikelompokkan menjadi
beberapa yaitu :
2 Pendidikan vakasional
3 Pendidikan professional
1 Pertimbangan ekonomi
2 Keadilan
5 Perubahan teknologi
6 Fakto vocational
Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana diinventarisasikan Prof.Soelaiman
Joesoef meiputi hal – hal sebagai berikut :
Bab 4
A. Peranan Keluarga
Dilihat dari segi pendidikan, keluarga merupakan satu kesatuan yang hidup (system sosial), dan keluarga
menyediakan situasi belajar.
Pada dasarnya ada banyak cara yang dapat ditempuh untuk menjalin kerja sama antara keluarga dengan
sekolah. Berikut ini adalah cara – caranya:
· Case conference
Sanafiah Faisal mengemukakan hubungan antar sekolah dengan masyarakat dapat dilihat dari dua segi :
· Sekolah sebagai prosedur yang mengalami pesan – pesan pendidikan dari masyarakat
lingkungannya.
· Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan
mendukung cita – cita dan kebutuhan masyarakat.
· Masyarakatlah yang ikut menyediakan tempat – tempat pendidikan seperti gedung, perpustakaan,
dll.
Bab 5
Pengaruh dan Timbal Balik antara Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat
Pada dasarnya pengaruh sekolah terhadap masyarakat tergantung luas tidaknya produk serta kualitas
out put pendidikan (sekolah) itu sendiri. Semakin besar out put tersebut dengan disertai kualitas yang
mantap, dalam artian mampu mencetak sumber daya manusia (Human Resources) yang berkualitas,
maka tentu saja pengaruhnya sangat posiitif terhadap masyarakat. Sebaliknya meskipun lembaga
pendidikan mengeluarkan out putnya, tetapi dengan SDM yang rendah secara kualitas, itu juga menjadi
masalah, tidak saja bagi out put yang bersangkutan, tetapi pengruhnya juga dalam masyarakat.
Sebagaimana yang telah terkemukakan terdahulu, keterkaitan masyarakat dengan pendidikan sangat
erat dan saling mempengaruhi. Suatu keyataan bagi setiap orang bahwa masyarakat yang baik, maju
dan modern ialah masyarakat yang di dalamya ditemukan suatu tingkatan yang baik, maju dan modern
pula, dalam wujud lembaga – lembaganya maupun jumlah dan tingkatan orang yang terdidik. Dengan
perkataan lain, suatu masyarakat maju karena adanya pendidikan yang maju, baik dalam arti kualitatif
maupun kuantitatif. Pendidikan yang modern juga ditemukan di dalam masyarakat yang modern pula.
Sebaliknya, masyarakat yang kurang memperhatikan pembinaan pendiidkan akan tetap terbelakang.
Hubungan anak dengan anak dalam keluarga saling mempengaruhi dan tidak lepas dari adanya faktor
interaksi. Secara tidak langsung setiap anak berguru kepada saudara – saudaranya sehingga anak
menjadi tahu bahwa dia merasa wajib member sebagaimana dia merasa perlu pemberian, baik materi
maupun non materi. Antar anak dalam keluarga belajar tukar – menukar pengalaman sehingga makin
banyaklah dalam pengalaman baik yang buruk maupun yang baik baik menenai hak maupun kewajiban,
tentang saling menyayangi dan sebagainya.
Bab 6
A. Sistem Pendidikan
Dalam pengertian umum, adalah jumlah keseluruhan dari bagian – bagiannya yang saling bekerja sama
untuk untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan kebutuhan yang telah ditentukan. Setiap
system pasti mempunyai tujuan, dan semua kegiatan dari semua komponen atau bagian – bagiannya
diarahkan dari tercapainya tujuan tersebut. Karena itu proses pendidikan sebuah system yang disebut
sebagai system pendidikan. Adapun komponen ataupun faktor- faktor tersebut meliputi :
1 Tujuan
2 Peserta Didik
B. Sistem Pendidikan Nasional
System pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan aktivitas
pendidikan yang berkaitan dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan
nasional. Dalam hal ini system pendidikan nasional meruakan suatu suprasistem, yaitu suatu system
yang besar dan kompleks, yang di dalamnya tercakup beberapa bagian yang juga merupakan system –
system.
Pasal 31 ayat 2 UUD 1945 mengamanatkan kepada pemerintah republik Indonesia untuk mengusahakan
dan menyelenggarakan suatu system pengajaran nasonal yang diatur dalam undang – undang. Hal
tersebut berarti bahwa pemerintah harus menyusun undang – undang tentang system pendidikan
nasional dalam rangka menyelenggarakan suatu system pendidikan nasional yang dimaksudkan.
