INSTRUMENTASI
Dosen pengampu :
Fivia Eliza S.Pd., MPd
Oleh :
Muhammad Dedek ( 23064039 )
I. Tujuan
Mahasiswa dapat :
1. Memilih alat ukur yang tepat untuk mengukur besaran listrik.
2. Menentukan tingkat presisi dan akurasi alat ukur.
3. Menentukan besarnya kesalahan/error alat ukur untuk setiap variabel input dalam
besaran persen dan besaran angka.
II. Teori Singkat
Ketelitian penunjukan sebuah alat ukur adalah ketepatan penunjukan alat ukur itu
terhadap nilai ukur yang sebenarnya. Ketelitian sangat dipengaruhi oleh kesalahan/error
yang merupakan perbedaan antara kuantitas terukur dengan kuantitas yang sebenarnya.
E=I–T
Dimana : E = Error/kesalahan
I = Kuantitas harga terukur
T = Kuatitas harga sebenarnya (baca harga seharusnya)
Perbedaan harga terukur dengan harga sebenarnya disebut nilai koreksi. Nilai
koreksi C = T – I
Kepekaan alat ukur adalah sensitivitas dari alat itu sendiri, yakni perbandingan gerakan
linear jarum penunjuk dengan perubahan yang diukur yang menyebabkan gerakan itu.
Sedangkan bagian terkecil dari kuantitas yang diukur dapat dideteksi dengan cermat alat
ukur itu sendiri disebut resolusi.
Tingkat ketelitian alat ukur dinyatakan dalam persen (%) pada pembacaan skala penuh.
Batas penyimpangan dari harga yang dinyatakan ada alat ukur disebut Limit Error,
ditandai dengan . Harga terukur yang seharusnya ditandai dengan .
Dengan demikian :
Fraksional limit error merupakan perbandingan antara harga sebenarnya dengan
ukur ditandai dengan
Presisi alat ukur menunjukkan kemampuan alat ukur itu menghasilkan kembali
penunjukkan tertentu sesuai dengan ketelitian yang dimiliki alat ukur tersebut. Dengan
menghitung harga rata –rata dari hasil pembacaan/penunjukkan alat ukur tersebut adalah
merupakan upaya mempertanggungjawabkan dari hasil pengukuran untuk mendekati
harga sebenarnya.
3. Data Percobaan
No Harga R Kode Harga R Deviasi (d) Deviasi mutlak
Warna (Ω) Terukur (Ω)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
N=
3. Data Percobaan
Pengukuran R Kode Warna R Terukur (Ω) Limit Error q- Limit Error
ke … (Ω) (Ω) (%)
1 100
2 200
3 300
4 400
5 500
6 600
7 700
8 800
9 900
10 1000
C. Menentukan Presisi Voltmeter
1. Langkah Kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk merakit sesuai dengan rangkaian
percobaan presisi voltmeter seperti gambar dibawah.
b. Buatlah rangkaian seperti gambar kemudian konsultasikan terlebih dahulu
dengan pembimbing anda untuk menghubungkannya dengan sumber
tegangan listrik.
c. Atur besar tahanan decade resistor sebesar 100 Ω terlebih dahulu sebelum
menghidupkan power supply.
d. Hidupkan power supply dan atur tegangan power supply sebesar 6 volt.
Kemudian lakukan pengukuran dengan memvariasikan besar tahanan dari dekade
resistor seperti pada tabel pengamatan.
e. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya pada tabel.
f. Setelah selesai melakukan percobaaan lepaskan alat dan bahan dan kembalikan
semua peralatan ke tempat semula dengan rapi.
2. Gambar Percobaan
3. Data Percobaan
No Harga R (Ω) Tegangan Deviasi (d) Volt Deviasi Mutlak
Terukur Volt Volt
1 100
2 200
3 300
4 400
5 500
6 600
7 700
8 800
9 900
10 1000
2. Gambar Percobaan
Dosen pengampu :
Fivia Eliza S.Pd., MPd
Oleh :
Muhammad Dedek ( 23064039 )
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat membedakan jenis tegangan AC dan DC terhadap praktek yang
akan dilaksanakan.
