Anda di halaman 1dari 39

BATANG TARIK BERKAT CIPTA ZEGA, S.Pd.

,
M.Eng.
(TENSION MEMBERS)
LRFD Perencanaan
berdasarkan faktor
(Load and Resistance beban dan faktor
Factor Design) tahanan.
METODE
PERENCANAAN
ASD Perencanaan
berdasarkan
(Allowed Strength tegangan yang
Design) diijinkan.
BEBAN
MATI

BEBAN BEBAN
GEMPA HIDUP
JENIS
PEMBEBANAN

BEBAN BEBAN
AIR ANGIN
HUJAN
Beban Mati
Beban yang tidak dapat dipindah-pindah sepanjang masa, dan melekat
pada struktur yang mendukungnya

Beban Hidup
Beban-beban gravitasi yang berubah pada waktu-waktu tertentu, baik besarnya
maupun tempatnya

Beban Air Hujan


Beban yang berasal dari air hujan dan jatuh pada permukaan konstruksi

Beban Angin
semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan
oleh selisih dalam tekanan udara

Beban Gempa
Beban yang diakibatkan oleh suatu gempa bumi bekerja pada arah horizontal dan
kadang-kadang vertikal
FAKTOR BEBAN YANG DIGUNAKAN
(SNI 03-1729-2002)

LRFD ASD
1,4DL Faktor Beban adalah 1
1,2DL + 1,6 WL
1,2DL + 1,3W
1,2DL + 1,0E
0,9DL + 1,3W
0,9DL + 1,0E
SIFAT-SIFAT MEKANIS BAJA STRUKTURAL
Tegangan Putus Tegangan Leleh
Regangan Minimum
JENIS BAJA Minumum Minimum
(%)
Fy (MPa) Fu (MPa)
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13

Modulus Elastisitas (E) = 200.000 MPa


Modulus Geser (G) = 80.000 MPa
Angka Poisson = 0,30
Koefisien Muai Panjang (𝛼) = 12.10 -6/0C
PENAMPANG BATANG TARIK
5. PROFIL
SIKU 9. PROFIL
GANDA S
3. PROFIL 4. PROFIL
KANAL SIKU
2. BULAT
PEJAL
6. PROFIL
1. PELAT SIKU
BINTANG
7. PROFIL 8. PROFIL
WF KANAL
GANDA
PERENCANAAN BATANG TARIK
Batang tarik adalah elemen batang pada struktur yang menerima gaya tarik aksial
murni.
Dalam menentukan kekuatan nominal penampang suatu batang tarik, harus ditinjau
terhadap tiga macam kondisi keruntuhan yang menentukan, yaitu:
1. Kondisi leleh dari luas penampang kotor/bruto, didaerah yang jauh dari sambungan.
2. Kondisi fraktur/putus dari luas penampang efektif pada daerah sambungan.
3. Kondisi geser blok pada sambungan.
PERENCANAAN BATANG TARIK

SNI 03-1729-2002 𝑇! ≤ 𝜙 𝑇" 𝑇" = 𝐴#/% . 𝑓&/!

SNI 1729:2015 𝑃! ≤ 𝜙 𝑃" 𝑃" = 𝐴#/% . 𝑓&/!

A = Luas penampang (mm2)


fy = Kuat leleh material (MPa)
FAKTOR TAHANAN 𝑇! ≤ 𝜙 𝑇"

Komponen Struktur yang memikul gaya tarik:


(SNI 03-1729-2002)

Terhadap kuat tarik leleh ∅ = 𝟎, 𝟗𝟎


𝑇! = 𝐴" . 𝑓# à Ag = Luas penampang kotor/bruto
Terhadap kuat tarik fraktur ∅ = 𝟎, 𝟕𝟓
𝑇! = 𝐴$ . 𝑓% à Ae = Luas efektif penampang
Ag = Luas Penampang Kotor Ag = Tebal pelat x Panjang pelat

An = Luas Penampang Netto An = Ag – Jlh lubang (Lebar lubang x tebal


pelat)
An = Ag – n (d x t) à Satu garis lubang
#! .%
𝐴! = {𝐴" −𝑛 𝑑 𝑡 } ∑ à Lubang bervariasi
&'
* An < 0,85Ag

Ae = Luas Penampang Efektif Ae = U x An à U = koefisien reduksi

Lebar lubang = Diameter Baut + 2 mm, atau

= Diameter Baut + 3 mm à SNI


LUAS PENAMPANG NETTO (AN)
An < 0,85Ag

An = Ag – Jlh lubang (Lebar lubang x tebal pelat)


An = Ag – n (d x t) à Satu garis lubang
# ! .%
𝐴! = {𝐴" −𝑛 𝑑 𝑡 } ∑ à Lubang bervariasi
&'
Contoh 1:
Hitung luas netto, An dari batang tarik berikut ini. Baut yang digunakan berdiameter 19mm. Lubang dibuat dengan metode
punching.

Penyelesaian:
Luas kotor (Ag) = 6 mm x 100 mm
= 600 mm2
Lebar Lubang = 19 mm + 2 mm
= 21 mm
Luas Netto (An) = Ag – Jlh Lubang (Lebar lubang x tebal pelat)
= 600 mm2 – 1 (21 mm x 6 mm)
= 474 mm2
Kontrol :
An < 0.85 x Ag
474 mm2 < 0.85 x 600 mm2
474 mm2 < 510 mm2 (OK)
Contoh 2:
Tentukan An minimum dari batang tarik berikut ini, baut Ø19 mm, tebal pelat 60mm!

Penyelesaian:
Luas kotor (Ag) = 6 mm x (60+60+100+75)mm Kontrol: An < 0.85 x Ag
= 1770 mm2 < 0.85 x 1770 mm2
Lebar Lubang = 19 mm + 2 mm < 1504,5 mm2 (jadi An minimum adalah 1504,5mm2)
= 21 mm
Potongan AD à An = 1770mm2 -(2x21mmx6mm)
= 1518 mm2
Potongan ABDàAn= 1770mm2 -(3x21mmx6mm) + (552x6/4x60) + (552x6/4x100)
= 1513 mm2
Potongan ABCàAn= 1770mm2 -(3x21mmx6mm) + (552x6/4x60) + (502x6/4x100)
= 1505,125 mm2
Contoh 3:
Sambungan seperti pada gambar, yaitu dua buah pelat tebal 4mm disambung dengan tiga buah pelat dengan tebal 2 mm,
diameter alat penyambung dn=12 mm, jumlah alat penyambung 8 buah. Hitunglah luas penampang netto!

Penyelesaian:
Tebal pelat penyambung (t) = 2+2+2 = 6 mm
Lebar lubang = 12 mm + 2 mm = 14 mm
Potongan 1-2-3:
An = (h.t)-(3.t.D)
= (250x6)-(3x6x14)
= 1248 mm2
Potongan 1-4-2-5-3:

Potongan 1-4-5-3:

Kontrol: An = 0.85 x Ag à SNI 03-1729-2002 dan PPBBI 1984 hal.8


= 0.85 x h x t
= 0.85 x 250 x 6
= 1275 mm2
1248 mm < 1275 mm2 (Not OK) à Diameter paku dikecikan/ susunan lubang dirubah
1380 mm > 1275 mm2 (OK)
1314 mm > 1275 mm2 (OK)
Contoh 4:

Tentukan An minimum dari batang tarik berikut ini, yang terbuat dari profil siku 100.150.10 baut Ø25 mm!

Penyelesaian:

Luas kotor (Ag) = 2420 mm2 (dari tabel profil baja)

Lebar Lubang = 25 mm + 2 mm

= 27 mm

Potongan AC à An = 2420 mm2 -(2x27mmx10mm)

= 1880 mm2

Potongan ABDàAn = 2420 mm2 -(3x27mmx10mm) + (752x10/4x60) + (752x10/4x105)

= 1978,3 mm2

Kontrol :

An < 0.85 x Ag

< 0.85 x 2420 mm2

< 2057 mm2 (jadi An minimum adalah 1880 mm2)


LUAS PENAMPANG EFEKTIF (AE)
Ae = U x An

U = Koefisien reduksi

"
U=1− ≤ 0,9
)
Dimana: x = eksentrisitas sambungan
L = panjang sambungan dalam arah gaya tarik
EKSENTRISITAS SAMBUNGAN (X)
KOEFISIEN REDUKSI (U)
U = 1 (bila seluruh ujung penampang dilas)

U = 1 untuk 𝑙 ≥ 2𝑤
U = 0,87 untuk 2𝑤 > 𝑙 ≥ 1,5𝑤
U = 0,75 untuk 1,5𝑤 > 𝑙 ≥ 𝑤

Dimana
L = Panjang las
w = jarak antar las memanjang (lebar pelat)
Contoh 5:
Sebuah pelat 10x150 mm dihubungkan dengan pelat berukuran 10x250 mm menggunakan sambungan las seperti pada
gambar. Hitunglah tahanan tarik rencana dari struktur tersebut jika mutu baja adalah BJ 41 (fy=250MPa, fu=410MPa)!

