Anda di halaman 1dari 6

Perhitungan "Joint Shear" pada ETABS www.itsindo.

org

Perhitungan "Joint Shear" pada ETABS


Disusun oleh : Ir. Nityananda Permadi Tjokrodimurti IP-Md untuk www.itsindo.org

1. Pengantar
Pada kesempatan ini penulis akan membahas perhitungan "Joint Shear" yang dilakukan oleh post
processor yang ada pada software ETABS. Sebenarnya perhitungan ini bukan hal yang baru bagi
rekan-rekan yang sudah sering melakukan pekerjaan perencanaan gedung. Namun ada baiknya
bila kita bedah secara rinci langkah-langkah perhitungan yang disajikan oleh ETABS karena penulis
yakin banyak rekan-rekan yang belum mengetahui dari mana datangnya angka-angka yang
disajikan ETABS dalam lembar perhitungan "Joint Shear" tersebut.

2. Denah bangunan, dimensi kolom-balok dan properti material


Untuk membahas masalah diatas, penulis menyajikan sebuah contoh perhitungan sederhana dari
sebuah struktur yang berupa sebuah bangunan berlantai empat dengan ukuran denah 24 m x 20 m
terdiri dari 3 bentang x 8 m ke-arah sumbu global X dan 4 bentang x 5 m ke-arah sumbu global Y.
Denahnya dapat dilihat pada Gambar 1.1 dibawah ini.

5
5.00

4
5.00

3
5.00

2
5.00

Y 1
4.00

4.00

4.00

4.00

4.00

4.00

8.00 8.00 8.00


X
Z A B C D

Gambar 1 Denah lantai 1, 2 dan 3, void diantara As 4 dan 5


adalah ruang tangga.
Denah lantai atap tidak memiliki void.

Semua kolom berdimensi 55 cm x 55 cm, balok portal arah sumbu global X berdimensi 30 cm x
60 cm, balok portal arah sumbu global Y berdimensi 30 cm x 50 cm sedangkan balok-balok anak
berdimensi 20 cm x 30 cm. Plat lantai dimodel sebagai shell dengan ketebalan 12 cm.
Properti material yang digunakan pada contoh diatas :

kgf
Beton f'c := 290.5
2
cm

kgf kgf
Tulangan pokok fy := 3900 Tulangan sengkang fy := 3200
2 2
cm cm

Ir. Nityananda Permadi Tjokrodimurti IP-Md 1/45


Perhitungan "Joint Shear" pada ETABS www.itsindo.org

3. Pembebanan
a. Beban mati pada plat lantai
1. Adukan tebal 4 cm : 4 x 21 kgf/m² = 84.0 kgf/m²
2. Lantai keramik tebal 7 mm : 0.7 x 24 kgf/m² = 16.8 kgf/m²
3. Penggantung plafond = 11.0 kgf/m²
4. Penutup plafond = 7.0 kgf/m² +

SIDL = 118.8 kgf/m²

Beban hidup pada plat lantai LL = 250.0 kgf/m²

b. Beban matii pada plat atap


1. Adukan tebal 4 cm : 4 x 21 kgf/m² = 84.0 kgf/m²
2. Penggantung plafond = 11.0 kgf/m²
3. Penutup plafond = 7.0 kgf/m² +

SIDL = 102.0 kgf/m²

Beban hidup pada plat atap LL = 100.0 kgf/m²

c. Beban dinding.
Beban dinding hanya ada pada balok perimeter.
Beban dinding pada lantai 1, 2 dan 3
kgf kgf
Portal arah sumbu global X ( 3.5m − 0.6m) ⋅ 250 = 725 ⋅
2 m
m
kgf kgf
Portal arah sumbu global Y ( 3.5m − 0.5m) ⋅ 250 = 750 ⋅
2 m
m
kgf kgf
Beban dinding pada balok perimeter lantai atap 1m ⋅ 250 = 250 ⋅
2 m
m
d. Beban dinamik
Beban dinamik yang digunakan diambil berdasarkan SNI 03-1726-2003 untuk wilayah gempa 3
dan kondisi tanah lunak ( C = 0.50 / T ).

Spektrum Respons Gempa Rencana

0.10
C (faktor respons gempa) [ 'g' ]

0.09
0.08
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
T (waktu getar alami) [ detik ]

Gambar 2 Spektrum Respons Gempa Rencana

Ir. Nityananda Permadi Tjokrodimurti IP-Md 2/45


Perhitungan "Joint Shear" pada ETABS www.itsindo.org

Spektrum respons diatas didapat dengan menggunakan


Faktor Reduksi Gempa Maksimum Rm = 8.5
Nilai faktor daktilitas maksimum yang dapat dikerahkan oleh struktur μ m = 5.2

4. Faktor Reduksi Beban Hidup


Peraturan gempa SNI 1726-2002 tidak mengatur mengenai reduksi beban hidup, untuk itu penulis
mengambil faktor reduksi beban hidup berdasarkan SNI 1727-1989-F "Pedoman Perencanaan
Pembebanan untuk Rumah dan Gedung" seperti yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Jumlah lantai Koefisien reduksi yang dikalikan kepada jumlah lantai


yang dipikul beban hidup kumulatif

1 1.0
2 1.0
3 0.9
4 0.8
5 0.7
6 0.6
7 0.5
8 dan lebih 0.4

Tabel 1 Koefisien reduksi beban hidup kumulatif


(Diambil dari Tabel 5 SNI 1727-1989-F halaman 16)

Gambar 3 Pemilihan Metode Faktor Reduksi Beban Hidup


(Menu > Options > Preferences > Live Load Reduction...)

Ir. Nityananda Permadi Tjokrodimurti IP-Md 3/45


Perhitungan "Joint Shear" pada ETABS www.itsindo.org

Gambar 4 Pemasukan data reduksi beban hidup berdasarkan jumlah


lantai yang dipikul
(Menu > Options > Preferences > Live Load Reduction... >
User Defined by Stories Supported > Define )

5. Kombinasi Beban
SW = Self Weight (Berat sendiri)
D = Super Imposed Dead Load ( Beban mati diluar berat sendiri )
L = Reduced Live Load ( Beban hidup yang direduksi )
M = Masonry Load ( Beban dinding )
ZONE3 Spectra = Earthquake Load ( Beban dinamik yang di-generate oleh spektrum respons )

Kombinasi beban yang digunakan disesuaikan dengan SNI 03-2847-2002


UDCON1 = 1.4 SW + 1.4 D + 1.4 M
UDCON2 = 1.2 SW + 1.2 D + 1.6 L + 1.2 M
UDCON3 = 1.2 SW + 1.2 D + 1 L + 1.2 M + 1 ZONE3 Spectra
UDCON4 = 0.9 SW + 0.9 D + 0.9 M + 1 ZONE3 Spectra

6. Peraturan Beton
Peraturan beton yang dipakai adalah SNI 03-2847-2002.
Software ETABS tidak memiliki peraturan SNI, oleh sebab itu untuk analisis struktur digunakan
peraturan ACI 318-99 dengan memberikan penyesuaian pada capacity reduction factornya sesuai
dengan capacity reduction factor yang digunakan didalam SNI 03-2847-2002.
Penyesuaian yang digunakan adalah sebagai berikut :
Phi (Bending-Tension) = 0.80
Phi (Compression Tied) = 0.65
Phi (Compression Spiral) = 0.70
Phi (Shear) = 0.75

Ir. Nityananda Permadi Tjokrodimurti IP-Md 4/45


Perhitungan "Joint Shear" pada ETABS www.itsindo.org

7. Penomoran kolom dan balok

800 cm 800 cm 800 cm

Story 4
350 cm B4 B5 B6
C2 C7 C12 C17
Story 3
B4 B5 B6
350 cm

C2 C7 C12 C17
Story 2
B4 B5 B6
350 cm

C2 C7 C12 C17
Story 1
B4 B5 B6
450 cm

C2 C7 C12 C17

Base

Gambar 5 Penomoran kolom dan balok untuk As - 2

500 cm 500 cm 500 cm 500 cm

Story 4
B18 B22 B26 B30
350 cm

C11 C12 C13 C14 C15


Story 3
B18 B22 B26 B30
350 cm

C11 C12 C13 C14 C15


Story 2
B18 B22 B26 B30
350 cm

C11 C12 C13 C14 C15


Story 1
B18 B22 B26 B30
450 cm

C11 C12 C13 C14 C15

Base

Gambar 6 Penomoran kolom dan balok untuk As - C

Ir. Nityananda Permadi Tjokrodimurti IP-Md 5/45


Perhitungan "Joint Shear" pada ETABS www.itsindo.org

8. Hasil Perhitungan Tulangan Balok dan Kolom


a. Luas tulangan balok dan kolom

Beam Column Joint yang akan dibahas


Gambar 7 Hasil perhitungan tulangan pada balok dan kolom portal As-2
b. Hasil perhitungan Joint Shear pada kolom C12 antara Base dan Story 1
Klik kanan pada kolom C12 antara Base dan Story 1, highlight UDCON3 pada posisi 390.000
cm, akan muncul gambar seperti pada Gambar 8 dibawah ini.

Gambar 8 Hasil perhitungan tulangan pada kolom C12 antara Base dan
Story 1 Portal As-2
Ir. Nityananda Permadi Tjokrodimurti IP-Md 6/45

Anda mungkin juga menyukai