2. Mahasiswa terampil mengukur harga tegangan bolak dan balik dan tegangan
searah dengan multimeter
3. Mahasiswa dapat membaca papan skala multimeter dengan baik
3. Tabel
No Terminal Batas Ukur Penunjukkan Faktor Skala
Multimeter Jarum
Jalur 1 Volt Volt
1 CT – 6 10 Volt
2 CT – 12 50 Volt
3 6 – 12 50 Volt
Jalur 2
4 CT – 6 10 Volt
5 CT – 12 50 Volt
6 6 – 12 50 Volt
Jalur 1 – 2
7 6–6 50 Volt
8 6 – 12 50 Volt
9 12 – 12 50 Volt
Jalur 2 – 1
10 6–6 50 Volt
11 6 – 12 50 Volt
12 12 – 12 50 Volt
Searah
3. Tabel
No Output Power Batas Ukur Penunjukkan Faktor Skala
Suplay Multimeter jarum Voltmeter
(volt) (volt)
1 2
2 4
3 6
4 8
5 10
6 12
7 14
8 16
9 18
10 20
11 22
LAPORAN PRATIKUM PENGUKURAN DAN
INSTRUMENTASI
Dosen pengampu :
Fivia Eliza S.Pd., MPd
Oleh :
Muhammad Dedek ( 23064039 )
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat membuat rangkaian sederhana tegangan arus searah dengan
resistor karbon.
2. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran tegangan arus searah dengan
memanfaatkan multimeter
II. Teori Singkat
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran arus searah adalah ampermeter arus
searah. Jika arus yang diukur tersebut nilainya relatif kecil dapat digunakan
miliamperemeter arus searah, sedangkan jika arus yang akan diukur tersebut sangat
kecil harganya digunakan mikroampermeter arus searah.
Pada pengukuran arus searah, hal yang sangat penting diperhatikan adalah polaritas alat
ukur (amperemeter). Polaritas alat ukur harus sesuai dengan polaritas arus yang diukur.
Jika polaritas alat ukur tersebut terbalik maka akan menimbulkan kerusakan alat ukur.
Harga arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup dapat dihitung dengan
Hukum Ohm
III. Alat dan Bahan
1. Multimeter
2. Resistor karbon 33 Ω, 47 Ω, 68 Ω, 100 Ω, 220 Ω, 330 Ω, 470 Ω, 680 Ω dan 1k Ω
3. Power supply arus searah
4. Ampmeter Aditeg
5. Kabel
6. Saklar tunggal
7. Papan rangkaian
VI. Tabel
Pengamatan Tabel
1a
No Output Penunjukkan Nilai R Multimeter
Power Ampmeter (Ω)
Volt Batas Faktor skala
Suplay
ukur
1 4 Volt 33
2 4 Volt 47
3 4 Volt 68
4 4 Volt 100
5 4 Volt 220
6 4 Volt 470
7 4 Volt 680
8 4 Volt 1k
Tabel 1b
No Output Penunjukkan Nilai R Multimeter
Power Ampmeter (Ω)
Volt Batas Faktor skala
Suplay
ukur
1 4 Volt 33
2 4 Volt 47
3 4 Volt 68
4 4 Volt 100
5 4 Volt 220
6 4 Volt 470
7 4 Volt 680
8 4 Volt 1k
LAPORAN PRATIKUM PENGUKURAN DAN
INSTRUMENTASI
Dosen pengampu :
Fivia Eliza S.Pd., MPd
Oleh :
Muhammad Dedek ( 23064039 )
I. Tujuan
Mahasiswa dapat mengukur tegangan dan arus searah menggunakan Voltmeter arus searah
dan Milliamperemeter arus searah dengan berbagai konfigurasi rangkaian.
