Anda di halaman 1dari 40

BAB VI

PERENCANAAN
KONSTRUKSI LAS
Klasifikasi Sambungan Las
( Joint Design )

( TUMPUL ) ( SUDUT )

( TUMPANG )

(T)

( SISI )
SAMBUNGAN TUMPUL
( Butt Joint )
SAMBUNGAN SUDUT
( Corner Joint )

SAMBUNGAN T
( T Joint )
SAMBUNGAN TUMPANG SAMBUNGAN SISI
( Lap Joint ) ( Edge Joint )
Tanda Gambar Pengelasan

Garis tanda
Ujung akhir
(dpt. dihilangkan)

Garis penunjuk

Panah
Tanda Gambar Pengelasan

Tanda penyelesaian

Celah akar
F Kontur lasan

Jenis lasan Sudut alur


Panjang manik las
A
Ukuran/ kekuatan Jarak manik las
R
Spesifikasi, proses
S L-P atau lainnya
T
Tanda pengerjaan di lapangan

Tanda dilas seluruh keliling


Tanda Gambar Pengelasan
LAS TUMPUL ( Butt Joint )

No Jenis Lasan Simbol


1 Flens Ganda

2 Flens Tunggal

3 Persegi

4 Alur V

5 Alur X

6 Alur Tirus
Tanda Gambar Pengelasan
LAS TUMPUL ( Butt Joint )

No Jenis Lasan Simbol


7 Alur K

8 Alur J

9 Alur J Ganda

10 Alur U

11 Alur U Ganda

12 Alur V Terbuka
Tanda Gambar Pengelasan
LAS TUMPUL ( Butt Joint )

No Jenis Lasan Simbol


13 Alur X Terbuka

14 Tirus Terbuka

15 Alur K Terbuka
Tanda Gambar Pengelasan
LAS SUDUT ( Corner Joint )
No Jenis Lasan Simbol
1 Tunggal

2 Ganda

Jenis Lasan Simbol


Las Isi (plug / slot)

Manik ( bead )

Pelapisan ( hard surfacing )


Tanda Gambar Pengelasan
LAS RESISTENSI

No Jenis Lasan Simbol


1 Titik

2 Proyeksi

3 Tumpang

4 Pijar atau Lantak


TANDA TAMBAHAN

PEMBAGIAN SIMBOL
Datar
Kontur Lasan Cembung
Cekung
Pahat C
Penyelesaian Gerinda G
Mesin M
Pengelasan di Lapangan

Pengelasan sekeliling

Pengelasan sekeliling di Lapangan


TANDA GAMBAR
DALAM PENGELASAN

Las tumpul (butt joint) alur V, pada sisi tanda panah


TANDA GAMBAR
DALAM PENGELASAN

Las tumpul (butt joint) alur V, pada sisi dibalik tanda panah
TANDA GAMBAR
90o
DALAM PENGELASAN 9
16
60o 3
60o
16
9

3
90o

Las tumpul alur V-ganda;


Sisi panah : dalam alur 16 mm, sudut alur 60o.
Dibalik panah : dalam alur 9 mm, sudut alur 90o
Celah akar : 3 mm
TANDA GAMBAR
DALAM PENGELASAN
45o
9
o
45 16
3
16
9

3
45o

Las tumpul alur tirus K-ganda


TANDA GAMBAR
DALAM PENGELASAN
6

6
6
6

Las sudut (fillet) dengan panjang kaki 6 mm, pada sisi panah
TANDA GAMBAR
DALAM PENGELASAN

0
15
0
15

50

50 - 150

50 - 150
KEKUATAN SAMBUNGAN LAS

1. Kekuatan Statik
2. Kekuatan Tumbuk
KEGAGALAN KONSTRUKSI LAS

1. Patah Ulet
2. Patah Getas
3. Patah Lelah
4. Patah Mulur
5. Korosi
KEKUATAN STATIK
SAMBUNGAN LAS

MESIN UJI TARIK


PEMOTONGAN SPESIMEN
Sesuai Dengan Standar AWS D1.1/D1.1M:2004
KEKUATAN STATIK
SAMBUNGAN LAS

P l P
P
h

h.l
P

P
l 
h.l
h

P
KEKUATAN STATIK
SAMBUNGAN LAS

P
P

0,707(h.l )
l
h
h

P
h
P P
h

P

0,707(h.l )
KEKUATAN SAMBUNGAN LAS
THD BEBAN STATIK & MOMEN

P
150 150

150

6
KEKUATAN TUMBUK
BENTUK & UKURAN SPESIMEN UJI
KEGAGALAN KONSTRUKSI LAS
1. PATAH ULET
CIRI CIRI PATAH ULET :

-Terlihat adanya deformasi plastik yang cukup banyak,


seperti terjadinya deformasi selip (slip deformation) dan
deformasi kembar (twin deformation).
- Butir-butir kristal berubah bentuk memanjang karena adanya
regangan geser.
- Penampang lintang dari komponen mengecil, dan bila
bahannya baja muka patahnya berwarna keabu-abuan.

Patah Ulet dapat terjadi bila bahan mendapat beban


melebihi kekuatan seperti yg didapat dari percobaan tarik,
atau penampangnya tidak cukup luas karena adanya cacat
dalam sambungan las.
2. PATAH GETAS
Patah Getas, dapat terjadi pada waktu yang tidak diduga-duga,
dengan beban yang lebih rendah dari kekuatan luluh-nya.
Hal umum yang dapat menimbulkan terjadinya patah getas :
1. Kemungkinan terjadi pada suhu yang lebih rendah dari suhu
ruang.
2. Patahannya tegak-lurus arah beban tarik & permukaan patahan-
nya mengkilat.
3. Patah biasanya mulai dari bagian logam yg terputus (karena
pengelasan tidak baik).
4. Tegangan yg menyebabkan patah getas selalu lebih rendah
dari kekuatan luluh & rambatan patahan bisa mencapai
2000 m/detik.
5. Patah getas umumnya terjadi pada logam dengan sel satuan
BCC seperit pada Baja lunak dan Baja paduan rendah.
PENYEBAB & CARA MENGHINDARI
PATAH GETAS

No. Penyebab Cara Menghindari


1 Temperatur kerja & Pilih baja & bahan las yang
temperatur mempunyai tahan patah
transisi bahan, rendah. tinggi.
2 Adanya takikan/ cowakan Perbaiki prosedur las.
3 Adanya tegangan sisa yang Perbaiki prosedur las.
besar
4 Terjadi penggetasan pada Gunakan cara pengelasan
HAZ yang sesuai.
5 Adanya konsentrasi tegangan Rencanakan konstruksi las
pada sambungan yang baik.
6 Adanya perubahan bentuk Lakukan prosedur las dan
yang menimbulkan tegangan perakitan yang baik
besar dalam konstruksi.
3. PATAH LELAH

Patah Lelah terjadi pada suatu konstruksi yang mendapat beban


dinamik.

Urutan kejadian biasanya :


- Awal terjadi retakan  pada daerah konsentrasi tegangan tinggi.
- Perambatan retakan  karena beban dinamik retakan menjalar
dan melebar.
- Patah akhir  Terjadi ketika penampang sisa tidak mampu lagi
mendukung beban.
3. PATAH LELAH (lanjutan)
4. PATAH MULUR

Tejadi pada konstruksi/ komponen yang mendapat beban pada


suhu tinggi. Pada kondisi tsb., komponen dapat mengalami
deformasi. Seiring dengan waktu berjalan, deformasi tersebut
dapat menyebabkan kegagalan (patah).
5. KOROSI
No Jenis Penyebab
1 Korosi batas Adanya endapan karbida khrom pada
butir batas butir austenit
2 Korosi Lubang Ada ion halogen atau zat lain di
permukaan
3 Korosi tegangan Adanya tegngan sisa, bekerja di daerah
lingkungan korosif
4 Korosi celah Ada celah seperti pada lipatan atau
takikan
5 Korosi kontak Adalistrik yg terhubung dengan logam
yang berlainan
6 Korosi fatigue Ada beban dinamis yg bekerja pada
lingkungan korosif
7 Erosi Ada gesekan dengan cairan yang mengalir
dintaranya
YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MERENCANAKAN
KONSTRUKSI LAS 1. Pemlihan Bahan
a. Bahan Induk
b. Bahan Las ( filler )
2. Tegangan Sisa
a. Menghindari Patah Getas
b. Menghindari Perubahan Bentuk
3. Konsentrasi Tegangan
4. Prosedur Pengelasan
a. Kemampuan Prosedur
(juru las, mesin las dll.)
b. Hal-hal yg perlu diperhatikan
dlm prosedur pengelasan
c. Menghindari retak las
d. Pemilihan bentuk alur (weld type)
dan jenis sambungan (joint design)
yang tepat
5. Biaya
Kurang baik Lebih baik

Menghindari perubahan bentuk

Pemilihan sambungan yang baik


Menghindari
retak lamel

Kurang baik Lebih baik

Kurang baik Lebih baik

Mengurangi tegangan sisa


SELESAI
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai