Anda di halaman 1dari 2

Koneksi Antar Materi

Apa itu Belajar?

Belajar dapat didefinisakn sebagai upaya manusia untuk mendapatkan pengetahuan atau keterampilan,
sehingga mencapai kapasitas untuk berperilaku dengan cara tertentu, melalui studi, pengajar, instruksi, latihan
atau bentuk pengalaman lainnya. Oleh karena itu dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami, dapat
melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu.

Ciri-ciri dalam belajar :

1. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Contoh ketika siswa belajar berhitung, yang
tadinya anak tidak bisa berhitung setelah belajar siswa benjadi bisa. Disitu ada perubahan tingkah laku
dari tidak bisa menjadi bisa.
2. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan ataupun pengalaman. Misal dalam belajar berhitung
siswa bisa belajar dengan soal-soal yang ada atau siswa juga bisa karena pengalaman berbelanja dia.
3. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.

Belajar dari sudut pandang teori belajar (behaviourism, sosial kognitif, dan konstruktivism)

Behaviorism

Menurut teori behaviourism, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi
antara stimulus dan respon.dengan kata lain belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam
hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara baru sebagai hasil interaksi Antara stimulus dan
respon. Seorang dianggap telah belajar jika dia dapat menunjukan perubahan tingkahlakuknya. Sebagai
contohnya anak belum dapat berhitung perkalian, walaupun dia sudah berusaha dengan giat dan gurunya
sudah mengajarkan dengan tekun namun jika anak tersebut belum dapat mempraktekan perhitungan perkalian
maka dia belum dianggap belajar. Dalam teori ini pengetahuan yang dimiliki guru ditranfer ke siswanya, yang
artinya apa yang dipahami guru itulah yang harus dipahami oleh siswanya. Dalam teori ini penguatan
(reinforcemrnt) juga menjadi hal penting dalam belajar. Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat
timbulnya respons.

Sosial Kognitif

Teori sosial kognitif adalah teori yang menonjolkan gagasan bahwa sebagian besar pembelajaran
manusia terjadi dalam sebuah lingkungan sosial. Dengan mengamati orang lain, manusia memperoleh
pengetahuan, aturan-aturan, keterampilan-keterampilan, strategi strategi, keyakinan-keyakinan, dan sikap-
sikap. Individu-individu juga melihat model model atau contoh-contoh untuk mempelajari kegunaan dan
kesesuaian prilaku-prilaku akibat dari prilaku yang di modelkan, kemudian mereka bertindak sesuai dengan
keyakinan tentang kemampuan mereka dan hasil yang diharapkan dari tindakan mereka. Yang artinya dalam
teori ini menjelaskan behwa perilaku, kognitif dan lingkungan saling berinteraksi untuk mempengaruhi
pembelajaran. Factor lingkungan mempengaruhi perilaku dan sebaliknya, factor kognitif mempengaruhi
perilaku dan sebaliknya, serta factor lingkungan mempengaruhi kognitif dan sebaliknya.

Kontrukstivism

Menurut pandangan kontrukstivism belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Dan
pembentukan pengetahuan tersebut dilakukan oleh siswa. Maka siswa harus aktif melakukan kegiatan, aktif
berpikir menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari.dalam pendangan ini
siswa dianggap sebagai pribadi yang sudah memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu.
Kemampuan awal tersebut yang akan menjadi dasar dalam mengkonstruksi pengetahuan baru. Dalam teori ini
peran guru atau pendidik sebagai individu yang membantu agar proses pengkontrukdian pengatahuan oleh
siswa berjalan lancer. Guru tidak menstransferkan pengetahuan yang dimilinya, melainkan membantu siswa
untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Guru tidak dapat mengklaim satu-satunya cara yang tepat adalah
yang sama dan sesuai dengan kemauannya.

Motivasi Belajar Siswa (berdasarkan kebutuhan, tujuan, emotional-interest, keterampilan regulasi diri)

Motivasi sangat berkaitan dengan kebutuhan manusia atau needs.kebutuhan ini adalah sesuatu keadaan
dimana seseorang merasakan adanya kekurangan atau ketidak puasan pada sesuatu yang terjadi dalam dirinya.
Semua siswa memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar pembelajaran terjadi. Semakin banyak
kebutuhan yang terpenuhi, semakin banyak siswa yang akan belajar.

Tujuan motivasi dalam proses belajar siswa adalah dapat membuat siswa menjadi semangat belajar.
Motivasi sangat berkaitan dengan stimulus yang membuat siswa menjadi terpacu, terdorong untuk melakukan
sesuatu. Bentuk motivasi yang bisa diberikan agar siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran misalnya,
menjanjikan siswa hadiah jika berhasil menjawab semua soal dengan benar.

Perasaan tertarik secara emotional adalah keinginan untuk terhubung dengan orang yang lain kemudia
timbul rasa nyaman untuk saling berinteraksi dengan orang tersebut. Dengan adanya hal tersebut diharapkan
dalam pelaknaan pembelajaran seorang guru selayaknya memberi kenyamaan kepada siswanya agas siswa
merasa termotivasi untuk belajar.

Regulasi diri dalam belajar adalah kemampuan untuk memunculkan dan memotivasi diri sendiri baik
pikiran, perasaan, dan perilaku untuk mencapai tujuan belajar. Regulasi diri belajar penting agar siswa
memiliki kemandirian dalam belajar.

Paradigma personal peserta didik (growth mindset dan fixed mindset)

Pola pikir (mindset) adalah sekumpulan dari pikiran dan keyakinan yang membentuk pikiran atau
kebiasaan pada individu. Mindset dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu fixed mindset dan growth mindset.

Pada fixed mindset, seseorang tidak percara bahwa mereka dapat mengembangkan kecerdasan dan
bakat mereka.mereka hanya percaya bahwa hanya bakat yang membawa mereka pada kesuksesan dan tidak
perlu usaha untuk mencapainya. Ciri orang fixed mindset yaitu cenderung menghindari tantangan, kehilangan
minat saat tugas sulit, berkecil hati setelah penolakan atau kegagalan, dan mudah menyerah.

Pada growth mindset seseorang memiliki keyakinan bahwa pembelajaran dan kecerdasan mereka dapat
bertumbuh dan berkembang seiring waktu, upaya dan pengalaman. Orang yang growth mindset percaya
bahwa mereka bisa menjadi lebih pintar jika melakukan usaha akan berdampak pada keberhasilan. Ciri-ciri
orang growth mindset yaitu selalu mencari tantangan, lebih termotivasi jika menghapapi hal sulit, percaya
bahwa kerja keras adalah yang terpenting, pantang menyerah.

Anda mungkin juga menyukai