NPM : 2203011
Disetujui,
Dosen Pengajar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah praktikum Lumpur & Semen. Selain itu, laporan ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bahan apa saja yang dipakai dalam
lumpur pemboran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas ini.
Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan
demi kesempurnaan laporan ini.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1.1. Pengertian Lumpur
Dari serpihan- serpihan batuan yang diangkat oleh lumpur sirkulasi dari
bawah Permukaan ke permukaan. Umumnya terdapat kandungan melalui
Pembentuk Formasi batuan yang telah di tembus oleh bit , dimana ukurannya
sangat beragam , mulai dari sit hingga kerikil, namun umumnya adalah Pasir
1.3. APD
Jas laboratorium, sarung tangan karet, pelindung penglihatan, masker.
1.4. Tujuan
Mengetahui densitas dari lumpur pemboran.
BAB II
DASAR TEORI
1. Mud Balance
Mud Balance adalah alat pengukur densitas untuk lumpur pemboran. Mud
balance biasanya digunakan dalampengukuran densitas lumpur pemboran , fluida
komplesi ataupun killing fluids yang berfungsi saat melakukan killing well.
Adapun prosedur kerja mud balance ini akan saya jelaskan dengan detail berikut
dengan bagian bagian penyusun dari alat Mud Balance ini.
1. Lengan kesetimbangan atau balance arm : Balance arm adalah bagian alat
dari mud balance untuk membuat kesetimbangan saat pengukuran
berlangsung. Skala pengukuran tertera pada komponen tersebut. Dimana
terdapat angka 8.33 pounds/gallon (ppg) yang tertulis pada skala alat ini
yang merupakan nilai pengukuran referensi/acuan untuk fresh water/air
tawar. Hal ini menjadi nilai standar dari densitas air yaitu besarnnya
senilai 8.33 ppg. Nilai ini dibuat oleh manufaktur mud balance. Nilai 8.33
ppg setara dengan 1 gram/cc.
2. Tabung sampel atau Cup : Cup adalah tempat yang digunakan untuk
meletakan sampel fluida yang densitasnya akan diukur. Pada cup ini
terdapat tutup yang memiliki lubang kecil pada posisi ditengah. Pada
waktu cup tersebut diisi dengan sampel, harus dipastikan bahwa cup terisi
penuh dengan sampel, sehingga saat dilakukan penutupan akan terlihat
sejumlah sampel fluida yang keluar dari lubang kecil tersebut. Hal ini
harus dilakukan karena sampel fluida yang keluar dari lubang kecil
tersebut akan mendorong sejumlah udara yang mungkin masih
terperangkap berada di dalam cup.
3. Water pass : Water pass adalah indikator untuk posisi kesetimbangan dari
mud balance. Harus dipastikan bahwa bubble yang terlihat pada water
pass posisinya berada persis di tengah garis kesetimbangan saat anda
hendak membaca nilai densitas dari suatu sampel fluida.
4. Bola-bola timbal : Bola bola timbal adalah bola-bola yang berukuran mini
terbuat dari timbal yang posisinya berada didalam lid pada ujung balance
arm. Harus dilakukan pengkalibrasian mud balance saat alat ini akan
digunakan untuk pertama kali. Pengkalibrasian dilakukan dengan cara
mengisi mud balance dengan fresh water dan menggerakan indikator
penunjuk skala ke teraan 8.33 ppg sesuai dengan nilai densitas dari fresh
water tersebut. Jika diperoleh ketidaksetimbangan, maka harus membuka
lid (dapat menggunakan obeng) agar bisa mengatur jumlah bola timbal
didalamnya sehingga kita peroleh angka bacaan 8,33 ppg nya, dengan cara
mengurangi atau menambah bola-bola timbal ini.
2. Marsh Funnel
Marsh Funnel adalah alat pengukur viskositas lumpur pemboran dalam
industri minyak dan gas. Alat ini digunakan untuk menentukan viskositas
lumpur, yang merupakan parameter penting dalam operasi pengeboran.
Marsh Funnel terdiri dari corong dan wadah pengumpul, dan pengukuran
dilakukan dengan mengukur waktu yang diperlukan bagi sejumlah lumpur
untuk mengalir melalui lubang kecil di dasar corong.
2.1. Prosedur prtcobaan
1. Siapkan sampel fluida pemboran.
2. Isi cup dengan sampel hingga batas garis 1 quart.
3. Masukkan seluruh sampel dari cup ke funnel melalui saringan. Jangan
lupa untuk menutup lubang outlet dengan jari.