Tentang dasar pendidikan itu sama sekali tidak ada mengalami perubahan namun dengan tujuan
pendidikan selalu mengalami perubahan. Adapun tujuan pendidikan yaitu :
Ø Membentuk manusia susila yang cakap, demokrastis dan bertanggung jawab tentang kesejahteraan
masyarakat dan bangsa.
Secara lebih rinci lagi tentang hak warga negara untuk memperoleh pengajaran itu telah ditetapkan
dalam undang – undang nomor 2 tahun 1989 sebbagai berikut :
1 Setiap warga negara mempunyai hak yang sama dalam mamperoleh pendidikan (pasal 5)
2 Setiap warga negara berhak atas kesempatan yang seluas – luasnya untuk mengikuti pendidikan
agar memperoleh pengetahuan, kemampuan, keterampilan yang seluas – luasnya dan sekurang
kurangnya haruslah pendidikan dasar (pasal 6).
Bab 7
Berikut ini uraian secara singkat bagaimana perjalan singkat agama islam sejak abad XIX:
Secara historis diketahui bahwa sejak pemerintah kolonial belanda memperkenalkan sistem
pendidikannya yang bersifat sekuler, keadaan pendidikan di Indonesia berjalan secara dualistis.
Pendidikan kolonial yang tidak memperhatikan nilai – nilai agama dengan pola baratnya berjalan sendiri,
sementara pendidikan islam yang diwakilkan pesantren dengan tidak memperhatikan pengetahuan
umum juga berjalan sendiri. Hal ini berjalan sampai Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya
meskipun pada abad ke 20 sudah diperkenalkan sistem pendidikan madrasah sudah memadukan kedua
sistem tersebut diatas terutama memasukkan pengetahuan – pengetahuan umum kelembaga –
lembaga pendidikan islam dan memakai sistem klasikal. Namun, ternyata suasana ketradisionallannya
masih terlihat sekali.
Pada pelaksanaanya, pendidikan keagamaan dalam sistem pendidikan nasional paling tidak tampil
dalam beberapa bentuk atau kategori yang secara substansial memilki perbedaan baik dalam sifatnya
maupun dalam implikasi pelaksanaannya sebagai berikut :
Bab 8
Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada
sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian
tujuan tertentu dalam pendidikan.
Pada dasarnya banyak hal yang menuntut diadakannya inovasi pendidikan di Indonesia, diantaranya
adalah sebagai berikut :
· Pertambahan penduduk
· Proyek pamong
· SMP terbuka
· Radio pendidikan
· Televisi pendidikan
· Sekolah unggulan
Bab 9
Demokrasi Pendidikan
Demokrasi pendidikan dalam pengertian yang lebih luas, patut selalu dianalisis sehingga memberikan
manfaat dalam praktik kehidupan dan pendidikan paling tidak mengandung hal – hal sebagai berikut :
· Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan nilai – nilai luhurnya
· Wajib menghormati dan melindungi hak asasi manusia yang bermartabat dan berbudi pekerti
luhur
· Mengusahakan suau pemenuhan hak setiap warga negara untuk memperoleh pendiidkan dan
pengajaran nasional dengan memanfaatkan kemampuan pribadinya.
Pelaksanaan demokrasi pendidikan di Indonesia pada dasarnya telah dikembangkan sedemikian rupanya
dengan menganut dan mengembangkan asas demokrasi dalam pendidikannya, terutama setelah
diproklamasikannya pendiidkan hingga sekarang. Pelaksanaan tersebut telah diatur dalam undang –
undang yang berlaku di Indonesia sebagai berikut :
Sebagai acuan pemahaman demokrasi pendidikan dalam islam, tercermin pada beberapa hal berikut ini
:
Bab 10
Kartini lahir di Mayong (Jepara) pada tanggal 21 April 1998. Beliau terkenal sebagai tokoh yag dengan
gigih mempertahankan emansipasi wanita, dan memperjuangkan hak – hak wanita agar sama dengan
kaum pria.Ia meninggal pada tanggal 17 September 1904.
Lahir pada tanggal 20 Desember 1884 di Gedang, Sumatra Barat. Beliau juga tokoh emansipasi wanita.
Namun, beliau juga tokoh agama, guru kerajinan wanita, seorang wartawan pertama di Indonesia.
Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Beliau adalah tokoh yang mendirikan perguruan nasional
Taman Siswa pada tahun 1922. Beliau meninggal pada 26 April 1959 di Yogyakarta.
Lahir dikalimantan tagun 1899.Beliau adalah guru pada sekolah kartini di Jakarta. Beliau berjasa besar
dalam mendirikan sekolah yang bernama Indonesiansche Neterlandsche School. Beliau meninggal 5
Maret 1969.
