Anda di halaman 1dari 27

Berkat Cipta Zega, S.Pd., M.Eng.

PENDAHULUAN

Struktur lentur adalah


Struktur yang di tempatkan secara horizontal dan dibebani pada
arah vertikal, tegak lurusnya.

BALOK GORDING GIRDER


PENGARUH KELANGSINGAN ELEMEN

Bahaya KOMPAK
Tekuk
Lokal
(Local
Buckling)
NON-KOMPAK

LANGSING
Perilaku penampang berdasarkan klasifikasi (Kulak-Gronding, 2002)

Mp
kompak
My
Non-kompak plastis

langsing

Δ
Klasifikasi elemen tekan batang memikul lentur ( Tabel B4.1b)
Rasio 𝝀𝒑 𝝀𝒓
Elemen lebar Kompak/ Non Kompak/ Deskripsi Penampang
tebal Non Kompak Langsing
Sayap dari profil I 𝑏
𝐸 𝐸
Canai panas, kanal, dan T 𝑡 0,38 1,0
𝑓# 𝑓#

Sayap dari profil Tersusun 𝑏


𝐸 𝑘$ 𝐸
bentuk I Simetris ganda 𝑡 0,38 0,95
dan tunggal 𝑓# 𝑓%

Lengan dari siku tunggal 𝑏


𝐸 𝐸
𝑡 0,54 0,96
𝑓# 𝑓#

Sayap dari semua profil I 𝑏


𝐸 𝐸
dan kanal Dalam lentur 𝑡 0,38 1,0
pada Sumbu lemah 𝑓# 𝑓#

Lengan dari T 𝑏
𝐸 𝐸
𝑡 0,84 1,03
𝑓# 𝑓#
Klasifikasi elemen tekan batang memikul lentur ( Tabel B4.1b)
Rasio 𝝀𝒑 𝝀𝒓
Elemen lebar Kompak/ Non Kompak/ Deskripsi Penampang
tebal Non Kompak Langsing
Badan dari profil I simetris ℎ
𝐸 𝐸
ganda dan kanal 𝑡! 3,76 5,70
𝑓" 𝑓"

Badan dari profil I simetris ℎ# 𝐸


ℎ# 𝐸
tunggal 𝑡! 5,70
ℎ$ 𝑓" 𝑓"
%
𝑀$
0,54 𝑀 − 0,09
"

Sayap dari profil kotak 𝑏 𝐸 𝐸


ketebalan sama 𝑡 1,12 1,4
𝑓" 𝑓"

Sayap pelat penutup/ 𝑏 𝐸 𝐸


diaphragm antar alat 𝑡 1,12 1,4
𝑓" 𝑓"
sambung
Badan profil kotak ketebalan ℎ 𝐸 𝐸
sama 𝑡 2,42 5,7
𝑓" 𝑓"

Pipa 𝐷 𝐸 𝐸
0,07 0,31
𝑡 𝑓" 𝑓"
Perilaku keruntuhan elemen struktur

Tegangan
Tarik
Leleh (yielding)
Ultimate
Fu

Fy Strain hardening
Putus
Plastis (penyebab
perilaku daktail)
Elastis (linier)

Perpanjangan
Prosedur desain balok lentur menurut AISC 2010 dan SNI 2015 Tabel F1.1

Bagian pada Klasifikasi kelansingan Kondisi batas yang


Bentuk penampang
Chapter F Sayap Badan perlu dievaluasi
F2 C C Y, LTB

F3 NC, S C LTB, FLB

F4 C, NC, S C, NC Y, LTB, FLB, TFY

F5 C, NC, S S Y, LTB, FLB, TFY

F6 C, NC, S N/A Y, FLB

F7 C, NC, S C, NC Y, FLB, WLB

F8 N/A N/A Y, LB

F9 C, NC, S N/A Y, LTB, FLB

F10 N/A N/A Y, LTB, LLB

F11 N/A N/A Y, LTB


F12 Bentuk Tidak-Simetris, N/A N/A Semua kondisi batas yang ada
selain siku tunggal
Catatan:
C Kompak
NC Non-Kompak
S Langsing
N/A Tidak diberikan syarat kelangsingan elemen secara khusus
Y Yielding (leleh)
LB Local Buckling
LTB Lateral Torsional Buckling
FLB Flange Local Buckling
LLB Leg Local Buckling
WLB Web Local Buckling
TFY Tension Flange Yielding
FLANGE LOCAL
BUCKLING

LOCAL BUCKLING
LATERAL TORSIONAL
BUCKLING
WEB LOCAL
BUCKLING

TENSION FLANGE
YIELDING
regangan tegangan
𝜀 < 𝜀# 𝜎 < 𝜎#

𝜀 = 𝜀# 𝜎 = 𝜎#

𝜀 > 𝜀# 𝜎 = 𝜎#

𝜀 ≫ 𝜀# 𝜎 = 𝜎#
Properti elastis-plastis penampang balok
y
t
1
𝐼! = 𝑏 𝑑 " − ℎ" + 𝑤ℎ"
12
y0 𝐼!
𝑆! =
𝑦#
h
d x 1
𝐼$ = 2𝑡𝑏 " + ℎ𝑤 "
12
w 𝐼$
𝑆! =
0,5𝑏

