Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ANALISA SEMEN PEMBORAN


PENGUJIAN CEMENT BOND LOG DAN VARIABLE DENSITY LOG

DISUSUN OLEH :

NAMA : AKIL HIDAYAT


NIM : 113200032
PLUG : F

LABORATORIUM ANALISA SEMEN PEMBORAN


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2022
10.5. HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
10.5.1. Hasil Percobaan
Tabel X-1
Tabulasi Perhitungan Analisa Kuantitatif
Analisa Analisa
Compressiv
Depth Amplitude Attenuasi CS Bond BI
e Strength
(ft) (mV) (dB/ft) (bad/good Index (bad/good
(psi)
) )
1705 31 1,9 50 bad 0,1637 bad
1765 32 1,7 47 bad 0,1465 bad

Tabel X-2
Tabulasi Perhitungan Analisa Kualitatif
Analisa VDL
Depth Amplitude Analisa CBL
(ft) (mV) (bad/good) Formation
Casing Arrival
Arrival
1705 31 bad bad bad
1765 33 bad bad bad
(Ikatan Semen di (Ikatan Semen di
Casing) Formasi)
10.5.2. Data
• Casing Size (OD) = 9 5/8 inch
• W = 47 PPF
• SG Besi = 7,9
• Attenuasi zona terbaik = 11,6 db/ft
• Kedalaman analisa = 1705 ft dan 1765 ft
10.5.3. Perhitungan
a. Analisa Kuantitatif
1) Pengukuran Amplitudo :
• Pembacaan harga amplitudo setiap kedalaman berdasarkan log
CBL.
- Kedalaman 1705 ft = 31 mV
- Kedalaman 1765 ft = 33 mV
2) Perhitungan casing thickness
𝑊 × 4 × 144
ID = √𝑂𝐷2 − 𝜋 × 𝑆𝐺 𝑏𝑒𝑠𝑖 × 62,4
47 × 4 × 144
= √(9,625)2 − 3,14 × 7,9 × 62,4
= 8,671 inch
OD – ID
Ct = 2
9,625 – 8,671
= 2
= 0,48 inch
3) Penentuan Harga Attenuasi
• Penentuan harga attenuasi diawali dengan melakukan
pembacaan harga amplitudo setiap kedalaman berdasarkan log
CBL.
• Dari harga amplitudo tersebut kemudian di tarik garis sejajar
dengan garis harga amplitudo ke arah kanan sampai memotong
garis vertikal yang mewakili diameter luar casing yang
digunakan.
• Dari garis vertikal yang mewakili diameter luar casing (Grafik
9.2) kemudian ditarik garis perpanjangan ke kanan sejajar garis
horizontal attenuasi sehingga didapatkan harga attenuasi.
• Didapatkan harga attenuasi yang diteliti.
- Kedalaman 1705 ft = 1,9 dB/ft
- Kedalaman 1765 ft = 1,7 dB/ft
4) Penentuan Harga Compressive Strength (CS)
• Harga compressive strength pada suatu kedalaman diperoleh
dengan cara memasukkan harga amplitudo pada kedalaman
tertentu ke dalam cement bond log interpretation chart (Grafik
9.2).
• Lalu tarik garis sejajar ke atas sampai memotong garis vertikal
yang mewakili diameter luar (OD) casing yang digunakan.
• Dari garis vertikal yang mewakili diameter luar casing kemudian
ditarik garis perpanjangan ke kanan sejajar garis horizontal
attenuasi sehingga akan didapatkan harga attenuasinya.
• Harga compressive strength yang didapatkan dengan
meneruskan harga attenuasi ke kanan memotong grafik casing
thickness.
• Setelah memotong grafik tebal casing, kemudian tarik ke bawah
sampai memotong garis horizontal yang mewakili compressive
strength, sehingga akan didapatkan harga compressive strength.
- Kedalaman 1705 ft = 50 psi
- Kedalaman 1765 ft = 47 psi
5) Penentuan Harga Bond Index (BI)
• Setelah memperoleh harga attenuasi pada kedalaman tertentu,
kemudian dibagi dengan harga attenuasi tertinggi (zona
tersemen 100%) sehingga didapatkan harga bond index.
- Kedalaman 1705 ft
𝐴𝑡𝑡𝑒𝑛𝑢𝑎𝑠𝑖@𝑍𝑜𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 (𝑑𝐵𝑓𝑡)
BI = 𝐴𝑡𝑡𝑒𝑛𝑢𝑎𝑠𝑖@𝑍𝑜𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘 (𝑑𝐵𝑓𝑡)
1,9
= 11,6
= 0,1637
- Kedalaman 1765 ft
𝐴𝑡𝑡𝑒𝑛𝑢𝑎𝑠𝑖@𝑍𝑜𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 (𝑑𝐵𝑓𝑡)
BI = 𝐴𝑡𝑡𝑒𝑛𝑢𝑎𝑠𝑖@𝑍𝑜𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘(𝑑𝐵𝑓𝑡)
1,7
= 11,6
= 0,1465
b. Analisa Kualitatif
1) Analisa Cement Bond Log
• Menentukan harga amplitudo dengan pembacaan chart log CBL.
• Hasil pembacaan :
- Kedalaman 1705 ft = 31 mV
- Kedalaman 1765 ft = 33 mV
