Disusun Oleh:
Note:
Catatan:
1.1.1. Diskontinuitas kelas B dan C harus dipisahkan oleh setidaknya 2L, L menjadi panjang
diskontinuitas yang lebih lama, kecuali bahwa ketika dua atau lebih diskontinuitas
tersebut tidak dipisahkan oleh setidaknya 2L, tetapi panjang gabungan dari
diskontinuitas dan jarak pemisahannya. sama dengan atau kurang dari panjang
maksimum yang diizinkan berdasarkan ketentuan Kelas B atau C, diskontinuitas
dianggap sebagai diskontinuitas tunggal yang dapat diterima.
1.1.2. Diskontinuitas Kelas B dan C tidak boleh dimulai pada jarak kurang dari 2L dari
ujung las yang membawa tegangan tarik primer, L menjadi panjang diskontinuitas.
1.1.3. Diskontinuitas yang terdeteksi pada "level pemindaian" di area permukaan akar dari
sambungan lengkap dengan sambungan las alur ganda harus dievaluasi menggunakan
peringkat yang mengindikasikan 4 dB lebih sensitif daripada yang dijelaskan dalam
6.26.6.5 ketika las tersebut ditunjuk sebagai "las tegangan" pada gambar (kurangi 4
dB dari peringkat indikasi "d").
1.1.4. Lasan electroslag atau electrogas: diskontinuitas yang terdeteksi pada "level
pemindaian" yang panjangnya lebih dari 2 in. (50 mm) harus dicurigai sebagai
porositas pipa dan harus dievaluasi lebih lanjut dengan radiografi.
1.1.5. Untuk indikasi yang tetap ada pada tampilan saat unit pencarian dipindahkan, lihat
6.13.1. 'Ketebalan las harus didefinisikan sebagai ketebalan nominal lebih tipis dari
dua bagian yang disatukan.
15mm
DA=13,78 SA=41,65
195mm
1.5.1.2. Skan C
100 mm
X=32 mm
Y=15 mm
195 mm
VII. KESIMPULAN
Pada kesimpulannya praktikum ini bertujuan :
1. Memahami prinsip kalibrasi pada probe sudut pada material plat.
2. Memami pemilihan pemilihan sudut probe sesuai ketebalan material.
3. Memahami perhitungan pada Indicatian Rating (dB Rating)
4. Menentukan Accepted atau rejected sebuah diskontinuitas sesuai American Welding
Society (AWS) .
Dan Hasil Data Menunjukan: