Anda di halaman 1dari 50

Struktur Baja

Komponen Tekan
Ir. Arie Wardhono, S.T., M.MT., M.T., Ph.D.

Jurusan Teknik Sipil


Universitas Negeri Surabaya
2023
Perencanaan struktur baja
Balok lentur dengan pengaku
Balok lentur Sambungan
Sambungan

Komponen tekan
Komponen tekan + lentur Batang tarik dan tekan

Sambungan

Komponen tekan

Sambungan
Perencanaan batang tekan

• Batang - batang tekan yang banyak dijumpai


yaitu kolom dan batang - batang tekan dalam
struktur rangka batang.
• Komponen struktur tekan dapat terdiri dari
profil tunggal atau profil tersusun yang
digabung dengan menggunakan pelat kopel.
• Syarat kestabilan dalam mendisain komponen
struktur tekan sangat perlu diperhatikan,
mengingat adanya bahaya tekuk (buckling)
pada komponen - komponen tekan yang
langsing.
Perencanaan batang tekan
Teori tekuk kolom pertama kali diperkenalkan oleh Leonhard Euler
di tahun 1744.
Komponen struktur yang dibebani secara konsentris, di mana
seluruh serat bahan masih dalam kondisi elastik hingga terjadinya
tekuk, perlahan - lahan melengkung.
Perencanaan batang tekan

Bila asumsi-asumsi di atas dipenuhi, maka kekuatan kolom


dapat ditentukan berdasarkan :
Klasifikasi penampang tekan

• Pasal B.4 SNI 1729:2020 memberikan klasifikasi


bagi penampang struktur berdasarkan rasio tebal
terhadap lebar dari masing-masing elemennya.
• Untuk suatu komponen struktur tekan, maka
penampang diklasifikasikan sebagai penampang
langsing dan penampang non langsing.
• Apabila rasio tebal terhadap lebar dari elemen
tekan tidak melebihi nilai lr , maka penampang
dikategorikan sebagai penampang non langsing.
Klasifikasi penampang tekan

• Sedangkan apabila rasio tebal terhadap lebar


melebihi lr, maka penampang dikategorikan
sebagai penampang langsing.
• Dalam perencanaan rasio lebar terhadap tebal dari
suatu elemen penampang sebaiknya dibatasi
sehingga tidak masuk ke dalam kategori
penampang langsing.
• Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya tekuk
lokal pada penampang, serta agar kekuatan
penampang tidak perlu direduksi.
• Lihat Tabel B4.1a SNI 1729:2020 (l < lr)
Panjang tekuk
• Panjang efektif suatu kolom secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai jarak di antara dua titik pada kolom
tersebut yang mempunyai momen sama dengan nol, atau
didefinisikan pula sebagai jarak di antara dua titik belok dari
kelengkungan kolom.
• Dalam perhitungan kelangsingan komponen struktur tekan
( l = L/r ), panjang komponen struktur yang digunakan harus
dikalikan suatu faktor panjang tekuk k untuk memperoleh
panjang efektif dari kolom tersebut.
• SNI 03-1729-2002 pasal 7.6.3.1 memberikan daftar nilai faktor
panjang tekuk untuk berbagai kondisi tumpuan ujung dari
suatu kolom.
• Nilai k ini diperoleh dengan mengasumsikan bahwa kolom tidak
mengalami goyangan atau translasi pada ujung-ujung
tumpuannya.
Faktor panjang tekuk
.
Peristiwa tekuk
Tekuk lentur dari komponen struktur tanpa elemen langsing
Jika sebuah komponen struktur tekan dibebani beban aksial tekan
sehingga terjadi tekuk terhadap keseluruhan elemen tersebut
(bukan tekuk lokal), maka ada tiga macam potensi tekuk yang
mungkin terjadi :
• Tekuk lentur. Dapat terjadi pada semua penampang.
• Tekuk torsi. Tekuk torsi hanya terjadi pada elemen-elemen
yang langsing dengan sumbu simetri ganda.
• Tekuk lentur torsi. Tekuk lentur torsi dapat terjadi pada
penampang - penampang dengan satu sumbu simetri saja
seperti profil kanal, T, siku ganda dan siku tunggal sama kaki. Di
samping itu juga dapat terjadi pada penampang - penampang
tanpa sumbu simetri seperti profil siku tunggal tak sama kaki
dan profil Z.
Peristiwa tekuk

Tekuk lentur Tekuk torsi Tekuk torsi-lentur


Flexural buckling, FB Torsional buckling, TB Flexural-torsional
buckling, FTB
Panjang tekuk
Perhitungan kelangsingan komponen struktur tekan

l=kL/r
Dimana :
l = kelangsingan komponen tekan
k = faktor panjang tekuk
L = panjang efektif komponen tekan
r = jari-jari girasi

Nilai k diperoleh dengan mengasumsikan bahwa komponen


tekan tidak mengalami goyangan atau translasi pada ujung-ujung
tumpuan. Untuk komponen tekan yang merupakan bagian dari
suatu struktur portal kaku, maka nilai k harus dihitung
berdasarkan suatu nomogram.
Portal bergoyang , tidak bergoyang
.

Portal bergoyang Portal tidak bergoyang


Faktor panjang tekuk
Nilai k merupakan fungsi dari GA dan GB yang
merupakan perbandingan antara kekakuan komponen
struktur yang dominan terhadap tekan (kolom) dengan
kekakuan komponen struktur yang relatif bebas
terhadap gaya tekan (balok)

𝐼
σ
𝐿 𝑐𝑜𝑙𝑢𝑚𝑛
𝐺=
𝐼
σ
𝐿 𝑏𝑒𝑎𝑚
Nomogram panjang tekuk k
Contoh 1 (Setyawan hal. 59)
Hitunglah nilai k untuk masing-masing kolom dalam
struktur berikut:
Contoh 1 (Setyawan hal. 59)
.
Contoh 1 (Setyawan hal. 59)
.
Kuat tekan nominal
Kuat tekan nominal
Tabel E1.1 SNI 1729:2020
Tabel E1.1 SNI 1729:2020
Kuat tekan nominal
Besarnya faktor ketahanan fc, dan faktor
keamanan tekan, Wc, ditentukan dalam
pasal E.1 SNI 1729:2020 sebagai berikut :

Metode DFBT fc = 0,90

Metode DKI Wc = 1,67


Tekuk lentur tanpa elemen langsing (E3)
Kekuatan tekan nominal, Pn, dari suatu komponen
struktur tekan akibat tekuk lentur harus ditentukan
berdasarkan keadaan batas dari tekuk lentur.

Nilai Pn, menurut SNI 1729:2020, pasal E.3 adalah :


Pn = Fcr . Ag

dengan :
Ag adalah luas bruto penampang
Fcr adalah tegangan kritis yang ditentukan sebagai
berikut :
Kuat penampang tekan, Fcr
𝐾𝐿 𝐸 𝐹𝑦
Apabila ≤ 4,71 𝑎𝑡𝑎𝑢 ≤ 2,25
𝑟 𝐹𝑦 𝐹𝑒

𝐹𝑦
𝐹𝑐𝑟 = 0,658 𝐹𝑒 . 𝐹𝑦 (E3-2)

𝐾𝐿 𝐸 𝐹𝑦
Apabila > 4,71 𝑎𝑡𝑎𝑢 > 2,25
𝑟 𝐹𝑦 𝐹𝑒

𝐹𝑐𝑟 = 0,877 . 𝐹𝑒 (E3-3)


𝜋2 .𝐸
𝐹𝑒 = Tegangan tekuk kritis Euler =
(𝐿/𝑟)2
𝐿
𝐴𝑔 = Luas penampang bruto ; = kelangsingan batang
𝑟

KL = Lc = panjang efektif komponen struktur (mm)


Stabilitas penampang (local stability)
Rasio lebar terhadap tebal pada batang yang menahan beban aksial
tekan harus memenuhi syarat-syarat berikut :
Contoh 2
Tentukan kekuatan desain dan kekuatan tekan tersedia dari
suatu komponen struktur tekan dalam gambar berikut. Mutu
baja dari ASTM A992 (Fy = 345 MPa)
Contoh 2
.
Contoh 2
.

(DFBT)

DFBT
Tekuk lentur torsi (E4)
Tekuk Torsi dan Tekuk Lentur Torsi Dari
Komponen Tanpa Elemen Langsing (E4)
• SNI 1729:2020 pasal E.4 mencantumkan
persyaratan pemeriksaan terhadap tekuk
lentur torsi untuk profil-profil simetris
tunggal, asimetris dan penampang simetris
ganda tertentu, misalnya kolom cruciform,
𝐸
siku tunggal dengan 0,71 , dan profil T.
𝐹𝑦
.
Tekuk lentur torsi (E4)
Kekuatan tekan nominal, harus ditentukan
berdasarkan pada keadaan batas dari tekuk torsi
dan tekuk torsi-lentur sebagai berikut :

𝑷𝒏 = 𝑭𝒄𝒓 . 𝑨𝒈 (E4-1)

𝐹𝑐𝑟 = Tegangan kritis


𝐴𝑔 = Luas penampang bruto
Tekuk lentur torsi (E4)
Tekuk lentur torsi (E4)
Tekuk lentur torsi (E4)
Tekuk lentur torsi (E4)

Catatan :
Siku tunggal (E5)
Kekuatan tekan nominal, Pn , komponen struktur siku
tunggal harus merupakan nilai terendah berdasarkan
keadaan batas tekuk lentur sesuai dengan Pasal E3 atau
Pasal E7, mana yang sesuai, atau tekuk torsi-lentur
sesuai dengan Pasal E4.