II. Teori Singkat
Besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik ditentukan oleh besarnya
tegangan dan hambatan pada rangkaian tersebut. Menurut G. S Ohm bahwa besar arus
yang mengalir pada suatu rangkaian berbanding lurus tegangan dan berbanding terbalik
dengan hambatan. Definisi tersebut dikenal dengan Hukum Ohm, ditulis sebagai berikut:
Dimana :
I = Arus dalam satuan Ampere
V = Tegangan dalam Volt
R = Resistansi dalam satuan Ohm
Tabel 5. R1, R2, dan R3 terhubung paralel lalu dihubungan seri dengan R4
Tegangan R1 R2 R3 R4 Tegangan Tegangan Arus
Sumber antara antara B – C
A–B ( )
( )
Volt Ω Ω Ω Ω Volt Volt mA
6 68 68 68 68
6 220 220 220 220
6 470 470 470 470
6 1k 1k 1k 1k
Dosen pengampu :
Fivia Eliza S.Pd., MPd
Oleh :
Muhammad Dedek ( 23064039 )
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengukur arus searah dan tegangan searah pada suatu
rangkaian searah
2. Mahasiswa mampu menganalisa besarnya arus yang mengalir pada suatu
rangkaian searah.
II. Teori Singkat
Besarnya arus searah yang mengalir pada suatu rangkaian ditentukan oleh besarnya
tegangan sumber dan tahanan (beban ) yang terdapat pada rangkaian tersebut. Hal ini sesuai
dengan bunyi hukum Ohm yaitu besarnya arus yang mengalir pada suatu rangkaian
berbanding lurus dengan harga tegangan dan berbanding terbalik dengan nilai tahanannya.
Dengan rumus dapat ditulis :
Dimana :
I = Arus dalam satuan Ampere
V = Tegangan dalam satuan Volt
R = Resistansi /tahanan dalam satuan Ohm
Menurut Hukum Kirchoff : besarnya arus yang menuju satu titik sama dengan besarnya
arus yang yang meninggalkan titik tersebut.
I1 + I2 + I3 = IT
III. Alat dan Bahan
1. Voltmeter AVM 402 Aditeg
2. Ampmeter AAM 401 Aditeg
3. Resistor karbon 47 Ω , 68 Ω, 100 Ω, 220 Ω, 330 Ω, 470 Ω, 680 Ω dan 1k Ω
4. Sumber tegangan searah/power supply DC
5. Papan rangkaian
6. Kabel penghubung.
A. Percobaan Resistor
Tunggal Langkah Kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk merakit rangkaian percobaan
resistor tunggal.
b. Rakitlah rangkaian seperti gambar dibawah ini dengan harga R = 47 Ω. . Pastikan
posisi selektor alat ukur yang digunakan sesuai dengan jenis tegangan yaitu DC. Atur
pada DCV untuk tegangan dan DCA untuk arus.
c. Pastikan polaritas alat ukur tidak salah dan batas ukur dari alat ukur pada harga yang
tepat yaitu lebih besar dari tegangan sumber pada alat ukur yang digunakan yaitu
Voltmeter dan Ampmeter
d. Konsultasikan terlebih dahulu dengan pembimbing anda sebelum dihubungkan
ke sumber tegangan listrik.
e. Hubungan power supply ke sumber tegangan listrik dan atur/tentukan tegangan
sumber 6 Volt. Kemudian lihat penunjukkan dari alat ukur yang telah di pasang pada
rangkaian dan catat data pengukuran pada tabel 1.
f. Matikan saklar dan lanjutkan dengan menukar harga resistor seperti tertera pada tabel
1. Ikuti langkah sebelumnya untuk melakukan pengukuran.
g. Setelah selesai lepaskan alat dan bahan dari sumber tegangan, kembalikan semua
peralatan ke tempat semula dengan rapi.
