ALIRAN PENDIDIKAN
Dosen Pengampu:
1. Mukhammad Zulianto, S.Pd, M, Pd
Disusun Oleh:
1. Dwi Lestari / NIM 190210301042
2. Regeta Intan / NIM 1902103010
3. Andreska / NIM 1902103010
4. Baginda / NIM 1902103010
Kelompok 10
Kelas A
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pembuatan makalah mata kuliah Pengantar
Ilmu Pendidikan dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW.
Terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang membantu akan
terselesainya makalah ini. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca terkait Aliran Pendidikan.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang membangun sangat berguna bagi makalah ini. Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan selalu mengalami perkembangan seiring berkembangnya zaman. Oleh
karena itu, banyak sekali pemikiran- pemikiran yang membawa perubahan pada sistem
pendidikan di Indonesia. Perubahan tersebut dapat disebut dengan aliran pendidikan.
Banyak sekali aliran- aliran pendidikan dan pemikiran- pemikiran dari awal kehidupan
manusia sampai sekarang. Pemikiran- pemikiran tersebut menuai berbagai pro dan kontra.
Dengan adanya pro dan kontra tersebut perkembangan pendidikan semakin kuat.
Banyaknsekali pemikiran- pemikiran baru yang menunjang pembaruan pendidikan.
Aliran- aliran dalam pendidikan pada umumnya mengemukakan satu gagasan atau
pendapat secara umum mengenai pendidikan. Oleh karena itu dalam makalah ini akan di
bahas mengenai pengantar aliran klasik dan macam- macam aliran yang nantinya dijadikan
bahan pemaham para pembaca tentang aliran- aliran pendidikan dan macam- macam aliran
pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Teori
2
2.2 Pengertian Aliran Pendidikan
Aliran- aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia, karena setiap
kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang
memelurkan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya.
Secara umum, pendidikan diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai- nilai dan budaya masyarakat. Bagaimana pun
sederhananya peradapan suatu masyarakat, di dalamnya pasti berlangsung suatu proses
pendidikan, sehingga dikatakan bahwa pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat
manusia (Samad, 2013).
Pemahaman terhadap pemikiran- pemikiran penting dalam pendidikan akan
membekali tenaga kependidikan dengan wawasan kesejarahan, yakni kemampuan
memahami kaitan antara pengalaman- pengalaman masa lampau, tuntutan dan
kebutuhan masa kini serta perkiraan/ antisipasi masa mendatang. Pemikiran- pemikiran
yang membawa pembaruan pendidikan itu disebut aliran- aliran pendidikan.
Pemikiran- pemikiran tentang pendidikan yang telah dimulai pada zaman Yunani
Kuno, dan dengan kontribusi berbagai bagian dunia lainnya, akhirnya berkembang
dengan pesat di Eropa dan Amerika Serikat. Aliran- aliran klasik meliputi aliran- aliran
empirisme, navitisme, naturalism, dan konvergensi merupakan benang- benang merah
yang menghubungkan pemikiran- pemikiran pendidikan masa lalu, kini, dan mungkin
yang akan datang. Aliran- aliran itu mewakili berbagai variasi pendapat tentang
pendidikan, mulai dari yang paling pesimis sampai dengan yang paling optimis.
Pengajaran merupakan pilar penting bagi kehidupan, maka perlu dilakukan pengajaran
yang sekaligus mendidik.
3
peran pendidikan terhadap manusia, mulai dari yang paling pesimis sampai yang
paling optimis. Ada beberapa aliran klasik, yaitu :
I. Aliran Empirisme
Aliran Empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan
stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa
perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak
dipentingkan. Pengalaman yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari- hari
didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan- stimulan. Stimulasi ini
berasal dari alam bebas ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk
program pendidikan.
4
V. Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan Praktek Pendidikan di Indonesia
Di Indonesia telah di terapkan berbagai aliran- aliran pendidikan,
penerimaan tersebut dilakukan dengan pendekatan efektif fungsional yakni
diterima sesuai kebutuhan, namun ditempatkan dalam latar pandangan yang
konvergensi.
3. Sekolah Kerja
Dikemukakan oleh George Kreschteir, menurutnya kewajiban sekolah
yang terpenting ialah menyiapkan peserta didik untuk suatu pekerjaan, pekerjaan
tersebut tidak hanya untuk kepentingan Negara, oleh karena itu para peserta
didik harus ditanamkan keinsyafan serta membantu Negara di samping
pekerjaannya.
4. Pengajaran Proyek
Konsep yang ditemukan oleh WH Klipatrick, dia menanamkan pengajaran
proyek sebagai satu kesatuan tugas yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dan secara teratur dikerjakan bersama- sama dengan temannya.
5
2.4 Dua “Aliran” Pokok Pendidikan di Indonesia
Dua “Aliran” pokok pendidikan di Indonesia itu dimaksudkan adalah Perguruan
Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran ini
dipandang sebagai suatu tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia.
6
6) Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka
mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan. Dengan
asas ini mengharuskan untuk menekankan hidup sederhana dan hemat.