Tekuk torsi lentur tidak perlu diperhitungkan bila


𝐸
b ⁄ t ≤ 0,71
𝐹𝑦
Siku tunggal (E5)
Efek eksentrisitas pada komponen struktur siku tunggal diizinkan
diabaikan bila dievaluasi sebagai komponen struktur yang dibebani
secara aksial dengan menggunakan salah satu rasio kelangsingan
efektif yang disyaratkan dalam Pasal E5 (a) atau E5 (b), asalkan
persyaratan berikut dipenuhi
1. Komponen struktur dibebani tekan di ujung-ujung melalui satu
kaki yang sama.
2. Komponen struktur disambung dengan las atau dengan
minimum dua baut.
3. Tidak ada beban transversal di antara kedua ujung batang.
4. KL /r sebagaimana ditentukan dalam pasal ini tidak melebihi 200.
5. Untuk siku tidak sama kaki, rasio lebar kaki panjang terhadap
lebar kaki pendek kurang dari 1,7.
Siku tunggal (E5)
Komponen struktur siku tunggal yang tidak memenuhi persyaratan ini atau
persyaratan yang diuraikan dalam Pasal E5 (a) atau (b) harus dievaluasi untuk
kombinasi beban aksial dan lentur dengan menggunakan ketentuan Bab H.
(a) Untuk siku yang merupakan komponen struktur individu atau komponen
struktur badan dari rangka batang bidang dengan komponen struktur
badan yang berdekatan disambungkan pada sisi yang sama dari pelat
buhul
(1) Untuk siku sama kaki atau siku tidak sama kaki yang disambungkan
melalui kaki yang lebih panjang
(i) apabila L / ra < 80

(ii) apabila L / ra > 80


Siku tunggal (E5)
(b) Untuk siku yang merupakan komponen struktur badan boks atau rangka
batang ruang dengan komponen struktur badan yang berdekatan dipasang
pada sisi yang sama pada pelat buhul
(1) Untuk siku sama kaki atau siku tidak sama kaki yang disambungkan
melalui kaki yang lebih panjang
Siku tunggal (E5)
Dengan :

L = panjang komponen struktur antara titik-titik kerja sumbu kord


rangka batang, in. (mm)
Lc = panjang efektif komponen struktur untuk tekuk terhadap sumbu
minor, in. (mm)
bl = panjang kaki terpanjang profil siku, in. (mm)
bs = panjang kaki terpendek profil siku, in. (mm)
ra = radius girasi terhadap sumbu geometris paralel dengan kaki yang
disambung, in. (mm)
rz = radius girasi terhadap sumbu utama minor, in. (mm)
Contoh 3

Sumber: Arifi & Setyowulan (2020) Perencanaan Struktur Baja Berdasarkan SNI 1729:2020
Contoh 3

Sumber: Tabel Profil Konstruksi Baja

Sumber: Arifi & Setyowulan (2020) Perencanaan Struktur Baja Berdasarkan SNI 1729:2020
Contoh 3
Cek Tabel B4.1a SNI 1729:2020

Sumber: Arifi & Setyowulan (2020) Perencanaan Struktur Baja Berdasarkan SNI 1729:2020
Contoh 3
Cek Tabel E1.1 SNI 1729:2020

Sumber: Arifi & Setyowulan (2020) Perencanaan Struktur Baja Berdasarkan SNI 1729:2020
Contoh 3

Sumber: Arifi & Setyowulan (2020) Perencanaan Struktur Baja Berdasarkan SNI 1729:2020
Contoh 3

Sumber: Arifi & Setyowulan (2020) Perencanaan Struktur Baja Berdasarkan SNI 1729:2020
Tugas 4
Sebuah komponen struktur tekan menggunakan WF 350.350.10.16 (NIM Gasal)
atau WF 350.350.12.19 (NIM Genap) menahan beban aksial tekan terfaktor Pu
= 1XX ton. Mutu baja digunakan adalah BJ 37 (NIM Gasal) dan BJ 41 (NIM
Genap). Periksa apakah penampang tersebut mampu menahan beban !

L = 3,XX m

XX = 2 NIM terakhir
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai