Anda di halaman 1dari 6

Idealisme

Idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa pengetahuan dan
kebenaran tertinggi adalah ide. Semua bentuk realita adalah manifestasi dalam ide. Karena
pandangannya yang idealis itulah idealisme sering disebut sebagai lawan dari aliran realisme. Tetapi,
aliran ini justru muncul atas feed back realisme yang menganggap realitas sebagai kebenaran
tertinggi.
Tujuan Pendidikan
Idealisme dalam pendidikan adalah sebagai tujuan untuk membentuk karakter, mengembangkan bakat
atau kemampuan dasar, serta kebaikan sosial.Kurikulum, pendidikan liberal untuk pengembangan
kemampuan dan pendidikan praktis untuk memperoleh pekerjaan. Metode, diutamakan metode
dialektika (saling mengaitkan ilmu yang satu dengan yang lain), tetapi metode lain yang efektif dapat
dimanfaatkan. Peserta didik bebas untuk mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuan
dasarnya.Pendidik bertanggungjawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan melalui kerja sama
dengan alam.
Kurikulum
Kurikulum yang digunakan dalam aliran idealisme adalah pengembangan kemampuan berpikir, dan
penyiapan keterampilan bekerja melalui pendidikan praktis.
Kurikulum Idealisme bersifat subject matter centered. Metode dialektik diutamakan, namun demikian
beberapa metode yang efektif yang mendorong belajar dapat diterima; kecenderungannya
mengabaikan dasar-dasar fisiologis dalam belajar”.
Metode pembelajaran
Metode dialektik diutamakan, namun demikian beberapa metode yang efektif yang mendorong belajar
dapat diterima; kecenderungannya mengabaikan dasar-dasar fisiologis dalam belajar”.
Peran Guru
Guru harus unggul dalam hal intelektual maupun moral; bekerjasama dengan alam dalam proses
pengembangan manusia; dan bertanggung jawab menciptakan lingkungan pendidikan bagi para siswa.
Kedudukan Siswa
siswa berperan bebas mengembangkan kepribadian dan bakat-bakatnya.
Manfaat

Kritik

2. Pragmatisme
Pengertian
Pragmatisme adalah sebuah aliran filsafat pendidikan yang mengajarkan bahwa yang benar itu adalah
segala sesuatu yang terbukti, dengan melihat akibat atau manfaat yang hasilnya secara praktis.
Kebenaran pragmatis adalah kebenaran yang manfaat. Untuk mengetahuinya maka harus
diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Dasar dari pragmatisme yaitu logika pengamatan, karena yang
ditampilkan manusia dalam dunia nyata adalah fakta individual yang konkret dan terpisah satu sama
lain.
Menurut aliran ini, ide menjadi benar ketika memiliki fungsi pelayanan dan kegunaan. Dalam dunia
pendidikan yang pertama, semua pelajaran dan kurikulum harus diarahkan sesuai dengan
kegunaannya masing-masing dan yang kedua, yang digunakannya tersebut harus berguna serta
bermanfaat bagi lembaga pendidikan.
Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan, tujuan pendidikan pragmatisme adalah memberikan pengalaman untuk penemuan
hal-hal baru dalam hidup sosial dan pribadi.
Kurikulum
Kurikulum pendidikan pragmatis berisi pengalaman yang teruji yang dapat diubah. Demikian pula
minat dan kebutuhan siswa yang dibawa ke sekolah dapat menentukan kurikulum. Guru
menyesuaikan bahan ajar sesuai dengan minat dan kebutuhan anak tersebut.
Metode
Metode yang digunakan dalam pendidikan pragmatisme adalah metode aktif, yaitu learning by doing
(belajar sambil bekerja), serta metode pemecahan masalah (problem solving method), serta metode
penyelidikan dan penemuan (inquiri and discovery method). Dalam praktiknya (mengajar), metode ini
membutuhkan guru yang memiliki sifat pemberi kesempatan, bersahabat, seorang pembimbing,
berpandangan terbuka, antusias, kreatif, sadar bermasyarakat, siap siaga, sabar, bekerjasama, dan
bersungguh-sungguh agar belajar berdasarkan pengalaman dapat diaplikasikan oleh siswa dan apa
yang dicita-citakan dapat tercapai.
Peran Guru
Peran guru dalam pendidikan pragmatisme adalah mengawasi dan membimbing pengalaman belajar
siswa, tanpa mengganggu minat dan kebutuhannya.
Kedudukan Siswa
kedudukan siswa dalam pendidikan pragmatisme merupakan suatu organisasi yang memiliki
kemampuan yang luar biasa dan kompleks untuk tumbuh.

Manfaat

Kritik

3. Naturalisme
Pengertian
Naturalisme mempunyai beberapa pengertian, yaitu:
Dari segi bahasa, Naturalisme berasal dari 2 kata, yakni:
Natural : Alami
Isme : Paham
Sehingga, aliran naturalisme dapat juga disebut sebagai Paham Alami. Maksudnya, bahwa setiap
manusia yang terlahir ke bumi ini pada dasarnya memiliki kecenderungan atau pembawaan yang baik,
dan tak ada seorangpun terlahir dengan pembawaan yang buruk.
Naturalisme merupakan teori yang menerima “nature” (alam) sebagai keseluruhan realitas. Istilah
“nature” telah dipakai dalam filsafat dengan bermacam-macam arti, mulai dari dunia fisik yang dapat
dilihat oleh manusia, sampai kepada sistem total dari fenomena ruang dan waktu. Natura adalah dunia
yang diungkapkan kepada kita oleh sains alam. Istilah naturalisme adalah kebalikan dari istilah
supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik terhadap alam dengan adanya kekuatan yang
ada (wujud) di atas atau di luar alam ( Harold H. Titus e.al. 1984).

Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan paham naturalisme yang sangat terkenal yang diperkenalkan Harbert Spencer
melalui esai-esainya yang terkenal berjudul “Ilmu Pengetahuan Apa Yang Paling Berharga?” Kelima
tujuan itu adalah:
1) Pemeliharaan diri
2) Mengamankan kebutuhan hidup
3) Meningkatkan anak didik
4) Memelihara hubungan sosial dan politik
5) Menikmati waktu luang

Kurikulum
Pendekatan proses pembelajaran berupa pendekatan saintifik. Intinya, pendekatan tersebut
menitikberatkan pada penggalian potensi-potensi siswa atau dikenal dengan istilah student centered,
namun tanpa mengabaikan landasan utama pendidikan yaitu prinsip religius. Peran guru selama
proses pembelajaran hanya sebagai pembimbing, fasilitator, dan motivator bagi siswa. Dengan
pendekatan tersebut, diharapkan dapat terbentuk generasi-generasi berakhlak baik, aktif sebagai
pelopor, dan kreatif dalam menciptakan inovasi-inovasi.

Metode
Metode instruksi dalam mendidik menggunakan cara induktif; (hukuman dijatuhkan sebagai
konsekuensi alam akibat melakukan kesalahan. Kalaupun dilakukan hukuman, hal itu harus dilakukan
secara simpatik).

Peran Guru
Peran guru selama proses pembelajaran hanya sebagai pembimbing, fasilitator, dan motivator bagi
siswa. Dengan pendekatan tersebut, diharapkan dapat terbentuk generasi-generasi berakhlak baik,
aktif sebagai pelopor, dan kreatif dalam menciptakan inovasi-inovasi.
Kedudukan Siswa
Siswa dididik untuk dapat beradaptasi sehingga ia bisa menysuiaikan diri terhadap setiap perubahan
baik dalam masyarakat industry maupun lingkungan masyarakat.

Manfaat

Kritik

4. Realisme
Pengertian
Filsafat pendidikan realisme merupakan aliran dalam ilmu pengetahuan yang mempersoalkan objek
pengetahuan manusia. Aliran ini memandang bahawa objek pengetahuan manusia berada diluar diri
manusia. Realisme sanagat bertolak belakang dengan idealisme karena realisme memandang suatu
bukti yang riil secara nyata sedangkan idealisme hanya dalam akal pikiran manusia.
Tujuan Pendidikan
Tujuan dari filsafat pendidikan realisme ini adalah untuk mengembangkan kemampuan intelektual
agar bisa mencari kebenaran melalui observasi langsung dengan kejadian yang nyata.
Kurikulum
Kurikulum Realisme bersifat subject matter centered. Metode mengajar yang utama adalah
pembiasaan; para siswa hendaknya belajar melalui pengalaman langsung ataupun pengalaman tidak
langsung
Metode

Peran Guru
Peranan guru cenderung bersifat otoriter; guru harus menguasai pengetahuan dan keterampilan teknik-
eknik mengajar; Guru memiliki kewenangan dalam membentuk prestasi siswa.
Kedudukan Siswa
siswa berperan untuk menguasai pengetahuan, harus taat pada aturan dan disiplin.
Manfaat
Kritik
5. Eksistensialisme
Pengertian
Eksistensialisme secara umum adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu sesuai dengan
keberadaan atau ada. Secara khususnya, eksistensialisme adalah bagaimana cara manusia meyakini
bahwa dirinya berada di dunia.
Eksistensialisme antara manusia dan benda tentu berbeda. Benda dikatakan berarti karena manusia.
Jadi, jika benda tersebut "berada", maka manusia lah yang "bereksistensi". Manusia dan benda
memiliki cara berada yang berbeda. Manusia berada di dunia, dia menyadari bahwa dirinya ada di
dunia, menghadapi dunia, menyadari adanya objek yang ada di dunia. Dengan menyadari adanya
objek tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa benda berada karena adanya eksistensi dari manusia
itu sendiri.
Tujuan Pendidikan
Tujuan filsafat eksistensialisme dalam pendidikan ialah menjadikan sekolah sebagai tempat yang
memberikan kebebasan serta tidak mengekang dan membelenggu keinginan atau kebutuhan siswa.
Kedudukan guru dalam aliran ini sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam proses belajar.
Kurikulum
Kurikulum eksistensialis menempatkan siswa sebagai aktor yang memberikan makna pada subjek
yang ia apropriasi, yaitu dengan memasukkannya kedalam dirinya sendiri dan menafsirkannya sesuai
dengan proyeknya sendiri.
Metode
Metode pendidikan yang digunakan dalam proses pendidikan di dalamnya harus memberi ruang
kepada kebebasan dan penghargaan terhadap eksistensi individual. Metode diskusi dan dialog
merupakan cara mendidik, di dalamnya terjalin percakapan antara pribadi dengan pribadi, hubungan
antara subjek dengan subjek, hubungan interrelasi dan merupakan suatu percakapan antara “aku”
dengan “engkau”.
Peran Guru
Peranan guru dalam eksistensialisme, bahwa guru harus mampu membimbing dan mengarahkan siswa
dengan baik supaya mampu berpikir kreatif dengan cara memberi pertanyaan. Guru tidak memberi
pengarahan, tidak memberi intruksi namun harus memiliki wawasan yang luas agar menghasilkan
diskusi optimal tentang pelajaran yang diajarkan.
Kedudukan Siswa
Dalam aliran eksistensialisme setiap individu didorong untuk mengembangkan segala kemampuannya
untuk memenuhi kebutuhan dirinya.
Manfaat
Kritik
6. Rekonstruktivisme
Pengertian
Secara bahasa Rekonstruksionisme berasal dari bahasa inggris yaitu "Rekonstruksi" yang memiliki
arti menyusun kembali. Dalam Aliran Rekonstruksionisme berusaha mengganti tata susunan lama
dan membangun kebudayaan yang bercorak modern. Aliran Rekonstruksionisme sepaham dengan
aliran perenialisme, bahwa ada suatu kebutuhan mendesak untuk kejelasan, kepastian, bagi
kebudayaan zaman modern. Aliran Rekonstruksionisme mempunyai kelebihan yaitu membimbing
suatu konsensus yang sangat luas dan mungkin memiliki tujuan tinggi dalam kehidupanmanusia.
adapun kekurangannya yaitu Rekonstruksionisme sangat teoritik dan cenderung tidak realistik.
Tujuan Pendidikan
Tujuannya adalah membangkitkan kesadaran para peserta didik tentang masalah sosial, ekonomi dan
politik yang dihadapi umat manusia dalam skala global, dan mengajarkan kepada mereka ketrampilan
ketrampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Kurikulum
Mengenai kurikulum yang digunakan dalam aliran rekonstruksionisme yaitu kurikulum yang
materinya berorientasi kepada masa depan, berisi masalah-masalah yang memungkinkan untuk terjadi
di masa depan, seperti permasalahan sosial, politik, dan ekonomi.
Metode
Manusia menjadi metode perubahan dan reformasi sosial dalam kehidupan masyarakat .
Kontruksionisme menekankan pada pemecahan masalah dan berpikir kritis dan mementingkan
pemikiran ke arah masa depan , kaum rekonstruksionisme juga menganggap diharuskan adanya
pendidikan dengan unsur unsur pembelajaran global yang berkaitan dengan masalah global sebagai
alat untuk mengurangi konflik di dunia.

Anda mungkin juga menyukai