Penyelesaian:
Kondisi leleh:
ØNn = ØAg . fy
= 0,90 x 10mm x 150mm x 250MPa
= 33,75 ton
Kondisi fraktur:
1,5w = 225 mm > l = 200mm > w = 150mm à U = 0,75
Ae = U . An
= 0,75 x 10mm x 150 mm
= 1125 mm2
ØNn = ØAe . fu
= 0,75 x 1125mm2 x 410N/mm2
= 34,6 ton
Jadi, tahanan tarik rencana dari komponen struktur tersebut adalah sebesar 33,75 ton.
Contoh 6:
Hitunglah tahanan tarik rencana dari profil siku 50.50.5 yang dihubungkan pada suatu pelat buhul seperti pada gambar
berikut. Mutu baja adalah BJ37.

Penyelesaian:
Karena pada ujung profil siku juga terdapat sambungan las,maka nilai U harus dihitung berdasarkan persamaan:
Kondisi leleh:
ØNn = ØAg . fy
= 0,90 x 480mm x 240MPa
= 10,368 ton
Kondisi fraktur:
Ae = U. Ag = 0,72 x 480 mm2 = 345,6 mm2
ØNn = ØAe . fu
= 0,75 x 345,6mm2 x 370MPa
= 9,59 ton
Jadi, tahanan tarik rencana dari komponen struktur tersebut adalah sebesar 9,59 ton.
Contoh 7:
Suatu pelat baja setebal 20 mm disambungkan ke sebuah pelat buhul dengan alat sambung baut berdiameter 19 mm. Jika
mutu baja BJ 37, hitunglah beban kerja maksimum yang dapat dipikul oleh pelat tersebut (beban bekerja terdiri dari 20%
beban mati dan 80% beban hidup).

Penyelesaian:
Menghitung luas netto (An):
Potongan 1-2-3:
An = 20.(230 – 3.(19+2)) = 5140 mm2
Potongan 1-4-2-5-3:
An = 20.(230 – 5.(19+2)) + 4x(802x20)/(4x60) = 6433,3 mm2
Potongan 1-4-5-3:
An = 20.(230 – 4.(19+2)) + 2x(802x20)/(4x60) = 5786,6 mm2
Potongan 1-4-6:
An = 20.(230 – 3.(19+2)) +(802x20)/(4x60)+(502x20)/(4x60) = 5881,63 mm2
85%.Ag = 0,85 x 320mm x 20mm
= 5440 mm2
Jadi, An min = 5140 mm2
Koefisien reduksi:

Kondisi leleh:
ØNn = ØAg . fy
= 0,90 x 6400mm x 240MPa
= 138,24 ton
Kondisi fraktur:
Ae = U. An = 0,9 x 5140 mm2 = 4626 mm2
ØNn = ØAe . fu
= 0,75 x 4626mm2 x 370MPa
= 128,3715 ton
ØNn = Nu
128,3715 = 1,2D +1,6L
128,3715 = 1,2.(0,2T) + 1,6.(0,8T)
128,3715 = 0,24T + 1,28T
128,3715 = 1,52T
84,45 = T
Jadi, beban kerja maksimum yang boleh bekerja adalah sebesar 84,45 ton.
Flash back

Batang tarik sepanjang 10 meter, gaya yang bekerja adalah Beban Mati
sebesar 50 ton dan Beban Hidup 40 ton. Rencanakan profil yang digunakan
dengan BJ 37. Profil yang digunakan profil WF.
Flash back

Penyelesaian:
Kombinasi Pembebanan:
à 1,4DL = 1,4 x 50 ton = 70 ton
à 1,2DL + 1,6LL = (1,2x50ton) + (1,6x40ton) = 124 ton

1. Kondisi Leleh
2. Kondisi Fraktur 𝑇! ≤ 𝜙 𝑇"
Flash back
1. Kondisi Leleh 2. Kondisi Fraktur
Tu < 𝜙 𝑇! Tu < 𝜙 𝑇!
Tu < 0,9 fy Ag Tu < 0,75 fu Ae
𝑇#
𝐴" ≥ 𝑇'
0,9 . 𝑓𝑦 𝐴( ≥
124 𝑡𝑜𝑛 0,75 . 𝑓𝑢
𝐴" ≥
0,9 . 24000𝑡𝑜𝑛/𝑚$ 124 𝑡𝑜𝑛
𝐴! . 𝑈 ≥
Ag > 0,005741 m2 0,75 . 37000𝑡𝑜𝑛/𝑚)
Ag > 57,41 cm2 𝐴! . 𝑈 ≥ 0,004468 m2
44,68 𝑐𝑚)
𝐴! ≥
0,9
An > 49,64 cm2
Flash back

Dari dua kondisi tersebut diambil nilai yang terbesar 57,41cm2


Lihat di tabel profil untuk profil WF dengan A > 57,41 cm2
Maka Profil yang digunakan adalah: _______________

Kontrol Kelangsingan:
( +*** ,%
𝑖%&' = = = 4,17 < iy =
$)* $)* ,%

Cek:
𝑏 200 2
= =1 > … . . 𝑂𝐾
ℎ 200 3
GESER BLOK (BLOCK SHEAR)
Sebuah elemen pelat
tipis menerima beban
tarik dan
disambungkan
dengan alat
pengencang, tahanan
dari komponen tarik
tersebut kadang
ditentukan oleh
kondisi batas sobek,
atau sering disebut
geser blok.
Tahanan nominal tarik dalam keruntuhan geser blok diberikan oleh persamaan:
Geser leleh – Tarik fraktur ( 𝑓' . 𝐴!% ≥ 0,6. 𝑓' . 𝐴!* )
𝑻𝒏 = 𝟎, 𝟔. 𝒇𝒚 . 𝑨𝒈𝒗 + 𝒇𝒖 . 𝑨𝒏𝒕
Geser fraktur – Tarik leleh ( 𝑓' . 𝐴!% < 0,6. 𝑓' . 𝐴!* )
𝑻𝒏 = 𝟎, 𝟔. 𝒇𝒖 . 𝑨𝒏𝒗 + 𝒇𝒚 . 𝑨𝒈𝒕

dengan:
Agv = Luas kotor akibat geser
Agt = Luas kotor akibat tarik
Anv = Luas netto akibat geser
Ant = Luas netto akibat tarik
fu = Kuat tarik
fy = Kuat leleh
Contoh 8:
Hitunglah tahanan rencana komponen struktur tarik berikut, yang terbuat dari profil L 80.80.8. Mutu baja BJ37. Diameter baut
19mm. x 6400mm x 240MPa. Panjang batang tarik (Lk) adalah 2,5m. r=1,82cm. Ag = 1230mm2

Penyelesaian:
Kondisi leleh:
ØNn = ØAg . fy
= 0,90 x 1230mm2 x 240MPa
= 26,568 ton
Kondisi fraktur:
0,85.Ag = 0,85x1230 = 1045,5 mm2
An = 1230 – 8x(19mm+2mm) = 1062 mm2
Ae = U. An
= 0,75x1062
= 796,5 mm2
ØNn = ØAe . fu
= 0,75 x 796,5mm2 x 370MPa
= 22,1 ton
Luas:
Agt = 30mm x 8mm = 240mm2
Agv = 120mm x 8mm = 960mm2
Ant = {30-1/2(19+2)}mm x 8mm = 156mm2
Anv = {120-3,5(19+2)}mm x 8mm = 372mm2

Periksa terhadap geser blok:


0,6.fu.Anv = 0,6 x 370MPa x 372mm2
= 8,26 ton
fu.Ant = 370MPa x 156mm2
= 5,77 ton
fu.Anv < 0,6.fu.Anv à Menggunakan persamaan 3.5.b
Sehingga:
Nn = 0,6.fu.Anv + fy.Agt
= 8,26 + (240MPa x 240mm2)
= 14,02 ton
ØNn = 0,75 x 14,02ton
= 10,515 ton
Yang menentukan adalah yang terkecil dari ketiga kondisi tersebut yaitu 10,515 ton
Kelangsingan:
λ = Lk/r
= 250cm/1,82cm
= 137 < 240 (memenuhi)
Luas penampang netto minimum:
Anet > 85%.Ag
1062 mm2 > 0,85 x 1230mm2
1062 mm2 > 1045,5 mm2 (memenuhi)
Luas netto yang terjadi masih diatas syarat luas penampang maksimum.
THANK YOU . . .
SOAL
Batang tarik sepanjang 5 meter, gaya yang bekerja adalah Beban Mati sebesar (2
angka dibelakang NIM) ton dan Beban Hidup 10 ton.
1. Rencanakan profil yang digunakan dengan BJ 41. Profil yang digunakan profil
WF!
2. Hitung Luas Netto dengan menggunakan 4 buah baut dua baris (diameter baut
sesuai 2 angka dibelakang NIM), dengan tebal pelat penyambung 10mm!
3. Hitunglah tahanan nominal tarik untuk keruntuhan geser blok!

Anda mungkin juga menyukai