Belajar adalah perubahan tingkah laku yang dihasilkan melalui latihan atau pengalaman guna mendapatkan pengetahuan atau keterampilan.
2. Bagaimana belajar dilihat dari beberapa sudut pandang teori belajar
(behaviorism, social-cognitivism, constructivism) a. Teori belajar behaviorisme Belajar dari sudut pandang behaviorisme adalah perubahan tingkah laku yang terjadi akibat interaksi antara stimulus dan respon. Teori ini menyatakan suatu pengetahuan atau keterampilan hanya dapat diperoleh dari latihan atau pembiasaan secara terus menerus. b. Teori belajar sosial-kognitivisme Belajar dari sudut pandang sosial-kognitivisme adalah perubahan tingkah laku yang dihasilkan melalui interaksi antara kemampuan kognitif seseorang dengan lingkungan sekitarnya. Teori ini menyatakan dengan kemampuan berpikir, seseorang dapat memperoleh pengetahuan atau keterampilan dengan memperhatikan atau mengamati lingkungan sekitarnya. c. Teori belajar konstruktivisme Belajar dari sudut pandang konstruktivisme menyatakan pengetahuan tumbuh atau berkembang lebih dalam melalui pengalaman yang diperoleh dari interaksi sosial individu dengan lingkungannya. Teori ini menekankan bahwa pengetahuan yang sudah diperoleh dari teori sosial-kognitivisme akan lebih berkembang ketika seseorang berinteraksi dengan sosial budaya mereka. 3. Motivasi belajar (berdasarkan kebutuhan, tujuan, emotional-interest, keterampilan regulasi diri) a. Motivasi belajar berdasarkan kebutuhan Motivasi belajar berdasarkan kebutuhan adalah motivasi yang muncul karena peserta didik perlu memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti kebutuhan fisiologis (makan dan minum), sosial, penghargaan (pencapaian dan tanggung jawab) dan aktualisasi diri (pengembangan diri dan pemenuhan ideologi). b. Motivasi belajar berdasarkan tujuan Motivasi belajar berdasarkan tujuan adalah motivasi yang timbul karena peserta didik ingin mencapai suatu tujuan yang ia miliki, seperti cita-cita sehingga mendorongnya untuk semangat dalam belajar. c. Motivasi belajar berdasarkan emotional-interest Motivasi belajar berdasarkan emotional-interest adalah motivasi yang muncu karena suatu perasaan (emosi), pada umumnya senang, dan ketertarikan terhadap sesuatu. Motivasi peserta didik dapat meningkat karena ia senang terhadap suatu pelajaran atau bahkan kepada seorang guru sehingga rasa itu dapat memicu semangatnya dalam belajar. Hal ini berlaku pula terhadap ketertarikan (interest). d. Motivasi belajar berdasarkan keterampilan regulasi diri Motivasi belajar berdasarkan keterampilan regulasi diri, suatu bentuk pengaturan yang mencoba beragam upaya untuk mencapai suatu bentuk pengaturan atau regulasi yang mampu mengatasi berbagai tuntutan belajar. Regulasi diri dapat membantu siswa mengontrol pikiran, perasaan, dorongan, dan hasrat untuk mengoptimalkan pembelajaran mereka. Hal ini juga dilakukan dengan melihat situasi dan menahan emosi negatif.
4. Paradigma personal peserta didik (growth mindset dan fixed mindset)
Pola pikir berkembang (growth mindset) adalah pola pikir yang menganggap segala sesuatu dapat dicapai dengan ketekunan dan usaha seperti kecerdasan, kemahiran dan lain-lain. Siswa dengan pola pikir ini cenderung memandang tantangan sebagai hal yang dapat membantu mereka berkembang. Pola pikir tetap (fixed mindset) adalah kebalikan dari pola pikir growth mindset yang menganggap banyak hal di dunia sebagai sesuatu yang tidak dapat diubah. Siswa dengan pola pikir ini cenderung menghindari tantangan yang ada.