Anda di halaman 1dari 19

PERSPEKTIF PENDIDIKAN

Tutor : Teguh Ibrahim, M.Pd.

Nama : Weni Sulistiani


NIM : 857476064
Prodi : PGSD
No. Urut Absensi :4
Pokjar : Lembur Awi Pacet

UNIVERSITAS TERBUKA UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG
2023
Jawabannya
1. Filsafat memiliki ruang lingkup yaitu metafisika, epistemologi, logika dan aksiologi.
- Metafisika merupakan bagian dari filsafat yang berurusan dengan masalah hakikat.
Diantaranya hakikat dunia, hakikat manusia, bahkan hakikat anak-anak. Dalam
prakteknya, metafisika menjadi mata pelajaran penting dalam pendidikan. Saat
anak-anak terlibat dengan dunia di sekitar mereka, mereka memiliki kebutuhan
yang kuat untuk memahami segala sesuatu yang ada. Kajian metafisika filsafat
pendidikan diperlukan untuk mengelola tujuan pendidikan secara implisit, untuk
mengetahui apa itu dunia anak, apakah itu makhluk spiritual atau makhluk fisik
atau keduanya.
Metafisika memiliki implikasi penting bagi pendidikan karena kurikulum
didasarkan pada apa yang kita ketahui tentang realitas. Dan apa yang kita ketahui
tentang realitas ditentukan oleh pertanyaan yang kita ajukan tentang dunia.
Nyatanya, di balik setiap pernyataan tentang apa yang harus diajarkan sekolah
adalah pandangan tertentu tentang realitas, serangkaian jawaban tertentu atas
pertanyaan metafisik.
Misalnya ketika guru memberikan pertanyaan mengapa kita harus bersosialisasi
dengan orang lain?
Siswa akan menjawab dengan apa yang iya ketahui dan dengan dasar
pengalamannya bahwasannya makhluk sosial atau manusia harus bersosialisasi
dengan orang lain karena kita membutuhkan orang lain seperti bermain,
bertetangga dan lain-lain.
Dengan belajar mengenai metafisika siswa akan diarahkan supaya belajar
mengenai kehidupan yang nyata.

- Epistemologi adalah cabang filsafat yang berkaitan erat dengan asal usul, hakikat,
sifat dan jenis pengetahuan. Epistemologi berasal dari kata Yunani “episteme” yang
berarti pengetahuan dan “logos” yang berarti ilmu. Epistemologi merupakan
cabang filsafat yang sering dibicarakan, dibahas, dan diperbincangkan. Hal ini
karena epistemologi mengacu pada akar pengetahuan ilmu, Apa itu ilmu, jenis-jenis
ilmu, apa ciri-ciri ilmu dan hubungan antara ilmu dengan kebenaran dan keyakinan.
Epistemologi juga merupakan titik tolak yang berhubungan dengan pengetahuan,
asumsi, informasi dasar dan tanggung jawab dalam hal pengetahuan setiap orang.
Pengetahuan ini datang melalui akal dan indera manusia melalui berbagai metode
antara lain metode deduktif, induktif, positivisme, dialektis dan kontemplatis.
Epistemologi mencakup semua proses yang berkaitan dengan perolehan
pengetahuan, yaitu tentang upaya kita untuk melakukan proses tersebut. Proses itu
kemudian menjadi objek pengetahuan dan berfungsi untuk berusaha mencapai
tujuan akhir.
Tujuan epistemologi bukanlah perolehan pengetahuan saja, tetapi keinginan untuk
memiliki potensi untuk memperoleh pengetahuan. Tujuan epistemologis
sebenarnya memiliki rumusan. Pada intinya, rumusan tersebut diharapkan terus
menumbuhkan kesadaran seseorang untuk tidak cepat merasa puas dengan sekedar
memperoleh pengetahuan saja. Namun mengumpulkan informasi juga
membutuhkan kebiasaan atau kesepakatan. Karena keadaan perolehan pengetahuan
melambangkan sikap pasif, sedangkan jenis perolehan pengetahuan melambangkan
sikap dinamis.
Implikasi epistemologi pada dunia pendidikan adalah untuk menetapkan sebuah
kebenaran yang mengikuti dari isi pemikiran dan dikonfirmasi dengan metode
ilmiah. Itulah sebabnya epistemologi juga berperan penting dalam dunia
pendidikan, untuk mengetahui berbagai varian pengetahuan yang sebenarnya.
Belajar epistemologi juga dapat membantu supaya manusia tidak mudah terjebak
pada pemahaman tertentu yang belum terbukti kebenarannya. Dengan menerapkan
epistemologi ke dunia pendidikan, supaya membantu memerangi laporan palsu
yang semakin dipercaya oleh orang yang tidak berpendidikan dan media.

- Logika adalah bidang filsafat yang berkaitan dengan proses berpikir dan
mengidentifikasi aturan yang memungkinkan pemikir mencapai kesimpulan yang
benar. Logika juga merupakan proses berpikir. Titik berpikir merupakan kegiatan
manusia dalam mengolah dan mengerjakan pengetahuan yang telah diperolehnya
titik pengolahan ini dilakukan dengan mempertimbangkan, menguraikan,
membandingkan, dan menghubungkan pengertian satu dengan pengertian yang
lain.
Implikasi dari logika untuk pendidikan yaitu membantu setiap siswa yang logis
untuk berpikir secara rasional, kritis, langsung, konsisten, metodis, metodis dan
koheren. Meningkatkan kemampuan berpikir abstrak, cermat dan objektif.
Meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir jernih dan
mandiri.

- Aksiologi adalah cabang filsafat ilmu yang mempelajari bagaimana manusia


menggunakan pengetahuannya. Jadi apa yang ingin dicapai aksiologi adalah sifat
hakikat dan manfaat pengetahuan. Aksiologi adalah pendidikan yang menguji dan
mengintegrasikan semua nilai ke dalam kehidupan seseorang hingga mendukung
dan membangun kepribadian siswa.
Implikasi Aksiologi pada pendidikan misalnya dalam mengajarkan sikap etika,
ketika seorang guru mengajar murid yang sangat keras kepala, tetaplah
mengajarnya dengan lembut. Atau contoh lain yaitu adanya mata pelajaran
kewarganegaraan yang mengajarkan bagaimana bersikap yang baik.

2. memperkuat pendidikan karakter yang didasarkan pada filosofi pembangunan karakter Ki


Hajar Dewantara. Yaitu untuk melatih hati (etika), olah pikir (literasi), olah raga sukarela
(estetika) dan olahraga (kinestetik), lalu Filsafat diharapkan dapat menekankan nilai-nilai
karakter peserta didik, mulai dari religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, pencapaian
nilai, bersahabat/komunikatif, damai, menjaga lingkungan, menjaga sosial, tanggung
jawab, dll. kemudian nilai-nilai karakter yang diharapkan muncul dari filosofi
pembangunan karakter Ki Hajar. Dewantara akhirnya mengkristal menjadi lima nilai inti
karakter, yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan jujur. Hasil dari proses
tersebut adalah Individu dengan keunggulan akademik sebagai hasil belajar dan peserta
didik sepanjang hidup (pemikiran) mempercayai orang-orang dengan spiritualitas yang
dalam dan Saleh (hati pikiran), orang yang bermoral benar, rasa artistik, dll dibudidayakan
(rasa dan kemauan) dan individu yang sehat dan berpartisipasi menjadi warga negara yang
aktif (olahraga).
3. A. Menurut penelitian Ernest Harms, perkembangan agama anak melewati beberapa
tahapan (tahapan). Dalam bukunya Perkembangan Agama Anak dikatakan bahwa
perkembangan agama anak melalui tiga tingkatan, yaitu:
1. The Fairy Tale Stage (Tingkat Dongeng)

Tahapan ini dimulai dari anak usia 3-6 tahun. Pada tingkat ini, persepsi tentang
Tuhan lebih banyak dipengaruhi oleh fantasi dan emosi. Pada tingkat
perkembangan ini, konsep tentang Tuhan dihayati sesuai dengan tingkat
perkembangan intelektual. Kehidupan saat ini masih sangat dipengaruhi oleh
kehidupan fantasi, sehingga ketika anak-anak menanggapi agama, mereka
masih menggunakan fantasi, konsep dongeng yang tidak masuk akal.

2. The Realistic Stage (Tingkatan Kenyataan)

Tahapan ini dimulai ketika mereka memasuki sekolah dasar melalui masa
pubertas. Pada titik ini, kepercayaan anak terhadap Tuhan sudah mencerminkan
konsep berdasarkan kenyataan (realistis). Konsep ini lahir melalui lembaga
agama dan ajaran agama lain yang matang. Saat ini, konsep keagamaan anak-
anak didasarkan pada motivasi emosional, sehingga memungkinkan mereka
melahirkan konsep ketuhanan yang formalistik. Dengan hak tersebut, anak-
anak kini tertarik dan puas dengan lembaga keagamaan yang mereka lihat di
lingkungan orang dewasa. Mereka mengikuti dan mempelajari segala macam
kegiatan keagamaan (amal) dengan penuh minat.

3. The Individual Stage (Tingkat Individu)

Pada tingkat ini mereka memiliki kepekaan emosi yang paling tinggi sesuai
dengan perkembangan usianya. Konsep keagamaan individualistis ini terbagi
menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Konsep Tuhan yang konvensional dan konservatif dengan
pengaruh fantasi. Ini karena efek penyebarannya.
- Gagasan Tuhan yang lebih murni diekspresikan sebagai visi
pribadi (individual).
- Gambar Tuhan yang humanis. Agama sendiri telah menjadi
suasana humanis dengan hidup sesuai dengan ajaran agamanya.
Perubahan tersebut pada setiap tingkatan dipengaruhi oleh faktor
internal yaitu penuaan dan faktor eksternal berupa pengaruh
eksternal yang dialaminya.

B. Sifat-sifat agama pada anak mencakup : Unreflective, egosentris, antromorphis,


spontanitas, verbal-ritualis, numinous, dan imitatif.

- Unreflective

Dalam penelitian Machion tentang jumlah konsep anak-anak tentang


Tuhan, 73% dari mereka menganggap Tuhan itu seperti manusia. Satu
sekolah bahkan memiliki siswa yang mengatakan bahwa Sinterklas
memotong janggutnya untuk membuat bantal. Hal ini memungkinkan
mereka untuk menerima pandangan mereka tentang ajaran agama tanpa
kritik. Kebenaran yang mereka terima tidak cukup dalam untuk dianggap
cukup dan mereka puas dengan pengetahuan yang terkadang tidak masuk
akal. Namun, ada beberapa anak yang cenderung mempertimbangkan
pendapat yang mereka terima dari orang lain.
Kebenaran yang mereka terima tidak terlalu dalam, itu sudah cukup. Dan
mereka puas dengan informasi yang terkadang tidak masuk akal. Menurut
penelitian, pemikiran kritis baru pada anak usia 12 tahun tampak konsisten
dengan perkembangan moral.

- Egosentris
Anak-anak memiliki keyakinan sejak tahun pertama perkembangannya dan
berkembang dengan pengalaman. Saat rasa percaya diri mulai berkembang
pada seorang anak, keraguan tumbuh dalam rasa ego mereka. Semakin
tumbuh, semakin egois jadinya. Dalam konteks ini, anak-anak menekankan
minat mereka sendiri pada masalah agama dan menegaskan konsep-konsep
agama yang mereka ambil untuk kesenangan pribadi mereka. Seorang anak
yang kurang kasih sayang dan berada di bawah tekanan terus-menerus
adalah kekanak-kanakan dan memiliki ego yang rendah. Ini mengganggu
pertumbuhan agamanya.

- Antromorphis
Umumnya, pemahaman anak tentang ketuhanan bersumber dari
pengalaman mereka saat berinteraksi dengan orang lain. Tetapi faktanya
konsep ketuhanan mereka jelas mencerminkan aspek manusia.
Melalui konsep-konsep yang terbentuk dalam benak mereka, mereka
beranggapan bahwa keberadaan Tuhan sama dengan keberadaan manusia.
Tugas Tuhan adalah menemukan dan menghukum mereka yang berbuat
jahat ketika orang itu berada di tempat gelap.
Surga ada di surga dan ada tempat untuk orang baik. Anak-anak berpikir
bahwa Tuhan melihat semua tindakan-Nya langsung ke rumah mereka
seolah-olah seseorang mengikuti mereka.

- Spontanitas
Seorang anak menunjukkan kualitas ini dengan mengagumi keindahan luar
ciptaan Tuhan, tetapi rasa hormat ini tidak kritis dan kreatif.

- Verbal- ritualis
Pengalaman kami menunjukkan bahwa sebagian besar kehidupan religius
anak-anak pada awalnya tumbuh secara verbal. Mereka menghafal frase
agama secara lisan, serta tindakan yang mereka lakukan sesuai dengan
persyaratan yang diberikan kepada mereka melalui pengalaman. Sekilas,
hal ini tidak ada hubungannya dengan perkembangan agama anak di masa
depan, namun penelitian menunjukkan bahwa hal itu memiliki pengaruh
yang sangat besar terhadap kehidupan beragama anak di masa dewasa.
Bukti menunjukkan bahwa banyak orang dewasa yang patuh karena
pengaruh ajaran dan praktik agama yang mereka praktikkan saat tumbuh
dewasa. Di sisi lain, pembelajaran agama pada masa dewasa mengalami
pembuahan. Latihan tuturan dan ritual upacara (praktik) keagamaan penting
dan merupakan salah satu ciri tingkat perkembangan agama anak.

- Imitatif
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat bahwa tindakan keagamaan
diperoleh anak pada dasarnya melalui peniruan. Misalnya, mereka berdoa
dan berdoa untuk hasil melihat tindakan di lingkungan, atau dalam bentuk
sosialisasi atau pengajaran intensif. Psikolog percaya bahwa anak-anak
adalah peniru yang sangat baik dalam segala hal. Sifat imitatif ini
merupakan nilai positif dalam pendidikan agama anak.
Kematangan beragama yang abadi tidak dapat diharapkan dari anak-anak
tanpa pendidikan agama dalam keluarganya. Meskipun anak mendapatkan
pendidikan agama tidak hanya berdasarkan apa yang telah diperolehnya
sejak kecil, namun pendidikan agama (pedagogik agama) sangat
mempengaruhi terwujudnya perilaku beragama (religious behavior) melalui
cara peniruan.

4. Maksud dari kalimat “Guru medioker kerjanya ngomong” menurut saya yaitu seorang guru
yang melakukan proses pembelajarannya dengan cara yang lama atau monoton dimana
pembelajaran hanya difokuskan pada guru saja yang menjelaskan tidak melibatkan anak
misalnya dengan memancing supaya lebih aktif dan kritis dalam berpikir.

Maksud dari kalimat “Guru senior kerjanya mendemontrasikan kewibawaan dan power”
menurut saya yaitu seorang guru yang di dalam proses pembelajarannya beliau selalu
menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga melibatkan siswa untuk lebih aktif
dan mendorong siswa dalam mengemukakan pendapatnya.
Maksud dari kalimat “Guru terpuji kerjanya menjelaskan perkara rumit dengan cara simpel”
menurut saya yaitu seorang guru yang di dalam proses pembelajarannya memberikan
penjelasan yang mudah yang dapat dipahami siswa misalnya dengan menyambungkan dengan
pengalaman-pengalaman sehari-hari siswa sehingga dapat memotivasi siswa terlibat aktif
dalam pembelajaran

Maksud dari kalimat “Guru hebat kerjanya menginspirasi” menurut saya yaitu seorang guru di
dalam proses pembelajarannya guru yang memberikan stimulasi mental kepada siswanya
ketika stimulasi mental yang diberikan kepada siswa diharapkan memberikan dampak yang
lebih besar terhadap pemahaman siswa karena semakin banyak emosi positif yang dihasilkan
akan semakin banyak pula pemahaman yang diterima oleh siswa.

5. Kecerdasan intelektual merupakan kemampuan mental berpikir yang logis, merenung,


memecahkan masalah dan membuat rencana. Jadi dengan kecerdasan intelektual yang baik
Anda bisa melakukannya melakukan hal-hal yang kompleks, seperti membuat keputusan,
berpikir kreatif beradaptasi dengan lingkungan baru. Dapat mengembangkan kecerdasan
pribadinya dan juga terkait erat dengan kecerdasan intrapersonal hubungan antara diri sendiri
dan orang lain dan penanaman kecerdasan sosial seseorang, mengacu pada hubungan antara
individu dan kelompok sosial lainnya dan yang terakhir adalah menjaga nyala api kecerdasan
spiritual yaitu kecerdasan spiritual juga dengan kecerdasan mental. Dimana kecerdasan ini
menekankan kehendak penuh moralitas, kasih sayang, cinta dan keuntungan untuk orang lain,
untuk seseorang dalam pengembangan pikiran, sehingga kita dapat menangani pikiran,
memahami segalanya berkat pikirannya yang kritis. Kecerdasan spiritual merupakan sumber
energi batin non fisik yang meliputi emosi dan watak.

6. Tiga strategi pewaris budaya masyarakat sunda

1. Etos Budaya Sunda ( Papagon Hirup)

Suasana dan karakter budaya Sunda telah digunakan sejak zaman Salakanagara. Dalam
bahasa Sunda sendiri, Salakanagara adalah Kerajaan Perak, kerajaan Sunda tertua di
Nusantara. Berkat suasana dan karakter yang bertahan lama, masyarakat Sunda telah
makmur dan sejahtera selama kurang lebih seribu tahun.

Antara lain suasana dan karakter budaya Sunda yang sudah berlaku sejak lama.

- Cageur

cager berarti sehat, yang dalam hal ini sehat jasmani dan rohani, waras akhlak,
waras budi, waras dalam sikap, waras dalam tutur kata, bahasa dan pekerjaan.
Selain itu untuk menjaga kesehatan juga diterapkan tidak hanya pada masyarakat
Sunda tetapi juga pada masyarakat di daerah atau daerah lain di Indonesia.

- Bageur
Bageur berarti baik yang mana baik antarsesama, andil dalam memberikan bantuan,
seperti bantuan dalam moral baik, pikiran, dan materi, tidak pelit pada sesama, tidak
tinggi emosional, penolong, ikhlas dalam melaksanakan serta mengamalkannya
(tidak hanya diucapan saja).

- Bener
Bener berarti benar atau tidak bohong, yang dalam hal ini tidak lalai dalam bekerja,
dalam menjalankan tugas, langsung, dan baik dalam pengamalan agama,
pendidikan dan perilaku yang baik, serta tidak dalam perusakan lingkungan alam.
Kemudian, saat Anda sedang melakukan dan mempraktekkan sesuatu yang baik
dan benar, ingatlah bahwa hal yang baik atau sesuatu itu belum tentu benar. Namun
ketika keduanya digabungkan dapat menentukan amalan yang benar, yang meliputi
baik dan benar. Ini menunjukkan bahwa suasana dan karakter Bageur dan Benar
harus berjalan beriringan.

- Singer
Singer berarti wawas diri, teliti atau cermat dalam bekerja, memprioritaskan orang
lain terlebih dahulu sebelum diri sendiri, menghormati pendapat atau gagasan orang
lain, penuh dengan rasa kasih sayang, tidak tersinggung dan marah apabila dikritik,
akan tetapi menerima dengan lapang dada. Masyarakat Sunda pun menerapkan etos
dan watak mawas diri yang mana hal itu diperlukan agar tiap masyarakatnya sadar
sehingga tak melakukan sesuatu yang melebihi batas.
- Pinter
Pandai berarti pintar, licik atau cerdas. Artinya memahami ilmu agama sampai ke
akar-akarnya, mampu saling menyesuaikan diri, memecahkan masalah dengan
terampil dan cerdas serta tidak curiga terhadap orang lain.

2. Tarian adat sunda


Upacara Adat Sunda - Ada berbagai macam upacara adat sunda yang masih umum
dilakukan hingga saat ini. Salah satunya adalah upacara adat Seren Taun yang terutama
dilakukan di daerah Kuningan Jawa Barat. Upacara adat ini sendiri dilakukan sebagai
semacam festival panen. Upacara adat ini bukan hanya sebagai ungkapan rasa syukur,
tetapi juga sebagai wujud permohonan kepada Tuhan.

3. Permainan Tradisional Sunda


Permainan radisional Sunda banyak membawa manfaat untuk anak-anak, antara lain:

a. Oray-orayan

Permainan oray-orayan adalah salah satu yang sering kali dimainkan. Permainan
ini mirip dengan permainan ular naga. Oray sendiri artinya ular, jadi permainan ini
dimainkan dengan posisi menyerupai ular yang jalan meliuk-liuk.

Biasanya permainan akan dimainkan secara berkelompok sekitar 10-20 orang.


Anak-anak ini akan berbaris dari depan ke belakang sambil memegang pundak
temannya yang ada di depan. Mereka jalan meliuk-liuk layaknya ular sambil
menyanyikan lagu sebagai berikut:

Oray-orayan luar leor ka sawah

Entong kasawah parena keur sedeng beukah

Oray-orayan luar leor ka kebon

Entong ka kebon di kebon loba nu ngangon


Mending ka leuwi di leuwi loba nu mandi

Saha anu mandi? Anu mandina pandeuri

Selain ada yang menjadi ular, ada 2 orang yang akan membuat seperti terowongan
dengan menyatukan kedua tangan mereka. Biasanya selain tangan, banyak juga
yang menggunakan sarung yang direntangkan. Nantinya, ketika lagunya habis,
mereka akan menangkap orang yang terakhir melewati terowongan tersebut.

Permainan ini melatih kecekatan, kepemimpinan, ketaatan, dan keterampilan.

b. Paciwit-ciwit Lutung

Permainan ini merupakan permainan saling mencubit punggung tangan hingga


membentuk tumpukan/susunan tangan yang bertingkat.

Biasanya permainan tradisional Sunda ini dilakukan secara berkelompok sebanyak


4-6 orang. Pada permainannya, tangan mereka dipusatkan di tengah sambil mereka
berdiri melingkar. Kemudian, tangan dari tiap pemain akan disusun ke atas dengan
mencubit satu sama lain dan tak boleh terputus.

Berikut lagunya: paciwit-ciwit lutung si lutung pindah ka luhur, paciwit-ciwit


lutung si lutung pindah ka luhur.

Permainan ini melatih konsentrasi dan kesabaran para pemainnya.


Daftar Pustaka

https://123dok.com/article/metafisika-dan-pendidikan-dan-pendekatan-filsafat-dalam-
memecahkan.q0x6wgxq

https://blog.kejarcita.id/fungsi-epistemologi-dalam-dunia-pendidikan/

https://aisyahaza.blogspot.com/2016/12/logika-dan-pendidikan.html?lr=1

https://id.wikipedia.org/wiki/Aksiologi
https://christiyoda.blogspot.com/2017/12/aksiologi-dan-penerapannya-dalam-pendidikan.html

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0,5&q=pendidikan+bermuara+pada+nation+a
nd+character+building+melalui+olah+pikir,+olah+rasa,+olah+hati,+olah+karsa+dan+olah+raga
+agar+terciptanya+idealitas+human+dignity

https://an-nur.ac.id/perkembangan-jiwa-keagamaan-pada-anak-dan-remaja/2/

https://sitiatikah239.wordpress.com/2014/06/09/sifat-sifat-agama-pada-anak/

https://glints.com/id/lowongan/kecerdasan-intelektual/#.ZFTuTz1Bzrd

https://www.gramedia.com/best-seller/ragam-budaya-sunda/
https://www.orami.co.id/magazine/permainan-tradisional-sunda
PETA KONSEP

A. HAKIKAT
PENDIDIKAN

B. TUJUAN
PENDIDIKAN
1. HAMEMAYU
HAYUNING SARIRA
2. HAMEMAYU
HAYUNING BONGSO
3. HAMEMAYU
HAYUNING BUWONO

KB 1
PENDIDIKAN C. DASAR PENDIDIKAN

D. RANAH/JENJANG
PENDIDIKAN
TRI SAKTI JIWA:
(cipta, rasa, karsa)
LANDASAN
FILSAFAT
PENDIDIKAN
(KI HAJAR E. SISTEM PENDIDIKAN
DEWANTARA &
PANCASILA)
B. APA ITU FILSAFAT
PANCASILA

