Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................2

PENDAHULUAN.....................................................................................................................2

A. Latar Belakang..............................................................................................................2

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2

C. Tujuan Masalah............................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................................3

A. Pengertian Aliran Pendidikan.....................................................................................3

B. Macam-macam Aliran Pendidikan.............................................................................3

1. Aliran Klasik..............................................................................................................3

2. Aliran Modern...........................................................................................................4

BAB III......................................................................................................................................9

PENUTUP.................................................................................................................................9

A. Kesimpulan....................................................................................................................9

B. Saran...............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan memiliki nuansa
berbeda antara satu daerah dengan daerah lain, sehingga banyak bermunculanpemikiran-
pemikiran yang dianggap sebagai penyesuaian proses pendidikan dengan kebutuhan yang
dipelukan. Karenanya banyak teori yang dikemukakan para pemikir yang bermuara pada
munculnya berbagai aliran pendidikan. Pemahaman terhadap pemikiran-pemikiran penting
dalampendidikan akan membekali tenaga kependidikan dengan wawasan kesejarahan, yakni
kemampuan memahami kaitan antara pengalaman-pengalaman masa lampau serta perkiraan
masa mendatang.
Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia, karena setiap
kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan
prndidikan yang lebih baik dari orang tuanya.

B. Rumusan Masalah
1.  Apa pengertian aliran pendidikan?
2. Apa saja macam-macam aliran pendidikan?

C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan pengertian  aliran pendidikan
2.  Menjelaskan macam-macam aliran pendidikan di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aliran Pendidikan

Aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaruan dalam dunia


pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan, yakni
pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir
berikutnya, sehingga timbul pemikiran yang baru dan begitu seterusnya.1

B. Macam-macam Aliran Pendidikan


1.  Aliran Klasik
merupakan metode yang masih mengandal buku sebagai panduan belajar dan hanya
mendapatkan materi, dalam kegiatan belajar hanya bersifat monoton atau satu arah.
a. Aliran Empirisme
Aliran ini menganut paham yang berpendapat bahwa segala pengetahuan, keterampilan
dan sikap manusia dalam perkembanganya ditentukan oleh pengalaman (empiris) nyata
melalui alat inderanya baik secara langsung berinteraksi dengan dunia luarnya maupun
melalui proses pengolahan dalam diri dari apa yang didapatkan secara langsung (Joseph,
2006).
Jadi segala kecakapan dan pengetahuanya tergantung, terbentuk dan ditentukan oleh
pengalaman. Sedangkan pengalaman didapatkan dari lingkungan atau dunia luar melalui
indra, sehingga dapat dikatakan lingkunganlah yang membentuk perkembangan manusia atau
anak didik. Bahwa hanya lingkunganlah yang mempengaruhi perkembangan anak.
John Locke (dalam Joseph: 2006) tak ada sesuatu dalam jiwa yang sebelumnya tak ada
dalam indera. Ini berarti apa yang terjadi, apa yang mempegaruhi apa yang membentuk
perkembangan jiwa anak didik adalahlingkungan melalui pintu gerbang inderanya yang
berarti tidak ada yang terjadi dengan tiba-tiba tanpa melalui proses penginderaan.
b.  Aliran Nativisme.
Teori ini merupakan kebalikan dari teori empirisme, yang mengajarkan bahwa anak lahir
sudah memiliki pembawaan baik dan buruk. Perkembangan anak hanya ditentukan oleh
pembawaanya sendiri-sendiri. Lingkungan sama sekali tidak mempengaruhi apalagi
1
Tirtarahardja, Umar dan La Sula. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

3
membentuk kepribadian anak. Jika pembawaan jahat akan menjadi jahat, jika pembawaanya
baik akan menjadi baik. Jadi lingkungan yang diinginkan dalam perkembangan anak  adalah
lingkungan yang tidak dibuat-buat, yakni lingkungan yang alami.
c. Aliran Konvergensi.
Faktor pembawaan dan faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat
penting, keduanya tidak dapat dipisahkan sebagaiman teori nativisme teori ini juga mengakui
bahwa pembawaan yang dibawa anak sejak lahir juga meliputi pembawaan baik dan
pembawaan buruk. Pembawaan yang dibawa anak pada waktu lahir tidak akan bisa
berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai dengan pembawaan
tersebut.
William Stern (dalam Tim Dosen 2006: 79) mengatakan bahwa perkembangan anak
tergantung dari pembawaan dari lingkugan yang keduanya merupakan sebagaiman dua garis
yang bertemu atau menuju pada satu titik yang disebut konvergensi.
Dari beberapa uraian diatas, teori yang cocok dapat diterima sesuai dengan kenyataan
adalah teori konvergensi, yang tidak mengekstrimkan faktor pembawaan, faktor lingkungann
atau alamiah yang mempengaruhi terhadap perkembangan anak, melainkan semuanya dari
faktor-faktor tersebut mempengaruhi terhadap perkembangan anak.
d. Aliran Naturalisme
Aliran ini mempunyai kesamaan dengan teori nativisme bahkan kadang-kadang
disamakan. Padahal mempunyai perbedaan-perbedaan tertentu. Ajaran dalam teori ini
mengatakan bahwa anak sejak lahir sudah memiliki pembawaan sendiri-sendiri baik bakat
minat, kemampuan, sifat, watak dan pembawaan-pembawaan lainya. Pembawaan akan
berkembang sesuai dengan lingkungan alami, bukan lingkungna yang dibuat-buat. Dengan
kata lain jika pendidikan diartikan sebagai usahan sadar untuk mempengaruhi perkembangan
anak seperti mengarahkan, mempengaruhi, menyiapkan, menghasilkan apalagi menjadikan
anak kea rah tertentu, maka usaha tersebut hanyalah berpengaruh jelek
terhadapperkembangan anak. Tetapi jika pendidikan diartikan membiarkan anak berkembang
sesuai dengan pembawaan dengan lingkungan yang tidak  dibuat-buat (alami) makan
pendidikan yang dimaksud terakhir ini betrpengaruh positif terhadap perkembangan anak.

2. Aliran Modern
a. Progresivisme
Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap

4
pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru (teacher-centered) atau bahan
pelajaran (subject-centered).
 Tujuan pendidikan dalam aliran ini adalah melatih anak agar kelak dapat bekerja,
bekerja secara sistematis, mencintai kerja, dan bekerja dengan otak dan hati. Untuk mencapai
tujuan tersebut, pendidikan harusnya merupakan pengembangan sepenuhnya bakat dan minat
setiap anak.
 Kurikulum pendidikan Progresivisme adalah kurikulum yang berisi pengalaman-
pengalaman atau kegiatan-kegiatan belajar yang diminati oleh setiap peserta
didik (experience curriculum).
 Metode pendidikan Progresivisme antara lain:
1.        Metode belajar aktif.
2.        Metode memonitor kegiatan belajar.
3.        Metode penelitian ilmiah
 Pendidikan berpusat pada anak.
Pendidikan Progresivisme menganut prinsip pendidikan berpusat pada anak. Anak
merupakan pusat adari keseluruhan kegiatan-kegiatan pendidikan. Pendidikan Progresivisme
sangat memuliakan harkat dan martabat anak dalam pendidikan. Anak bukanlah orang
dewasa dalam betuk kecil. Anak adalah anak, yang sangat berbeda dengan orang dewasa.
Setiap anak mempunyai individualitas sendiri-sendiri, anak mempunyai alur pemikiran
sendiri, anak mempunyai keinginan sendiri, mempunyai harapan-harapan dan kecemasan
sendiri, yang berbeda dengan orang dewasa. Dengan demikian, anak harus diperlakukan
berbeda dari orang dewasa.2
b.  Esensialisme
Esensialisme modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang memprotes
gerakan progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/sosial.
Menurut esensialisme nilai-nilai yang tertanam dalam nilai budaya/sosial adalah nilai-nilai
kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur-angsur dengan melalui kerja keras dan susah
payah selama beratus tahun dan di dalamnya berakar gagasan-gagasan dan cita-cita yang
telah teruji dalam perjalanan waktu. Peranan guru kuat dalam mempengaruhi dan mengawasi
kegiatan-kegiatan di kelas.

