Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU DAN SENI


A. Latar Belakang
Praktek pendidikan biasanya terjadi dalam interaksi sosial dan kegiatan
antara guru dan siswa dalam lingkungan pendidikan. Terkadang, guru
menggunakan pendekatan penyampaian yang begitu-begitu saja selama proses
pembelajaran. Hal ini membuat siswa bosan karena tidak ada pembaharuan dalam
metode. Praktek pendidikan pada dasarnya merupakan seni yang membutuhkan
pengetahuan tambahan. Guru dan pendidik harus mahir dalam hal ini.
Studi ilmiah tentang pendidikan dapat dipelajari, ilmu pendidikan
berfungsi sebagai landasan dan prosedur untuk menyelenggarakan Pendidikan,
ilmu pendidikan harus dapat diterapkan dalam pembelajaran. Namun, seni harus
dipertimbangkan bersama dengan ilmu pendidikan. Karena manusia tidak dibekali
dengan apapun, tidak berdaya, atau tidak dapat berdiri sendiri, pendidikan
merupakan keharusan bagi setiap manusia. Pendidikan adalah proses bimbingan
mutlak yang diperlukan untuk manusia karena setiap bayi memerlukan bimbingan
dari orang tua.
Menjadi makhluk dengan akal pikiran, manusia memiliki kesadaran dan
rasa ingin tahu tentang semua yang mereka hadapi dan alami dalam kehidupan
mereka. banyak upaya yang dilakukan manusia untuk memenuhi hasrat
keingintahuan mereka. Baik itu berkaitan dengan dirinya, dari mana ia berasal,
tujuan hidupnya, dan banyak hal tentang lingkungannya. Dia juga ingin
mengetahui banyak tentang lingkungannya dan bagaimana ia dapat
memanfaatkannya. Oleh karena itu, seorang pendidik harus memiliki ilmu
pendidikan yang dikaitkan dengan seni agar mereka dapat menerapkan teori
belajar di dalam kelas untuk menghasilkan hasil belajar yang baik.

B. Isi Materi Pendidikan Sebagai Ilmu dan Seni


Pendidikan sebagai ilmu adalah merunjuk fenomena yang berdasarkan
dalam kehidupan manusia, yaitu pendidikan sebagai gejala upaya memanusiakan
manusia itu sendiri. dalam proses pendidikan, ilmu pengetahuan memainkan peran
penting dalam mendapatkan penelitian dan mengembangkan karakter serta
kompetensi siswa. Maka dari itu ilmu pendidikan juga berkait Pendidikan antara
lain dapat dipelajari melalui ilmu pendidikan, namun demikian pendidikan
(praktek pendidikan atau mendidik) juga adalah seni. Alasannya bahwa praktek
pendidikan melibatkan perasaan dan nilai yang sebenarnya diluar daerah Impian
jeniusmu (ilmu yang berparadigma posotivisme).
Praktek keterampilan diakui sebagai seni, implikasinya fungsi mendidik
yang utama adalah menghasilkan suatu karya yang utuh, unik, sejati (bukan
berpura-pura, atau dibuat-buat, anak tidak boleh dikorbankan sebagai kelinci
percobaan), dan tiap pihak memperoleh manfaat. Selain itu, pendidik harus
kreatif, skenario atau persiapan mengajar hanya dijadikan rambu-rambu saja, yang
lebih penting adalah improvisasi. Pendidik harus memperhatikan minat, perhatian,
dan hasrat anak didik.
Pengakuan pendidikan sebagai seni, tidak harus menggoyahkan pengakuan
bahwa pendidikan dapat dipelajari secara ilmiah. Idealnya, pendidikan adalah
aplikasi ilmu (ilmu pendidikan) tetapi sekaligus pula adalah seni. an erat dengan
pengembangan karakter dan peningkatan ilmu pengetahuan siswa.
Pendidikan dianggap sebagai ilmu karena melibatkan penelitian, teori, dan
metode untuk memahami proses pembelajaran. Sementara itu, sebagai seni,
pendidikan melibatkan keterlibatan guru dalam menyampaikan materi dengan
kepekaan terhadap kebutuhan individu dan situasi pembelajaran yang unik. Itu
adalah kombinasi antara prinsip ilmiah dan kreativitas dalam mentransfer
pengetahuan.

1. Pengertian
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah
pengajaran maupun pelatihan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pengertian sederhana dan umum pendidikan mempunyai makna sebagai
upaya manusia dalam mewujudkan dan mengembangkan potensi baik secara
jasmani maupun rohani sesuai dengan niai dan budaya yang ada di masyarakat.
Adapun definisi pendidikan menurut para ahli dan pandangan lainnya sebagai
berikut:
1) Langeveld
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang
diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat
membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang
dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari, dan sebagainya) dan
ditujukan kepada orang yang belum dewasa.
2) John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fu
fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
3) J.J. Rousseau
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa
kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
4) Ki Hajar Dewantara
Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun
maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