A. KONSEP PANCASILA
KB 2
FILSAFAT
PENDIDIKAN C. PANCASILA
MENURUT BUNG
KARNO

D. PERAN FILSAFAT
PANCASILA DALAM
DUNIA PENDIDIKAN
PENGERTIAN LANDASAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN SECARA
UMUM

PERAN PSIKOLOGI DALAM


PERKEMBANGAN PRAKTEK
PENDIDIKAN
PSIKOLOGI POSITIF

LANDASAN PSIKOLOGI POSITIF


LANDASAN PSIKOLOGI POSITIF, MULTIPLE
INTELLIGENCE, & TEORI BARU DI SD

TUJUAN PSIKOLOGI POSITIF

JENIS-JENIS MULTIPLE
INTELLIGENCE
1. VISUAL SPATIAL
2. LINGUISTIK VERBAL
MULTIPLE INTELLIGENCE 3. LOGICAL MATHEMATICAL
4. BODILY KINESTHETIC
5. MUSICAL
6. INTERPERSONAL
7. NATURALISTIC

TEORI BARU DALAM PENDIDIKAN


1. PERAN GURU DALAM
TEORI BARU DI SD IMPLEMENTASI TEORI BARU
2. PENERAPAN TEORI DALAM
KURIKULUM
RUANG LINGKUP SOSIOLOGI
PENDIDIKAN (BROOKOVER)
1. HUBUNGAN SISTEM PEND.
DENGAN SISTEM SOSIAL
LAIN
2. HUBUNGAN SEKOLAH
DENGAN KOMUNITAS
SEKITAR
3. HUBUNGAN ANTAR
MANUSIA DALAM SISTEM
PENGERTIAN LANDASAN PENDIDIKAN
SOSIOLOGI PENDIDIKAN 4. PENGARUH SEKOLAH
TERHADAP PERILAKU ANAK
DIDIDK

CIRI-CIRI LANDASAN
SOSIOLOGI
1. EMPIRIS
2. TEORITIS
3. KOMULATIF
4. NENOTIS
LANDASAN SOSIOLOGI &
ANTROPOLOGI
PENDIDIKAN MANFAAT LANDASAN
(etno pedagogik sunda SOSIOLOGI & ANTROPOLOGI
PENDIDIKAN
pada pendidikan di sd)
FUNGSI SOSIOLOGI &
ANTRIPOLOGI PENDIDIKAN IMPLEMENTASI LANDASAN
SOSIOLOGI & ANTROPOLOGI
1. FUNGSI EKSPLANASI
PENDIDIKAN
2. FUNGSI PREDIKSI
3. FUNGSI UTILISASI
ETNO PEDAGOGIK SUNDA
PADA PENDIDIKAN DI SD

CIRI-CIRI LANDASAN
PENGERTIAN LANDASAN ANTROPOLOGI PENDIDIKAN
ANTROPOLOGI PENDIDIKAN 1. ANTROPOLOGI FISIK
2. ANTROPOLOGI BUDAYA
LANDASAN AGAMA
SEBAGAI
LANDASAN
PENDIDIKAN

PEDOMAN AGAMA
MENURUT AGAMA
ISLAM

AGAMA SEBAGAI
PEDOMAN AGAMA
LANDASAN
MENURUT AGAMA
PERSPEKTIF
LAIN
PENDIDIKAN

AGAMA SEBAGAI
LANDASAN
PENDIDIKAN

PEDOMAN
PENDIDIKAN
AGAMA SEBAGAI MENURUT AGAMA
BUDHA, HINDU,
LANDASAN KONGHUCU
PERSPEKTIF
PENDIDIKAN & PENGERTIAN
FILSAFAT FILSAFAT AGAMA
PENDIDIKAN ISLAM
AGAMA ISLAM
TUJUAN FILSAFAT
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM

MANFAAT
FILSAFAT
PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
TIGA ALIRAN
UTAMA FILSAFAT
PENDIDIKAN ISLAM

TOKOH FILSAFAT
AGAMA ISLAM

KARAKTERISTIK
FILSAFAT
PENDIDIKAN ISLAM
QUOTE

Anda mungkin juga menyukai