Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rijalud Dharma Nz

Kelas : MIPA 2
Matkul : PPDP

Topik 1. Teori Belajar dan Motivasi Belajar Anak


Koneksi Antar Materi

1. Apa itu belajar?


Belajar adalah perubahan tingkah laku yang dihasilkan melalui latihan atau
pengalaman guna mendapatkan pengetahuan atau keterampilan.

2. Bagaimana belajar dilihat dari beberapa sudut pandang teori belajar


(behaviorism, social-cognitivism, constructivism)
a. Teori belajar behaviorisme
Belajar dari sudut pandang behaviorisme adalah perubahan tingkah laku yang
terjadi akibat interaksi antara stimulus dan respon. Teori ini menyatakan suatu
pengetahuan atau keterampilan hanya dapat diperoleh dari latihan atau pembiasaan
secara terus menerus.
b. Teori belajar sosial-kognitivisme
Belajar dari sudut pandang sosial-kognitivisme adalah perubahan tingkah laku
yang dihasilkan melalui interaksi antara kemampuan kognitif seseorang dengan
lingkungan sekitarnya. Teori ini menyatakan dengan kemampuan berpikir, seseorang
dapat memperoleh pengetahuan atau keterampilan dengan memperhatikan atau
mengamati lingkungan sekitarnya.
c. Teori belajar konstruktivisme
Belajar dari sudut pandang konstruktivisme menyatakan pengetahuan tumbuh atau
berkembang lebih dalam melalui pengalaman yang diperoleh dari interaksi sosial
individu dengan lingkungannya. Teori ini menekankan bahwa pengetahuan yang
sudah diperoleh dari teori sosial-kognitivisme akan lebih berkembang ketika
seseorang berinteraksi dengan sosial budaya mereka.
3. Motivasi belajar (berdasarkan kebutuhan, tujuan, emotional-interest,
keterampilan regulasi diri)
a. Motivasi belajar berdasarkan kebutuhan
Motivasi belajar berdasarkan kebutuhan adalah motivasi yang muncul karena
peserta didik perlu memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti kebutuhan fisiologis
(makan dan minum), sosial, penghargaan (pencapaian dan tanggung jawab) dan
aktualisasi diri (pengembangan diri dan pemenuhan ideologi).
b. Motivasi belajar berdasarkan tujuan
Motivasi belajar berdasarkan tujuan adalah motivasi yang timbul karena peserta
didik ingin mencapai suatu tujuan yang ia miliki, seperti cita-cita sehingga
mendorongnya untuk semangat dalam belajar.
c. Motivasi belajar berdasarkan emotional-interest
Motivasi belajar berdasarkan emotional-interest adalah motivasi yang muncu
karena suatu perasaan (emosi), pada umumnya senang, dan ketertarikan terhadap
sesuatu. Motivasi peserta didik dapat meningkat karena ia senang terhadap suatu
pelajaran atau bahkan kepada seorang guru sehingga rasa itu dapat memicu
semangatnya dalam belajar. Hal ini berlaku pula terhadap ketertarikan (interest).
d. Motivasi belajar berdasarkan keterampilan regulasi diri
Motivasi belajar berdasarkan keterampilan regulasi diri, suatu bentuk pengaturan
yang mencoba beragam upaya untuk mencapai suatu bentuk pengaturan atau regulasi
yang mampu mengatasi berbagai tuntutan belajar. Regulasi diri dapat membantu
siswa mengontrol pikiran, perasaan, dorongan, dan hasrat untuk mengoptimalkan
pembelajaran mereka. Hal ini juga dilakukan dengan melihat situasi dan menahan
emosi negatif.

4. Paradigma personal peserta didik (growth mindset dan fixed mindset)


Pola pikir berkembang (growth mindset) adalah pola pikir yang menganggap
segala sesuatu dapat dicapai dengan ketekunan dan usaha seperti kecerdasan,
kemahiran dan lain-lain. Siswa dengan pola pikir ini cenderung memandang
tantangan sebagai hal yang dapat membantu mereka berkembang.
Pola pikir tetap (fixed mindset) adalah kebalikan dari pola pikir growth
mindset yang menganggap banyak hal di dunia sebagai sesuatu yang tidak dapat
diubah. Siswa dengan pola pikir ini cenderung menghindari tantangan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai