Anda di halaman 1dari 2

PUPUS WASESA – 6101022340

KELAS PJKR D

1. Apa itu belajar?

Belajar adalah sebuah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau
kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Dengan belajar manusia menjadi tahu,
memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu.

2. Bagaimana belajar dilihat dari beberapa sudut pandang teori belajar (behaviorism, social-
cognitivism, constructivism)?
a. Teori belajar behaviorism, belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena
adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi (response). Untuk
menjadikan seseorang itu belajar haruslah kita memberikan syarat-syarat tertentu. Adanya
latihan-latihan yang terus-menerus, agar menghasilkan perilaku yang terjadi secara
otomatis.
b. Teori belajar social – cognitivism, belajar merupakan banyak perilaku melalui proses
peniruan. Kita bisa meniru beberapa perilaku hanya melalui pengamatan terhadap perilaku
model dan akibat yang ditimbulkannya.
c. Teori belajar constructivism, belajar merupakan proses secara biologi sebagai proses dasar.
Proses secara psikososial sebagai proses yang lebih tinggi dan esensinya berkaitan dengan
lingkungan sosial budaya.
3. Motivasi belajar (berdasarkan kebutuhan, tujuan, emotional-interest, keterampilan regulasi
diri)
a. Tujuan Motivasi Belajar

Tujuan motivasi dalam proses belajar siswa adalah dapat membuat siswa menjadi
semangat belajar. Motivasi sangat berkaitan dengan stimulus yang membuat siswa
menjadi terpacu, terdorong untuk melakukan sesuatu.
Berdasarkan tujuan. Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah
seseorang agar secara sadar dan sengaja timbul keinginan dan kemampuannya untuk
melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan yang
diinginkan.

b. Berdasarkan emotional interest

Seorang siswa dengan tingkat kecerdasan emosional tinggi akan mampu memotivasi
dirinya untuk lebih berprestasi, mampu mengendalikan diri serta menahan gejolak yang
dapat menghambat keberhasilannya dalam meraih prestasi belajarnya yang lebih baik,
selain itu dengan kecerdasan emosi akan membuat seseorang lebih tenang dalam
menghadapi berbagai permasalahan sehingga akan membantu dalam meraih prestasi
belajarnya yang tinggi pula.

c. Berdasarkan keterampilan regulasi diri

Regulasi diri belajar adalah kemampuan untuk memunculkan dan memonitor sendiri baik
pikiran, perasaan, dan perilaku untuk mencapai tujuan belajar. Regulasi diri belajar penting
agar siswa memiliki kemandirian dalam belajar.
4. Paradigma personal peserta didik (growth mindset dan fixed mindset)
a. Growth mindset

Orang yang memiliki growth mindset akan berpikir bakat yang dimilikinya sejak lahir adalah
sebuah permulaan. Jadi bakat tersebut tidak akan menjadi patokan kesuksesannya. Mereka
akan selalu belajar demi mendapatkan banyak keterampilan baru yang akan membantunya
mendapatkan kesuksesan dalam karier.

b. Fixed mindset

Pemilik fixed mindset adalah orang-orang yang percaya dengan kualitas dasarnya seperti bakat
dan kecerdasan yang bersifat tetap. Jadi, biasanya mereka akan menghabiskan waktu untuk
mendokumentasikan dan memamerkan kecerdasannya dan bukan mengembangkannya seperti
yang dilakukan oleh pemilik growth mindset.

Anda mungkin juga menyukai