2. Studi dan Praktek Pendidikan


Dalam Pendidikan ada dua sudut pandang yang perlu kitah pahami, yang
pertama dilihat dari sudut praktik yang sering disebut praktik Pendidikan. Dan
yang kedua ada sudut studi yang sering dikenal dengan studi Pendidikan. Praket
Pendidikan adalah kegiatan seseorangan atau sekelompok oaring atau Lembaga
dalam membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan
pedidikan. Kegiatan bantuan dalam praktek Pendidikan dapat berupa
pengelolahan Pendidikan, dan dapat berupa kegiatan Pendidikan ( bimbingan,
pengajaran, dan atau Latihan). Sedangkan studi Pendidikan adalah kegiatan
seseorang atau sekelompok orang dalam rangka memahami Pendidikan .
Kita mempelajari gejala Pendidikan dalam skala mikro, bahwa praktek
Pendidikan pada dasarnya berlangsung dalam kegiatan/ interaksi social suatu
lingkungan juga mencapai tujuan yang diharapkan. Pendidikan tentu saja memilih
sisi dan menggunakan alat dan cara- cara , metode Pendidikan. Mengidentifikasi
unsur – unsur yang terlibat dalam praktek Pendidikan, yaitu
1) Tujuan pedidikan
2) Pedidikan
3) Peserta didik
4) Isi / kurikulum Pendidikan
5) Alat dan cara – cara / metode Pendidikan,
6) Lingkungan Pendidikan
Objek dalam praktek Pendidikan yaitu peserta didik yang hakikatnya
adalah manusia. Manusia juga mempunyai kedudukan dan nilai tersendiri apabila
dibandingkan dengan benda – benda, tumbuhan, maupun hewan. Tujuan
Pendidikan juga sarat dengan nilai. Oleh karna itu, isi Pendidikan dan alat atau
cara Pendidikan pun hendaknya di pilih.
3. Pendidikan Sebagai Ilmu
Pendidikan sebagai ilmu adalah merunjuk fenomena yang berdasarkan
dalam kehidupan manusia, yaitu pendidikan sebagai gejala upaya memanusiakan
manusia itu sendiri.
Ilmu pendidikan memiliki beberapa karakteristik, seperti:
1) Memiliki objek kajian (objek material dan objek formal) yang meliputi
prilaku manusia dan tuntutan pendidikan yang lebih baik.
2) Mengkaji soal-soal yang timbul dalam praktik pendidikan.
3) Memiliki teori pendidikan yang menjelaskan aspek kuantitatif dan tujuan
proses belajar.
4) Berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan, karena dalam proses pendidikan
terdapat ilmu pengetahuan yang didapat.
Pendidikan sebagai ilmu memiliki beberapa aspek, seperti:
1) Teori mendidik: Menyajikan landasan teoritis tentang pendidikan, yang
mencakup aspek kritis,metodologis, dan sistematis.
2) Pendidikan sebagai seni: Melibatkan perasaan dan hasil proses pendidikan,
seperti mengajar dan menghasilkan materi ajar yang mudah dipahami oleh
siswa.
3) Pengembangan karakter: Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan
karakter yang baik,kecerdasan dan berakhlak mulia.
Jadi dalam proses pendidikan, ilmu pengetahuan memainkan peran
penting dalam mendapatkan penelitian dan mengembangkan karakter serta
kompetensi siswa. Maka dari itu ilmu pendidikan juga berkaitan erat dengan
pengembangan karakter dan peningkatan ilmu pengetahuan siswa.
4. Pendidikan Sebagai Seni
Pendidikan antara lain dapat dipelajari melalui ilmu pendidikan, namun
demikian pendidikan (praktek pendidikan atau mendidik) juga adalah seni.
Alasannya bahwa praktek pendidikan melibatkan perasaan dan nilai yang
sebenarnya diluar daerah Impian jeniusmu (ilmu yang berparadigma posotivisme).
Praktek keterampilan diakui sebagai seni, implikasinya fungsi mendidik
yang utama adalah menghasilkan suatu karya yang utuh, unik, sejati (bukan
berpura-pura, atau dibuat-buat, anak tidak boleh dikorbankan sebagai kelinci
percobaan), dan tiap pihak memperoleh manfaat. Selain itu, pendidik harus
kreatif, skenario atau persiapan mengajar hanya dijadikan rambu-rambu saja, yang
lebih penting adalah improvisasi. Pendidik harus memperhatikan minat, perhatian,
dan hasrat anak didik.
Pengakuan pendidikan sebagai seni, tidak harus menggoyahkan pengakuan
bahwa pendidikan dapat dipelajari secara ilmiah. Idealnya, pendidikan adalah
aplikasi ilmu (ilmu pendidikan) tetapi sekaligus pula adalah seni.
Pendidikan sebagai seni menurut Carter V. Good dalam Ahmadi (2014: 32-
33) pendidikan diartikan sebagai (a) seni, praktik, atau profesi sebagai pengajar
(pengajaran), dan (b) ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan
dengan prinsip-prinsip dan metodemetode mengajar, pengawasan, dan bimbingan
murid; dalam arti luas digantikan dengan istilah pendidikan. Selanjutnya, Carter
menyatakan bahwa pendidikan adalah (a) proses perkembangan pribadi, (b) social
process, (c) professional cource, dan (d) seni untuk membuat dan memahami ilmu
pengetahuan yang tersusun dan diwarisi/dikembangkan masa lampau oleh tiap
generasi bangsa.
Pendidikan sebagai seni artinya pendidikan harus berlangsung sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing individu (peserta didik).
Sementara individu yang satu dengan yang lain memiliki karakteristik yang
berbeda. Di sinilah seorang pendidik harus mampu menghadapi setiap peserta
didik dengan cara-cara tertentu sehingga seluruh peserta didik dapat belajar secara
efektif. Pendidikan sebagai praktik dimaksudkan untuk mengukur kemampuan
dan mengembangkan potensi peserta didik masing-masing serta mengantarkannya
menjadi mandiri. Oleh karena itu, proses pendidikan (pembelajaran) hendaknya
melibatkan peserta didik secara aktif karena pada dasarnya mereka yang belajar.
Sementara keberadaan guru lebih berperan sebagai pemberi kemudahan
(fasilitator). Dalam hal ini, penerapan metode praktik dalam proses pendidikan
menjadi sangat penting.

5. Pendidikan Sebagai Paduan Ilmu dan Seni


Pendidikan adalah sebuah seni untuk meningkatkan kesejahteraan dalam
kehidupan. Karena pada hakikatnya tujuan Pendidikan adalah untuk mendidik,
mengajar dan melatih serta mentransformasikan nilai-nilai sesuai dengan ideologi.
Terkait dengan kolaborasi Pendidikan dan seni bertujuan untuk memudahkan serta
tidak membosankan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung.
Pendidikan sebagai ilmu dan seni bersifat relatif, karena kerelatifan
tersebut yang kemudian akan membuat Pendidikan itu membutuhkan sebuah ilmu
agar mencapai sebuah kriteria atau standar dari tujuan tersebut yang menggunakan
pendekatan berbeda dengan adanya sedikit sentuhan seni dalam melakukan
perubahan. Karena dengan adanya seni sangat membantu proses pembelajaran
dari berbagai macam metode Pendidikan itu sendiri. Adapun persyaratan
Pendidikan sebagai ilmu didalamnya terdapat objek maupun subjek dalam
melakukan perubahan nilai dari Pendidikan itu sendiri. Salah satu yang terdapat di
dalam objek itu sendiri adalah yang melibatkan objek material dan objek formal
serta menggunakan pendekatan yang tersusun seperti dengan menggunakan power
of view yang melibatkan penelitian tentang penelitian yang berkaitan dengan
kondisi sosial dan budaya di masa depan.
Praktek Pendidikan ilmu dan seni sangat dibutuhkan dalam proses
pembelajaran di sekolah dasar. Karena dalam praktek Pendidikan tersebut seorang
pendidik selain memiliki ilmu pengetahuan juga harus memiliki kreatifitas dan
seni. Proses pembelajaran di sekolah dasar, Ketika pendidik hanya menggunakan
ilmu tanpa adanya sentuhan seni atau kreatifitasnya dalam proses pembelajaran
maka tidak dapat dipungkiri para siswa yang mayoritas masih dalam usia bermain
akan merasa sangat jenuh. Sebaiknya, menggunakan beberapa kreatifitas dalam
mengajar. Misalnya dengan menyisipkan nyanyian atau permainan dalam proses
pembelajaran. Karena dengan cara seperti itu siswa akan merasanya nyaman dan
mudah menerima Pelajaran tersebut.
C. Penutup
Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana untuk menciptakan
lingkungan dan proses pembelajaran di mana siswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan untuk diri mereka
sendiri dan masyarakat. Pendidikan membicarakan masalah pendidikan umum
secara menyeluruh dan abstrak dan memenuhi syarat sebagai suatu ilmu.
Mendidik sebagai ilmu, karena isi pendidikan meliputi landasan keilmuan, ilmu
bersifat teoritis dan praktis, dan
D. Daftar Pustaka
Alquran Karim
Yumriani, ‘PENGERTIAN PENDIDIKAN, ILMU PENDIDIKAN DAN UNSUR-
UNSUR PENDIDIKAN’, AL-URWATUL WUTSQA: Kajian
Pendidikan Islam, 2.1 (2022), 1–8
Purwananti, Yepi Sedya, ‘Peningkatan Kualitas Pendidikan Sebagai Pencetak
Sumber Daya Manusia Handal’, in Proceedings International Seminar
FoE (Faculty of Education), 2016
Rinita, Rosalinda, ‘Pendidikan Sebagai Ilmu Dan Seni’, Website, 2019
<https://bit.ly/3fIyW8Y> [accessed 9 October 2022]
Septy Indriyani, ‘MAKALAH PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU’, 1–3
<https://bit.ly/3RJgYAx>
Sulipan, ‘Pengertian Dan Jenis Landasan Pendidikan’, WordPress,
2009 <https://bit.ly/2HUWL9g> [accessed 3 October

Anda mungkin juga menyukai