4. Nyalakan stopwatch bersamaan dengan dilepaskannya jari.
Catatan ; untuk hasil yang baik, pastikan material kasar tidak ikut dalam
sampel dan hindari terjadinya kebocoran dari outlet sebelum jari
dilepas.
5. Matikan stopwatch setelah sampel benar-benar habis, catat waktu yang
direkam oleh stopwatch.
6. Selesai, periksa apakah terjadi kerusakan atau hilangnya komponen.
Kembalikan atau buang sampel yang sudah diukur ke tempat yang
disediakan, bersihkan marsh funnel sebersih-bersihnya dan simpan
dengan
rapi sehingga siap digunakan kembali untuk pengukuran berikutnya.
Alat Bahan
bubuk Phpa
Sendok/sepatula
Tisu/lap pembersih
1. Bentonit 22,5 gr
2. Barite 34 gram
1. Air 350 ml
2. Bentonit 22,5 gr
3. Kcl 5 gr
4. PHPA 5 gr
UNIT :
Kandungan liquid dan solid content diukur dan dilaporkan dalam % volume.
Contoh :
Alat Bahan
Alat ini terdiri digunakan untuk mengukur kandungan cairan (minyak dan
air) dan padatan dari lumpur. Satu unit lengkapnya disebut Liquid and Solid
Retort Kit, namun beberapa institusi juga menyebutnya sebagai “Oil/Water Retort
Kit”. Dipasaran, alat ini tersedia dalam ukuran kapasitas 10, 20 dan 50 ml.
Terdapat juga dua tipe, yaitu internal-probe heater retort dengan alat pemanas
internal dan oven-type retort. Oventype lebih lebih banyak digunakan karena
efisien dan relatif lebih aman. Selain itu, retort juga dijual dengan dua jenis
spesifikasi tegangan yaitu
Kerja alat ini pada dasarnya adalah proses destilasi, dimana terdapat
pemanasan sampel dan pengembunan uap air. Retort Kit terdiri dari beberapa
komponen, yaitu unit utama Retort berupa unit retort cup (cangkir retort) dalam
mud chamber (wadah lumpur) yang berada didalam blok insulator, condenser
sebagai sarana pengembunan uap, volumetric receiver atau graduated cylinder
(gelas ukur) sebagai tempat pengumpul cairan, fine steel wool (wol besi halus)
sebagai sarana pengembunan, pelumas suhu tinggi untuk melumasi beberapa
bagian alat, pembersih pipa dan pisau/skrap dempul atau spatula sebagai alat
pembersih.
Kalibrasi
Kalibrasi alat ini memerlukan konsultasi dengan agen resmi atau pabrik produsen.
Perawatan alat
Setelah melakukan satu pekerjaan retort dan sebelum
pekerjaan berikutnya :
6. Lap lumpur yang berlebih lalu kencangkan mud chamber ke chamber atas.
Lalu timbang berat retort yang telah terisi lumpur tersebut dalam gram.
7. Letakkan retort kembali ke insulator blok (wadah pemanas chamber), lalu
tutup blok insulator tersebut.
8. Letakkan volumetric receiver dibawah saluran keluar condenser.
9. Panaskan sampel lumpur sampai cairan (minyak dan atau air) berhenti
mengalir dari condenser, atau jika ada pengatur thermostat, tunggu sampai
pilot light (lampu indikator) mati.
10. Setelah itu, ambil volumetric receiver dan catat berapa volume cairan yang
terkumpul.
Jika Maka
Catatan ; jika hanya menghitung fraksi padat, tanpa mencari tahu lebih
jauh hitungan fraksi cair, maka formulasi berikut dapat digunakan
langsung untuk mencari % solid, lihat penjelasan sub bab D
13. Jika OBM dan atau sintetis turut digunakan, baca dan catat hasil volume
minyak, sintetis dan air yang terkumpul dalam volumetric receiver. Jika
hanya menggunakan WBM, lewati langkah ini dan langkahlangkah
selanjutnya yang terkait OBM dan sintetis (SBM).
14. Hitung % volume dari cairan dan padatan yang diperoleh dengan
formulasi:
15. Hitung oil : water ratio (OWR) (perbandingan antara minyak dan air) atau
sintetic : water ratio (SWR).
16. Hitung % volume undissolved solids (padatan tak larut)
5. Sand Content
APD :
TUJUAN :
TEORI :
UNIT :
(by volume).
vS
n= x 100 %
νm
dimana :
Vm = volume lumpur
Alat Bahan
Kalibrasi
Prosedur
Data Hasil
PH 8 7 7