Lahir di Yogyakarta 1869. Beliau adalah pendiri organisasi Muhammadiyah di Yogyakarta pada tahun
1912. Beliau meninggal pada tanggal 23 Februari 1923.
Lahir pada 14 Februari 1871 di Jawa Timur. Beliau mendirikan Nadhatul Ulama pada tahun 1926.Beliau
juga mendirikan pesantren di Jomblang. Beliau meninggal 25 Juli 1947.
Bab III
Keunggulan Buku
Dalam buku ini membagi topik tentang pendidikan secar teratur dan memulai dari topik yang sederhana
yaitu defenisi pendidikan itu sendiri,pendidikan seumur hidup, dilanjutkan dengan topik – topik yang
lebih mendalam di bab selanjutnya seperti inovas pendidikan, demokrasi pendidikan hingga tokoh –
tokoh pendidikan.
Ø Dicover belakang buku ini menyertakan kata – kata motivasi tentang mengapa kita perlu memahami
isi buku. Hal ini menjadi penarik tersendiri bagi pembaca.
Ø Karena buku ini berisi tentang pendidikan. Di dalam buku ini banyak sekali kutipan – kutipan dari
sistem pendidikan nasional dan undang – undang tentang pendidikan yang lainnya.
Ø Selain buku ini banyak menyertakan kutipan – kutipan dari undang – undang pendidikan, buku ini
juga banyak menyertakan pendapat para ahli dalam mengupas materi.
Ø Buku menyertakan undang – undang yang dimuat dibuku ini akhir buku.
Bab IV
Kelemahan Buku
Buku ini sebenarnya kurang mengkaitkan antara bab satu dengan bab yang lainnya. Hal ini dapat dilihat
dari diawal bab selanjutnya tidak membahas sedikitpun tentang bab sebelumnya.
B. Kemuktahiran Buku
Ø Buku ini tidak menyertakan soal evaluasi disetiap akhir bab yang berguna bagi evaluasi pembaca.
Ø Buku ini tidak menyertakan kamus kecil diakhir bab yang berguna untuk memahami kata – kata yang
tidak dimengerti pembaca di pembahasan bab.
Ø Tidak adanya rangkuman disetiap akhir bab yang membuat pembaca dalam membaca dan
memahami isi buku secara cepat.
Ø Kertas buku yang digunakan buku ini memiliki warna yang tidak menarik.
Bab V
Implikasi Terhadap
A. Teori
Buku ini sudah berisikan teori dan konsep yang sesungguhnya ada pada pendidikan secara umum
termasuk dengan pendidikan seumur hidup yang dimuat di dalamnya. Jadi buku ini sudah dapat
digunakan sebagai buku pegangan bagi mahasiswa yang hendak mempelajari tentang pendidikan
terutama pendidikan seumur hidup. Dalam buku ini dijelaskan juga mulai dari pendidikan yang ada di
formal, non formal bahkan pendidikan imformal sekalipun tidak hanyaa itu buku ini juga membahas
tentang lembaga – lembaga di dalam pendidikan, inovasi pendidikan, dan tokoh – tokoh yang ada
didunia pendidikan itu sendiri.
B. Analisis Mahasiswa
Berdasarkan pembandingan antara buku satu dengan buku yang lainnya. Kedua buku ini sama – sama
bermanfaat dalam memahami lebih mendalam dan mengkaji tentang pendidikan terutama pendidikan
seumur hidup. Walaupun judul dan pengarang buku ini berbeda, namun pembahasan yang ada dikedua
buku ini hampir sama. Dan setelah kita membaca kedua buku ini maka pemahaman kita tentang
pendidikan terutama pendidikan seumur hidup akan semakin dalam dan kita menjadi lebih tahu teori –
teori yang ada di dalam pendidikan itu sendiri.
Bab VI
A. Kesimpulan
Baik buku utama maupun buku pembanding sama – sama mempunyai kelebihan dan kekurangan. Baik
itu di dalam pemaparan materi maupun didalam kelengkapan buku itu sendiri. Namun secara umum
kedua buku ini sangatlah bermanfaat bila kita ingin mengkaji tentang pendidikan formal, non
formal(terutama pendidikan seumur hidup), maupun imformal.
B. Saran
Kepada mahasiswa ataupun pembaca yang ingin membahas tentang komunikasi sebaiknya memilki
kedua buku ini sebagai bahan tambahan bacaan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan
pembaca menjadi lebih dalam lagi tentang ng pendidikan formal, non formal ( terutama pendidikan
seumur hidup), maupun imformal.
Daftar Pustaka