2
Redja Mudyaharjo. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

5
 Tujuan pendidikan dari aliran ini adalah menyampaikan warisan budaya dan sejarah
melalui suatu inti pengetahuan yang telah terhimpun, yang telah bertahan sepanjang waktu
dan dengan demikian adlah berharga untuk diketahui oleh semua orang. Pengetahuan ini
diikuti oleh ketrampilan. Ketrampilan, sikap-sikap dan nilai yang tepat, membentuk unsur-
unsur yang inti (esensial) dari sebuah pendidikan Pendidikan bertujuan untuk mencapai
standar akademik yang tinggi, pengembangan intelek atau kecerdasan.
 Metode pendidikan:
1.        Pendidikan berpusat pada guru (teacher centered).
2.        Peserta didik dipaksa untuk belajar.
3.        Latihan mental
 Kurikulum berpusat pada mata pelajaran yang mencakup mata-mata pelajaran
akademik yang pokok. Kurikulum sekolah dasar ditekankan pada pengembangan ketrampilan
dasar dalam membaca, menulis, dan matematika.Sedangkan kurikulum pada sekolah
menengah menekankan pada perluasan dalam mata pelajaran matematika, ilmu kealaman,
serta bahasa dan sastra.
c. Rekonstruksionalisme
Rekonstruksionalisme memandang pendidikan sebagai rekonstruksi pengalaman-
pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup. Sekolah yang menjadi tempat utama
berlangsungnya pendidikan haruslah merupakan gambaran kecil dari kehidupan sosial di
masyarakat
 Tujuan pendidikan
Sekolah-sekolah rekonstruksionis berfungsi sebagai lembaga utama untuk melakukan
perubahan sosial, ekonomi dan politik dalam masyarakat. Tujuan pendidikan
rekonstruksionis adalah membangkitkan kesadaran para peserta didik tentang masalah sosial,
ekonomi dan politik yang dihadapi umat manusia dalam skala global, dan mengajarkan
kepada mereka keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah-
masalah tersebut.
 Kurikulum dalam pendidikan rekonstruksionalisme berisi mata-mata pelajaran yang
berorientasi pada kebutuhan-kebutuhan masyarakat masa depan. Kurikulum banyak berisi
masalah-masalah sosial, ekonomi, dan politik yang dihadapi umat manusia. Yng termasuk di
dalamnya masalah-masalah pribadi para peserta didik sendiri, dan program-program
perbaikan yang ditentukan secara ilmiah.
d.  Perennialisme

6
Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai
universal itu ada, dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu pencarian dan
penanaman kebenaran-kebenaran dan nilai-nilai tersebut. Guru mempunyai peranan dominan
dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di kelas. Menurut perennialisme, ilmu
pengetahuan merupakan filsafat yang tertinggi, karena dengan ilmu pengetahuanlah
seseorang dapat berpikir secara induktif. Jadi dengan berpikir, maka kebenaran itu akan dapat
dihasilkan. Penguasaan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip pertama adalah modal bagi
seseorang untuk mengembangkan pikiran dan kecerdasan. Dengan pengetahuan, bahan
penerangan yang cukup, orang akan mampu mengenal dan memahami faktor-faktor dan
problema yang perlu diselesaikan dan berusaha mengadakan penyelesaian masalahnya.
 Tujuan pendidikan
Diharapkan anak didik mampu mengenal dan mengembangkan karya-karya yang menjadi
landasan pengembangan disiplin mental. Karya-karya ini merupakan buah pikiran besar pada
masa lampau. Berbagai buah pikiran mereka yang oleh zaman telah dicatat menonjol seperti
bahasa, sastra, sejarah, filsafat, politik, ekonomi, matematika, ilmu pengetahuan alam, dan
lain-lainnya, telah banyak memberikan sumbangan kepada perkembangan zaman dulu.
 Kurikulum berpusat pada mata pelajaran dan cenderung menitikberatkan pada sastra,
matematika, bahasa dan sejarah.
e. Idealisme
Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa.
Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak di
antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera.
Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini
memandang serta menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea. Tugas ide adalah memimpin
budi manusia dalam menjadi contoh bagi pengalaman. Siapa saja yang telah menguasai ide,
ia akan mengetahui jalan yang pasti, sehingga dapat menggunakan sebagai alat untuk
mengukur, mengklasifikasikan dan menilai segala sesuatu yang dialami sehari-hari.
Para murid yang menikmati pendidikan di masa aliran idealisme sedang gencar-
gencarnya diajarkan, memperoleh pendidikan dengan mendapatkan
pendekatan (approach) secara khusus. Sebab, pendekatan dipandang sebagai cara yang
sangat penting. Para guru tidak boleh berhenti hanya di tengah pengkelasan murid, atau tidak
mengawasi satu persatu muridnya atau tingkah lakunya. Seorang guru mesti masuk ke dalam
pemikiran terdalam dari anak didik, sehingga kalau perlu ia berkumpul hidup bersama para

7
anak didik. Guru jangan hanya membaca beberapa kali spontanitas anak yang muncul atau
sekadar ledakan kecil yang tidak banyak bermakna.
Pola pendidikan yang diajarkan fisafat idealisme berpusat dari idealisme. Pengajaran
tidak sepenuhnya berpusat dari anak, atau materi pelajaran, juga bukan masyarakat,
melainkan berpusat pada idealisme. Maka, tujuan pendidikan menurut paham idealisme
terbagai atas tiga hal, tujuan untuk individual, tujuan untuk masyarakat, dan campuran antara
keduanya.
 Tujuan Pendidikan
Agar anak didik bisa menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang bermakna, memiliki
kepribadian yang harmonis dan penuh warna, hidup bahagia, mampu menahan berbagai
tekanan hidup, dan pada akhirnya diharapkan mampu membantu individu lainnya untuk
hidup lebih baik. Sedangkan tujuan pendidikan idealisme bagi kehidupan sosial adalah
perlunya persaudaraan sesama manusia. Karena dalam spirit persaudaraan terkandung suatu
pendekatan seseorang kepada yang lain. Seseorang tidak sekadar menuntuk hak pribadinya,
namun hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya terbingkai dalam hubungan
kemanusiaan yang saling penuh pengertian dan rasa saling menyayangi.3
 Kurikulum
Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan yang beraliran idealisme harus lebih
memfokuskan pada isi yang objektif. Pengalaman haruslah lebih banyak daripada pengajaran
yang textbook. Agar supaya pengetahuan dan pengalamannya senantiasa aktua

3
Joseph Mbulu, dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Malang: Laboratorium Teknologi Pendidikan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pada
pendidikan. Sejak dulu, kini maupun dimasa depan pendidikan itu selalu mengalami
perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan iptek. 
Macam-macamaliranpendidikanyaitu:
B. AliranEmpirisme
Aliran Empirisme menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada
lingkungan,sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. 
C. Aliran Nativisme Aliran nativisme menyatakan bahwa anak-anak yang lahir ke dunia
sudah memiliki pembawaan atau bakatnya yang akan berkembang menurut arahnya
masing-masing. Pembawaan tersebut ada yang baik dan ada pula yang buruk. Aliran ini
pun berkeyakinan bahwa manusia yang jahat akan menjadi jahat dan sebaliknya, yang baik
akan menjadi baik. 
D. Aliran Naturalisme Aliran ini berpendapat bahwa semua anak baru dilahirkan
mempunyai pembawaan baik. Pembawaan baik akan menjadi rusak karena
dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak
pembawaan baik anak itu. 
E. Aliran Konvergensi Aliran Konvergensi berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di
dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses
perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama
mempunyai peranan sangatpenting. 
F. AliranProgresivismeAliran Progresivisme ini memandang bahwa peserta didik
mempunyai akal dan kecerdasan. Peningkatan kecerdasan menjadi tugas utama
pendidik,yangsecarateorimengertikarakterpesertadidiknya.
G. Aliran Konstruktivisme Aliran ini menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh
dari hasil konstruksi kognitif dalam diri seseorang, melalui pengalaman yang diterima
lewat panca indra, yaitu penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca

9
sangat saya butuhkan. Guna perbaikan makalah berikutnya. Dan semoga makalah ini
berguna untuk kita semua. Amin.

10
DAFTAR PUSTAKA

Tirtarahardja, Umar dan La Sula. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.


Redja Mudyaharjo. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Joseph Mbulu, dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Malang: Laboratorium Teknologi
Pendidikan.
Anonim.2010,”Pendidikan Klasik”, Tersedia pada: https://pendidikanklasik.wordpress.com /
esai/apakah-itu-pendidikan-klasik/ (diakses tanggal 25 Februari 2017). Heru Setiawan,
Dodik.2011,”Pendidikan Modern Atau Pendidikan Klasik”,Tersedia pada:
http://zonainfosemua.blogspot.co.id/2011/02/pendidikan-modern-atau-pendidikan. Html
(diakses tanggal 25 Februari 2017). Aror Sahal.2015,”Makalah Aliran Pendidikan Klasik”,
Tersedia pada: http://makalahpendi dikan klasik.blogspot. co.id (diakses tanggal 25 Februari
2017). Rizki Muhamad.2016,”Pendidikan Era Modern”, Tersedia pada:
http://rizkimuhamadarif. blogs.uny.ac.id/2016/09/03/hello-world/ (diakses tanggal 22
Februari 2017). Kidam Jubaida.2014,”Pendidikan Modern”, Tersedia pada:
http://edhakidam.blogspot.co.id /2014/10/pendidikan-modern.html (diakses tanggal 22
Februari 2017) Ilham.2010,”Pendidikan Klasik”, Tersedia pada:
http://khairiilham.blogspot.co.id/2010/02/ pendidikan-klasik.html (diakses tanggal 22
Februari 2017). Fitriani Siti.2014,”Perbedaan Pembelajaran Tradisonal dan Modern”,
Tersedia pada: http://fitrianahadi.blogspot.co.id/2014/12/perbedaan-pembelajaran-
tradisionaldan.html (diakses tanggal 22 Februari 2017). Anonim.2011,”Makalah Belajar
Klasik dan Modern”, Tersedia pada: http://www.buletinpillar. org/artikel/menjadi-manusia-
mengenal-pendidikan-klasik (diakses tanggal 22 Februari 2017). Anonim.2017,”Pengertian
Pendidikan Modern”, Tersedia pada: http://www.referensimakalah. com/2012/11/pengertian-
pendidikan-modern.html (diakses tanggal 22 Februari 2017).

11

Anda mungkin juga menyukai