• Menentukan kualitas sementasi berdasarkan kategori berikut :
- Baik (good) =0-8 mV
- Buruk (bad) = 9 -50 mV
- Free pipe = > 50 mV
2) Analisa Variable Density Log
• Membaca chart log VDL.
• Chart log pada sisi kiri menunjukkan casing arrival dan chart
log pada sisi kanan menunjukan formation arrival.
• Kedatangan sinyal casing (casing arrival) ditunjukkan oleh
bentuk strip yang teratur (lurus).
• Kedatangan sinyal formasi (formation arrival) ditunjukkan
oleh bentuk strip yang tidak beraturan (bergelombang/wiggly).
• Pembacaan kualitas sementasi yang bagus didapati pada
gambar log yang tidak terekam jelas.
10.6. PEMBAHASAN
Pada praktikum minggu ini membahas tentang “Cement Bond Log dan
Variable Density Log” mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui kualitas
melekatnya semen pada casing atau formasi dan mengevaluasinya sehingga dapat
direncanakan untuk dilakukannya squeeze cementing.
Cement Bond Log (CBL) merupakan evaluasi yang bertujuan untuk
mengetahui kualitas melekatnya cement pada casing atau formasi. CBL log terdiri
dari acoustic transmitter (sumber bunyi) dan acoustic receiver. Transmitter
membangkitkan pulsa suara yang merambat melalui casing arrival, formation
arrival, dan fluid arrival sebelum mencapai receiver.
Pembacaan cement bond selain dari amplitude dari CBL dapat juga
ditentukan dari Varible Density Log (VDL). VDL juga berfungsi untuk menilai
kualitas penyemenan pada annulus. VDL digunakan untuk menentukan cement
bond dari casing ke semen dansemen ke formasi. Pembacaan casing to cement
(chart casing arrival), bacaan VDL di sebelah kiri agak kabur, putih untuk HLS log
dan abu-abu untuk schlumberger log. Sementara cement to formation (chart
formation arrival), bacaan VDL di sebelah kanan tidak lurus, biasanya mengikuti
pola gamma ray. VDL ini mengevaluasi ikatan antara semen dengan formasi dan
semen dengan casing.
Prinsip kerja CBL diawali dengan penembakan suara oleh acoustic
transmitter melewati fluida yang ada di dalam lubang sumur menuju casing, cement
dan formasi. Selanjutnya gelombang suara akan memantul dan ditangkap oleh
signal receiver dan amplitudonya akan menunjukkan kualitas ikatan dari cement.
Kalau amplitudonya rendah, berarti ikatan semen dengan casing atau formasi cukup
bagus. Tetapi jika pipa yang kosong diberi getaran suara maka pipa akan
mengeluarkan amplitudo suara yang tinggi.
Analisa kualitatif pada CBL log adalah jika amplitudo 1- 8 mv menandakan
penyemenan bagus. Jika amplitudo sekitar 9-50 mv menandakan adanya
microannulus dan channeling. Sementara jika amplitudo diatas 50 mv menandakan
free pipe. Sedangkan ada empat kriteria yang didapatkan dari pembacaan VDL,
yaitu bad to formation, good to formation, bad to casing dan good to casing.
Penyemenan yang bagus menandakan good to casing dan good to formation. VDL
mencatat amplitudo gelombang suara dan biasanya berpasangan dengan CBL.
Pencatatan dilakukan pada receiver yang terletak 5 ft dari sonic transmitter.
Perubahan amplitudo dari gelombang suara menunjukkan variasi dari penembusan
yang terekam pada log. Warna gelap atau terang dan bergelombang menunjukkan
evaluasi dari VDL.
Perbedaan antara CBL dan VDL adalah jika CBL merupakan log yang
kuantitatif dimana dari pembacaan log ini akan didapatkan angka-angka yang
nantinya dapat diketahui compressive strength dari semen dan bond index. Namun
bila VDL ialah log yang kualitatif dimana hanya sekedar pembacaan chart log saja
dimana bila garis dari pembacaan log tersebut buram atau bergelombang-
gelombang maka hal itu menandakan semen berkualitas bagus, bila garisnya lurus
maka semennya jelek bisa jadi ada channeling atau free pipe pada zona tersebut.
Pada analisa kali ini, diberikan data sumur NKT -01 TW, yaitu casing size
sebesar 95/8 in dan casing thickness sebesar 0,48 in. Lalu dianalisa pada kedalaman
1705 ft dan 1710 ft. Berdasarkan kedalaman yang dianaslisa pada kedalaman 1705
ft didapatkan amplitude 31 mV, analisa CBL menunjukkan kualitas semennya
medium dan menunjukkan ada microannulus atau channelisng, lalu untuk analisa
VDL menunjukkan casing arrival yang buruk serta formation arrivalnya juga
buruk karena terdapat gelumbang yang kuat dan warna yang hitam pekat, yang
menandakan adanya problem. pada kedalaman 1765 ft didapatkan amplitude 33
mV, analisa CBL menunjukkan kualitas semennya medium dan menunjukkan ada
microannulus atau channelisng, lalu untuk analisa VDL menunjukkan casing
arrival yang buruk serta formation arrivalnya juga buruk karena terdapat
gelumbang yang kuat dan warna yang hitam pekat, yang menandakan adanya
problem.
Aplikasi lapangan pada praktikum mengetahui kualitas penyemenan pada
kedalaman sumur baik melekatnya ke casing maupun formasi dan untuk mencegah
terjadinya problem casing runtuh yang dikarenakan free pipe antara formasi dan
casing. Selain itu untuk mengevaluasinya sehingga dapat direncanakan untuk
dilakukannya squeeze cementing jika dirasa masih perlu.
10.7. KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan didapatkan :
• Pembacaan harga amplitudo setiap kedalaman berdasarkan log
CBL.
- Kedalaman 1705 ft = 31 mV
- Kedalaman 1765 ft = 33 mV
• Didapatkan harga attenuasi yang diteliti.
- Kedalaman 1705 ft = 1,9 dB/ft
- Kedalaman 1765 ft = 1,7 dB/ft
• Didapatkan BI
- Kedalaman 1705 ft = 0,1637
- Kedalaman 1765 ft = 0,465
2. Cement Bond Log (CBL) merupakan evaluasi yang bertujuan untuk
mengetahui kualitas melekatnya cement pada casing atau formasi. CBL log
terdiri dari acoustic transmitter (sumber bunyi) dan acoustic receiver.
3. VDL digunakan untuk menentukan cement bond dari casing ke semen dan
semen ke formasi. Pembacaan casing to cement (chart casing arrival),
bacaan VDL di sebelah kiri agak kabur, putih untuk HLS log dan abu-abu
untuk schlumberger log. Sementara cement to formation (chart formation
arrival), bacaan VDL di sebelah kanan tidak lurus, biasanya mengikuti pola
gamma ray.
4. Prinsip kerja CBL diawali dengan penembakan suara oleh acoustic
transmitter melewati fluida yang ada di dalam lubang sumur menuju casing,
cement dan formasi. Selanjutnya gelombang suara akan memantul dan
ditangkap oleh signal receiver dan amplitudonya akan menunjukkan
kualitas ikatan dari cement. Kalau amplitudonya rendah, berarti ikatan
cement dengan casing atau formasi cukup bagus. Tetapi jika pipa yang
kosong diberi getaran suara maka pipa akan mengeluarkan amplitudo suara
yang tinggi.
5. Analisa kualitatif pada CBL log adalah jika amplitudo lebih kecil dari 10
mv menandakan penyemenan bagus. Jika amplitudo sekitar 10-60 atau 10-
70 menandakan adanya channeling. Sementara jika amplitudo sekitar 70-80
menandakan free pipe. Sedangkan ada empat kriteria yang didapatkan dari
pembacaan VDL, yaitu bad to formation, good to formation, bad to casing
dan good to casing.
6. Perbedaan antara CBL dan VDL adalah jika CBL merupakan log yang
kuantitatif dimana dari pembacaan log ini akan didapatkan angka-angka
yang nantinya dapat diketahui compressive strength dari semen dan bond
index. Namun bila VDL ialah log yang kualitatif dimana hanya sekedar
pembacaan chart log saja.
7. Aplikasi lapangan pada praktikum mengetahui kualitas penyemenan pada
kedalaman sumur baik melekatnya ke casing maupun formasi dan untuk
mencegah terjadinya problem casing runtuh yang dikarenakan free pipe
antara formasi dan casing. Selain itu untuk mengevaluasinya sehingga dapat
direncanakan untuk dilakukannya squeeze cementing jika dirasa masih
perlu.

Anda mungkin juga menyukai