Rangkaian Percobaan
Tabel Pengamatan 1
No Tegangan Nilai R (Ω) VAB (Volt) Penunjukkan
Sumber mA
1 6 Volt 47
2 6 Volt 68
3 6 Volt 100
4 6 Volt 220
5 6 Volt 330
6 6 Volt 470
7 6 Volt 680
8 6 Volt 1K
Rangkaian Percobaan
Dosen pengampu :
Fivia Eliza S.Pd., MPd
Oleh :
Muhammad Dedek ( 23064039 )
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat membuat rangkaian menera Voltmeter dan Milliamperemeter
arus searah dengan benar dan tepat
2. Mahasiswa dapat menentukan kesalahan ukur voltmeter non standar dibanding
dengan voltmeter standar
3. Mahasiswa dapat menentukan kesalahan ukur milliamperemeter non
standar dibanding dengan milliamperemeter standar.
Koreksi Relatif =
III. Alat dan Bahan
1. Voltmeter searah (DC) NIEAF kelas 0.5 sebagai Voltmeter standar
2. Voltmeter searah (DC) YEW kelas 1.0 sebagai voltmeter yang ditera
3. Voltmeter bolak – balik (AC) NIEAF kelas 0.5 sebagai voltmeter standar
4. Voltmeter bolak – balik (AC) YEW kelas 1.5 sebagai voltmeter yang ditera
5. Milliamperemeter searah (DC) YEW kelas 1.0 sebagai milliamperemeter standar
6. Milliamperemeter searah (DC) Aditeg AAM 401 Ampmeter kelas 1.5
sebagai milliamperemeter yang ditera
7. Catu daya searah
8. Resistor dekade
9. Slide regulator 0-250 Volt
10. Kabel penghubung
A. Menera Voltmeter Searah
Langkah Kerja
a. Siapakan alat dan bahan yang diperlukan untuk merakit rangkaian menera voltmeter
searah.
b. Rakitlah rangkaian percobaan seperti gambar dibawah ini. Pastikan polaritas alat ukur
tidak salah dan batas ukur dari alat ukur pada harga yang tepat.
c. Konsultasikan dengan pembimbing anda terlebih dahulu sebelum
dihubungkan dengan sumber tegangan listrik.
d. Hidupkan power supply, ON kan saklar S, atur power supply sehingga Voltmeter
Standar (VS) menunjukkan 1 Volt.
e. Baca penunjukkan Voltmeter yang ditera (VT), kemudian hitunglah harga
kesalahan (error), persentase kesalahan relatif dan persentase koreksi relatif. Catat
hasilnya pada tabel pengamatan.
f. Naikkan tegangan power supply sehingga Voltmeter Standar (VS) menjadi
2,3,4,5,6,7,8,9, dan 10 Volt secara bertahap.
g. Ulangi langkah 3 di atas.
g. Lepaskan peralatan dari sumber listrik lalu kemasi alat dan bahan. Kembalikan semua
peralatan ke tempat semula dengan rapi.
Rangkaian Percobaan
Tabel 1 Data Peneraan Voltmeter Searah
Voltmeter Voltmeter Error (E) Kesalahan Koreksi
Standar Ditera Relatif Relatif
(VS) (VT)
Volt Volt Volt Volt Volt
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
C. Menera Milliamperemeter
Searah Langkah Kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk rangkaian menera
milliamperemeter searah.
b. Rakitlah rangkaian percobaan seperti gambar dibawah ini. Pastikan polaritas alat ukur
tidak salah dan batas ukur dari alat ukur pada harga yang tepat. Lalu naikkan tahanan
pada dekade resistor sebesar R = 250 Ω.
c. Konsultasikan terlebih dahulu sebelum dihubungkan dengan sumber tegangan listrik.
d. Hidupkan power supply, ON kan saklar S, atur tegangan power supply sebesar 5 Volt.
e. Baca penunjukkan Milliamperemeter Standar (mAS), Milliamperemeter yang
ditera (mAT), saat besar tahanan dekade 250 Ω . Kemudian lakukan variasi
tahanan pada dekade resistor sesuai dengan tabel pengamatan.
f. Apabila telah selesai melakukan pengukuran, kemudian hitunglah harga kesalahan
(error), persentase standar dan kesalahan relatif, dan persentase koreksi relatif. Catat
hasil pada tabel.
g. Ulangi langkah 3 diatas
i. Lepaskan peralatan dari sumber listrik, lalu kemasi alat, dan kembalikan ke tempat
semula dengan rapi.