𝑍! = 𝑏𝑡 𝑑 − 𝑡 + 0,25𝑤ℎ%
𝑍$ = 1,5𝑆$
b
Konstanta torsi dan warping penampang terbuka (Young 1989)
y
t
1
𝐽& = 2𝑡 " 𝑏 + 𝑡'
"ℎ
3

cg, S ℎ" 𝑏 " 𝑡 1


𝐶' = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐶' = 𝐼$ ℎ#%
24 4
h x

tw

b
𝑏6
𝜆=
2𝑡6

Dalam perhitungan tahanan momen nominal dibedakan antara


penampang kompak, tak kompak, dan langsing seperti halnya saat
membahas batang tekan. Batasan penampang kompak, tak kompak
dan langsing adalah:

𝜆7 > 𝜆 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑎𝑘

𝜆7 < 𝜆 < 𝜆8 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑘 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑎𝑘

𝜆 > 𝜆8 𝐿𝑎𝑛𝑔𝑠𝑖𝑛𝑔
Prosedur desain lentur balok I-WF

Mulai

Data penampang profil


(d,h,bf,tw,tf,r,fy,E)

Properti penampang
(Ix,Iy, Sx,Sy, Zx, Zy)

Elemen tidak kaku Elemen kaku


Rasio Elemen Sayap (unstiffened elements) Rasio Elemen Badan (stiffened elements)

𝝀 ≤ 𝝀𝒑 𝝀𝒓 ≤ 𝝀 ≤ 𝝀𝒑 𝝀 ≤ 𝝀𝒑 𝝀𝒓 ≤ 𝝀 ≤ 𝝀𝒑

no no
yes yes yes yes

Sayap Kompak Sayap non-Kompak Sayap Langsing Badan Kompak Badan non-Kompak Badan Langsing

F3 F4 F5
F2 (Y, LTB)
(LTB,FLB) (Y,LTB,FLB,TFY) (Y,LTB,FLB,TFY)
PROFIL KOMPAK PROFIL NON-KOMPAK

LATERAL TORSIONAL FLANGE LOCAL


BUCKLING BUCKLING

𝐿! ≤ 𝐿" 𝐿" < 𝐿! ≤ 𝐿# 𝐿! > 𝐿#

yes yes yes

𝑀𝑛=𝑀𝑝=𝐹𝑦.𝑍𝑥 𝑀𝑛=𝐶𝑏[𝑀𝑝−(𝑀𝑝−0.7.𝐹𝑦.𝑆𝑥). 𝑀𝑛=𝐹𝑐𝑟.𝑆𝑥 ≤𝑀𝑝


((𝐿𝑏−𝐿𝑝)/(𝐿𝑟−𝐿𝑝))] ≤𝑀𝑝

𝑀& = 𝜙. 𝑀'

Selesai
Momen ultimate balok adalah

𝑀! < 𝜙 . 𝑀"
𝐿& = 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟 𝑙𝑒𝑛𝑡𝑢𝑟 𝐶& 𝜋 %𝐸 𝐽* 𝐿& %
𝐹#' = % 1 + 0,078
𝐿& 𝑆+ ℎ, 𝑟()
𝐸 𝑟()
𝐿$ = 1,76𝑟"
𝑓"
% =
𝐼" 𝐶!
𝑟()
𝑆+
% % 1
𝐸 𝐽* 𝐽* 0,7𝑓" 𝐶! = 𝐼" ℎ,%
𝐿' = 1,95𝑟() + 6,76 4
0,7𝑓" 𝑆+ ℎ, 𝑆+ ℎ, 𝐸 % =1 " ,
𝐼 ℎ
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑟()
2 𝑆+
Cb = 1 (faktor pengaruh momen gradien)
Contoh:
Sebuah balok ditumpu dengan tumpuan sederhana sendi-roll, dengan
panjang balok 5 m, menahan beban mati 10 N/mm dan beban hidup
sebesar 30 N/mm, dengan mutu baja fy= 240 Mpa. Rencanakan profil
baja WF untuk balok tersebut.
Penyelesaian:
Dicoba Profil 600.300.14.23
Luas [A] 22240 mm2
d 600 mm ho 577 mm
b 300 mm Cw 8,8226E+12 mm6
tw 14 mm rts2 6619,26 mm
bf 300 mm rts 81,36 mm
tf 23 mm Jc 2961162,67 mm

Ix 1370000000 mm4 Iy 106000000 mm4


Sx 4620000 mm3 Sy 701000 mm3
rx 249 mm ry 69 mm
Zx 5055506 mm3 Zy 1051500 mm
1. Klasifikasi Penampang
𝜆 = 6,52
𝜆8 = 10,97
𝜆9 = 28,87
maka 𝜆 ≤ 𝜆8 → Profil Kompak (tidak terjadi lokal buckling)
2. Kontrol tekuk kesamping
Lb = 5000 mm
Lp = 3505,67 mm
Lr = 8800 mm
maka 𝐿8 < 𝐿: ≤ 𝐿9 → 𝑀𝑛 = 1090545810 𝑁𝑚𝑚
𝑀! < 𝜙 . 𝑀"

Qu = 1,2DD + 1,6 LL
Qu = 60 N/mm

1 <
𝑚𝑎𝑘𝑎, 𝑀; = 𝑞𝐿 = 187500000 𝑁/𝑚𝑚
8

187500000 N/mm < 0,9 . 1090545810 N/mm


187500000 N/mm < 981491229 N/mm à OK
Tugas:
Sebuah balok ditumpu dengan tumpuan sederhana sendi-roll, dengan
panjang balok 6 m, menahan beban mati 40 N/mm dan beban hidup
sebesar 70 N/mm, dengan mutu baja fy= 310 Mpa. Rencanakan profil
baja WF untuk balok tersebut.

Anda mungkin juga menyukai