7) Bahwa dalam mendidik anak- anak perlu adanya keikhlasan lahir
dan batin untuk mengorbankan segala kepentingan pribadi demi
keselamatan dan kebahagiaan anak- anak. Dalam asas ini menjelaskan
bahwa Taman Siswa haruslah menampilkan pendidik- pendidiknya dalam
artian semurni- murninya.
Asas Kemerdekaan harus diartikan disiplin pada diri sendiri oleh diri
sendiri atas dasar nilai hidup yang tinggi, baik sebagai individu ataupun
sebagai masyarakat.
Asas Kodrat Alam berarti bahwa pada hakikatnya manusia itu sebagai
makhluk adalah satu dengan kodrat ala mini. Ia tidak bisa lepas dari
kehendaknya, tetapi akan mengalami bahagia jika bisa menyatukan diri
dengan alam.
Asas Kebudayaan Taman Siswa berarti memelihara kebudayaan
kebangsaan itu kearah kemajuan yang sesuai dengan kecerdasan zaman,
kemajuan dunia, dan kepentingan hidup rakyat lahir dan batin tiap- tiap
zaman dan keadaan.
Asas Kebangsaan Taman Siswa tidak boleh bertentangan dengan
kemanusiaan, dan harus menjadi bentuk kehidupan nyata manusia yang
tidak mengandung arti permusuhan dengan bangsa lain, melainkan
mengandung rasa suka dan duka dengan seluruh bangsa.
Asas Kemanusiaan menyatakan bahwa darma tiap- tiap manusia itu adalah
mewujudkan kemanusiaan, yang berarti kemajuan manusia lahir dan batin
yang setinggi- tingginya, dan kemajuan kemanusiaan yang tinggi itu dapat
dilihat pada kesucian hati orang dan adanay kasih sayang terhadap sesama
manusia dan terhadap makhluk Tuhan seluruhnya.
7
Adapun tujuan perguruan kebangsaan Taman Siswa dibagi menjadi dua
jenis yaitu tujuan yayasan atau keseluruhan perguruan dan tujuan pendidikan.
Hasil yang dicapai oleh Taman Siswa ada berbagai hal seperti
berikut : Gagasan / pemikiran tentang pendidikan nasional, lembaga- lembaga
pendidikan dari Taman Indria sampai dengan Sarjana Wiyata, dan sejumlah
besar alumni perguruan (banyak yang menjadi tokoh nasional, antara lain Ki
Hadjar Dewantara, Ki Mangunsarkoro, dan Ki Suratman). Ketiga pencapaian
itu, merupakan pencapaian sebagai suatu yayasan pendidikan, yang juga
mungkin dicapai oleh yayasan pendidikan lainnya.
Meskipun hampir semua upaya pendidikan yang dilakukan oleh
orang Indonesia di zaman penjajahan adalah sebagai sarana perjuangan
kemerdekaan Indonesia, namun Taman Siswa menduduki tempat khusus dalam
peran perjuangannya itu.
8
II. Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Ruang Pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) didirikan oleh
Mohammad Sjafe’I (lahir di Matan, Kalbar tahun 1895) pada tanggal 31
Oktober 1926 di Kayu Tanam (Sumatra Barat). Sekolah ini mengalami pasang
surut sesuai dengan keadaan Indonesia saat itu. Pada tahun 1952, INS
mendirikan percetakan Sridharma yang menerbitkan majalah bulanan Sendi
dengan sasaran khalayak adalah anak- anak.
a. Asas dan Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS mempunyai asas- asas sebagai
berikut:
1) Berpikir logis dan rasional
2) Keaktifan atau kegiatan
3) Pendidikan masyarakat
4) Memperhatikan pembawaan anak
5) Menentang intelektualisme
10
c. Hasil- Hasil yang Dicapai Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemikiran tentang pendidikan sejak dulu, kini dan masa yang akan datang terus
berkembang. Hasil- hasil dari pemikiran itu disebut aliran atau gerakan baru dalam
pendidikan. Aliran atau gerakan tersebut mempengaruhi pendidikan di seluruh dunia,
termasuk pendidikan di Indonesia. Dari sisi lain, di Indonesia juga muncul gagasan- gagasan
tentang pendidikan, yang dapat dikategorikan sebagai aliran pendidikan, yakni Taman Siswa
dan INS Kayu Tanam.
Kajian tentang berbagai aliran atau gerakan pendidikan itu akan memberikan
pengetahuan dan wawasan historis kepada tenaga kependidikan. Hal itu sangat penting , agar
para pendidik dapat memahami, dan pada gilirannya kelak dapat member kontribusi terhadap
dinamika pendidikan itu. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa dengan
pengetahuan dan wawasan historis tersebut, setiap tenaga kependidikan diharapkan memiliki
bekal yang memadai dalam meninjau berbagai masalah yang dihadapi, serta pertimbangan
yang tepat dalam menetapkan kebijakan dan atau tindakan sehari- hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hangestiningsih, Endang. Heri Maria Zulfiati. Arif Bintoro Johan. 2015. Diktat Pengantar Ilmu
Pendidikan. Hal. 17- 18. 16 September 2019.
Usman Wahyuddin. 2010. Makalah Aliran- Aliran Pendidikan Islam Di Indonesia “
Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2018. Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta. Makasaar.
13