Rangkaian Percobaan
Dosen pengampu :
Fivia Eliza S.Pd., MPd
Oleh :
Muhammad Dedek ( 23064039 )
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat membuat rangkaian mengukur tegangan dan
frekuensi dengan benar.
2. Mahasiswa dapatmembuktikan bentuk gelombang sinus dengan menggunakan
alat CRO.
3. Mengukur amplitudo dan perioda waktu serta tegangan RMS.
4. Mahasiswa dapat membandingkan frekuensi antara sumber dengan lainnya
1. Siapkan alat dan bahan serta letakkan CRO pada posisi yang tepat
agar mudah dioperasikan
2. Hubungkan CRO dengan sumber tegangan, kemudian hidupkan
dan tunggu sampai muncul berkas sinar di layar
3. Setelah keluar gambar titik pada layar, atur knop sweeptime agar titik
cahaya tadi menjadi garis.
4. Setelah gambar garis keluar dari layar, lakukan kalibrasi 1 Vpp = 1 cm
yang tingginya dengan menghubungkan terminal Y/X ke knop Call
pada CRO.
5. Jika belum terpenuhi 1 Vpp = 1 Cm atau 1 kotak, aturlah Knop VAR yang
terletak pada bagian Volt /Div nya sehingga CRO sudah siap untuk
mengukur.
6. Hubungkan dengan terminal AFG dengan ketentuan posisi terminal
gelombang pada sinusoidal dan frekuensi pada 50 Hz. Setelah itu,
hidupkan AFG dengan menghubungkan AFG dengan sumber listrik.
7. Lihat layar CRO, Jika gambar kurang jelas tambahkan intensitas
cahaya beserta fokusnya. Jika gambar terlalu kecil/besar atur dengan
knop Volt/Div. Jika gelombang terlalu cepat atur dengan knop
sweeptime.
8. Lakukan pengukuran tegangan dan frekuensi seperti pada
tabel pengamatan.
9. Setelah selesai percobaan diatas lanjutkan dengan percobaan berikutnya.
Langkah Kerja.
1. Rakitlah alat dan bahan seperti pada gambar 2b. Dimana CRO masih tetap
terkalibrasi seperti pada rangkaian diatas. Posisi tegangan sekunder trafo
pada CT – 6 Volt dan tahanan R = 100 Ω.
2. Hubungkan transformator ke sumber tegangan dan amati hasil gambar
di layar CRO. Apabila terlalu besar gambarnya atur dengan knop
Volt/div dan jika gambar bergerak terlalu cepat atur dengan mengatur
knop sweeptime.
3. Lakukan pengukuran tegangan dan frekuensi sesuai dengan tabel 2.
4. Setelah selesai lanjutkan dengan percobaan berikutnya.
No Terminal Vrangkaian Vpp Vm T (S) f (Hz)
(Volt) (Volt)
1 CT - 6
2 CT - 12
C. Membandingkan Frekuensi AFG dengan Rangkaian
Gambar Rangkaian Percobaan
1. Rakitlah bahan dan alat seperti pada gambar 2c, atur AFG pada posisi
50 Hz dan tegangan 3 Volt.
2. Hidupkan CRO, kalibrasilah terlebih dahulu. Hubungkan rangkaian
CRO (chanel Y) posisi CT – 6V, untuk posisi AFG dan CRO (chanel X)
sedangkan G pada terminal nol dan CT.
3. Putar knop time base pada posisi eksternal atau (X – Y) knop Volt/Div
maka pada layar akan muncul gambar interaksi kedua sumber tersebut.
Jika gambar masih bergerak terus. Atur knop AFG agar frekuensi tepat
sehingga gambar berhenti. Jika gambar terlalu besar atur knop
Volt/Div
4. Amati gambar pada layar CRO berapa bulatan yang ada, gambar
pada tabel pengamatan seperti pada tabel 3
5. Lihat besar frekuensi rangkaian yang merupakan besar frekwensi pada
saat gambar di layar CRO bergerak lambat.
6. Pada percobaan nomor 4 diketahui gambar dilayarnya coba cari
besarnya frekuensi. Lakukan percobaan ini sampai selesai.
7. Setelah selesai semua kemasi alat dan bahan percobaan serta kembalikan
ke tempat semula dengan rapi.
No F f Posisi Posisi Gambar
AFG Rangkaian Chanel Chanel
Y X
1 50 CT – AFG
Hz 6V
2 100 CT – AFG
Hz 6V
3 200 CT – AFG
Hz 6V
4 AFG CT –
6V
5 AFG CT –
6V
6 AFG CT –
6V
LAPORAN PRATIKUM PENGUKURAN DAN
INSTRUMENTASI
Dosen pengampu :
Fivia Eliza S.Pd., MPd
Oleh :
Muhammad Dedek ( 23064039 )
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan geseran sudut fasa.
2. Mahasiswa dapat mengukur dan menghitung besarnya sudut geseran fasa pada
suatu rangkaian RL, RC seri.
Percobaan
V. Langkah Percobaan
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di atas (Gambar A)
2. Hidupkan CRO dan kalibrasi CRO dengan ketentuan 1 Vpp = 1 cm sesuai dengan
aturan dari CRO nya.
3. Hubungkan prove dengan rangkaian sesuai dengan gambar di atas ( V input
vertikal, H input horizontal dan G (Ground).
4. Tekan tombol X – Y pada CRO yang berarti pada gambar terjadi interaksi
antara input vertikal dan input horizontal CRO.
5. Ukur tinggi Y1 dan Y2 pada gambar di layar CRO yang letaknya pada posisi ditengah
–tengah
7. Ukur tegangan pada masing –masing bagian dan tegangan total dengan
menggunakan voltmeter dan masukkan dalam tabel pengamatan.
8. Lakukan percobaan ini selanjutknya sesuai dengan tabel pengamatan.
9. Setelah selesai pada percobaan A. Selanjutnya lakukan percobaan pada rangkaian B
Pengamatan Rangkaian A
R (Ω) L (mH) Y1 Y2 VL VR VT
(Volt) (Volt) (Volt)
470 1000
330 1000
100 1000
100 750
100 500
100 300
100 100
Pengamatan Rangkaian B
R (Ω) C (μF) Y1 Y2 VC VR VT
(Volt) (Volt) (Volt)
470 1
330 2
100 3
100 4
100 5
100 6
100 7
Dosen pengampu :
Fivia Eliza S.Pd., MPd
Oleh :
Muhammad Dedek ( 23064039 )
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan pengukuran daya.
2. Mahasiswa dapat mengukur dan menghitung besarnya daya rata –rata., daya reaktif,
daya apparent dan faktor daya rangkaian beban lampu TL
3. Menentukan besarnya cos φ
(Cos φ) = karena arusnya ketinggalan terhadap tegangan maka disebut cos φ lagging
bila arus mendahului tegangan sebesar φ maka segitiga daya adalah ke atas dan cos φ nya
disebut leading ( sifat beban adalah kapasitif ).
VI. Tabel
Pengamatan A
No V (Volt) P (Watt) A Q (VAR) S(VA) Cos φ Ket :
(Amper) Lagging
/Leading
1 150
2 160
3 170
4 180
5 190
6 200
7 210
8 220
Pengamatan B
No V (Volt) C (μF) P (Watt) A Q S(VA) Cos φ Ket :
(Amper) (VAR) Lagging
/Leading
1 220 1
2 220 2
3 220 3
4 220 4
5 220 5
6 220 6
7 220 7
8 220 8